142-Article Text-136-1-10-20190919
142-Article Text-136-1-10-20190919
Abstract
267
PRAJA
Volume 2 | Nomor 2 | EDISI MILAD | April 2013
Akuntabilitas Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja di Kabupaten Sidenreng Rappang
268
PRAJA
Volume 2 | Nomor 2 | EDISI MILAD | April 2013
Akuntabilitas Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja di Kabupaten Sidenreng Rappang
serta operasi penertiban jika terdapat Untuk itulah maka penulis mengangkat
penyimpangan terhadap peraturan daerah judul “Akuntabilitas Kinerja Satuan Polisi
yang berlaku. Program-program tersebut Pamong Paraja Di Kabupaten Sidenreng
bertujuan untuk mengajak masyarakat agar Rappang”. Tugas Satuan Polisi Pamong
memahami pentingnya ketaatan dan Praja ke depan harus dilaksanakan dengan
kepatuhan terhadap produk hukum daerah baik di mana sangat diperlukan kedisiplinan
sehingga mereka sadar akan kewajibannya dan dedikasi yang tinggi dan peningkatan
sebagai warga negara. Dalam rangka kinerja dari para personilnya, walaupun
melaksanakan tugas pokok dan fungsi dalam pelaksanaan tugas Satpol PP itu penuh
anggota Satuan Polosi Pamong Praja lebih dengan tantangan dan hambatan dalam
mengedepankan pendekatan secara persuasif menegakkan berbagai kebijakan dan
dibanding dengan cara pendekatan represif. pelaksanaan Perda Kabupaten Sidenreng
Serta memegang prinsip koordinasi dengan Rappang.
berbagai pihak terkait dengan permasalahan
di lapangan.
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) B. KONSEP AKUNTABILITAS
sebagai garda terdepan dari pemerintah Menurut Syamsuddin Haris (2005: 54-
daerah mempunyai tugas yang amat berat 55), mengemukakan bahwa akuntabilitas
dalam menjalankan peraturan daerah. Di merupakan komponen penting dari prinsip
mana Satpol PP harus bertindak sesuai tata pemerintahan yang baik (good
dengan perintah dari pemerintah daerah, governance). Dikembangkan oleh World
sehingga sering terjadi benturan dengan - Bank dan UNDP, good governance
masyarakat. Kinerja Satpol PP dalam dipercaya dapat menguatkan kapasitas
menjalankan tugas dan fungsinya dilihat dari pemerintah dalam rangka memberi
kacamata masyarakat kurang mendapat kesejahteraan secara maksimal kepada
dukungan, bahkan Satpol PP dianggapnya masyarakatnya. World Bank mendefinisikan
sebagai musuh yang selalu menghantui governance sebagai “ the way state power is
utamanya bagi masyarakat yang mempunyai used in managing economic and social
kepentingan-kepentingan yang berurusan resources for development society” UNDP,
dengan produk hukum daerah ( perda dan melihat konsep ini lebih luas tidak hanya
keputusan kepala daerah). mencakup masalah ekonomi dan social,
269
PRAJA
Volume 2 | Nomor 2 | EDISI MILAD | April 2013
Akuntabilitas Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja di Kabupaten Sidenreng Rappang
melainkan juga politi dan administrasi,” the orang” terhadap masyarakat secara luas atau
exercise of political, economic, and dalam suatu organisasi. Dalam konteks
administrative authority to manage a institusi pemerintah, “seseorang” tersebut
nation”s affair at all levels”. Dengan adalah pimpinan instansi pemerintah sebagai
demikian kata governance bererti penerima amanat yang memberikan
penggunaan atau pelaksanaan kewenangan pertanggung jawaban atas pelaksanaan
politik, ekonomi, dan administrates untuk amanat tersebut kepada masyarakat atau
mengelola masalah-masalah nasional pada publik sebagai pemberi amanat. Dalam
semua tingkatan. Di sini tekanannya pada pandangan J.B.Ghartey akuntabilitas
kewenangan, kekuasaan yang sah atau ditujukan untuk mencari jawaban atas
kekuasaan yang memiliki legitimasi. pertanyaan yang berhubungan dengan
Good governance, dengan demikian, stewardship yaitu apa, mengapa, siapa,
adalah tata kelola governanance yang masuk kemana, yang mana, dan bagaimana suatu
kategori “baik” (good). Good governance pertanggungjawaban harus dilaksanakan. Di
sebagai sebuah nilai untuk menjawab sisi lain, Ledvina V.Carino mengatakan
persoalan-persoalan dalam masyarakat bahwa akuntabilitas merupakan suatu evolusi
dengan metode dan pendekatan yang benar. kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh
Good governanace juga terkait dengan petugas baik yang masih berada pada jalur
efisiensi, yaitu memaksimalkan fungsi otoritasnya atau sudah keluar jauh dari
manajemen pemerintahan, misalnya tanggung jawab dan kewenangannya. Setiap
membentuk struktur yang menghindari orang harus benar-benar menyadari bahwa
kompleksitas kerja dan memaksimalkan setiap tindakannya bukan hanya akan
inisiatif bawahan. Good governanace juga member pengaruh pada dirinya sendiri saja.
