171902008
2020
1
ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU POST SECTIO CAESAREA
DENGAN MASALAH DEFISIT PERAWATAN DIRI
Proposal Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu persyaratan
menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan
171902008
2020
2
BAB I
PENDAHULUAN
caesaera. Nyeri ini timbul setelah pasien pasien dasar dari pengaruh
anastesi. Nyeri ini terjadi lebih dari satu hari paska pembedahan ,normal
nyeri post operasi hilang lebih 6 jam( Rini dan Susanti,2018 ). Sectio
kurang mandiri disebabkan kerena salah satunya adalah rasa nyeri akibat
3
diri secara mandiri sehingga timbul masalah deficit perawatan diri, dengan
adanya kejadian seperti ini harus ada upaya untuk mengatasi deficit
kebutuhan dasar itu adalah perawatan diri, Hal ini sangat penting untuk
mencapai 79% dengan proporsi 15% di Rumah Sakit pemerintah dan 18%
Barat (23,1%) (Depkes RI, 2018). Provinsi Jawa Timur berjumlah 3.401
Persalinan Sectio Caesarea memiliki resiko lima kali lebih besar terjadi
dan infeksi yang dialami ibu. Adapun penyebab dari perdarahan karena
terbuka dapat terjadi Atonia Uteri. Infeksi pada ibu Post Op Sectio
Caesarea dapat dilihat dengan tanda lochea yang keluar banyak seperti
4
nanah dan berbau busuk, uterus lebih besar dan lembek dari seharusnya
pada dinding perut dan rahim bagian depan untuk melahirkan janin.
Indikasi medis dilakukannya operasi Sectio Caesarea ada dua faktor yang
mempengaruhi yaitu faktor janin dan faktor ibu. Faktor janin meliputi
sebagai berikut : bayi terlalu besar, kelainan letak janin, ancaman gawat
janin, janin abnormal, faktor plasenta,kelainan tali pusat dan bayi kembar.
Sedangkan faktor ibu terdiri dari usia, jumlah anak yang dilahirkan,
2019).
Selain itu dampak yang dapat ditimbulkan pada pasien Sectio Caesarea
5
mengancingkan pakaian, bantu pasien memilih pakaian yang mudah
Sediakan makanan dalam porsi kecil setiap kali makan, fasilitasi hygiene
asuhan keperawatan.
6
1.4 Manfaat
1. Bagi peneliti
perawatan diri.
3. Bagi institusi
4. Bagi klien
7
Klien dapat mendapatkan asuhan keperawatan yang
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1.2 Penyebab
1. Gangguan musculoskeletal
2. Gangguan neuromuskuler
3. Kelemahan
5. Penurunan motivasi/minat
1. Subjektif
2. Objektif
9
1. Subjektif
2. Objektif
3) Depresi
4) Arthritis rheumatoid
5) Retardasi mental
6) Delirium
7) Demensia
8) Gangguan amnestic
2.1.1.5 Keterangan
Diagnosa ini dispesifikkan menjadi salah satu atau lebih
dari:
1. Mandi
2. Berpakaian
3. Makan
4. Toileting
10
5. Berhias (Tim Pokja SDKI DPP PPNI,2016).
2) Riwayat pasien
1. Keluhan utama
11
mempertimbangkan apakah kebersihan tubuh ia anggap
2016).
2. Riwayat kesehatan
sekarang.
4) Riwayat pernikahan
c.Lama pernikahan
12
5) Riwayat Mentruasi
(Afrillia, 2018).
6) Riwayat Kehamilan
13
Biasanya dikaji kapan HPHT, hamil anak ke berapa,
7) Riwayat Persalinan
8) Riwayat Kontrasepsi
digunakan klien.
dirinya.
14
dikonsumsi disertai konsumsi camilan yang sering-sering
ditemukan
3. Pola aktifitas
4. Pola eleminasi
15
Pada klien nifas terjadi perubahan pada pola istirahat
dan tidur karena adanya kehadiran sang bayi dan nyeri pada
perawatan payudara.
tersebut.
16
psikologis klien terjadi perubahan konsep diri antara lain
Sjahranie, 2019).
4) Pemeriksaan fisik
1. Kesadaran
keadaan sadar).
a. Tekanan Darah
17
2018), Respon fisiologis yang berpengaruh akibat nyeri
b. Nadi
nadi akan lebih cepat. Batas normal denyut nadi pada ibu
c. Suhu
(36,537)0Celsius.
d. Respirasi
1) Kepala
a. Rambut
18
dahulu yang tujuannya untuk menghindari terjadinya luka
b. Mata
c. Hidung
penciuman baik.
e. Telinga
yang abnormal.
2) Leher
19
Biasanya leher tampak tidak ada oedema atau tidak, ada
3) Thorak
1. Payudara
2. Paru-paru
20
b. Palpasi : Tidak ada rasa sakit saat ditekan dan
pembengkakkan
c. Perkusi : Sonor/redup
3. Jantung
4) Abdomen
c. Perkusi : Tympani/hipertympani
5) Genetalia
21
Biasanya genetalia klien tampak ada keluar lochea dan
yang keluar, dan kateter akan dilepas 24 jam post partum atau
saat klien tidak lagi terpasang infus dan sudah bisa BAK secara
spontan.
6) Ekstremitas
a. Ekstremitas Atas
b. Ekstremitas Bawah
2019).
