Anda di halaman 1dari 7

Lampiran Materi Pembelajaran

Materi Pertemuan XIII

MANAJEMEN

A. PENGERTIAN MANAJEMEN (DEFINITION OF MANAGEMENT)

Secara umum, istilah manajemen berasal dari bahasa Italia maneggio yang berarti tangan.
Adapula makna manajemen yang diambil dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki
arti seni melaksanakan dan mengatur. Jadi, manajemen dapat diartikan sebagai suatu kegiatan untuk
menangani atau mengelola dan mengawasi suatu aktivitas usaha. Dengan kata lain, manajemen
merupakan suatu ti ndakan untuk mengurus, mengatur, mengarahkan, mengemudikan,
menjalankan, membina, memimpin, dan melakukan pengawasan.
Secara umum, manajemen diartikan sebagai konsep sederhana, yakni pencapaian sesuatu dengan
memperoleh manfaat pada bidang-bidang tertentu. Ada manajemen waktu, manajemen rumah tangga,
manajemen sepak bola, manajemen perusahaan, manajemen organisasi, dan manajemen
pemerintahan. Kunci kata “manajemen” merupakan unsur pembentuk keberhasilan seseorang dalam
menyelesaikan tugas secara efisien dan efektif. Tentu saja kamu makin ingin tahu, adakah para tokoh
manajemen? Apakah mereka juga mengungkapkan tentang definisi manajemen?
Banyak pengertian manajemen yang diungkapkan oleh para ahli manajemen. Bahkan setiap ahli
memiliki definisi yang berbeda-beda. Namun, hampir semua ahli mengemukakan manajemen berkaitan
dengan kegiatan kolektif. Beberapa pakar manajemen mendefinisikannya sebagai berikut.
1. James A.F. Stoner
Menurut Stoner dalam Suyatno Risza (2010:145) mendefinisikan manajemen sebagai berikut.
a. Dilihat dari segi ilmu pengetahuan, manajemen merupakan perpaduan antara teori,
metodologi, dan perangkat-perangkat ilmiah lainnya yang berlaku universal. Cara
pendekatannya adalah scientific. Dari sini muncul cabang-cabang keilmuan seperti manajemen
personalia, manajemen produksi, manajemen keuangan, manajemen pemasaran, dan
sebagainya.
b. Dilihat dari segi seni, manajemen lebih menitikberatkan pada peranan manusia sebagai pelaku
manajemen. Cara pendekatannya adalah profesional. Manajemen sebagai seni mengatur
ruang dan organisasi. Penerapannya dengan situasi lingkungan sosial, budaya, politik, dan
sistem nilai yang berlaku dalam masyarakat tertentu.
c. Dilihat dari segi proses, manajemen adalah proses perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), pengarahan (leading), dan pengawasan (controlling), yaitu upaya penggunaan
semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2. Harold Koontz dan E O’Donnel
Dalam buku Suyatno Risza (2010:146) disebutkan pengertian manajemen menurut Harold Koontz
dan E O’Donnel yang dalam bukunya berjudul Principles of Management Analysis of Management
Function menyatakan bahwa “Management is getting thing done throught the effort of other
people.” Artinya, manajemen adalah upaya pencapaian tujuan organisasi melalui orang lain.
3. Ricky W. Griffin
Manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan
pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti
bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas
yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal. (Manajemen dalam
id.wikipedia.org)
4. Mary Parker Follet
Manajemen diartikan sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini
berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai
tujuan organisasi . (Manajemen dalam id.wikipedia.org)
5. John D. Millet
Manajemen adalah proses pembimbingan dan penyediaan fasilitas-fasilitas kerja terhadap
orang-orang yang tergabung dalam suatu organisasi resmi untuk mencapai suatu tujuan
(management is the process of dircting and facilitating the work of people organized in formal
groups to achieve a desired goal).
6. George R. Terry
Manajemen adalah pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu dengan
mempergunakan kegiatan orang lain (management is the accomplishing of a predetermined
objective through the effort of other people).
7. Frederick W. Taylor
Beliau mengemukakan empat prinsip manajemen penting, yaitu sebagai berikut.
a. pengembangan metode kerja terbaik,
b. pemilihan serta pengembangan pekerja-pekerja,
c. usaha menghubungkan metode kerja terbaik dengan pekerja yang terpilih dan terlatih,
d. adanya kerja sama antara manajer dengan non manajer dalam hal pembagian kerja, dan
tanggung jawab manajer untuk merencanakan pekerjaan.
8. Henry Fayol
Ia menekankan pada pandangannya tentang manajemen sebagai suatu hal yang terdiri atas
fungsi-fungsi.

