Anda di halaman 1dari 21

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................... i
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................ 2
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................. 2
1.4 Manfaat Penelitian............................................................................ 2
1.5 Urgensi Penelitian............................................................................ 2
1.6 Target Penelitian............................................................................... 3
1.7 Kontribusi Penelitian........................................................................ 3
1.8 Luaran Penelitian.............................................................................. 3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tumbuhan Pulai................................................................................ 4
2.2 Senyawa Alkaloid............................................................................. 4
2.3 Senyawa Mataranine......................................................................... 5
2.4 Penelitian Terdahulu ........................................................................ 5
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian................................................................................. 6
3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian ........................................................... 6
3.3 Prosedur Penelitian........................................................................... 6
3.4 Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data ................................. 7
3.5 Cara Penafsiran dan Penyimpulan Hasil ......................................... 7
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya................................................................................ 9
4.2 Jadwal Kegiatan................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota
Lampiran 2. Biodata Dosen Pendamping
Lampiran 3. Justifikasi Anggaran Kegiatan
Lampiran 4. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
Lampiran 5. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana Kegiatan

i
1

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sustainable development goal (SDG) tahun 2015 menetapkan malaria
menjadi salah satu penyakit yang menjadi target eliminasi epidemi pada
tahun 2030, selain AIDS dan Tuberkulosis, serta neglected tropical disease.
Target yang ditetapkan antara lain pada tahun 2030 mortalitas dan insidensi
kasus malaria dapat turun hingga 90,0% dibandingkan dengan tahun 2015
serta mengeliminasi malaria pada minimal 35 negara. World Health
Organization (WHO) juga telah menetapkan global technical strategy for
malaria 2016-2030 yaitu strategi pencegahan dan pengobatan untuk
mencapai target dan menetapkan data insidensi malaria per tahun (annual
malaria incidence/AMI) sebagai salah satu indikator yang dapat digunakan
untuk evaluasi.
Pada tahun 2019, lebih dari 400 ribu kematian akibat malaria
dilaporkan dari seluruh dunia dan masih menjadi pandemi di Indonesia
terutama pada kawasan timur. Penyebab malaria adalah parasit Plasmodium
falciparum yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Para
ilmuan menemukan beberapa jenis obat malaria seperti kloroquinin dan
sulfadoksin-pirimetamin. Namun demikian, obat-obat ini ditemukan
menyebabkan resistensi terhadap parasit Plasmodium falciparum yang
menyebabkan penyakit malaria tersebut. Kemunculan dan penyebaran
mikroorganisme resistensi antibiotik memicu pencarian bahan baru melalui
beragam sumber termasuk penyelidikan pada tanaman. Beberapa tanaman
dapat berfungsi sebagai antimikroba dan sumber agen anti-infeksi baru
(Supraja et al., 2018). Belajar dari fenomena ini, salah satu strategi yang
harus dibangun adalah menemukan senyawa-senyawa baru yang tersedia
sangat banyak di alam yang mampu mengendalikan Plasmodium yang
resisten.
Tumbuhan Pulai (Alstonia scholaris R.Br) adalah salah satu jenis
tumbuhan yang dikenal sebagai sumber senyawa alkaloid yang diketahui
memiliki berbagai aktivitas farmakologis, salah satunya yaitu
antiplasmodium (Cushnie, Cushnie & Lamb, 2014). Pulau lombok secara
geografis berada pada kawasan transisi Indonesia barat yang basah dan
Indonesia timur yang kering, sehingga membuat pulau Lombok memiliki
keanekaragaman hayati yang melimpah dan salah satunya adalah
Tumbuhan pulai (Alstonia scholaris R.Br). Di Pulau Lombok, Tumbuhan
Pulai dikenal sebagai obat tradisional untuk mengobati malaria.
Berbagai studi bahan alam pulau Lombok sudah dan sedang dilakukan
dan salah satu hasilnya adalah ditemukan senyawa diasomerik alkaloid yang
diberi nama Mataranine A dan B yang belum dapat dipisahkan secara
sempurna. Pengujian bioaktivitas antiplasmodium, campuran senyawa ini
menunjukkan aktivitas moderat dengan konsentrasi berturut-turut 2,6 ug/ml
2

