BAB 1
PENDAHULUAN
A. Pentingnya Manajemen
Manajemen hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan yang
diinginkan. Manajemen yang baik akan memudahkan terwujudnya tujuan
perusahaan, karyawan dan masyarakat. Dengan manajemen, daya guna
dan hasil guna unsur-unsur manajemen akan dapat ditingkatkan.
Unsur – unsur manajemen terdiri dari: man, money, methode,
machines, materials, dan market, disingkat 6 M.
Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur.
Timbul pertanyaan tentang: apa yang diatur, apa tujuannya diatur, me
ngapa harus diatur, siapa yang mengatur, dan bagaimana
mengaturnya.
1. Yang diatur adalah semua unsur manajemen yakni 6 M.
2. Tujuannya diatur adalah agar 6 M lebih berdaya guna dan berhasil
guna dalam mewujudkan tujuan.
3. Harus diatur supaya 6 M itu bermanfaat optimal, terkoordinasi dan
terintegrasi dengan baik dalam menunjang terwujudnya tujuan
organisasi.
4. Yang mengatur adalah pimpinan dengan kepemimpinannya yaitu
pimpinan puncak, manajer madya dan supervisi.
5. Mengaturnya adalah dengan melakukan kegiatan urut-urutan fungsi
manajemen tersebut.
1. Definisi Manajemen
Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur pemanfaatan sumber
daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien
untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
2. Dasar – Dasar Manajemen
Dasar – Dasar Manajamen adalah sebagai berikut:
1. Adanya kerjasama diantara sekelompok orang dalam ikatan
formal
2. Adanya tujuan bersama serta kepentingan yang sama akan
dicapai.
3. Adanya pembagian kerja, tugas dan tanggung jawab yang
teratur.
C. Organisasi
Organisasi adalah suatu sistem perserikatan formal dari dua orang
atau lebih yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.
1. Struktur dan Bagan Organisasi.
Struktur dan bagan organisasi ( organization chart ) dikemukakan
secara singkat pada tabel 1.5 di bawah ini.
TABEL 1.5
STRUKTUR DAN BAGAN ORGANISASI
Struktur Organisasi Bagan Organisasi
1. Organisasi Lini Berbentuk segitiga vertikal /
2. Organisasi Lini dan Staff horisontal
3. Organisasi Fungsional Berbentuk kerucut vertikal /
4. Organisasi Lini, Staf dan horisontal
Fungsional Berbentuk setengah lingkaran /
5. Organisasi Komite lingkaran
Berbentuk oval / lonjong telur
D. Pertanyaan
1. Apa sajakan manfaat manajemen dalam organisasi ?
2. Apa sajakah unsur – unsur dan fungsi – fungsi manajemen ?
3. Uraikan persamaan dan perbedaan manajer lini dan manajer staf !
4. Jelaskan pengertian : authority, delegation of authority, du
characteristic, sentralisasi authority, desentralisasi authority,
pemimpin dankepemimpinan.
5. Sebutkan serta jelaskan satu persatu: sistim manajemen, bidang-
bidang manajemen, tingkat – tingkat manajer, dan organization
chart.
6. Uraikan mengapa prinsip – prinsip dan definisi – definisi manajemen
masih tetap berlaku pada Manajemen Sumber Daya Manusia ( MSDM
)!
7. Bagaimana hubungan antara manajemen dengan SDM ?
8. Apa sajakah manfaat struktur organisasi ( organization chart ) ?
9. Bagaimana pengaruh span of management ya
BAB 2
MSDM adlah ilmu dan seni yang mengatur hubungan dan peranan
tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan
perusahaan, karyawan dan masyarakat.
Fungsi-fungssi MSDM terdiri dari perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pengendalian, pengadaan, pengembangan kompensasi,
pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan dan pemberhentian.
2. Edwin B. Flippo
Personnel management is the planning, organizing, directing and
controlling of the procurement, development, compensation, integration,
maintenance, and separation of human recources to the end that individual,
organizational and societal objectives are accomplished.
( Manajemen personalia adalah perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian dai pengadaan, pengembangan,
kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemberhentian karyawan,
dengan maksud terwujudnya tujuan perusahaan, individu, karyawan, dan
masyarakat ).
3. Dale Yoder
Personnel management is the provision of leadership and directionof
people in their working or employmentrelationship.
( Manajemen personalia adalah penyedia kepemimpinan dan
pengarahan para karyawan dalam pekerjaan atau hubungan kerja
mereka ).
4. Andrew F. Sikula
Personnel administration is the implementation of hman recources( man
power ) by and within an enterprise.
( Administrasi kepegawaian adalah penempatan orang-orang kedalam
suatu perusahaan ). Implementasi tenaga kerja manusia adalah
pengadaan, pemeliharaan, penempatan, indoktrinasi, latihan dan
pendidikan sumber daya manusia ( human recources atau man power).
Implementasi sumber daya manusia adalah: recruitment, selection,
training, education, placement,indoctrination, dan development.
5. Jonh B. Miner dan Mary Green Miner
Personnel management may be defined as the process of developing,
applying and evaluating policies, procedures, methods, and program
relatingto the individual in the organization.
hidup dimasa tua berubah menjadi uang pensiun yang akan menjaminn
masa tuanya.
2. Berkurangnya rasa kebanggaan terhadap hasil pekerjaan, akibat
adanya spesilaisasi pekerjaan yang mendetail. Misalnya, dahulu
mendeain, mengerjakan hingga selesai dikerjakan sendiri dan hasil
akhirnya dapat dilihat, sekarang hanya mengerjakan satu suku cadang
saja dan hasil akhirnya tidak diketahui. Contoh: dalam pabrik kapal
terbang hanya membuat satu jenis baut.
3. Semakin banyak pekreja wanita yang karena kodratnya perlu mendapat
pengaturan dengan perundang-undanagan.
