File 10 Bab II Landasan Teori
File 10 Bab II Landasan Teori
LANDASAN TEORI
manusia supaya mau bekerja giat dan antusias dalam mencapai hal yang optimal.
secara optimal. Jika setiap pekerjaan dapat dijalankan secara optimal, maka kinerja
pegawai dapat diwujudkan sesuai dengan tujuan organisasi. Tanpa adanya motivasi,
seorang pegawai merasa segan untuk melaksanakan suatu pekerjaan dengan baik.
Kinerja pegawai akan tercapai bila ada kemauan dari diri sendiri dan dapat dorongan
adalah perangsang keinginan dan daya penggerak kemauan bekerja seseorang karena
sebagai proses yang menyebabkan (intensity), arahan (direction), dan usaha terus
motivasi sebagai keinginan dan energi seseorang yang diarahkan untuk mencapaian
7
8
kegiatan yang tertentu untuk mencapai suatu tujuan pada diri sesorang akan
mewujudkan suatu perilaku yang diarahkan pada tujuan untuk mencapai sasaran
kepuasan.
1. Faktor intern yang terdapat pada diri karyawan itu sendiri misalnya dapat terlihat
pada sering resahnya atau bergejolaknya pegawai. Akhir-akhir ini banyak terjadi
9
2. Faktor ekstern yang berasal dari luar karyawan juga dapat mempengaruhi
kerja yang ada disekitar pegawai yang sedang melakukan perkerjaan yang dapat
1. Prinsip Partisipasi
2. Prinsip Komunikasi
pencapaian tugas, dengan informasi yang jelas, pegawai akan lebih mudah
dimotivasi kerjanya.
pencapaian tujuan.
dilakukannya.
10
2. Kebutuhan rasa aman, yaitu kebutuhan akan perlindungan dari ancaman, bahaya,
4. Kebutuhan akan harga diri, yaitu kebutuhan untuk dihormati, dan dihargai oleh
orang lain.
melaksanakan suatu pekerajaan. Kinerja pegawai merupakan hasil kerja yang dicapai
pegawai meliputi kualitas dan kuantitas output serta keandalan dalam bekerja.
pegawai dapat bekerja dengan baik bila memiliki kinerja yang tinggi sehingga dapat
kinerja merupakan hasil yang diproduksi oleh fungsi pekerjaan tertentu atau kegiatan
perilaku kerja yang telah dicapai dalam menyelesaikan tugas-tugas dan tanggung
kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang
dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-
masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal,
Dari beberapa pengertian kinerja dapat disimpulkan adalah hasil kerja yang
dapat dicapai oleh sesorang dalam suatu perusahaan sesuai dengan wewenang dan
yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi. Pegawai akan mampu mencapai
pegawai yang memiliki IQ di atas rata-rata (IQ 110-120) dengan pendidikan yang
memadai untuk jabatannya dan terampil dalam bekerja, maka ia akan lebih mudah
Menurut Sutrisno dalam (Nurdin & Rohendi, 2016) ada enam indikator dari
kinerja yakni :
1. Hasil kerja
Meliputi tingkat kuantitas maupun kualitas yang telah dihasilkan dan sejauh mana
pengawasan dilakukan.
2. Pengetahuan pekerjaan
3. Inisiatif
4. Kecekatan Mental
5. Sikap
Tingkat semangat kerja serta sikap positif dalam melaksanakan tugas pekerjaan.
Table II.1
Kisi-kisi Oprasional Variabel Motivasi Kerja
Table II.2
Kisi-kisi Oprasional Variabel Kinerja
alam. Karena pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus
ada alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian (Sugiono,
2017). Uji instrumen penelitian terdiri dari uji validitas dan uji reliabilitas.
1. Uji Validitas
Menurut (Sugiyono, 2017) “uji validitas adalah alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data (mengukur) itu valid”. Valid berarti instrumen tersebut dapat
digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur. jika ukuran mewakili
konstruk maka instrument ukuran penelitian valid .Validitas merujuk pada sejauh
mana perbedaan dalam skor atau instrument (item-item dan katagori respon yang
2. Uji Reliabilitas
Menurut (Sugiyono, 2017) “uji reliabilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana
hasil pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih
terhadap gejala yang sesuai dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula”.
Uji reliabilitas alat ukur dapat dilakukan secara eksternal maupun internal secara
penelitian reabel atau tidak. instrumen yang reliabel berarti instrumen tersebut bila
15
digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan
data yang sama. Berikut ini adalah tabel Skala Alpha Cronbach’s.
Table II.3
Skala Alpha Cronbach’s
sebagai berikut:
a. Populasi
b. Sampel
Menurut (Sugiyono, 2017) “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Dalam penelitian tugas akhir ini, untuk
n= N
1 + Ne2
Keterangan:
n : ukuran sampel
16
N : ukuran populasi
2. Skala Likert
social”. Dengan menggunakan skala likert maka variabel yang diukur dijabarkan
tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau
Tabel II.4
Skala Likert
No Jawaban Skor
1. Sangat setuju 5
2. Setuju 4
3. Ragu – ragu 3
4. Tidak setuju 2
5. Sangat tidak setuju 1
Sumber : (Sugiyono, 2017)
Koefisien korelasi menurut (Sugiyono, 2017) merupakan untuk mencari arah dan
kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih. Sedangkan kuatnya hubungan
dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi. Berikut ini adalah rumus yang
Keterangan:
r = Koefisien Korelasi
n = Jumlah Responden
Untuk dapat memberi intreprestasi terhadap kuatnya hubungan itu, maka dapat
Tabel II.5
Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Terhadap Koefisien Korelasi
4. Koefisien Determinasi
rumusnya adalah :
Keterangan :
KD : Koefisien Determinasi
r : Koefisien Kolerasi
18
5. Persamaan Regresi
prediksi seberapa tinggi nilai variabel dependent bila nilai variabel independent
dimanipulasi (diubah-ubah)”.
berikut:
Rumus: