Pertama, marilah kita panjatkan puji dan syukur kita kepada Allah Subhanahu wa ta’ala atas
segala nikmat dan karunianya. Terutama nikmat Iman dan Islam, sehingga karena
keduanyalah langkah kaki kita mudah digerakan ketempat ini untuk menjalankan ketaatan
kepada-Nya.
Untuk itu, mari kita wujudkan bentuk syukur terbaik itu dengan selalu meningkatkan
ketakwaan kita kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. Sahabat Abu Hurairah Radhiyaallahu
‘Anhu mengilustarikan makna takwa dengan permisalan berhati-hati dalam menjalan hidup
sebagai berikut:
”Pernahkah engkau melewati suatu jalan dan engkau melihat jalan itu penuh dengan duri?
Bagaimana tindakanmu untuk melewatinya?” Orang itu menjawab, ”Apabila aku melihat
duri, maka aku menghindarinya dan berjalan di tempat yang tidak ada durinya, atau aku
langkahi duri-duri itu, atau aku mundur.” Abu Hurairah cepat berkata, ”Itulah dia
takwa!” (HR Ibnu Abi Dunya).
Hadirin Sidang Jumat Rahimakumullah
Kedua, marilah kita juga bersalawat dan salam untuk baginda kita yaitu Nabi
Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam atas segala perjuangan dan uswatun hasanahnya.
Sehingga kita bisa merasakan manisnya Islam dan mengetahui role model menjadi pribadi
yang baik.
Bayangkan bila beliau tidak dengan gigih berjuang menyampaikan Islam dan mencontohkan
pribadi yang begitu mulia. Tentu hari ini kita pasti berada dalam kegelapan dan tidak
memiliki patokan dalam membentuk pribadi yang mulia.