Oleh:
AGIB AMMAR KAHAR BELLA (105611110822)
Husnul khatimah (105611110922)
NANDA (105611110722)
Sukma Ayu (105611110622)
Kelas D
PRODI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS FISIPOL
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena hanya
dengan rahmat-Nyalah saya akhirnya bisa menyelesaikan tugas kelompok perkuliahan Mata
kuliah Pendidikan Pancasila yang berjudul “Urgensi Pendidikan Pancasila Pada Perguruan
Tinggi ”ini dengan baik tepat pada waktunya.
Tidak lupa kami menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen kami, IBU
RISMAWATI,S.Pd, M.Pd , yang telah memberikan banyak bimbingan serta masukan yang
bermanfaat dalam proses penyusunan makalah perkuliahan ini. Rasa terima kasih juga
hendak kami ucapkan kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah memberikan kontribusinya
baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga makalah perkuliahan ini bisa selesai
pada waktu yang telah ditentukan.
Pancasila didirikan pada tahun 1945 diterima dan ditetapkan sebagai dasar negara
Sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1960, kepribadian dan pandangan hidup
bangsa diuji kebenarannya, kompetensinya, dan kesaktiannya, oleh karena itu Pancasila
secara sederhana tidak dapat dipisahkan dari kehidupan nasional Indonesia.
Dalam rangka menjaga kesaktian dan kesaktian Pancasila, maka merupakan upaya
yang sungguh-sungguh dan berkesinambungan oleh seluruh warga negara Indonesia,
penyelenggara negara, instansi pemerintah dan lembaga kemasyarakatan untuk menghayati
dan mengamalkan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya. dan di tingkat lokal.
Pancasila sebagai dasar negara dan sebagai ideologi memiliki nilai-nilai yang
diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Mencermati isi Kaidah
Pancasila, kita menemukan bahwa Pancasila mengandung nilai-nilai kehidupan
bermasyarakat. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila secara garis besar terbagi dalam
beberapa tingkatan. Yang pertama adalah nilai fundamental, nilai instrumental, dan nilai
praktis. Selain nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, juga terdapat moral dan norma.
Penerimaan Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara membawa konsekuensi
bahwa nilai-nilai Pancasila harus selalu dijadikan sebagai dasar utama, dasar dasar
pengaturan dan penyelenggaraan negara.
B.RUMUSAN MASALAH
PEMBAHASAN
Sistem ekonomi Indonesia yang digambarkan dalam Pancasila dan UUD 1945 sebagai
demokrasi ekonomi berdasarkan gotong royong, sebenarnya cenderung menjadi sistem
ekonomi liberal yang semakin meminggirkan kelas bawah. Karena dalam sistem liberal
seperti itu hanya yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin buruk. Kekayaan
Indonesia Daratan, yang sebenarnya dikelola untuk kepentingan rakyat, dikuasai oleh orang
asing dan mitranya dengan orang kaya.
Pendidikan Pancasila diberikan karena kesadaran akan semakin derasnya arus ideologi
asing, khususnya kapitalisme dan neoliberalisme, yang berkat sayap raksasa globalisasi
menggempur seluruh pelosok Indonesia tanpa henti. Materialisme, hedonisme,
konsumtivisme, serta gaya hidup yang dibentuknya telah dan sedang menerjang sudut-sudut
terpencil Indonesia. Nilai-nilai asing yang sangat digandrungi remaja dan kaum muda itu
dikhawatirkan akan semakin melunturkan nilai-nilai Pancasila. Sebab itu dirasakan
pendidikan Pancasila sebagai suatu keharusan.
Tujuan pendidikan Pancasila dapat ditelusuri dari segi tujuan nasional dan tujuan
pendidikan nasional. Tujuan pendidikan Pancasila adalah agar peserta didik memiliki akhlak
yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan mewujudkan akhlak tersebut dalam kehidupan
sehari-hari (UU No. 2 Tahun 1989). Tingkah laku moral berarti ketuhanan Yang Maha Esa
dan perilaku taqwa dalam masyarakat multi agama, perilaku manusia yang adil dan beradab,
serta perilaku yang mendukung persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Tujuan pelatihan
Pancasila di perguruan tinggi adalah untuk memastikan bahwa siswa:
1. Dapat memahami dan mampu melaksanakan jika Pancasila dan UUD 1945 dalam
kehidupan sebagai warganegara Indonesia.
2. Menguasai pengetahuan tentang beragam masalah dasar berkehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara yang hendak diatasi dengan penerapan pemikiran yang
berlandasan Pancasila dan UUD 1945.
