Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN STUDY TOUR

KE MUSEUM BALLA LOMPOA DAN MUSEUM LA GALIGO


BENTENG FORT ROTTERDAM KOTA MAKASSAR
TAHUN 2022

Disusun Oleh :
Arfan Muhammad Z
Herdi
Ismayanti
Luna Haura
Multazam Nur
Muh. Ali Imran
Nur Aini
Risma Rahayu
Suhaela
Zahara Nur Zakina
Siti Nur Is Naini
Muh. Aprizal

MAN PINRANG
XII MIPA 2
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat serta
karunia-Nya kepada saya sehingga Laporan Kegiatan Studi Tour di Kota Makassar ini dapat
diselesaikan sesuai rencana.
Dalam penyelesaian Laporan ini, saya memperoleh bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, Saya mengucapkan Terima Kasih kepada Keluarga, Guru, serta Teman-teman yang telah
membantu Saya dalam menyelesaikan Laporan Study Tour ini.
Tiada gading yang tak retak, begitu pula dengan Laporan Studi Tour ini. Saya menyadari
bahwa Laporan Studi Tour ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, segala kritik serta saran yang
membangun dari para pembaca akan Saya terima dengan Lapang Hati sehingga bisa menjadi sebuah
pelajaran bagi saya agar kelak Saya dapat membuat dengan lebih baik lagi.

Pinrang, September 2022


BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kegiatan Study Tour adalah kegiatan wisata yang dilakukan dengan tujuan untuk
menambah pengetahuan siswa dan menambah pengalaman. Setelah Kegiatan Study Tour
dilaksanakan, siswa diwajibkan untuk menyusun Laporan Perjalanan Study Tour. Laporan
Study Tour adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah selesai dilaksanakan.
Laporan Kegiatan Tour ini merupakan tugas bagi semua siswa kelas XII Mipa 2 MAN
PINRANG. Dalam penyusunan Laporan Tour ini, siswa diharapkan dapat melaporkan
segala pengetahuan dan pengalamannya yang diperoleh selama menjalankan Kegiatan Study
Tour selama 2 hari (Dari tanggal 20 – 21 Agustus 2022).
Pengalaman dan pengetahuan selama mengikuti Kegiatan Study Tour Di Makassar
diharapkan dapat memberikan manfaat untuk kehidupan sehari-hari. Dalam laporan Study
Tour ini membahas tentang sejarah benda peninggalan-peninggalan dan beberapa objek
wisata seperti Museum Balla Lompoa dan Museum La Galigo Benteng Fort Rotterdam yang
ada di Kota Makassar.

B. Tujuan
Tujuan Penulisan Laporan Study Tour ini adalah Untuk Memberikan Gambaran dan
Penjelasan Tentang Kegiatan Study Tour di Kota Makassar selama 2 Hari (20-21 Agustus
2022).
BAB II
PEMBAHASAN

A. Persiapan
Pada hari Minggu tanggal 20 Agustus 2022, Siswa Siswi Kelas XII Mipa 2 MAN
PINRANG berkumpul di halaman pintu gerbang sekolah untuk Persiapan Keberangkatan menuju
ke Kota Makassar. Sebelum berangkat kami semua diberi pengarahan oleh Pak Nurdin selaku
Guru Mata pelajaran Sejarah indonesia sekaligus Pendamping. Setelah kami menerima
pengarahan, kami langsung naik masuk kedalam Bus dan berangkat meninggalkan Kota Pinrang
menuju ke Kota Makassar.