dan 3,4 ug/ml mampu mengendalikan Plasmodium falciparum K1 (strain


antifolat resisten) dan TM4 (strain antifolat sensitif) (Hadi, 2002). Hasil
pengujian ini menunjukkan bahwa Mataranine A dan B sangat potensial
untuk digunakan sebagai drug lead untuk penemuan Antimalaria baru.
Berdasarkan potensi yang ada pada senyawa Alkaloid Mataranine A
dan B, pengembangan senyawa ini sebagai agen antiplasmodium baru
sangat penting dilakukan. Sampai saat ini penelitian mengenai
Mataranine masih sangat terbatas. Seperti banyak metabolit sekunder
dalam tumbuhan yang keberadaanya tidak stabil, hal serupa juga terjadi
dengan Mataranine A dan B. Karena itu, perlu dilakukan penelitian lebih
lanjut untuk menelusuri bagian tumbuhan mana yang keberadaan
Mataranine sangat tinggi serta penyebarannya dalam tumbuhan Pulai dari
berbagai lokasi tumbuh di Pulau Lombok, dengan mencermati kelimpahan
senyawa Mataranine A dan B pada daun, buah dan kulit batang.
1.2 Rumusan Masalah
Permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu :
a. Pada bagian tumbuhan pulai mana senyawa Mataranine A dan B dapat
ditemukan dan terakumulasi?
b. Apakah lokasi tempat tumbuh tumbuhan pulai mempengaruhi
keberadaan senyawa Metaranine A dan B?
c. Bagaimana pendistribusian senyawa Metaranine A dan B yang terdapat
dalam tumbuhan pulai?
1.3 Tujuan Penelitian
Secara umum, tujuan utama yang ingin dicapai dari penelitian ini
adalah ditemukannya keberadaan senyawa alkaloid Mataranine A dan B
dari berbagai bagian tumbuhan pulai yang tumbuh di beberapa tempat di
Pulau Lombok. Sedangkan secara khusus, tujuan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut.
1. Menemukan organ tumbuhan, tempat banyaknya senyawa Mataranine
A dan B terakumulasi dalam tumbuhan pulai.
2. Mempelajari pengaruh lokasi tumbuhnya tumbuhan pulai terhadap
keberadaan senyawa Mataranine A dan B.
3. Mempelajari distribusi Mataranine A dan B dalam tumbuhan pulai.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini akan sangat bermanfaat untuk mendapatkan
sumber Mataranine A dan B dalam upaya pengembangan struktur senyawa
kimia baru yang antiplasmodium sebagai obat malaria jenis baru.
1.5 Urgensi Penelitian
Riset ini diarahkan untuk memanfaatkan kekayaan alam Indonesia
untuk menemukan senyawa-senyawa baru yang mampu mengendalikan
plasmodium yang resisten dan salah satu diantaranya adalah tumbuhan pulai
(Alstonia scholaris R.Br). Hadi (2002), mengidentifikasi keberadaan
3

senyawa diastomerik alkaloid baru Mataranine A dan B yang belum


dipisahkan dan dimurnikan. Campuran senyawa ini cukup efektif
mengendalikan Plasmodium falciparum strain yang resisten dan sensitive
anti-folat. Keberhasilan dalam menemukan agen anti-malaria baru tentu
akan meningkatkan eksistensi pulai sebagai sumber alam bahan baku dalam
industri farmasi di Indonesia sehingga mampu menekan produk obat-obatan
impor. Sehingga harga obat di pasaran akan menjadi lebih murah, mudah
didapat, serta terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.
1.6 Target Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan penemuan berupa
modal ilmiah mengenai sumber senyawa alkaloid Mataranine A dan B
dalam mengatasi resistensi terhadap parasit plasmodium penyebab penyakit
malaria.
1.7 Kontribusi Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan ilmu pengetahuan
dalam bidang saintek maupun kesehatan, khususnya bidang industri farmasi
dimana ditemukannya satu sumber kandidat obat anti-malaria baru yang
tidak resisten terhadap parasit plasmodium, penyebab penyakit malaria.
1.8 Luaran Penelitian
Luaran yang diharapkan setelah terlaksananya penelitian ini adalah :
1. Dihasilkan laporan kemajuan dan laporan akhir serta artikel ilmiah yang
akan dipublikasikan pada jurnal ilmiah nasional terakreditasi.
2. Diperoleh referensi mengenai tempat (bagian) tumbuhan pulai yang
terakumulasi senyawa Mataranine A dan B, sehingga pengembangan
struktur kimianya lebih mudah dilakukan.
3. Potensi ditemukannya senyawa baru yang dapat dikembangkan menjadi
obat anti-malari baru yang tidak resisten terhadap parasit Plasmodium
falciparum penyebab penyakit malaria.
4