Apabila kamu amati lebih lanjut, sebenarnya pengertian manajemen yang dikemukakan oleh
para ahli tersebut, berkaitan dengan tiga pengertian utama, yaitu manajemen sebagai suatu proses,
manajemen sebagai suatu kolektivitas, dan manajemen sebagai suatu seni. Ketiga pengertian utama
tersebut dijelaskan sebagai berikut.
1 . Manajemen sebagai Suatu Proses
2 . Manajemen sebagai Suatu Kolektivitas
3 . Manajemen sebagai Suatu Seni atau Suatu Ilmu
Berikut diutarakan beberapa pendapat para ahli dari sarjana Indonesia mengenai batasan
manajemen.
1 . S. Prajudi Atmosudirdjo
Manajemen adalah menyelenggarakan sesuatu dengan menggerakan orang-orang, uang,
mesin-mesin, dan alat-alat sesuai dengan kebutuhan.
2. Sondang P. Siagian
Manajemen adalah kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh sesuatu hasil dalam
rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain.
3. Karnadi Wargasasmita
Manajemen adalah mengatur, mengurus, memimpin, mengawasi pekerjaan-pekerjaan ke
arah tujuan usaha.
4. The Liang Gie
Manajemen adalah proses yang menggerakkan tindakan- tindakan dalam usaha kerja sama
manusia, sehingga tujuan yang telah ditentukan benar-benar tercapai.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, bisa disimpulkan bahwa ‘Manajemen adalah suatu seni
dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan dari pada sumber
daya manusia untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan terlebih dahulu atau sebelumnya.’

B. PRINSIP DAN FUNGSI MANAJEMEN

1. Prinsip Manajemen
Suatu dalil umum yang dapat disimpulkan dari proses menggerakkan orang-orang dan
menggerakkan fasilitas-fasilitas yang berlaku sebagai dasar petunjuk bagi seseorang dalam
melakukan perbuatan-perbuatan atau menjalankan tindakannya untuk mencapai tujuan yang
dikehendaki disebut dengan prinsip manajemen.
Satu-satunya tokoh yang membahas mengenai prinsip- prinsip manajemen adalah
Henry Fayol. Adapun 14 prinsip manajemen menurut Henry Fayol adalah sebagai berikut.
1 . Pembagian Kerja (Division of Labour)
2 . Kekuasaan (wewenang) dan Tanggung Jawab (Authority and Responsibility)
3 . Disiplin (Discipline)
4 . Kesatuan Perintah (Unity of Command)
5 . Kesatuan Arah (Unity of Direction)
6 . Kepentingan Individu Harus Berada di Bawah Kepentingan Umum ( Subordinate of
Individual Interest to General Interest)
7 . Pembayaran Upah yang Adil (Remuneration of Personal)
8 . Pemusatan (Centralization)
9 . Rantai Skalar atau Scalar Chain (Line of Authority)
10. Tata Tertib (Order)
11. Keadilan (Equity)
12. Stabilitas Pegawai (Stability of Tenure of Personal)
13. Inisiatif (Initiative)
14. Jiwa Kesatuan (Esprits de Corps)

2. Fungsi-Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama
Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu
merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Selanjutnya,
banyak ahli mengemukakan fungsi-fungsi manajemen dalam berbagai pendapat.

