Disusun Oleh :
Membicarakan promosi penjualan seringkali dianggap sebagai alat nomor dua, setelah
iklan dan penjualan, meski demikian hal tersebut bisa memberi sumbangan besar untuk
prestasi pemasaran. Tetapi terkadang hal ini tidak dimanfaatkan dengan baik oleh pelaksana
pemasaran. Walaupun beberapa perusahaan mendirikan bagian promosi sendiri tetapi
kurangnya manajer promosi penjualan pada perusahaan yang menyerahkan tugas tersebut
kepada manajer produk dan merk agar melaksanakan promosi penjualan. Banyak pula
perusahaan yang tidak mempunyai direktur publisitas produk dan mengandalkan bantuan dari
Bagian Hubungan Masyarakat. Walaupun demikian pada saat-saat ekonomi sulit, seperti
akhir-akhir ini perusahaan harus menggunakan alat promosi ini secara agresif.
A. Promosi Penjualan
Promosi penjualan terdiri dari alat promosi yang beraneka-ragam. Alat-alat tersebut
dirancang untuk merangsang respon pasar secara lebih cepat dan lebih kuat. Alat-alat tadi
mencakup promosi konsumen (misalnya; sampel, kupon, penawaran uang kembali,
pengurangan harga,hadiah barang,premi, kontes, stiker dagang, peragaan), promosi dagang
(misalnya; jaminan pembelian, hadiah barang, iklan kerjasama, kontes penjualan para
penyalur) dan promosi wiraniaga(misalnya; bonus, kontes, reli penjualan).
Beberapa faktor telah menyebabkan promosi penjualan berkembang pesat, khususnya
di pasar-pasar konsumen. Faktor-faktor intern seperti; promosi sekarang sudah diterima oleh
manajer puncak sebagai alat jual yang efektif; lebih banyak manajer produk yang terampil
mengunakan alat-alat promosi penjualan dan para manajer produk ditekan keras untuk
meningkatkan penjualan. Faktor-faktor ekstern, misalnya; jumlah merk telah meningkat para
pesaing telah lebih sadar promosi. Inflasi dan resesi membuat para konsumen lebih
berorientasi pada penawaran penawaran khusus dari produsen-produsen, efisiensi iklan telah
menurun karya biaya, penuh sesaknya media dan pembatasan hukum.
Maksud Promosi Penjualan
Maksud dari alat-alat penjualan promosi tak dapat dirumuskan secara tunggal karna
bentuknya yang beraneka-ragam. Sebuah contoh atau sampel merangsang konsumen untuk
mencoba membeli produk, sementara itu jasa konsultasi-manajemen dapat menjalin suatu
hubungan jangka Panjang dengan seorang pengecer.
Para penjual menggunakan promosi jenis insentif untuk menarik para pembeli baru
dan memberi hadiah kepada para pelanggan. Para pembeli baru bisa digolongkan dalam dua
jenis; pembeli merk lain dan pembeli yang selalu berganti-ganti merk. Promosi penjualan
pada dasarnya dimaksudkan untuk menarik para pembeli jenis kedua tadi, karena pembeli
merk lain tidak selalu memperhatikan atau begerak karena promosi. Orang yang selalu
berganti-ganti membeli aneka merk pada dasarnya mencari harga yang rendah atau premi
promosi penjualan tidak akan mengubah mereka itu menjadi pembeli setia satu merk tertentu.
Promosi penjualan yang dilaksanakan di pasar-pasar di mana merk-merk barangnya hamper
mirip sangat merangsang respon menjualan dalam jangka pendek, tetapi tidaklah permanen.
Di pasar-pasar yang merk barangnya tidak serupa, promosi penjualan mungkin bisa merubah
bagian pasar secara lebih permanen.
Para penjual seringkali beranggapan bahwa promosi penjualan merupakan alat untuk
meruntuhkan loyalitas pembeli terhadap merk dagang. Sedangkan iklan merupakan alat untuk
membina loyalitas terhadap merk dagang tersebut. Oleh karena itu, para manajer pemasaran
harus tau bagaimana membagi anggaran antara promosi dan iklan. Perusahaan bisa
mengunakan rasio dari 20 : 80 sampai 80 : 20. Rasio promosi penjualan iklan telah naik pada
tahun-tahun terakhir ini untuk menanggapi para konsumen yang sangat sensitive terhadap
perubahan harga. Manajemen seharusnya tidak membiarkan rasio ini naik terlalu tinggi.
Apabila sebuah merk terlalu dipromosikan, lama-lama para konsumen akan mulai
menganggap bahwa merk tersebut murahan. Tak seorangpun tau kapan keadaan ini terjadi,
tetapi kemungkinan besar risikonya besar bisa mempromosikan sebuah merk yang terkenal
lebih dari 30% pada waktu tertentu. Meskipun demikian, Prentice pembagi perangkat
promosi penjualan menjadi dua kelompok: (i) promosi yang “menciptakan hak pilih
konsumen” dan (ii) yang tidak. Yang pertama menyampaikan pesan penjualan bersama
dengan penawaran khusus, seperti dalam kasus contoh atau sampel gratis, kupon yang
mencakup pesan penjualan, dan premi yang dihubungkan dengan produk. Promosi penjualan
yang kedua, mencakup pula pengurangan harga uang kembali pada konsumen, dan
penawaran untuk pedagang. Para penjual seharusnya menggunakan promosi di mana hak
memilih konsumen dapat dibangun, karena ini sekaligus meningkatkan lagi pengertian
konsumen terhadap merk barangnya.
Promosi penjualan tampaknya sangat efektif apabila dilaksanakan bersamaan dengan
iklan, “Dalam sebuah studi, pemajangan produk di tempat pembeli yang dibarengi iklan
dalam televisi komersial terbukti menghasilkan 15% penjualan lebih dibanding hasil
pemajangan di tempat pembelian yang tidak dibarengi iklan dalam televisi. Di lain pihak,
penggambaran contoh atau sampling bersamaan dengan iklan televisi terbukti lebih sukses
daripada iklan televisi saja atau iklan televisi dengan kupon untuk memperkenalkan suatu
produk.
Keputusan Penting dalam Promosi Penjualan
Dalam menggunakan promosi penjualan, sebuah perusahaan harus menentukan tujuan,
menyeleksi alat-alatnya, Menyusun program, melakukan pengujian pendahuluan atau
program, melaksanakan dan mengendalikan program tersebut, dan mengevaluasi hasinya.
Kita akan membicarakan tahap demi tahap tadi dalam uraian berikut.
