a. Nyeri Akut
2) Menunjukan kerusakan
3) Gangguan tidur
b. Nyeri Kronis
6) Takut cedera
a. Pengertian nyeri
Pengalaman nyeri seseorang dapat dipengaruhi oleh bebrapa hal, antara lain
(Ngurah, 2020) :
a. Arti nyeri
1) Analgesik narkotik
1) Distraksi
f. EKG
g. MRI
1. Pengkajian Keperawatan
a. Riwayat Keperawatan
ringannya nyeri
atau tersayat)
- Skala nyeri 1-3 nyeri ringan (masih bisa ditahan, aktivitas tak
terganggu)
- Skala nyeri 4-6 nyeri sedang (mengganggu aktivitas fisik)
h) Pemeriksaan Fisik
b. Nyeri
d. Intoleransi aktivitas
RENCANA
NO Diagnosa
Kriteria hasil Intervensi Rasional
1 Gangguan Setelah dilakukan Manajemen Nyeri Observasi
rasa nyaman intervensi
Observasi 1. Untuk mengetahui
keperawatan
lokasikarakteristik,
1. Identifikasi lokasi,
selama 3x 24 jam
durasi, frekuensi,
karakteristik, durasi,
dengan
kualitas, intensitas
frekuensi, kualitas,
Kriteria Hasil :
nyeri
intensitas nyeri
- Keluhan tidak
2. Untuk mengetahui
2. Identifikasi skalanyeri
nyaman
skalanilai 1-10 nyeri
menurun 3. Identifikasi respon
3. Untuk melihat
- Gelisah nyeri non verbal
bagaimana responnyeri
menurun
4. Identifikasi faktor
klien
- Keluhan sulit
yang memperberatdan
tidur menurun 4. Untuk mengetahui hal
memperingan nyeri
- Kelelahan yang dapat
menurun meringankan atau
Terapeutik
memperberat nyeri
5. Berikan teknik non
farmakologis untuk
Terapeutik
menguranginyeri
5. Tindakan ini
memungkinkan klien
Edukasi:
mendapatkan rasa
6. Jelaskan strategi
kontrol terhadap nyeri
meredakan nyeri
Edukasi
Kolaborasi
7. Kolaborasi pemberian 6. Untuk memberikan
analgesic pemahaman mengenai
cara meredakan nyeri
Kolaborasi
7. Untuk mengurangi rasa
nyeri yang dialami
klien
2 Nyeri Akut Setelah dilakukan Manajemen Nyeri Observasi
intervensi
Observasi 1. Untuk mengetahui
keperawatan
lokasikarakteristik,
1. Identifikasi lokasi,
selama 3x 24 jam
durasi, frekuensi,
karakteristik, durasi,
dengan
kualitas, intensitas
frekuensi, kualitas,
Kriteria Hasil :
nyeri
intensitas nyeri
- skala nyeri klien
2. Untuk mengetahui
2. Identifikasi skalanyeri
0-2.
skala nilai 1-10 nyeri
- Expresi wajah 3. Identifikasi respon
3. Untuk melihat
nyeri non verbal
klien tenang.
bagaimana responnyeri
- Postur tubuh 4. Identifikasi faktor
klien
rileks. yang memperberatdan
4. Untuk mengetahui hal
- Dapat meringankan nyeri
yang dapat
tidur/istirahat Terapeutik
meringankan atau
dengan cukup.