4. Kebutuhan manusia yang semakin beraneka ragam, material dan
nonmaterial yang harus dipenuhi oleh perusahaan. Misalnya, masalah
status sosial dan kesehatan
F. Metode Pendekatan MSDM
Dalam mempelajari MSDM ada 3 (tiga) pendekatan yang dapat dilakukan
yaitu:
1. Pendekatan mekanis
2. Pendekatan paternalis, dan
3. Pendekatan sistim sosial.
Kebaikan dan kelemahan dari masing-masing pendekatan diatas yaitu:
1. Pendekatan Mekanis.
Mekanisasi (otomatisasi) adalah mengganti peranan tenaga kerja
manusia dengan tenaga mesin untuk melakukan pekerjaan sesuai
dengan pertimbangan ekonomis, kemanusiaan, efektifitas, dan
kemampuan yang lebih besar dan lebih baik. Lebih menitikberatkan
pada spesialisasi, efektifitas, standardisasi, dan memperlakukan
karyawan sama dengan mesin. Pembagian pekerjaan semakin
mendetail , seorang pekerja hanya mengerjakan satu pekerjaan saja.
Keuntungannya pekerja semakin trampil dan efektifitas semakin
semakin besar. Kelemahannya, pekerjaan membosankan para pekerja,
mematikan kreatifitas, dan kebanggaan dalam bekerja semakin
berkurang. Terjadi pemindahan pekerjaan dari manusia kepada mesin.
Pendekatan mekanis ini akan mengakibatkan timbulnya masalah-
masalah :
a. Pengaangguran Teknologis
b. Keamanan Ekonomis
c. Organisasi Buruh
d. Kebanggan dalam Pekerjaan
2. Pendekatan Paternalis
Pada pendekatan paternalis (paternalistic approach), manajer untuk
pengarahan bawahannya bertindak seperti Bapak terhadap anak-
anaknya. Para bawahan diperlakukan dengan baik diberikan fasilitas-
fasilitas yang baik, bawahan dianggapnya sebagai anak-anaknya.
Dapat mengakibatkan karyawan menjadi manja, malas sehingga
produktifitas kerja menurun.
3. Pendekatan Sistim Sosial
Menganggap bahwa perusahaan adalah suatusistem yang
kompleks yang beroperasi dalam suatu lingkungan yang kompleks
yang disebut sistem yang diluar.
Manajer mengakui danmenyadari bahwa tujuan perusahaan
dapat tercapai jika terbina kerjasama yang harmonis antara sesama
karyawan, bawahan dengan atasan.
Adanya saling ketergantungan, interaksi dan keterkaitan diantara
sesama karyawan.
Setiap karyawan betapapun rendah kedudukannya dan kecil
jasanya tetap mendapat penghargaan yang baik.
Sistem: suatu proses yang terdiri dari berbagai unsur atau komponen
yang satu sama lain berkaitan secara struktural dan fungsional, salimg
menunjang dan mengisi, sesuai dengan peran dan kedudukan masing-
masing namun keseluruhannya secara mutlak didukung oleh setiap
komponen, betapapun kecil nilainya. Sistem mengandung masukan
(input), proses, keluaran (output), dan merupakan sebuah kesatuan
yang bekerja sendiri. Pendekatan sistem sosial ini lebih menekankan
pada hubungan harmonis, interaksi yang baik, saling menghargai dan
membutuhkan, dan saling mengisi sehingga terdapat suatu total sistem
yang baik. Komunikasi yang diterapkan adalah komunikasi dua arah
(twoway trafic) dan umpan balik (feed back) yang positif.
G. Fungsi MSDM
1. Perencanaan ( planning )
Perencanaan (human recources planning) adalah merencanakan
tenaga kerja secara efektif serta efisien agar sesuai dengan kebutuhan
BAB 3
PENGADAAN
A. Pentingnya Pengadaan
Pengadaan ( procurement ) adalah fungsi operasional pertama MSDM.
Merupakan masalah penting, sulit dan kompleks karena untuk mendapatkan dan
menempatkan orang-orang yang kompeten, serasi serta efektif tidaklah mudah.
Karyawan adalah aset utama perusahaan yang menjadi perencana dan
pelaku aktif dalam setiap kegiatan organisasi, mempunyai pikiran, perasaan,
keinginan, status, dan latar belakang pendidikan, usia dan jenis kelamin yang
berbeda (heterogen) yang dibawa kedalam organisasi perusahaan. Karyawan
bukan mesin, uang, dan meterial yang sifatnya pasif dan dapat dikuasai serta
diatur sepenuhnya dalam mendukung tercapainya tujuan perusahaan.
Karyawan yang cakap, mampu dan terampil belum menjamin produktifitas
kerja yang baik kalau moral kerja dan kedisiplinannya rendah. Kualitas dan
kuantitas perusahaan harus sesuai dengan kebutuhan perusahaan, agar tujuan
dapat tercapai efektif dan efisien. Penempatan tenaga kerja harus sesuai dengan
keinginan dan ketrampilannya. Pengadaan karyawan harus didasarkan pada
prinsip apa baru siapa. Apa artinya kita harus terlebih dahulu menetapkan
pekerjaan-pekerjaannya berdasarkan uraian pekerjaan ( job description ). Siapa
artinya kita baru mencari orang-orang yang tepat untuk menduduki jabatan
tersebut berdasarkan spesifikasi pekerjaan ( job specificatin ).
Pengadaan adalah proses penarikan, seleksi, pemenpatan, orientasi, dan
induksi untuk mendapatkan karyawan yang efektif dan efisien membantu
tercapainya tujuan perusahaan. Pengadaan merupakan langkah pertama yang
mencerminkan berhasil tidaknya suatu perusahaan. Pengadaan karyawan harus
mendapatkan nilai yang serius serta didasarkan pada analisis pekerjaan ( job
analysis ), uraian pekerjaan ( job description ), spesifikasi pekerjaan ( job
specification ), persyaratan pekerjaan ( job requirement ), dan evaluasi pekerjaan
( job evaluatin ), pengayaan pekerjaan ( job enrichment ), perluasan pekerjaan
( job enlargement ), dan penyederhanaan pekerjaan ( work simplification ).
B. Analisis Pekerjaan ( job analysis ).
Dilakukan agar dapat mendesain organisasi serta menetapkan uraian
pekerjaan, spesifikasi pekerjaan, dan evaluasi pekerjaan. Merupakan kegiatan
menganalisis dan mendesain pekerjaan apa saja yang harus dikerjakan,
3. Seleksi (selection)
4. Penempatan, orientasi, dan induksi karyawan.
1. Peramalan Kebutuhan Tenaga Kerja
Peramalan kebutuhan tenaga kerja dimaksudkan agar jumlah kebutuhan
tenaga kerja masa kini dan masa depan sesuai dengan beban pekerjaan,
peramalan kebutuhan tenaga kerja didasarkan kepada informasi faktor internal
dan eksternal perusahaan.
Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan adalah sebagai berikut:
a. Jumlah produksi.
b. Ramalan-ramalan usaha
c. Perluasan perusahaan
d. Perkembangan teknologi
e. Tingkat permintaan dan penawaran tenaga kerja / pasaran tenaga kerja
f. Perencanaan karier pegawai
2. Penarikan Tenaga Kerja
Penarikan (recruitment) adalah masalah penting dalam pengadaan tenaga
kerja. Penarika tenaga kerja adalah (pelamar) dipengaruhi oleh hal-hal
sebagai berikut :
1. Balas jasa yang diberikan. Jika balas jasa besar maka pelamar
banyak, sebaliknya jika pelamar sedikit maka balas jasa kecil maka
pelamar sedikit.
2. Status karyawan. Jika status karyawan tetap maka pelamar relatif
banyak, tetapi apabila status karyawan honorer, pelamar sedikit.
3. Kesempatan promosi. Jika kesempatan promosi terbuka lebar,
jumlah pelamar banyak, begitu juga sebaliknya.
4. Job spesification. Jika spesifikasi pekerjaan sedikit, pelamar akan
banyak, begitu juga sebaliknya.
5. Metode penarikan. Jika penarikan terbuka luar melalui media massa
maka pelamar banyak , begitu juga sebaliknya, misalnya dengan iklan.
6. Soliditas perusahaan. Jika soliditas perusahaan cukup tinggi maka
pelamar banyak, begitu juga sebaliknya.
7. Peraturan perburuhan. Jika peraturan perburuhan longgar, pelamar
banyak begitu juga sebaliknya, misalnya usia tenaga kerja.
8. Penawaran tenaga kerja. Jika penawaran tenaga kerja banyak,
pelamar akan banyak, begitu juga sebaliknya, misalnya banyak
penganggur.
Edwin B. Flippo.
Recruitmnet is the process of searchingfor porspective employees and
stimulating them to applay for job in the organizational. ( Penarikan
adalah proses pencarian dan pemikatan para calon pegawai yang mampu
bekerja didalam organisasi ).
Penarikan adalah usaha mencari dan mempengaruhi tenaga kerja, agar
mau melamar lowongan pekerjaan yang ada dalam suatu perusahaan.
Menurut pasal 1 UU No.14 Tahun 1969, tenaga kerja adalah tiap orang
yang mampu melakukan pekerjaan baik didalam maupun diluar hubungan
kerja, guna menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat. Tenaga kerja harus memenuhi persyaratan peraturan
pemerintah, seperti batas usia tertentu. UU No. 14 Tahun 1969 dan peraturan
pelaksanaannya tidak boleh diadakan diskriminasi. Dalam pasal 4
dikemukakan bahwa tiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas
keselamatan, kesehatan, kesulitan, pemeliharaan moral kerja, serta perlakuan
yang sesuai dengan martabat manusia dan moral agama.
a. Kerja.
Kerja adalah sejumlah aktivitas fisik dan mental yang dilakukan seseorang
untuk mengerjakan suatu pekerjaan.
b. Buruh / Kuli
Buruh / Kuli adalah seorang pekerja harian atau honorer yang bekerja
dibawah perintah orang lain dan menerima balas jasa yang besarnya tertentu.
c. Karyawan / Pegawai
Karyawan / Pegawai adalah seseorang pekerja tetap yang bekerja di
bawah perintah orang lain dan mendapat kompensasi serta jaminan.
Proses Penarikan Karyawan
Proses penarikan karayawan yang baik adalah sebagai berikut:
1. Penentuan dasar penarikan
2. Penentuan sumber-sumber penarikan
3. Metode-metode penarikan
4. Kendala-kendala penarikan
1). Penentuan Dasar Penarikan.
Dasar penarikan calon karyawan ditetapkan dahulu agar para pelamar
yang memasukan lamarannya sesuai dengan pekerjaan yang di minatinya.
Dasar penarikan harus berpedoman pada spesifikasi pekerjaan yang telah
ditentukan untuk menduduki jabatan tersebut. Job spesification harus di
uraikan secara rinci dan jelas agar pelamar mengetahui kualifikasi yang di
butuhkan, misal: batas usia, pendidikan, jenis kelamin, dan kesehatan.
2). Penentuan Sumber-Sumber Penarikan
Sumber penarikan calon karyawan bisa berasal dari sumber internal dan
sumber eksternal.
a). Sumber Internal: karyawan yang mengisi lowongan kerja yang
lowong diambil dengan cara memutasikan / memindahkan karyawan
yang memenuhi spesifikasi pekerjaan jabatan itu. Pemindahan
karyawan bersifat vertikal (promosi dan demosi) maupun horizontal.
Kebaikan-kebaikan sumber internal:
1. Meningkatkan moral kerja dan kedisiplinan karyawan, karena ada
kesempatan promosi.
2. Perilaku dan loyalitas karyawn semakin besar terhadap perusahaan.
3. Biaya penarikan relatif kecil, karena tidak perlu memasang iklan.
4. Waktu penarikan relatif singkat.
5. Orientasi dan induksi tidak diperlukan lagi.
6. Kestabilan karyawan semakin baik.
Kelemahan-kelemahan sumber internal:
1. Kewibawaan karyawan yang dipromosikan itu kurang.
2. Kurang membuka kesempatan sistem kerja baru dalam perusahaan.
b).Sumber Eksternal: Karyawan yang mengisi jabatan yang lowong
dilakukan penarikan dari sumber-sumber tenaga kerja diluar
perusahaan.
Kebaikan-kebaikan sumber eksternal:
1. Kewibawaan pejabat relatif baik.
2. Kemungkinan membawa sistem kerja baru yang lebih baik.
Kelemahan-kelemahan sumber eksternal:
1. Prestasi karyawan lama cenderung turun, karena tidak ada
kesempatan untuk promosi.
2. Biaya penarikan besar, karena iklan dan seleksi.
3. Waktu penarikan relatif lama.
4. Orientasi dan induksi harus dilakukan.
5. Turnover cenderung akan meningkat.
6. Perilaku dan loyalitasnya belum diketahui.
3). Metode-metode penarikan.
2. Keahlian
3. Kesehatan fisik
4. Pendidikan
5. Jenis kelamin
6. Tampang
7. Bakat
8. Temperamen
9. Karakter
10.Pengalaman kerja
11.Kerja sama
12.Kejujuran
13.Kedisiplinan
14.Inisiatif dan kreatif
f. Sistem dan prosedur seleksi
Sistem dan prosedur seleksi harus berasaskan efisiensi ( uang, waktu,
tenaga ) dan bertujuan untuk memperoleh karyawan yang terbaik
dengan penempatannya yang tepat. Sistim seleksi menurut Andrew F.
Sikula adalah Succesive-Hurdles dan Compensatory-Approach.
Succesive-Hurdles adalah sistem seleksi yang dilakukan berdasarkan
urutan testing ( jika pelamar tidak lulus testing maka tidak diperbolehkan
mengikuti testing berikutnya ). Compensatory-Approach adalah sistim
seleksi yang dilakukan dengan cara pelamar mengikuti seluruh testing
lalu dihitung nilai rata-rata apakah mencapai standar atau tidak.
Prosedur atau langkah-langkah pelaksanaan seleksi harus ditetapkan
dengan cermat dan sesuai dengan asas efisiensi untuk memperoleh
karyawan yang qualified dengan penempatan yang tepat.
g. Langkah-Langkah seleksi.
Langkah-langkah seleksi meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Seleksi surat-surat lamaran
2. Pengisian blangko lamaran
3. Pemeriksaan referensi
4. Wawancara pendahuluan
5. Tes penerimaan
6. Tes psikologi
Jenis-jenis tes psikologi, antara lain:
Tes kecerdasan ( intelligence test ).
BAB 4
PENGEMBANGAN KARYAWAN
A. Definisi Pengembangan
Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan
teknis, teoretis, konseptual, dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan
pekerjaan/jabatan melalui pendidikan dan latihan. ( Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan
). Pendidikan meningkatkan keahlian teoretis, konseptual, dan moral karyawan,
sedangkan latihan bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan teknis pelaksanaan
pekerjaan karyawan.
Menurut Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 15 tanggal 13
September 1974
Pendidikan adalah segala usaha untuk membina kepribadian dan
mengembangkan kemampuan manusia Indonesia, jasmaniah dan rohaniah, yang
berlangsung seumur hidup, baik didalam maupun diluar sekolah, dalam rangka
pembangunan persatuan dan masyarakat adil dan makmur berdasarkan
Pancasila. Latihan adalah bagian pendidikan yang menyangkut proses belajar
untuk memperoleh dan meningkatkan ketrampilan diluar sistem pendidikan yang
berlaku, dalam waktu yang relatif singkat dan dengan metode yang lebih
mengutamakan teori dari pada praktek.
Tujuan Pendidikan Nasional Menurut Tap. MPR No. 11/MPR/1993
Pendidikan nasional bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia
Indonesia yaitu manusia yang bertaqwa kepada TYME, berbudi pekerti luhur,
berkepribadian mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, trampil, berdisiplin,
beretos kerja profesional, bertanggung jawab dan produktif serta sehat jasmani
dan rohani.
Edwin B. Flippo
Education is concerned with increasing general knowledge and
understanding of our total environment. ( Pendidikan adalah berhubungan dengan
peningkatan pengetahuan umum dan pemahaman atas lingkungan kita secara
menyeluruh ).
Training is the act of increasingthe knowledge and skill of an employee for
doing a particularjob. ( Latihan adalah merupakan suatu usaha peningkatan
pengetahuan dan keahlian seorang karyawan untuk mengerjakan suatu
pekerjaan tertentu ).
Andrew F. Sikula
Development, in reference to staffing and personnel matters, is a long term
educational process utilizing a systematic and organized procedure by which
managerial personnel learn conceptual and theoretical knowledge for general
purpose ( steinmetz ). ( Pengembangan mengacu pada masalah staf dan
personel adalah suatu proses pendidikan jangka panjang menggunakan suatu
prosedur yang sistimatis dan terorganisasi dengan mana manager belajar
pengetahuan konseptual dan teoretis untuk tujuan umum ).
Training is a short term educational process utilizing a systematic and
organized procedure by which nonmanagerial personnel learn technical
knowledge and skills for a definite purpose. ( Latihan adalah suatu proses
pendidikan jangka pendek dengan menggunakan prosedur yang sistematis dan
terorganisir, sehingga karyawan operasional belajar pengetahuan teknik
pengerjaan dan keahlian untuk tujuan tertentu ).