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tumbuhan Pulai (Alstonia scholaris R.Br)


Pulai merupakan salah satu tumbuhan lokal yang ada di daerah
Lombok. Tumbuhan ini tersebar luas di berbagai tempat sehingga sangat
mudah ditemukan keberadaannya. Tumbuhan pulai sendiri dapat dikatakan
sebagai tanaman khas pulau Lombok karena ketersediaannya yang cukup
melimpah dan tersedia hampir di setiap bagian pulau Lombok (Rahayu &
Hadi, 2004).

Gambar 2.1 Tumbuhan Pulai (Alstonia scholaris R.Br)


Pulai merupakan tumbuhan obat tradisional yang cukup populer dan
digunakan secara turun temurun oleh sebagian besar masyarakat pulau
Lombok. Rebusan daun pulai biasa digunakan sebagai obat luka, gatal-
gatal, nyeri, rematik dan bengkak. Ekstrak daun pulai memiliki efek
analgetik karena kandungan alkaloid berperan sebagai analgetik yang
mekanisme kerjanya menghambat enzim siklooksigenase. Terhambatnya
enzim siklooksigenese akan mengurangi produksi prostaglandin oleh asam
arakniodat sehingga mengurangi rasa nyeri (Mustakim & Dedi, 2021).
Berdasarkan penelitian terdahulu, ditemukan berbagai jenis alkaloid pada
bagian tumbuhan pulai. Daun tumbuhan ini diketahui mengandung senyawa
voacangine (Hadi & Bremmer, 2001), voacristine 1, voacangine 2, dan
coronaridine (Hadi, dkk, 2010).
Pulai merupakan jenis tanaman kehutanan yang hidup didaerah
hutan rawa gambut (Rochamayanto et al. 2010). Pulai atau Alstonia
scholaris (AS) merupakan salah satu tumbuhan yang mudah ditemukan di
Indonesia sebagai pohon peneduh (Silalahi, 2015) dan bahan obat. Tanaman
ini telah lama dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Secara etnobotani
tumbuhan Pulai digunakan untuk mengatasi gangguan saluran pencernaan
(Silalahi,2014; Wiart, 2002), malaria, asma, malaria, demam, disentri, diare,
epilepsi, penyakit kulit, dan gigitan ular (Dey et al.,2011). Pemanfaatan
Tumbuhan Pulai sebagai obat berhubungan dengan kandungan metabolit
sekundernya terutama senyawa dari kelompok alkaloid (Dey et al.,2011).
2.2 Senyawa Alkaloid
Alkaloid merupakan senyawa yang bersifat basa (alkalin) yang
disintesis dari jalur yang mengandung satu atau lebih atom nitrogen yang
5

seringkali terdapat dalam cincin heterosiklik (Zieggler & Facchini, 2008)


dan biasanya memiliki rasa yang sangat pahit. Alkaloid memiliki struktur
heterosiklik dan juga mengandung atom nitrogen yang memiliki efek
farmakologi sehingga sering digunakan dalam dunia pengobatan maupun
biologis (Anizewski, 2007). Berdasarkan tinjauan pustaka, terdapat lebih
dari 500 senyawa alkaloid yang diisolasi daritumbuhan menunjukkan
aktivitas sitotoksik yang kuat terhadap berbagai jenis sel kanker (Sun et al.,
2014).
2.3 Senyawa Mataranine
Mataranine merupakan sebuah senyawa alkaloid baru yang
ditemukan sebagai produk mayor dari kulit batang tumbuhan pulai (Alstonia
scholaris R.Br) Pada senyawa ini terdapat indol, cincin karbon heterosiklik,
serta beberapa gugus amina sekunder dan tertier yang terikat pada cincin
karbon. Komponen yang terkandung pada struktur Mataranine ini
menunjukkan adanya potensi Mataranine yang berperan sebagai agen
antiplasmodium.

