Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PROBLEM INTERVENTION EVALUATION (PIE)


Dosen Pengajar: Nova Natalia Beba, Ns.,M.Kep

Di Susun Oleh:

Amei (DK21006)

Clara Claudia Langgari (Dk21017)

Delfia krisanti pombarani (Dk22024)

Elvin Talyo (DK21031)

Evelin Seprianti Tobo (DK21038)

Enjelina delviana kere(Dk21034)

Gladys Damasapna Natali.Laduri(Dk21053)

Jessika N Y Lamuanta ( Dk 21061 )

Luis Figo (DK21066)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BALA KESELAMATAN


PRODI DIPLOMA III KEPERAWATAN
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami dengan judul
”Model Dokumentasi Keperawatan Problems Intervention And Evaluation (Pie)” Dalam
menyusun makalah ini, kami banyak menemui kesulitan dan hambatan sehingga kami tidak
terlepas dari segala bantuan, arahan, dorongan semangat dari berbagai pihak. Dan akhirnya
kami dapat menyelesaikan makalah ini. Oleh karena itu kami ingin menyampaikan ucapan
terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada berbagai pihak yang telah
membantu kami yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Terima kasih atas kesabaran
dan keikhlasannya dalam memberikan masukan, motivasi dan bimbingan selama
penyusunan makalah ini. Segala kemampuan dan daya upaya telah kami usahakan
semaksimal mungkin, namun kami menyadari bahwa kami selaku penulisan makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari para pembaca. Penulis berharap semoga hasil makalah ini
memberikan manfaat bagi kita semua, Amin

14 September 2022

Penyusun

Kelompok 3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proses keperawatan adalah metode pengorganisasian yang sistematis
dalammelakukan asuhan keperawatan pada individu, kelompok dan masyarakat
yang berfokus pada identifikasi dan pemecahan masalah dari respon pasien terhadap
penyakitnya.Proses keperawatan digunakan untuk membantu perawat melakukan
praktik keperawatansecara sistematis dalam memecahkan masalah keperawatan.
Dengan menggunakanmetode ini perawat dapat mendemonstrasikan tanggung gugat
dan tanggung jawab padaklien sehingga kualitas praktik keperawatan dapat
meningkat.Proses keperawatan memberikan kerangka yang dibutuhkan dalam
asuhankeperawatan kepada klien, keluarga serta komunitas dan merupakan metode
yang efisiendalam membuat keputusan klinik serta pemecahan masalah baik actual
maupun potensialdalam mempertahankan kesehatan.Pencatatan PIE adalah format
dokumentasi keperawatan yang di buat pada tahun1984 di Craven county Hospital
di New Bern, Carolina Utara,yang hapir sama denganSOAP yang keduanya
berorientasi ada masalah. Pencatatan SOAP berakar dari modelmedis,sedangan PIE
berdasarkan proses keperawatan. Kepanjangan dari PIE
adalahProblem,intervensi,dan evaluasi Asuhan keperawatan, Maksud dari
pencatatanPIE,sebagai mana awalnya adalah untuk menghilangkan rencana
keperawatan tradisionadan memasukan rencara perawatan yang continue ke dalam
dokumentasi harian.Tujuannya adalah untuk menyederhanakan dokumetasi
keperawatan,menyatukan rencanakeperawatan dan catatan perkembangan,serta
mencatat catatan ringkas mengenai asuhankeperawatan yang di rencanakan dan
diberikan (Siegrist,Dettor,Stocks,1985)
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang kita bias merumuskan masalah apa yang akan dibahas dalam
makalah ini, yaitu untuk menjelaskan:
1. Apa pengertian dari PIE ?
2. Bagaimana cara mencatat catatan perkembangan PIE ?
3. Apa keuntungan dari pendokumentasian pada PIE ?
4. Apa kerugian dan masalah yang terdapat pada pendokumentasian pada PIE ?
5. Bagaimana Asuhan Keperawatan penggunaan PIE ?

C. Tujuan
Dari rumusan masalah kita bias menentukan tujuan apa yang akan dibahas dalam
makalah ini, yaitu untuk mengetahui lebih dalam mengenai:
1. Apa pengertian dari PIE ?
2. Bagaimana cara mencatat catatan perkembangan PIE ?
3. Apa keuntungan dari pendokumentasian pada PIE ?
4. Apa kerugian dan masalah yang terdapat pada pendokumentasian pada PIE ?
5. Bagaimana Asuhan Keperawatan penggunaan PIE ?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi PIE
Sistem pencatatan PIE adalah suatu pendekatan orientasi proses pada
dokumentasi dengan penekanan pada proses keperawatan dan diagnosa
keperawatan. PIE (Problem Intervention Evaluation) adalah suatu singkatan dari
identifikasi masalah, intervensi dan evaluasi. System pendoku mentasian PIE adalah
suatu pendekatanorientasi proses pada dokumentasi dengan penekanan pada proses
keperawatan dandiagnosis keperawatan.

B. Cara Penggunaan PIE


Format PIE tepat digunakan untuk system pemberian asuhan keperawatan
primer.Pada keadaan klien yang akut, perawat dapat melaksanakan dan
mendokumentasikan pengkajian ketika pertama kali klien masuk dan pengkajian
system tubuh yang di beritanda PIE setiap hari. Setelah itu perawat
associate (PA) akan melaksanakan intervensisesuai yang telah direncanakan, karena
PIE didasarkan pada proses keperawatan, makaakan membantu memfasilitasi
perbedaan antara pembelajaran di kelas dan di keadaannyata pada tatanan praktik
pendokumentasian yang sesungguhnya.Dokumentasi PIE tidak memasukkan
pengkajian di dalamnya, tetapi kegiatan inidi tulis terpisah (flow sheet). Ini
mencegah terjadinya duplikasi informasi atau tindakan.Masalah klien pada catatan
PIE dapat di beri nomor sesuai dengan masalah klien. Masalahyang telah teratasi
dihilangkan dari dokumentasi harian dan masalah yang berkelanjutan
didokumentasikan setiap hari.
P: Masalah yang dihadapi klien dan ditulis dalam bentuk diagnose keperawatan
(tidakefektif bersihan jalan nafas b/d penumpukan sekret).
I: Intervensi yang harus dilaksanakan untuk mengatasi masalah.
 Berikan posisi semi fowler.
 Lakukan postural drainase dan fisioterapi dada.
 Lakukan isap slym.
E: Evaluasi terhadap tindakan yang diberikan (klien dapat bernafas dengan
norma,RR=18x/m, auskultasi terdengar ronchi). Tanda tangan . nama
perawat.Catatan sumber, catatan ini khas untuk setiap profesi atau disiplin. Catatan
inimempunyai bagian atau kolom yang terpisah untuk memasaukkan data,
informasiyang dicatat berdasarkan nama klien.

C. Karakteristik PIE
1. Proses dokumentasi PIE dimulai dari saat pengkajian ketika pertama kali
klien masukdiikuti pelaksanaan pengkajian system tubuh setiap pergantian
dinas (setiap 8 jam).
2. Data masalah yang hanya dipergunakan untuk asuhan keperawatan klien
pada jangkawaktu yang lama dengan masalah yang kronis.
3. Intervensi yang dilaksanakan dan rutin didokumentasikan dalam flow sheet.
4. Catatan perkembangan digunakan untuk pencatatan nomor intervensi
keperawatan yangspesifik berhubungan dengan masalah yang spesifik.
5. Masalah yang ditemukan pada klien di buat dengan symbol P (Problem)
6. Intervensi langsung terhadap penyelesaian masalah yang ditandai dengan
huruf I (Intervention) dan nomor masalah klien yang relevan
didokumentasikan.
7. Keadaan klien sebagai pengaruh dari intervensi diidentifikasi dengan huruf
E (Evaluation)dan nomor masalah.
8. Setiap masalah yang diidentifikasi harus dievaluasi minimal setiap 8 jam
(setiap pergantian dinas)

D. Lembar Pengkajian Pasien Harian


Lembar alur pengkajian harian adalah lembar alur 24 jam yang berisi kritria
pengkajianyang spesifik berdasarkan kategori kebutuhan manusia, seperti respirasi
dan kulit,denganelemen rutin asuhan keperawatannya,yaitu aktifitas dan hygiene.
Perawat harus menyelesaikan pengkajian dan menandai temuan yang sesuai dengan
kondisi pasien.Menandai kriteria dengan tanda bintang (*) menunjukan bahwa
terdapat penyimpangan dari normal,dan perawat harus menjelaskan penyimpangan
tersebut pada catatan perkembangan. Selain data pengkajian lembar alur juga
memberi ruang untuk mendokumentasikan informasi tentang IV obat-
obatan,luka,dan prosedur.

E. Catatan Perkembangan
Setelah melengkapi dan mendokumentasikan pengkajian awal, perawat
mendokumentasikan masalah spesifik yang muncul selama jam dinas. Masalah
didentifikasi dalam catatan perkembangan menggunakan (jika mungkin) diagnosis
keperawatan dari daftar yang sudah disetujui yaitu Nort American Nursing
Diagnosis Association (NANDA).Jika masalah tidak sesuai dengan salah satu
diagnosis keperawatan yang ada Setelah pernyataan dibuat, masalah tersebut dirujuk
dengan memberi nomor sesuai urutan data yang masuk. Pada versi murni sistem
pencatatan, tidak pernah dibuat daftar masalah yang terpisah, Perawat mencatat
intervensi spesifik yang digunakan untuk menatalaksanakan masalah yang
didentifikasi. Intervensi tersebut diberi label “I” dan diberi nomor sesuai
dengan masalahnya. Hanya intervensi yang benar-benar diimplementasikan yang
dicatat dalam catatan perkembangan.
Misalnya: Evaluasi terhadap setiap masalah dibuat sedikitnya sekali dalam setiap
jam dinas dan sekali lagi di malam hari. Jika masalahnya tetap ada, maka hal
tersebut harus terus didokumentasikan sampai berhasil diselesaikan, setelah berhasil
diselesaikan, maka catat hasil perkembangan.

F. Keuntungan dan Kerugian PIE


a. Keuntungan PIE
1. Memungkinkan penggunaan proses keperawatan Rencana intervansi dan
catatan perkembangan dapat dihubungkan.
2. Memungkinkan pemberian asuhan keperawatan secara kontinyu karena
secara jelas mengidentifikasi masalah klien dan intervensi keperawatan.
3. Perkembangan klien mulai dari klien masuk sampai pulang dapat dengan
mudahdigambarkan.
4. Dapat diadaptasi sebagai pendokumentasian yang otomatis.
5. Pencatatan PIE menyederhanakan proses pencatatan dengan menggunakan
lembar alur untuk mencakup data pengkajian dan perawatan rutin pasien
yang jika tidak menggunakan sistem PIE akan didokumentasikan dalam
catatan perkembangan naratif. Penggunaan lembar alur ini mengurangi
pleonasme.
6. Pencatatan PIE mencerminkan beberapa aspek dari proses
keperawatan,mendorong penggunaan diagnosis keperawatan untuk
mengidentifikasi masalah dan membatu perawat menerapkan dan
mendokumentasikan proses keperawatan dalam praktik sehari-hari
b. Kerugian PIE
1. Tidak dapat digunakan sebagai pendokumentasian semua disiplin ilmu.
2. Pembatasan rencana intervensi tidak aplikatif untuk beberapa situasi
perawatan.
3. Pencatatan PIE menghapuskan rencana perawatan yang terpisah,maka
hasil yangdicapai pasien tidak ditentukan secara jelas.
4. Sistem ini beranggapan bahwa semua perawat berpraktik dengan
pengalaman dan pengetahuan yang sama,dan semuanya boleh membuat
keputusan yang tepat berkaitan dengan dengan identifikasi masalah dan
pemilihan intervensi.
5. Perawat yang menggunakan sistem PIE telah mencatat bahwa pencatatan
bahwa pencatatan tersebut dapat dengan sering memberitahukan adanya
perubahan pada status pasien,tetapi hal ini tidak sesuai untuk pasien
yang masalahnya tidak berubah dari satu hari ke hari berikutnya.
6. Keharusan untuk mencatat masalah setiap 8 dan 24 jam dapat
menimbulkan dokumentasi yang panjang,terutama jika pasien
mempunyai banyak masalah

G. Contoh Model Dokumentasi (Problem,Intervention,Evaluation)

NO TANGGAL/ PROBLEM INTERVENTION EVALUATION TTD


JAM
1. 10-09-15 Ketidak Tujuan: Pola nafas S: S: S:
10.00 Wita efektifan efektif setelah O: O: O:
pola nafas perawatan selama A: A: A:
b/d 24 jam. P: P: P:
kurangnya Kriteria hasil: I: I: I:
perkembang Irama dan E E E
an paru kedalaman
adanta pernafasan normal
cairan sesak hilang analisa
dalam gas darah normal.
rongga Rencana Tindakan:
pleura 1. Observasi
TTV
2. Posisi tidur
fowler atau
semi fowler
3. Pemberian
oksigen
sesuai advis
dokter
4. Kolaborasi
- Aspirasi
pleura
- Analges
ic
5. Analisa gas
darah

PENULISAN SOAP (IE)

Tanggal Waktu Catatan Perkembangan


10 September 2022 08.00 S: Klien Mengatakan
12.00 Sesak
14.00
O: Klien Nampak Pucat

A: Masalah Belum
Teratasi

P: Ketidakefektifan Pola
Nafas b/d kurangnya
perkembangan paru
adanya cairan dalam
rongga plura

I:1. Berikan oksigen


sesuai advis Dokter
2.Berikan posisi tidur
fowler atau semi fowler

E: Sesak Berkurang
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam proses pendokumentasian asuhan keperawatan dengan format PIE ini
sangat sederhana dan lebih memudahkan proses asuhan keperawatan yang kami
lakukan. Karena PIE ini adalah Sistem pencatatan suatu pendekatan orientasi proses
pada dokumentasi dengan penekanan pada proses keperawatan dan diagnosa
keperawatan.

B. Saran
Dalam makalah ini kami tahu masih banyak kekurangan didalamnya oleh
karena itu kami sebagai penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca untuk sebagai pembelajaran kami untuk pembuatan makalah selanjutnya.
Semoga Makalah kami ini bias menjadi manfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA

1. Lyer, W. patricia. 2004 Dokumentasi Keperawatan. Jakarta: EKG


2. Nurarif, Amin, Huda. 2015. Nanda NIC NOC. Jogjakarta: Mediaction jogja

Anda mungkin juga menyukai