Drs. Jan Bella
Pendidikan dan latihan sama dengan pengembangan yaitu merupakan
proses peningkatan ketrampilan kerja baik teknis maupun manajerial. Pendidikan
berorientasi pada teori, dilakukan dalam kelas, berlangsung lama, dan biasanya
menjawab why. Latihan berorientasi pada praktek, dilakukan dilapangan,
berlangsung singkat, dan biasanya menjawab how.
B. Tujuan Pengembangan
Tujuan pengemabangan pada hakikatnya menyangkut hal-hal sebagai berikut:
a. Produktifitas kerja
b. Efisiensi
c. Kerusakan
d. Kecelakaan
e. Pelayanan
f. Moral
g. Karier
h. Konseptual
i. Kepemimpinan
j. Balas jasa
k. Konsumen
Kesimpulan: Pengembangan karyawan ( pendidikan dan latihan ) perlu
dilakukan setiap perusahaan karena akan memberikan manfaat
bagi perusahaan, karyawan dan masyarakat konsumen.
1. Prinsip pengembangan
Prinsip pengembangan adalah peningkatan kualitas dan kemampuan
bekerja karyawan.
Program pengembangan
Program adalah suatu jenis rencana yang konkret karena didalamnya
sudah tercantum sasaran, kebijaksanaan, prosedur, anggaran dan waktu
pelaksanaan.
2. Jenis-Jenis Pengembangan
Jenis-jenis pengembangan di kelompokan atas 2 ( dua ), yaitu:
1. Pengembangan secara informal
2. Pengembangan secara formal
3. Peserta Pengembangan
Peserta yang akan mengikuti pengembangan dari suatu perusahaan adalah
karyawan baru dan lama, baik tenaga operasional maupun karyawan
manjerial.
C. Pelatih atau Instruktur.
1. Pelatih.
Pelatih ( Trainer ) atau instruktur yaitu seseorang atau tim yang memberikan
latihan/pendidikan
kepada para karyawan. Pelatih yang akan melaksanakan pengembangan
( development = training education ) di bagi menjadi 3 ( tiga ), yaitu:
a. Pelatih Internal
b. Pelatih Eksternal
c. Pelatih Gabungan Internal dan Eksternal
2. Syarat-Syarat pelatih
Pelatih atau instruktur yang baik memiliki syarat-syarat sebagai berikut:
a. Teaching Skill ( kecakapan untuk mendidik dan mengajar ).
b. Comunnication Skill ( kecakapan berkomunikasi ).
c. Personality Authority ( berkepribadian baik ).
d. Social Skill ( mempunyai kemahiran / kemampuan dalam bidang sosial ).
e. Technical Competent ( berkemampuan teknis ).
f. Stabilitas Emosi
3. Proses Pengembangan
Proses atau langkah-langkah pengembangan dilakukan sebagai berikut:
a. Sasaran
b. Kurikulum
c. Sarana
d. Peserta
e. Pelatih
f. Pelaksana
D. Metode-Metode Pengembangan
Pelaksanaan pengembangan ( training dan education ) didasarkan pada
metode-metode yang telah ditetapkan dalam program pengembangan
perusahaan. Dalam program pengembangan telah ditetapkan sasaran, proses,
waktu, dan metode pelaksanaannya.
Sasaran pengembangan karyawan adalah:
1. Meningkatkann kemampuan dan ketrampilan teknis mengerjakan
pekerjaan atau technical skill.
2. Meningkatkan keahlian dan kecakapan memimpin serta mengambil
keputusan atau managerial dan conceptual skill.
Metode pengembangan terdiri dari:
1. Metode latihan atau training
2. Metode pendidikan atau education
Latihan / training diberikan kepada karyawan operasional, sedangkan
pendidikan / education diberikan kepada karyawan manajerial.
1. Metode Latihan atau Training
Metode latihan didasarkan pada kebutuhan pekerjaan tergantung pada
bebrbagai faktor, yaitu waktu, biaya, jumlah peserta, tingkat pendidikan dasar
peserta, latar belakang peserta, dan lain-lain.
Metode-Metode Latihan Menurut Andrew F. Sikula:
a. On the job
b. Vestibule
c. Demonstration and example
d. Simulation
e. Apprenticeship
f. Classroom methods; metode pertemuan dalam kelas meliputi :
1. Lecture ( ceramah atau kuliah )
2. Conference ( rapat )
3. Programmed instruction
4. Metode studi kasus
5. Role playing
6. Metode diskusi
7. Metode seminar.
2. Metode Pendidikan ( Education Metode ).
Metode pendidikan/development menurut Andrew F. Sikula ( 1981 : 243-274 )
adalah sebagai berikut:
a. Training methods atau classroom methods
b. Understudies
c. Job rotation and planned progression
d. Coaching – counseling
e. Junior board of executive or multiple management
f. Committee assignment
g. Business games
h. Sensitivity training
i. Other development method.
3. Tolok Ukur Metode Pengembangan.
Indikator-indikator yang diukur dari metode pengembangan yang diterapkan
antara lain sebagai berikut:
a. Prestasi kerja karyawan
b. Kedisiplinan karyawan
c. Absensi karyawan
d. Tingkat kerusakan produksi, alat, dan mesin-mesin
e. Tingkat kecelakaan karyawan
f. Tingkat pemborosan bahan baku, tenaga, dan waktu.
g. Tingkat kerjasama karyawan.
h. Tingkat upah insentif karyawan
i. Prakarsa karyawan
j. Kepemimpinan dan keputusan manajer.
