Dibuka dengan seorang anak bernama Dino yang sedang menunggu ayahnya pulang dari bekerja sambal membawa lauk ayam goreng yang dibeli di pinggir jalan. Sang anak sangat senang Ketika melihat ayah pulang. Ia hanya tinggal dengan seorang ayah yang sangat ia cintai. 2. INT. RUMAH – PAGI Sang ayah pamit ke anak untuk bekerja Kembali ke kantor dan Dino bersalama kepada ayahnya lalu Kembali melanjutkan sekolah online.
3. INT. KANTOR – PAGI
Sesampai di kantor sang ayah kaget mendapati sebuah surat bahwa ada beberapa pegawai lapangan yang dirumahkan karena perusahaan yang sedang menurun drastis akibat dampat dari pandemi covid-19. Salah satu pegawai yang di rumahkan adalah pak Budi, ayah DINO
4. EXT. DEPAN RUMAH -SORE
Seperti biasanya, Dino selalu menunggu ayahnya di depan rumah sambil membawa lauk. Namum ternayata tidak untuk kali ini. Ayahnya tidak membawakan ayam goreng kesukaannya.
5. INT. RUMAH – SORE
Ayahnya bercerita kepada Dino bahwa ia sudah tidak lagi bekerja di perusahaan karena tempat kerjanya yang terancam bangkrut. Namun Dino tidak perlu khawatir karena Pak Budi akan terus berusaha untuk bekerja di tempat lain. Dino pun tersenyum dan yakin bahwa mereka berdua bisa melewati masa ini. Dino selalu mendukung apapun yang dikerjakan ayahnya.
6. INT. RUMAH – MALAM
Pak Budi mencoba mencari lowongan pekerjaan di media sosial. Namun tak ada satupun yang cocok dengan dirinya.
7. INT. / EXT. RUMAH – PAGI
Seperti biasa, Pak Budi pamit kepada sang anak untuk pergi mencari pekerjaan. Dino bersalaman dan tersenyum memberi semangat untuk ayah tercintanya. 8. EXT. TEMPAT – SIANG Berbagai tempat sudah ia kunjungi namun tak ada lowongan pekerjaan yang sesuai dengan dirinya. Hingga akhirnya ia menemukan sebuah proyek pembangunan yang sedang dikerjakan. Ia mencoba melamar, dan diterima. Pak Budi pun akhirnya bekerja di proyek tersebut.
9. EXT. RUMAH – MALAM
Beberapa hari setelah mendapatkan pak Budi bekerja di lapangan, tiba – tiba beliau mendapatkan surat bahwa hasil test menunjukkan pak Budi terinfeksi Virus COVID-19. Ia pun dijemput oleh ambulan di depan rumahnya yang membawanya untuk dikarantina di rumah Sakit. Dino pun kaget dan menangis melihat kepergian sang Ayah.
10. INT. RUMAH – SIANG
Setelah adanya penjemputan sang Ayah, para tetangga pun mengucilkannya. Dino bingung dan tak tahu harus bagaimana. Ia harus mencukupi dirinya sendiri di rumah. Ia sangat bekerja diluar. Namun ia trauma melihat ayahnya, dan ia juga belum cukup umur untuk bekerja. Usianya masih 15 tahun. Ia termenung lalu melihat sekeliling ruangan. Ia duduk terdiam lalu mencoba membuka laptop ayahnya yang ada didepannya. Ia mencoba menggambar sesuka hatinya untuk melepas kesedihan dan kebosanannya sendirian di rumah. Lalu hasil gambarnya ia unggah pada sosial media. Tak disangka, banyak respon positif bermunculan. Banyak yang memuji hasil gambarnya, dan beberapa ingin dibuatkan gambar seperti yang diunggahnya. Tak disangka dari sinilah ia mulai mendapatkan penghasilan.
11.INT. RUMAH – SIANG
2 MINGGU KEMUDIAN – Setelah kepergian ayahnya. Dino hanya sendiri dirumah dan tak berhenti terpaku di depan layar. Tiba – tiba ada suara ketukan pintu dari luar. Dan tak disangka itu adalah ketukan suara Ayahnya yang pulang dari karantina. Pak Budi sembuh dari COVID-19. Ia pun Kembali bersama Dino dan berhenti bekerja. Pak Budi memutuskan untuk bekerja dirumah bersama Dino, sang anak tercinta.