No. Nama Ahli Judul Buku Fungsi-Fungsi Manajemen


1. Henry Fayol General and Industrial 1. Planning (Perencanaan)
Management 2. Organizing (Pengorganisasian)
3. Commanding (Pemberian Komando)
4. Coordinating (Pengkordinasian)
5. Controlling (Pengawasan)
2. Harold Knoontz & O’ “Principles Of 1. Planning (Perencanaan)
Donnel Management” 2. Organizing (Pengorganisasian)
3. Stafffing (Penempatan Tenaga Kerja)
4. Directing (Pemberian Pengarahan)
5. Controlling (Pengawasan)
3. George Terry “Principle Of 1. Planning (Perencanaan)
Management” 2. Organizing (Pengorganisasian)
3. Actuating (Penggerakan)
4. Controlling (Pengawasan)
4. Dr. Sondang P. Siagian Filsafat Administrasi 1. Planning (Perencanaan)
2. Organizing (Pengorganisasian)
3. Motivating (Pemberian motivasi)
4. Controlling (Pengawasan)
5. Evaluating (Penilaian)
5. Prof. Dr. Winardi, S.E. 1. Planning (Perencanaan)
2. Organizing (Pengorganisasian)
3. Coordinating (Pengkordinasian)
4. Leading (Kepemimpinan)
5. Communication (Komunikasi)
6. Controlling (Pengawasan)

6. John D. Millet Management in The 1. Directing (Pemberian Pengarahan)


Public Service 2. Facilitating (Pemberian Fasilitas)
7. Drs. The Liang Gie Ilmu Administrasi 1. Perencanaan
2. Pembuatan Keputusan
3. Pembimbingan
4. Pengoordiansian
5. Pengendalian
8. William H. Newman Administrator Action 1. Planning (Perencanaan)
2. Organizing (Pengorganisasian)
3. Assembling Recources (Pengolahan
Sumber Alam)
4. Supervising (Supervisi)
5. Controlling (Pengawasan)

2. Uraian Fungsi Manajemen


Saat ini, fungsi manajemen cenderung kepada empat macam. Salah satunya sebagaimana
disebutkan oleh G.R.Terry (2010: 9), fungsi manajemen dapat dibagi menjadi empat bagian, yakni
planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), actuating (pelaksanaan), dan controlling
(pengawasan). Fungsi manajemen tersebut terkenal dengan sebutan POAC.
a. Planning (Perencanaan)
Planning (perencanaan) ialah penetapan pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh kelompok untuk
mencapai tujuan yang digariskan. Planning mencakup kegiatan pengambilan keputusan, karena
termasuk dalam pemilihan alternatif-alternatif keputusan. Diperlukan kemampuan untuk
mengadakan visualisasi dan melihat ke depan guna merumuskan suatu pola dari himpunan tindakan
untuk masa mendatang.
Suatu rencana yang baik harus berpedoman pada 5 W dan 1 H, yaitu sebagai berikut.
1) What, artinya tindakan apa yang harus dikerjakan?
2) Why, artinya mengapa tindakan itu harus dikerjakan?
3) Where, artinya dimanakah tindakan itu dilaksanakan?
4) When, artinya kapan tindakan itu dilaksanakan?
5) Who, artinya siapakah yang akan mengerjakan tindakan itu?
6) How, artinya bagaimanakah caranya melaksanakan tindakan itu?

b. Organizing (Pengorganisasian)
Pengorganisasian adalah mengalokasikan seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan antara
kelompok kerja, menetapkan wewenang relatif serta tanggung jawab setiap individu atas
komponen kerja, dan menyediakan lingkungan kerja yang tepat dan sesuai. Dengan kata lain,
pengorganisasian adalah kegiatan yang berhubungan dengan mengatur manusia atau
karyawan atau pegawai.
Berikut beberapa bentuk struktur organisasi yang tentu saja memiliki kelebihan dan kekurangan
masing-masing di setiap bentuk dan pelaksanaannya.
1) Struktur Organisasi Garis (Line Relation)
Struktur organisasi ini merupakan bentuk yang paling sederhana dan yang paling tua. Struktur
organisasi lini ini diciptakan oleh Henry Fayol. Dalam struktur organisasi garis, aliran tugas dan
tanggung jawab terlihat jelas dengan arah vertikal, artinya wewenang mengalir dari atas ke
bawah, sedangkan tanggung jawab dari bawah ke atas. Contohnya, perbengkelan, kedai nasi,
warteg, rukun tetangga.
Perhatikan bagan struktur organisasi lini berikut.
Adapun kelebihan dan kekurangan struktur organisasi lini tampak pada tabel berikut.