Gambar 2. 1 Struktur Mataranine


2.4 Penelitian Terdahulu
Surya Hadi (2001 dan 2002) mengembangkan pendekatan
combination of bio- and chemo-rational approach, pendekatan berbasis
pada informasi manfaat tumbuhan dalam pengobatan tradisional dan
penelitian fokus pada golongan senyawa alkaloid, mengoleksi dan
mengidentifikasi beberapa tanaman yang dipakai sebagai obat tradisional
suku sasak yang mengandung alkaloid, salah satu diantaranya yaitu Pulai
(Alstonia scholaris R.Br). Dari proses ekstraksi, isolasi, pemurnian, dan
elusidasi struktur, senyawa diastomer alkaloid indole baru yang diberi nama
Mataranine A dan B berhasil diisolasi dan diidentifikasi dari daun pulai. Uji
aktivitas terhadap senyawa Mataranine menunjukkan bahwa Mataranine
aktif mengendalikan P. falciparum strain K1 dan TM4, yang resisten dan
peka antifolat. Pengujian bioaktivitas anti plasmodium, campuran senyawa
ini menunjukkan aktivitas moderat dengan konsentrasi berturut-turut 2.6
ug/ml dan 3.4 ug/ml mampu mengendalikan P. falciparum K1 (strain
antifolat resisten) dan TM4 (strain antifolat sensitif) (Hadi, 2001 dan Hadi,
2002).
6

BAB 3. METODE PENELITIAN


3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah penelitian
eksploratif secara kuantitatif. Penelitian eksploratif adalah studi dengan
melakukan penelusuran, terutama dalam pemantapan konsep yang akan
digunakan dalam ruang lingkup penelitian yang lebih luas dengan
jangkauan konseptual yang lebih besar (Yusuf, 2017). Dalam melakukan
eksplorasi atau penelusuran ke tempat pengambilan sampel dilakukan
sesuai protokol dengan menggunakan masker, menjaga jarak, membawa
dan memakai hand sanitizer serta tidak berkumpul dalam keramaian.
3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan selama empat bulan dengan pengambilan
sampel yang dilakukan di tiga lokasi berbeda di Pulau Lombok yaitu desa
Suranadi (136 mdpl), Desa Kotaraja (301 mdpl), dan Kawasan Wisata
Hutan Alam Pusuk (831 mdpl). Preparasi, ekstraksi dan pemisahan alkaloid
akan dilakukan di Laboratorium Kimia Bahan Alam, FMIPA Universitas
Mataram. Sedangkan untuk analisis GC-MS akan dilaksanakan di
Laboratorium Kimia Analitik.
3.3 Prosedur Penelitian
a. Persiapan laboratorium
Pembelian alat dan bahan penelitian serta penyewaan laboratorium
dilakukan sehingga sudah siap digunakan.
b. Pengambilan sampel
Sampel berupa daun, buah, dan kulit batang tumbuhan pulai dari tiga
lokasi tempat tumbuh yang berbeda yang ada di Pulau Lombok yaitu
desa Suranadi, Desa Kotaraja, dan Kawasan Wisata Hutan Alam Pusuk.
Pada tahap ini tersedia sampel daun, sampel buah dan sampel kulit
batang tumbuhan pulai sebanyak 5 kg.
c. Preparasi Sampel
Sampel daun, buah dan kulit batang tumbuhan pulai masing-masing
sebanyak 5 kg di keringkan pada suhu kamar (27oC) hingga kandungan
airnya hilang. Kemudian sampel digiling menggunakan blender menjadi
serbuk halus. Pada tahap ini dihasilkan sampel daun, sampel buah, dan
sampel kulit batang yang berupa serbuk halus.
d. Ekstraksi Asam-Basa
Sampel daun, buah dan kulit batang tumbuhan pulai masing-masing
sebanyak 700 gr dimaserasi menggunakan metanol dingin (2 x 12 jam).
Setelah itu filtrat yang diperoleh diuapkan menggunakan rotary
evaporator pada suhu 40oC sehingga didapat ekstrak kasar. Setelah itu
padatan ekstak metanol yang diperoleh tadi ditambahkan asam asetat 5
% sampai pH 3-4 dan diekstraksi dengan DCM. Fase air ditambahkan
Na2CO3 10% sampai pH 10. Setelah itu ekstraksi dengan DCM
7

