M I M I N URM I N AH
Fa k ult a s Pe r t a nia n
Jur usa n Te k nologi Pe r t a nia n
Unive r sit a s Sum a t e r a Ut a r a
Pe nda hulua n:
Pengert ian um um dari kem asan adalah suat u benda yang digunakan unt uk
wadah at au t em pat yang dikem as dan dapat m em berikan perlindungan sesuai
dengan t uj uannya. Adanya kem asan yang dapat m em bant u
m encegah/ m engurangi kerusakan, m elindungi bahan yang ada di dalam nya dari
pencem aran sert a gangguan fisik sepert i gesekan, bent uran dan get aran. Dari
segi prom osi kem asan berfungsi sebagai perangsang at au daya t arik pem beli.
Bahan kem asan yang um um unt uk pengem asan produk hasil pert anian unt uk
t uj uan pengangkut an at au dist ribusi adalah kayu, serat goni, plast ik, kert as dan
gelom bang kart on.
Hasil- hasil pert anian yang dapat dim akan oleh m anusia berasal dari
sum ber hewani dan nabat i. Hasil pert anian it u dapat dikonsum si dalam bent uk
bahan m ent ah at au m at ang. Persiapan suat u hasil pert anian m enj adi bent uk
yang dapat dim akan m elibat kan pengolahan. Di dalam proses pengolahan
m akanan t erj adi perubahan- perubahan fisik m aupun kim iawi yang dikehendaki
at au t idak dikehendaki. Disam ping it u set elah m elalui proses pengolahan,
m akanan t adi t idak t et ap st abil, dia akan t erus m engalam i perubahan, sehingga
sangat diperlukan pem ilihan pengem asan yang t epat unt uk it u sehingga m asa
sim pan bahan pangan dapat dit ingkat kan dan nilai gizi bahan pangan m asih
dapat dipert ahankan.
1 .2 . Tuj ua n Pe ne lit ia n
I I . TI N JAUAN PUSTAKA
A. KEM ASAN
Didalam pengem asan bahan pangan t erdapat dua m acam wadah, yait u
wadah ut am a at au wadah yang langsung berhubungan dengan bahan pangan dan
wadah kedua at au wadah yang t idak langsung berhubungan dengan bahan
pangan. Wadah ut am a harus bersifat non t oksik dan inert sehingga t idak t erj adi
reaksi kim ia yang dapat m enyebabkan perubahan warna, flavour dan perubahan
lainnya. Selain it u, unt uk wadah ut am a biasanya diperlukan syarat - syarat
t ert ent u bergant ung pada j enis m akanannya, m isalnya m elindungi m akanan dari
kont am inasi, m elindungi kandungan air dan lem aknya, m encegah m asuknya bau
dan gas, m elindungi m akanan dari sinar m at ahari, t ahan t erhadap t ekanan at au
bent uran dan t ransparan ( Winarno, 1983) .
Melindungi bahan pangan dari kont am inasi berart i m elindunginya t erhadap
m ikroorganism e dan kot oran sert a t erhadap gigit an serangga at au binat ang
1 . PLASTI K
Bahan pem buat plast ik dari m inyak dan gas sebagai sum ber alam i, dalam
perkem bangannya digant ikan oleh bahan- bahan sint et is sehingga dapat diperoleh
sifat - sifat plast ik yang diinginkan dengan cara kopolim erisasi, lam inasi, dan
ekst ruksi ( Syarief, et al., 1989) .
Kom ponen ut am a plast ik sebelum m em bent uk polim er adalah m onom er,
yakni rant ai yang paling pendek. Polim er m erupakan gabungan dari beberapa
m onom er yang akan m em bent uk rant ai yang sangat panj ang. Bila rant ai t ersebut
dikelom pokkan bersam a- sam a dalam suat u pola acak, m enyerupai t um pukan
j eram i m aka disebut am orp, j ika t erat ur ham pir sej aj ar disebut krist alin dengan
sifat yang lebih keras dan t egar ( Syarief, et al., 1988) .
Menurut Eden dalam Davidson ( 1970) , klasifikasi plast ik m enurut st rukt ur
kim ianya t erbagi at as dua m acam yait u:
1. Linear, bila m onom er m em bent uk rant ai polim er yang lurus ( linear) m aka akan
t erbent uk plast ik t herm oplast ik yang m em punyai sifat m eleleh pada suhu
t ert ent u, m elekat m engikut i perubahan suhu dan sifat nya dapat balik ( reversible)
kepada sifat nya yakni kem bali m engeras bila didinginkan.
2. Jaringan t iga dim ensi, bila m onom er berbent uk t iga dim ensi akibat polim erisasi
berant ai, akan t erbent uk plast ik t herm oset t ing dengan sifat t idak dapat m engikut i
perubahan suhu ( irreversible) . Bila sekali pengerasan t elah t erj adi m aka bahan
t idak dapat dilunakkan kem bali.
Proses polim erisasi yang m enghasilkan polim er berant ai lurus m em punyai
t ingkat polim erisasi yang rendah dan kerangka dasar yang m engikat ant ar at om
karbon dan ikat an ant ar rant ai lebih besar daripada rant ai hidrogen. Bahan yang
dihasilkan dengan t ingkat polim erisasi rendah bersifat kaku dan keras ( Flinn dan
Troj an, 1975)
Bahan kem asan plast ik dibuat dan disusun m elalui proses yang disebabkan
polim erisasi dengan m enggunakan bahan m ent ah m onom er, yang t ersusun
sam bung- m enyam bung m enj adi sat u dalam bent uk polim er. Kem asan plast ik
m em iliki beberapa keunggulan yait u sifat nya kuat t api ringan, inert , t idak karat an
dan bersifat t erm oplast is ( heat seal) sert a dapat diberi warna.
Kelem ahan bahan ini adalah adanya zat - zat m onom er dan m olekul kecil lain yang
t erkandung dalam plast ik yang dapat m elakukan m igrasi ke dalam bahan
m akanan yang dikem as. Berbagai j enis bahan kem asan lem as sepert i m isalnya
poliet ilen, polipropilen, nilon poliest er dan film vinil dapat digunakan secara
t unggal unt uk m em bungkus m akanan at au dalam bent uk lapisan dengan bahan
lain yang direkat kan bersam a. Kom binasi ini disebut lam inasi. Sifat - sifat yang
a . POLYETH YLEN
Sifat m ekanis j enis plast ik LDPE adalah kuat , agak t em bus cahaya,
fleksibel dan perm ukaan agak berlem ak. Pada suhu di bawah 60 OC sangat
resist en t erhadap senyawa kim ia, daya prot eksi t erhadap uap air t ergolong baik,
akan t et api kurang baik bagi gas- gas yang lain sepert i oksigen, sedangkan j enis
plast ik HDPE m em punyai sifat lebih kaku, lebih keras, kurang t em bus cahaya dan
kurang t erasa berlem ak.
Pada poliet ilen j enis low densit y t erdapat sedikit cabang pada rant ai
ant ara m olekulnya yang m enyebabkan plast ik ini m em iliki densit as yang rendah,
sedangkan high densit y m em punyai j um lah rant ai cabang yang lebih sedikit
dibanding j enis low densit y. Dengan dem ikian, high densit y m em iliki sifat bahan
yang lebih kuat , keras, buram dan lebih t ahan t erhadap suhu t inggi. I kat an
hidrogen ant ar m olekul j uga berperan dalam m enent ukan t it ik leleh plast ik
( Harper, 1975) .
d. POLYPROPI LEN A
A. Ba ha n da n Ala t
Bahan- bahan yang digunakan adalah beberapa j enis plast ik kem asan
( HDPE, LDPE, PP, kling film , dan PVC) , beberapa j enis kert as ( kert as m inyak,
rot i, sak, dupleks, nasi) . Peralat an yang digunakan m eliput i m ist ar ukur,
m ikrom et er sekrup, j angka sorong, gelas ukur, pisau pem ot ong, gunt ing, korek
api, neraca analit ik, paper t ensile st rengt h t est er, abrasion resist ance t est er, dan
COBB t est er.
B. M e t ode
1 . Pe ne nt ua n Gr a m a t ur da n D e nsit a s Ba ha n Ke m a sa n Ke r t a s da n Pla st ik
Gram at ur adalah nilai yang m enunj ukkan bobot bahan per sat uan luas
bahan ( g/ m 2 ) , sedangkan densit as at au bobot j enis adalah nilai yang
m enunj ukkan bobot bahan per sat uan volum e ( g/ m 3 ) . Unt uk penent uan
gram at ur dan densit as bahan kem asan plast ik dan kert as digunakan cont oh
bahan berukuran 10 x 10 cm . Gram at ur dit ent ukan dengan m enim bang cont oh
bahan dan m em bagi bobot dengan luasannya m elalui persam aan berikut :
Gram at ur ( g/ m 2 ) = bobot cont oh ( g) x 10000 cm 2
2
100 cm 1 m2
Densit as diperoleh dengan m em bagi gram at ur cont oh bahan dengan t ebal
bahan. Tebal bahan diukur m enggunakan m ikrom et er sekrup di lim a t em pat
yang berbeda pada sat u lem bar cont oh bahan dan diam bil nilai rat a- rat anya.
2 . Pe ne nt ua n Ke k ua t a n Ta r ik da n Pe r pa nj a nga n Put us Ba ha n Ke m a sa n
Ke r t a s da n Pla st ik
Penent uan kekuat an t arik dan perpanj angan put us kedua j enis bahan
kem asan ini dilakukan m enggunakan alat paper t ensile st rengt h t est er dengan
cont oh berukuran panj ang m inim al 22 cm dan lebar 1,5 cm . Penent uan berguna
unt uk m enget ahui kekuat an t arik bahan dan panj ang elongasinya ( pert am bahan
panj ang ket ika m endapat beban) . Bagian uj ung cont oh uj i dipasang pada bagian
penj epit ( klem ) at as dan dikeraskan. Uj ung cont oh lainnya dipasang pada klem
bawah dan dikeraskan. Selanj ut nya pengunci bagian klem at as dikendorkan
sehingga klem at as dapat bergerak bebas unt uk m endapat kan penem pat an
cont oh uj i yang benar ( vert ikal dan t idak t erpunt ir) .
Pengukur kekuat an t arik dilakukan dengan m enekan t uas di sebelah kanan
alat ke arah bawah. Alat akan m enarik klem ke bawah dan cont oh m endapat
beban t arik t ert ent u. Bersam aan dengan it u j arum penunj uk bergerak ke at as
m enunj uk angka t ert ent u sesuai dengan beban t arik yang bekerj a pada cont oh
uj i. Pada saat cont oh uj i put us j arum akan berhent i bergerak. Nilai yang
Ket ika alat bekerj a t idak hanya beban t arik yang dukur, pada saat yang
bersam aan diukur pula perpanj angan put us ( elongasi) cont oh bahan.
Perpanj angan put us dapat dilihat pada skala piringan di bagian kanan at as alat .
Persent ase perpanj angan put us dihit ung dengan persam aan berikut :
Perpanj angan put us ( % ) = Perpanj angan cont oh uj i ( m m )
Panj ang cont oh uj i ( 180 m m )
Nilai 180 m m adalah j arak ant ara kedua klem penj epit ( at as dan bawah)
sehingga cont oh uj i
yang m endapat beban t arik adalah sepanj ang 180 m m .
3 . Pe ne nt ua n Ke t a ha na n Ge se k Ba ha n Ke m a sa n Ke r t a s da n Pla st ik
Ket ahanan gesek bahan kem asan berguna unt uk m enent ukan bobot isi
kem asan sert a penanganan produk t erkem as yang sebaiknya dilakukan.
Ket ahanan gesek m enunj ukan seberapa kuat bahan kem asan digesek dengan
beban t ert ent u sehingga rusak at au seberapa besar penurunan bobot nya akibat
bergesekan dengan beban t ert ent u. Penguj ian ket ahananan gesek
m enggunakan cont oh uj i berbent uk lingkaran berdiam et er 10 cm dengan lubang
kecil dit engah berdiam et er 0,5 cm unt uk m em asukkan baut pengencang.
Cont oh kem udian dit im bang bobot awalnya. Cont oh uj i dipasang pada abrasion
resist ance t est er dengan cara lubang pada cont oh uj i pada baut di t engah
piringan alat dan cont oh dij epit pada bagian t engah dan t epinya. Selanj ut nya
alat penghit ung put aran diset ke angka nol dan beban 50 g dipasang pada set iap
roda penggesek. Sebelum m enghidupkan m ot or, pom pa penghisap debu bekas
gesekan harus dihidupkan t erlebih dahulu. Selam a alat bekerj a dengan cara
cont oh uj i, dilakukan pengam at an t erhadap adanya lubang. Jika sudah t erdapat
lubang pada cont oh uj i, penggesekan dihent ikan dan dilihat j um lah put aran pada
alat . Jika cont oh uj i t idak rusak m aka penguj ian dilakukan hingga 50 kali
put aran. Bobot bahan set elah penguj ian dit im bang dan dilakukan perhit ungan
kehilangan bobot bahan per sat uan luas bidang gesek ( g/ cm 2 ) .
4 . Uj i Ba k a r Pla st ik
Sat u lem bar cont oh plast ik digulung dan dibakar pada salah sat u
uj ungnya. Pengam at an dilakukan t erhadap kem udahan t erbakar, kecepat an
ram bat nyala api, pem bakaran j ika sum ber api dij auhkan, warna nyala api,
pem bent ukan asap, warna asap dan bau yang t im bul.
5 . Pe ne nt ua n D a ya Se r a p Ke r t a s t e r ha da p Air
Cont oh kert as dengan diam et er 10 cm dit im bang bobot awalnya, kem udian
diselipkan pada alat COBB t est er diant ara plat dan t abung. Selanj ut nya baut
penahan dipasang rapat agar t idak t erj adi kebocoran.Sebanyak 100 m l air
dim asukkan ke dalam alat dan didiam kan selam a 10 m enit . Air kem udian
e . Pe nye r a pa n Air
Dari hasil percobaan didapat rat aan penyerapan air bert urut - t urut , kert as
kart on, dupleks, kert as nasi, kert as sak, kert as rot i, kert as m inyak, yait u:
0.004083309, 004021373, 0.000615192, 0.000613908, 0.000386638,
0.000304226 ( g/ cm 2 .m enit ) . Adanya perbedaan ini m ungkin disebabkan ada
perbedaan m et ode sizing ( sizer) . Sizing um um nya digunakan unt uk m em berikan
ket ahanan resist ensi air ( Salt m an, 1991) . Menurut Casey ( 1981) sizer adalah
bahan penolong yang dit am bhkan sebelum at au sesudah pem bent ukan lem baran
kert as yang dit uj ukan t erut am a unt uk m eningkat kan ket ahanan kert as t erhadap
cairan. Menurut Casey ( 1981) berdasarkan pem berian sizer dapat dibedakan dua
m acam , yait u int ernal sizer dan surface sizer. I nt ernal sizer m erupakan proses
unt uk m em berikan ket ahanan penet rasi cairan pada kert as dengan m em berikan
bahan t am bahan int ernal yang basah. Surface sizer um um nya m erupakan
penggunaan bahan berselaput t ipis sepert i t epung, get ah dan polim er sint et is.