B. Objek Wisata yang Dikunjungi


1. Museum Balla Lompoa

Museum Balla Lompoa Sungguminasa Gowa merupakan rekonstruksi dari Istana


Kerajaan Gowa yang didirikan oleh pemerintahan Raja Gowa ke-31. Balla Lompoa
dibangun sejak 1934 setelah diangkatnya Raja Gowa XXXV bernama I Mangimang daeng
Matutu Karaeng Bontonompo yang bergelar Sultan Muhammad Tahir Muhibuddin. Dengan
dibangunnya Balla Lompoa sebagai tempat kediaman sekaligus dijadikan sebagai pusat
kegiatan pemerintahan Kerajaan Gowa. Arsitektur bangunan ini berbentuk rumah khas
orang Bugis, yaitu rumah panggung yang terbuat dari kayu ulin atau kayu besi. Bangunan
ini banyak dilengkapi jendela yang merupakan ciri khas rumah bugis.
Museum ini merupakan tempat penyimpanan koleksi benda-benda Kerajaan Gowa.
Museum Balla Lompoa ini terletak di Jalan Sultan Hasanuddin No. 48 Sungguminasa,
Somba Opu, Kabupaten Gowa, yang berbatasan langsung dengan Kota Makassar. Berikut
ini Lampiran sejumlah koleksi benda-benda bersejarah di Museum Balla Lompoa.
a) Mahkota Raja Gowa “Saloka”
Saloka merupakan Mahkota terbuat dari emas murni dan beberapa butiran-butiran
permata berlian dan lain-lain. Berfungsi sebagai mahkota ketika pelantikan Raja. Saloka ini
berasal dari Karaeng Tumanurung Baineya sebagai Raja Gowa 1 pada awal abad 14.
Berukuran garis tengah 30 cm, jumlah permata 250 butir, berat 17,68 gram berbentuk
menyerupai kerucut bunga teratai denga lima helai kelopak daun.
b) Gambar Perhiasan Para Raja Dan Keluarga Bangsawan

c) Lukisan Sultan Hasanuddin

d) Lukisan Syeikh Yusuf Al Makassary

e) Kitab Dan Buku Bertuliskan Huruf Lontara Dan Arab


f) Baju/ Pakaian

g) Perabot Kerajaan

h) Perlengkapan Persenjataan Perang Kerajaan Gowa


 Lengu, sejenis tameng terbuat dari papan kayu
 Balira, senjata yang digunakan oleh pasukan wanita kerajaan gowa
 Pataka perang “Bate Pabbundukang” sejenis petaka perang sebanyak dua lembar
terbuat dari kain dengan warna kunig dan merah, berlatar burung rajawali.
 Senjata tradisional (kalewang, badik dan tombak)
 Senjata non tradisional terdiri dari meriam kuno, pistol kuno, bayonet kuno,
peluru/ amunisi.
i) Aksara Lontara dan Mata Uang Kuno

j) Payung La’lang Sipue


Terbuat dari daun lontara fungsinya digunakan pada saat pelantikan Raja-raja Gowa

k) Alat-Alat Musik Kerajaan Gowa

l) Seperangkat Peralatan/ Kelengkapan Upacara Tradisional

m) Koleksi Benda-Benda Kerajinan Tangan (Etnis makassar)


2. Museun La Galigo Benteng Fort Rotterdam

Fort Rotterdam atau Benteng Ujung Pandang adalah sebuah benteng peninggalan
Kerajaan Gowa-Tallo. Letak benteng ini berada di pinggir pantai sebelah barat Kota
Makassar, Sulawesi Selatan. Benteng ini dibangun pada tahun 1545 oleh Raja Gowa ke-9
yang bernama I Manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung dengan gelar Karaeng
Tunipalangga Ulaweng.
Nama asli benteng ini adalah Benteng Ujung Pandang, biasa juga orang Gowa-
Makassar menyebut benteng ini dengan sebutan Benteng Panyyua yang merupakan markas
pasukan katak Kerajaan Gowa. Kerajaan Gowa-Tallo akhirnya menandatangani perjanjian
Bungayya yang salah satu pasalnya mewajibkan Kerajaan Gowa untuk menyerahkan benteng
ini kepada Belanda. Pada saat Belanda menempati benteng ini, nama Benteng Ujung Pandang
diubah menjadi Fort Rotterdam. Cornelis Speelman sengaja memilih nama Fort Rotterdam
untuk mengenang daerah kelahirannya di Belanda. Benteng ini kemudian digunakan oleh
Belanda sebagai pusat penampungan rempah-rempah di Indonesia bagian timur.
“La Galigo” adalah nama seorang legendaris dari Luwu dan merupakan suatu karya
sastra klasik, sehingga La Galigo sendiri dijadikan nama museum atau sebagai simbol agar
museum dikenal, Museum La Galigo yang di dalamnya terdapat banyak referensi mengenai
sejarah kebesaran Makassar Sebagian besar gedung benteng ini masih utuh dan menjadi salah
satu objek wisata di Kota Makassar. Berikut ini Lampiran sejumlah koleksi bersejarah
Museum La Galigo.
1) Mahkota Raja dan Perhiasannya
2) Patung-Patung Manusia Dari Batu