dilakukan tiga kali dan fasa organik dipisahkan. Pada tahap ini terbentuk
fasa organik yang mengandung alkaloid yang sudah siap untuk
dipisahkan.
e. Pemisahan dan Isolasi
Fasa organik yang telah terbentu dari tahap sebelumnya akan dipisahkan
dengan menggunakan metode TLC (Thin Layer Chromatography)
preparatif. Sebelum dilakukan pemisahan, terlebih dahulu dilakukan
pencarian eluen (mobile phase) sesuai dengan senyawa yang dipisahkan
yaitu kombinasi antara metanol, diklorometana, n-heksana, dan
amoniak. Pada tahap ini dihasilkan senyawa isolasi berupa senyawa
alkaloid murni.
f. Pengujian menggunakan GC-MS (Gass Chromatography Mass
Spectrometry)
Senyawa alkaloid murni yang dihasilkan dari hasil pemisahan diuji dan
diidenifikasi jenisnya menggunakan GC-MS. Pada tahap ini dihasilkan
data berupa kromatogram dan spektrum hasil analisis jenis alkaloid yang
diperoleh dari alat GC-MS.
g. Penyusunan laporan
Setiap prosedur penelitian ditulis pencapaian dan hasil sementara dalam
setiap tahapan yang akan dibuat menjadi laporan penelitian yang tetap.
Pembuatan laporan dibuat oleh setiap individu sesuai pembagian dan
didiskusikan bersama baik secara virtual maupun secara tatap muka
dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.
3.4 Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Data yang akan dikumpulkan berbasis pada hasil kerja laboratorium
yang meliputi jenis sampel yang diambil, jumlah sampel beserta
ekstraknya, dan berapa rendemen alkaloid kasar atau kerude ekstrak
alkaloid. Data lain yang diperoleh adalah berupa kromatogram dan
spektrum hasil analisis jenis alkaloid yang diperoleh dari alat GC-MS.
3.4.2 Teknik Analisis Data
Data dianalisis dengan membandingkannya dengan penelitian yang
sejenis. Selanjutnya dari hasil perbandingan tersebut akan diketahui
jenis alkaloid yang ditemukan dari hasil penelitian ini dengan jenis
alkaloid tumbuhan sejenis yang tumbuh dilokasi yang berbeda. Sesuai
dengan tujuan penelitian ini, akan diperoleh informasi pada bagian
mana dari tumbuhan yang mengandung senyawa alkaloid Mataranine
A dan B.
3.5 Cara Penafsiran dan Penyimpulan Hasil
Data yang perlu ditafsirkan secara khusus adalah data kromatogram
dan spektrum yang diperoleh dari hasil GC-MS. Dari data kromatogram
akan diperoleh informasi tentang bagaimana pemisahan yang terjadi pada
8

gas kromatografi dan rasio atau persentasi masing-masing senyawa yang


terpisah. Sedangkan dari spektrum yang diperoleh dari MS akan didapatkan
informasi tentang fragmentasi ion dari masing-masing senyawa yang telah
terpisah kemudian dibandingkan dengan fragmentasi ion yang ada di library
alat untuk selanjutnya dibandingkan untuk memperoleh informasi jenis
senyawa kimia yang keluar dari GC.
Berdasarkan hasil data yang dikumpulkan, data yang dianalisis, data
hasil penafsiran dan data yang diinterpretasikan maka dapat dibuat
kesimpulan untuk menjawab tujuan penelitian. Selain itu hal-hal yang
ditemukan dalam proses pengumpulan data juga dianalisis dan disimpulkan
untuk selanjutnya ditentukan langkah-langkah penelitian lanjutan untuk
mencapai manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini.
9

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


Tabel 4.1 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya Penelitian
No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Kebutuhan Kegiatan Virtual 90.000
2 Bahan habis Pakai 2.735.000
3 Perjalanan 390.000
4 Lain-lain 6.769.000
Jumlah 9.984.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Jadwal kegiatan dilakukan selama 4 (empat) bulan yang digambarkan
sebagai berikut.
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan
Bulan Bulan Bulan Bulan
No. Jenis Kegiatan PJ
ke-1 ke-2 ke-3 ke-4
1. Persiapan D, N,
Laboratorium R
2. Pengambilan D,N,R
Sampel
3. Preparasi sampel D,N
4. Ekstraksi Asam- D,N,R
Basa
5. Pemisahan dan D,N
Isolasi
6. Uji GC-MS D,N
7. Penyusunan D,N,R
Laporan
Keterangan : D = Duwiyandi Putri Elya
N = Nina Tunmi
R = Risda Izzatul Jannah
10