2. Nyeri akut
22
3. Konstipasi
4. Intoleransi aktivitas
7. Resiko infeksi
2.1.2.3 Intervensi
23
gigi, dan
sabun mandi)
3. Dampingi
dalam
melakukan
perawatan diri
sampai
mandiri
4. Fasilitasi
untuk
menerima
keadaan
ketergantunga
n
5. Fasilitasi
kemandirian,
bantu jika
tidak mampu
melakukan
perawatan diri
6. Jadwalkan
rutinitas
perawatan diri
3) Edukasi
1. Anjurkan
melakukan
perawatan diri
secara
konsisten
sesuai
kemampuan
2.1.2.4 Implementasi
Pelaksanaan keperawatan atau Implementasi
24
perawat siap membantu pasien atau orang terdekat
2.1.2.5 Evaluasi
Tahap evaluasi menentukan kemajuan pasien terhadap
25
A : Analisis data (pembanding data dengan teori)
untuk ibu dan indikasi untuk bayi. Semua indikasi itu berdasarkan
2.1.3.2 Etiologi
1. Janin sungsang. Ada 3 jenis janin sungsang, yaitu : sungsang
sebagian adalah yang paling sering terjadi. Kaki bayi terlipat lurus
posisi bayi jongkok dengan bokong di atas mulut rahi, lutut terangkat
26
2. CPD (Chepalo Pelvik Disproportion). CPD adalah ukuran lingkar
panggul ibu tidak sesuai dengan ukuran kepala janin yang dapat
diatas 37 minggu.
caesar. Hal ini karena kelahiran bayi kembar memiliki resiko terjadi
komplikasi yang lebih tinggi dari pada kelahiran bayi satu. Selain itu
adanya tumor dan kelainan bawaan pada jalan lahir, tali pusat pendek
2.1.3.3 Patofisiologi
Adanya beberapa kelainan/hambatan pada proses persalinan
27
adanya satu tindakan pembedahan yaitu sectio caesarea. Dalam
(Metasari, 2019).
2.1.3.4 Klasifikasi
1. Sectio caesarea transperionealis profunda
28
Sectio caesarea transperionealis profunda dengan insisi di
uteri dikemudian hari tidak besar karena pada nifas segmen bawah
atas uterus.
29
Setelah sectio caesarea, dilakukan hysteroktomy dengan indikasi
berat.
2.1.3.5 Komplikasi
1. Infeksi puerperalis
beberapa hari dalam masa nifas atau dapat juga bersifat berat,
2. Perdarahan
3. Komplikasi lain
30
bias Ruptura uteri. Kemungkinan hak ini lebih banyak
pada pembedahan
2.1.3.7 Penatalaksanaan
1. Pemberian cairan
2. Diet
31
boleh dilakukan pada 6 sampai 8 jam pasca operasi, berupa air
3. Mobilisasi
dan kemudian berjalan sendiri pada hari ke-3 sampai hari ke-5
pasca operasi.
4. Kateterisasi
5. Pemberian obat-obatan
32
2. Analgetik dan obat untuk memperlancar kerja saluran
vit.C
6. Perawatan luka
7. Pemeriksaan rutin
33
BAB III
METODOLOGI PENULISAN
alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci. Dengan kata lain
deficit perawatan diri, peneliti studi kasus ini adalah untuk mengeskplorasi
berikut:
34
3.2.4 Pasien yang mengalami Sectio Caesarea tanpa komplikasi
kunci yang menjadi fokus studi kasus. Batasan istilah disusun naratif dan
perut
35
1. Kebutuhan perawatan diri
a. Mandi
b. Berpakaian
c. Makan
d. Melakukan BAB/BAK
Studi kasus ini dilakukan sejak pasien pertama kali MRS sampai pulang
atau pasien yang rawat inap minimal 3 hari. Jika sebelum 3 hari pasien
sudah pualng atau meninggal, maka perlu mengganti pasien lain yang
sejenis.
tidak akan mendapatkan data yang dapat memenuhi standar data yang
telah ditentukan. Dengan teknik yang sudah diatur, maka peneliti dapat
penilaian.
3.6.1 Observasi
36
Merupakan cara pengumpulan data dengan pengamatan secara
3.6.2 Wawancara
wawancara, yaitu:
1. Wawancara terstruktur
digunakan berupa tape recorder, gambar, dan material lain yang dapat
37
terstruktur ini, setipa responden diberi pertanyaan yang sama, dan
3.6.3 Kuesioner
dijawabnya.
1. Skala Nominal
2. Skala Ordinal
38
penyusunannya disusun secara terurut dari yang rendah sampai yang
tinggi menurut suatu ciri tertentu, namun antara urutan (ranking) yang
satu dengan yang lainnya tidak mempunyai jarak yang sama. Skala
Sangat Setuju (1), Setuju (2), Tidak Berpendapat (3), Kurang Setuju
(4), dan Tidak Setuju (5), maka angka-angka tersebut hanya sekedar
variabel tersebut.
3. Skala Interval
lainnya sama, oleh karena itu skala interval dapat juga disebut skala
4. Skala Ratio
dan akurat (precise). Jika kita memiliki skala rasio, kita dapat
menyatakan tidak hanya jarak yang sama antara satu nilai dengan
39
karakteristik yang dimiliki dua objek atau lebih, dan contoh untuk
skala ini adalah uang. Adapun ciri-ciri dari skala rasio adalah :
menunjukkan
diperoleh. Pada penelitian ini, data disajikan dalam bentuk teks yang
bersifat naratif.
hak responden.
40
3.8.2 Anonymity (tanpa nama)
akan disajikan.
41
kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam penelitian ini dan
3.8.7 Veracity
3.8.8 Justice
42
43