Anda di halaman 1dari 12

Jacques Derrida: Dekonstruksi dan Metafisika Kehadiran

Alif Nafisul Fikri1 Chandra Bayu Setya E.1 Rohcmad Al-Anshory1

1
Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung

Abstract

Jacques Derrida (1930-2004) was a philosopher who rocked science and philosophy. Through
his deconstruction approach, Derrida shakes, overturns, worries, rips apart to give
opportunities to build new things and find new meanings. Deconstruction according to
Derrida opens closed minds. Deconstruction delays meaning, judgment criteria, and
decisions. Derrida criticizes Plato's concept of metaphysics of presence which is the basis of
logocentrism which prioritizes speech or speech over writing or text. Derrida argues that
consciousness, subjectivity and language become equivalent to a kind of existence that is
identical to itself. Derrida's thinking is highly poststructural because it builds on free-floating
signifiers. it transcends the narrow confines of binary contraception and coins the term
"decision-making inability."

Abstrak

Jacques Derrida (1930- 2004)merupakan seorang filsuf yang mengguncang ilmu pegetahuan
dan filsafat. Meialui pendekatan dekonstruksinya Derrida menggoyang, menjungkirbalikkan,
mencemaskan, mengobrak-abrik untuk memberi peluang membangun hal-hal baru dan
menemukan makna baru. Dekonstruksi menurut Derrida membuka pikiran yang tertutup.
Dekonstruksi menunda makna, kriteria penilaian, dan keputusan. Derrida mengkritik konsep
Plato mengenai metafisika kehadiran yang menjadi dasar logosentrisme yang lebih
mengutamakan penuturan atau ucapan dibanding tulisan atau teks. Derrida berpendapat
bahwa kesadaran, subjektivitas dan bahasa menjadi setara dengan sejenis keberadaan yang
identik dengan dirinya. Pemikiran Derrida bersifat sangat poststrukturalis karena membangun
diatas penanda yang mengambang bebas. ia melampaui batas-batas sempit pertentangan
binari dan memgukir istilah "ketidaknampuan rnengambil. keputusan"

PENDAHULUAN fenomena di atas adalah Jacques Derrida.


