Tugas Kelompok 1 Askep Covid
Tugas Kelompok 1 Askep Covid
OLEH :
KELOMPOK 1
TEAFILO PINTO
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas “Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dewasa
dengan Gangguan Pada Sistem Pernapasan (Covid-19)” ini dapat kami selesaikan
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kulaih Keperawatan Medikal Bedah IV, selain itu menambah wawasan bagi para
pembaca dan juga bagi penulis. Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun
akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ i
1.3. Tujuan
Meningkatkan pengatahuan tentang ARDS dengan covid-19 tentang konsep
medis meliputi defenisi, etiologi, tanda dan gejala, tatalaksana, komplikasi serta
asuhan keperawatan pada pasien ARDS Covid 19.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Defenisi
Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS
CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Coronavirus merupakan
kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pemapasan. Pada banyak kasus, virus
ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga
bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia),
Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS).
Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa
menyebabkan gangguan pada sistem pemapasan, pneumonia akut, sampai kematian.
Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal
dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke
manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa,
lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui
2.4. Etiologi
Virus yang disebabkan oleh Novel Coronavirus 2019 (2019-nCoV)
diperkirakan berasal dari hewan, seperti kelelawar dan unta. Virus corona covid 19
dapat menular dari hewan ke manusia, serta dari manusia ke manusia. Penyakit ini
termasuk golongan yang sama dengan virus penyebab severe acute respiratory
syndrome (SARS) dan Middle-East respiratory syndrome (MERS). Infeksi virus
Corona atau COVID-19 disebabkan yaitu kelompok virus yang menginfeksi sistem
pernapasan.
Pada sebagian besar kasus, coronavirus hanya menyebabkan infeksi
pernapasan ringan sampai sedang, seperti flu. Akan tetapi, virus ini juga bisa
menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti pneumonia, Middle-East Respiratory
Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome(SARS).
Virus Corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih berbahaya atau
bahkan fatal bila terjadi pada orang lanjut usia, ibu hamil, orang yang sedang sakit,
atau orang yang daya tahan tubuhnya lemah.
Ada dugaan bahwa virus Corona awalnya ditularkan dari hewan ke manusia.
Namun, kemudian diketahui bahwa virus Corona juga menular dari manusia ke
manusia. Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu:
1. Tidak sengaja menghirup percikan ludah dan bersin atau batuk penderita COVID-
19.
2. Menegang maha atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah
menyentuh benda yang terkena cipratan air liur penderita COVID-19.
3. Kontak jarak dekat dengan pendenta COVID-19, misalnya bersentuhan atau
berjabat tangan.
2.5. Pathaway
2. Hematology Analyzer
Pemeriksan hematologi dengan menggunakan alat hematology analyzer yang
dilakukan di RSST, selain lebih cepat juga ada beberapa paremeter tambahan
untuk membantu mendukung diagnosis COVID-19, seperti HFLC (High
Fluorescent Lymphocyte Count), hitung Limfosit Absolute / ALC Netrofil
Limfosit Rasio (NLR).
3. Rapid Tes Antibody
Rapid tes antibody tidak membutuhkan peralatan yang khusus. Selain itu hasil
juga dapat dibaca dalam waktu 15-20 menit. Reagen rapid tes antibody ini ada
yang berupa antibodi total dan ada juga yang berupa IgG dan IgM secara terpisah,
Kedua tipe jenis reagen ini juga digunakan di laboratorium RSST. Tes
immunoassay/sero-imunologik untuk mendeteksi Antigen (Ag) atau Antibody
(Ab) dinamakan rapid test adalah karena caranya mudah dan cepat namun akurasi
masih rendah.
4. TCM (Tes Cepat Molekuler)
Tes cepat berbasis molekuler ini mampu mendeteksi COVID-19 secara
qualitative. Dengan target gen multiple region of viral genom. Bahan sampel
yang digunakan pada pemeriksaan ini adalah swab nasofaring. Alat TCM yang
digunakan di RSST adalah GeneXpert dengan 4 modul.
5. RT PCR (Real Time Polymerase Chain Reaction)
Teknik PCR merupakan gold standar pada pemeriksaan COVID-19 ini,
dengan cara medeteksi adanya gen virus COVID-19. Teknik yang digunakan
pada pemeriksaan ini adalah dengan memperbanyak atau mereplikasi RNA virus
secara enzimatik. Pemeriksaan PCR ini merupakan pemeriksaan spesifik untuk
COVID-19. Kalau hasilnya positif, maka dapat dipastikan ada virus SARS CoV-2
Namun perlu juga temuan dan analisa klinis yang lainnya untuk mengkonfirmasi
infeks COVID-19. Sebaliknya kalau PCR negatif, tidak boleh disimpulkan, harus
ada pemeriksaan dengan sampel kedua. Diambil dihari berikutmya. Bila sudah 2
kali negatif, buru dapat disimpulkan hahwa PCR negatif.
3.1. Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal dari proses keperawatan. Pengkajian adalah
proses semua data dari pasien (keluarga/kelompok/komunitas), proses mengolahnya
menjadi informasi, dan dikenal sebagai diagnosis keperawatan (Potter & Perry,
2016).