4. Kendala – kendala Pengembangan
Yang menjadi kendala dalam pengembangan, yaitu:
a. Peserta
b. Pelatih atau instruktur
c. Fasilitas pengembangan
d. Kurikulum
e. Dana pengembangan
E. Penilaian Prestasi Karyawan
1. Pengertian Penilaian Prestasi Karyawan
Istilah yang sama artinya dengan penilaian prestasi adalah adalah konduite,
employee rating, performance appraisal, employee evaluation, personnel
review, servis rating, dan atau behavioral assessment.
Pengertian prestasi karyawan menurut beberapa ahli yaitu:
1. Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan ; Penilaian Prestasi adalah kegiatan
manajer untuk mengevaluasi perilaku prestasi kerja karyawan serta
menetapkan kebijaksanaan selanjutnya.
Meliputi penilaian kesetiaan, kejujuran, kepemimpinan, kerja sama,
loyalitas, dedikasi, dan partisipasi karyawan. Penilaian prestasi kerja
adalah menilai rasio hasil kerja nyata dengan standar kualitas maupun
kuantitas yang dihasilkan oleh setiap karyawan.
2. Andrew F. Sikula ; Appraising is the process of estimating or judging the
value, exellence, qualities or statusof some object, person, or thing.
( Penilaian adalah suatu proses mengestimasi atau menetapkan nilai,
penampilan, kualitas atau status dari beberapa objek, orang, atau
benda ). Employee appraising is the systematic evaluation of a worker’s
job performance and potential for development. ( Penilaian prestasi kerja
adalah evaluasi yang sistematis terhadap pekerjaan yang telah dilakukan
oleh karyawan dan ditujukan untuk pengembangan ).
3. Dale Yoder ; Personnel appraisals refers to the formal procedures used
in working organizationn to evaluate the personalities and contributions
and potential of group numbers. ( Penilaian prestasi kerja merupakan
prosedur yang formal dilakukan didalam organisasi untuk mengevaluasi
pegawai dan sumbangan serta kepentingan pegawai ).
Kesimpulan
1. Penilaian prestasi ini merupakan evaluasi terhadap perilaku, prestasi
kerja, dan potensi pengembangan yang telah dilakukan.
2. Penilaian prestasi ini pada dasarnya merupakan suatu proses
mengestimasi dan menentukan nilai keberhasilan pelaksanaan tugas
para karyawan.
3. Penilaian prestasi ini membandingkan realisasi nyata dengan standar
( required performance ) yang dicapai karyawan.
4. Penilaian prestasi dilaksanakan oleh manajer terhadap bawahannya
5. Penilaian prestasi ini akan menetukan kebijaksanaan selanjutnya
Ruang lingkup penilaian prestasi
Ruang lingkup penilaian prestasi dicakup dalam what, why, Where, when,
who, dan how atau sering disingkat dengan 5 W + 1 H.
2. Tujuan dan Kegunaan Penilaian Prestasi Karyawan
Tujuan dan kegunaan penilaian prestasi karyawan sebagai berikut:
Sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang digunakan untuk
promosi, demosi, pemberhentian, dan penetapan besarnya balas jasa.
1. Untuk mengukur prestasi kerja yaitu sejauh mana keryawan bisa sukses
dalam pekerjaannya.
2. Sebagai dasar untuk mengevaluasi efektifitas seluruh kegiatan didalam
perusahaan.
3. Sebagai dasar untuk mengevaluasi program program latihan dan
keefektifan jadwal kerja, metode kerja, struktur kerja, struktur organisasi,
gaya pengawasan, kondisi kerja, dan peralatan kerja.
4. Sebagai indikator untuk menentukan kebutuhan akan latihan bagi
karyawan yang berada didalam organisasi.
5. Sebagai alat untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan sehingga
dicapai tujuan untuk mendapatkan performance kerja yang baik.
6. Sebagai alat untuk mendorong atau membiasakan para atasan
( supervisor managers, administrator ) untuk mengobservasi perilaku
bawahan ( subordinate ) supaya diketahui minat dan kebutuhan-
kebutuhan bawahannya.
7. Sebagai alat untuk bisa melihat kekurangan atau kelemahan-kelemahan
dimasa lampau dan meningkatkan kemampuan karyawan selanjutnya.
8. Sebagai kriteria di dalam menentukan seleksi dan penempatan karyawan.
9. Sebagai alat untuk mengidentifikasi kelemahan-kelemahan personel dan
dengan demikian bisa sebagai bahan pertimbangan agar bisa
diikutsertakan dlam program latihan kerja tambahan.
10.Sebagai alat untuk memperbaiki atau mengembangkan kecakapan
karyawan.
11.Sebagai dasar untuk memperbaikidan mengembangkan uraian pekerjaan
( job description ).
Dale Yoder : Personnel appraisal or ratings are widely used to identify those
who should be promoted. ( Penilaian karyawan secara luas digunakan untuk
mengidentifikasi mereka yang akan di promosikan ).
3. Penilai Prestasi Karyawan
Prestasi Kerja.
Prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai oleh seseorang
dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang
didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu.
Kerja
Kerja adalah pengorbanan jasa, jasmani, dan pikiran untuk
menghasilkan barang-barang atau jasa-jasa dengan memperoleh imbalan
prestasi tertentu .
Semangat Kerja
Semangat kerja adalah keinginan dan kesungguhan seseorang
mengerjakan pekerjaannya dengan baik serta berdisiplin untuk mencapai
prestasi kerja yang maksimal.
Produktifitas Kerja
Produktifitas kerja adalah perbandingan antara output dengan
input, dimana output-nya harus mempunyai nilai tambah dan teknik
pengerjaannya yang lebih baik.
Produktifitas per Kapita.