menjamin diminimilkannya korupsi, dan Akan tetapi, ia harus menyadari bahwa
memasukkan pandangan kelompok minoritas tindakannya juga akan membawa dampak
dan mereka yang paling rentan dalam proses yang tidak kecil pada orang lain. Dengan
pembuatan kebijakan. demikian, dalam setiap tingkah lakunya
Sjahruddin Rasul mendefinisikan seorang pejabat pemerintah harus
akuntabilitas secara sempit sebagai mempertanggungjawabkan kepada
kememampuan untuk memberi jawaban lingkungannya.
kepada otoritas yang lebih tinggi atas Miriam Budiardjo (1998: 107-120),
tindakan “seseorang” atau “sekelompok mendefinisikan akuntabilitas sebagai
270
PRAJA
Volume 2 | Nomor 2 | EDISI MILAD | April 2013
Akuntabilitas Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja di Kabupaten Sidenreng Rappang
271
PRAJA
Volume 2 | Nomor 2 | EDISI MILAD | April 2013
Akuntabilitas Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja di Kabupaten Sidenreng Rappang
272
PRAJA
Volume 2 | Nomor 2 | EDISI MILAD | April 2013
Akuntabilitas Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja di Kabupaten Sidenreng Rappang
273
PRAJA
Volume 2 | Nomor 2 | EDISI MILAD | April 2013
Akuntabilitas Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja di Kabupaten Sidenreng Rappang
274
PRAJA
Volume 2 | Nomor 2 | EDISI MILAD | April 2013
Akuntabilitas Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja di Kabupaten Sidenreng Rappang
Dengan demikian Satuan Polisi Pamong Ditinjau Dari 2 (dua) peran di atas
Praja memiliki 2 (dua) peran: tampak bahwa peran kedua, menegakkan
1. Menegakkan Peraturan Daerah; Peraturan Daerah, bersifat lebih strategis
2. Menyelenggarakan ketertiban umum dan karena peran yang pertama, di bidang
ketenteraman masyarakat. penyelenggaraan ketenteraman dan
ketertiban umum bersifat koordinatif lintas
Peran pertama berkaitan erat dengan
kabupaten dan kota, dalam melaksanakan
eksistensi Pemerintah Daerah, karena
pembangunan dan penyelenggaraan
keberadaannya didukung dengan berbagai
pemerintahan.
Peraturan Daerah yang ada. Misalnya
Peraturan Daerah yang mengatur tentang
F. FAKTOR-FAKTOR YANG
Struktur Organisasi dan Tata Kerja Perangkat
MEMPENGARUHI
Daerah. Disamping itu kemampuan daerah AKUNTABILITAS KINERJA
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA.
juga ditentukan oleh berbagai Peraturan
Daerah, seperti peraturan yang mengatur Menurut Surjadi (2009:66) faktor-faktor
APBD, Peraturan Daerah yang mengatur yang mempengaruhi akuntabilitas kinerja
pajak dan retribusi, Peraturan Daerah adalah sebagai berikut :
tersebut jelas mempengaruhi kapasitas 1. Tingkat ketelitian (akurasi), adalah
Daerah dalam penyelenggaraan kecermatan, ketepatan dalam melakukan
pemerintahan. pelayanan publik.