1 Bersihan jalan nafas tidak Dalam 24 jam, bersihan • Management jalan nafas
efektif berhubungan jalan atas meningkat • Monitor pola nafas
• R/ proses terjadinya hipoksia
dengan hipersekresi jalan dengan kriteria hasil:
melalui tanda p[eningkatan
nafas, proses infeksi. batuk efektif meningkat, frekuensi, kedalaman dan usaha
sputum menurun, nafas
wheezing menuru. • Monitor sekret( jumlah, warna,
bau, konsistensi) R/ tanda infeksi
berupa sekret keruh dan berbau,
sekret kental dapat meningkatkan
hipoksemia dan dapat
menandakan dehidrasi
• Monitor kemmapuan batuk
efektif
• R/ untuk menilai kemampuan
mengeluarkan sekret dan
mempertahankan jalan nafas tetap
paten
• Posisikan semi fowler/ fowler R/
untuk meningkatkan ekskursi
diafragma dan emsoansi paru
• Berikan meinum hangat
R/ untuk memberikan efek
ekspektorasi pada jalan nafas
• Lakukan penghisapan lendir
kurang dari 15 detik R/ untuk
mengeluarkan sekret jika batuk
tidak Efektif
• Anjurkan asupan cairan
2000ml/hari jika tidak ada
kontraindikasi
• R/untuk meningkatkan aktivitas
silia mengeluarkan sekret dan
kondisi dehidrasi dapat
meninfkatkan viskositas sekret
• Ajarkan teknik batuk efektif
n Isolasi
3.5. Evaluasi
Evaluasi keperawatan adalah tahap terakhir dari proses keperawatan. Evaluasi
keperawatan ialah evaluasi yang dicatat disesuaikan dengan setiap diagnosis
keperawatan. Evaluasi keperawatan terdiri dari dua tingkat yaitu evaluasi sumatif dan
evaluasi formatif. Evaluasi sumatif yaitu evaluasi respons (jangka panjang) terhadap
tujuan, dengan kata lain, hagaimana penilaian terhadap perkembangan kemajuan ke
arah tujuan atau hasil akhir yang diharapkan. Evaluasi formatif atau disebut juga
dengan evaluasi proses, yaitu evaluasi terhadap respon yang segera timbul setelah
intervensi keperawatan di lakukan. Format evaluasi yang digunakan adalah SOAP.
BAB IV
LAPORAN KASUS
➢ Kasus :
Tn. I berumur 37 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan sesak nafas,
batuk, pilek, mual dan muntah serta tidak mencium aroma pasien mengatakan ia merasa
bingung dan cemas dengan penyakitnya. Keluarga klien mengatakan pasien sesak nafas
sejak 5 hari yang lalu. Saat dilakukan pemeriksaan fisik, didapatkan hasil: Tekanan
darah: 140/90 mmHg, Frekuensi nadi: 90 x/menit, Frekuensi nafas: 30 x/menit, Suhu
37°C. BB: 65 kg. TB: 174 cm. Pasien sudah dilakukan swab PCR hasil positif dengan
CT 14,97. Pengkajian di ICU didapatkan data keadaan pasien composmentis. GCS
(E4V6M5). Wajah terlihat tegang, gelisah, lemas, sesak nafas. Pernafasan cuping hidung,
bentuk dada simetri, irama nafas teratur, pola nafas dipsnea, terdapat otot bantu
pernafasan, pasien merasa bingung terhadap kondisinya, saat tidur pasien mengingau,
tidur sering terbangun karena sesak dan terdengar bunyi Ronkhi.
