KAJIAN PUSTAKA
dari relate, feel, think, sense, dan act secara simultan berpengaruh positif dan
10
11
kepuasaan pelanggan.
1. Experiential Marketing
suatu usaha, maka dari itu pebisnis perlu memberikan pengalaman yang
bisa dilakukan oleh para pebisnis untuk menarik Pelanggan melalui sisi
emosional mereka.
produk dan nilai dengan orang lain (Kotler & Keller, 2003).
1) Sensory Experience
2) Affective Experience
timbul melalui interaksi sosial. Dalam strategi ini, produk bukan aspek
yang ditawarkan sebagai suatu hal yang memiliki fungsi atau manfaat.
dikaitkan dengan figur idaman individu tersebut, orang lain, atau suatu
kebudayaan.
produk, dan citra merk sebagai suatu keharusan. Yang mereka inginkan
dari sensasi, perasaan, persepsi, dan respon perilaku yang ditimbulkan oleh
Pelanggan bukan hanya dilihat dari sisi rasional saja melainkan juga dari
2. Kepuasan Pelanggan
yang dijumpai dihampir semua buku teks laris bidang pemsaran dan
perilaku konsumen. Dalam visi dan misi, slogan maupun iklan sebagian
atau jelek atau apakah produk bersangkutan cocok atau tidak cocok dengan
tujuan/ pemakaiannya.
gerai ritel, atau bahkan pola perilaku (seperti perilaku berbelanja dan
1) Tipe respons
2) Fokus respons
dan sebagainya.
3) Timming respons
harapan-harapanya.
keluhan.
pemasaran.
1) Rasa senang
3) Rasa suka
yang lebih tinggi akan memperoleh profit yang lebih tinggi pula.
merk. Akan tetapi, ada perbedaan diantara keduanya. Bila loalitas merk
23
untuk memilih. Selain itu, pembelian ulang bisa pula merupakan hasil dari
pelanggan untuk membeli kembali merk yang sama. Bila tidak ada
setia pada merk cenderung „terikat‟ pada merk tersebut dan akan membeli
produk yang sama lagi sekalipun tersedia banyak alternaif lainnya (Fandy
Tjiptono, 2005).
“sejauh mana nama merk memainkan peran kunci dalam proses pemilihan
membeli ulang merk yang sama dan menganggap pilihan merk sangat penting
ulang merk yang sama, namun ia tidak menganggap nama merk itu penting,
karena ia tidak bisa membedakan berbagai merk yang ada dan tidak terlibat
telah dibeli pada kuartal 1, maka akan terjadi pembelian ulang pada
kuartal 2, 3, 4, dan seterusnya. Hal ini bisa dianalisis dalam periode yang
Oleh karena itu, dalam penelitian ini pembelian ulang akan diukur
pembelian pertama atau trial, hal tersebut diartikan untuk produk yang tidak
tahan lama, sedangkan untuk produk yang tahan lama, diartikan sebagai
kesediaan Pelanggan untuk membeli ulang atau memberikan paling tidak satu
saran kepada orang lain untuk melakukan pembelian (Ndubisi & Moi, 2005).
perasaan dan emosi, bila seseorang merasa senang dan puas dalam membeli
barang atau jasa maka hal itu akan memperkuat minat membeli, ketidakpuasan
Kegiatan pembelian yang dilakukan lebih dari satu kali atau beberapa kali.
tersebut ataupun loyal terhadap toko tempat dia membeli barang tersebut
sehingga Pelanggan dapat menceritakan hal-hal yang baik kepada orang lain
(Olsen, 2002). pembelian ulang dipengaruhi oleh sikap orang lain, iklan
(promosi), harga dan manfaat yang diharapkan (Swasta & Irawan, 2003).
dilakukan oleh seorang pelanggan terhadap suatu perusahaan yang dilakukan secara
pelanggan dalam segala aktifitas. Sehigga pelanggan menjadi pihak yang selalu
26
didahulukan. Dengan harapan akan merasa puas, nyaman, dan akhirnya berniat
untuk melakukan pembelian ulang. Adanya perasaan senang serta pengalaman yang
dirasakan oleh pelanggan yang dibentuk melalui suasana didalam barbershop. Pada
dan berpegauh secara tidak langsung terhadap niat pembelian ulang yaitu melalui
Kepuasan
pelanggan
H1 H3
H4
Experienti Niat
al H2 Pembelian
Marketig Ulang
D. Hipotesis
dimensi experiential marketing yang terdiri dari sense, feel, think, act,
Malang.
elemen experiential marketing yang terdiri dari sense, feel, think, act,
Virtual Customer.
Malang.
prapembelian.
diah 2014) mempengaruhi niat pembelian ulang karena pada saat pelanggan
pembelian ulang.
malang.