1420119060R
KUPANG
2021/2022
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Pendahuluan dan Laporan Kasus Asuhan Keperawatan pada dengan masalah
keperawatan Halusinasi sudah disetujui dan direspon pada tanggal 07 Mei 2022.
Mahasiswa
1420119060R
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami haturkan ke hadiran Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan kuasanaya kami dapat menyelesaikan Laporan Pendahuluan dan Laporan
Kasus Asuhan keperawatan pada Tn. N dengan Masalah Keperawatan Gngguan
Defisit Perawatan Diri. Dalam menyelesaikan laporan ini kami menemui banyak
kendala, namun atas kejra sama dan bantuan dari beberapa pihak akhirnya kendala
tersebut dapat teratasi.
Oleh karena itu dalam kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Daeng Vieya Putri Bhwa, S.Kep M.S1 selaku Ketua STIKES Nusantara
Kupang
2. Bapak Syahril S.Kep M.Si selakuKetua Prodi S1 Keperawatan sekaligus Dosen
pembimbing penulisan dalam menyusun laporan praktek kerja lapangan ini
dengan baik.
3. Bapak dan Ibu Dosen yang telah mengajarkan penulisan selama proses
perkuliahan di STIKES Nusantara Kupang.
4. Orang tua dalam memberikan semangat dan motivasi bagi saya dalam
menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan Daring ini.
5. Semua teman - teman yang telah turut dalam memberikan semangat bagi saya
dalam menyelesaikan Laporan Praktik Lapangan Daring ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat diharapkan
demi penyempurnaan penyusunan laporan – laporan selanjutnya. Semoga laporan PKL
ini dapat bermanfaat bagi kita semua
Kupang, 2022
Penulis
iv
DAFTAR ISI
4.4 Intervensi
4.5 Implementasi dan Evaluasi
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Tanda dan gejala pada pasien yang mengalami defisit perawatan diri
biasanya tampak seperti rambut kotor, gigi kotor, badan berdaki dan bau, kuku
panjang dan kotor, rambut acak-acakan, pakaian kotor dan tidak rapi, pakaian
tidak sesuai, pada pasien laki-laki tidak bercukur, pada pasien perempuan tidak
berdandan, tidak mampuan mengambil makan sendiri, makan berceceran dan
tidak pada tempatnya, buang air besar atau buang air kecil tidak pada
tempatnya dan tidak membersihkan diri dengan baik setelah buang air besar
atau buang air kecil.
BAB II
KONSEP PENYAKIT
2.1 Defenisisi
Tidak ada keinginan untuk mandi secara teratur, tidak menyisir rambut,
pakaian kotor, bau badan, bau napas dan penampilan tidak rapi. Defisit
perawatan diri merupakan salah satu masalah yang timbul pada pasien
gangguan jiwa pasien gangguan jiwa kronis sering mengalami ketidakpedulian
merawat diri. Keadaan ini merupakan gejala perilaku negatif dan menyebabkan
pasien dikucilkan baik dalam keluarga maupun masyarakat.
4
2.2 Etiologi
2) Praktik sosial
Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka
kemungkinan akan terjadi perubahan pola personal hygiene.
3) Status sosial ekonomi
Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta
gigi, sikat gigi, shampo, alat mandi yang semuanya memerlukan
uang untuk menyediakannya.
4) Pengetahuan
Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan
yang baik dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya pada pasien
menderita diabetes melitus ia harus menjaga kebersihan kakinya.
5) Budaya
Di sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu tidak boleh
dimandikan.
6) Kebiasaan seseorang
Ada kebiasaan orang yang menggunakan produk tertentu dalam
perawatan diri seperti penggunaan sabun, sampo dan lain-lain.
7) Kondisi fisik atau psikis Pada keadaan tertentu/sakit kemampuan
untuk merawat diri berkurang dan perlu bantuan untuk
melakukannya.