Riwayat Nutrisi :
Riwayat pertumbuhan :
gallop lain-lain
d. CRT : < 3 detik
e. Akral hangat panas ✓ dingin kering
basah
f. JVP ✓ normal meningkat menurun
Lain-lain : -
Masalah keperawatan : -
4. Sistem persyarafan
a. GCS :
b. Refleks fisiologis patella triceps biceps
c. Refleks patologis babinsky budzinsky kernig
d. Keluhan pusing ya ✓ tidak
e. Pupil isokor anisokor Diameter :
f. Sclera/konjungtiva ✓ anemis ikterus normal
g. Gangguan pandangan ya ✓ tidak Jelaskan :
h. Gangguan pendengaran ya ✓ tidak Jelaskan :
i. Gangguan penciuman ya tidak Jelaskan :
✓
j. Istirahat/tidur : 2-3 jam/hari gangguan tidur :
Masalah Keperawatan :
5. Sistem perkemihan
a. Kebersihan ✓ bersih kotor
b. Keluhan kencing nokturi inkontinensia
Gross hematuri poliuria
Disuria oliguria
Retensi hesistensi
Anuria
Lain-lain : -
Masalah keperawatan : -
6. Sistem pencernaan
a. Mulut bersih kotor ✓ berbau
b. Mukosa ✓ lembab kering stomatitis
c. Tenggorokan sakit menelan sulit menelan
Pembesaran tonsil nyeri tekan
lunak cair
h. Nafsu makan baik ✓ menurun frekuensi : x/hr
i. Porsi makan ✓ habis tidak keterangan : Sedikit
Lain-lain : -
Masalah keperawatan : -
✓
c. Kelainan ekstremitas ya tidak
d. Kelainan tulang belakang ya ✓ tidak
e. Fraktur ya ✓ tidak
f. Traksi/spalk/gips ya ✓ tidak
g. Kompartemen syndrome ya ✓ tidak
h. Kulit ikterik sianosis kemerahan hiperpigmentasi
i. Turgor ✓ baik kurang jelek
j. Luka jenis : luas : bersih kotor
Lain-lain : -
Masalah Keperawatan : -
8. Sistem endokrin
Pembesaran kelenjar tyroid ya ✓ tidak
Pembesaran kelenjar getah bening ya ✓ tidak
Hipoglikemia ya ✓ tidak
Hiperglikemia ya tidak
✓
Luka gangren ya ✓
tidak
Lain-lain : -
Masalah keperawatan : -
PENGKAJIAN PSIKOSOSIALSPIRITUAL
a. Ekspresi klien terhadap penyakitnya
Murung/diam gelisah ✓ tegang marah/menangis
b. Reaksi saat interaksi kooperati ✓ tidak kooperatif curiga
c. Gangguan konsep diri ✓ ya tidak
Lain-lain : -
Masalah keperawatan : Ansietas
a. Mandi : 3 x/hari
b. Keramas : 3x/ seminggu
c. Memotong kuku :
d. Merokok : ya ✓ tidak
e. Alkohol : ya ✓ tidak
f. Ganti pakaian : 2 x/hari
g. Sikat gigi : 2 x/hari
Masalah keperawatan : -
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaaan Ht 44,8%,
Trombosit 201.000
Leukosit 9.700
hs CRP 173,9
PO2 63,3
PCO2 24,9
HCO3 15,4
BE -7,3
SO2 92,4%,
D dimer 1,565
Meropenem 3x1,5 gr
Kelompok I
ANALISA DATA
INTERVENSI KEPERAWATAN
Edukasi :
1. Jelaskan tujuan
dan prosedur
penggunaan
oksigen
Kolaborasi
1. Kolaborasi dosis
penentuan oksigen
2 Ansietas berhubungan Seteah dilakukan tindakan Reduksi Ansietas
dengan krisis situasional. kepereawatan dalam waktu 1 Observasi :
x 24 jam tinggkat ansietas 1. Monitor tanda-
menurun dengan kriteria : tanda ansietas
• Perasaan binggung (verbal dan
menurun nonverbal).
• Perasaan gelisa menurun Terapeutik
• Tegang menurun 2. Temani pasien
• Gangguan tidur menurun memungkinkan
untuk engurangi
ecemasan, jika
memungkinkan
3. Dengarkan dengan
penuh
perhatian
4. Gunakan
pendekatan
yang tenang dan
meyakinkan
Edukasi
1. Jelaskan prosedur,
termasuk
sensasi yang
mungkin dialami
2. Anjurkan
mengungkapkan
perasaan dan
persepsi
3. Latih penggunaan
mekanisme
pertahanan diri
yang tepat
4. Latih teknik
relaksasi
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
P : Intervensi
dilanjutkan
A: Masalah belum
teratasi
P : Intervensi
dilanjutkan
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS
CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Coronavirus merupakan
kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus
ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga
bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia),
Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS). Virus yang disebabkan oleh Novel Coronavirus 2019 (2019-
nCoV) diperkirakan berasal dari hewan, seperti kelelawar dan unta. Virus corona
covid-19 dapat menular dari hewan ke manusia, serta dari manusia ke manusia.
Penyakit ini termasuk golongan yang sama dengan virus penyebab severe acute
respiratory syndrome (SARS) dan Middle-East respiratory syndrome (MERS)
Infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya
mengalami gejala flu, seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit
kepala, atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk
berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Segera ke dokter bila
mengalami gejala infeksi vinis Corona (COVID-19) seperti yang diketahui, terutama
jika gejala muncul 2 minggu setelah kembali dari daerah yang memiliki kasus
COVID-19 atau berinteraksi dengan penderita infeksi virus Corona, Bila terpapar
virus Corona namun tidak mengalami gejala apa pun, maka tidak perlu pergi ke
rumah sakit untuk memeriksakan diri, cukup tinggal di rumah selama 14 hari dan
membatasi kontak dengan orang lain.
5.2. Saran
Untuk mencegah atau mengurangi penyebaran virus Covid 19 di Indonesia,
maka kita sepatutnya sebagai warga negara Indonesia memulai aksi dari diri sendiri
terlebih dahulu. Untuk membekali diri kita dengan pengetahuan dasar mengenai
Virus covid 19, dan agar dapat diterapkan dalam kehidupan sehari hari.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/document/520928037/ASUHAN-KEPERAWATAN-PADA-
PASIEN-ARDS-COVID-19
https://id.scribd.com/document/496121699/472793348-MAKALAH-ASKEP-COVID-19-
1-docx
https://id.scribd.com/document/499208848/MAKALAH-ASKEP-COVID-19