DOKUMNETASI KEPERAWATAN
OLEH :
untuk
diatas)
Tulis data objektif tanpa bias (Tanpa mengartikan), menilai memasukkan pendapat
pribadi.
5. Sertakan pernyataan yang mendukung interpretasi data objektif.
6. Jelaskan Observasi dan temuan secara sistematis, termasuk definisi karakteristiknya.
7. Ikuti aturan aturan atau prosedur yang dipakai dan disepakati instansi
8. Tuliskan secara jelas dan singkat.
E. Jenis Pengelompokkan Pengkajian
1. General survey
2. Pola fungsi kesehatan
3. ROS (review of body system)
Untuk menentukan keadaan klien secara umum, untuk menentukan respon individu :
Fisik, psikosisoal, spiritual dan budaya. Untuk menentukan status fungsi sistem tubuh.
Mengkaji status mental klien. Perkembangan tubuh, aktivitas, status nutrisi, jenis kelamin
dan ras, usia, postur tubuh dan bicara klien.
Mengkaji status klien pada : persepsi kesehatan, manajemen kesehatan, nutrisi,
eliminasi,
aktifitas,
istirahat
tidur,
kognitif,
koping,
nilai/kepercayaan.
Mengkaji sistem tubuh secara berurutan biasanya : head to toe : Integumen, kepala (mata
hidung, mulut, gigi, tenggorokan, leher) respirasi, kardiovaskular, gastrointestinal,
genituorinari, gynekologi, muskuloskeletal, hematologi dan endokrin.
F. Pendokumentasian Diagnosa Keperawatan
Petunjuk penulisan penulisan diagnosa keperawatan meliputi :
1. Pemakaian PE dan PES : untuk format diagnosa aktual, kecuali ketika petugas yang
berbeda mengambil tindakan segera (untuk contoh, tanda dan gejala pencatatan,
sebelum dan sesudah diagnosa)
Hasil
Setiap diagnosa keperawatan harus mempunyai sedikitnya satu kriteria hasil. Kriteria
hasil dapat diukur dengan tujuan yang diharapkan yang mencerminkan masalah klien.
3. Rencana tindakan keperawatan
Tindakan keperawatan adalah memperoleh tanggung jawab mandiri, khususnya
oleh perawat yang dikerjakan bersama dengan perintah khususnya oleh perawat yang
dikerjakan bersama dengan perintah medis berdasarkan masalah klien dan aturan yang
diterima klien adalah hasil yang diharapkan. Masing-masing masalah klien dan hasil
yang diharapkan. Masing-masing masalah klien dan hasil yang diharapkan didapatkan
paling sedikit dua rencana tindakan.
Petunjuk penulisan rencana tindakan yang efektif :
a. Sebelum menuliskan rencana tindakan, kaji ulang semu data yang ada sumber data
yang memuaskan.
b. Daftar dan jenis masalah aktual resiko dan kemungkinan.
c. Untuk mempermudah dan bisa dimengerti dalam membuat rencana tindakan
berikanlah gambar dan ilustrasi (contoh) bila mungkin diagnosa khususnya sangat
membantu etika teknologi canggih digunakan untuk perawatan klien atau ketika
menggambarkan lokasi anatomi.
d. Tuliskan dengan jelas khusus, terukur, kriteria hasil yang diharapkan untuk
menetapkan masalah bersama dengan klien, tentukan keterampilan kognituf,
afektif dan psikomotor yang memerlukan perhatian
H. Dokumentasi Intervensi/Tindakan Keperawatan
Perencanaan dan tindakan keperawatan adalah tahap dalam proses keperawatan
berdasarkan masalah aktual dari klien. Maksud dokumentasi adalah menemukan secara
tepat sebagai gambaran intervensi keperawatan yang meliputi :
1. Intervensi Terapeutik
2. Intervensi Pemantapan/observasi
Ada dua dokumentasi yang memerlukan dokumentasi khusus, yaitu :
1. Prosedur Invasive
2. Intervfensi mendidik klien
I. Dokumentasi Evaluasi Keperawatan
Pernyataan evaluasi perlu didokumentasikan dalam catatan kemajuan, direvisi dalam
rencana keperawatan atau dimasukkan dalam ringkasan khusus dan dalam pelaksanaan
dan entri perencanaaan.
Pedoman untuk pendokumentasian evaluasi :
1. Sebelum kesimpulan evaluasi dengan data yang mendukung penilaian perawat.
2. Mengikuti dokumentasi intervensi keperawatan dengan pernyataan evaluasi formatif
3.
4.
5.
6.
keperawatan dalam penerapan proses keperawatan. Ada tiga teknik dokumentasi yang
sering digunakan, yaitu :
a. SOR (Source Oriented Record)
b. Kardex
c. POR (Problem Oriented Record)
d. Sistem POR ini mempunyai 4 komponen :
1) Data dasar
2) Daftar masalah
3) Rencana perkembangan
4) Catatan perkembangan
e. Format Dokumentasi
Aziz Alimul (2001) mengemukakan ada lima bentuk format yang lazim digunakan
:
1) Format Naratif
Merupakan format yang dipakai untuk mencatat perkembangan pasien dari
hari ke hari dalam bentuk narasi.
2) Format Soapier
Format inib dapat digunakan pada catatan medic yang berorientasi pada
masalah (Problem Oriented Medical Record) yang mencerminkan masalah
yang diidentifikasi oleh semua anggota tim perawat.
Format Soapier terdiri dari :
S = Data Subjektif
Masalah yang dikemukakan dan dikeluhkan atau yang dirasakan sendiri oleh
pasien.
O = Data Objektif
Tanda-tanda klinik dan fakta yang berhubungan dengan diagnose keperawatan
meliputi data fisiologis dan informasi dari pemeriksaan. Data info dapat
diperoleh melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
diagnostic laboratorium.
A = Pengakajian (Assesment)
Analisis data subjektif dan objektif dalam menetukan masalah pasien.
P = Perencanaan
Pengembangan rencana segera atau untuk yang akan datang dari intervensi
tindakan utnuk mencapai status kesehatan optimal.
I = Intervensi
Tindakan yang dilakukan oleh perawat.
E = Evaluasi
Merupakan analisis respon pasien terhadap intervensi yang diberikan.
R = Revisi
Data pasien yang mengalami perubahan berdasarkan adanya respon pasien
terhadap tindakan keperawatan merupakan acuan perawat dalam melakukan
revisi atau modifikasi rencana asuhan keperawatan.
3) Format Fokus / DAR
Semua masalah pasien diidentifikasi dalam catatan perawatan dan terlihat
pada rencana keperawatan. Kolom focus dapat berisi : masalah pasien (data),
tindakan (action), dan respon (R).
4) Format DAE
Merupakan system dokumentasi dengan konstruksi data tindakan dan evaluasi
dimana setiap diagnose keperawatan diidentifikasi dalam catatan perawatan,
terkait pada rencana keperawatan atau setiap daftar masalah dari setiap catatan
perawat dengan suatu diagnose keperawatan.
5) Catatan Perkembangan Ringkas
Dalam menuliskan catatan perkembangan diperlukan beberapa hal yang perlu
diperhatikan antara lain :
a) Adanya perubahan kondisi pasien
b) Berkembangnya masalah baru
c) Pemecahan masalah lama
d) Respon pasien terhadap tindakan
e) Kesediaan pasien untuk belajar
f) Perubahan rencana keperawatan
g) Adanya abnormalitas atau kejadian yang tidak diharapkan.
Petunjuk membuat catatan perkembangan :
a) Memulai catatan dengan melihat diagnose keperawatan
b) Masukkan seluruh pengkajian (objectif dan subjectif)
c) Dokumentasikan masalah baru dan masalah sudah teratasi
d) Identifikasi tindakan yang diberikan berdasarkan perencanaan
e) Catat hasil dari implementasi berdasarkan tujuan dan hasil yang di harapkan.
Ada 6 bentuk Format Catatan Perawat (Nursing Note) antara lain :
1) CP 1A : dimana data yang telah dikaji melalui format pengkajian data dasar
dikelompokkan menjadi data subjektif (DS) dan data objektif (DO) yang dikenal
sebagai data focus.
2) CP 1B : adalah format yang digunakan perawat utnuk membuat analisa data dan
mengidentifikasi etilogi dan masalah klien.
3) CP 2 : adalah format catatan perawatan yang berisikan masalah/diagnose
keperawatan, tanggal ditemukan masalah dan teratasinya masalah klien.
4) CP 3 : adalah format catatan perawat yang berisi tentang rencana keperawatan yang
terdiri dari; hari dan tanggal/jam, diagnose keperawatan disertai data penunjang,
KESIMPULAN
Keterampilan
dokumentasi
yang
efektf
memungkinkan
perawat
untuk
mengkomunikasikan kepada tenaga kesehatan lainnya dan menjelaskan apa yang sudah,
sedang, dan yang akan dikerjakan oleh perawat.
Pencatatan proses keperawatan merupakan metode yang tepat untuk pengambilan
keputusan yang sistematis, problem solving, dan inset lebih tanjut. Dokumentasi proses
keperawatan mencakup pengkajian, identifikas masalah, perencanaan, dan tindakan. Perawat
kemudian Mengobservasi dan mengevaluasi respon klien terhadap tindakan yang diberikan,
dan
mengkomunikasikan
informasi
tersebut
kepada
tenaga
kesehatan
lainnya.