Adaptif Maladaptif
BAB III
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
3.1 Pengkajian
Pengkajian adalah proses untuk tahap awal dan dasar utama dari proes
keperawatan terdiri drai pengumpulan data dan perumusan kebutuhan atau
masalah klien. Data yang dikumpulkan melalui data biologis, psikologis, social
dan spiritual. Pengelompokkan data pengkajian kesehatan jiwa, dapat berupa
faktor presipitasi, penilaian terhadap stressor, sumber koping, dan kemampuan
yang dimiliki
a. Identitas
Biasanya identitas terdiri dari: nama klien, umur, jenis kelamin, alamat,
agama, pekerjaan, tanggal masuk, alasan masuk, nomor rekam medik,
keluarga yang dapat dihubungi.
b. Alasan Masuk
Biasanya apa yang menyebabkan pasien atau keluarga datang, atau dirawat
dirumah sakit. Biasanya masalah yang di alami pasien yaitu senang
menyendiri, tidak mau banyak berbicara dengan orang lain, terlihat
murung, penampilan acak-acakan, tidak peduli dengan diri sendiri dan
mulai mengganggu orang lain.
c. Faktor Predisposisi.
Pada pasien yang mengalami defisit perawatan diri ditemukan adanya
faktor herediter mengalami gangguan jiwa, adanya penyakit fisik dan
mental yang diderita pasien sehingga menyebabkan pasien tidak mampu
melakukan perawatan diri. Ditemukan adanya faktor perkembangan
dimana keluarga terlalu melindungi dan memanjakan pasien sehingga
8
4. Alam perasaan
Biasanya keadaan pasien tampak sedih, putus asa, merasa
tidak berdaya, rendah diri dan merasa dihina.
5. Afek
Biasanya afek pasien tampak datar, tumpul, emosi pasien
berubah-ubah, kesepian, apatis, depresi/sedih dan cemas.
6. Interaksi selama wawancara
Biasanya respon pasien saat wawancara tidak kooperatif,
mudah tersinggung, kontak kurang serta curiga yang
menunjukan sikap atau peran tidak percaya kepada
pewawancara atau orang lain.
7. Persepsi
Biasanya pasien berhalusinasi tentang ketakutan terhadap
hal-hal kebersihan diri baik halusinasi pendengaran,
penglihatan serta halusinasi perabaan yang membuat pasien
tidak mau membersihkan diri dan pasien mengalami
depersonalisasi.
8. Proses piker
Biasanya bentuk pikir pasien otistik, dereistik, sirkumtansial,
kadang tangensial, kehilangan asosiasi, pembicaraan
meloncat dari topik satu ke topik lainnya dan kadang
pembicaraan berhenti tiba-tiba.
i) Kebutuhan klien pulang
1. Makan
Biasanya pasien kurang makan, cara makan pasien terganggu
serta pasien tidak memiliki kemampuan menyiapkan dan
membersihkan alat makan.
2. Berpakaian
Biasanya pasien tidak mau mengganti pakaian, tidak bisa
menggunakan pakaian yang sesuai dan tidak bisa berdandan.
11
3. Mandi
Biasanya pasien jarang mandi, tidak tahu cara mandi, tidak
gosok gigi, tidak mencuci rambut, tidak menggunting kuku,
tubuh pasien tampak kusam dan bdan pasien mengeluarkan
aroma bau.
4. BAB/BAK
Biasanya pasien BAB/BAK tidak pada tempatnya seperti di
tempat tidur dan pasien tidak bisa membersihkan WC setelah
BAB/BAK.
5. Istirahat
Biasanya istirahat pasien terganggu dan tidak melakukan
aktivitas apapun setelah bangun tidur.
6. Penggunaan obat
Apabila pasien mendapat obat, biasanya pasien minum obat
tidak teratur.
7. Aktivitas dalam rumah
Biasanya pasien tidak mampu melakukan semua aktivitas di
dalam maupun diluar rumah karena pasien selalu merasa
malas.
j) Mekanisme koping
1. Adaptif Biasanya pasien tidak mau berbicara dengan orang
lain, tidak bisa menyelesikan masalah yang ada, pasien tidak
mampu berolahraga karena pasien selalu malas.
2. Maladaptif Biasanya pasien bereaksi sangat lambat atau
kadang berlebihan, pasien tidak mau bekerja sama sekali,
selalu menghindari orang lain.
3. Masalah psikososial dan lingkungan Biasanya pasien
mengalami masalah psikososial seperti berinteraksi dengan
orang lain dan lingkungan. Biasanya disebabkan oleh
12
SP 1 pasien :
1. Identifikasi masalah perawatan diri : kebersihan diri, berdandan,
makan/minum, BAB/BAK.
2. Jelaskan pentingnya kebersihan diri.
3. Jelaskan cara dan alat kebersihan diri.
4. Latih cara menjaga kebersihan diri : mandi dan ganti pakaian, sikat
gigi, cuci rambut, potong kuku.
5. Masukkan pada jadwal kegiatan harian untuk latihan mandi, sikat gigi
(2 kali per hari), cuci rambut ( 2 kali per minggu), potong kuku (satu
kali per minggu).
SP 2 pasien :
1. Evaluasi kegiatan kebersihan diri. Beri pujian.
2. Jelaskan cara dan alat untuk berdandan.
3. Latih cara berdandan setelah kebersihan diri : sisiran, rias muka untuk
perempuan; sisiran, cukuran untuk pria.
4. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk kebersihan diri dan berdandan.
SP 3 pasien :
1. Evaluasi kegiatan kebersihan diri dan berdandan. Beri pujian.
2. Jelaskan cara dan alat makan dan minum.
3. Latih cara dan alat makan dan minum.
14
SP 1 keluarga :
1. Diskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien.
2. Jelaskan pengertian, tanda dan gejala dan proses terjadinya deficit
perawatan diri (gunakan booklet).
3. Jelaskan cara merawat defisit perawatan diri.
4. Latih cara merawat : kebersihan diri.
5. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan memberikan pujian.
SP 2 keluarga :
1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat atau melatih pasien
kebersihan diri. Beri pujian.
2. Bimbing keluarga membantu pasien berdandan.
3. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan memberi pujian.
15
SP 3 keluarga :
1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat atau melatih pasien
kebersihan diri dan berdandan. Beri pujian.
2. Bimbing keluarga membantu makan dan minum pasien.
3. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan berikan pujian.
SP 4 keluarga :
1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat atau melatih pasien
kebersihan diri, berdandan, makan dan minum. Beri pujian.
2. Bimbing keluarga merawat buang air besar dan buang air kecil pasien.
3. Jelaskan follow up ke PKM, tanda kambuh, rujukan.
keluarga berpartisipasi
dalam ritual menjelang
tidur yang biasa dilakukan,
dengan tepat
13. Berikan bantuan sampai
pasien benarbenar mampu
merawat diri secara
mandiri.
Memandikan
Aktivitas-aktivitas :
1. Bantu memandikan pasien
dengan menggunakan kursi
untuk mandi, bak tempat
mandi, mandi dengan
mandiri, dengan
menggunakan cara yang
tepat atau sesuai keinginan
pasien.
2. Cuci rambut sesuai dengan
kebutuhan atau keinginan.
3. Mandi dengan air yang
mempunyai suhu yang
nyaman.
4. Bantu dalam hal perawatan
perineal jika memang
diperlukan.
5. Bantu dalam hal
kebersihan.
6. Cukur pasien sesuai
18
dengan indikasi.
7. Tawarkan mencuci,tangan
setelah eliminasi dan
sebelum makan.
8. Monitor kondisi kulit saat
mandi.
9. Monitor fungsi
kemampuan saat mandi.
Defist perawatan diri erawatan diri : Berpakaian
: berpakaian berpakaian/berdandan Definisi : memilih,
Kriteria hasil : memakaikan, dan
Memilih pakaian melepaskan pakaian
Mengambil pakaian dariseseorang yang tidak
lemari bisa melakukan sendiri
Mengambil pakaian dariAktivitas-aktivitas :
lemari dinding 1. Identifikasi area dimana
Manajemen lingkungan
Aktivitas-aktivits :
1. Ciptakan lingkungan yang
aman bagi pasien
2. Lindungi pasien dengan
pegangan pada
sisi/bantalan disisi ruangan
yang sesuai
3. Dampingi pasien selama
tidak ada perawatan
bangsal
4. Sediakan tempat tidur
24
3.5 Implementasi
Implementasi tindakan keperawatan disesuaikan dengan rencana
Tindakan keperawatan. Sebelum melaksanakan tindakan yang sudah
direncanakan, perawat perlu memvalidasi dengan singkat, apakah rencana
Tindakan masih sesuai dan dibutuhkan oleh pasien saat ini. Semua tindakan
yang telah dilaksanakan beserta respons pasien didokumentasikan.
3.6 Evaluasi
Evaluasi adalah proses berkelanjutan untuk menilai efek dari tindakan
keperawatan kepada pasien. Evaluasi dapat dibagi dua yaitu: Evaluasi proses
atau formatif yang dilakukan setiap selesai melaksanakan tindakan, evaluasi
25
hasil tau sumatif yang dilakukan dengan membandingkan antara respons pasien
dan tujuan khusus serta umum yang telah ditentukan.
Evaluasi dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan SOAP,
sebagai berikut :
S : Respon subjektif pasien terhadap tindakan keperawatan yang telah
dilaksanakan dapat di ukur dengan menanyakan kepada pasien langsung.
O : Respon objektif pasien terhadap tinddakan keperawatan yang telah
dilaksanakan. Dapat diukur dengan mengobservasi perilaku pasien pada
saat tindakan dilakukan.
A : Analisis ulang atas data subjektif data subjektif dan objektif untuk
menyimpulkan apakah masalah masih tetap atau muncul masalah baru atau
ada data yang kontradiksi dengan masalah yang ada.
P : Perencanaan atau tindak lanjut berdasarkan hasil analisis pada respon
pasien yang terdiri dari tindakan lanjut pasien dan tindakan lanjut oleh
perawat.
26
BAB IV
LAPORAN KASUS
4.1 Pengkajian
Ruang Rawat : Mawar Tanggal Dirawat : 24 April 2017
A. Identitas pasien
Inisial Klien : Tn. D
Umur : 47 tahun
No. Rekam Medik : 048132
Tanggal Pengkajian : 20 April 2017
Alamat Lengkap : Jln. Dodiklat sumtra
B. Alasan Masuk
Klien masuk Rumah Sakit Jiwa pada tanggal 24 April 2017 melalui
IGD karena klien gelisah, marah-marah tanpa sebab, emosi labil, mudah
tersinggung, meninju-ninju dinding dan curiga. Klien mengatakan bertengkar
dengan kakaknya.
C. Faktor Predisposisi
a) Mengalami gangguan Jiwa Dimasa Lalu
Klien sakit semenjak tahun 2004 dan sekarang klien dirawat untuk yang
ke 3 kalinya. Klien dirawat terakhir pada tahun 2006. Klien
menggelandang ± 3 bulan ini dan kadang pulang kerumah kakaknya.
b) Pengobatan Sebelumnya
Klien sebelumnya sudah pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa dan
mendapatkan pegobatan sebelumnya pada tahun 2006. Namun sejak
pulang dari pengobatn klien tidak pernah minum obat. Keluarga
mengatakan ± 1 bulan yang lalu klien pernah dirawat di RS. Bayangkara
selama 1 minggu karena diare.
27
c) Riwayat Trauma
Aniaya Fisik
Klien tidak pernah mendapatkan perlakuan aniaya fisik baik dari
lingkungan maupun keluarga.
Aniaya Seksual
Klien tidak pernah menjadi pelaku, korban atau saksi dalam aniaya
seksual.
Penolakan
Klien mengatakan tidak pernah mengalami penolakan sosial baik
dari keluarga ataupun lingkungan masyarakat sekitar.
Kekerasan Dalam Keluarga
Klien sebelumnya melakukan kekerasan kepasa keluarga yaitu
bertengkar dengan kakaknya
Tindakan Kriminal
Klien tidak pernah menjadi pelaku korban atau saksi yang terkait
denan tindakan kriminal.
D. Pemeriksaan Fisik
a) Tanda-tanda Vital : TD : 120/80 mmHg N: 84x/mnt S: 36,7°C
P : 21x/mnt
b) Ukuran : TB :164 cm BB: 50 kg
c) Keluhan Fisik :
Klien mengatakan tidak ada mengalami keluhan fisik pada tubuhnya.
