Anda di halaman 1dari 22

INSTITUT TEKNOLOGI BUDI UTOMO

FAKULTAS TEKNIK SIPIL

REKAYASA PONDASI

SESI 7: PONDASI TURAP


PART 1 – DEFINISI, JENIS & METODE PELAKSANAAN

Draga Hasan S, ST., MT., IPM


DEFINISI & KONSEP DASAR PONDASI TURAP
Pondasi turap (sheet pile) adalah suatu konstruksi tersusun
atas tiang-tiang turap yang digabungkan merapat antara
satu sama lain, dimana kepala tiang turap dihubungkan
secara kaku dengan caping (balok pengunci), sehingga akan
diperoleh daya dukung vertikan dan tahanan lateral yang
cukup. Stabilitas konstruksi didapatkan akibat jepitan dalam
tanah dan konstruksi angkur.

Struktur pondasi turap lazim digunakan pada lokasi tebing


jalan raya, tebing sungai, dinding dermaga, pondasi langsung
atau pondasi menerus, basement, dll.
Keuntungan Turap:
1. Pekerjaan konstruksi paktis;
2. Waktu pelaksanaan lebih cepat;
3. Karena ringannya konstruksi, maka lebih efektif terhadap gempa;
4. Lebih mudah didesain untuk macam macam kondisi tanah;
5. Tanpa mengeringkan daerah kerja.

Berdasarkan jenis material yang dipakai, dikenal beberapa tipe turap,


yaitu: turap kayu, turap beton, dan turap baja.

Berdasarkan jenis konstruksinya, dibagi menjadi 2 tipe turap: tipe


kantilever dan tipe angkur.
Turap Kayu.
Biasa digunakan pada bangunan yang tidak
permanen, seperti bangunan perancah
untuk penggalian pondasi dan sebagainya.
Bila digunakan untuk bangunan permanen,
maka harus diperhatikan pengawetan bahan
dan perlindungan bahan terhadap
pelapukan.
Keuntungan dari pemakaian jenis turap kayu
ini adalah bahan yang mudah dicari dan
kekurangannya adalah diperlukan teknik
pengawetan bahan agar masa pakai material
ini dapat awet.
Turap Beton.
Biasa digunakan pada bangunan yang
permanen atau pada detil konstruksi yang
kompleks.
Keuntungan dari pemakaian jenis turap
beton ini adalah dinding bisa dibuat
ditempat, sehingga waktu pelaksanaan
konstruksi bisa lebih cepat karena tanpa
tenggang waktu pemesanan dan
pengangkutan.
Kerugiannya adalah kesulitan dalam
pelaksanaan di lapangan karena sering
terjadi kebocoran-kebocoran.
Turap Baja.
Biasa digunakan pada bangunan permanen
atau pada detil konstruksi yang kompleks.
Kelebihan konstruksi dinding turap ini lebih
ringan dan lebih mudah dalam pelaksanaan
sehingga hasil konstruksi yang didapat lebih
baik.
Kerugian dari turap jenis baja ini adalah
adanya tenggang waktu pemesanan, serta
adanya bahaya korosi. Namun, untuk korosi
dapat dicegah dengan memberikan
perlindungan cat anti karat dan cathodic
protection.
JENIS-JENIS TURAP BERDASAR MATERIALNYA
Bila tidak ada faktor ekonomi atau keterpaksaan jenis bahan, maka pemakaian turap
dianjurkan untuk memilih konstruksi baja karena sebagai berikut:
1. Lebih tanah driving stresses seperti pada pemancangan tanah dengan lapisan yang keras
atau batuan.
2. Penampangnya lebih tipis.
3. Dapat digunakan berkali-kali.
4. Panjang pile bisa ditambah atau dikurangi dengan mudah.
5. Dapat digunakan di bawah maupun di atas air.
6. Dapat disambung dengan mudah, sehingga pekerjaan konstruksi dinding yang menerus
lurus bisa dipadatkan.
Tipe-tipe penampang turap baja yang
disediakan oleh pabrikan adalah sebagai
berikut:
1. Tipe penampang U (U type sections)
2. Tipe penampang Z (Z type sections)
3. Tipe penampang F (F type sections)
4. Tipe penampang kotak/ box (box type
sections)
5. Tipe penampang straight web
6. Tipe penampang tabung pipa (pipa tube
sections)
Tipe turap berdasarkan jenis konstruksi atau strukturnya:
1. Tipe Kantilever
• Sangat sesuai dengan kosntruksi penahan berskala kecil.
• Cocok untuk konstruksi dengan displacement ijin yang kecil.
•Biasa untuk konstruksi sederhana, kecuali bahan beton dan baja yang sering digunakan
untuk konstruksi permanen.
2. Tipe Angkur/ Jangkar
• Biasanya digunakan untuk konstruksi permanen yang kompleks.
• Harus tersedia ruang bebas di belakang konstruksi untuk penanaman jangkar.
• Sesuai untuk konstruksi dengan skala dan kedalaman galian yang besar.
JENIS-JENIS TURAP BERDASAR KONSTRUKSINYA
METODE PELAKSANAAN PONDASI TURAP
• Alat Metode Pelaksanaan
- Crawler Crane 1) Lakukan perhitungan analisis untuk mengecek kedalaman sheet
- Vibro Hammer pile yang tertanam berdasarkan tipe sheet pile yang dipakai dan
- Genset data tanah hasil soil investigation.
- Mesin Las
2) Pengukuran area pemancangan sheet pile dengan menggunakan
- Manual Katrol
theodolite.
- Theodolit
- Alat Bantu, dll 3) Lakukan penumpukkan sheet pile sedekat mungkin dengan lokasoi
pemancangan sehingga dapat dijangkau langsung oleh Crawler
• Bahan Crane, sehingga penggunanaan Crane Service dapat diminimalkan.
- Sheet Pile 4) Untuk mendapatkan hasil pemancangan yang lurus dapat
- Kawat Las dilakukan dengan pemasangan Guide Wall terlebih dahulu.
- Material Bantu, dll. 5) Lakukan pemancangan sheet pile sesuai urutan yang telah
ditentukan dengan menggunakan Crawler Crane + Vibro hammer
dan Genset.
1. Pengukuran posisi sheetpile 2. Petunjuk pemasangan awal sheet pile
Memasang papan penunjuk untuk Pastikan pemancangan pertama tegak lurus, karena
memposisikan letak pemasangan sheet pile. akan berpengaruh terhadap ketegakan sheet pile
berikutnya. Pemancangan hanya sampai elevasi +1.00
m di atas level rencana, karena connecting antar sheet
pile dapat mengakibatkan sheet pile yang telah
terpancang amblas sewaktu pemancangan sheet pile
dilakukan di sebelahnya.
3. Petunjuk pemasangan awal sheet pile
Pemancangansheet pile kedua mencapai muka level rencana dan terkunci dengan sheet pile pertama.
Posisi pemancangan antara sheet pile yang terkunci:
4. Proses pengulangan pemancangan
Dilakukan pengulangan pemancangan seperti Langkah 2 dan 3 sepanjang garis referensi pemcangan
sheet pile.