Dalam The Cambridge Introduction to
Sejak tahun 1960-an paradigma
Jacques Derrida (Hill, 2007:1) dikatakan
pembacaan teks sastra mengalami
bahwa hanya sedikit filsuf seperti Derrida
pergeseran. Salah satu tokoh kunci dari
pada abad ke-20 yang secara radikal dekonstruksi itu sendiri dirancang Derrida
mentransformasikan pemahaman kita sebagai sesuatu yang ada di dalam teks
tentang tulisan, pembacaan, dan teks. yang dibaca. Dekonstruksi tidak bekerja
Teks-teks Derrida, meski sangat brilian, seperti teori atau metode yang diterapkan
tidak mudah dipahami karena “dari luar” teks, tetapi bekerja seperti
kompleksitasnya. Bradley (2008:3), parasit yang hidup dari material dan
misalnya, menyebutkan sejumlah sumber ekonomi teks yang dibaca”.
hambatan yang mungkin dialami pembaca Dekonstruksi, seperti yang ditegaskan
ketika berhadapan dengan buku Derrida Derrida (1976:24), selalu dilakukan dari
berjudul Of Grammatology. Pertama, teks dalam teks.
tersebut menampilkan sejumlah pemikiran
“The movements of deconstruction
yang bagi pembaca era modern pun masih
do not destroy structures from the outside.
terasa sulit dipahami. Di satu sisi tulisan-
They are not possible and effective, nor
tulisan Derrida mengandaikan pembaca
can they take accurate aim, except by
memiliki pengetahuan dari sejumlah tradisi
inhabiting those structures . Inhabiting
filsafat, seperti Hegel, Nietzche, Husserl,
them in a certain way, because one always
dan Heidegger. Di sisi lain tulisan-tulisan
inhabits, and all the more when one does
tersebut juga berkaitan dengan ranah
not suspect it. Operating necessarily from
keilmuan yang di Prancis disebut sebagai
the inside, borrowing all the strategic and
‘human science’ (linguistik, psikoanalisis,
economic resources of subversion from the
dan antropologi) dan suatu aliran
old structure, borrowing them structurally,
pemikiran yang disebut strukturalisme.
that is to say without being able to isolate
Kedua, Derrida membicarakan their elements and atoms, the enterprise of
gagasan-gagasan besar yang abstrak, tetapi deconstruction always in a certain way
cara Derrida membaca teks justru falls prey to its own work”.
sebaliknya karena dilakukan sangat detail
“Gerakan dekonstruksi tidak
hingga ke hal-hal kecil. Hal tersebut tentu
menghancurkan struktur dari luar. Hal itu
sangat melelahkan bagi pembaca ketika
tidak mungkin dan tidak efektif, juga tidak
gagasan-gagasan abstrak dibicarakan
bisa tepat sasaran, kecuali dengan
terlalu spesifik. Selain dua faktor yang
mengambil tempat dalam struktur itu.
dikemukakan Bradley di atas, hal lain yang
Menempatinya seperti parasit: meminjam
bisa menyulitkan pembaca memahami
semua strategi dan sumber-sumber
pemikiran Derrida adalah karena
subversi ekonom dari struktur lama secara berasal dari pengeksplorasiannya terhadap
struktural kemudian mendekonstruksinya”. implikasi-implikasi dari gagasan
perbedaan, yang digagas pertama kali dch
Pendekatan Derrida pada filsafat dan
Saussure dan kemudian dikontraskan
tradisi pemikiran Barat dipengaruhi oleh
dengan konsep-konsep negoisasi pada
pemikiran untuk becermin pada tradisi
karya Hegel, Freud, dan tokoh lainnya.
pemikiran Barat dan mengurangi
Membedakan (to differ) bagi Derrida
ketergantungan tradisi pada logika
berarti menangguhkan (to deffer). Derrida
identitas. Logika identitas adalah
meryatakan bahwa semua penandaan
pemikiran yang diturunkan dari karya
beroperasi lewat jejak-jejak, jeiak-jeja
Aristoteles yang terdiri dari unsur-unsur
memori dalam otak, bunyi yang perlahan
pokok: hukum identitas (sesuatu adalah
menghilang, dan bekas-bekas yang
sesuatu itu sendiri), hukum kontradiksi
ditinggalkan tulisan. Derrida menolak
(sesuatu tidak bisa serentak meniadi ada
logosentrisme yaitu ide bahwa kata-kata
dan tiada) dan hukum tiada yang berada di
mempunyai makna yang tetap dan bahwa
tengah (antara ada dan tiada tidak boleh
butir-butir filsafat terikat pada kata-kata
ada apa pun iuga). Hukum-hukum pikiran
tertentu. Bagi Derrida, makna dimantapkan
yang meniadi dasar pemikiran Derrida
oleh masyarakat zaman tertentu, bukan
adalah hukum-hukum yang tidak hanya
oleh titik tetap eksternal yang menyatakan
mengandaikan adanya suatu koherensi
'tidak ada apa pun di luar teks". Pemikiran
logis, namun iuga mengarah kepada
Derrida bersifat sangat post-strukturalis
sesuatu yang mendalam dan mencirikan
karena membangun di atas penanda yang
tradisi yang terkait dengan suatu realitas
mengambang bebas. Ia melampaui batas-
pokok (asal-usul) yang meruiuk pada
batas sempit pertentangan binari dan
hukum-hukum ini. Ketidaksetuiuan
rcngukir istilah "ketidakmampuan
Derrida (1976, 1978) pada metafisika
mengambil keputusan" (O'Donell,
kehadiran (metaphysics of presence)
2009:53).
berasal langsung dari penanganannya
terhadap ide perbedaan sebagai segala PEMBAHASAN
sesuatu yang konstitutif, dan bukan hanya
Biografi Jacques Deridda
pada mode penandaan (signification)
melainkan seluruh eksistensi pada Jacques Deridda merupakan seorang

umumnya (Giddens, 2008: 344). Kritik filsuf Prancis, dia lahir pada tanggal 15

Derrida terhadap metafisika kehadiran Juli 1930 di Aljazir, yang pada saai itu
masih menjadi jajahan negara Prancis. kumpulan esainya dalam teks yang
Orangtuanya berasal dari keturanan berjudul Pshyche. Dasar dari risalah ini
Yahudi, nenek moyangnya berasal dari adalah untuk menyatakan seberapa besar
Spanyol kemudian menetap di Aljazair kemungkinan untuk membicarakan (yang
dari zaman pra-kolonial. Ayahnya bekerja Lain). Menurut Derrida, sikap yang tepat
sebagai seorang pemasar di perusahaan terhadap (yang Lain) adalah menunggu,
anggur dan minuman beralkohol. Karena menginginkan, dan bersiap bagi masa
bearasal dari keturunan kaum Yahudi, depan, yaitu dari mana (yang lain) itu
Deridda pernah mengalami deskriminasi berasal (Yang Lain) tidak berasal dari
dan sempat dikeluarkan dari sekolah. Ia masa kini. Untuk menjelaskan mengenai
pernah mendapat gelar doctor honoris sikap menunggu dan bersiap, Derrida
causa di Universitas Cambridge. Pada kembali mengutip dari tulisan sebelumnya
tanggal 9 Oktober 2004, ia meninggal yang berjudul structure dan Sign and Play.
dunia di usia 74 tahun karena penyakit (Yang Lain) itu datang sebagai bencana,
kanker. Sedangkan latarbelakang tidak peduli baik atau buruk,
pemikiran Derrida sangat dipengaruhi oleh kedatangannya akan terlalu asing untuk
filsuf Edmund Husserl dan ahli bahasa dihasilkan oleh realita
Ferdinand de Saussure. Buku pertama
Bahasa dan Makna Menurut Kaum
Derrida adalah menerjemahkan karya
Strukturalis
Husserl yang berjudul The Origin of
Geometry. Di dalam bukunya yang Strukturalisme adalah aliran

