Anda di halaman 1dari 2

Filsafat ilmu 

adalah bagian dari filsafat yang menjawab beberapa pertanyaan


mengenai hakikat ilmu. Filsafat ilmu memiliki cabang-cabang filsafat yang berkaitan
dengan dasar, metode, asumsi dan implikasi ilmu pengetahuan[1] dari ilmu yang
termasuk di dalamnya antara lain ilmu alam dan ilmu sosial.

Filsafat ilmu berusaha menjelaskan masalah-masalah seperti: apa dan bagaimana


suatu konsep dan pernyataan dapat disebut sebagai ilmiah, bagaimana konsep
tersebut dilahirkan, bagaimana ilmu dapat menjelaskan, memperkirakan serta
memanfaatkan alam melalui teknologi

Filsafat ilmu juga tidak terlepas dari landasan aksiologi dari ilmu. Landasan ini
memperdebatkan manfaat dan dampak ilmu bagi manusia dan lingkungan hidup. Fokus
dari landasan ini bukanlah kebenaran seperti halnya landasan ontologis dan
epiestmologis, melainkan kebaikan. Meskipun landasan ini lebih merupakan urusan
dari etika, namun dalam situasi konkret, filsafat ilmu wajib mempertimbangkan nilai-nilai
dan tanggung jawab sosial dari pemilihan dan penggunaan kebenaran ilmiah oleh
manusia.[2] Oleh karenanya, aksiologi memerlukan tempat serius dalam filsafat ilmu.

Selanjutnya kita akan membahas apa itu Ontologis, Epistimologis, dan Aksiologis

a. Ontologis Ontologi merupakan salah satu kajian filsafat yang paling kuno dan


berasal dari Yunani. Studi tersebut membahas keberadaan sesuatu yang bersifat
konkret. Ontologi mempunyai 2 sudut pandang, yaitu: Kuantitatif dan Kualitatif
b. Epistemologi dari bahasa Yunani epistēmē artinya "pengetahuan" dan Logos,
artinya "ilmu" atau dapat kita simpulkan sebagai cabang dari filsafat yang
berkaitan dengan hakikat atau teori pengetahuan. 

c. Aksiologi merupakan cabang filsafat ilmu yang mempertanyakan bagaimana


manusia menggunakan ilmunya.[1] Jadi yang ingin dicapai oleh aksiologi adalah
hakikat dan manfaat yang terdapat dalam suatu pengetahuan.[2]
Aksiologi berasal dari kata Yunani: axion (nilai) dan logos (teori), yang berarti
teori tentang nilai.
Lalu, apa saja sebenarnya hubungan psikologi dengan filsafat yang paling utama?,
berikut ulasan selengkapnya untuk anda.
1. Menegaskan Akar Historis
Psikologi dan ilmu ilmu lainnya adalah pecahan dari filsafat dan dalam filsafat
sendiri juga bisa ditemukan refleksi yang mendalam mengenai konsep jiwa dan
juga perilaku manusia. Refleksi refleksi inilah yang nantinya bisa ditemukan
dalam teks kuno filsafat atau teks filsafat modern.
2. Memberikan Kerangka Berpikir
Jika dilihat secara khusus, fungsi filsafat dalam psikologi juga bisa memberikan
kerangka berpikir yang sistematis, logis sekaligus rasional untuk para psikolog
baik praktisi dan juga akademisi. Dengan menggunakan ilmu logika yang
menjadi salah satu cabang filsafat, psikolog juga akan dibekali dengan kerangka
berpikir yang bisa digunakan dalam kerja mereka.
3. Pekembangan Etika
Filsafat juga mempunyai cabang yang cukup penting dalam perkembangan ilmu
psikologi yakni etika. Yang dimaksud dengan etika dalam hal ini adalah
mengenai moral dan moral disini mengartikan semua yang berhubungan dengan
baik atau buruk.

4. Eksistensialisme
Eksistensialisme merupakan cabang filsafat yang merefleksikan manusia dimana
akan selalu bereksistensi dalam hidup sehingga manusia akan dipandang
sebagai individu yang akan terus berproses 

5. Mengangkat Asumsi
psikologi selanjutnya adalah ilmu filsafat yang bisa mengangkat asumsi dalam
ilmu psikologi. Filsafat juga berguna untuk fungsi kritik pada asumsi dan kritik
disini bukan mengartikan sebuah kritik yang menghancurkan namun kritik yang
konstruktif agar ilmu psikologi nantinya bisa berkembang menuju arah yang jauh
lebih manusiawi

Anda mungkin juga menyukai