Setelah 10 – 15 sheet pile pemancangan dapat dilanjutkan sampai elevasi rencna dan
pemancangan dapat dilanjutkan sesuai urutan yang sama
5. Pemancangan Tahap Akhir
PENGAWASAN MUTU PONDASI TURAP
Hal yang harus mendapat perhatian:
• Kecenderungan sheet pile selalu miring ke arah pemancangan
(membentuk kipas) akibat getaran vibro & pemancangan tidak tegak
lurus. Hal ini dapat diatasi dengan alat bantu katrol untuk menarik
sheet pile menjadi lurus pada saat / setelah selesai pemancangan.
• Bila diinginkan daerah galian bebas dari struktur penahan, maka dapat
digunakan system angkur.
• Jika berdasarkan perhitungan konstruksi sheet pile, dimana free
standing tidak mampun menahan geser dan guling akibat tekanan aktif,
maka dapat ditambah dengan wailing beam + anchor.
• Bila pada kaki sheet pile terdapat lapisan impermeable (clay) yan
ketebalannya tidak cukup kuat menahan tekanan air, agar tidak terjadi
peristiwa quicksand, maka di luar dinding sheet pile dipasangan
pressure relief well (sumur pelepasan tekanan).
Hal yang harus mendapat perhatian:
• Bila lapisan impervious letaknya sangat dalam untuk memperkecil
hydraulic gradient (untuk mengurangi tinggi tekanan air), maka
pemancangan sheet pile dapat diperdalam. Dengan demikian dapat
dihindari terjadinya peristiwa quick sand. Air tidak akan muncul pada
dasar galian karena telah kehabisan tinggi tekanan airnya.
HOMEWORK 07 (13-10-2023)
Buat lah paper mengenai turap: (perancangan, metoda pelaksanaan, kendala-kendala
saat pelaksanaan, dan control pelaksanaan mutu. Paper ini dibuat minimum 15
halaman, paper ini juga menyangkut jenis soil tes yang saudara miliki, apakah turap
akan bekerja maksimal atau tidak.

Untuk tugas ini dibuat di Microsoft word, paling lambat disubmit di GCR pada
tanggal 27 Oktober 2023, pada jam 23.59 WIB. Jangan lupa nama dan npm
mahasiswa. Terima kasih. Selamat Belajar
Draga Hasan Saputra, ST., MT., IPM., ASEAN. ENG

email: draga.itbu@gmail.com
Wa: 0812-1818-494

Anda mungkin juga menyukai