Kelebihan Kekurangan
a) Ada kesatuan komando yang terjamin dengan baik a) Tujuan dan keinginan pribadi pimpinan
b) Disiplin pegawai tinggi dan mudah dipelihara seringkali sulit dibedakan dengan tujuan
(dipertahankan) organisasi
c) Koordinasi lebih mudah dilaksanakan b) Pembebanan yang berat dari pejabat
d) Proses pengambilan keputusan dan instruksi- pimpinan , karena dipegang sendiri
instruksi dapat berjalan cepat c) Adanya kecenderungan pimpinan
e) Garis kepemimpinan tegas, tidak simpang siur, bertindak secara otoriter/diktaktor,
karena pimpinan langsung berhubungan dengan cenderung bersikap kaku (tidak fleksibel).
bawahannya sehingga semua perintah dapat d) Kesempatan pegawai untuk berkembang
dimengerti dan dilaksanakan agak terbatas karena sukar untuk
f) Rasa solidaritas pegawai biasanya tinggi mengabil inisiatif sendiri
g) Pengendalian mudah dilaksanakan dengan cepat e) Organisasi terlalu tergantung kepada satu
h) Tersedianya kesempatan baik untuk latihan bagi orang, yaitu pimpinan
pengembangan bakat-bakat pimpinan. f) Kurang tersedianya saf ahli
i) Adanya penghematan biaya
j) Pengawasan berjalan efektif

2) Struktur Organisasi Fungsional atau Staf (Staff Relation)


Organisasi fungsional atau staf bermula diciptakan oleh F.W. Taylor. Segelintir pimpinan
tidak mempunyai bawahan yang jelas. Oleh karena itu, setiap atasan berwenang memberi
komando kepada bawahan, sepanjang ada hubungannya dengan fungsi atasan
tersebut.
Amatilah bentuk struktur organisasi fungsional atau staf berikut.

Adapun kelebihan dan kekurangan struktur organisasi fungsional tampak pada tabel berikut.

Kelebihan Kekurangan
a) Spesialisasi dapat dilakukan secara optimal a)     Pekerjaan seringkali sangat membosankan
b)     Para pegawai bekerja sesuai ketrampilannya b)     Sulit mengadakan perpindahan
masing-masing karyawan/pegawai dari satu bagian ke bagian
c)     Produktivitas dan efisiensi dapat ditingkatkan lain karena pegawai hanya memperhatikan
d)     Koordinasi menyeluruh bisa dilaksanakan bidang spesialisasi sendiri saja
pada eselon atas, sehingga berjalan lancar c)     Sering ada pegawai yang mementingkan
dan tertib bidangnya sendiri, sehingga koordinasi
e)     Solidaritas, loyalitas, dan disiplin karyawan menyeluruh sulit dan sukar dilakukan
yang menjalankan fungsi yang sama biasanya
cukup tinggi.
f)     Pembidangan tugas menjadi jelas
c. Struktur Organisasi Garis dan Staf
Pada bentuk organisasi garis dan staf, terdapat satu atau beberapa orang staf. Staf
adalah orang yang ahli dalam bidang tertentu, yang bertugas memberi nasihat dan saran
dalam bidangnya kepada pimpinan di dalam organisasi tersebut.
Amatilah bentuk struktur organisasi garis dan staf berikut.

Adapun kelebihan dan kekurangan struktur organisasi garis dan staf tampak pada tabel
berikut.

Struktur organisasi penting bagi setiap perusahaan. Mengapa demikian?