Produktifitas per kapita adalah besarnya produksi yang dihasilkan
per jiwa, per satu jam/hari kerja ( productivity per man/hour/day ).
b. Unsur – Unsur Yang Di Nilai
1. Kesetiaan
2. Prestasi Kerja
3. Kejujuran
4. Kedisiplinan
5. Kreativitas
6. Kerja sama
7. Kepemimpinan
8. Kepribadian
9. Prakarsa
10. Kecakapan
11. Tanggung jawab
5. Metode Penilaian Prestasi Karyawan
Penilai ( appraiser ) harus mengetahui skala nilai dan metode penilaian
penilaian yang akan di gunakan dalam penilaian prestasi karyawan. Skala
nilai adalah bobot nilai yang diberikan kepada setiap unsur yang dinilai.
Bobot-bobot dinyatakan dengan huruf ( a, b, c, d, e ) atau dengan angka dari
a. Kejujuran
b. Disiplin
c. Prestasi kerja
d. Kerja sama
e. Kecakapan
f. Loyalitas
g. Kepemimpinan
h. Komunikatif
i. Pendidikan
5. Tujuan-Tujuan Promosi
1. Untuk memberikan pengakuan, jabatan, dan imbalan jasa yang semakin
besar kepada karyawan yang berprestasi tinggi.
2. Dapat menimbulkan kepuasan dan kebanggaan pribadi, status sosial
yang semakin tinggi, dan penghasilan yang semakin besar.
3. Untuk merangsang agar karyawan lebih bergairah bekerja, berdisiplin
tinggi, dan memperbesar produktifitas kerjanya.
4. Untuk menjamin stabilitas kepegawaian dengan direalisasinya promosi
kepada karyawan dengan dasar dan pada waktu yang tepat serta
penilaian yang jujur.
5. Kesempatan promosi dapat menimbulkan keuntungan berantai ( multiplier
effect ) dalam perusahaan karena timbulnya lowongan berantai.
6. Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengembangkan
kreatifitas dan inovasinya yang lebih baik demi keuntungan optimal
perusahaan.
7. Untuk menambah/memperluas pengetahuan serta pengalaman kerja
para karyawan dan ini merupakan daya dorong bagi karyawan lainnya.
8. Untuk mengisi kekosongan jabatan karena pejabatnya berhenti. Agar
jabatan itu tidak lowong maka dipromosikan karyawan lainnya.
9. Karyawan yang dipromosikan kepada jabatan yang tepat, semangat,
kesenangan, dan ketenangannya dalam bekerja semakin meningkat
sehingga produktifitas kerjanya juga meningkat.
10. Untuk mempermudah penarikan pelamar sebab dengan adanya
kesempatan promosi merupakan daya pendorong serta perangsang bagi
pelamar-pelamar untuk memasukan lamarannya.
11. Promosi akan memperbaiki status karyawan dari karyawan sementara
menjadi karyawan tetap setelah lulus dalam masa percobaannya.
6. Jenis-Jenis Promosi
Jenis-jenis promosi menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan
a. Promosi Sementara ( Temporary promotion )
b. Promosi tetap ( permanent promotion )
c. Promosi kecil ( small scale promotion )
d. Promosi kering ( dry promotion )
Alasan-alasan karyawan yang tidak ingin dipromosikan antara lain:
1. Perbedaan kenaikan gaji yang diterima mungkin dianggap tidak seimbang
dengan tambahan tanggung jawab yang akan dilaksanakan.
2. Mereka merasa segan meninggalkan kelompok lamanya untuk masuk
kedalam kelompok baru yang belum pasti sikap penerimaannya.
3. Keamanan pada sektor yang baru selalu ada faktor-faktor ketidakpastian
sedangkan pada pekerjaan yang lama mereka telah mempunyai keahlian
dan telah menguasainya. Ditempat baru ini sering terjadi gangguan
keamanan seperti banjir dan lain-lainnya.
4. Keluarga tidak bersedia pindah ke tempat yang baru karena sakit atau
pendidikan anak-anak yang kurang baik di tempat baru itu.
5. Kesehatan, sehingga tidak dapat memikul tanggung jawab yang semakin
besar. Iklim yang tidak cocok dan seringnya berjangkit penyakit di tempat
yang baru seperti malaria.
6. Tempatnya terpencil, sarana pendidikan, transportasi, hiburan, rumah
sakit, adat istiadat, dan bahasa di tempat yang baru tidak cocok.
7. Demosi Karyawan
Demosi ( demotion ) adalah perpindahan karyawan dari suatu jabatan yang
lebih rendah didalam satu organisasi, wewenang, tanggung jawab,
pendapatan, serta statusnya semakn rendah. Demosi adalah penurunan
pangkat/jabatan seorang karyawan yang dilakukan dalam suatu organisasi.
Pengertian demosi menurut Andrew F. Sikula adalah:
A demotion is a movement within an organization from one position to other
that involves either a decrease in pay or decrease in status. ( Demosi adalah
suatu perpindahan dalam suatu organisasi dari satu posisi ke posisi lainnya
yang melibatkan penurunan gaji/bayaran maupun status ).
Tujuan pelaksanaan demosi adalah untuk menghindari kerugian
perusahaan, memberikan jabatan/posisi, gaji, dan status yang tepat sesuai
dengan kemampuan/kecakapan karyawan bersangkutan. Demosi
merupakan hukuman terhadap karyawan yang tidak mampu mengerjakan
BAB 5
KOMPENSASI
A. Definisi Kompensasi
Menurut Drs. Malayu S.P. Hasibuan, kompensasi adalah semua pendapatan
yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima
karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada perusahaan.
Gaji adalah balas jas yang dibayarkan secara periodik kepada karyawan
tetap serta mempunyai jaminan yang pasti.
Upah adalah balas jasa ynag dibayarkan kepada pekerja dengan
berpedoman atas perjanjian yang disepakati membayarnya.
