Anda di halaman 1dari 6

 

BAB X

LONGSORAN BUCKLING  

Contoh kasus Investigasi Geoteknik  Buckling   Failure Blok 49  Low-wall   Pit


Gaharu Tambang Sambarata PT Berau Coal.

  Dimensi longsoran :

-  Tinggi crest ke toe ± 30 meter, lebar ± 15 meter meter, tebal ± puluhan cm


s/d 1.5 meter

-  Volume longsoran ± 250 BCM

  Jenis failure : buckling  failure 

Gambar 10.1 Longsor di Low-wall  Pit Gaharu Blok 49 (Berau Coal 2007)

LONGSORAN BUCKLING  | 91
 

10.1 Identifikasi Penyebab F ailure

10.1.1 Faktor Internal ( Karakteristik Massa Batuan )

Karakteristik massa batuan pada laminasi  sandstone, mudstone dan  shale 


dapat dilihat pada Tabel 10.1.

Tabel 10.1. Karakteristik batuan di Low-wall  Pit Gaharu Blok 49 (Berau Coal 2007)

o   Urutan berdasarkan stratigrafi di bawah lapisan bottom seam H


o   Orientasi Umum Lereng N 1630 E  N 167 0E / 43 0  50
 –   – 

Hasil pemetaan perlapisan batuan dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 10.2 Log bor pengeboran identifikasi Litologi bottom Seam H

(Berau Coal 2007)

LONGSORAN BUCKLING  | 92
 

10.1.2  Faktor Eksternal


1.  Karakteristik batuan highly weathered   yang mudah teroksidasi terutama
 pada litologi mudstone  dan  shale  sehingga menyebabkan berkurangnya
kekuatan massa batuan
2.  Infiltrasi air permukaan pada batas laminasi (bidang diskontinu) serta
karakteristik material sandstone, shale dan mudstone yang tergolong ke
dalam kelas permeable dan semi-permeabel. Hal ini berperan sebagai
tambahan gaya penggerak terjadinya failure 
3.  Gangguan yang cukup tinggi dan kontinyu pada struktur massa batuan
karena aktivitas penambangan (vibrasi pada lereng karena peledakan,
 penggalian, dsb).

10.2 Analisa Geoteknik

10.2.1 Analisa Buckling F ailure 

Gambar 10.3  Buckling failure 

(Berau Coal 2007)

LONGSORAN BUCKLING  | 93
 

•   Slab (lapisan tipis) dengan panjang l dan tebal d akan terjadi pada suatu
lereng low-wall  dengan tinggi H dan kemiringan J
•   Bagian yang akan mengalami penekukan (buckling)  adalah dengan panjang
lbu, dimana l  bu = 0,5l  
•   lbu akan mengalami buckling   atau tertekuk apabila ada gaya per unit tebal
(tegak lurus bidang kertas) yang melewati kuat tekuknya.

Tabel 10.2. Hasil analisa geoteknik buckling failure (Berau Coal 2007)

Catatan : Litologi sandstone interlaminated , kemiringan lereng s/d


500 pada zone laminasi

10.2.2. Analisa Resiko

1.  Indikasi potensi bahaya dan kondisi tidak aman terjadi karena faktor internal
dan eksternal pada lereng low-wall   yang dapat menyebabkan kondisi kritis
dan tidak aman. Hal ini ditunjukkan dengan seringnya terjadi  failure  secara
tiba-tiba dengan ukuran failure s/d 1.5 meter.
2.   Failure  yang terjadi sesuai dengan hasil kajian geoteknik yang telah
dilakukan sebelumnya.
3.   Failure  akan terus terjadi dan menerus pada blok-blok selanjutnya ke arah
utara selama pada permukaan lereng low-wall   masih terdapat material
laminasi dan belum dilakukan pekerjaan penanganan dengan melakukan
 penggalian pada material laminasi di bawah bottom seam H (sampai dengan
saat ini penggalian hanya dilakukan sampai dengan  floor   batubara  seam  H).
Hal ini teramati pada permukaan lereng low-wall  pada kondisi aktual.

LONGSORAN BUCKLING  | 94
 

10.3. Kajian Dan Rekomendasi

10.3.1 Rekomendasi

Beberapa hal yang direkomendasikan untuk antisipasi terhadap efek buckling


 failure low-wall  Pit Gaharu, sebagai berikut :

a.  Pada setiap pekerjaan pengambilan batubara  seam  H dan penjenjangan


undercut, material laminasi penyebab buckling    failure  segera digali.
Penggalian tidak berhenti hanya sampai roof batubara  seam H, seperti yang
telah dilakukan selama ini.
 b.  Apabila penggalian material laminasi di bawah  seam  H belum dilakukan
maka direkomendasikan untuk mempertahankan beda tinggi maksimal 20
meter pada setiap rencana pengambilan batubara  seam  H. Hal ini untuk
mengantisipasi terjadinya buckling    failure  pada ketebalan laminasi yang
memiliki interval ketebalan hingga 1 meter.

Gambar 10.4 Pekerjaan penanganan untuk Low-wall  Pit Gaharu tambang Sambarata


(Berau Coal 2007)

LONGSORAN BUCKLING  | 95
 

Mengacu kepada Instruksi dan Pedoman Kerja untuk low-wall   Pit Gaharu
yang terkait dengan operasional di low-wall   Pit Gaharu, direkomendasikan hal-hal
sbb :

a.  Setiap personal yang berada di lokasi pengambilan batubara  seam  H (low-
wall ), harus dilengkapi dengan alat komunikasi dan dipastikan bahwa alat
komunikasi tersebut berfungsi dengan baik.
 b.  Pengawas lapangan yang ditempatkan di lokasi tersebut (dalam hal ini
 pengawas PT SIS), harus benar-benar fokus dalam memberikan pengawasan
dan memberikan arahan terhadap operasional kerja di lokasi tersebut. Hal ini
sangat penting dilakukan mengingat potensi longsoran yang dapat terjadi
sewaktu-waktu.
c.  PT SIS harus memastikan bahwa rekomendasi geoteknik untuk operasional
 pengerjaan, telah terdistribusi dan tersosialisasi dengan baik kepada seluruh
 pengawas dan personal yang bekerja di lokasi tersebut.
d.  PT SIS harus melakukan refreshing   Pedoman Kerja di  Low-wall   Pit Gaharu,
secara berkala kepada seluruh pengawas dan personal yang terkait dengan
operasional di lokasi tersebut.

10.3.2 Kajian Teknis Untuk Mengurangi Tingkat Resiko

1.  Intruksi kerja dan pedoman kerja low-wall  Pit Gaharu


2.  Cek list  low-wall  Pit Gaharu
3.  Cek list  inspeksi pekerjaan di daerah lereng

LONGSORAN BUCKLING  | 96

Anda mungkin juga menyukai