SARAH ANDINI
A031171037
kepada
DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2021
SKRIPSI
SARAH ANDINI
A031171037
kepada
DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2021
ii
SKRIPSI
SARAH ANDINI
A031171037
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. H. Amiruddin, S.E., Ak., M.Si., CA. CPA Dr. Grace T. Pontoh, S.E., Ak., M.Si., CA.
NIP 196410121989101001 NIP 196503201992032002
iii
PERNYATAAN KEASLIAN
NIM : A31171037
adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam
naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang
lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi, dan tidak
terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,
kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam
sumber kutipan dan daftar pustaka.
Apabila dikemudian hari ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan
terdapat unsur-unsur jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan
tersebut dan diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku (UU No. 20 Tahun 2003, pasal 25 ayat 2 dan pasal 70).
Makassar, 2021
Yang membuat pernyataan,
(Sarah Andini)
iv
PRAKATA
Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini
merupakan tugas akhir untuk mencapai gelar Sarjana Akuntansi (S.Ak.) pada
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin.
Peneliti mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu terselesaikannya skripsi ini. Pertama-tama, ucapan terima kasih
peneliti berikan kepada bapak Dr. H. Amiruddin S.E., Ak., M.Si., CA. CPA dan ibu
Dr. Grace Theresia Pontoh, S.E., Ak., M.Si., CA. sebagai dosen pembimbing
atas waktu yang telah diluangkan untuk membimbing, memberi motivasi, dan
memberi bantuan literatur, serta diskusi-diskusi yang telah dilakukan dengan
peneliti.
Ucapan terima kasih juga peneliti tujukan kepada Kepala Perwakilan
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Provinsi
Sulawesi Selatan atas pemberian izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian
serta staf dan auditor yang telah memberi andil yang sangat besar dalam
penelitian ini. Semoga bantuan yang diberikan oleh semua pihak mendapat
balasan dari Tuhan Yang Maha Esa.
Terakhir, ucapan terima kasih kepada ayah dan ibu, saudara, sahabat,
dan teman atas bantuan, nasehat, dan motivasi yang diberikan selama penelitian
skripsi ini. Semoga semua pihak mendapat kebaikan dari-NYA atas bantuan
yang diberikan hingga skripsi ini terselesaikan dengan baik.
Skripsi ini masih jauh dari sempurna walaupun telah menerima bantuan
dari berbagai pihak. Apabila terdapat kesalahan-kesalahan dalam skripsi ini
sepenuhnya menjadi tanggungjawab peneliti dan bukan para pemberi bantuan.
Kritik dan saran yang membangun akan lebih menyempurnakan skripsi ini.
Peneliti
v
ABSTRAK
Sarah Andini
Amiruddin
Grace T. Pontoh
This study aims to examine and analyze the effect of investigative auditor
competence, independence, and time pressure on the disclosure of fraud at the
BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) South Sulawesi. The
data use are primary data obtained using a questionnaire. A total of samples
used was 32 auditors and selected using purposive sampling method. The data
Collected data processed by multiple regression statistical. The test result show
that the competence, independence and time pressure of investigative auditors
had an effect on the disclosure of fraud at BPKP South Sulawesi.
Keywords: competence, independence, time pressure, fraud disclosure.
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ............................................................................................. i
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................... iv
PRAKATA ............................................................................................................ v
ABSTRAK ........................................................................................................... vi
DAFTAR ISI ........................................................................................................vii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 9
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................. 10
1.4 Kegunaan Penelitian ....................................................................... 10
1.5 Sistematika Penulisan ..................................................................... 10
vii
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................. 40
4.1 Deskriptif Data ................................................................................. 40
4.2 Statistik Deskriptif ............................................................................ 43
4.2.1 Statistik Deskriptif Variabel Kompetensi ............................... 44
4.2.2 Statistik Deskriptif Variabel Independensi............................. 45
4.2.3 Statistik Deskriptif Variabel Tekanan Waktu ......................... 46
4.2.4 Statistik Deskriptif Variabel Pengungkapan Fraud ................ 47
4.3 Uji Kualitas Data .............................................................................. 48
4.3.1 Uji Validitas .......................................................................... 48
4.3.2 Uji Reliabilitas ...................................................................... 49
4.4 Uji Asumsi Klasik ............................................................................. 49
4.4.1 Hasil Uji Normalitas .............................................................. 49
4.4.2 Hasil Uji Multikolinearitas ..................................................... 50
4.4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas ................................................ 51
4.5 Uji Hipotesis .................................................................................... 52
4.5.1 Hasil Uji Adjusted R2 (Koefisien Determinasi) ....................... 52
4.5.2 Hasil Uji t .............................................................................. 52
4.6 Pembahasan Penelitian ................................................................... 54
4.6.1 Pengaruh Kompetensi Auditor Investigatif terhadap
Pengungkapan Fraud ........................................................... 54
4.6.2 Pengaruh Independensi Auditor Investigatif terhadap
Pengungkapan Fraud ........................................................... 56
4.6.3 Pengaruh Tekanan Waktu Auditor Investigatif terhadap
Pengungkapan Fraud. .......................................................... 57
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 61
LAMPIRAN ........................................................................................................ 64
viii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Biodata..................................................................................................... 64
2 Peta Teori................................................................................................ 65
3 Kuisioner Penelitian................................................................................. 75
4 Statistika Deskriptif.................................................................................. 82
9 Tabel r...................................................................................................... 97
10 Tabel t...................................................................................................... 98
xi
BAB I
PENDAHULUAN
ekonomi salah satunya adalah kecurangan (fraud). Banyak aktivitas yang tidak
dapat terlepas dari praktik kecurangan. Banyak pula tindak kecurangan yang
masih sulit untuk diatasi dan ditekan keberadaannya. Kecurangan bisa saja
dilakukan perorangan tetapi bisa juga dilakukan oleh sekelompok orang didalam
suatu organisasi yang bekerja sama dalam praktek kecurangan. Dalam dunia
akuntansi, dikenal ada dua jenis kesalahan yaitu kekeliruan (error) dan
kecurangan (fraud). Perbedaan antara dua jenis kesalahan ini sangat tipis yaitu
ada atau tidaknya niat. Kekeliruan (error) merupakan kesalahan yang tidak
itu.
tindakan penipuan atau kekeliruan yang dibuat oleh seseorang atau badan yang
yang tidak baik kepada individu atau entitas. Kecurangan atau fraud semakin
1
2
melaksanakan tugas auditnya. Masalah yang timbul adalah auditor juga memiliki
kecurangan yang terjadi di instansi pemerintah atau sektor publik adalah dengan
dengan skor 38 menunjukkan bahwa Indonesia masih belum bisa keluar dari
furniture rumah tangga. SNP Finance menyediakan jasa kredit bagi costumer
costumer Colombia, SNP memperoleh pinjaman dana dari berbagai bank dan
menurun karena kalah saing dengan bisnis online yang menyebabkan kredit SNP
Finance kepada para bank menjadi bermasalah. Untuk mengatasi hal tersebut
menunda pembayaran polis sebesar Rp 802 miliar yang jatuh tempo pada 10
dua kali BPK melakukan pemeriksaan terhadap Jiwasraya dalam kurun waktu
sejak tahun 2006. Pemberian opini disclaimer (tidak menyatakan pendapat) oleh
(KPK). Hal tersebut merupakan salah satu wujud nyata pemerintah dalam hal
memberantas korupsi.
litigasi, yaitu mekanisme penyelesaian sengketa melalui jalur pengadilan. Hal ini
5
pelaksanaan general audit, dimana auditor selain memahami ilmu akuntansi dan
berlaku. Tindakan kecurangan atau fraud yang secara disengaja dilakukan demi
keuntungan pribadi semakin sering terjadi akhir akhir ini dengan berbagai modus
para pelaku. Oleh karena itu, auditor selalu dituntut untuk mampu mengungkap
adanya tindakan kecurangan serta kemampuannya dalam tugas audit juga harus
ekonomi lainnya hingga kini. Titik berat audit investigatif adalah upaya untuk
investigasi.
tanggung jawab dalam menciptakan proses tata kelola pemerintahan yang baik,
(KKN). Selain itu BPKP juga melakukan audit khusus (audit investigatif) untuk
diantaranya, kasus korupsi Rumah Sakit Labuang Baji Makassar pada tahun
2015 seperti yang dikutip dalam Tempo.co Kejaksaan Negeri Makassar meminta
Daerah (BLUD) Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji, Makassar. Di tahun
2019 BPKP Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan diminta untuk melakukan audit
Pembangunan (BPKP) untuk melakukan audit terkait dugaan raibnya dana Dinas
Kesehatan Kota Parepare, Sulawesi Selatan, Rp 6,7 miliar. Pada kasus ini
ini dalam waktu tiga pekan. Audit ini menyangkut investigatif untuk menemukan
internal yang lemah, anomali analitis, gaya hidup yang berlebihan, perilaku yang
tidak biasa serta tips dan keluhan. Diikuti dengan perkembangan teknologi yang
begitu pesat semakin beragam pula cara-cara koruptor dalam mencari celah
pada suatu sistem. Oleh sebab itu kemampuan auditor dalam mendeteksi
kompetensi yang baik pula terlebih dalam mengungkapkan fraud yang dapat
terjadi dalam melaksanakan tugas auditnya. Selain itu, dengan sikap kompetensi
tugas auditnya itu, terdapat tindakan kecurangan atau tidak. Ketika kompetensi
yang dimiliki oleh auditor tinggi, auditor akan melaksanakan jasa profesionalnya
sesuai dengan standar yang ada serta lebih mampu dalam memahami
perusahaan klien, dan juga dapat bersikap lebih kritis dan objektif dalam proses
salah satu karakter yang sangat penting dalam pemeriksaan akuntansi. Auditor
merupakan pihak independen yang terlepas dari kepentingan klien maupun pihak
Hal ini berbanding terbalik dengan tekanan waktu yang diberikan kepada
auditor. Semakin tinggi tekanan waktu yang diberikan dalam proses audit maka
sehingga seringkali pelaksanaan audit yang dilakukan oleh auditor tidak selalu
8
tekanan waktu akan membuat auditor memiliki masa sibuk karena menyesuaikan
tugas yang harus diselesaikan dengan waktu yang tersedia. Masalah akan timbul
jika ternyata waktu yang direncanakan tidak sesuai dengan waktu yang yang
hal kecil yang dianggap tidak penting agar waktu yang direncanakan sesuai
dengan yang dibutuhkan. Hal-hal kecil yang dilewatkan tentu akan mengurangi
tingkat keyakinan auditor bahwa laporan keuangan yang di audit sesuai dengan
bawah tekanan waktu seorang auditor harus dapat mendeteksi kecurangan dan
independen lain juga ditambahkan dan membedakan penelitian ini yaitu tekanan
fraud. Anggaran waktu yang terbatas tentu saja menjadi tekanan tersendiri bagi
diperlukan serta auditor harus mampu bekerja di bawah tekanan waktu yang
pokok masalah yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini sebagai berikut.
pengungkapan fraud?
pengungkapan fraud?
pengungkapan fraud?
10
Adapun tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini sebagai berikut.
1. Kegunaan Teoretis
2. Kegunaan Praktis
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi dan masukan atas
untuk lebih memahami masalah dalam penelitian ini. Sistematika penulisan terdiri
11
dari 5 bab, yaitu bab pendahuluan, bab tinjauan pustaka, bab metode penelitian,
Bab II tinjauan pustaka. Bab ini berisi tinjauan teori dan konsep, tinjauan
empirik, serta kerangka pemikiran yang relevan dengan penelitian yang akan
Bab III metodologi penelitian. Bab ini berisi jenis penelitian, lokasi
penelitian, populasi dan sampel, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan
TINJAUAN PUSTAKA
serta reaksi orang lain yang timbul dari perilaku individu tersebut. Heider
faktor-faktor yang berasal dari luar kendali individu misalnya seperti tekanan
bahwa merasakan secara tidak langsung adalah determinan paling penting untuk
dan kepuasaan individu terhadap kerja. Orang akan berbeda perilakunya jika
12
13
dari internal dirinya sendiri misalnya sifat, karakter, dan kemampuan. Sedangkan
pengaruh yang disebabkan dari eksternal misalnya tekanan situasi atau keadaan
melakukan audit yang dapat terbentuk karena faktor internal yang dipengaruhi
harus memiliki independensi yang tinggi. Independensi berarti sikap mental yang
bebas dari pengaruh dan tidak dikendalikan dari pihak lain. Setiap kali auditor
melakukan tugas audit maka seorang auditor harus independen tidak boleh
terpengaruh dari pihak internal maupun ekternal. Adanya tekanan waktu yang
eksternal yang memengaruhi kinerja auditor itu sendiri. Auditor harus mampu
atau profesinya. Orang yang kompeten berarti orang yang dapat menjalankan
pekerjaannya dengan kualitas hasil yang baik. Dalam arti luas kompetensi
yang mencukupi, serta mempunyai sikap dan perilaku (attitude) yang sesuai
kualifikasi untuk memahami kriteria yang digunakan dan harus kompenten untuk
mengetahui jenis serta jumlah bukti yang akan dikumpulkan guna mencapai
14
auditor dapat mendeteksi dengan cepat dan tepat ada tidaknya kecurangan serta
auditor investigatif adalah suatu kemampuan atau keterampilan yang dimiliki oleh
sehingga auditor dapat melaksanakan audit dengan teliti, cermat, dan objektif.
memiliki keahlian saja namun juga dituntut untuk memiliki independensi. Arens et
mental yang bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan oleh pihak lain, tidak
tergantung pada orang lain. Independensi juga berarti adanya kejujuran dalam
objektif tidak memihak dalam diri auditor dalam merumuskan dan menyatakan
pendapatnya.
tidak memihak serta tidak dibawah pengaruh atau tekanan pihak tertentu dalam
independen dalam fakta (in fact) maupun dalam penampilan (in appearance).
15
terpengaruh oleh pihak lain, serta tidak memihak dalam mengambil suatu
keputusan.
auditor untuk berpikir secara kritis dan selalu menanyakan banyak hal agar
tugasnya selesai sesuai dengan susunan waktu yang telah diberikan (Soenanto,
terhadap waktu yang telah disusun atau terdapat pembatasan waktu dan
mempunyai masa sibuk yang menuntut agar dapat bekerja cepat (Koroy, 2008).
adanya suatu kendala dalam menentukan waktu untuk mengeluarkan hasil audit
yang akurat dan sesuai dengan aturan yang ditetapkan. Tekanan waktu yang
dialami oleh auditor ini dapat berpengaruh terhadap pengungkapan fraud karena
auditor dalam melakukan suatu audit. W. Steve Albrecht dan Chad D. dalam
“A generic term, embracing all multivarious means which human ingenuity can
device and which are resorted to by one individual to get an advantage over
another by false representation No divinize and invariable rule can be laid down
as a general proposition in defining fraud, as it included surprise trickery, cunning
and unfair ways by which another is cheated. Theory boundaries defining is are
those which limit human knavery.”
Fraud adalah suatu pengertian umum dan mencakup beragam cara yang
keuntungan dari orang lain melalui perbuatan yang tidak benar. Tidak terdapat
definisi atau aturan yang dapat digunakan sebagai suatu pengertian umum
dalam mengartikan fraud yang meliputi cara yang mengandung sifat mendadak,
menipu, cerdik dan tidak jujur yang digunakan untuk mengelabuhi seseorang.
bertujuan untuk menipu orang lain dan dilakukan orang dalam organisasi
pribadi atau kelompok dengan memanfaatan peluang secara tidak jujur serta
memberikan laporan keliru terhadap pihak lain) dilakukan orang-orang dari dalam
17
Fraud yang ada dalam laporan keuangan dapat terjadi dengan berbagai
kecurangan kas dan kecurangan atas persedian dan aset lainya. Kecurangan
atau pengadaan barang. Kecurangan atas persediaan dan aset lainya biasanya
2. Korupsi
Jenis fraud ini yang paling sulit dideteksi karena menyangkut kerja sama
dengan pihak lain seperti suap dan korupsi, hal ini merupakan jenis yang
lemah dan masih kurang kesadaran akan tata kelola yang baik sehingga faktor
integritasnya masih dipertanyakan. Fraud jenis ini sering kali tidak dapat
dideteksi karena para pihak yang bekerja sama menikmati keuntungan (simbiosis
extortion).
18
yang dilakukan oleh manajemen dalam bentuk salah saji material laporan
keuangan yang merugikan investor dan kreditor. Kecurangan ini dapat bersifat
Mengungkapan fraud dan korupsi tidak hanya dilakukan oleh KPK namun
auditor juga dapat membantu dalam peyelidikan. Seorang auditor yang memiliki
fraud. Auditor dalam melakukan penyelidikan harus memiliki dasar yang layak
et al., 2014).
untuk memenuhi kewajiban tersebut. Seorang auditor pada saat melakukan audit
mudah seorang auditor perlu melakukan pelatihan khususagar auditor yang tidak
kualitas audit, metode dan prosedur audit yang tidak efektif dan standar
tindakan yang dilakukan secara sengaja dan merupakan suatu tindakan yang
tinggi sehingga tidak merugikan bagi banyak pihak. Pengungkapan fraud yang
dilakukan oleh auditor juga diharapkan dapat menjaga kepercayaan publik akan
yang baik akan membantu auditor menjalankan tugasnya dengan lebih baik,
20
tugas auditnya.
waktu perhatian dari auditor akan berfokus pada tugas yang lazimnya dilakukan
auditor dan mengabaikan audit yang berfokus pada suatu hal, misalnya fraud.
Tekanan waktu ini dapat menimbulkan stres individual yang muncul dari
etika profesional melalui sikap, niat, perhatian dan perilaku auditor. Pengaruh
negatif ini terlihat dari munculnya tindakan mengancam kualitas audit yaitu
ini dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 (0,000 < 0,05). Nilai
bahwa semakin tinggi tekanan waktu yang dihadapi seorang auditor maka
beberapa tugas jika waktu yang telah dianggarkan dirasa kurang, hal ini akan
Teknik analisis data yang digunakan adalah Analisis Regresi Linear Berganda.
dalam penelitian ini yaitu teknik purposive sampling yang termasuk dalam
berganda.
kerja, skeptisme profesional, tekanan waktu dan pendeteksi fraud yang dilakukan
internal BPKP sebagai responden dalam penelitian ini. Hasil dari penelitian ini
fraud pada BPKP Jawa Tengah. Semakin auditor internal tertekan oleh waktu
antar variabel yang diuji. Rerangka proses berpikir studi ini didasarkan pada latar
belakang, rumusan masalah, tujuan studi dan tinjauan pustaka. Kerangka proses
penyusunan skripsi berdasarkan pemaparan studi teoritik dan studi empirik. Studi
permasalahan yang diajukan dalam studi ini, yaitu teori atribusi yang dicetuskan
oleh Heider (1958). Ketika melakukan studi teoritik terjadi proses berpikir
deduktif, yaitu proses berpikir dari yang bersifat umum ke yang bersifat khusus.
terddahulu yang terkait dengan permsalahan yang diangkat dalam studi ini.
Dengan demikian, hipotesis merupakan hasil interaksi dari studi teoritik dan studi
harus diuji kebenarannya dengan menggunakan alat bantu uji statistik. Pengujian
hipotesis tersebut mendukung atau tidak mendukung studi teoritik dan studi
empirik yang digunakan untuk menghasilkan hipotesis dalam skripsi ini. Hasil uji
23
Tekanan Waktu
VARIABEL
- Kompetensi
- Independensi
- Tekanan Waktu
- Pengungkapan Fraud
2.8 Hipotesis
faktor penyebab baik dari dalam (faktor internal) maupun dari luar (faktor
dapat mendeteksi dengan cepat dan tepat ada atau tidaknya fraud serta trik-trik
pendidikan dan pengalaman memadai yang dimiliki auditor sektor publik dalam
bidang auditing dan akuntansi. Untuk melaksanakan audit sampai pada suatu
yang ahli dalam bidang akuntansi dan bidang auditing. Pencapaian keahlian
pengetahuan.
berpengaruh positif terhadap efektivitas sistem pencegahan fraud. Hal ini berarti
bahwa semakin baik kompetensi aparatur maka sistem pencegahan fraud akan
pihak yang memakai laporan audit dan pihak-pihak lain dapat meminimalisasi
negara. Berarti auditor yang memiliki kompetensi tersebut lebih baik dalam
pengungkapan fraud.
seseorang disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Dalam penelitian
artinya seorang auditor harus mengungkapkan tentang temuan apa yang didapat
atau fakta yang ada, oleh karena itu aspek tersebut disebut independence in fact,
jadi dalam menilai kewajaran suatu laporan keuangan seorang auditor tidak
kecurangan atau tidak pada perusahaan yang diauditnya dengan tepat, dan
akan menjadi lebih baik. Berdasarkan penjelasan tersebut, dalam penelitian ini
pengungkapan fraud.
bekerja di bawah tekanan waktu. Tekanan waktu adalah batasan waktu yang
atribusi perilaku seseorang dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal.
dimana auditor yang bekerja di bawah tekanan waktu, beberapa tugas akan lebih
tekanan waktu ditingkatkan dalam lingkungan multi tugas, kinerja tugas yang
sedangkan kinerja tugas yang dominan (mendokumentasi bukti) akan tetap tidak
pengauditan dapat menimbulkan tingkat stress dan memengaruhi sikap, niat, dan
dari indikasi salah saji yang menunjukkan potensial kecurangan atas pelaporan
dengan waktu yang tersedia. Masalah akan timbul jika ternyata waktu yang
direncanakan tidak sesuai dengan waktu yang yang dibutuhkan sebenarnya. Jika
terjadi demikian seseorang akan mengabaikan hal-hal kecil yang dianggap tidak
penting agar waktu yang direncanakan sesuai dengan yang dibutuhkan. Hal-hal
kecil yang dilewatkan tentu akan mengurangi tingkat keyakinan auditor bahwa
pengungkapan fraud.
28
Kompetensi
(X1) H1
H2
Independensi Pengungkapan Fraud
(X2) (Y)
H3
Tekanan Waktu
(X3)
METODE PENELITIAN
adalah studi yang menjelaskan tentang suatu fenomena dalam bentuk hubungan
antara dua variabel atau lebih (Indriantoro dan Supomo, 1999:89). Jenis
29
30
penelitian ini adalah seluruh auditor yang bertugas di Perwakilan BPKP Provinsi
Sampel menurut Sekaran dan Roger (2017:54) yaitu bagian dari populasi.
Sampel terdiri dari beberapa anggota yang dipilih dari suatu populasi. Metode
auditor.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data subyek.