DAFTAR PUSTAKA
Hadi, S. 2004. A Combined Bio- and Chemo-rational Approach to New
Antibacterial Agent Discovery: Alkaloids from Medicinal Plants of Lombok.
Bandung: Simposium Nasional Kimia Bahan Alam XIV.
Hadi, S. 2009. Mataranine A dan B : A New Diastomeric Indole Alkaloid From
Alstonia scholaris R.Br. Of Lombok Island. Indo J. Chem. 505-508.
Hamdiani, S., M. Al-As’ari, A.R. Satriani, & S. Hadi. 2018. Alkaloids from Pulai
(Alstonia scholaris (L) R. Br.) Leaves of Lombok Isand on the basis of GC-
MS Analisys. AIP Conference Proceedings. 020091-5.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2018. Wilayah Indonesia dominan
bebas malaria. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
http://www.depkes.go.id/article/view/18042400002/wilayah-indonesia-
dominan-bebas-malaria.html. [updated 2018 April 23; cited 2018 Aug 23].
Nautiyal, O. H. 2013. Natural Products from Plant, Microbial and Marine Species.
The Experiment International Journal of Science and Technology. 10(1):
611–646.
Pelletier, S. W. 1983. The Nature and Definitions of Alkaloid. In: Alkaloids,
Chemical and Biological Perspectives. John Wiley & Sons. New York.
Rahayu, & Hadi, S. 2004. Karakterisasi Fraksi Netral-asam Daun Pulai (Voacanga
foetida (Bl) Rolfe) Berdasarkan Lokasi Tumbuh. Mataram: Universitas
Mataram.
Rochamayanto Y, Darusaman D, Rusolono T. 2010. Perubahan Kandungan Karbon
dan Nilai Ekonominya Pada Konversi Hutan Rawa Gambut Menjadi
Tanaman Industri. Jurnal Tanaman Hutan 7(2): 93-106.
Sulfiana, E. Astuty, M. Ninda, & Y. MJ Taihuttu. 2020. Efek Antibakteri Ekstrak
Metanol Daun Tumbuhan Pula (Alstonia sp.) yang Dimanfaatkan
Masyarakat Pulau Moa Kabupaten Maluku Barat Daya terhaap Bakteri E.
Coli, Sallmonella sp. Dan A. Aureus. Jurnal Ccelebs Biodiversitas. 40-44
Supraja, N. et al. 2018. Synthesis, characterization and evaluation of antimicrobial
efficacy and brine shrimp lethality assay of Alstonia scholarisstem bark
extract mediated ZnONPs. Biochemistry and Biophysics Reports; 14, pp.
69-77.
Sun,R., Jiang,H., Zhang,W., Yang,K., Wang,C., Fan,L., He,Q., Feng,J., Du,S.,
Deng,Z.and Geng,Z.. 2014. Cytotoxicity of Aporphine, Protoberberine, and
ProtopineAlkaloids from Dicranostigma leptopodum (Maxim.) Fedde.
Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine.1–7.
World Health Organization. World malaria report 2017. Geneva: World Health
Organization.
2017.http://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/176712/9789241564
991_eng.pdf?sequence=1p. 2. World Health Organization. Global technical
strategy for malaria 2016-2030 Geneva: World Health Organization; 2015
[cited 2018 Aug 23]. 35 p.
Yusuf, A. M. 2017. Metode penelitian : kuantitatif, kualitatif dan penelitian
gabungan. Kencana. Jakarta.
11
12
13
14

Lampiran 2. Biodata Dosen Pendamping


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Prof. Ir. Surya Hadi, M.Sc., Ph.D.
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Kimia
4 NIP/NIDN 19630922198803 1 003/0022096304
5 Tempat dan Tanggal Lahir Kotaraja, 22 September 1963
6 Alamat E-mail Sur_hadi88@yahoo.com
7 Nomor Telepon/HP 08175760263
B. Riwayat Pendidikan
Gelar Akademik Sarjana S2/Magister S3/Doktor
Nama Institusi Fak. Pertanian University of University of
UNRAM Wollongong Wollongong
Jurusan/Prodi Agronomy Kimia Kimia
Tahun Masuk- 1982-1987 1994-1995 1998-2002
Lulus
C. Rekam Jejak Tri Dharma PT
Pendidikan/Pengajaran
No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1 Kimia Dasar Wajib 3
2 Kimia Organik Wajib 3
3 Kimia Lingkungan Pilihan 2
4 Kimia Toksikologi pilihan 2
5 Metodologi Penelitian Wajib 2
Penelitian
No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
1 Pelacakan, Koleksi, dan 2019-2021
Transformasi Senyawa Lombine dari
DPRM Ditjen
Tumbuhan Kumbi (Voacanga foetida
Penguatan
(BI.) Rolfe) Asal Pulau Lombok
Risbang
dalam Upaya Penyediaan Agen
Antibiotik Baru
2 Sintesis dan Karakterisasi Alginat- DIPA BLU- 2019
Kitosan sebagai Membran Pelapis PNPB Universitas
Makanan Mataram
3 Kajian Aplikasi Pestisida di Lahan 2018
Pertanian Kelayu Jorong-Lombok SWADANA
Timur
4 Eksplorasi Efek Farmakologi dan 2018 - 2020
Toksisitas Senyawa Eugenol Dari
DPRM Ditjen
Limbah Daun Cengkeh (Syzygium
Penguatan
aromaticum) dan Senyawa Baru
Risbang
Turunan Sintetiknya Sebagai
Alternatif Bahan Baku Obat
5 Analisis Kualitas Air Sungai 2018
Meninting Kabupaten Lombok Barat SWADANA
Menggunakan Metode Logika Fuzzy
15

6 Rekayasa dan Sintesis Antibiotik DPRM Ditjen 2017-2019


Generasi Baru sebagai Pengganti Penguatan
Penisilin dari Limbah Daun Cengkeh Risbang
7 Eksplorasi Material Eco-Friendly 2016
Super Absorbent Polymer (SAP)
DIPA BLU-
Berbasis Karboksimetil Selulosa
PNBP Universitas
(CMC)-Asam Humat di Bendungan
Mataram
Batujai Lombok Tengah sebagai
Bahan Pembenah Lahan Pertanian
8 Karakterisasi Zeolit Alam Pulau 2015
DIPA BLU-
Lombok sebagai Adsorben Logam
PNBP Universitas
Berat pada Air Asam Tambang (Acid
Mataram
Mine Drainage)
9 Kajian Proses Produksi Identifikasi Swadaya dan 2014-2017
Komposisi Kimia Obat Tradisional PNBP Fakultas
Minyak Sumbawa MIPA Unram
10 Isolasi Karakterisasi, Koleksi, dan 2013
Uji Bioaktivitas Senyawa Alkaloid
Baru dari Tumbuhan Obat Pulau Kemen ristekdikti
Lombok Menuju Kemandirian
Penyediaan Bahan Baku Obat
Pengabdian Kepada Masyarakat
No Judul Pengabdian Kepada Penyandang Dana Tahun
Masyarakat
1 Pengembangan Home Industry BOPTN Unram 2020
Berbasis Minyak Tumbuhan Atsiri di
Desa Genggelang, Kecamatan
Gangga
2 Menjawab Tantangan Dunia Kerja SWADANA 2018
Melalui Penerapan Matematika dan
Sains Bagi Siswa SMAN 5 Mataram
3 Pelatihan Pengelolaan Mandiri BOPTN Unram 2017
Limbah Organik RT Menjadi Soil
Ameliorate Lahan Pertanian Desa
Lembuan Kec. Narmada
4 Sosialisasi Pemanfaatan PNPB 2017
Penampungan Air Hujan Sebagai
Sumber Kebutuhan Air Bersih di
Desa Malaka, Lombok Utara
5 Optimasi Produk beberapa Minyak BOTPN Unram 2013
Atsiri di Kelurahan Selagalas
Kecamatan Sandubaya Mataram
6 Sabun Alami Anti Bau Badan BOPTN Unram 2014