berjudul Of Grammatology, Derrida pemikiran yang berkembang di awal abad

menyampaikan pandangannya terhadap 20. Istilah struktur pada awalnya dikenal

pemikiran Saussuremengenai definisi dalam ilmu alam, misalnya: struktur

bahasa. Ia mengatakan bahwa Saussure alam, struktur tubuh, struktur kimia, dan

memberikan esensi manusia kepada lain-lain. Namun demikian, dalam

bahasa. Logosentrisme dan fonosentrisme perkembangan selanjutnya, strukturalisme

adalah paham yang berusaha dikritik bukan hanya dikenal dalam ilmu alam

Derrida. Menurutnya kelemahan tetapi juga berkembang ke ilmu-ilmu

logosentrisme adalah menghapus dimensi sosial dan humaniora. Beberapa tokoh

material bahasa, dan kelemahan yang juga menganut paham strukturalisme

fonosentrisme adalah menomorduakan di antaranya: Emile Durkheim dalam ilmu

tulisan karena memprioritaskan ucapan. sosiologi, Karl Marx dalam ilmu

Pada tahun 1987 Derrida mengeluarkan budaya, Sigmund Freud dalam ilmu


psikologi, Claude Levi-Strauss dalam ilmu klaim kebenaran masih
antropologi, dan Ferdinand de Saussure dipertanyakan . Logosentrisme merupakan
dalam ilmu linguistik. Pada tulisan ini ciri pemikiran Barat dan anti pada mitos. 
fokus yang dibahas adalah pendapat
Pada zaman modern, logos
Saussure tentang strukturalisme. Inti dari
menguasai pikiran manusia, di mana
strukturalisme yaitu adanya sistem atau
manusia mencari dalil-dalil kebenaran
struktur yang mengatur kehidupan
yang absolut. Kebenaran absolut yaitu
manusia. Sistem merupakan seperangkat
kebenaran yang tunggal, umum dan
bagian-bagian atau unsur-unsur yang
universal. Dampak dari pemahaman ini
saling berkaitan . Bagi strukturalisme yang
adalah pengetahuan yang menindas karena
diutamakan adalah memahami struktur
memaksa manusia masuk ke dalam sistem
dalam yang tidak terjangkau oleh indra
dan menimbulkan dogmatisme dan
manusia, sedangkan fenomena permukaan
melegitimasi kekuasaan rasio . Berbicara
dan juga makna yang tersembunyi tidak
tentang tanda, strukturalisme melihatnya
penting. Makna atau kebenaran ditemukan
sesuatu yang sudah baku dan
apabila berhubungan dengan struktur atau
absolut. Orang yang menangis
sistem bahasa yang digunakan. Makna
menandakan kesedihan; orang yang
diperoleh melalui tanda. Tanda menurut
tertawa menandakan kesenangan; orang
Saussure merupakan kesatuan yang tak
yang meringis menandakan kesakitan, dan
dapat dipisahkan dari dua bidang seperti
lain-lain. Tidak mungkin orang yang sedih
selembar kertas.
tertawa; tidak mungkin orang yang sehat
Bidang pertama sebagai penanda untuk
meringis; dan tidak mungkin orang yang
menjelaskan bentuk atau ekspresi, dan
senang menangis. Demikianlah pandangan
bidang yang kedua merupakan
strukturalisme yang melihat hubungan
petanda, yaitu menjelaskan konsep atau
antara penanda dan petanda selalu sinkron
makna . Suatu tanda mendapat maknanya
dan sudah baku. Hal ini terjadi
karena perbedaannya dengan tanda
dikarenakan langue berdasarkan atas
lain. Apabila penanda dan petanda bersifat
sistem yang homogen, stabil dan sifatnya
arbitrer maka hubungan antar kata, antar
objektif sedangkan parole
kalimat dan seterusnya juga bersifat
subjektif . Langue merupakan sistem tanda
arbitrer. Pandangan kaum modernis ini
yang sudah baku dan bukan ditentukan
ditentang oleh Derrida, dengan pernyataan
oleh subjek tetapi sepenuhnya ditentukan
bahwa pikiran atau logos tidak pernah
oleh sistem bahasa itu sendiri. Parole
berkorespondensi dengan kenyataan, dan
mengacu pada penggunaan bahasa Dengan demikian dekonstruksi yang
seseorang yang membedakan dirinya dimaksud oleh Derrida bukan untuk
dengan orang lain. Oleh karena itu parole mencari kebenaran (yang paling benar)
sifatnya individu, merupakan hasil dan menghancurkan yang salah tetapi
konstruksi, tidak konvensional dan mendekonstruksi secara terus menerus
sifatnya heterogen. Kaum strukturalis tanpa henti. Pandangan yang diutarakan
melihat segala keadaan yang terjadi Derrida sangat bertentangan dengan
ditentukan oleh struktur. Dunia diibaratkan filsafat Barat yang mencari apa yang
sebagai suatu sistem yaitu hubungan dari benar, tepat, indah dan
realitas atau benda-benda itu seterusnya. Pandangan ini merupakan
sendiri. Hubungan itu bermakna apabila logosentrisme yang menyebabkan
berhubungan dengan struktur atau sistem ketertutupan filsafat dan juga ilmu
dalam keseluruhan . Individu sudah pengetahuan manusia. Derrida ingin
terkungkung dalam sistem atau aturan membongkar ketertutupan ini dengan cara
yang ada. Setiap orang berbahasa harus membebaskan tulisan dari sesuatu yang
sesuai dengan kaidah bahasa umum yang memperbudaknya. Istilah yang digunakan
sudah disepakati. Bahasa menjadi untuk pembongkaran ketertutupan ini
pemberian bukan datang dari adalah dekonstruksi
individu . Bahasa boleh ada disebabkan logosentrisme. Dengan penguasaan
adanya sistem perbedaan dan intinya logos, kaum modernis berpandangan
adalah oposisi biner . Oposisi biner kehidupan manusia semakin