1) Menentukan Tujuan Promosi Penjualan
Tujuan promosi penjualan bersumber pada tujuan komunikasi pemasaran. Tujuan ini
dijabarkan dari tujuan pemasaran yang lebih mendasar, yang dirancang untuk produk
tertentu. Tujuan khusus yang ditentukan untuk promosi penjualan akan beraneka ragam,
tergantung dari jenis pasar target. Bagi konsumen, tujuan tersebut mencakup usaha
mendorong konsumen antara lain untuk lebih banyak menggunakan produk, untuk membeli
produk dalam unit yang lebih besar, mencoba merk yang dipromosikan dan untuk menarik
pembeli merk lain yang bersaing dengan merk produk yang sedang dipromosikan. Bagi
pengecer, tujuan promosi adalah membujuk pengecer untuk menjual barang produk baru dan
menimbun lebih banyak persediaan barang, menggiatkan pembelian ketika sedang tidak-
musim, membujuk agar penimbun barang-barang yang dipromosikan, mengeimbangi
promosi para pesaing, membuat para pengecer agar setia terhadap merk yang dipromosikan,
dan memperoleh jalur pengenceran baru, Bagi wiraniaga, tujuannya adalah berusaha untuk
memberi dukungan atas produk atau model baru, untuk merangsang mereka mencari
pelanggan-pelanggan baru, dan mendorong penjualan di musim sepi.
2) Peranan Promosi Penjualan
Menurut Elliot dkk. dan dikutip oleh Agus Hermawan dalam buku Komunikasi
Pemasaran (2012:130) Peran dari promosi penjualan adalah :
3. Memberikan alasan bagi konsumen untuk tetep loyal/setia terhadap merek dengan
pembelian ulang.
4. Mengingatkan konsumen tentang keuntungan produk yang ditawarkan meskipun
promosi sedang tidak dilakukan (terutama ketika produk pesaing sedang
ditawarkan).
Ada banyak alat promosi penjualan yang bisa memenuhi tujuan ini. Perencanaan promosi
harus memperhitungkan jenis pasar, tujuan promosi, keadaan pesaing, dan efektivitas biaya
untuk setiap alat. Beberapa alat promosi penjualan yang sering kali digunakan oleh
perusahaan untuk menginformasikan, dan membujuk konsumen sasaran agar tertarik dengan
produk dan merek yang digunakan ada 3 (tiga), yaitu alat promosi konsumen utama
(consumer), alat promosi perdagangan utama (wholesaler), alat promosi bisnis (retailer).
Menurut Agus Hermawan (2012:132) alat promosi penjualan untuk konsumen utama dapat
diidentifikasikan beberapa, yaitu :
1. Diskon Harga
Potongan harga atau pengurangan langsung terhadap harga atas pembelian produk
dalam satu periode tertentu. Diskon terhadap konsumen sering kali menyebabkan pembelian
dalam jumlah yang besar. Untuk membantu dalam program diskon harus ditunjang oleh iklan
media massa dan paparan produk atau pemberian contoh produk.
Kesepakatan harga kemasan atau biasa disebut juga dengan price pack deal diterapkan
pada bonus dalam kemasan atau sesuatu yang dilekatkan pada kemasan.
Promosi pengembalian dana (refund) dan rabat (rebate) ditawarkan oleh pemasar
dalam bentuk mengembalikan sejumlah uang tertentu ketika produk dibeli secara satuan atau
dikombinasikan dengan produk lain. Pengurangan harga terjadi setelah pembelian dan bukan
saat membeli di gerai eceran.
4. Kupon
Kupon merupakan sertifikat atau tanda legal yang ditawarkan oleh produsen atau
pengecer.Kupon menjamin penghematan tertentu atas produk yang dipilih ketika ditunjukkan
sebagai poin atas pembelian.Kupon dapat didistribusikan melalui media cetak ataupun media
online (mail).
Kontes dan undian berfungsi untuk memberikan peluang kepada konsumen untuk
memenangkan sesuatu seperti uang tunai atau produk.Kontes membutuhkan penampilan
unjuk kemampuan untuk mendapatkan seorang pemenang. Pada sisi lain, undian seorang
pemenang dipilih secara acak. Sehingga yang membedakan adalah bahwa kontes
memerlukan penilaian sementara undian tidak.
6. Premium (hadiah)
Premium (hadiah) merupakan kompensasi nyata yang diberikan bagi tujuan tertentu,
biasanya untuk pembelian suatu produk.Premium kemungkinan gratis, atau jika tidak
biayanya berada dibawah harga yang biasa diterapkan.
7. Continuity Programs
8. Sampel
Salah satu tanda keberhasilan pemasar adalah produk yang dijual sampai ketangan
pembeli.Sampel digunakan sebagai penawaran untuk mencoba suatu produk kepada
konsumen. Strategi sampel yang efektif adalah dengan memberikan secara gratis atau dengan
harga sangat rendah.
9. Acara
Sebelum memasuki prosess personal selling ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu apa
itu Personal selling? Personal selling adalah suatu bentuk penyajian secara lisan dalam suatu
pembicaraan dengan seseorang atau lebih calon pembeli dengan tujuan meningkatkan
terwujudnya penjualan produk. Menurut Kotler & Armstrong (2014: 484) personal selling terdiri
dari interaksi antara pribadi dengan pelanggan dan calon pelanggan untuk membuat penjualan dan
mempertahankan hubungan dengan pelanggan. Terdapat juga teknik yang ada pada proses
personal selling menurut Kotler dan Amstrong;
7. Tindak Lanjut : Lalu yang terakhir dalam proses personal selling adalah tindak
lanjut. Tindak lanjut diperlukan bila wiraniaga ingin memastikan kepuasan
pelanggan dan berulangnya bisnis. Segera setelah menutup penjualan, wiraniaga
harus memenuh isegala rincian mengenai waktu penyerahan barang, persyaratan
pembelian, dan hal-hal lain. Wiraniaga harus menjadwalkan kunjungan tindak
lanjut sesudah pesanan pertama diterima demi memastikan tepatnya pemasangan,
instruksi, dan servis produk tersebut.
BAB II
STRATEGI ACUAN / BAURAN ( MARKETING MIX )
Setiap perusahaan selalu berusaha untuk dapat tetap hidup, berkembang, dan mampu
bersaing. Dalam rangka inilah, maka setiap perusahaan selalu menetapkan dan menerapkan
strategi dan cara kegiatan pelaksanaan pemasaran. Kegiatan pemasaran yang dilakukan
diarahkan untuk mencapai sasaran perusahaan yang dapat berupa tingkat laba yang diperoleh
perusahaan dalam jangka panjang dan share pasar tertentu serta total unit dan total volume
penjualan tertentu dalam suatu jangka waktu tertentu. Pengarahan kegiatan pemasaran
tersebut hanya mungkin dapat dilakukan dengan menetapkan garis –garis besar pedoman atau
patokan umum perusahaan dalam bidang pemasaran, yang sering dikenal dengan kebijakan
pemasaran. Kebijakan pemasaran tentunya sejalan dengan konsep pemasaran yang
menekankan pembebrian pelayanan yang memuaskan kepada konsumen, melalui kegiatan
strategi pemasaran yang terpadu dan memungkinkan diperolehnya keuntungan atau llaba
dalam jangka waktu panjang.
Salah satu unsur dalam strategi pemasaran terpadu adalah strategi acuan/ baruran
pemasaran, yang merupakan strategi yang dijalankan perusahaan yang berkaitan dengan
penentuan bagaimana perusahaan menyajikan penawaran produk pada segmen pasar
tertentu, yang merupakan sasaran pasarnya. Dapat disimpulkan bahwa strategi merupakan hal
yang sangat penting dilakukan oleh perusahaan untuk mencapai keunggulan baik dalam
mengatasi persaingan atau dalam mendapatkan konsumen sehingga kesuksesan suatu
perusahaan dapat tercapai. Karena suatu perusahaan dikatakan berhasil apabila tujuan
utamanya tercapai. Sementara itu, secara konseptual strategi dapat dipahami sebagai suatu
garis besar haluan dalam bertindak untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan. Strategi
juga bisa dipahami sebagai segala cara dan daya untuk menghadapi sasaran tertentu dalam
kondisi tertentu agar memperoleh hasil yang diharapkan secara maksimal.
Marketing Mix, merupakan kombinasi variable atau kegiatan yang merupakan inti
dari system pemasaran, variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk
mempengaruhi reaksi para pembeli atau konsumen. Jadi, marketing mix terdiri dari himpunan
variable yang dapat dikendalikan dan digunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi
konsumen dalam pasar sasrannya. Kegiatan tersebut perlu dikombinasikan dan
dikoordinasikan oleh perusahaan efektif mungkin, dalam melakukan tuga/kegiatan
pemasarannya. Dengan begitu, perusahaan tidak hanya sekedar memiliki kombinasi kegiatan
terbaik saja, akan tetapi dapat mengkoordinasikan berbagai variable marketing mix tersebut
untuk melaksanakan program pemasaran secara efektif.
Seperti yang diketahui, strategi pemasaran adalah sebuah himpunan asas yang secara
tepat, konsisten, dan layak dilkasanakan oleh perusahaan untuk mencapai target pasar yang
dituju dalam jangka panjang dan tujuan perusahaan jangka panjang, dalam situasi persainagn
tertentu. Dalam strategi pemasaran ini, terdapat strategi acuan/bauran pemasaran yang
menetapkan komposisi terbaik dari keempat komponen atau variable pemasaran untuk dapat
mencapai sasaran pasar yang dituju sekaligus mencapai tujuan dan sasran perusahaan.
d) Strategi Promosi
Keempat tersebut saling mempengaruhi sehingga semuanya penting sebagai
satu kesatuan Strategi yaitu, strategi Acuan/Bauran Pemasaran. Sedangkan startegi
Marketing mix ini merupakan bagian dari strategi pemasaran yang berfungsi sebagai
pedoman dalam menggunakan unsur – unsur atau variabel – variable pemasaran yang
dapat dikendalikan pimpinan perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan dalam
bidang pemasaran. produsen bukan saja bertanggung jawab menciptakan produk yang
menarik akan tetapi produsen harus juga dapat berkomunikasi dengan konsumennya
yang diharapkan nanti bisa menjadi konsumen tetap. Dalam hal ini diperlukan yang
namanya komunikasi pemasaran. Dengan adanya komunikasi pemasaran, seorang
produsen tidak akan kehilangan pangsa pasarnya sehingga dapat meningkatkan
volume penjualan barang produksinya.
Di dalam kondisi persaingan, sangat berbahaya bagi suatu perusahaan bila hanya
mengandalkan produk yang ada tanpa usaha tertentu untuk pengembangannya. Oleh karena
itu, setiap perusahaan di dalam mempertahankan dan meningkatkan penjualan dan share
pasarnya, perlu mengadakan usaha penyempurnaan dan perubahan produk yang dihasilkan
kea rah yang lebih baik, sehingga dapat memberikan daya guna dan daya pemuas serta daya
tarik yang lebih besar. Strategi produk dalam hal ini adalah menetapkan cara dan penyediaan
produk yang tepat bagi pasar yang dituju, sehingga dapat memuaskan para konsumennya dan
sekaligus dapat meningkatkan keuntungan perusahaan dalam jangka panjang, melalui
peningkatan penjualan dan peningkatan share pasar.
Dengan produk dimaksudkan barang atau jasa yang dihasilkan untuk digunakan oleh
konsumen guna memenuhi kebutuhan dan memberikan kepuasannya. Jadi, produk adalah
segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk mendapat perhatian, dimiliki,
digunakan atau dikonsumsi, yang meliputi barang secara fisik, jasa, kepribadian, tempat,
organisasi dan gagasan atau buah pikiran. Dalam produk ini terkandung fungsi produk
tersebut dan factor lain yang diharapkan oleh konsumen tersebut, yang sering dinyatakan
sebagai produk plus (pelayanan). Faktor-faktor yang terkandung dalam suatu produk adalah
mutu/kualitas, penampilan (features), pilihan yang ada (options), gaya (styles), merek (brand
names), pengemasan (packaging), ukuran (sizes), jenis (product lines), macam (product
items), jaminan (warranties), dan pelayanan (services).
Di dalam strategi marketing mixes, strategi produk merupakan unsur yang paling
penting, karena dapat mempengaruhi strategi pemasaran lainnya. Pemilihan jenis produk
yang akan dihasilkan dan dipasarkan akan menentukan kegiatan promosi yang dibutuhkan,
serta penentuan harga dan cara penyalurannya. Strategi produk yang dapat dilakukan
mencakup keputusan tentang acuan/bauran produk (product mix), merek dagang (brand), cara
pembungkusan/kemasan produk (product packaging), tingkat mutu/kualitas dari produk, dan
pelayanan (services) yang diberikan.
‘
‘Tujuan utama strategi produk adalah untuk dapat mencapai sasaran pasar yang dituju
dengan meningkatkan kemampuan bersaing atau mengatasi persaingan. Oleh karena itu,
strategi produk sebenarnya merupakan strategi pemasaran, sehingga gagasan atau ide untuk
melaksanakannya harus dating dari bagian atau bidang pemasaran.
KONSEP PRODUK
Pembahasan pengertian dan lingkup yang terkandung dari suatu produk, dimulai
dengan konsep tentang produk tersebut,. Dalam konsep produk perlu dipahami tentang wujud
(tangible) dari produk, disamping extended product dan generic product. Dengan wujud
produk dimaksudkan ciri-ciri atau sifat fisik produk yang dilihat dari konsumen fungsinya
dapat memenuhi kebutuhan atau keinginannya, dengan memakai atau menggunakan produk
tersebut. Wujud produk menunjukkan ciri untuk apa suatu produk dibeli atau dikonsumsi.
Penekanan wujud fisik dari produk ini adalah fungsi dari produk tersebut, disamping desain,
warna, ukuran, dan pengepakannya. Dari wujud fisik inilah, konsumen atau pembeli
membedakan satu produk dengan produk lain, sehingga menraik motivasi konsumen atau
pola pembeliannya. Karena wujud fisik dari produk sangat penting peranannya dalam
pemasaran, maka perlu diusahakan agar produk tersebut mempunyai penampilan, gaya, dan
warna yang menarik dengan ukuran yang tepat.
Produk tidak hanya dilihat dari wujud fisiknya, tetapi juga mencakup pelayanan,
harga, prestise pabrik dan penyalurnya, yang semuanya diharapkan oleh konsumen dapat
memenuhi keinginannya (consumers want satisfaction). Konsep ini dikenal dengan
perluasan produk atau extended product. Disamping wujud fisik dan perluasannya, suatu
produk juga dilihat dari manfaat atau kegunaannya secara menyeluruh, yang sifatnya
merupakan jawaban pemecahan masalah yang dihadapi oleh konsumen. Konsumen yang
menghadapi dahaga atau haus, akan dapat menggunakan salah satu dari produk minuman
ringan, seperti teh botol, susu steril, air minum mineral (seperti Aqua), dan minuman lainnya
untuk mengatasi rasa dahaganya tersebut. Demikian pula masyarakat yang ingin
menghabiskan masa senggang atau istirahatnya, dapat memilih bermacam-macam hiburan
seperti panggung sandiwara, bioskop, disko, tempat rekreasi serta tempat olahraga. Konsep
ini dikenal dengan konsep produk generic (generic product). Karena produk yang dipasarkan
dilihat oleh konsumen dari segi pemanfaatan atau pemakainya, maka dalam kebijakan dan
strategi produk perlu ditentukan sifat-sifat atau unsur-unsur penonjolan dari suatu produk
yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan para konsumennya.
Pada hakikatnya, seseorang membeli suatu produk bukan hanya sekedar ia ingin
memilki produk tersebut. Para pembeli pembeli membeli barang atau jasa, karena barang atau
jasa tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk memuaskan kebutuhan dan keinginannya.
Dengan kata lain, seseorang membeli produk bukan karena fisik produk itu semata-mata,
tetapi karena manfaat yang ditimbulkan dari produk yang dibelinya tersebut. Pada dasarnya
produk yang dibeli konsumen itu dapat dibedakan atas tiga tingkatan, yaitu:
1. Produk inti (core product), yang merupakan inti atau dasar yang sesungguhnya
dari produk yang ingin diperoleh atau didapatkan oleh seorang pembeli atau
konsumen dari produk tersebut..
2. Produk formal (formal product), yang merupakan bentuk, model, kualitas/mutu,
merek dan kemasan yang menyertai produk tersebut.
3. Produk tambahan (augemented product) adalah tambahan produk formal dengan
berbagai jasa yang menyertainya, seperti pemasangan (instalasi), pelayanan,
pemeliharaan, dan pengangkutan secara cuma-cuma.
Hubungan ketiga tingkatan produk tersebut diatas dapat digambarkan seperti dapat dilihat
pada gambar:
Terlihat bahwa produk inti menunjukkan tingkatan dasar dari produk, yang
merupakan suatu bungkusan dari pelayanan penanggulangan masalah, misalnya bila ibu
rumah tangga membeli sabun bayi, bukanlah membeli barang yang mempunyai sifat kimia,
maupun sifat fisik tertentu, namun mereka membeli suatu harapan yakni kebersihan badan
anaknya. Jadi produk inti merupakan jawaban atas pertanyaan “apakah sesungguhnya yang
dibeli oleh seorang pembeli?.”
Merek adalah nama, istilah, tanda atau lambing dan kombinasi dari dua atau lebih
unsur tersebut, yang dimaksudka untuk mengidentifikasi (barang atau jasa) dari seorang
penjual atau kelompok penjual dan yang membedakannya dari produk saingan. Penentuan
merek dagang dari produk yang dipasarkan merupakan salah satu teknik dari kebijakan
produk yang mendasari strategi pemasaran. Hal ini karena merek dagang itu hendaklah
mudah diingat, mudah dibaca, dan mudah dibedakan. Kegiatan memperkenalkan dan
mempopulerkan merek dagang suatu produk merupakan syarat untuk berhasilnya perusahaan
memasarkan produk tersebut. Usaha untuk memilih merek dagang yang tepat, sangat erat
hubungannya dengan strategi promosi penjualan dan pengemasan (packaging).
Pemberian merek pada suatu produk dimaksudkan untuk beberapa alasan, yaitu:
1. Untuk tujuan identifikasi, guna mempermudah penanganan (handling) atau
mencari jejak (tracking) produk yang dipasarkan.
2. Melindungi produk yang unik dari kemungkinan ditiru pesaing.
3. Produsen ingin menekankan mutu tertentu yang ditawarkan dan untuk
mempermudah konsumen menemukan produk tersebut kembaii.
4. Sebagai landasan untuk mengadakan diferensiasi harga.
Meskipun merek adalah nama atau tanda, aan tetapi merek mempunyai arti yang
penting dalam pemasaran, karena merek amat efektif sebagai alat untuk meningkatkan atau
mempertahankan jumlah penjualan. Hal ini dapat diharapkan apabila konsumen memperoleh
kepuasan dari suatu produk tertentu, sehingga dengan pemberian merek, konsumen dapat
mencari dan membeli produk yang diinginkannya tersebut, karena selalu diingat oleh
konsumen (brand loyalty). Apabila merek telah dikenal oleh konsumen, maka dapat
diharapkan konsumen mempunyai preferensi atas merek (brand preference) produk tersebut.
Sedangkan pada produsen menggunakan merek untuk meyakinkan para konsumen bahwa
suatu merek tertentu menunjukkan standar kualiats/mutu tertentu, dengan demikian,
diharapkan dapat diperoleh jumlah penjualan dan penguasaan (share) pasar yang stabil dan
jika mungkin dapat lebih besar. Selain itu, merek yang digunakan untuk membedakan produk
tersebut dengan produk saingan yang ada, karena seorang konsumen yang ingin membeli
suatu produk akan selalu mencoba mengenali ciri-ciri dari produk tersebut. Sehingga hal ini
menunjukkan bahwa merek itu pada dasarnya mempunyai dua fungsi, yaitu:
1. Memberikan identifikasi terhadap suatu produk, sehingga para konsumen
mengenal merek dagang yang berbeda dengan produk lain.
