Allah SWT menyebutkan, sebagaimana Dia mewajibkan puasa kepada mereka (kita),
sesungguhnya Dia pun telah mewajibkan kepada umat umat sebelum mereka (kita), dengan
demikian mereka (kita) mempunyai contoh teladan dalam masalah puasa. Maka hendaklah
mereka (kita) bersunggu-sunguh dalam melaksanakan kewajiban ini dengan lebih sempurna dari
pada yang telah dilaksanakan oleh orang-orang sebelum mereka (kita) seperti firman Allah QS
Al Maidah 48
[421] Maksudnya: Al Quran adalah ukuran untuk menentukan benar tidaknya ayat-ayat yang diturunkan dalam
kitab-kitab sebelumnya.
[422] Maksudnya: umat nabi Muhammad s.a.w. dan umat-umat yang sebelumnya.
Kemudian dalam QS Al Baqarah Ayat 185, Allah SWT memuji bulan Ramadhan di
antara bulan2 lainnya dengan memilihnya diantara semua bulan, sebagai bulan diturunkannya Al
Qur’an yang agung. Ramadhan pula yang menjadi bulan diturunkannya kitab-kitab ilahiyah
lainnya kepada para Nabi. Imam Ahmad mengatakan dari Watsilah bin Al Asqa bahwa
Rasululluah SAW telah bersabda yang artinya :”Shuhuf (lembaran2) Nabi Ibrohim diturunkan
pada malam pertama bulan Ramadhan, Taurat diturunkan kepada Nabi Musa tanggal 6
Ramadhan, injil diturunkan pada tanggal 13 Ramadhan kepada Nabi Isa. Dan Allah menurunkan
Al Qur’an pada tangal 24 Ramadhan
Adapun Shuhuf, Taurat, Zabur dan Injil masing2 diturunkan kepada Nabi penerimanya secara
sekaligus, sedangkan Al Qur’an diturunkan sekaligus ke Baitul’Izzah di langit dunia, Dan ini
terjadi di bulan Ramadhan, yaitu pada saat Lailatul Qadar, seperti disebutkan dalam Al Qur’an :
1. Sesungguhnya kami Telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan[1593].
[1593] Malam kemuliaan dikenal dalam bahasa Indonesia dengan malam Lailatul Qadr yaitu suatu malam yang
penuh kemuliaan, kebesaran, Karena pada malam itu permulaan Turunnya Al Quran.
Dan seperti diterangkan dalam QS Ad Dukhan ayat 3:
3. Sesungguhnya kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi[1369] dan Sesungguhnya Kami-lah yang
memberi peringatan.
[1369] malam yang diberkahi ialah malam Al Quran pertama kali diturunkan. di Indonesia umumnya dianggap
jatuh pada tanggal 17 Ramadhan.
Ada dua kegembiraan untuk orang yang berpuasa, pertama saat berbuka puasa dan kedua saat
bertemu dengan Rabbnya karena puasanya (HR Bukhari)
Abu Sa’id Alhudry r.a. berkata : Rasulullah SAW bersabda : Tiada seorang yang berpuasa sehari
saja karena Allah melainkan Allah akan menjauhkan wajahnya dari api neraka dalam jarak tujuh
puluh tahun (HR Bukhari Muslim)
Maka dengan segala keutamaan yang ada di bulan Ramadhan, dengan dengan segala keutamaan
ibadah ibadah di bulan Ramadhan, sebagai perwujudan syukur kita kepada Allah sudah
selayaknya kita sucikan hati, kuatkan tekad dan wujudkan niat, mengisi hari-hari di bulan
Ramadhan dengan ibadah-ibadah yang telah dituntunkan Nabi dengan niat ikhlas karena Allah,
sehingga kita bisa keluar dari bulan Ramadhan dalam keadaan suci bagaikan bayi yang baru
terlahir ke dunia.
KHUTBAH KEDUA
Jamaah jumah rahimakumullah,
Dalam khutbah kedua ini khatib kembali mengajak kepada jamaah, marilah kita tingkatkan
taqwa kita kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa.
Dan di bulan yang penuh rahmat dan ampunan ini, marilah kita tingkatkan ibadah kita. Kita
kuatkan otot-otot kita untuk mendirikan qiyamullail, keringkan lidah kita dengan tadarus Al
Quran,dan ringankan tangan kita dalam bershodaqoh. Mudah-mudahan dengan puasa, kita
dimasukkan dalam golongan derajat orang yang bertaqwa dan diakhirat kelak kita akan
dipanggil masuk syurga melalui gerbang Ar Royyan yaitu pintu di syurga yang dikhususkan
untuk orang-orang yang menunaikan ibadah puasa, dengan niat ikhlas karena Allah SWT.