Berikut ini alasan pengorganisasian sangat diperlukan dalam setiap kegiatan
manajemen.
1) Mempermudah pelaksanaan kerja
2) Membagi-bagi kegiatan atas bagian-bagian yang khusus
3) Mempermudah pengawasan oleh pihak atasan
4) Mencegah kegiatan-kegiatan kembar dan bertumpuk- tumpuk atau mencegah
terjadi overlaping.
5) Agar dapat menempatkan pekerja yang sesuai dengan tugas dan kemampuannya atau
the right man on the right place
6) Agar kegiatan selesai sesuai dengan rencana

c. Actuating (Penggerakan)
Actuating adalah menempatkan semua anggota pada kelompok agar kerja secara sadar untuk
mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan sesuai dengan perencanaan dan pola organisasi. Atau
dengan kata lain, penggerakan arti nya kegiatan yang berhubungan dengan
memotivasi atau memberi semangat kepada karyawan atau pegawai.
Menurut Dr. Sondang P. Siagian, MPA, penggerakan adalah keseluruhan proses
pemberian motivasi bekerja kepada para bawahan sedemikian rupa, sehingga mereka mau
bekerja secara ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi dengan efisien dan ekonomis.
Actuating merupakan bagian yang sangat penting dalam proses manajemen, karena inti dari
manajemen adalah penggerakan, dan inti dari penggerakan adalah memimpin (leadership).
Seseorang yang dapat menggerakkan orang di bawah kekuasaannya, berarti ia dapat
menjalankan manajemen, begitu juga bila ia dapat memimpin orang-orang yang ada di bawah
kekuasaannya berarti ia dapat menggerakkan orang-orang itu.
Kegiatan penggerakan atau actuating biasanya akan memperoleh hasil yang maksimal
apabila memperhatikan faktor-faktor berikut.
1) Memperlakukan manusia dengan sebaik-baiknya.
2) Mendorong pertumbuhan dan perkembangan manusia.
3) Menampakkan pada manusia keinginan untuk melebihi.
4) Menghargai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
5) Mengusahakan adanya keadilan tanpa pilih kasih.
6) Memberikan kesempatan yang tepat dan bantuan yang cukup.
7) Memberikan dorongan untuk mengembangkan potensi dirinya.
Dengan demikian, bisa dikatakan actuating merupakan fungsi memberikan perintah atau
arahan. Selain itu juga termasuk kegiatan kepemimpinan, bimbingan, motivasi dan pengarahan agar
karyawan dapat bekerja dengan lebih efektif. Actuating juga merupakan usaha menggerakkan
anggota-anggota kelompok sedemikian rupa, hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk
mencapai tujuan yang telah direncanakan bersama

d. Controlling (Pengawasan)
Pengawasan adalah proses penentuan apa yang akan dicapai (standard), apa yang
sedang dilakukan (pelaksanaan), menilai pelaksanaan, dan bilamana perlu mengambil tindakan
korektif sehingga pelaksanaan dapat berjalan menurut rencana, yaitu sesuai dengan standar.
Atau dengan kata lain, pengawasan adalah kegiatan yang berhubungan dengan mengendalikan
atau mengawasi setiap pekerjaan serta melakukan tindakan koreksi.
Proses pengawasan dilakukan dengan tiga langkah, yaitu sebagai berikut.
1) Mengukur hasil pekerjaan.
2) Membandingkan hasil pekerjaan dengan standar dan memastikan perbedaan.
3) Mengoreksi penyimpangan yang tidak dikehendaki melalui ti ndakan perbaikan, baik
melalui perencanaan, pengorganisasian, maupun penggerakan.
Sementara itu, fungsi pengawasan yang baik, antara lain, sebagai berikut:
1) mencegah penyimpangan-penyimpangan,
2) memperbaiki kesalahan-kesalahan, kelemaban-kelemahan dan menindak penyalahgunaan
serta penyelewengan,
3) mendinamisasi organisasi serta segenap kegiatan manajemen,
4) mempertebal rasa tanggung jawab, dan
5) mendidik pegawai atau pelaksana.

Fungsi-fungsi manajemen yang terdiri atas planning, organizing, actuating, dan controlling
merupakan aktivitas manajer dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Pencapaian manajer perusahaan dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen merupakan kunci
keberhasilan dalam memimpin perusahaan agar tercapai tujuan yang diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai