Anda di halaman 1dari 6

Materi Pertemuan Ke 7

Cabang-cabang Utama Filsafat (Part 2)


Andri Azis Putra, M. Phil.

A. Epistemologi
Setelah mempelajari tentang cabang utama
filsafat yang pertama yaitu Ontologi, mahasiswa
diharapkan bisa melihat dan menemukan tentang
kondisi awal dalam pembahasan filsafat. Ontologi,
sebagaimana yang telah dibahas menunjukkan
bagaimana segala sesuatu itu dibangun dan
dipertanyakan. Asumsinya adalah apapun itu tentu
saja memiliki kondisi yang disebut berada atau eksis.
Maka tentu terhadap sesuatu yang telah dianggap ada
tidak akan diperlukan lagi pertanyaan apakah hal itu
ada atau tidak. Seorang pelajar filsafat ketika telah
mendapati sesuatu sebagai sebuah pembahasan yang
bisa dibuktikan dengan adanya nama atau istilah,
maka dia akan menganggap hal itu sebagai sesuatu
yang eksis atau ada. Akan tetapi, keberadaannya itu
belumlah dalam bentuk keberadaan yang pasti atau
mutlak benar. Maka salah satu cara yang diperlukan
untuk menentukan apakah sesuatu itu benar
keberadaannya atau hanyalah sesuatu yang semu,
pertanyaan yang bersifat ontologis akan selalu
dibutuhkan.

1
Sehingga bisa dikatakan bahwa di dalam kajian
ontologis, poin paling penting adalah mengenai alasan
yang bisa ditemukan mengenai alasan atau
argumentasi dari keberadaan segala sesuatu. Setelah
itu, kemudian pembahasan filsafat dalam persoalan
cabangnya kemudian beralih, yaitu menuju
pembahasan Epistemologi. Secara etimologi atau akar
kata, Epistemologi berasal dari Bahasa Yunani, yaitu
episteme yang berarti pengetahuan dan logia yang juga
bisa disebut kajian atau pengetahuan juga. Secara
sederhana, Epistemologi bisa diartikan dengan Filsafat
Pengetahuan. Cabang utama kedua dari filsafat ini bsia
dikenali dengan pertanyaan, “Apa sumber dari
pengetahuan?, “Apa sumber dari ilmu?”, atau “Apa
struktur dari pemahaman manusia?”.
Sementara itu Epistemologi terdiri dari dua
sub-cabang yaitu, Filsafat Ilmu dan Logika. Filsafat
Ilmu adalah salah satu cabang Epistemologi yang
sangat penting dan digunakan hampir di seluruh
disiplin keilmuan yang ada. Filsafat Ilmu berfungsi
untuk menjelaskan bagaimana sebuah ilmu atau yang
dianggap ilmu itu bisa dijelaskan. Secara mudah,
pertanyaan akan bebrunyi begini, “Apa yang
menyebabkan Psikologi itu memang layak disebut
psikologi?”, “Apa yang membuat Antropologi tidak
digabungkan sebagai disiplin ilmu yang sama dengan
Sosiologi?” Pertanyaan-pertanyaan di atas akan

2
membantu manusia dalam menemukan jawaban yang
benar tentang fungsi Filsafat Ilmu.
Semetara itu logika adalah tentang bagaimana
manusia membentuk metode tertentu dalam
melahirkan dasar-dasar argumentasi yang tak
terbantahkan. Argumentasi akan selalu dibutukan
untuk berdiskusi atau berdebat. Bisa saja logika akan
berguna di dalam sebuah perdebatan akan tetapi juga
berguna jika seseorang sedang merenung atau
berkontemplasi. Oleh karena itu, argumentasi tidak
akan bisa dibuat dari kesalahan pikir atau kesalahan
analisa. Logika bertugas untuk memastikan bahwa
pikiran yang baik akan bisa dihasilkan dari cara dan
model pemikiran yang baik.
Epistemologi dengan demikian menjadi sebuah
pembahasan yang akan bertanggung jawab dalam
membangun sebuah pemahaman yang terkait dengan
pengetahuan dan ilmu pengetahuan. Hal ini tentu
menunjukkan sisi yang berbeda dengan cabang utama
pertama dari filsafat. Ontologi bertanggung jawab
terhadap alasan mengenai kemunculan atau
keberadaan sesuatu, sedangkan epistemologi
brtanggung jawab terhadap susunan atau struktur
yang ada di dalam pengetahuan manusia. Secara
singkat akan dijelaskan bahwa pengetahuan
merupakan salah produk fisik dari keberadaan
manusia.

3
B. Aksiologi
Sementara itu cabang utama ke tiga dari filsafat
yaitu aksiologi. Aksiologi berasal dari kata axia yang
berarti nilai dan logia yang berarti pengetahuan.
Untuk lebih jelasnya maka aksiologi bisa disebut
dengan filsafat nilai. Pembahasan nilai bisa
disimpulkan sebagai pembahasan yang berkaitan
dengan fungsi dari segala sesuatu. Fungsi ini juga
berkaitan erat dengan makna yang terdapat di dalam
kehidupan manusia. Aksiologi bisa dibahas dalam
beberapa sudut pandang seperti, subyektivisme,
objeyktivisme, atau intra-subyektivisme. Nilai yang
dikandung oleh pembahasan Aksiologi memang
terkadang membuatnya menjadi agak mirip dengan
Epistemologi. Akan tetapi perbedaannya adalah di
dalam Epistemologi, pembahasan mengenai objek dan
subjek bukan dikenali secara langsung akan tetapi
melalui rasionalitas dan empirisitas.
Aksiologi juga terbagi atau dibangun dari dua
sub-cabang yaitu Estetika dan Etika. Estetika juga
dikenal dengan nama filsafat keindahan, sedangkan
etika adalah filsafat moral. Estetika merupakan cabang
filsafat yang membahas mengenai harmonisasi,
keindahan, kecantikan, dan juga tentang bagaimana
struktur-struktur yang bisa dikenali dalam karya-
karya seni. Sementara itu etika adalah mengenai
sesuatu bisa dinilai baik dan buruknya, benar dan
salahnya, tepat atau tidak tepatnya. Melalui estetika
4
akan muncul pembagian yang lain terhadap sesuatu
yang indah. Atau dalam kata lain, sesuatu yang telah
dianggap indah bisa saja memiliki nilai yang lebih,
seperti nilai sublimitas. Hal yang sama juga bisa
ditemukan di dalam pemikiran etika. Sesuatu yang
dianggap baik bisa jadi akan dibagi menjadi beberapa
model. Hal ini menjadi mungkin karena etika sendiri
tidak hanya terdiri dari satu jenis saja. Ada etika yang
bersifat deontologis, dengan arti etika yang
dikembangkan berdasarkan keharusan. Dan di saat
yang sama, terdapat juga etika yang bisa dijalankan
berdasarkan keutamaan. Jadi bersifat cenderung
fleksibel dan tergantung kepada lebih banyak aspek.

• Metafisika
• Kosmologi
Ontologi • Teologi
• Psikologi

• Filsafat Ilmu
Epistemologi • Logika

• Estetika
Aksiologi • Etika

Gambar 1
Cabang-cabang utama dan sub-cabang Filsafat

5
C. Cabang-cabang Filsafat Tak Utama
Selain dari 3 buah cabang utama filsafat yang
telah disebutkan. Filsafat juga dipelajari
berdasarkancabang-cabang yang sangat banyak dan
bukan merupakan cabang utama. Cabang-cabang
filsafat yang tidak utama ini berkaitan dengan disiplin-
disiplin ilmu lainnya. Atau bisa dikatakan, seluruh
disiplin ilmu sebetulnya memiliki dimensi filosofis
pada saat memperkenalkan istilah-istilah atau
defenisi-definisi yang ada di dalam disiplin ilmu
tersebut. Berikut ini adalah kumpulan dari Filsafat-
filsafat khusus,
1. Filsafat manusia;
2. Filsafat hukum;
3. Filsafat politik;
4. Filsafat sejarah;
5. Filsafat ekonomi;
6. Filsafat agama;
7. Filsafat nusantara;
8. Filsafat kebudayaam; dan lain-lain

Anda mungkin juga menyukai