Tampak klien menggaruk tangan dan kakinya. Gigi klien terlihat kotor.
28
E. Psikososial
a) Genogram
b) Konsep Diri
Citra Tubuh
Klien mengatakan menyukai seluruh bagian tubuhnya.
Identitas Diri
Klien mengatkan dirinya seorang laki-laki.
29
Peran Diri
Klien menyadari perannya adalah seorang ayah dari anak-anak nya
dan suami dari istrinya.
Ideal Diri
Klien mengatakan dari ingin cepat sembuh dan ingin pulang.
Harga Diri
Klien mengatkan dirinya diharai oleh keluaranya.
c) Hubungan Sosial
Orang Terdekat
Anak-anak, Istri, Kakak dan Orangtua
Peran serta dalam kegiatan kelompok masyarakat
Klien tidak ada berperan serta dalam kegiatan kelompok /
masyarakat sejak sakit
Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Tidak ada hambatan dalam hubungan dengan orang lain di
sekitarnya
d) Spiritual
Nilai dan Keyakinan
Klien mengunjung tinggi dan mengatakan beragama islam
Kegiatan Ibadah
Semenjak dirawat klien mengatakan jarang melakukan ibadah seperti
shalat dan berzikir.
F. Status Mental
a) Penampilan
Klien berpenampilan tidak rapi, kuku pendek tapi kotor dan badan
klien bau.
b) Pembicaraan
30
e) Afek
Klien tampak labil pada saat dilakukan wawancara.
f) Interaksi selama wawancara
Saat dilakukan interpeksi wawancara, klien sering diam dan mudah
tersinggung , klien meminta untuk wawancara dengan orang lain.
g) Persepsi
Klien mengatakan tidak ada mendengar atau melihat bayangan atau
suara yang tidak nyata.
h) Proses piker
Ketika diajak wawancara , klien menjawab pertanyaan dengan berbelit
- belit dan terkadang tidak nyambung dengan jawaban tapi bisa sampai
pada tujuan bahasan.
i) Isi piker
Klien terns bertanya kapan ia akan pulang dan diantar denagn mobil
kerumahnya. Klien tidak mengalami dipersonalisasi pikiran magis
ataupun waham.
j) Tingkat kesadaran
Klien mengatakan namanya tetap klien tempak sering bingung pada saat
dilakukan wawancara.
k) Memori
31
Klien mengatakan tidak ingat kejadian lebih dari 1 tahun yang lalu.
l) Tingkat konsentrasi dan berhitung
Klien tidak mampu berkonsentrasi pada saat wawancara klien sering
mengatakan pembicaraan.
m) Kemampuan penilaian
Klien dapat memeilih dan megambil keputusan yang sederhana ketika
diberikan sedikit bantuan misalnya klien mampu memilih akan menjadi
dahulu atau makan.
H. Mekanisme Koping
a) Koping adaptif
Klien mampu berbicara dengan orang lain. Klien bisa menyelesaikan
masalah sederhana dengan bantuan orang lain.
b) Koping maldaptif
Jika klien sedang pusing, klien sering marah tanpa sebab.
J. Pengetahuan
Klien mengatakan kurang mengetahui tentang penyakitnya tetapi dia berharap
dapat sembuh dari proses pengobatannya dan dapat mencari pekerjaan.
