Experiential Marketing
a. Definisi
(Patrick & Adeosun, 2003). Experiential marketing adalah pemasaran suatu produk
prosesnya pelanggan menjadi terlibat secara emosional dan terhubung dengan suatu
rangsangan dari pengalaman penggunaan produk atau jasa tersebut. Schmitt (1999)
dan berpartisipasi dalam kegiatan tertentu (Yeh, Chen, & Chen, 2019).
emosional sehingga pelanggan akan memiliki suatu ikatan dengan produk atau jasa
marketing yang juga disebut Strategic Experiential Modules (SEM), antara lain:
1. Sense
melalui 5 indera manusia (Gheorghe, Gheorghe, & Purcărea, 2017). Sense atau
persepsi dan informasi melalui penglihatan, suara, aroma, rasa dan sentuhan
2. Feel
kepada bagaimana cara untuk memicu emosi positif dari pelanggan yang
secara langsung.
3. Think
jasa yang disediakan. Dimensi think berkaitan dengan elemen kognitif dari
4. Act
hubungan konsumen secara fisik dengan produk atau jasa yang digunakan.
Dimensi act ini berarti tahap menciptakan pengalaman secara fisik untuk
5. Relate
melalui proses konsumsi, untuk menjalin hubungan dengan berbagai rekan dan
referensi atau budaya (Schmitt, 1999). Pengalaman ini akan melampaui tingkat
berpikir, dan mengalami sebuah kegiatan. Pengalaman ini akan membuat ikatan
antara individu dengan orang lain dan dengan budaya sosial secara umum.
marketing:
c. Konsumen harus dianggap sebagai makhluk yang rasional dan emosional dan
dan kreativitas;
Modern Marketing
Traditional Marketing
(Experiential Marketing)
Fitur dan kelebihan dari
Focus Pengalaman konsumen
pelayanan yang diberikan
Definisi yang sempit Konteks terkait konsumsi
Scope mengenai kategori dan socio-kultural yang
pelayanan dan konsumsi lebih luas
The consumer Keputusan rasional dan
Keputusan rasional
model is based on emosional
Marketer’s Eklektik, verbal, visual,
Analitik, verbal, kuantitatif
Approach intuitif
d. Cara Pengukuran
marketing:
(Ueacharoenkit, 2013).
berkaitan dengan pengalaman masa lalu konsumen dengan perusahaan, produk atau
layanan. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa kepuasan konsumen didapatkan
berpikir dan komponen lainnya yang terdiri dari kualitas layanan, inovasi layanan
kepuasan dan loyalitas pelanggan. Wu & Tseng (2015) meneliti hubungan antara
marketing berfokus pada ide Schmitt tentang indera, rasa, berpikir, bertindak, dan
Daftar Pustaka:
Gheorghe, C.-M., Gheorghe, I.-R., & Purcărea, V. L. (2017). Modeling The Consumer’s
Maghnati, F., Ling, K. C., & Nasermoadeli, A. (2012). Exploring the Relationship between
Mathur, D. C. (1971). Naturalistic Philosophic of Experience. St. Louis, MO: Warren H. Green,
Inc.
Patrick, L., & Adeosun, K. (2003). Experiential Marketing : An Insight into the Mind of the
Pham, T. H., & Huang, T.-Y. (2015). The Impact of Experiential Marketing Use on Customer’s
Experiential Value and Satisfaction: An Empirical Study in Vietnam Hotel Sector. Journal
https://doi.org/10.13140/RG.2.1.2466.7048
Snakers, E., & Zajdman, E. (2010). Does Experiential Marketing Affect The Behavior of Luxury
portal.org/smash/get/diva2:349115/FULLTEXT01
Wu, M. Y., & Tseng, L. H. (2015). Customer Satisfaction and Loyalty in an Online Shop: an
10(1).
Yeh, T. M., Chen, S. H., & Chen, T. F. (2019). The relationships among experiential marketing,
service innovation, and customer satisfaction-A case study of tourism factories in Taiwan.