5. Berikan teknik
memperberat nyeri
- Klien
nonfarmakologi untuk
Terapeutik
menyatakan
menguranginyeri
nyeri hilang. 5. Tindakan ini
6. Kontrol lingkungan
memungkinkan klien
yang memperberat
mendapatkan rasa
nyeri
kontrol terhadap nyeri
Edukasi
6. Untuk mengontrol
7. Jelaskan penyebab, lingkungan yangdapat
periodedan pemicu memperberat nyeri
nyeri Edukasi
Kolaborasi
9. Untuk mengurangi
rasanyeri yang
dialami klien
3 Gangguan Setelah dilakukan Dukungan tidur: Observasi
Pola Tidur tindakan
Observasi 1. Untuk mengetahuipola
keperawatan
aktivitas tidur
1. Identifikasi pola
selama 3 x 24 jam
aktivitas tidur 2. Untuk mengetahui
diharapkan pola
faktor pengganggu
tidur kembali 2. Identifikasi faktor
tidur
normal dengan pengganggu tidur
kriteria hasilsebagai (fisik/psikologis) 3. Untuk mengetahuiobat
berikut: tidur yang dikonsumsi
3. Identifikasi obat
- Pola tidur Terapeutik
tidur yang
kembali normal
dikonsumsi 4. Untuk mengatasi
- Aktivitas
lingkungan yangdapat
Terapeutik
kembali normal
mengganggu polatidur
4. Modifikasi
lingkungan (mis. 5. Untuk mendapatkan
Pencahayaan, kualitas tiduryang
kebisingan, suhu,dan optimal
tempat tidur)
6. Untuk menghilangkan
5. Tetapkan jadwaltidur
stress sebelum tidur
rutin
Edukasi
6. Fasilitasi
7. Untuk membantu
menghilangkan stres
menangani kesulitan
sebelumtidur
tidur
Edukasi
Terapeutik
7. Ajarkan teknik
relaksasi 8. Untuk mengatur
aktivitas danistirahat
Edukasi
klien
Aktivitas/istirahat:
Edukasi
Terapeutik
8. Sediakan materidan 9. Untuk menambah
mediapengaturan pengetahuan klien
aktivitas dan istirahat tentang pentingnya
Edukasi aktivitas/ olahragarutin
9. Anjurkan tirah
baring
10. Anjurkan
melakukan
aktivitas secara
bertahap
Kolaborasi
11. Kolaborasi dengan
ahli gizi tentang cara
meningkatkan
asupan makanan
4. Implementasi
Kasiati & Ni Wayan Dwi Rosmala. 2016. Kebutuhan Dasar Manusia 1. Jakarta:
Pusdik SDM Kesehatan.
Muhammad Yusuf, P., & Misbah, S. R. (2018). Asuhan Keperawatan Pada Ny. W
Dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler Pada Hipertensi Dalam
Pemenuhan Kebutuhan Rasa Aman Dan Nyaman Di Panti Sosial Tresna
Werdha Minaula Kendari (Doctoral dissertation, Poltekkes Kemenkes
Kendari). Diakses pada tanggal 15 Maret 2021 pada link
http://repository.poltekkes-kdi.ac.id/id/eprint/570
Putri Widhia Lestari, P. (2021). Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Hipertensi Dalam
Pemenuhan Kebutuhan Rasa Aman Dan Nyaman (Doctoral dissertation,
Universitas Kusuma Husada Surakarta). Diakses pada tanggal 15 Maret
2021 pada link http://eprints.ukh.ac.id/id/eprint/2208/1/
Utami, N. D. 2016. Etika Keperawatan dan Keperawatan Profesional. Jakarta: Modul Bahan
Ajar Cetak Keperawatan.
Yogi, A. M. (2019). Asuhan Keperawatan Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik (Ggk)
Dalam Pemenuhan Kebutuhan Aman Dan Nyaman: Kecemasan (Doctoral
dissertation, STIKes Kusuma Husada Surakarta). Diakses pada tanggal 15
Maret 2021 pada link http://eprints.ukh.ac.id/id/eprint/27/
Pathway
Faktor Presipitasi
(agen cedera, agen biologis, agen kimiawi, agen pencedera,
dilatasi serviks, eksblusi fetal)
Reseptor Nyeri
Persepsi Nyeri
Nyeri Kronis
RAS teraktivasi
REM Menurun
Gangguan Pola
tidur