Anda di halaman 1dari 4

Nama : Fetty Tasya Prastiwi

NIM : 071911133057
Prodi : Administrasi Negara
Dasar Metodologi Penelitian

Pengaruh Budaya Nyinyir terhadap Perilaku Cyberbullying Netizen Indonesia di Media


Sosial

Latar belakang
Budaya nyinyir atau yang biasa kita sebut dengan julid seringkali terjadi di kalangan
masyarakat kita. Budaya nyinyir memiliki arti suka mengomentari hidup seseorang, baik yang
bersifat umum maupun yang bersifat pribadi. Budaya negatif ini telah mendarah daging di
kalangan masyarakat kita. Bagaimana tidak, rasanya tidak akan puas apabila tidak mengomentari
hidup seseorang sekali saja dalam sehari. Budaya nyinyir yang terus dilakukan itu tanpa kita
sadari telah terbawa dalam diri masyarakat dan pada akhirnya, tanpa sadar telah menjadi sebuah
kebiasaan sehari-hari di kalangan masyarakat kita. Ditambah lagi, di era serba digital seperti saat
ini, budaya nyinyir tersebut telah terbawa hingga sampai pada kegiatan bermedia sosial. Seakan-
akan masyarakat kita ini telah menemukan sebuah platform baru untuk mengeluarkan hasrat
nyinyirnya itu. Bahkan, masyarakat kita seakan-akan tidak tahu batasan antara ranah publik
maupun privasi pada seseorang. Perilaku nyinyir di media sosial tersebut tanpa sadar telah
menjadi sebuah perilaku cyberbullying.

Cyberbullying merupakan sebuah perilaku bullying di media sosial. Menurut pendapat


dari Belsey ( dalam Narpaduhita & Suminar, 2014) cyberbullying merupakan perilaku seseorang
yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk menyakiti, menghina, maupun
mendukung perilaku tersebut kepada orang lain dengan cara sengaja dan berulang kali. Contoh
lain dari perbuatan cyberbullying adalah di antaranya menyebarluaskan dan mengunggah gambar
memalukan dari seseorang melalui media sosial, mengirimkan ancaman kepada seseorang
melalui pesan yang berulang kali, dan mempergunakan akun palsu guna menghina dan
mengolok-olok orang lain. (Narpaduhita & Suminar, 2014).
Orang yang melakukan budaya nyinyir di media sosial kerapkali disebut sebagai netizen.
Biasanya netizen suka sekali mengomentari postingan dari seorang publik figure, selebgram
(selebriti Instagram), tokoh public dan sebuah konflik dari permasalahan yang sedang hangat-
hangatnya dibicarakan. Ada dua tipe netizen di negara kita, yang pertama tipe netizen yang
hanya bisa berkomentar negative tanpa memiliki esensi di dalamnya, seperti nyinyir, mengolok-
olok dan lain sebagainya. Serta ada pula netizen bijak yang memberi komentar namun memiliki
esensi di dalamnya, biasanya netizen ini juga hanya memberi kritik tetapi tidak serta merta
menghina pihak yang bersangkutan, melainkan memberi alasan di dalamnya. Sebenarnya,
netizen ada di sebagian besar negara di dunia. Namun, netizen di negara kita terbilang sangat
ceroboh dalam bersikap. Bahkan, netizen Indonesia masuk dalam media di Korea, lantaran
menghujat seorang aktris Korea secara berlebihan hanya karena ia memerankan tokoh sebagai
perebut suami orang di dalam drama. Tentu hal ini membuat nama Indonesia konyol di mata
dunia. Oleh karena itu, di dalam penelitian ini, menarik untuk saya meneliti pengaruh budaya
nyinyir yang ada di masyarakat kita terhadap perilaku cyberbullying di media sosial.

Fokus Penelitian

Fokus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana budaya nyinyir yang ada di
masyarakat kita dapat menyebabkan perilaku cyberbullying di media sosial, serta bagaimana
hubungan antara budaya nyinyir tersebut dengan perilaku cyberbullying. Selain itu, untuk
mengetahui pula faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya.

Teknik Penentuan Informan

Teknik penentuan informan bertujuan untuk menentukan informan yang berfungsi


sebagai pemberi informasi yang kita butuhkan dalam penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan teknik accidental untuk menentukan informan. Teknik accidental merupakan
teknik penentuan informan yang diperoleh melalui informasi dan pengamatan tanpa sengaja baik
dari peneliti maupun dari informan. Peneliti menggunakan teknik accidental dikarenakan
informan yang digunakan dalam peneliti ini yaitu orang yang menggunakan sosial media dan
berkomentar nyinyir pada postingan orang lain. Tentunya dalam menentukan informan seperti
kriteria tersebut tidak dapat dilakukan dengan sengaja, melainkan berdasarkan pengamatan tanpa
sengaja. Oleh karena itu, peneliti menggunakan teknik penentuan informan accidental dalam
penelitian ini. Kriteria informan dalam penelitian ini adalah netizen Indonesia yang berkomentar
nyinyir di postingan orang lain. Netizen tersebutlah yang akan dijadikan informan subyek dalam
penelitian ini. Selain itu, peneliti juga akan meminta informasi dari para ahli di bidang sosiologi
untuk memperkuat data dan kredibilitas penelitian.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi. Teknik
observasi merupakan kegiatan pengamatan yang melibatkan seluruh indera seperti penglihatan,
pendengaran, sentuhan, dan cita rasa yang berdasarkan pada fakta-fakta kejadian empiris
(Hasanah, 2017). Jenis observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi tidak
terlibat. Observasi tidak terlibat atau pengamatan tidak terlibat merupakan jenis pengamatan
yang di dalamnya peneliti sama sekali tidak melibatkan diri dalam interaksi sosial yang diamati.
Hal ini dikarenakan peristiwa yang diambil dalam penelitian ini terjadi pada media sosial, oleh
karena itu peneliti menggunakan observasi tidak terlibat dalam penelitian.

Selain melalui teknik observasi, pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
adalah dengan metode wawancara. Teknik wawancara di sini berfungsi untuk mengurai
informasi dari sudut pandang para ahli guna menambah kredibilitas penelitian ini. Ahli yang
akan diwawancarai sebagai informan non subyek dalam penelitian ini adalah, Drs. Sudarso M.Si,
selaku dosen prodi sosiologi di Universitas Airlangga, Surabaya. Demikianlah teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, teknik observasi tidak terlibat dan
teknik wawancara.
Daftar pustaka

Narpaduhita, P. D., & Suminar, D. R. (2014). Perbedaan Perilaku Cyberbullying Ditinjau Dari
Persepsi Siswa Terhadap Iklim Sekolah Di SMK Negeri 8 Surabaya. Jurnal Psikologi
Klinis Dan Kesehatan Mental, 03(3), 2–4.

Hasanah, H. (2017). TEKNIK-TEKNIK OBSERVASI (Sebuah Alternatif Metode Pengumpulan


Data Kualitatif Ilmu-ilmu Sosial). At-Taqaddum, 8(1), 21.
https://doi.org/10.21580/at.v8i1.1163

Anda mungkin juga menyukai