Peran kedua berkaitan dengan salah satu 2. Profesionalitas petugas, adalah:
tugas pokok Pemerintah Daerah, yaitu bertanggung jawab, efektif, efisien,
menyelenggarakan ketertiban umum dan disiplin, dan berorientasi ke masa depan
ketenteraman masyarakat. Tanpa dalam mengantisipasi perkembangan,
dikondisikan dengan baik, ketertiban umum tantangan dan kesempatan.
dan ketenteraman masyarakat akan 3. Kelengkapan sarana dan prasarana
mengganggu jalannya penyelenggaraan adalah: Tersedianya sarana dan
pemerintahan di daerah. Tentu tugas ini harus prasarana kerja, peralatan kerja dan
ada kerjasama dan koordinasi yang baik pendukung lainnya yang memadai
dengan pihak kepolisian setempat secara termasuk persediaan teknologi
berjenjang dari Polda, Polwil, Polres dan telekomunikasi dan informatika.
Polsek. 4. Kejelasan aturan (termasuk kejelasan
275
PRAJA
Volume 2 | Nomor 2 | EDISI MILAD | April 2013
Akuntabilitas Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja di Kabupaten Sidenreng Rappang
kebijakan atau peraturan perundang- hipotesis. Oleh sebab itu penelitian ini
undangan), adalah: Persyaratan teknis terbatas pada usaha mengungkapakan suatu
dan administrasi pelayanan publik, unit keadaan atau peristiwa atau keadaan
kerja/pejabat yang berwenang dan subyek/obyek penelitian pada saat sekarang
bertanggungjawab dalam memerikan berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau
pelayanan dan penyelesaian sebagaimana adanya (Handari Nawawi,
keluhan/persoalan/sengketa dalam 2003: 63)
pelaksanan pelayanan publik. Populasi adalah wilayah generalisasi
5. Kedisiplinan, adalah: Aparat yang terdiri dari obyek atau subyek yang
penyelenggara pelayanan harus disiplin, menjadi kualitas dan karakteristik tertentu
sopan, ramah, dan memberikan yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
memberikan pelayanan dengan ikhlas, dan kemudian untuk ditarik kesimpulannya
sehingga penerima pelayanan merasa (Sugiyono, 2002:57). Dalam penelitian ini
dihargai hak-haknya. yang menjadi populasi adalah semua anggota
Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten
G. METODE PENELITIAN Sidrap. Jadi jumlah populasi keseluruhan
Penetapan lokasi sampel dalam adalah 187 orang.
penelitian diambil secara sengaja (purposive) Jumlah sampel yang digunakan
yaitu cara pengambilan sampel dengan tergantung dengan keadaan populasi. Apabila
memilih daerah penelitian berdasarkan ciri- keadaan populasi memiliki karakteristik yang
ciri atau alasan yang dipandang memiliki sama atau homogen, maka jumlah sampel
hubungan dengan permasalahan yang diteliti yang diambil dapat lebih kecil. Namun
(Singarimbun dan Efendi 2005). Penelitian apabila keadaan populasi adalah heterogen
dilakukan di Kantor Satuan Polisi Pamong maka sampel yang diambil harus benar-benar
Praja Kabupaten Sidenreng Rappang. representatip. Melihat permasalahan yang
Jenis penelitian ini adalah penelitian diteliti adalah Akuntabilitas Kinerja Satuan
deskritif yang bertujuan untuk menandakan Polisi Pamong Praja maka pengambilan
dan menyampaikan fakta-fakta dengan jelas sampel akan dikerjakan memakai teknik
dan teliti. Pada penelitian ini, peniliti hanya Random sampling, dimana jika sampelnya
mengembangkan konsep dan menghimpun melebihi dari 100 orang maka disarankan
fakta tetapi tidak melakukan pengujian cukup mengambil sekitar 10% - 15% atau
276
PRAJA
Volume 2 | Nomor 2 | EDISI MILAD | April 2013
Akuntabilitas Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja di Kabupaten Sidenreng Rappang
277
PRAJA
Volume 2 | Nomor 2 | EDISI MILAD | April 2013
Akuntabilitas Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja di Kabupaten Sidenreng Rappang
278
PRAJA
Volume 2 | Nomor 2 | EDISI MILAD | April 2013
Akuntabilitas Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja di Kabupaten Sidenreng Rappang
kategori, maka tingkat ketelitian anggota disiplin dalam menjalankan tugas yang
Satpol PP dalam menjalankan tugas dan dipercayakan oleh pimpinan, serta
fungsinya dapat dikategorikan sangat memperhatikan unsure kepatutan dan
baik (sangat tinggi) dengan hasil skor tidak bertindak sewenang-wenang atau
4,5. menyalahgunakan kekuasaan. Hal ini
tentunya sangat mendukung upaya
2. Profesionalitas petugas
menciptakan pemerintahan yang bersih
Tanggapan responden mengenai
dan bertanggung jawab.