3. Memupuk sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai dan norma Pancasila,
sehingga mampu menanggapi perubahan yang terjadi dalam rangka keterpaduan iptek
dan pembangunan.
4. Membantu mahasiswa dalam proses belajar, proses berpikir, memecahkan masalah
dan mengambil keputusan dengan menerapkan strategi heuristis terhadap nilai-nilai
Pancasila.
Esensi dan urgensi pendidikan Pancasila untuk masa
depan
Melalui pancasila dan pendidikan kewarganegaraan, generasi penerus diharapkan
mampu mengantisipasi masa depan yang selalu berubah yang selalu relevan dengan budaya,
bangsa, konteks bangsa yang dinamis, hubungan internasional dan wawasan kesadaran bela
negara. sikap dan perilaku berdasarkan Pancasila. Pancasila dan Pendidikan
Kewarganegaraan bertujuan untuk meningkatkan wawasan dan kesadaran berbangsa, sikap
dan perilaku cinta tanah air, serta wawasan nusantara dan kepulauan. Ketahanan nasional
warga negara Republik Indonesia. Selain itu, mereka berbudi luhur, pribadi, mandiri, maju,
tangguh, cerdas, kreatif, kompeten, disiplin, etos kerja, profesional, bertanggung jawab,
bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang produktif, sehat jasmani dan
rohani.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang berhasil akan membuahkan sikap mental
yang cerdas, penuh rasa tanggung jawab dari peserta didik. Sikap ini disertai dengan perilaku
yang :
1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta menghayati nilai–nilai
falsafah bangsa
2. Berbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
3. Rasional, dinamis, dan sadar akan hak dan kewajiban sebagai warga negara.
4. Bersifat profesional yang dijiwai oleh kesadaran bela negara.
5. Aktif memanfaatkan ilmu pengetahuan teknologi dan seni untuk kepentingan
kemanusiaan, bangsa dan negara.
Melalui Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, warga negara Republik Indonesia
diharapkan mampu “memahami, menganalisa, dan menjawab masalah–masalah yang
dihadapi oleh masyarakat, bangsa dan negaranya secara konsisten dan berkesinambungan
dengan cita–cita dan tujuan nasional seperti yang digariskan dalam Pembukaan UUD 1945 “.
Dalam perjuangan non fisik, harus tetap memegang teguh nilai–nilai ini disemua aspek
kehidupan, khususnya untuk memerangi keterbelakangan, kemiskinan, kesenjangan sosial,
korupsi, kolusi, dan nepotisme; menguasai IPTEK, meningkatkan kualitas sumber daya
manusia agar memiliki daya saing; memelihara serta menjaga persatuan dan kesatuan
bangsa; dan berpikir obyektif rasional serta mandiri.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan uraian disusun dalam makalah ini maka penulis menyampaikan bahwa
pendidikan Pancasila sangat dibutuhkan bukan hanya untuk mahasiswa perguruan tinggi tapi
juga untuk berbagai kalangan untuk mewujudkan suatu bangsa dan Negara yang mampu
membanggakan Pancasila sebagai landasan utama dalam kehidupan berbangsa bernegara
pada khususnya. Oleh karena itu dengan penyusunan makalah ini semoga dapat berguna bagi
para pembaca sebagai acuan proses pembelajaran dalam menjawab segala tantangan yang
ada.
agar mahasiswa tidak tercerabut dari akar budayanya sendiri dan agar mahasiswa memiliki
pedoman atau kaidah penuntun dalam berpikir dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari
dengan berlandaskan nilai-nilai Pancasila. Pancasila memiliki nilai-nilai luhur yang dapat
dijadikan pedoman hidup dalam berbangsa dan bernegara, Penanaman dan penerapan nilai-
nilai Pancasila sangat penting dan diperlukan untuk membentuk kepribadian generasi bangsa
yang berkarakter dan bermoral serta mampu bersaing dalam segala bidang. Pendidikan
Pancasila sangat dibutuhkan dalam berbagai kalangan untuk mewujudkan suatu bangsa dan
Negara yang mampu membanggakan Pancasila sebagai landasan utama dalam kehidupan
berbangsa bernegara pada khususnya. Oleh karena itu Pancasila dapat sebagai acuan proses
pembelajaran dalam menjawab segala tantangan yang ada.
Saran
Dalam membuat Urgensi Pendidikan Pancasila Di Perguruan Tinggi ini mungkin
masih terdapat kesalahan – kesalahan, sehingga kami mengharapkan kritik dari pembaca agar
makalah yang kami buat ini menjadi lebih baik