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
16
17

Lampiran 3. Justifikasi Anggaran Kegiatan


Harga Satuan
Jenis Pengeluaran Volume Nilai (Rp)
(Rp)
1. Kebutuhan Kegiatan Virtual
a. Kuota Internet 15 Gb 30.000 90.000
SUB TOTAL (Rp) 90.000
2. Bahan Habis Pakai Volume Harga Satuan Nilai (Rp)
(Rp)
a. Methanol teknis 2 liter 155.000 310.000
b. Dichlorometana p.a 2 liter 290.000 580.000
c. n-Hexan p.a 1 liter 480.000 480.000
d. Asam asetat glasial 2 liter 220.000 440.000
e. Natrium bikarbonat 2 buah 15.000 30.000
f. Silika gel 1 kg 80.000 80.000
g. pH Indikator universal 1 buah 125.000 125.000
h. Kertas saring whatman 1 paket 425.000 425.000
i. Kertas saring lembaran 9 buah 5.000 45.000
j. Aquades 2 liter 70.000 140.000
k. Kertas lakmus 2 paket 30.000 60.000
SUB TOTAL (Rp) 2.735.000
Harga Satuan
3. Perjalanan Volume (Rp) Nilai (Rp)
a. Survey lokasi
3 50.000 150.000
pengambilan sampel
b. Perjalanan pengambilan
3 50.000 150.000
sampel
c. Perjalanan ke tempat
pembelian alat dan bahan
3 30.000 90.000
penelitian serta tempat
pengujian
SUB TOTAL (Rp) 390.000
4. Lain-lain Harga Satuan Nilai (Rp)
Volume (Rp)
a. Biaya Sewa Lab dan
penggunaan alat lab
9 sampel 990.000 990.000
(Neraca Teknis dan
rotatory evavorator)
b. Analisis GC-MS 9 sampel 250.000 2.250.000
c. Blender 1 buah 312.000 312.000
d. Eerlenmeyer 1000 ml 3 buah 70.000 210.000
18

e. Erlenmeyer 500 ml 9 buah 52.000 468.000


f. Corong pisah 500 ml 3 buah 110.000 330.000
g. Corong kaca 100 mm 1 buah 62.000 62.000
h. Beker gelas 1000 ml 3 buah 115.000 345.000
i. Beker gelas 250 ml 3 buah 52.000 156.000
j. Pipet volume 10 ml 3 buah 28.000 84.000
k. Gelas ukur 1000 ml 3 buah 97.000 291.000
l. Labu ukur 500 ml 3 buah 130.000 390.000
m. Kolom kromatografi 1 buah 87.000 87.000
n. Pipete bulb 3 buah 66.000 198.000
o. Pengaduk kaca 9 buah 8.000 72.000
p. Pipet tetes 10 buah 8.000 80.000
q. Sarung tangan asam 3 buah 25.000 75.000
r. Botol vial 9 buah 1.000 9.000
s. Laboratory glass bottle
500ml 10 buah 36.000 360.000
SUB TOTAL (Rp) 6.769.000
TOTAL 1+2+3+4 (Rp) 9.984.000
(Sembilan Juta Sembilan Ratus Delapan Puluh Empat Ribu Rupiah)
19

Lampiran 4. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

Alokasi
Program Bidang
No Nama/NIM Waktu Uraian Tugas
Studi Ilmu
(jam/minggu)

1 Duwiyandi Kimia Kimia 24 - Pembuatan proposal


Putri Elya jam/minggu - Pembelian alat dan
/G1C018018 bahan penelitian
- Pengambilan sampel
- Preparasi sampel
- Pengujian sampel
- Penulisan laporan
akhir
2 Nina Tunmi Kimia Kimia 24 - Pembuatan
/G1C018055 jam/minggu justifikasi anggaran
biaya penelitian
- Pembelian alat dan
bahan penelitian
- Pengambilan sampel
- Preparasi sampel
- Pengujian sampel
- Penulisan laporan
akhir
3 Risda Kimia Kimia 21 - Pembelian alat dan
Izzatul jam/minggu bahan penelitian
Jannah - Pengambilan sampel
/G1C020045 - Pengujian sampel
- Penulisan laporan
akhir
20

Anda mungkin juga menyukai