3) Zaman Berburu Dan Mengumpulkan Makanan

4) Zaman Kolonial

5) Zaman Budaya Islam


6) Kerajaan Luwu

Ruang Budaya Perkampungan


1) Dapur Tradisional Sulawesi Selatan Dan Peralatannya

2) Koleksi Senjata Tajam

3) Upacara Khitanan/ Sunatan

4) Koleksi Tenun Tradisional


5) Bentuk Wadah Kubur Di Toraja (Miniature Erong Dan Tau-tau)

6) Alat Musik Tradisional “Curiga”

7) Lesung

8) Miniatur Balla Assung (Tempat Penyimpanan Hasil-hasil Pertanian)

9) Peralatan Pembuatan Sagu


10) Peralatan Berlayar

11) Bagan Tancap

12) Peralatan Menangkap Ikan

13) Perahu Pinisi

14) Bicycle
15) Bendi

3. Masjid Kubah 99
Masjid Kubah 99 Asmaul Husna merupakan sebuah masjid yang terletak di Makassar,
Indonesia. Masjid ini dibangun pada tahun 2017 dan diresmikan pada tahun 2022. Saat ini
menjadi ikon terbaru di provinsi sulawesi Selatan, terletak di Kawasan Center Point Of
Indonesia Tanjung Bunga Makassar. Masjid tepi laut yang terkenal dengan 99 kubah oranye
dan putih, disusun berbentuk kerucut, populer saat sunset.
BAB III

PENUTUP

A.   Kesimpulan
Dengan adanya Pembuatan Laporan Kegiatan Study Tour ini kami dapat memperoleh
manfaat yang akan kami jadikan pelatihan di Jenjang yang lebih tinggi  nantinya. Sehingga
dalam pembuatan Laporan Study Tour merupakan pelatihan bagi kami semua. Serta dalam
pembuatan Laporan Study Tour ini membuat kami lebih terampil dan bertanggung jawab
menyelesaikan tugas yang telah kami terima. Dan dari beberapa objek yang telah kami
kunjungi maka dapat kami simpulkan bahwa objek-objek itu mempunyai potensi dan manfaat
dalam berpartisipasi pada pembangunan bangsa dewasa ini pada masa yang akan mendatang,
khususnya di bidang pendidikan, sejarah, dan kebudayaan.
Masing-masing objek yang kami kunjungi mempunyai ciri khas masing-masing.
Sehingga tiap-tiap objek mempunyai manfaat dan daya guna yang lebih luas.Kami selaku
siswa sangat senang,karena disetiap tempat yang kami kunjungi mempunyai kelebihan dan
keistimewaan tersendiri. Kami dapat berekreasi dengan senang, dan berekreasi ternyata
sangat penting dalam menambah wawasan serta pengetahuan yang besar bagi kita dengan
cara bermain. Ditanah air ini banyak bermacam-macam obyek wisata yang bisa kita kunjungi
sebagai sarana bermain dan belajar.

B.   Saran
Untuk pihak pengelola di setiap objek wisata masih terdapat beberapa keadaan dan
Prasarana yang diperlakukan sebagai penunjang objek-objek tersebut antara lain:
 Pengunjung hendaknya mendapatkan pelayana yang menyenangkan, oleh karana itu setiap
obyek hendaknya diucapkan yang bersifat untuk dipamerkan pemeliharaan juga penting
dilakukan sehingga tidak mengecewakan pengunjung.
 Obyek-obyek itu di perbaharui atau di tingkatkan lebih menarik perhatian para pengunjung
dan menarik sehingga dapat menambah penghasilan dan devisa Negara.
 Obyek-obyek yang sifatnya sangat bersejarah bagi Bangsa Indonesina hendaknya dijaga
kemurnian dan kebersihan lingkungan.
 Adanya buku-buku petunjuk dari objek itu sendiri yang memuat keterangan tentang objek
tersebut, sejarah didirikannya, aturan-aturan yang harus dipatuhi dll.
 Menambah waktu kunjungan di setiap objek wisata, sehingga siswa mendapatkan data-
data yang lengkap. Dengan penambahan waktu diharapkan dapat menggali dan
mendapatkan pengetahuan lebih banyak tentang objek wisata tersebut.

Anda mungkin juga menyukai