K. Askep Medis
Diagnosa Medik : klien didiagnosa skizofrenia ytt
Terapi Medik :
1) Risperidon 2 x 1 mg
2) Lorazepam 1 x 2 mg
3) Ketokonazole 1 x 200 mg
L. Analisa Data
34
No Data Masalah
1 DS:
Klien mengatakan ia tidak
memukul orang
Klien mengatakan jika
emosi ia menggepalkan
tagan Resiko Perilaku Kekerasan
Klien mengatakan ia tidak
suka marah marah lagi
DO:
Emosi klien masih labil
Klien tampak waspada
Klien tampak kesal jika
ditanya banyak-banyak
2 DS:
Klien mengatakan mandi 2x
sehari
DO:
Saat makan masih Defisit perawatan diri
berserakan dan ada sisa-
sisa makanan dimulut
Kuku tamapak panjang dan
kotor
Klien mandi masih disuruh,
badan bau
3 DS:
Klien mengatakan lebih
35
suka
sendirian di kamar
Klien mengatakan tidak
memiliki kemampuan untuk
melakukan aktivitas
DO: Harga diri rendah
Klien tidak mau menatap
mata
pada saat wawancara
Klien tampak sering
menyendiri
Klien tampak mudah
tersinggung
M. Masalah Keperawatan
1. Defisit perawatan diri
2. Harga diri rendah
3. Resiko perilaku kekerasan
4.3 Diagnosa
4.4 Intervensi
No Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
. Keperawatan
1 Defisit Pasien mampu: Setelah 2-4x SP 1 Pasien:
Perawatan Menjaga kebersih pertemuan: pengkajian dan
Diri an diri sesuai Klien mampu melatih cara
strategi pelaksan menjaga menjaga
aan tindakan kebersihan diri kebersihan diri :
keperaw atan dengan cara: mandi, cuci
sehingga klien 1. Member rambut, sikat
merasa nyaman sihkan diri gigi, potong kuku
dan rapi. dengan cara 1. Identifikasi
mandi masalah
2. Mampu perawat
berhias dan diri:kebersihan
berdanda diri,berdandan,
3. Mampu makan/minum,
melakukan BAB/BAK
makan dan 2. Jelaskan
minum pentingnya
dengan baik kebersihan diri.
4. Mampu 3. Jelaskan alat
melakuk an dan cara
BAB/BA K
37
SP 2 Pasien:
melatih cara
berdandan
setelah
kebersihan diri :
sisian, rias muka
untuk
perempuan,
cukuran untuk
38
pria
1. Evaluasi
kegiatan
kebersihan diri.
Beri pujian
2. Jelaskan cara
dan alat untuk
berdandan.
3. Latih cara
berdandan
setelah
kebersihan
diri : sisiran,
cukuran untuk
pria.
4. Masukan pada
jadwal kegiatan
untuk
kebersihan diri
dan berdandan.
SP 3 Pasien :
melatih cara
makan dan
minum dan baik
1. Evaluasi
kegiatan
kebersihan diri
dan berdandan .
Beri pujian
39
2. Jelaskan cara
dan alat makan
dan minum
3. Latih cara
makan dan
minum yang
baik
4. Masukan pada
jadwal kegiatan
untuk latihan
kebersihan diri,
berdandan dan
makan/minum
yang baik.
SP 4 Pasien :
melatih BAB dan
BAK yang baik
1. Evaluasi
kegiatan
kebersihan diri,
berdandan,
makan/minum.
Beri pujian
2. Jelaskan cara
BAB/BAK
yang baik
3. Latih cara
BAB/BAK
yang baik.
40
4. Masukan pada
jadwal kegiatan
untuk
kebersihan
diri, berdandan,
makan/minum,
BAB/BAK
BAB/BAK O : Tampak
b. Jelaskan rambut klien
pentingnya kusut,
kebersihan diri. tampak ada
c. Jelaskan alat dan ketombe,
cara kebersihan diri klien
d. Latih cara menjaga mengerti cara
membersihkan untuk
diri : mandi dan mencuci
ganti pakaian, sikat rambut
gigi, cuci rambut,
potong kuku A: Klien
dapat
melakukan
kegiatan
tetapi dengan
bantuan
P :
Optimalkan
SP 1,
lanjutkan SP
2
18 Defisit SP 2 Pasien: melatih cara S : Klien Putri
Mei perawatan berdandan setelah mengatakan
2017 diri kebersihan diri : sisiran, nyaman
bercukur untuk pria dengan
a) Evaluasi kegiatan penampilan
kebersihan diri. saat ini
Beri pujian
42
A : Depisit
perawatan
diri : berhias
diri masih
ada, Klien
dapat
melakukan
kegiatan
dengan
bantuan
P : Optimalkan
SP 2 dan
lanjutkan SP 3
19 Defisit SP 3 Pasien : melatih cara S : Klien Putri
Mei perawatan makan dan minum dan mengatakan
2017 diri baik sudah bisa
a. Evaluasi kegiatan melakukan
kebersihan diri dan cara makan
berdandan . Beri yang baik
43