2. Untuk menarik calon pembeli.
Penggunaan merek dagang untuk produk yang dipasarkan akhir-akhir ini sangat
penting, terutama dikarenakan terdapatnya manfaat atau kegunaan dari penggunaan merek
tersebut, baik bagi produsen dan penyalur, maupun bagi konsumen.
Manfaat penggunaan merek bagi produsen adalah:
a) Untuk dasar melakukan identifikasi, sehingga mudah dalam penanganannya dan
pencariannya.
b) Untuk mencegah peniruan cii khas dari produk
c) Untuk menunjukkan taraf mutu tertentu atas produk yang ditawarkan
d) Untuk membantu dengan mempermudah konsumen dalam pencarian produk yang
terbukti memuaskan kebutuhan dan keinginannya
e) Digunakan sebagai dasar untuk membedakan harga dari produk-produknya
Merek dagang yang digunakan oleh perusahaan dapat dibedakan atas merek dagang
perusahaan (manufacturers brands) dan merek dagang penyalur (middleman brands). Pada
dasarnya merek dagang perusahaan dapat pula dibedakan atas 4 macam, yang masing-masing
akan diuraikan sebagai berikut:
1. Nama merek untuk produk tertentu (individual brand names). Dalam hal ini nama
merek yang digunakan khusus untuk masing-masing jenis produk, yang berbeda
dengan jenis produk lainnya. Sebagai contoh, unilever memproduksi dan
memasarkan sabun mandi dengan merek Lux, Colibrita, dan Lifebuoy.
2. Nama merek keluarga perusahaan yang digunakan untuk seluruh produk secara
kolektif (a blanket family names for all products). Dalam hal ini merek dagang
perusahaan yang diberikan adalah sama untuk seluruh produk yang dihasilka
perusahaan tersebut. Sebagai contoh, perusahaan Toshiba untuk seluruh produk
hasil produksinya.
3. Nama merek keluarga yang terpisah untuk seluruh produk (separate family names
for all products). Dalam hal ini merek yang berbeda untuk tiap-tiap kelompok
produk yang dihasilkan perusahaan, misalnya merek A untuk sepatu wanita, dan
merek B untuk sepatu pria.
4. Nama merek dagang perusahaan yang dikombinasikan dengan nama merek
produk masing-masing (company trade name combined with individual product
names). Dalam hal ini terdapat kombinasi antara merek dagang perusahaan dan
nama merek masing-masing produk yang dihasilkan, sebagai contoh misalnya
Johnson & Johnson bedak biang keringa dan lainnya. Contoh lain adalah mobil
dari Toyota dengan merek Toyota Crown, Toyota Corona, Toyota Corolla, dan
Toyota Kijang.
BAB III
PEMASARAN LANGSUNG DAN DIGITAL
Pemasaran produk adalah salah satu kunci untuk memaksimumkan tujuan perusahaan
dalam menghasilkan laba. Tanpa adanya pemasaran maka usaha atau bisnis yang kita
jalankan tidak akan berkembang pesat. Pemasaran pada setiap perusahaan pasti berbeda,
masih ada yang menggunakan sistem pemasaran tradisional yang dilakukan dengan cara
promosi dari mulut ke mulut, dalam artian bahwa pemasaran yang dilangsungkan tidak
efisien dan strategik.
Melihat perkembangan teknologi, yang semakin hari semakin maju, tampaknya sudah
memberikan warna tersendiri bagi kalangan pebisnis. Mayoritas masyarakat Indonesia sudah
menggunakan internet sebagai lahan untuk bisnis. Seringkali kegiatan memasarkan suatu
produk biasanya menggunakan iklan baris, promosi dari mulut ke mulut, pameran, dan dirasa
sangat kurang efektif. Saat ini memasarkan produk cukup dengan menggunakan teknologi.
Pemasaran dikenal dengan dua tipe, yaitu pemasaran langsung dan pemasaran digital.
A. Pemasaran Langsung (Direct marketing)
Pemasaran merupakan ujung tombak dalam perusahaan. Dalam dunia persaingan
bisnis yang semakin ketat, perusahaan selalu mengupayakan supaya tetap hidup dan
berkembang. Oleh karena itu, seorang pemasar juga didorong untuk memahami permasalahan
pokok di bidangnya dan menyusun strategi agar dapat mencapai tujuan yang ingin dicapai
oleh perusahaan.
Menurut Kotler dan Keller (2012:409), Direct marketing adalah hubungan secara
langsung dengan target konsumen individu untuk menciptakan respon secara langsung
maupun membangun hubungan pelanggan jangka panjang. Pendapat lain dari Hudson
(2008:312), Direct marketing adalah sistem pemasaran yang dikendalikan penuh oleh
pemasar, mengembangkan produk, mempromosikan dan mendistribusikan langsung
produknya pada konsumen akhir dengan menggunakan beberapa pilihan media, dan
menerima pemesanan langsung dari pelanggan.
Direct marketing adalah sistem pemasaran yang menggunakan saluran langsung
untuk mencapai konsumen dan menyerahkan produk barang atau jasa kepada konsumen
tanpa melalui perantara pemasaran unruk menghasilkan tanggapan dan atau transaksi yang
dapat diukur pada suatu lokasi. Direct marketing bersifat interaktif yang memanfaatkan satu
atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur dan atau transaksi di
sembarang lokasi.
Beberapa definisi dari Direct marketing dapat di pahami yaiu, pemasaran secara
langsung dilakukan untuk memperoleh hubungan timbal balik dari konsumen, dengan tujuan
supaya produsen bisa menangkap respon secara langsung dari konsumen. Barang yang
diterima oleh konsumen merupakan pelayanan langsung dari pemasar, bisa dikatakan tanpa
perantara atau pihak ke tiga.
Direct marketing mempunyai beberapa dimensi yang fokusnya pada konsumen untuk
membeli. Hubungan yang baik dengan pelanggan membuat Direct marketing menjadi elemen
yang efektif dalam menambah jumlah pelanggan juga mempertahankannya, selain itu elemen
ini juga dapat dijadikan sebagai upaya untuk mengubah perilaku pelanggan, selain itu fokus
dari Direct marketing ini bisa lebih terarah karena berfokus kepada individu atau segment
audiens. Menciptakan hubungan yang erat dengan pelanggan, diperlukan adanya data yang
akurat dan terukur, maka Direct marketing menjadi element yang paling cocok digunakan
dalam perusahaan dengan pengaturan data yang baik untuk melakukan kegiatan promosi
secara terarah.
Kemajuan teknologi telah memperkaya media komunkasi, sehingga tidak lagi
bergantung pada media konvensional, seperti koran, radio, telepon rumah, dan televisi.
Sekarang kita bisa menggunakan media baru seperti komputer, mesin fax, telepon seluler,
dan internet. Media-media ini dapat dimanfaatkan untuk menawarkan produk secara langsung
kepada konsumen untuk memperoleh prospek yang baru, perusahaan juda bisa mengukur
hasilnya secara lebih akurat.
Menurut Hasan (2013:610) Karakteristik Direct marketing sebagai berikut :
1. Non-public : Pesan biasanya hanya ditujukan target kepada konsumen tertentu
(one-to-one customer), dan dapat dilakukan dengan cara pengiriman surat via pos atau
e-mail, yang artinya pesan tersebut hanya diketahui satu pihak terkait saja dan publik
tidak mengetahui.
2. Customized : Pesan dapat disiapkan dan dirancang dengan sebaik-baiknya terlebih
dahulu sebelum dikirimkan kepada konsumen yang bersangkutan supaya konsumen
tertarik dengan produk atau jasa yang ingin dipasarkan.
3. Up-to-date : Pesan disiapkan dengan sangat cepat sesuai untuk diberikan kepada
konsumen atau calon konsumen tertentu.
4. Interactive : Pessan bisa diubah sesuai tanggapan konsumen yang bersangkutan,
sehingga menimbulkan suatu komunikasi yang interaktif.
B. Pemasaran Digital (Digital Marketing)
Pesatnya kemajuan dunia teknologi dan informasi, hal tersebut menjadikan internet
sebagai media komunikasi yang banyak diminati oleh masyarakat. Sehingga mengakibatkan
perubahan komunikasi konvensional menjadi modern dan menjadi serba digital. Kemajuan
ini pun semakin meluas semenjak telepon seluler sebagai media internet yang banyak
digunakan masyarakat. Dari telepon seluler atau smartphone memberikan banyak fasilitas
seperti sms, chatting, email, browsing, dan juga fasilitas media sosial seperti instagram,
twitter, facebook, youtube, tik tok, dan lain-lain.
Pada berkembangnya kemajuan teknologi, hal tersebut berdampak hampir rata-rata
penduduk di Indonesia menggunakan smartphone sebagai sarana informasi. Dengan
kemajuan teknologi ini dapat dimanfaatkan dalam bidang pemasaran yang akan membuat
cost dalam biaya promosi menjadi rendah dengan hasil yang luar biasa. Kemajuan teknologi
menjadi bukti nyata, bahwa jarak bukan sebagai penghalang lagi, sangat jauh berbeda dengan
cara konvensional yang dulu sangat sulit dan memerlukan cost yang banyak dalam
memasarkan produk. Social media adalah media sosialisasi dan interaksi, yang dapat menarik
perhatian banyak orang untuk melihat tautan yang berisi mengenai informasi suatu produk
barang atau jasa.
Pemasaran digital (digital marketing) adalah suatu istilah umum untuk memasarkan
produk barang atau jasa yang ditargetkan, terukur, dan interaktif dengan menggunakan
teknologi digital. Tujuan utama dari digital marketing adalah untuk mempromosikan merek,
membentuk prefensi dan meningkatkan traffic penjualan melalui beberapa teknik pemasaran
digital. Istilah lain dari digital marketing adalah online marketing atau internet marketing.
Digital marketing merupakan perwujudan dari penerapan, penggunaan atau pemanfaatan dari
teknologi dalam proses pemasaran, yang terjadi dengan beberapa tahapan sebagai berikut
(Ryan,2014:4):
A. Teknologi baru muncul dan mulai digunakan
B. Teknologi mulai dikenal dan diprioritaskan dalam dunia pemasaran
C. Para pemasar yang inovatif melakukan eksplorasi dan terobosan untuk dapat
meningkatkan fungsi atau daya guna dari teknologi dalam mencapai target
jangkauan pemasaran.
D. Teknologi menjadi strategi utama dan diapdosi sebagai standar praktik
pemasaran.
Tahapan diatas menunjukkan bagaimana sebuah teknologi mendasari terlahirnya
konsep pemasaran digital (digital marketing), namun demikian, teknologi hanya merupakan
sebuah alat, yang apabila dilihat dari perspektif pemasaran, merupakan sarana penghubung
yang dapat meningkatkan efektivitas relasi antar manusia, atau dalam hal ini, antar pemasar
dan pasar sebagai target (Ryan,2014:4).
Keputusan untuk menerapkan digital marketing sebagai strategi bisnis harus
disesuaikan dengan karakteristik bisnis yang dijalankan sebagai dasar untuk menegaskan
tingkat kebutuhan demi penerapan strategi tersebut. Secara sederhana, terdapat dua jenis
karakteristik bisnis yang harus dikenali dalam menentukan untuk menggunakan digital
marketing, yaitu (Ryan,2014:23):
A. Mengenali karakteristik konsumen atau calon konsumen
Dalam hal ini, terdapat dua karakteristik pelanggan, yaitu pelanggan yang telah aktif
dalam kegiatan online , atau pelanggan yang akan aktif dalam kegiatan online . Jika
pelanggan adalah pihak yang menggunakan teknologi digital dalam mencari atau
membeli produk barang dan jasa yang ditawarkan, maka penggunaan digital
marketing adalah sebuah pilihan terbaik. Sebaliknya, jika pelanggan tidak
memerlukan penggunaan teknologi digital, maka tidak perlu menggunakan strategi
digital marketing. Namun demikian, pelanggan yang belum menggunakan tersebut
bukan berarti tidak akan pernah menggunakan dan dapat menjadi calon pelanggan di
masa depan, oleh karena itu, pelanggan penggunaan digital marketing tetap perlu
dipertimbangkan sebagai strategi pemasaran dengan target jangka panjang.
B. Mengenali kesesuaian karakteristik produk atau jasa atau merek dengan digital
marketing
Hampir seluruh jenis produk barang atau jasa atau merek bisa dijual secara online .
Prinsip ini mendasari argumen bahwa tidak perlu ada karakteristik khusus untuk dapat
menjual barang melalui strategi digital marketing. Perhatian utama hanya pada faktor
pelanggan, sebagaimana yang sudah ada pada poin 1 (satu) di atas, bahwa jika terjadi
interaksi secara online dengan pelanggan, maka semua jenis produk barang atau jasa
dapat ditawarkan melalui penerapan strategi digital marketing.
C. Strategi Pemasaran Langsung (Direct marketing)
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi dalam menerapkan strategi pemasaran
langsung, yaitu :
a. Cara pemasaran produk
Cara pemasaran produk akan mempengaruhi keberhasilan dari pemasaran
langsung itu sendiri. Cara yang digunakan seperti tatap muka dengan
pelanggan, menggunakan suara (telemarketing), direct mail, memanfaatkan
platform media sosial dan e-commercee menentukan keberhasilan pemasaran
yang dilakukan.
5. Measure of Effectiveness
Lebih mudah mendapatkan feedback secara langsung dari pihak
konsumen berkaitan dengan produk atau jasa yang tengah ditawarkan.
6. Opportunity to Test
Berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pemasaran produk menjadi
mudah dilakukan, misalnya kegiatan riset harga, promosi, hingga penentuan
waktu produksi.
7. Consumer Database
Memudahkan pihak pemasar atau produsen dalam membentuk
database konsumen, sehingga dapat meraih penjualan yang berulang dari satu
pelanggan sekaligus atau lebih.
Meskipun Direct marketing atau pemasaran langsung itu mempunyai beragam
kelebihan, tidak dapat dipungkiri apabila strategi ini juga mempunyai kekurangan.
Kekurangan dari pemasaran langsung :
1. Mengganggu privasi beberapa konsumen
Melalui media pengiriman surat langsung, hal tersebut bisa menjadi
alasan terganggunya konsumen karena akan mendapatkan telepom dan
penawaran setiap harinya.
2. Tingkat ketepatan daftar terlalu rendah
Tingkat ketepatan daftar yang digunakan untuk menunjuk target
market terkadang terlalu rendah. Hal tersebut disebabkan karena daftar yang
digunakan sering tidak sesuai dengan target market yang disasarkan oleh pihak
perusahaan.
3. Biaya besar untuk menyediakan fasilitas dan sarana
Membutuhkan berbagai fasilitas dan sarana yang memadai, mulai dari
fasilitas telepon online, SDM (Sumber Daya Manusia) yang handal dan
mampu menguasai informasi akan suatu produk, hingga anggaran iklan di
media tertentu.
4. Mahalnya harga iklan
Dengan meningkatnya harga iklan di media cetak dan elektronik, yang
mana harganya kian lama kian mahal. Untuk mengakali hal tersebut, sebagian
besar pemasar selaku produsen beralih menggunakan media internet.
BAB V
Pemasaran global dewasa ini dan pemasaran yang berkelanjutan
A. Pemasaran Global
Dewasa ini, banyak perusahaan sudah menjalankan pemasaran global produk -
produknya yang saat ini telah menjadi tuntutan zaman. kemajuan teknologi yang ada,
menjadi salah satu dorongan perusahaan untuk melebarkan cakupan pasarnya. Namun
dalam upaya yang dilakukan perusahaan untuk masuk kedalam persaingan global
tentu tidak semudah yang dibayangkan. Dengan adanya perbedaan aturan hukum di
masing - masing negara, untuk itu diperlukan adanya perencanaan program
pemasaran yang sesuai untuk setiap pasar di region yang berbeda.
Salah satu latar belakang yang sangat sulit di kendalikan oleh perusahaan
terkait pemasaran global ini adalah adanya globalisasi. Dengan adanya globalisasi ini
membuat sekat - sekat antar negara semakin tidak terlihat dan seakan - akan seperti
tanpa batas. Tanda - tanda pengeruh globalisasi yang saat ini dihadapi perusahaan
yaitu persaingan global yang tentunya sulit untuk dikendalikan perusahaan dan
berkemungkinan memberikan dampak buruk jika perusahaan tersebut tidak mampu
bersaing dengan kompetitor di pasar global.
Globalisasi menjadi sebuah tantangan bagi semua perusahaan yang ingin
masuk ke pasar global. Karena dengan adanya globalisasi, perusahaan dituntut untuk
menerapkan strategi pemasaran global sehingga akan berdampak pada keunggulan
bersaing di pasar lokal, yaitu pasar tempat produk perusahaan dipasarkan. Namun
demikian, setiap negara memiliki karakteristik yang beragam sehingga perusahaan
harus pula mengamati permintaan pasar lokal terhadap produk yang dijual. Dengan
adanya permintaan yang memiliki karakteristik berbeda, maka penerapan strategi
pemasaran global yang sesuai dengan kondisi pasar diperlukan. Pendekatan strategi
ini dikenal dengan adaptation marketing strategy.
Terkait dengan globalisasi tersebut, permasalahan yang muncul adalah banyak
perusahaan Indonesia yang belum cukup mampu menghadapi persaingan di pasar
global. Pada akhirnya, Indonesia hanya dijadikan target pasar bagi perusahaan-
perusahaan asing. Sebagai salah satu contohnya adalah pasar otomotif, semua industri
otomotif kelas dunia telah hadir di Indonesia dan menikmati keuntungan yang besar.
Demikian halnya dengan pasar elektronik telah dikuasai perusahaan asal Jepang,
Korea, dan Cina.
Dari adanya pemasaran global ini tentu memberikan manfaat bagi perusahaan
yang menjalankannya, berikut ini adalah manfat - manfaat pemasaran global antara
lain :
a) Pertumbuhan Ekonomi
Dengan adanya kegiatan pemasaran global tentu hal ini akan
memberikan dampak positif terhadap negara yaitu pertumbuhan ekonomi
suatu negara dapat meningkat. Peningkatan pertumbuhan ekonomi ini
bergantung pada kegiatan jual beli yang dilakukan oleh masyarakatnya.
Karena, adanya pemasaran global ini memberikan kesempatan lebih besar
untuk terjadinya transaksi jual beli, maka hal ini berpengaruh pada
pertumbuhan ekonomi suatu negara.
d) Bertahan Hidup
Hal yang dimaksudkan adalah dengan adanya pemasaran global ini
memiliki tujuan salah satunya untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat
serta menciptakan kesempatan agar masyarakat mampu hidup lebih baik.
Karena pada prinsipnya, hampit tidak ada satu negara pun yang mampu
memenuhi kebutuhan hidup masyarakatnya dengan sempurna.
e) Kesempatan Kerja
Selain beberapa point yang sudah disebutkan diatas, adanya pemasaran
global ini berkaitan langsung pada eksistensi perusahaan. Ketika sebuah
perusahaan mampu meningkatkan eksistensinya dengan pemasaran global
maka hal ini berkemungkinan untuk menciptakan kesempatan kerja yang
lebih banyak.
Beberapa manfaat yang muncul akibat adanya pemasaran global tentu harus
dibarengi dengan pemahaman pelaku usaha tentang strategi - strategi pemasaran
global. Strategi pemasaran yang dipahami oleh pelaku usaha dapat membantu usaha
yang dijalanan dapat survive dengan baik.
Seperti yang diungkapkan oleh Viswanathan dan Dickson (2006) bahwa
strategi pemasaran global meliputi dua pendekatan yaitu strategi pemasaran standar
dan strategi pemasaran yang disesuaikan dengan kondisi negara tempat bisnis
perusahaan dipasarkan (Standardization and adaptation of marketing strategies).
Strategi pemasaran dengan pendekatan standar lebih menekankan pada pasar global
yang memiliki sifat pelanggan yang homogen (consumer homogeneity). Strategi ini
menekankan perusahaan untuk dapat memasarkan produk dan layanan yang sama di
seluruh dunia dengan menggunakan identik strategi dengan biaya yang lebih rendah
dan margin yang lebih tinggi.
