golongan darah A, B, AB, dan O • Setelah itu ditemukan golongan darah lainnya, seperti golongan darah MN, Lewis, Rhesus, dll • Dasar penemuan golongan darah adalah adanya Ag pada permukaan eritrosit dan adanya zat anti dalam plasma atau serum • Ag yang penting pada transfusi darah adalah Ag A, Ag B • Ag ini membagi golongan darah berdasarkan sistem golongan darah ABO • Ag Rh membagi golongan darah berdasarkan sistem Rhesus • Zat anti (Ab) merupakan protein yang dihasilkan oleh tubuh, baik secara alamiah ataupun sebagai reaksi terhadap masuknya Ag. • Zat anti merupakan protein yang mempunyai struktur molekul imunoglobulin • Ab golongan darah sistem ABO disebut Aglutinin Anti-A, Anti-B, Anti-AB • Berdasarkan cara pembentukannya, dikenal zat anti alamiah (natural antibody) dan zat anti didapat (acquired antibody) Zat anti alamiah (natural antibody) • Terdapat dalam tubuh secara alamiah tanpa adanya stimulasi Ag asing yang masuk ke dalam tubuh • Terbentuk bukan karena reaksi imunologik • Biasanya merupakan IgM • Sudah ada sejak lahir, contoh : Anti-A, Anti- B • Zat anti terpenting pada transfusi darah Zat anti didapat=Ab imun (Acquired Ab) • Terbentuk akibat masuknya Ag asing ke dalam tubuh, misalnya setelah transfusi darah, kehamilan • Biasanya merupakan Ig, misalnya Anti Rhesus (Anti-D) • Berdasarkan hasil reaksi dikenal berbagai jenis zat anti, yaitu aglutinin, lisin, dan sensitisasi • Aglutinin merupakan Ab yang bila dicampur dengan Ag akan menyebabkan terjadinya reaksi aglutinasi • Lisin merupakan Ab yang bila dicampurkan dengan Ag akan menyebabkan terjadinya reaksi lisis • Sensitisasi terjadi bila Ab tidak lengkap dicampur dengan Ag spesifik • Berdasarkan keadaan reaksi, dikenal zat anti lengkap dan zat anti tidak lengkap • Zat anti lengkap merupakan Ab yang dapat mengaglutinasikan sel dalam lingkungan saline • Zat anti tidak lengkap merupakan Ab yang hanya dapat mengaglutinasikan sel dalam lingkungan tinggi protein • Berdasarkan suhu reaksi, dikenal zat anti dingin (cold Ab) dan zat anti panas (warm Ab) • Cold Ab merupakan Ab yang mempunyai reaksi maksimal pada suhu dibawah 370C. Zat anti ini biasanya merupakan Ab lengkap (mis : Anti-A dan Anti-B) • Warm Ab merupakan Ab yang mempunyai reaksi maksimal pada suhu 370C, biasanya merupakan Ab tidak lengkap Perbedaan IgG dan IgM IgG IgM
Merupakan Ab imun Merupakan Ab alamiah
Merupakan Ab tidak lengkap Merupakan Ab lengkap
BM kecil, dapat melewati BM besar, tidak dapat
plasenta melewati plasenta
Tahan panas Tidak tahan panas, tidak aktif
lagi pada 560C
Stabil Tidak stabil
IgG muncul kemudian, Telah ada tanpa imunisasi
setelah imunisasi • Manifestasi interaksi Ag-Ab dalam tubuh dapat berupa sensitisasi, aglutinasi atau hemolisis Tes Coombs • Menggunakan Anti-human Globulin (AHG) untuk mendeteksi adanya Ab tidak lengkap • Ada 2 macam tes Coombs : 1. Tes Coombs direk (langsung) 2. Tes Coombs indirek (tidak langsung) Tes Coombs direk (langsung) • Bertujuan untuk mendeteksi adanya Ab tidak lengkap atau komplemen yang terdapat pada permukaan eritrosit • Bila tes yang diliputi zat anti tidak lengkap (mengalami sensitisasi) ditambahkan serum Coombs (serum antiglobulin), maka akan terjadi aglutinasi • Hasil tes Coombs direks positif dijumpai pada Hemolytic Disease of the Newborn (HDN), anemia hemolitik auto imun, anemia hemolitik imun karena obat dan reaksi hemolitik pada transfusi darah Tes Coombs indirek (tidak langsung) • Bertujuan untuk mencari adanya Ab tidak lengkap yang terdapat dalam serum/plasma • Bila ke dalam serum/plasma yang mengandung zat anti tidak lengkap ditambahkan eritrosit golongan O Rh+, maka sel akan mengalami sensitisasi • Selanjutnya dengan penambahan serum Coombs akan terjadi aglutinasi Golongan darah ABO
Penentuan Golongan Darah Sistem
ABO
• Dilakukan berdasarkan reaksi Ag-Ab, akan
terjadi aglutinasi yang dapat diperiksa secara visual, mikroskopik • Ada 2 cara untuk menetapkan golongan darah sistem ABO, yaitu cara Forward Grouping dan Reverse Grouping (backtyping) Cara Forward Grouping • Menentukan adanya Ag pada eritrosit dengan menggunakan antisera Anti-A, Anti-B, dan Anti-AB Cara Reverse Grouping (backtyping) • Menentukan adanya zat anti dalam darah dengan menggunakan eritrosit yang telah diketahui golongan darahnya (mis : Sel A, Sel B, Sel O) Golongan Darah Rhesus
• Ditemukan oleh Levin dan Stetson serta
Landsteiner dan Wiener • Berdasarkan sistem Rhesus, dikenal 2 jenis golongan darah, yaitu golongan darah Rh+ dan Rh- • Eritrosit Rh+ mengandung Ag Rh, sedangkan eritrosit Rh- tidak mengandung Ag Rh Zat anti Rhesus
• Merupakan Ab imun (acquired antibody)
• Terbentuk setelah seseorang dengan Rh- menerima darah Rh+ • Keadaan ini dapat dialami seorang wanita hamil dengan Rh-, mengandung janin dengan Rh+ Penentuan Golongan Darah Sistem Rhesus • Dilakukan dengan cara Forward Grouping, yaitu berdasarkan reaksi Ag-Ab yang akan menyebabkan aglutinasi • Golongan darah Rh+ : eritrosit + anti Rh(anti-D) aglutinasi + • Golongan darah Rh- : eritrosit + anti Rh(anti-D) aglutinasi -