Menurut Indriantoro dan Supomo (1999:145), data subyek merupakan jenis data
yang diberikan, yaitu: lisan (verbal), tertulis, dan ekspresi. Dalam penelitian ini
yang diajukan peneliti. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berupa
sumber data primer. Data primer yaitu data secara langsung bersumber dari
tujuan untuk mengumpulkan informasi atau data yang akan digunakan untuk
a. Variabel Independen
variabel lain yang tidak bebas. Variabel independen dalam penelitian ini sebagai
berikut.
b. Variabel dependen
bergantung pada nilai dari variabel lainnya. Dalam penelitian ini, variabel
dependen (variabel terikat) yang akan diteliti adalah Pengungkapan Fraud (Y).
dengan variabel yang terdapat dalam judul penelitian atau yang tercakup dalam
serta tegas dalam melakukan audit secara cermat dan objektif. Indikator untuk
investigatif yang bebas dari pengaruh dan kendali orang lain serta tidak
bergantung kepada orang lain. Independensi juga berarti adanya kejujuran dalam
diri auditor dalam mempertimbangkan fakta dan pertimbangan yang objektif dan
tidak memihak dalam diri auditor dan dalam merumuskan dan menyatakan
c. Independensi Laporan
Tekanan waktu yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu tekanan
pekerjaan sesuai waktu yang telah ditentukan. Indikator untuk mengukur variabel
audit.
4. Pengungkapan Fraud
proses audit yang dilakukan oleh seorang auditor investigatif untuk menemukan
suatu tindakan yang dilakukan secara sengaja dan melanggar hukum demi
34
c. Pendekatan auditing
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari lima bagian. Masing-
dan pengungkapan fraud yang akan diisi atau dijawab oleh responden auditor
tertutup, responden hanya memberi tanda tickmart (√) pada pilihan jawaban yang
tersedia.
likert diberi penilaian angka 1 sampai 5. Konstruk ini menggunakan skala likert
Sangat Tidak Setuju (STS), angka 2 menunjukkan Tidak Setuju (TS), angka 3
(S), angka 3 menunjukkan Netral (N), angka 4 menunjukkan Tidak Setuju (TS),
mengetahui tendensi sentral (mean, median dan modus) dari sekumpulan data
digunakan untuk mengukur data yang bisa menunjukan bahwa data tersebut
terjadi pada objek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti. Kuesioner
penelitian dikatakan valid jika nilai signifikansi >0,05. Apabila dari tampilan hasil
analisis menunjukan bahwa korelasi antara indikator terhadap total skor konstruk
pertanyaan adalah valid. Uji validitas ini akan dilakukan menggunakan aplikasi
SPSS.
36
2. Uji Reliabilitas
tersebut sudah baik. Suatu kuesioner dapat dikatakan reliabel atau handal
stabil dari waktu ke waktu. Dalam menguji reliabilitas data pada penelitian akan
memberikan nilai Cronbach’s Alpha >0,70 (Ghozali, 2016:48). Uji reabilitas ini
Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus ada pada
menghindari perolehan yang bias. Adapun uji asumsi klasik yang digunakan
1. Uji Normalitas
2016:154). Uji asumsi ini akan menguji data variabel bebas (X) dan data variabel
terikat (Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan, apakah berdistribusi normal
atau berdistribusi tidak normal. Uji ini bertujuan untuk menguji apakah ada
variabel pengganggu atau variabel residual dalam model regresi. Uji normalitas
berikut.
2. Jika nilai signifikan < 0,05 ,maka data tidak berdistribusi normal.
2. Uji Multikolinearitas
model regresi bisa ditemukan dengan adanya korelasi antar variabel bebas
1. Jika koefisien korelasi antar variabel bebas lebih besar dari 0,6.
statistik.
3. Nilai variance inflation factor (VIF) adalah faktor inflasi penyimpangan baku
kuadrat.
Salah satu cara untuk menguji multikolinieritas adalah dengan melihat nilai
terjadi korelasi/multikolinearitas.
b. Varian Inflation Factor (VIF) < 10 : dikatakan antara variabel independen tidak
terjadi korelasi/multikolinearitas.
3. Uji Heteroskedastisitas
apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dan residual satu
pola tertentu, seperti titik yang membentuk pola tertentu yang teratur
R2) dan uji statistik t. Koefisien determinasi (adjusted R2) bertujuan untuk
variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah nol dan satu. Nilai adjusted
menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu
digunakan dalam penelitian ini yaitu 5%. Jika tingkat signifikansi >0,05 maka
hipotesis ditolak. Jika tingkat signifikansi <0,05 maka hipotesis diterima (Ghozali,
2016:97).
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier
Keterangan:
Y : Pengungkapan Fraud
α : Konstanta
β : Koefisien Regresi
e : Standard Error
BAB IV
pengumpulan data dilakukan kurang lebih dua minggu yaitu dari tanggal 12
sehingga hanya 32 data yang dapat diolah. Distribusi kuesioner dalam penelitian
40
41
Berikut penjabaran mengenai profil responden sesuai dengan data yang diisi
Berdasarkan tabel 4.3, dapat diketahui bahwa responden yang terdiri dari
71.9%, responden dengan kelompok usia 35-45 tahun sebesar 15.6%, dan
auditor dengan status jabatan auditor muda sebanyak 62.5%, auditor pertama
sebanyak 18.8%, serta auditor pelaksana dan auditor penyelia yang masing-
variabel dalam penelitian ini didasarkan pada jawaban tiap pernyataan dari
responden dari skala sangat tidak setuju sampai sangat setuju. Deskripsi
5-1
Interval Kelas = = 0,8
5
kelas tersebut yaitu masing-masing interval akan berjarak 0,8 sesuai hasil
perhitungan. Setelah itu, nilai rata-rata tiap variabel dinilai berdasarkan kategori
bersifat positif. Pilihan sangat setuju akan menunjukkan bahwa auditor melihat
tugasnya. Berdasarkan hal ini, pilihan sangat tidak setuju (STS) diberi angka 1,
tidak setuju (TS) diberi angka 2, netral (N) diberi angka 3, setuju (S) diberi angka
4, dan sangat setuju (SS) diberi angka 5. Berikut ini adalah statistik deskriptif
variabel kompetensi.
rata-rata variabel kompetensi sebesar 4,37 dengan kategori tinggi. Hal ini
memiliki kompetensi yang sangat baik dalam menjalankan tugasnya. Nilai mean
yang bersifat positif, dimana pilihan sangat setuju akan menunjukkan bahwa
responden melihat bahwa independensi merupakan hal yang harus dimiliki oleh
pilihan sangat tidak setuju (STS) diberi angka 1, tidak setuju (TS) diberi angka 2,
netral (N) diberi angka 3, setuju (S) diberi angka 4, dan sangat setuju (SS) diberi
rata-rata variabel independensi sebesar 4,44 dengan kategori tinggi. Hal ini
yang bersifat negatif, dimana pilihan sangat setuju akan menunjukan bahwa
mencapai tujuan organisasi. Dengan demikian, pilihan sangat tidak setuju diberi
skor 5, tidak setuju diberi skor 4, netral diberi skor 3, setuju diberi skor 2, dan
sangat setuju diberi skor 1. Berikut ini adalah statistik deskriptif variabel tekanan
waktu.
kedalam kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa tekanan waktu dinilai
sedang oleh responden dalam melakukan pekerjaanya. Nilai mean untuk setiap
pernyataan yang bersifat positif, dimana pilihan sangat setuju akan menunjukan
Dengan demikian, pilihan sangat tidak setuju diberi skor 1, tidak setuju diberi skor
2, netral diberi skor 3, setuju diberi skor 4, dan sangat setuju diberi skor 5.
rata skor variabel pengungkapan fraud responden sebesar 4.25 sehingga masuk
kedalam kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa auditor investigatif yang
melaksanakan tugasnya. Nilai mean untuk setiap item pernyataan dapat dilihat
pada lampiran 4.
48
Uji validitas merupakan uji kualitas data yang dilakukan untuk mengetahui
membandingkan nilai r hitung dan r tabel serta dengan melihat nilai probabilitas
signifikansinya. Suatu instrument dikatakan valid ketika nilai r hitung lebih besar
dari r tabel. Nilai r hitung didapatkan dari pengujian SPSS sementara nilai r tabel
didapatkan dari tabel r yaitu dengan mencari nilai yang berada pada tingkat
dalam penelitian ini sebanyak 32, sehingga df= 32-2 = 30, r(0,05;30)= 0.3494.
Selain itu instrument juga dapat dikatakan valid jika memiliki nilai probabilitas
dalam kuesioner memiliki nilai r hitung yang lebih besar dari pada r tabelnya yaitu
0.3494, selain itu nilai probabilitas signifikansinya lebih lebih kecil dari pada 5%,
suatu variabel dalam instrument atau dengan kata lain uji reliabilitas untuk
nilai Cronbach Alpha> 0.60. Berdasarkan hasil pengujian dalam tabel dapat
dikatakan bahwa variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel.
Hal ini ditunjukkan oleh variabel kompetensi, independensi, tekanan waktu dan
sebesar 0.920, 0.961, 0.888, dan 0,866, yang nilai tersebut berada diatas 0.60.
dependen memiliki distribusi normal atau tidak pada residual dalam model
regresi yang terbentuk agar tidak terjadi bias dalam analisis estimasinya. Suatu
model regresi dikatakan baik jika memenuhi asumsi distribusi normal ataupun
dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu cara non formal dan cara formal. Cara non-
formal dapat dilakukan dengan melihat grafik normal PP Plot maupun kurva
PP plot dilakukan dengan melihat sebaran data yang berupa titik pada sumbu
diagonalnya. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan menikuti arah garis
diagonal, maka sekilas model dapat dikatakan berdistribusi normal. Selain itu,
kurva apakah miring atau cenderung tidak seimbang. Jika bentuk kurva memiliki
Kolmogorov smirnov. Jika tingkat signifikansi pada Kolmogorov smirnov lebih dari
menunjukan residual berada disekitar garis diagonal dan untuk hasil uji
dapat dikatakan bahwa model telah memenuhi asumsi normalitas. Grafik hasil uji
independen dalam regresi. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi
multikolinearitas.
diidentifikasi ketika nilai VIF≥10 atau nilai tolerance≤0.1 untuk setiap variabel
menunjukkan bahwa nilai tolerance variabel bebasnya lebih dari 0.1 sementara
nilai VIF kurang dari 10, dengan demikian dapat disimpulkan tidak terjadi
51
multikolinearitas pada model regresi. Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada
lampiran 7.
residual pada model yang terbentuk. Suatu model regresi dikatakan baik jika
dan konsisten meningkatnya ukuran sampel secara tak terbatas, maka estimasi
yaitu cara non-formal maupun cara formal. Pada cara non-formal dilakukan
teratur dan titik-titik tidak menyebar secara merata maka hal tersebut
dilakukan dengan pengujian glejser yaitu ketika nilai signifikansi hasil pengujian
sedangkan berdasarkan hasil uji glejser pada semua variabel menunjukan nilai
signifikan diatas 5%, dengan demikian dapat dikatakan bahwa model yang
dependen.
artinya 87.3% variabel fraud mampu dijelaskan oleh variabel independen yang
sedangkan 12.7% sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukan
variabel dependen secara parsial. Pengujian dapat dilakukan melalui dua cara
yaitu membandingkan nilai t hitung dengan t tabel dan juga dapat dilakukan
dikatakan berpengaruh terhadap variabel dependen ketika nilai mutlak t hitung >
t tabel. Selain itu, suatu variabel dikatakan berpengaruh jika nilai probabilitas
signifikansi atau probabilitas (pr) dan derajat bebas (df) dalam tabel t (lampiran
8). Signifikansi atau probabilitas yang digunakan adalah 0,05. Derajat bebas
adalah banyaknya sampel dikurangi dengan jumlah variabel, yaitu sebesar 28.
53
Jadi nilai t tabel berdasarkan tabel t pada lampiran 10 adalah 2.04841. Berikut ini
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
Model B Std. Error t Sig.
1 (Constant) 3.390 3.913 .866
Kompetensi .411 .110 3.723 .001
Independensi .203 .073 2.777 .010
Tekanan -.195 .085 -2.308 .029
a. Dependent Variable: Pengungkapan Fraud
Sumber: Data primer diolah (2021)
a. Konstanta
b. Kompetensi (KP)
c. Independensi (IP)
yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa auditor investigatif pada Badan
2.04841 dengan signifikansi 0,05. Hal ini berarti bahwa kompetensi auditor
pengungkapan fraud. Hal ini berarti semakin baik kompetensi yang dimiliki
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Widiyastuti dan
kekuatan internal (internal forces), yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri
forces), yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar, seperti kesulitan dalam
investigatif yang akan membantu dalam melakukan tugas auditnya. Selain itu,
yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa auditor investigatif pada Badan
sebesar 2.04841 dengan nilai probabilitasnya 0,05. Hal ini berarti bahwa variabel
Dengan demikian, hipotesis kedua dalam penelitian ini yaitu independensi auditor
pengungkapan fraud. Hal ini berarti semakin baik independensi yang dimiliki
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hartan dan
Indarto (2016), Biksa dan I Dewi (2016), Bimantara dan Sutjipto (2018), serta
Seorang auditor investigatif yang memiliki sikap independensi yang baik akan
membuat auditor tidak mudah terpengaruh serta tidak mudah dikendalikan oleh
57
Hasil statistik deskriptif dari variabel tekanan waktu memiliki nilai rata-rata
yang sedang. Hal ini menunjukkan bahwa auditor investigatif pada Badan
0.029 dengan nilai probabilitas signifikansi 0,05. Hal ini berarti bahwa variabel
Dengan demikian, hipotesis ketiga dalam penelitian ini yaitu tekanan waktu
pengungkapan fraud. Hal ini berarti semakin tinggi tekanan waktu yang dihadapi
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Braun (2000),
Anggriawan (2014), dan Soenanto dan David (2020) yang juga menyatakan
seseorang menjelaskan penyebab perilaku orang lain atau dirinya sendiri, yang
pengalaman dan lain lainnya dan faktor eksternal misalnya tekanan situasi atau
58
ketelitian auditor akibatnya auditor lebih sulit dalam menentukan sinyal penyebab
terjadinya fraud dalam suatu laporan keuangan. Sedikit waktu yang diberikan
bukti yang dikumpulkan tidak sesuai dengan harapan auditor investigatif akibat
keterbatasan waktu.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
fraud. Berdasarkan pada hasil analisis yang telah diuraikan, maka kesimpulan
pengungkapan fraud. Hal ini berarti semakin tinggi tekanan waktu yang
59
60
5.2 Saran
Penelitian ini tidak terlepas dari keterbatasan yang dapat dijadikan bahan
1. Jumlah sampel yang diambil relatif sedikit. Hal ini disebabkan karena pihak
kepada 40 responden.
sesungguhnya.
DAFTAR PUSTAKA
ACFE Indonesia Chapter 111. 2016. Survai Fraud Indonesia. Jakarta: ACFE
Indonesia Chapter.
Arens, Alvin A. Randal J. Elder dan Mark S. Beasley. 2014. Auditing dan Jasa
Assurance. Edisi 15. Jakarta: Erlangga.
Biksa, Ida Ayu Indira, dan I Dewa Nyoman W. 2016. Pengaruh Pengalaman,
Indepedensi, Skeptisme Profesional Auditor pada Pendeteksian
Kecurangan. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Vol. 17, No. 3,
2384-2415.
61
62
Syamsuddin, Suddin. 2019. BPKP Sulsel audit dugaan raibnya dana dinas
kesehatan Parepare Rp 6,7 miliar, (online),
(https://regional.kontan.co.id/news/bpkp-sulsel-audit-dugaan-raibnya-
dana-dinas-kesehatan-parepare-rp-67-miliar, diakses 19 Oktober 2020)
Sekaran, Uma dan Roger Bougie. 2017. Metode Penelitian untuk Bisnis:
Pendekatan Pengembangan-Keahlian. Edisi 6. Buku 2. Jakarta Selatan:
Salemba Empat.
Lampiran 1
BIODATA
Identitas Diri
Nama : Sarah Andini
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 19 Januari 2000
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat Rumah : Jl. Sahabat 3, Pondok Benhart 1
Telpon Rumah dan HP : 082192809889
Alamat E-mail : sarahandini1901@gmail.com
Riwayat Pendidikan
- Pendidikan Formal
1. TK Hangtuah Kendari 2004-2005
2. SDN 12 Kendari Kendari 2005-2011
3. SMPN 2 Kendari 2011-2013
4. SMAN 1 Kendari 2014-2017
- Pendidikan NonFormal
Riwayat Prestasi
- Prestasi Akademik
- Prestasi Nonakademik
Pengalaman
- Organisasi
Pengurus Ikatan Mahasiswa Akuntansi (IMA) periode 2019-2020
- Kerja
Demikian biodata ini dibuat dengan sebenarnya.
Sarah Andini
A31171037
Lampiran 2
PETA TEORI
65
yang dilakukannya. terhadap terhadap kemampuan
kemampuan auditor auditor dalam
dalam mendeteksi mendeteksi
kecurangan (fraud). kecurangan (fraud).
2. Braun, Robert L., 2000, Mengetahui Anggaran waktu audit Variabel independen : Dibawah tekanan waktu
The Effect of Time Pengaruh Tekanan yang dihadapi oleh Tekanan waktu perhatian dari auditor akan
Pressure on Auditor Waktu pada profesional dalam bidang Variabel dependen : berfokus pada tugas yang
Attention to Qualitative Perhatian Auditor pemeriksaan dapat Aspek Kualitatif lazimnya dilakukan auditor
Aspects of Misstatement terhadap Aspek menurunkan kualitas Kesalahan Penyajian dan mengabaikan audit
Indicative of Potential Kualitatif audit dan dapat yang mengindikasikan yang berfokus pada suatu
Fraudulent Financial Kesalahan mengurangi perhatian Potensi Kecurangan hal, misalnya fraud.
Reporting Accounting, Penyajian Indikatif terhadap aspek kualitatif Pelaporan Keuangan Tekanan waktu ini dapat
Organizations and Potensi dari indikasi salah saji Akuntansi, Organisasi menimbulkan stres
Society. Kecurangan yang menunjukan dan Masyarakat. individual yang muncul
Pelaporan potensi kecurangan atas dari ketidakseimbangan
Keuangan laporan keuangan. antara tugas dan waktu
Akuntansi, Teknik analisis: yang tersedia serta
Organisasi dan analisis regresi. mempengaruhi etika
Masyarakat. profesional melalui sikap,
niat, perhatian dan
66
perilaku auditor.
3. Anggriawan, Eko Ferry., Mengetahui 1. Pengalaman kerja Variabel independen : 1. Pengaruh pengalaman
2014, Pengaruh pengaruh berpengaruh positif pengalaman kerja, kerja berpengaruh
Pengalaman Kerja, pengalaman kerja, terhadap skeptisme profesionel, positif terhadap
Skeptisme Profesional skeptisme kemampuan auditor dan tekanan waktu. kemampuan auditor
Dan Tekanan Waktu profesional dan dalam mendeteksi Variabel dependen : dalam mendeteksi
Terhadap Kemampuan tekanan waktu fraud. Kemampuan auditor fraud. Pengalaman
Auditor Dalam terhadap 2. Skeptisme dalam mendeteksi kerja mempengaruhi
Mendeteksi Fraud. kemampuan profesional fraud. 25,8% perubahan
auditor dalam berpengaruh positif pada kemampuan
mendeteksi fraud. terhadap Teknik analisis : auditor dalam
kemampuan auditor statistik deskriptif. mendeteksi fraud,
dalam mendeteksi sisanya sebesar
fraud. 74,2% dipengaruhi
3. Tekanan waktu oleh variabel lain diluar
berpengaruh negatif penelitian ini.
terhadap 2. Skeptisme profesional
kemampuan auditor berpengaruh positif
dalam mendeteksi terhadap kemampuan
fraud. auditor dalam
67
mendeteksi fraud.
Skeptisme profesional
mempengaruhi 24,3%
perubahan pada
kemampuan auditor
dalam mendeteksi
fraud, sisanya sebesar
75,7% dipengaruhi
oleh variabel lain diluar
penelitian ini.
3. Tekanan waktu
berpengaruh negatif
terhadap kemampuan
auditor dalam
mendeteksi fraud.
Tekanan waktu
mempengaruhi 29,2%
perubahan pada
kemampuan auditor
dalam mendeteksi
68
fraud, sisanya sebesar
70,8% dipengaruhi
oleh variabel lain diluar
penelitian ini.
4. Biksa dan I Dewa, 2016, Menguji Pengaruh 1. Pengalaman Variabel independen : 1. Pengalaman
Pengaruh Pengalaman, Pengalaman, berpengaruh positif Pengalaman, auditorberpengaruh
Independensi, dan Independensi, dan pada pendeteksian independensi, dan positif pada
Skeptisme Profesional Skeptisme kecurangan. skeptisme profesional. pendeteksian
Pada Pendeteksian Profesional 2. Independensi Variabel dependen : kecurangan, yang
Kecurangan. terhadap berpengaruh positif Pendeteksian berarti semakin tinggi
Pendeteksian pada pendeteksian Kecurangan. pengalaman
Kecurangan. kecurangan. auditormaka
3. Skeptisme Teknik analisis : kemampuan
profesional analisis regresi auditordalam
berpengaruh positif mendeteksi adanya
pada pendeteksian kecurangan cenderung
kecurangan. semakin tinggi.
2. Independensi auditor
berpengaruh positif
pada pendeteksian
69
kecurangan, yang
berarti bahwa semakin
tinggi independensi
auditor maka
kemampuan
auditordalam
mendeteksi
kecurangan cenderung
semakin tinggi
3. Skeptisme professional
auditor berpengaruh
positif pada
pendeteksian
kecurangan, yang
berarti bahwa semakin
tinggi sikap skeptisme
professional auditor
maka kemampuan
auditor dalam
mendeteksi
70
kecurangan cenderung
semakin tinggi.
5. Mertanaya, I P.E. & Mengetahui 1. Skeptisme Variabel independen : 1. Skeptisme
Wiratmaja, I D.N., pengaruh profesional skeptisme profesional profesional tidak
2020, Skeptisme skeptisme berpengaruh positif dan independensi. berpengaruh
Variabel dependen :
Profesional, profesional dan dan signifikan pada signifikan pada
pengungkapan fraud.
Independensi dan independensi kemampuan pengungkapan
Pengungkapan pada auditor fraud.
Teknik analisis :
Kecurangan: Studi pengungkapan mengungkapkan 2. Independensi
analisis regresi linear
pada Hotel di fraud. fraud. berpengaruh
berganda
Kabupaten Badung. 2. Independensi signifikan pada
berpengaruh positif pengungkapan
dan signifikan pada fraud.
kemampuan
auditor
mengungkapkan
fraud.
6. Soenanto dan David, Mengetahui 1. Pengalaman kerja Variabel independen : 1. Pengalaman kerja
2020, Pengalaman pengaruh berpengaruh positif Pengalaman kerja, berpengaruh positif
71
Kerja, Skeptisme pengalaman kerja, terhadap pendeteksi skeptisme profesional, terhadap pendeteksi
Profesional, Tekanan skeptisme fraud. dan tekanan waktu. fraud. Auditor internal
Waktu Dan Pendeteksi profesional, dan 2. Skeptisme Variabel dependen : yang sudah lama
Fraud. tekanan waktu profesional Pendeteksi fraud. bekerja dan memiliki
terhadap berpengaruh positif beberapa perusahaan
pendeteksi fraud terhadap pendeteksi Teknik analisis : yang sudah ditangani,
pada BPKP (Badan fraud. analisis regresi. maka auditor internal
Pengawasan 3. Tekanan waktu akan lebih
Kuangan dan berpengaruh negatif berpengalaman dalam
Pembangunan) terhadap pendeteksi mendeteksi fraud, dan
Jawa Tengah. fraud. dengan pengalaman
tersebut dapat
membuat auditor
internal akan
meningkatkan
kesadaran auditor
internal jika terjadi
kekeliruan.
2. Skeptisme profesional
berpengaruh positif
72
terhadap pendeteksi
fraud. Skeptisme
profesional dapat
membantu auditor
internal dalam
melakukan pendeteksi
fraud dengan
melakukan evaluasi
kritis terhadap bukti
auditnya dengan tidak
langsung percaya
dengan apa yang telah
diungkapkan.
3. Tekanan waktu
berpengaruh negatif
terhadap pendeteksi
fraud. Semakin
auditor internal
tertekan oleh waktu
maka kesempatan
73
auditor internal
dalam melakukan
pendeteksian fraud
akan menurun,
sehingga tekanan
waktu membuat
auditor internal
tertekan karena
bukti-bukti audit yang
dikumpulkan tidak
maksimal dan
cenderung
terlewatkan.
74
75
Lampiran 3
KUESIONER PENELITIAN
Yth:
Bapak/Ibu/Saudara/I Auditor
salah satu syarat untuk mendapatkan gelar S1, maka dengan ini saya:
NIM : A031171037
Hormat Saya,
Sarah Andini
76
Tujuan utama dari kuesioner ini adalah untuk menguji dan menganalisis
Pengaruh Kompetensi, Independensi, dan Tekanan Waktu Auditor Investigatif
Terhadap Pengungkapan Fraud.
Kuesioner ini terdiri dari 5 (lima) bagian. Satu bagian pertama berisi tentang profil
responden, sedangkan empat bagian selanjutnya berisi tentang aspek-aspek
yang memengaruhi pengungkapan fraud. Bapak/Ibu/Saudara/I dimohon
menjawab pernyataan-pernyataan dibawah dengan memberi tanda cek (√) pada
tempat yang tersedia untuk jawaban yang paling sesuai menurut anda.
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
N : Netral
TS : Tidak Setuju
BAGIAN 1
Profil Responden
1. Nama :
3. Umur :
4. Jabatan :
KATEGORI JAWABAN
No. PERTANYAAN
STS TS N S SS
I. Indikator : Pengetahuan
Untuk mendukung pekerjaan saya sebagai auditor
1. investigatif harus memiliki latar belakang
pendidikan Ilmu Akuntansi dan Auditing.
Teori yang sudah didapatkan pada pendidikan
2. formal sangat menunjang karier saya dalam
melakukan audit.
Saya akan lebih terampil apabila telah mengikuti
3.
jenjang pendidikan auditor yang lebih tinggi.
Sebagai auditor investigatif saya memiliki
4. pengetahuan yang luas mengenai investigasi
prinsip-prinsip audit investigasi dan kecurangan.
Saya membutuhkan pengetahuan tambahan dari
5. seminar/lokakarya/studi banding tentang
investigatif.
II. Indikator : Pengalaman
BAGIAN 3
Independensi Auditor Investigatif
KATEGORI JAWABAN
No. PERTANYAAN
STS TS N S SS
BAGIAN 4
Tekanan Waktu Auditor Investigatif
KATEGORI JAWABAN
No. PERTANYAAN
STS TS N S SS
BAGIAN 5
Pengungkapan Fraud
KATEGORI JAWABAN
No. PERTANYAAN
STS TS N S SS
LAMPIRAN 4
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
KP1 32 2 5 4,50 ,672
KP2 32 3 5 4,16 ,448
KP3 32 4 5 4,44 ,504
KP4 32 4 5 4,44 ,504
KP5 32 3 5 3,94 ,669
KP6 32 3 5 4,41 ,712
KP7 32 4 5 4,56 ,504
KP8 32 4 5 4,53 ,507
Kompetensi 32 31 40 34,97 3,668
Valid N
32
(listwise)
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
IP1 32 3 5 4,25 ,880
IP2 32 3 5 4,22 ,906
IP3 32 3 5 4,25 ,880
IP4 32 4 5 4,53 ,507
IP5 32 4 5 4,53 ,507
IP6 32 4 5 4,69 ,471
IP7 32 4 5 4,63 ,492
Independensi 32 25 35 31,09 4,358
Valid N
32
(listwise)
83
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
TW1 32 1 4 2,19 ,859
TW2 32 1 4 2,50 1,164
TW3 32 1 4 2,69 1,091
TW4 32 1 4 2,19 ,931
TW5 32 1 4 2,38 ,942
TW6 32 1 4 1,94 ,619
Tekanan Waktu 32 10 21 14,516 3,5630
Valid N
32
(listwise)
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
PF1 32 3 5 4,38 ,660
PF2 32 3 5 4,47 ,567
PF3 32 2 5 3,72 1,250
PF4 32 4 5 4,41 ,499
PF5 32 4 5 4,28 ,457
Pengungkapan
32 18 25 21,25 3,005
fraud
Valid N (listwise) 32
84
LAMPIRAN 5
UJI VALIDITAS
Correlations
KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KP6 KP7 KP8 Kompetensi
KP1 Pearson Correlation 1 ,589** ,667** ,667** ,502** .169 .381* .426* .674**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,003 .357 .031 .015 .000
N 32 32 32 32 32 32 32 32 32
KP2 Pearson Correlation ,589** 1 ,545** ,545** ,680** .300 .313 .333 .651**
Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,001 ,000 .095 .082 .063 .000
N 32 32 32 32 32 32 32 32 32
KP3 Pearson Correlation ,667** ,545** 1 1,000** ,658** .747** .778** .828** .950**
Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,000 ,000 .000 .000 .000 .000
N 32 32 32 32 32 32 32 32 32
KP4 Pearson Correlation ,667** ,545** 1,000** 1 ,658** .747** .778** .828** .950**
Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,000 ,000 .000 .000 .000 .000
N 32 32 32 32 32 32 32 32 32
KP5 Pearson Correlation ,502** ,680** ,658** ,658** 1 .461** .682** .672** .814**
Sig. (2-tailed) ,003 ,000 ,000 ,000 .008 .000 .000 .000
N 32 32 32 32 32 32 32 32 32
KP6 Pearson Correlation ,169 ,300 ,747** ,747** ,461** 1 .781** .723** .758**
Sig. (2-tailed) ,357 ,095 ,000 ,000 ,008 .000 .000 .000
N 32 32 32 32 32 32 32 32 32
KP7 Pearson Correlation ,381* ,313 ,778** ,778** ,682** .781** 1 .939** .865**
Sig. (2-tailed) ,031 ,082 ,000 ,000 ,000 .000 .000 .000
N 32 32 32 32 32 32 32 32 32
KP8 Pearson Correlation ,426* ,333 ,828** ,828** ,672** .723** .939** 1 .877**
Sig. (2-tailed) ,015 ,063 ,000 ,000 ,000 .000 .000 .000
N 32 32 32 32 32 32 32 32 32
Kompetensi Pearson Correlation ,674** ,651** ,950** ,950** ,814** .758** .865** .877** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 .000 .000 .000
N 32 32 32 32 32 32 32 32 32
Correlations
IP1 IP2 IP3 IP4 IP5 IP6 IP7 Independensi
IP1 Pearson Correlation 1 ,981** 1,000** ,850** ,850** ,817** ,820** ,986**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 32 32 32 32 32 32 32 32
IP2 Pearson Correlation ,981** 1 ,981** ,862** ,862** ,770** ,769** ,975**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 32 32 32 32 32 32 32 32
IP3 Pearson Correlation 1.000** ,981** 1 ,850** ,850** ,817** ,820** ,986**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 32 32 32 32 32 32 32 32
** ** ** ** ** **
IP4 Pearson Correlation ,850 ,862 ,850 1 ,875 ,583 ,695 ,882**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 32 32 32 32 32 32 32 32
IP5 Pearson Correlation ,850** ,862** ,850** ,875** 1 ,718** ,825** ,911**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 32 32 32 32 32 32 32 32
IP6 Pearson Correlation ,817** ,770** ,817** ,583** ,718** 1 ,870** ,848**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 32 32 32 32 32 32 32 32
IP7 Pearson Correlation ,820** ,769** ,820** ,695** ,825** ,870** 1 ,875**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 32 32 32 32 32 32 32 32
Independensi Pearson Correlation ,986** ,975** ,986** ,882** ,911** ,848** ,875** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 .000 ,000 ,000 ,000
N 32 32 32 32 32 32 32 32
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
86
Correlations
TW1 TW2 TW3 TW4 TW5 TW6 Tekanan Waktu
TW1 Pearson Correlation 1 ,871** ,753** ,116 ,588** ,569** ,813**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,527 ,000 ,001 ,000
N 32 32 32 32 32 32 32
TW2 Pearson Correlation ,871** 1 ,788** ,238 ,736** ,493** ,875**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,189 ,000 ,004 ,000
N 32 32 32 32 32 32 32
TW3 Pearson Correlation ,753** ,788** 1 ,345 ,652** ,496** ,854**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,053 ,000 ,004 ,000
N 32 32 32 32 32 32 32
** **
TW4 Pearson Correlation ,116 ,238 ,345 1 763 ,637 ,613**
Sig. (2-tailed) ,527 ,189 ,053 ,000 ,000 ,000
N 32 32 32 32 32 32 32
TW5 Pearson Correlation ,588** ,736** ,652** ,763** 1 ,761** ,919**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 32 32 32 32 32 32 32
TW6 Pearson Correlation ,569** ,493** ,496** ,637** ,761** 1 ,774**
Sig. (2-tailed) ,001 ,004 ,004 ,000 .000 ,000
N 32 32 32 32 32 32 32
Tekanan Waktu Pearson Correlation ,813** ,875** ,854** ,613** ,919** ,774** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 32 32 32 32 32 32 32
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
87
Correlations
PF1 PF2 PF3 PF4 PF5 Pengungkapan Fraud
PF1 Pearson Correlation 1 ,722** ,601** ,796** ,602** ,830**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 32 32 32 32 32 32
PF2 Pearson Correlation ,722** 1 ,647** ,787** ,595** ,838**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 32 32 32 32 32 32
PF3 Pearson Correlation ,601** ,647** 1 ,861** ,651** ,912**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 32 32 32 32 32 32
PF4 Pearson Correlation ,796** ,787** ,861** 1 ,756** ,963**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 32 32 32 32 32 32
PF5 Pearson Correlation ,602** ,595** ,651** ,756** 1 ,793**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 32 32 32 32 32 32
Pengungkapan Fraud Pearson Correlation ,830** ,838** ,912** ,963** .793** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 .000
N 32 32 32 32 32 32
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
88
LAMPIRAN 6
UJI RELIABILITAS
Kompetensi
Reliability Statistics
Cronbach's
N of Items
Alpha
.920 8
Item-Total Statistics
Scale Mean Scale Corrected Cronbach's
if Item Variance if Item-Total Alpha if Item
Deleted Item Deleted Correlation Deleted
KP1 30.47 10.580 .553 .927
KP2 30.81 11.512 .572 .921
KP3 30.53 10.193 .933 .895
KP4 30.53 10.193 .933 .895
KP5 31.03 9.902 .736 .910
KP6 30.56 9.996 .655 .919
KP7 30.41 10.507 .823 .903
KP8 30.44 10.448 .838 .902
89
Independensi
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.961 7
Item-Total Statistics
Scale Mean Scale Corrected Cronbach's
if Item Variance if Item-Total Alpha if Item
Deleted Item Deleted Correlation Deleted
IP1 26.84 12.201 .979 .947
IP2 26.88 12.113 .960 .950
IP3 26.84 12.201 .979 .947
IP4 26.56 15.351 .852 .958
IP5 26.56 15.222 .888 .956
IP6 26.41 15.733 .813 .962
IP7 26.47 15.483 .844 .959
90
Tekanan Waktu
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.888 6
Item-Total Statistics
Scale Mean Scale Corrected Cronbach's
if Item Variance if Item-Total Alpha if Item
Deleted Item Deleted Correlation Deleted
TW1 11.69 15.190 .731 .865
TW2 11.38 12.887 .787 .856
TW3 11.19 13.512 .763 .859
TW4 11.69 16.480 .460 .905
TW5 11.50 13.806 .876 .840
TW6 11.94 16.835 .710 .876
91
Pengungkapan Fraud
Reliability Statistics
Cronbach's
N of Items
Alpha
.866 5
Item-Total Statistics
Scale Mean Scale Corrected Cronbach's
if Item Variance if Item-Total Alpha if Item
Deleted Item Deleted Correlation Deleted
PF1 16.88 6.177 .738 .828
PF2 16.78 6.499 .765 .829
PF3 17.53 3.741 .771 .900
PF4 16.84 6.394 .947 .806
PF5 16.97 7.064 .725 .848
92
LAMPIRAN 7
UJI ASUMSI KLASIK
Uji Normalitas
Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 Kompetensi .226 4.420
Independensi .365 2.739
Tekanan .408 2.450
a. Dependent Variable: Pengungkapan Fraud
Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -.896 1.659 -.540 .594
Kompetensi .036 .047 .260 .760 .453
Independensi .023 .031 .201 .749 .460
Tekanan -.014 .036 -.097 -.384 .704
a. Dependent Variable: Glejser
95
96
LAMPIRAN 8
UJI HIPOTESIS
Koefisien Determinasi
Model Summaryb
R Adjusted R Std. Error of the
Model R
Square Square Estimate
1 .941a .885 .873 1.073
Uji t
Coefficientsa
Unstandardized
Model Coefficients t Sig t tabel
B Std. Error
1 (Constant) 3.390 3.913 .866
Kompetensi .411 .110 3.723 .001 2.04841
Independensi .203 .073 2.777 .010 2.04841
Tekanan -.195 .085 -2.308 .029 2.04841
97
LAMPIRAN 9
Tabel r
LAMPIRAN 10
Tabel t