profesionalitas petugas Satpol PP dalam
Apabila hasil penilaian responden
melaksanakan penegakan Perda dapat
tersebut dikaitkan dengan interval
diketahui bahwa profesionalitas petugas
kategori, maka profesionalitas petugas
Satpo PP dalam melaksanakan
Satpol PP dalam penegakan peraturan
penegakan Perda di Wilayah Kab.Sidrap
daerah dan keputusan Bupati dapat
adalah tinggi dengan persentase 55,52%.
dikategorikan sangat baik (sangat tinggi)
Hal ini menunjukkan adanya
dengan hasil skor 4,75.
peningkatan kearah yang lebih baik.
Besarnya rasa tanggung jawab yang 3. Sarana dan Prasarana
diemban sesuai dengan fungsi dan Dalam pemeliharaan sarana dan
perannya dan siap dituntut apabila terjadi prasarana jika ditinjau dari segi sifat
sesuatu dengan jiwa pengabdian yang maupun waktunya terdapat beberapa
dimilikinya tersebut, dapar mendorong macam yaitu: (1) ditinjau dari sifatnya,
dirinya untuk memiliki loyalitas dan antara lain pemeliharaan yang bersifat
kerelaan berkorban demi Negara, pengecekan, pencegahan, perbaikan
pemerintah dan institusi yang selama ini ringan, perbaikan berat, dan (2) ditinjau
menaunginya. Sikap pfofesionalitas dari waktu pemeliharaannya, yaitu
petugas Satpol PP yang berorientasi pada pemeliharaan sehari-hari dan
pelayanan, pengayoman, penyuluhan dan pemeliharaan secara berkala.
pengembangan partisipasi masyarakat Untuk mengetahui secara jelas
untuk melaksanakan ketentuan dalam tanggapan responden akan sarana dan
Perda. Dengan memberikan pelayanan prasarana yang dimiliki Kantor Satuan
yang lebih baik tanpa menuntut balas Polisi Pamong Praja kab.Sidrap dalam
jasa, memiliki ketegasan moral dan menunjang tugas dan Fungsi Satpol PP
279
PRAJA
Volume 2 | Nomor 2 | EDISI MILAD | April 2013
Akuntabilitas Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja di Kabupaten Sidenreng Rappang
dapat dilihat bahwa sarana dan prasarana terciptanya suasana aman dan upaya
untuk menunjang tugas dan fungsi penegakan Perda dapat dilihat pada hasil
Satpol PP berdasarkan jawaban olahan data bahwa kejelasan aturan
responden adalah tinggi dengan terhadap masyarakat pelanggar Perda
persentase 44,44%. Dari hasil jawaban untuk mendukung terciptanya suasana
responden ini dapat ditarik kesimpulan aman dan upaya penegakan Perda dapat
bahwa sarana dan prasarana yang dikategorikan sedang dengan persentase
dimiliki Kantor Satuan Polisi Pamong 52,77%. Dengan adanya kejelasan aturan
Praja Kab.Sidrap bisa dikatakan cukup terhadap masyarakat pelanggar Perda
memadai, hal ini diperkuat dari hasil bertujuan agar meningkatkan kesadaran
peninjauan langsung peneliti. Dari hasil dan partisipasi masyarakat untuk taat
tersebut peneliti dapat mencatat sarana pada peraturan yang berlaku serta
dan prasarananya antara lain: membangun komitmen masyarakat
1. Gedung kantor terhadap tujuan-tujuan Pemerintah
2. Rumah Dinas Kepala Kantor Kabupaten dengan menggunakan lebih
3. Mobil dinas (3 unit) banyak konsultasi dan penyuluhan akan
4. Motor dinas (3 unit) pentingnya Perda. Disamping itu,
5. Perlengkapan huru-hara (PHH) pelayanan di bidang ketentraman dan
6. Alat kejut ketertiban umum yang diberkan bersifat
7. Borgol jujur, terbuka, adil, dan tidak
8. HT diskriminatif untuk menumbuhkan
kepercayaan masyarakat terhadap aparat
Apabila hasil penilaian responden
Polisi Pamong Praja (Pol.PP). Dengan
tersebut dikaitkan dengan interval
adanya kepercayaan masyarakat
kategori, maka sarana dan prasarana
terhadap aparat, maka tingkat ketaatan
untuk menunjang tugas dan fungsi
terhadap Perda akan tumbuh dalam diri
Satpol PP dapat dikategorikan baik
masyarakat.
(tinggi) dengan hasil skor 3,25.
Jika hasil dari jawaban responden
4. Kejelasan Aturan
tersebut dikaitkan dengan interval
Tanggapan responden mengenai
kategori, maka kejelasan aturan terhadap
kejelasan aturan terhadap masyarakat
masyarakat pelanggar Perda untuk
pelanggar Perda untuk mendukung
mendukung terciptanya suasana aman
280
PRAJA
Volume 2 | Nomor 2 | EDISI MILAD | April 2013
Akuntabilitas Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja di Kabupaten Sidenreng Rappang
dan upaya penegakan Perda dapat Hasil analisis pada faktor-faktor yang
dikategorikan sangat baik (sangat tinggi) mempengaruhi akuntabilitas kinerja
dengan skor 4,25. Satpol PP di Kabupaten Sidrap secara
keseluruhan dapat dilihat pada hasil
5. Kedisiplinan
olahan data, di mana terlihat begitu
Tanggapan responden mengenai
besarnya pengaruh indicator kinerja
tingkat kedisiplinan anggota Satuan
terhadap akuntabilitas kinerja Satpol PP
Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dalam
di Kabupaten Sidrap. Jika diurut dari
melaksanakan tugasnya dapat dilihat
nilai tertinggi dapat dijabarkan sebagai
pada hasil penelitian bahwa responden
berikut: nilai tertinggi adalah
lebih banyak memberikan jawaban
profesionalitas petugas dalam
tinggi mengenai tingkat kedisiplinan
melaksanakan tugasnya, faktor ini
anggota satpol PP dalam melaksanakan
mendapat nilai 4,75, kemudian tingkat
tugasnya dengan persentase 36,11%.
ketelitian anggota Satpol PP dalam
Mengingat tantangan tugas dari
melaksanakan tugasnya yang
perseoalan yang semakin kompleks
memperoleh nilai 4,5. Selanjutnya faktor
pimpinan dalam hal ini adalah Kepala
kejelasan aturan terhadap masyarakat
Kantor Satuan Polisi Pamong Praja
pelanggar Perda untuk mendukung
(Kasat.Pol.PP) merumuskan beberapa
terciptanya suasana aman dan upaya
sistem untuk para anggota Satpol PP
penegakan Perda mendapat nilai 4,25, di
dengan tujuan meningkatkan
tempat berikutnya faktor sarana dan
kedisiplinan. Dengan adanya sikap
prasarana untuk menunjang tugas dan
disiplin dalam pelaksanaan tugas di
fungsi Satpol PP memperoleh nilai 3,25,
lapangan maka tujuan dapat dicapai
sedangkan faktor kedisiplinan anggota
dengan efektif.
dalam melaksanakan tugas operasional
Apabila hasil penilaian responden
lapangan memperoleh nilai 2,75.
tersebut dikaitkan dengan interval
Dari hasil akumulasi nilai-nilai faktor
kategori, maka tingkat kedisiplinan
di atas maka diperoleh nilai rata 3,9 dan
anggota Satpol PP dalam melaksanakan
termasuk dalam kriteria sangat baik.
tugasnya dapat dikategorikan baik
Dari hasil itu pula dapat diperoleh
(tinggi) dengan skor penilaian 2,75.
kesimpulan bahwa kinerja anggota
281
PRAJA
Volume 2 | Nomor 2 | EDISI MILAD | April 2013
Akuntabilitas Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja di Kabupaten Sidenreng Rappang
282
PRAJA
Volume 2 | Nomor 2 | EDISI MILAD | April 2013
Akuntabilitas Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja di Kabupaten Sidenreng Rappang
petugas yang dimaksud adalah aparat dan partisipasi masyarakat untuk taat
penyelenggara pelayanan harus memiliki pada peraturan yang berlaku serta
kompetensi yang sesuai bidang membangun komitmen masyarakat
keahliannya. Dalam hal ini anggota terhadap tujuan-tujuan Pemerintah
Satpol PP dalam melaksanakan tugasnya Kabupaten dengan menggunakan lebih
yakni menangani berbagai permasalahan banyak konsultasi dan penyuluhan akan
yang mengganggu kondisi ketentraman pentingnya Perda. Disamping itu,
dan ketertiban umum akibat pelayanan di bidang ketentraman dan
ketidaktaatan masyarakat terhadap Perda ketertiban umum yang diberkan bersifat
dan produk hukum yang berlaku. Maka jujur, terbuka, adil, dan tidak
daripada itu anggota Satpol PP bertindak diskriminatif untuk menumbuhkan
professional, bijak, dan tegas dalam kepercayaan masyarakat terhadap aparat
menangani kasus pelanggaran Perda. Polisi Pamong Praja (Pol.PP). Dengan
Tercapainya tujuan pelaksanaan tugas adanya kepercayaan masyarakat
operasional di lapangan tidak lepas dari terhadap aparat, maka tingkat ketaatan
dukungan sarana dan prasarana yang terhadap Perda akan tumbuh dalam diri
dimilki Kantor Satpol PP Kab.Sidrap masyarakat. Disamping itu tingkat
yang terbilang sudah cukup lengkap. kedisiplinan anggota Satpol PP dalam
Sarana adalah peralatan dan melaksanakan tugasnya, Wujud dari
perlengkapan yang secara langsung kedisiplinan yang tertanam dapat
dipergunakan dan menunjang proses dibuktikan dengan prilaku dan tingkah
kegiatan pelaksanaan tugas, adapun pola, mentaati jam kerja, melaksanakan
prasarana adalah fasilitas yang secara piket sesuai dengan jadwal. Dengan
tidak langsung menunjang jalannya demikian diharapkan disiplin kerja
proses kegiatan pelaksanaan tugas petugas Satpol PP akan meningkat,
operasional Satpol PP. Adapun kejelasan sehingga pelaksanaan pembinaan,
aturan masyarakat pelanggar Perda pengawasan, pelayanan terhadap
untuk mendukung terciptanya suasana masyarakat dan pelaksanaan kedinasan
aman dan upaya penegakan Perda. lainnya dapat terlaksana secara
Dengan adanya kejelasan aturan maksimal.
terhadap masyarakat pelanggar Perda
bertujuan agar meningkatkan kesadaran
283
PRAJA
Volume 2 | Nomor 2 | EDISI MILAD | April 2013
Akuntabilitas Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja di Kabupaten Sidenreng Rappang
284
PRAJA
Volume 2 | Nomor 2 | EDISI MILAD | April 2013
Akuntabilitas Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja di Kabupaten Sidenreng Rappang
285
PRAJA
Volume 2 | Nomor 2 | EDISI MILAD | April 2013