Anda di halaman 1dari 3

Nama : Tiara Imeldawati

Nim : 21094

Tingkat : 1 A

Topik : Peran Biopsikologi Untuk Bimbingan Knseling

Koordinator mata ajar : Ns. Sri Laela, M.Kep.,Sp.Kep.J

A. Pengertian

Biopsikologi merupakan istilah yang dikembangkan oleh para ilmuwan yang


berhubungan dengan studi tentang hubungan biologi dan perilaku. Pemahaman terhadap
konsep biopsikologi akan dapat membuat seseorang dapat melihat suatu masalah dari
berbagai sudut pandang. Memahami biopsikologi artinya memahami manusia secara
lebih komprehensif, karena ada hubungan kuat antara biologi dengan psikolog.

Biopsikologi adalah studi ilmiah tentang biologi perilaku. Catatan ini akan membahas
manfaat pemahaman tentang keuntungan biopsikologis terhadap gejala psikologis untuk
perkembangan siswa.

B. Istilah tentang Biopsikologi dan Otak Manusia

Zat besi adalah salah satu mineral yang sangat dibutuhkan asupannya dalam
perkembangan otak mulai dari dalam kandungan. Kekurangan zat besi bisa menyebabkan
penyakit anemia, dan juga pada saat dalam kandungan menyebabkan perkembangan otak
tidak sempurna sehingga menyebabkan keterlambatan perkembangan saraf dan
kerapuhan emosional terlihat pada anak. Kelebihan zat besi dapat mengakibatkan dampak
buruk bagi tubuh yaitu salah satunya terhadap mental dapat menyebabkan alzhaimer
demensia, dan mudah tersinggung.

Seorang Konselor yang memahami biopsikologi dapat memahami persoalan atau


kelebihan siswa dengan lebih komprehensif. Misalnya, ketika anak nampak malas, tidak
semangat kemampuan dan kognitif menurun, konselor tidak akan langsung menuduh
anak malas kurang perhatian dan hal ini memungkinkan Konseli mengalamai defesiensi
biologis karena ketidakseimbangan nutrisi.
Masalah sistem biologis seseorang yang kurang sempurna merupakan penyebab dari
organ-organ tubuhnya mengalami kekurangan zat besi.

C. Pemahan Tentang Zat Besi

Zat besi mempunyai peranan besar dalam pembentukkan sel-sel baru termasuk otak. Zat
besi sangat penting untuk otak yang optimal dna perkembangan sistem saraf dan fungsi.
Anak-anak yang menderita anemia defisiensi zat besi seringkali memiliki masalah belajar
dan perilaku. Zat besi adalah zat yang penting untuk membuat perkembangan otak dan
sistem saraf yang optimal. . Zat besi dalam makanan dapat berasal dari sumber nabati
dengan ketersediaan hayati 2-3 %, dan sumber hewani dengan ketersediaan hayati 20-
23%. Untuk meningkatkan ketersediaan hayati, zat besi yang berasal dari tumbuh-
tumbuhan dapat ditambahkan dengan vitamin C dan asam organik lainnya.

Ketika seseorang mengalami kekurangan zat besi maka dia akan menunjukan gejala
seperti kelelahan, rasa pegal, selera makan hilang, dan sakit kepala. Rendahnya cadangan
zat besi juga berpengaruh pada memori dan sistem kekebalan tubuh yang dapat
mengakibatkan anemia.Wanita hamil, menyusui, orang dewasa, dan vegetarian adalah
yang paling berisiko mengalami kekurangan zat besi.

Zat besi dibutuhkan untuk produksi normal dan fungsi protein penting, terutama
hemoglobin untuk mengangkut oksigen dalam darah dan myoglobin untuk transportasi
oksigen di otot, oleh karena itu seperti yodium, dan zat besi yang cukup sangat penting
bagi tubuh.

D. Kesimpulan

Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa pemahaman terhadap gejala-


gejala negatif yang muncul pada siswa dapatberbagai macam penyebabnya. Konselor
harus arif memahami penyebabnya secara komprehensif, termasuk secara biopsikologis.

E. Sumber

http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?article=374808&val=7242&title=Pe
ran%20Biopsikologi%20Untuk%20Bimbingan%20Konseling

Anda mungkin juga menyukai