Hal yang sama dikemukan oleh Levitt (1983) bahwa perusahaan multinasional
yang memiliki pasar global akan lebih kompetitif bila mereka mampu menawarkan
produk-produk global yang standar secara fungsional, dapat diandalkan, dan berbiaya
rendah. Beberapa perusahaan yang lebih menekankan kepada preferensi konsumen
akan dibingungkan oleh perilaku konsumen yang selalu berubah-ubah sehingga
menjadi sulit dalam pengambilan keputusan. Perusahaan global akan mencapai sukses
dalam jangka panjang jika ia mampu berkonsentrasi pada pasar yang konsumen
inginkan daripada menggarap pasar yang konsumen pikirkan secara detail. Menurut
Levitt (1983), perusahaan global merupakan perusahaan yang mampu menjual dengan
biaya relatif rendah di seluruh dunia dengan satu kesatuan strategi.
Terdapat lima alternatif strategi dalam pemasaran global yang dikemukakan
oleh Keegan (1999) yang meliputi :
a) Strategi perluasan langsung.
Dalam strategi ini, perusahaan tidak melakukan sesuatu yang
baru atau sama sekali tidak mengubah produk yang sudah dijualnya di
pasar domestik, dan memasarkannya ke pasar asing dengan cara
promosi yang juga sudah diterapkan di pasar domestik sebelumnya.
Strategi ini akan cocok untuk produk-produk seperti kamera dan
peralatan elektronika.
b) Adaptasi produk
Strategi perusahaan melakukan perubahan pada produk sesuai
pasar yang dituju. Promosi tidak banyak diubah, bahkan terkadang
tidak diubah sama sekali. Hal ini telah dilakukan oleh McDonalds dan
Kentucky Fried Chicken (KFC). McDonalds mencontohkan dengan
mengembangkan produk McRendang, demikian pula KFC memasukan
nasi sebagai salah menunya.
d) Adaptasi komunikasi
Strategi yang dilakukan perusahaan dengan menyesuaikan
promosi sesuai kondisi pasar yang dituju.
e) Strategi adaptasi ganda
Perusahaan melakukan penyesuaian antara produk dan
promosinya sesuai dengan pasar yang dituju. Pemilihan kelima strategi
tersebut perlu didasarkan kepada tujuh faktor kunci yang perlu
dipertimbangkan, yaitu aspek standardisasi/kustomisasi, aspek hukum,
aspek ekonomi, tingkat pendapatan masyarakat, aspek pasar sasaran,
aspek budaya, dan aspek persaingan.
B. Pemasaran Berkelanjutan
Arum, R. (2022, May 10). Pengertian Direct Marketing: Bentuk, media, Kelebihan, Dan
Kekurangannya. Gramedia Literasi. Retrieved October 26, 2022, from
https://www.gramedia.com/literasi/direct-marketing/amp/
Chandra, Rahul. 2013. Indonesia Online: A Digital Economy Emerges, Fueled by Cheap
Mobile Handsets.
Philip Kotler, Kevin L. Keller, Manajemen Pemasaran Jilid Kedua, (Jakarta: Erlangga, 2013),
h. 241
Strategi Acuan / bauran pemasaran (marketing mix). 123dok.com. (n.d.). Retrieved October
26, 2022, from https://123dok.com/article/strategi-acuan-bauran-pemasaran-
marketing-mix.zgw46847
Walisongo. Welcome to Walisongo Repository - Walisongo Repository. (n.d.). Retrieved
October 26, 2022, from https://eprints.walisongo.ac.id/
Bab II kajian pustaka A. digital marketing - uin banten. (n.d.). Retrieved October 26, 2022,
from http://repository.uinbanten.ac.id/8158/4/BAB%20II.pdf
Organisational strategy for marketing. (2014). Marketing Organisation (RLE Marketing),
221–227. https://doi.org/10.4324/9781315760612-22
Kotler, Philip dan Gary Armstrong (2012) Principles of Marketing, 14th ed. Pearson
Education, Inc., publishing as Prentice Hall, One Lake Street, Upper Saddle River,
New Jersey 07458.
Reutlinger, Janina (2012), Sustainable Marketing, The Importance of Being Sustainable
Business, Bachelor’s Thesis, Lahti University of Applied Sciences, Degree
Programme in International Business.
Meler, M., & Magaš, D. (2014).Sustainable Marketing for SustainableDevelopment. In
Reykjavik11thInternational Academic Conference.
Nurtjahjadi, E. (2014). SustainableMarketing: Pemasaran RamahLingkungan dan Sosial
Demi GenerasiMendatang. Proseedings SNEB.
Septifani, R., Achmadi, F., & Santoso, I. (2014). Pengaruh Green Marketing, Pengetahuan
dan Minat Membeli Terhadap Keputusan Pembelian. Jurnal Manajemen Teknologi,
13(2), 201-218.
Media, A. (2022, March 8). Indikator Direct Marketing Menurut Ahli. Creator Media | Media
Creator Information. Retrieved October 26, 2022, from
https://creatormedia.my.id/indikator-direct-marketing-menurut-ahli/
Trivedi, K., Trivedi, P., & Goswami, V. (2018). Sustainable Marketing Strategies: Creating
Business Value by Meeting Consumer Expectation. International Journal of
Management, Economics and Social Sciences (IJMESS), 7(2),
Ervianto, W. I. (2015). Implementasi Green Construction sebagai Upaya Mencapai
Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia. In Penelitian dalam Konferensi Nas ional
Forum Wahana Teknik ke II.
Jaya, U. P. (n.d.). About us: Jaya launch pad. About Us | Jaya Launch Pad. Retrieved
October 26, 2022, from https://jlp.upj.ac.id/static-page/107/about-us
Admin. (2021, September 15). 10 Kelebihan Dan Kekurangan digital marketing.
RepublikSEO. Retrieved October 26, 2022, from https://republikseo.net/kelebihan-
dan-kekurangan-digital-marketing/
Kotler, dan keller (2012). manajemen pemasaran. edisi 12. jakarta : erlangga
Pulizzi, Joe.2014. Epic Content Marketing. US : Hill Education. hal.22
Hermawan, Agus. 2012. Komunikasi Pemasaran.
Manajemen Pemasaran Jilid Kedua, ( Jakarta : Erlangga, 2013) h. 295 - 296.
Keegan, W. J., & Green, M. C. (2020). Global marketing. Pearson Education.
Kotler & Keller, 2016. Agus Hermawan (2012:132). Kotler & Armstrong (2014:484)
Chaffey, D., & Ellis-Chadwick, F. (2022). Digital Marketing. Pearson.