Anda di halaman 1dari 26

GOLONGAN DARAH

• Tahun 1900, Landsteiner menemukan


golongan darah A, B, AB, dan O
• Setelah itu ditemukan golongan darah
lainnya, seperti golongan darah MN, Lewis,
Rhesus, dll
• Dasar penemuan golongan darah adalah
adanya Ag pada permukaan eritrosit dan
adanya zat anti dalam plasma atau serum
• Ag yang penting pada transfusi darah
adalah Ag A, Ag B
• Ag ini membagi golongan darah
berdasarkan sistem golongan darah ABO
• Ag Rh membagi golongan darah
berdasarkan sistem Rhesus
• Zat anti (Ab) merupakan protein yang
dihasilkan oleh tubuh, baik secara alamiah
ataupun sebagai reaksi terhadap
masuknya Ag.
• Zat anti merupakan protein yang
mempunyai struktur molekul imunoglobulin
• Ab golongan darah sistem ABO disebut
Aglutinin Anti-A, Anti-B, Anti-AB
• Berdasarkan cara pembentukannya,
dikenal zat anti alamiah (natural antibody)
dan zat anti didapat (acquired antibody)
Zat anti alamiah (natural antibody)
• Terdapat dalam tubuh secara alamiah
tanpa adanya stimulasi Ag asing yang
masuk ke dalam tubuh
• Terbentuk bukan karena reaksi imunologik
• Biasanya merupakan IgM
• Sudah ada sejak lahir, contoh : Anti-A, Anti-
B
• Zat anti terpenting pada transfusi darah
Zat anti didapat=Ab imun
(Acquired Ab)
• Terbentuk akibat masuknya Ag asing ke
dalam tubuh, misalnya setelah transfusi
darah, kehamilan
• Biasanya merupakan Ig, misalnya Anti
Rhesus (Anti-D)
• Berdasarkan hasil reaksi dikenal berbagai
jenis zat anti, yaitu aglutinin, lisin, dan
sensitisasi
• Aglutinin merupakan Ab yang bila dicampur
dengan Ag akan menyebabkan terjadinya
reaksi aglutinasi
• Lisin merupakan Ab yang bila dicampurkan
dengan Ag akan menyebabkan terjadinya
reaksi lisis
• Sensitisasi terjadi bila Ab tidak lengkap
dicampur dengan Ag spesifik
• Berdasarkan keadaan reaksi, dikenal zat
anti lengkap dan zat anti tidak lengkap
• Zat anti lengkap merupakan Ab yang dapat
mengaglutinasikan sel dalam lingkungan
saline
• Zat anti tidak lengkap merupakan Ab yang
hanya dapat mengaglutinasikan sel dalam
lingkungan tinggi protein
• Berdasarkan suhu reaksi, dikenal zat anti
dingin (cold Ab) dan zat anti panas (warm
Ab)
• Cold Ab merupakan Ab yang mempunyai
reaksi maksimal pada suhu dibawah 370C.
Zat anti ini biasanya merupakan Ab
lengkap (mis : Anti-A dan Anti-B)
• Warm Ab merupakan Ab yang mempunyai
reaksi maksimal pada suhu 370C, biasanya
merupakan Ab tidak lengkap
Perbedaan IgG dan IgM
IgG IgM

Merupakan Ab imun Merupakan Ab alamiah

Merupakan Ab tidak lengkap Merupakan Ab lengkap

BM kecil, dapat melewati BM besar, tidak dapat


plasenta melewati plasenta

Tahan panas Tidak tahan panas, tidak aktif


lagi pada 560C

Stabil Tidak stabil

IgG muncul kemudian, Telah ada tanpa imunisasi


setelah imunisasi
• Manifestasi interaksi Ag-Ab dalam tubuh
dapat berupa sensitisasi, aglutinasi atau
hemolisis
Tes Coombs
• Menggunakan Anti-human Globulin (AHG)
untuk mendeteksi adanya Ab tidak lengkap
• Ada 2 macam tes Coombs :
1. Tes Coombs direk (langsung)
2. Tes Coombs indirek (tidak langsung)
Tes Coombs direk (langsung)
• Bertujuan untuk mendeteksi adanya Ab
tidak lengkap atau komplemen yang
terdapat pada permukaan eritrosit
• Bila tes yang diliputi zat anti tidak lengkap
(mengalami sensitisasi) ditambahkan
serum Coombs (serum antiglobulin), maka
akan terjadi aglutinasi
• Hasil tes Coombs direks positif dijumpai
pada Hemolytic Disease of the Newborn
(HDN), anemia hemolitik auto imun, anemia
hemolitik imun karena obat dan reaksi
hemolitik pada transfusi darah
Tes Coombs indirek (tidak langsung)
• Bertujuan untuk mencari adanya Ab tidak
lengkap yang terdapat dalam
serum/plasma
• Bila ke dalam serum/plasma yang
mengandung zat anti tidak lengkap
ditambahkan eritrosit golongan O Rh+,
maka sel akan mengalami sensitisasi
• Selanjutnya dengan penambahan serum
Coombs akan terjadi aglutinasi
Golongan darah ABO

Penentuan Golongan Darah Sistem


ABO

• Dilakukan berdasarkan reaksi Ag-Ab, akan


terjadi aglutinasi yang dapat diperiksa
secara visual, mikroskopik
• Ada 2 cara untuk menetapkan golongan
darah sistem ABO, yaitu cara Forward
Grouping dan Reverse Grouping
(backtyping)
Cara Forward Grouping
• Menentukan adanya Ag pada eritrosit
dengan menggunakan antisera Anti-A,
Anti-B, dan Anti-AB
Cara Reverse Grouping
(backtyping)
• Menentukan adanya zat anti dalam darah
dengan menggunakan eritrosit yang telah
diketahui golongan darahnya (mis : Sel A,
Sel B, Sel O)
Golongan Darah Rhesus

• Ditemukan oleh Levin dan Stetson serta


Landsteiner dan Wiener
• Berdasarkan sistem Rhesus, dikenal 2
jenis golongan darah, yaitu golongan darah
Rh+ dan Rh-
• Eritrosit Rh+ mengandung Ag Rh,
sedangkan eritrosit Rh- tidak mengandung
Ag Rh
Zat anti Rhesus

• Merupakan Ab imun (acquired antibody)


• Terbentuk setelah seseorang dengan Rh-
menerima darah Rh+
• Keadaan ini dapat dialami seorang wanita
hamil dengan Rh-, mengandung janin
dengan Rh+
Penentuan Golongan Darah
Sistem Rhesus
• Dilakukan dengan cara Forward Grouping,
yaitu berdasarkan reaksi Ag-Ab yang akan
menyebabkan aglutinasi
• Golongan darah Rh+ :
eritrosit + anti Rh(anti-D) aglutinasi +
• Golongan darah Rh- :
eritrosit + anti Rh(anti-D) aglutinasi -

Anda mungkin juga menyukai