PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Industri farmasi adalah industri yang berbasis ilmu pengetahuan yang
padat riset. Salah satu hal yang tidak bisa dihindarkan adalah timbulnya
persaingan tajam antar perusahaan farmasi. Oleh karena itu, perusahaan farmasi di
Indonesia dituntut untuk mampu bersaing dengan cara membuat inovasi, promosi
dan sistem pemasaran yang baik, serta kualitas produk yang optimal.
Dalam farmasi, bentuk sediaan obat merupakan sediaan farmasi dalam
bentuk tertentu sesuai dengan kebutuhan, mengandung satu zat aktif atau lebih
dalam pembawa yang digunakan sebagai obat dalam ataupun obat luar. Ada
berbagai bentuk sediaan obat di bidang farmasi, yang dapat diklasifikasikan
menurut wujud zat dan rute pemberian sediaan. Berdasarkan wujud zat, bentuk
sediaan obat dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu sediaan bentuk cair (larutan
sejati, suspensi, dan emulsi), bentuk sediaan semipadat (krim, lotion, salep, gel,
supositoria), dan bentuk sediaan solida/padat (tablet, kapsul, pil, granul, dan
serbuk).Perkembangan dalam bidang industri farmasi telah membawa banyak
kemajuan khususnya dalam formulasi suatu sediaan, salah satunya adalah bentuk
sediaan likuida yaitu suspensi (obat antibiotik).
Penggunaan sediaan liquida yang sering ditemui yaitu digunakan pada
masalah di daerah rongga . Rongga mulut merupakan salah satu tempat dalam
tubuh yang mengandung mikroorganisme dengan keanekaragaman paling tinggi
dibanding tempat lain. Mikroorganisme yang paling banyak di rongga mulut yaitu
Streptococcus sp yang berperan terhadap awal terjadinya proses karies gigi
(Brotosoetarno, 1997). Selain itu, koloni bakteri yang ditemukan pada awal
pembentukan plak adalah bakteri Streptococcus mutans yang banyak diyakini
para ahli sebagai penyebab utama terjadinya karies pada gigi (Michalek and Mc
Ghee, 1982).
Obat kumur merupakan suatu larutan air yang digunakan sebagai
pembersih untuk meningkatkan kesehatan rongga mulut, estetika, dan kesegaran
nafas (Power dan Sakaguchi, 2006). Mouthwash dapat digunakan juga sebagai
agen anti-inflamasi dan analgesik topikal (Farah et al., 2009). Menurut Widodo
(1980) obat kumur digunakan karena kemampuannya sangat efektif menjangkau
tempat yang sulit dibersihkan dengan sikat gigi dan dapat mencegah pembentukan
plak.
Salah satu tanaman yang mempunyai efektivitas sebagai anti bakteri
maupun anti jamur pada masalah di daerah rongga mulut yaitu Miana (Coleus
scutellarioides (L.) Benth). Berdasarkan penelitian Auliawan dan Bambang
(2014), mengenai uji fitokimia terhadap ekstrak daun miana menunjukkan test
positif terhadap keberadaan alkaloid, flavonoid, saponin dan tannin.
Dimana Mekanisme antibakteri dari flavonoid ada tiga macam, yaitu
dengan cara menghambat sintesis asam nukleat, menghambat fungsi membran
sitoplasma, dan menghambat metabolisme energi. Saponin memiliki kemampuan
antibakteri dengan memberikan perlindungan terhadap pathogen potensial selain
itu saponin akan mengganggu tegangan permukaan dinding sel. Tanin memiliki
aktivitas antibakteri dengan cara dinding bakteri yang telah lisis akibat senyawa
saponin dan flavonoid, sehingga menyebabkan senyawa tanin dapat dengan
mudah masuk ke dalam sel bakteri dan mengkoagulasi protoplasma sel bakteri
(Majidah, 2014).
Berdasarkan pernyataan diatas, oleh karena itu kami menggunakan
tanaman Miana (Coleus scutellarioides (L.) Benth dalam sediaan likuida yaitu
moutwash (obat kumur) untuk mengatasi masalah pada daerah rongga mulut
dengan zat aktif utama nya yaitu flavonoid.
1.2 Rumusan Masalah:
1. Apakah ekstrak daun miana dapat diformulasikan dalam sediaan
moutwash mouthwash?
2. Bagaimana formulasi dan evaluasi sediaan mouthwash?
1.3 Tujuan Praktikum:
1. Agar mahasiswa mampu mengetahui dan memahami cara
memformulasikan suatu sediaan likuida yaitu mouthwash
2. Agar mahasiswa mampu mengetahui dan memahami cara membuat
1.4 Manfaat Praktikum
1.4.1 Untuk Mahasiswa
Manfaat praktikum ini yaitu agar mahasiswa mendapatkan ilmu
pengetahuan yang lebih banyak lagi tentang mata kuliah Sediaan Liquida
dan Semi Solid dari cara pembuatan hingga evaluasi suatu sediaan yang
sesuai dengan syarat yang ditentukan
1.4.2 Untuk Jurusan
Manfaat praktikum ini yaitu sebagai tambahan sebagai media
pembelajaran yang nantinya akan mempermudah mahasiswa dalam
melakukan suatu penelitian
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA