Nomor : 026/SK/DIR/RS-TAB/II/2015
TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN
KOMITE PENCEGAAN DAN PENGENDALIAN IN!EKSI
M#$%m&'$( : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan RS Prof. Dr. Tabrani,
maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan yang bermutu tinggi.
b. Bahwa pelayanan pencegahan dan pengendalian infeksi merupakan salah
satu gugus tugas unit pelayanan di RS Prof. Dr. Tabrani yang harus
mendukung
pelayanan rumah sakit secara keseluruhan maka diperlukan
penyelenggaraan
pelayanan pencegahan dan pengendalian infeksi yang bermutu tinggi.
c. Bahwa agar pelayanan pencegahan dan pengendalian infeksi dapat
terlaksana dengan baik, perlu adanya Surat !eputusan Direktur
tentang !ebi"akan
pelayanan pencegahan dan pengendalian infeksi sebagai landasan
bagi
penyelenggaraan pelayanan.
d. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a, b dan c,
perlu ditetapkan dengan Surat !eputusan Direktur.
MEMUTUSKA
N M#$#)'*+'$
Ditetapkan di : Pekanbaru
Pada Tanggal : 2anuari
)*#3
dr. D456 S7PT&!7 07$1&'
'&!. )*#(**#83#
KEBIJAKAN PELAYANAN
PENCEGAAN DAN PENGENDALIAN IN!EKSI"
RS Pro,"Dr"T'&r'$%
B" B IJ A KAN K U S U S :
O R G IS A S I P E N C EGAAN '$ PENGENDALIAN IN!EKSI
K E
1 "
a. Dalam rangka melindungi pasien, pengun"ung dan petugas terhadap penularan infeksi di
Rumah Sakit, maka RS Prof.Dr.Tabrani melaksanakan Pencegahan dan Pengendalian
&nfeksi 9PP&.
b. 7gar pelaksanaan PP& terkoordinasi dengan baik, Direktur membentuk !omite Pencegahan
dan Pengendalian &nfeksi 9!PP& serta Tim Pencegahan dan Pengendalian &nfeksi 9TPP&.
!omite PP& RS Prof.Dr.Tabrni bertanggung "awab langsung kepada Direktur.Tim PP&
bertanggung
"awab langsung kepada !omite PP&.
c. !omite dan Tim PP& mempunyai tugas, fungsi dan kewenangan yang "elas sesuai
dengan Pedoman ana"erial Pencegahan dan Pengendalian &nfeksi di Rumah Sakit
dan fasilitas kesehatan lainnya yang dikeluarkan oleh !ementerian !esehatan Republik
&ndonesia Tahun
)*##.
d. Pelaksanaan PP& dikelola dan diintegrasikan antara struktural dan fungsional disemua unit
dan men"adi tanggung "awab seluruh staf dan karyawan.
e. 7gar kegiatan Pencegahan dan Pengendalian &nfeksi ber"alan lancar, maka
RumahSakit RS Prof.Dr.Tabrani memiliki # &P?' 9&nfection Pre;ention and ?ontrol
'urse purna waktu yang
bertugas mengawasi seluruh kegiatan pencegahan pengendalian infeksi yang meliputi
gugus tugas perawatan,&PSRS,0armasi,@iAi,7dministrasi,$gd,1aboratorium,.
f. Dalam melaksanakan tugasnya &P?' dibantu oleh &P?1' 9&nfection Pre;ention and
?ontrol 1ink 'urse dan &P?1S 9&nfection Pre;ention and ?ontrol 1ink Staf
sebagai pelaksana harianpenghubung di unit masing%masing.
KEBERSIAN TANGAN
a. !ebersihan tangan
lingkungan RS dilakukan oleh seluruh petugas klinis maupun non klinis di seluruh
Prof.Dr.Tabrani
b. &ndikasi kebersihan tangan secara umum :
• Segera :setelah tiba di tempat ker"a
• Sebelum :
!ontak langsung dengan pasien
emakai sarung tangan sebelum pemeriksaan klinis dan tindakan in;asif.
enyediakan mempersiapkan obat%obatan
empersiapkan makanan
emberi makan pasien
eninggalkan rumah sakit
Diantara : prosedur tertentu pada pasien yang sama dimana tangan terkontaminasi
untuk menghindari kontaminasi silang
• Setelah :
!ontak dengan pasien
elepas sarung tangan
elepas alat pelindung diri
!ontak dengan darah, cairan tubuh, sekresi, ludah, dahak, muntahan,urine, keringat
dan
peralatan yang diketahui atau kemungkinan
terkontaminasi dengan darah, cairan tubuh, pispot, urinal baik menggunakan atau
tidak menggunakan sarung tangan.
enggunakan toilet, menyentuh melap hidung dengan tangan 9batuk bersin.
enyentuh lingkungan di sekitar pasien
erupakan tambahan kewaspadaan standar diterapkan pada pasien rawat inap yang
suspek atau
t e l ah d i t e n u k a n " e n is i n f k s in y a , b e r d a s a rk a n c a r a
a d m i n i s t r ati f m e l i pu t i p er c e p at a n a k s e s d ia g n o s i
tr a n s i k o n ta k , d ro p le t a ta u a ir b o ne. T at a l a k s a n a
s , p e misa h a n p e n e m p a ta n p as ie n , m m p e rs i n g k a t
waktu pelayanan di rumah sakit, penyediaan paket perlindungan petugas > tatalaksana lingkungan
meliputi penataan alur pasien, penataan sistem ;entilasi 9natural maupun mekanikal
tatalaksana
penyediaan dan penggunaan alat pelindung diri.
a Rumah Sakit menyediakan penghalang untuk pencegahan dan prosedur isolasi yang
melindungi
pasien, pengun"ung, staf terhadap penyakit menular dan pasien yang rentan terhadap infeksi
nosokomial 9 imuno supressed
b Pasien dengan imuno supressed hanya di lakukan stabilisasi keadaan untuk selan"utnya
diru"uk kefasilitas kesehatan yang lebih lengkap.
c Rumah Sakit berencana untuk saat ini menyiapkan ruang tekanan negatif , namun saat
ini kita menyiapkan ruang +oor) untuk perawatan pasien airbone disease, dengan sistem
EPA fillter dan pertukaran udara #) kali per "am, yang terpisah dari pasien non infeksi
dan khususnya terpisah dari pasien dengan kondisi imunocompromise.
d Tatalaksana perawatan pasien infeksi diterapkan berdasarkan prinsip
e kewaspadaan isolasi sesuai cara transmisi spesifiknya. Petugas
menerapkan f prinsip kewaspadaan kontak atau droplet atau airbone
atau kombinasinya.
g Transportasi pasien infeksi dari satu unit ke unit lain harus dibatasi
seminimal h mungkin dan bila terpaksa harus memperhatikan prinsip
kewaspadaan isolasi.
i Pembersihan ruang kohort dilakukan setelah pembersihan ruang perawatan umum dengan
menggunakan bahan desinfektan.
" Prosedur penun"ang medik 9pengambilan darah, pemberian giAi dilakukan setelah pasien
yang tidak menular.
k Setiap pengun"ung atau pasien ruang kohort harus dilakukan edukasi penggunaan 7PD,
kebersihan tangan, etika batuk.
l 7danya pengaturan alur penyakit menular.
PENGENDALIAN LINGKUNGAN RS
eliputi penyehatan air, pengendalian serangga dan binatang pengganggu, penyehatan ruang
dan
bangunan, pemantauan higiene sanitasi makanan, pemantauan penyehatan linen,
disinfeksi
permukaanudaralantai, pengelolaan limbah cairlimbah B-limbah
padat medisnon medis dikelola oleh &nstalasi Sanitasi 1ingkungan RS 9&S1RS dan Sub
Bagian Rumah Tangga beker"asama dengan pihak ketiga, berkoordinasi dengan !omite PP&
RS, sehingga aman bagi lingkungan.
a Pengelolaan limbah harus memperhatikan prinsip sebagai berikut :
Semua limbah beresiko tinggi harus diberi label tanda yang "elas.
adah container diberi alas kantong plastic dengan warna : kuning untuk limbah
infeksius C B-, merah untuk limbah radioaktif, hitam untuk limbah non medis
domestika.
1imbah tidak boleh dibiarkan atau disimpan I )( "am
!antong plastic tempat limbah tidak diisi terlalu penuh 9 cukup -(
adah container harus tertutup, tahan bocor, tidak berkarat, mudah
dikosongkan atau diangkat, mudah dibersihkan dan berada ditempat yang terlindungi
binatang
atau serangga.
b. 1imbah benda ta"am harus dikumpulkan dalam satu wadah anti bocor dan tahan tusukan 9 safety
boG, tanpa memperhatikan terkontaminasi atau tidak.
c. 2arum dan syringe harus dimasukkan ke dalam J Safety boG J
d. Pengangkutan limbah harus menggunakan troli yang tertutup.Pengangkutan dilakukan
) kali apabila harus menggunakan lift harus dengan lift tersendiriR7.
e. Pembuangan atau pemusnahan limbah medis padat harus dilakukan di tempat pengelolaan sampah
medis dalam hal ini Rumah Sakit beker"asama dengan pihak ketiga
f. Petugas yang menangani limbah harus mengunakan 7PD seperti sarung tangan khusus, masker,
sepatu boot, apron, pelindung mata, dan bila perlu helm
g.Prinsip metode pembersihan ruang perawatan dan lingkungan, pemilihan bahan desinfektan , cara
penyiapan dan penggunaannya dilaksanakan berdasarkan telaah panitia PP& RS untuk mencapai
efekti;itas yang tinggi.
PENGELOLAAN LINEN
2enis linen di RS Prof.Dr.Tabrani dikualifikasikan men"adi linen bersih, linen kotor
infeksius, linen kotor non infeksius
$ntuk mencegah kontaminasi, pengangkutan linen menggunakan kantong linen yang
berbeda,
linen kotor dengan kantong linen berwarna hitam dan linen kotor infeksius dengan kantong
linen kuning
Pencegahan kontaminasi lingkungan maupun pada petugas dilakukan dengan desinfeksi kereta
linen, pengepelandisinfeksi lantai, implementasi praktik kebersihan tangan, penggunaan alat
pelindung diri 97PD sesuai potensi resiko selama beker"a
PENGELOLAAN MAKANAN
Pengelolaan makanan di instalasi giAi memperhatikan standar sanitasi
makanan minuman, alat, lingkungan produksi dan higiene perorangan pen"amah
makanan.
a Semua bahan makanan yang disiapkan sampai dengan disa"ikan kepada pasien, pegawai
atau
pengun"ung dikelola sesuai pedoman dan standar prosedur pelayanan instalasi giAi
agat terhindar dari pencemaran dan penularan infeksi melalui makanan
b Penyimpanan bahan makanan harus selalu terpelihara dan dalam keadaan bersih, terlindung dari
debu, bahan kimia berbahaya dan hewan lain serta suhu penyimpanan disesuaikan dengan "enis
bahan makanan.
c Pen"amah makanan yang kontak langsung dengan makanan mulai dari proses penyiapan
bahan sampai dengan penya"iannya dilakukan sur;eilans higiene pribadi berupa
monitoring kultur mikrobiologi swab rektal, dikoordinasikan dan di bawah tanggung "awab
!omite !- RS.
d Petugas unit harus dalam kondisi sehat dan dilakukan pemeriksaan berkala selama 8 9enam
bulan sekali
'4&S&<R!P<'@@$'77'
&sopropyl, ethil7lkohol /* , Softa%7ntiseptik kulit
#
alkoholman 7ntiseptik kebersihan
?hlorheGidine )7cetron tangan ruang perawatan,
)
antiseptik kulit pre operasi
?hlorheGidine ( ?utisoft 7ntiseptik kulit kebersihan
-
tangan daerah kritis
Po;idone &odineBethadine Solotion 7ntiseptik kulit dan luka
(
/.34perasi
3 ?hlorin ByclineDisinfektan tumpahan darah dan cairan tubuh lainnya.
penggunaan di kamar
bersalin
untuk wabah 9mis >C
difficile
ulti Drug Resisten
Setiap mengakses ;ia multi dose harus menggunakan "arum dan spuit yang steril
Tidak disimpan atau dibawa ke kamar pasien atau ruang tindakan kecuali ;ial tersebut
Dilakukan pemeriksaan pada pasien yang menderita infeksi yang ter"adi ili ,ilo.
!ultur dilakukan "ika ada curiga kasus &1& dan &14.
b Peralatan
Tempat tidur, gantungan, timbangan, peralatan photo terapi, dibersihkan setiap hari dengan
kain lembab memakai detergen dan air bersih
Bak mandi : dibersihkan dengan detergen dan air bersih
setiap hari c Persyaratan beker"a di kamar bayi
Petugas
• encuci tangan harus dilakukan sebelum dan sesudah tindakan memberi susu bayi,
dari toilet, dll
• Perawat kamar bayi harus mengikuti program ;accinasi hepatitis C 5aricella.
• Tidak boleh memelihara kuku atau memakai perhiasan saat beker"a.
• Perawat yang merawat bayi sehat tidak boleh merawat bayi sakit.
• Rambut harus diikat dipotong pendek sehingga tidak mengenai muka bayi saat
memberi susu bayi.
• engganti popok harus mengunakan sarung tangan.
&bu yang menyusui di kamar bayi
• encuci tangan sebelum dan sesudah menyusui bayi.
• embersihkan puting susu sebelum menyusui bayi
• Petugas yang menerima 7S& yang dipompa dari ibu keluarga, maka pada botol
harus ditutup, beri label, tanggal dan waktu pengambilan 7S&.
Bayi
• Bayi yang sehat harus dipisahkan dari bayi yang sakit.
• Pemberian ;accin =epatitis B diberikan )( "am setelah lahir sedangkan bayi dengan
riwayat ibu dengan =epatitis diberikan immunisasi pasif.
• Bayi dengan berat badan normal dimandikan #G sehari sebelum putus tali pusat.
• Perawatan tali pusat dengan menggunakan air bersih, dikeringkan dan tidak ditutup
dengan kassa.
• Bayi yang dirawat dengan blue light, matanya harus ditutup dan dibuka saat diberi susu.
• Setiap bayi mempunyai perlengkapan masing%masing dan disimpan ditempat yang
sudah disediakan.
persalinan.
emakai alas kaki yang telah disediakan khusus untuk kamar bersalin.
Pasien
Pasien ganti ba"u sebelum ditolong persalinan
Pasien dengan infeksi harus ditempatkan diruang tersendiri 9isolasi
Bayi
Perawatbidan yang menerima bayi baru lahir harus menggunakan 7PD lengkap.
Bayi lahir, tali pusat diikat dengan klem tali pusat steril dan diberi alkohol /*
Pembersihan umum dilakukan seminggu sekali pada hari tidak ada tindakanpersalinan.
Semua tumpahan darah dan cairan tubuh harus dibersihkan dengan menggunakan
desinfektan chlorine.
Tempat tidur, me"a pasien, lemari harus dibersihkan dengan menggunakan deter"en netral
setiap
selesai digunakan.
7lat dan linen
&nstrumen yang telah dipakai dicuci dengan air mengalir hanya untuk menghilangkan
saat itu.
!ain gorden harus diganti setiap # bulan sekali atau kalau perlu bila terkena darah.
1inen yang telah terkontaminasi dengan darah harus dimasukkan ke dalam kantong
plastik warna kuning.
P#$'$('$'$ )#r''* %& <'$( *o%)%, )#r*'*'r @%r <'$( %)'r+'$ m#'% 'r'
#*')%)% B3 C '$ I"
$ntuk meminimalkan resiko kelahiran bayi dengan kelainan darah karena ibunya positif
terkena
;irus yang ditularkan melalui darah, beberapa langkah yang harus dilakukan :
Pertahankan selaput ketuban tetap utuh selama mungkin.
Tali pusat diklemditutup sesegera mungkin untuk menghindari tranfusi "anin maupun ibu
Dalam keadaan ibu positif menderita =epatitis B, maka dorongan untuk imnunisasi
terhadap
bisa dibersihkan, semua peralatan yang digunakan dibuang diplastik warna kuning atau
dibersihkan sehingga semua yang mengandung protein terangkat. Segera setelah
prosedur ini selesai dilakukan, bayi bisa ditangani dengan normal, tidak perlu diambil
tindakan
pengisolasian.
1akukan imunisasi bayi baru lahir dengan ibu yang positif hepatitis B.
Pakai sarung tangan bila ada kemungkinan akan terkontaminasi darah, cairan tubuh,
sekret, ekskret, bahanbenda terkontaminasi, mukosa, kulit yang tidak utuh, atau
kulit utuh yang potensial terkontaminasi.
@antilah sarung tangan bila akan merawat pasien yang berbeda.
asker bedah dipakai selama tindakan operasi dan diganti dengan masker baru
pada saat akan operasi berikutnya.!enakan apron sebelum akan memakai gaun steril
!enakan @aun steril untuk tindakan operasi
!enakan @aun bersih tidak steril untuk melindungni kulit dari
kontaminasi dan mencegah ba"u men"adi kotor, selama tindakan merawat pasien
yang memungkinkan ter"adinya percikan cairan tubuh pasien.
Tutup kepala digunakan mulai pintu masuk kamar bedah, dan diganti setiap kali
selesai
operasi.
@unakan alas kaki yang tertutup bagian depan, dan tidak bolong
kemudian dibakar di incenerator, benda ta"am masuk ke dalam boG safety, sampah
umumrumah tangga 9non infeksi dibuang di TP7.
• Penanganan tumpahan darah atau bahan infeksi harus dibersihkan
• andi pasien dengan antiseptik malam dan pagi hari sebelum operasi.
!ebersihan tangan yang sering merupakan salah satu cara yang paling penting
sebagai ukuran pengendalian infeksi di Rumah sakit. Tangan harus dicuci sebelum
dan
sesudah merawat pasien atau menangani peralatan medis yang digunakan oleh pasien.
Tangan "uga harus dicuci "ika terkontaminasi dengan cairan tubuh pasien,
sebelum
melakukan tindakan in;asi;e, sebelum dan setelah melepas sarung tangan,
sebelum
memulai ker"a dan setelah tugas ker"a selesai, setelah kontak dengan lingkungan sekitar
pasien.
• Sarung tangan
$ntuk melindungi staff &?$, sarung tangan harus digunakan "ika akan
kontak dengan cairan tubuh lainnya dan sarung tangan harus dilepas setelah selesai
melakukan
perasat untuk meminimalkan ter"adinya kontaminasi silang, kemudian segera lakukan
kebersihan tangan.
• !onsultasi
• 2ika prosedur in;asi;e digunakan sebagai pilihan untuk menyelamatkan "iwa pasien
dan sangat bermanfaat dalam penanganan pasien, maka prosedur pengendalian
infeksi sebagaimana di"elaskan di atas dapat diabaikan.
• Penggantian kanulasi
c Peralatan
Tingkat sterilitas yang benar, desinfektan dan dekontaminasi harus dilakukan pada
semua
perlatan yang akan digunakan. Setiap pasien harus mempunyai peralatan sendiri%sendiri
dan
bisa dipakai ulang atau menggunakan alat yang sekali pakai.
&tem yang sekali pakai seperti peralatan airway yang kontak langsung dengan
saluran
pernafasan seperti <TT dan airway, canule suction dimana dari manufakturnya
telah diberi label sekali pakai, maka tidak boleh dipakai ulang atau didaur ulang.
• &tem yang dapat dipakai ulang
&tem yang dapat dipakai ulang harus dilakukan dekontaminasi dan disinfeksi yang
benar sebelum digunakan kembali dan apabila prosedur yang akan dilakukan
melibatkan
bagian tubuh yang steril, maka peralatan tersebut harus dalam keadaan steril.
• ?ircuit 5entilator
$ntuk setiap pasien, breathing circuit, humidifier harus diganti setiap 3%/ hari atau
dapat diganti "ika kotor, circuit dapat dilindungi dengan posisi filter yang benar,
sedangkan
bacterial filter dipakai satu pasien satu bacterial filter.
d Suplai
• 7rea penyimpanan
&tem yang bersih dan steril tidak boleh disimpan dalam area yang
sama.1okasi atau ruangan terpisah harus digunakan untuk area bersih dan kotor.
• &tem steril
Semua item yang telah steril harus disimpan di area yang bersih dan kering. 2ika
bungkusan steril mengalami kerusakan atau bocor, maka kemasan tersebut
dinyatakan tidak steril lagi dan item didalamnya tidak boleh digunakan. Pengecekan
item steril pada stok steril harus dilakukan secara reguler. Semua item steril harus
dicek keutuhan kemasannya sebelum digunakan 9dibuka.
e Pengelolaan 1inen
• 1inen kotor adalah merupakan sumber kontaminasi mikroorganisme yang signifikan
linen kotor saat penggantian linen 9oleh karena itu penggantian linen tidak boleh
dilakukan dengan mengibaskan linen ke udara.
• 1inen disimpan di tempat yang bersih, kering dan tertutup untuk mencegah
kontaminasi kuman dari udara. 2ika linen bersih tidak "adi digunakan, maka tidak
boleh disimpan di area penyimpanan stok linen ruangan, tetapi harus dikembalikan
ke laundry untuk dicuci ulang.
• Tidak boleh meletakkan linen kotor di lantai, di kursi atau di me"a. 1inen
kotor dimasukkan ke dalam kantong plastik trolly linen kotor yang telah
tersedia. Trolly linen yang digunakan untuk mengangkut linen kotor tidak
boleh digunakan untuk membawa linen bersih.
f 4bat%obatan
• 4bat%obatan harus disiapkan dengan menggunakan teknik tanpa sentuhan, obat
%obat
parenteral harus disiapkan secara aseptik menggunakan spuit dan "arum steril. ?airan
intra;ena dan cairan irigasi steril harus diberi label tanggal, waktu dibuka dan dibuang
setelah )( "am 9"ika setelah dibuka dan tidak digunakan lagi.
• 7ntibiotika
!arena adanya potensi ter"adi infeksi silang, maka penggunaan ;ial untuk multi
dose dan ampul untuk pasien lebih dari satu sangat tidak dian"urkan diterapkan
di RS Prof.Dr.Tabrani oleh karena itu isi ;ial atau ampul hanya digunakan oleh satu
pasien sa"a dengan alternatif lainnya yaitu dengan memisahkan isi ;ial ke dalam
beberapa spuit steril, beri tanggal dan "am buka ;ial pada spuit dan disimpan dalam
lemari pendingin obat untuk selama )( "am.
• &solasi
Setiap pasien yang dicurigai atau dinyatakan mempunyai penyakit menular, maka
harus
Pasien yang dirawat di &?$ secara rutin harus dilakukan personal hygiene dengan
baik. Dengan melakukan personal hygiene yang baik akan mencegah ter"adinya
infeksi silang dan memberikan kesegaran dan mengurangi stres bagi pasien.
• Petugas
Semua staff yang bertugas di &?$ harus memakai seragam yang bersih. Staf &?$
tidak diperbolehkan memakai perhiasan termasuk cincin kawin saat mereka tugas,
hal ini karena potensial menyebarkan kuman atau mengakibatkan kolonisasi
kuman. Staf yang diketahui mengidap penyakit menular baik melalui pembuluh
darah maupun melalui udara harus berobat dan melaporkan ke super;isor.
h Pengendalian lalu lintas di &?$
• Dalam kasus tertentu pengun"ung harus dibatasi sesuai dengan keperluannya, hal
ini untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pasien. 2ika pasien
dirawat di kamar isolasi &?$, maka pengun"ung harus diberi pen"elasan untuk
menerapkan kewaspadaan standar termasuk pengunaan 7PD, dan anak%anak di
bawah umur tidak boleh masuk ke dalam &?$, khusus untuk bayi pengun"ung yang
diperbolehkan hanya orang tua.
• Pengun"ung tidak perlu memakai ba"u ganti pada saat mengun"ungi pasien di &?$.
i Pengendalian 1ingkungan
• Penanganan sampah
Semua pembuangan sampah harus mengikuti tatacara penanganan dan
pembuangan
sampah harus sesuai dengan kategori sampah 9klinis dan non klinis
2arum bekas dan benda ta"am lainnya harus dibuang ke dalam tempat yang
telah
disediakan 9sharp container.
Bekas balutan yang terkontaminasi oleh darah dan cairan tubuh harus
dibuang ke
dalam kantong sampah warna kuning.
• Percikan darah, sali;a atau sekresi nasofaring langsung pada kulit yang terluka
• Perlindungan diri :
dengan chlorhexidine ) .
• Dokter gigi memakai ba"u praktek yang bersih dan berlengan pendek.