B. PLASTI K
a . Gr a m a t ur e da n D e nsit a s Pla st ik
Dat a perhit ungan gram at ure dan densit as plast ik dapat dilihat pada
Lam piran 6. Berdasarkan Lam piran 6, plast ik PVC lebih t ebal dan lebih berat
dibandingkan dengan j enis plast ik lain yang diuj i. Dem ikian j uga dengan nilai
gram at ur dan densit asnya. Hal ini dapat disebabkan karena pada PVC t erdapat
form asi rant ai lurus, sehingga densit asnya t inggi. PVC dihasilkan dari proses
polim erisasi dengan adisi HCl yang m enghasilkan polim er rant ai lurus dengan
ikat an ganda. Hal ini m eningkat kan deraj at krist alinit as dan t it ik lunak, karena
energi yang diperlukan unt uk m elepaskan ikat an sekunder ant ara rant ai
( j araknya t idak j auh dan t idak t ersusun secara kuat ) adalah besar. Menurut
Suyit no ( 1990) PVC m em punyai sifat keras, kaku, j ernih dan m engkilap, sangat
sukar dit em bus air dan perm eabilit as gasnya rendah sehingga sesuai unt uk
m engem as m akanan yang banyak m engandung air. Menurut Hui ( 1992) , LDPE
m em punyai densit as ant ara 0,915 sam pai 0,939 g/ cm 3 , sedangkan HDPE
m em punyai densit as sebesar > 0,940 g/ cm 3 . Menurut Bachriansyah ( 1997) ,
densit as PVC berkisar ant ara 1,38 – 1,41 g/ cm 3 . Densit as PP m enurut Brydson
( 1975) berkisar ant ara 0,90 – 0,91 g/ cm 3 .
Pengukuran nilai densit as pada plast ik sangat pent ing, karena densit as
dapat m enunj ukkan st rukt ur plast ik secara um um . Aplikasi dari hal t ersebut yait u
dapat dilihat kem am puan plast ik dalam m elindungi produk dari beberapa zat
sepert i air, O2 dan CO2 . Birley, et al. ( 1988) , m engem ukakan bahwa plast ik
dengan densit as yang rendah m enandakan bahwa plast ik t ersebut m em iliki
st rukt ur yang t erbuka, art inya m udah at au dapat dit em busi fluida sepert i air,
oksigen at au CO2 . Jadi t idak sepert i pada kert as, nilai densit as plast ik sangat
pent ing dalam m enent ukan sifat - sifat plast ik yang berhubungan dengan
pem akaiannya. Dalam perdagangan m ungkin digunakan sat uan gram at ur, karena
sat uan ini cukup m ewakili pihak produsen ( berat plast ik) dan konsum en ( luas
plast ik) . Penggunaan plast ik sebagai bahan pengem as m em punyai keunggulan
dibanding bahan kem asan lain karena sifat nya yang ringan, t ransparan, kuat ,
t erm oplast is dan seelkt if dalam perm eabilit asnya t erhadap uap air, O2 , CO2 . Sifat
perm eabilit as plast ik t erhadap uap air dan udara m enyebabkan plast ik m am pu
berperan m em odifikasi ruang kem as selam a penyim panan ( Winarno, 1994) .
Berdasarkan sifat perm eabilit asnya yang rendah sert a sifat - sifat
m ekaniknya yang baik, poliet ilen banyak digunakan sebagai pengem as m akanan,
karena sifat nya yang t herm oplast ik, poliet ilen m udah dibuat kant ung dengan
deraj at kerapat an yang baik ( Sacharow dan Griffin, 1970) .
Menurut Buckle et al. ( 1987) perm eabilit as gas PVC ( sepert i CO2 , O2 , N2 )
lebih rendah dibandingkan dengan HDPE, LDPE, PP ( t erlihat pada t abel 1) ,
sehingga PVC cocok unt uk m engem as produk yang banyak m engandung senyaw a
volat il ( senyawa yang m udah m enguap) .
b. Ke k ua t a n Ta r ik da n Pe r pa nj a nga n Put us Pla st ik
Plast ik HDPE dan LDPE m erupakan plast ik yang t erdiri dari polim er yang
sam a dengan densit as yang berbeda. Kekuat an t arik pada plast ik HDPE lebih
besar dibandingkan dengan pada plast ik LDPE. Hal ini dapat disebabkan karena
D AFTAR PUSTAKA
Bachriansyah, S. 1997. I dent ifikasi Plast ik. Makalah Pelat ihan Teknologi
Pengem asan I ndust ri Makanan dan Minum an, Depart em en
Perindust rian dan Perdagangan, Bogor 29 Novem ber 1997
Bierley, A.W., R.J. Heat and M.J. Scot t , 1988, Plast ic Mat erials Propert ies and
Aplicat ions. cat ions. Chapm an and Hall Publishing, New York.
Brody. A.L. 1972. Asept ic Packaging of Foods. Food Technology. Aug. 70- 74.
Brydson J.A. 1975. Plat ic Mat erials. 3t h. Newnes- But t erwort hs. London
Casey, J.P. 1961. Pulp and Paper, vol.I I Second Ed. I nt ernat ional Publisher I nc.
NewYork
Christ opher. H. 1981. Polym er Mat erials. Mac Millan Publishers LTD. London.
Crom pt on, T.R. 1979. Addit ive Migrat ion from Plast ic int o Food. Pergam on Press.
Oxford.
Davidson A., 1970. HandBook of Precision Engineering. Mc. Graw Hill Book
Co. Great Brit ain
Erliza dan Sut edj a. 1987. Pengant ar Pengem asan. Laborat orium Pengem asan,
Jurusan TI P. I PB. Bogor.
Flin R.A. and P.K. Troj an. 1975. Engineering Mat erials and Their Aplicat ions.
HonhTonMifflinCo.Bost on.
Joedodibrot o, H. 1982. Plan Plant at ion Residues as an Alt ernat ive Sourece of
Cellulosaic
Moavenzadeh F. and H.F. Taylor. 1995. Recycling and Plast ics. Cent er for
Const ruct ion Research and Educat ion Depart em ent of Civil and
Environt m ent al Engineering Massachuet t I nst it ut e of Technology.
Cam bridge. Massachuet t . USA.
Peleg. K. 1985. Produce Handling Packaging and Dist ribut ion. The AVI Publishing.
Co. I nc. West port . Connect icut .
Ryall. A.L. dan Lipt on. W.J. 1972. Handling, Transport at ion and St orage of
Fruit s And Veget ables. The The AVI Publishing. Co. West port .
Sacharow. S. and R.C. Griffin. 1980. Principles of Food Packaging. The AVI
Publishing. Co. I nc. West port . Connect icut .
Suyit no. 1990. Bahan- bahan Pengem as. PAU. UGM. Yogyakart a.
Syarief.R., S. Sant ausa dan I syana. 1989. Teknologi Pengem asan Pangan,
PAU Pangan dan Gizi, I PB Bogor.
Winarno, F.G. dan Jennie. 1982. Kerusakan Bahan Pangan dan Cara
Pencegahannya. Ghalia I ndonesia. Jakart a.
Winarno, F.G. 1983. Gizi Pangan, Teknologi dan Konsum si. Penerbit Gram edia.
Jakart a. Winarno, F.G., Srikandi F. dan Dedi F. 1986. Pengant ar
Teknologi Pangan. Penerbit PT. Media. Jakart a.
Winarno, F.G. 1987. Mut u, Daya Sim pan, Transport asi dan Penanganan
Buah- buahan dan Sayuran. Konferensi Pengolahan Bahan Pangan dalam
Swasem ba da Eksport . Depart em en Pert anian. Jakart a.