B. Tujuan Pemberian Kompensasi:
a. Ikatan kerja sama
b. Kepuasan kerja
c. Pengadaan efektif
d. Motivasi
e. Stabilitas karyawan
f. Disiplin
g. Pengaruh serikat buruh
h. Pengaruh pemerintah
Asas Kompensasi
a. Asas adil
b. Asas layak dan wajar
Metode Kompensasi
a. Metode tunggal
b. Metode jamak
C. Sistim dan Kebijaksanaan Kompensasi
1. Sistim kompensasi
a. Sistim waktu adalah sistim pemberiann kompensasi berdasarkan
standar waktu seperti jam, hari, minggu, atau bulan.
Misalnya Yohana sebagai pekerja harian, upahnya perhari sebesar Rp
5000.00 jika ia bekerja selama 6 hari, maka upahnya sama dengan 6
x Rp 5000,00 = Rp 30.000,00
a. Piece Rate
1) Upah per potong proporsional adalah upah yang dibayar
berdasarkan produktifitas pekerja dikalikan tarif upah per potong
yang didapat dari penyelidikan waktu untuk menentukan waktu
standarnya. Misalnya : Dalam keadaan normal, para pekerja bisa
menghasilkan 500 unit selama 7 jam per hari kerja, inilah yang
dijadikan standar penentuan tarif. Jika upah umum perharinya
adalah Rp 5.000,00 maka tarif per potong 1 unit adalah Rp
5.000,00 : 500 unit = Rp 10,00/unit. Misalkan karyawan A
menghasilkan 600 unit dalam satu hari kerja maka ia akan
menerima upah sebesar 600 unit x Rp 10,00. Tetapi kalau
karyawan B hanya bisa menghasilkan 450 unit per hari, maka ia
BAB 6
PENGINTEGRASIAN
A. Pentingnya Pengintegrasian.
Masalah pengintegrasian adalah menyatukan keinginan karyawan dan
kepentingan perusahaan, agar tercipta kerja sama yang serasi serta saling
menguntungkan. Pengintegrasian adalah kegiatan menyatupadukan keinginan
karyawan dan kepentingan perusahaan, agar tercipta kerja sama yang
memberikan kepuasaan. Usaha pengintegrasian dilakukan melalui hubungan
antar manusia, motivasi, kepemimpinan, kesepakatan kerja bersama, dan
collective bargaining.
Tujuan Pengintegrasian adalah:
Memanfaatkan karyawan agarmereka bersedia bekerja keras dan
berpartisipasi aktif dalam menunjang tercapainya tujuan perusahaan serta
terpenuhinya kebuuhan karyawan.
Prinsip Pengintegrasian adalah:
Menciptakan kerja sama yang baik dan saling menguntungkan
Metode Pengintegrasian terdiri dari:
1. Hubungan Antarmanusia ( Human Relations )
2. Motivasi ( Motivation )
3. Kepemimpinan ( Leadership )
4. Kesepakatan Kerja Bersama ( KKB )
5. Collective Bargaining
B. Hubungan Antarmanusia.
Hubungan antarmanusia adalah hubungan kemanusiaan yang
harmonis, tercipta atas kesadaran dan kesediaan melebur keinginan individu
demi terpadunya kepentingan bersama dengan tujuan menghasilkan
integrasi yang kukuh, mendorong kerja sama yang produktif dan kreatif untuk
mencapai sasaran bersama. Manajer dalam menciptakan suatu hubungan
antar manusia yang harmonis diperlukan kecakapan dan ketrampilan
tentang komunikasi, psikologi, sosiologi, antropologi, dan etologi agar dapat
2. Mengapa ada orang yang bekerja keras untuk mencapai prestasi kerja
yang tinggi, sedangkan orang lain walaupun dia mampu, cakap, dan
terampil, prestasi kerjanya rendah saja?
3. Alat motivasi apa yang harus diberikan supaya karyawan bersedia
bekerja keras ?
Untuk memotivasi karyawan manajer harus mengetahui motif dan motivasi
yang diinginkan karyawan. Orang mau bekerja untuk dapat memenuhi
kebutuhan, baik kebutuhan yang disadari maupun kebutuhan yang tidak
disadari, berbentuk materi atau nonmateri, kebutuhan fisik maupun materi.
Peterson dan Plowman mengatakan bahwa oranf mau bekerja karena
faktor-faktor berikut:
a. The Desire to Live ( keinginan untuk hidup )
b. The Desire for Position ( keinginan untuk suatu posisi )
c. The Desire for Power ( keinginan akan kekuasaan )
d. The Desire of Recognation ( keinginan akan pengakuan )
Kebutuhan-kebutuhan yang dipuaskan dengan bekerja menyangkut
hal-hal sebagai berikut:
a. Kebutuhan fisik dan keamanan
b. Kebutuhan sosial
c. Kebutuhan egoistik
Kegairahan Kerja adalah kemauan dan kesenangan yang mendalam
terhadap pekerjaan yang dilakukan.
Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan
kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif, dan
terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan.
Pengertian motivasi menurut Edwin B. Flippo adalah suatu keahlian,
dalam mengarahkan pegawai dan organisasi agar mau bekerja secara
berhasil, sehingga keinginan para pegawai dan tujuan organisasi sekaligus
tercapai.
Pengertian motivasi menurut American Encyclopedia adalah
kecenderungan ( suatu sifat yang merupakan pokok pertentangan ) dalam
diri seseorang yang membangkitkan topangan dan mengarahkan tindak-
tanduknya. Motivasi meliputi faktor-faktor biologis dan emosional yang hanya
dapat di duga dari pengamatan tingkah laku manusia.
BAB 7
PEMELIHARAAN KARYAWAN
BAB 8
KEDISIPLINAN
A. Indikator-Indikator Kedisiplinan
B. Persaingan dan Konflik
C. Kepuasan Kerja, Stres, dan Frustasi
BAB 9
PEMBERHENTIAN
A. Pengertian Pemberhentian
B. Alasan-Alasan Pemberhentian
C. Proses Pemberhentian