merupakan inti dari pemikiran struktural sempurna. Apabila prosedur-prosedur yang
Saussurean. sudah ada harus diakui dan tidak perlu lagi
dipertanyakan, berarti manusia itu tidak
Metode dan Teori Dekonstruksi
perlu membuat inovasi-inovasi. Kebenaran
Dekonstruksi yang dilakukan yang seperti ini sangat berbahaya karena
Derrida yaitu menitikberatkan pada hal-hal akan menyembunyikan kepentingan
yang kecil. Hal ini sangat berbeda dengan kekuasaan antara yang satu dengan yang
strukturalisme dan filsafat Barat yang lain. Apa yang terjadi di pentas mewakili
fokus pada pusat. Menurut apa yang terjadi dalam kehidupan
Derrida, sesuatu teks selalu ada yang nyata . Suatu teater akan diperankan oleh
disembunyikan atau ditutup-tutupi. Untuk beberapa pemeran, baik pemeran
menyingkap yang ditutupi itu perlu utama, pemeran tambahan dan yang paling
diadakan suatu cara yaitu dekonstruksi. penting adalah skenario dan
sutradara. Semua peran diatur sesuai orang yang sudah lama berpisah karena
dengan skenario yang sudah ditentukan sesuatu hal, dan pada suatu waktu mereka
sutradara. Pertunjukan yang demikian saling bertemu. Contoh yang lain
ditentukan oleh sutradara yang mengenai tanda yaitu warna lampu lalu
mengatur, mengawasi dan menciptakan lintas di perempatan jalan atau sering
makna peran yang dimainkan pemerannya. disebut lampu merah. Benarlah yang
Sutradara sama dengan penguasa dikatakan Derida, selalu saja ada celah di
sedangkan pemeran sama dengan budak antara penanda dan petanda, antara teks
interpretif yang sudah ditakdirkan dan maknanya. Pencarian makna selalu
tuannya . Hal ini ditentang oleh Derrida, di berupa jejak setelah jejak, istilah yang
mana lakon yang diperankan para pemain dipergunakan Derrida penanda dari pada
tidak secara otomatis merepresentasikan penanda . Menurut Derrida, penanda tidak
kehidupan di masyarakat. Apa yang terjadi berkaitan langsung dengan
di pentas hanyalah keinginan pemesan atau petanda . Penanda dengan petanda tidak
penulis naskah , belum tentu sama memiliki korespondensi secara
kenyataannya di masyarakat. Derrida langsung. Hal ini sangat bertentangan
menginginkan timbul suatu pentas di mana dengan pendapat Saussure yang
panggung tidak dikuasai oleh sutradara menyatakan bahwa penanda berkaitan
tetapi aktor bebas memerankan langsung dengan petanda.
keinginannya tanpa ada yang
Menurut Saussure hubungan antara
mengaturnya .
penanda dan petanda ibarat dua sisi mata
Derrida menginginkan masyarakat uang yang sama. Derrida tidak setuju akan
bebas dari kekuasaan penguasa intelektual pernyataan ini, menurutnya tanda sebagai
yang menciptakan pemikiran struktur perbedaan, sebagian darinya selalu
dominan. Melalui kebebasan yang “tidak di sana” sebagian lagi selalu ”bukan
dimiliki, sehingga semua masyarakat yang itu”. Penanda dan petanda terus
menjadi penulis yang merdeka. Adanya berpisah dan menyatu kembali dengan
kebenaran yang plural menjadikan suatu kombinasi-kombinasi baru . Kata yang ada
kejadian ditafsirkan setiap manusia dengan di kamus merujuk pada tanda lain, dan
berbagai tafsiran. Makna dimaknai dengan tanda lain merujuk lagi ke tanda
bermacam makna. Tanda tidak selalu lain, begitu seterusnya. Dengan demikian
berhubungan antara penanda dengan tidak akan pernah suatu penanda sampai
petanda . Contoh ini sering terlihat apabila kepada petanda akhir . Hal ini terjadi
karena individu berbahasa sesuai dengan mungkin. Pemaknaan yang
sistem atau aturan bahasa yang ada, setiap bermacammacam ini mengakibatkan
orang hanya mengikuti aturan perilaku yang bermacam-macam
tersebut. Kaum strukturalisme hanya pula. Hal-hal yang demikian sangat
tertarik untuk mengkaji langue sebagai diperhatikan Derrida yang luput dari kajian
objek kajiannya dikarenakan langue strukturalisme. Pemikiran yang lain yang
didasarkan atas sistem yang diutarakan Derrida untuk menjelaskan
homogen, stabil dan bersifat dekonstruksi yaitu dikotomi kehadiran dan
objektif, sedangkan parole absen. Pemikiran ini dihubungkan dengan
diabaikan. Makna bahasa tidak berkaitan konsep berbicara lebih unggul daripada
dengan realitas eksternal. Setiap individu menulis . Berbicara dipandang lebih
yang berbahasa hanya sekedar mengikuti penting dari menulis karena orang yang
struktur bahasa yang sudah ada pada alam berbicara hadir secara langsung dengan
bawah sadarnya sehingga individu tidak pendengar. Pembicara dapat melihat
mempunyai kebebasan dalam bagaimana respon pendengar akan
berbahasa. Derrida menentang pandangan informasi yang disampaikan.
strukturalisme yang melihat adanya
Demikian juga
struktur yang stabil, makna yang
sebaliknya, pendengar dapat melihat
universal. 
pembicara baik gaya berbicara, gestur
Pemikiran Derrida akan parole dapat tubuh, emosi dan intonasi yang
dilihat akan sikap masyarakat dalam dilakukan. Apabila pendengar kurang
pemaknaan lampu tanda lalu lintas seperti memahami apa yang disampaikan
yang sudah dijelaskan di bagian pembicara, pendengar boleh menanyakan
atas. Menurut kaum strukturalisme, tanda atau meminta untuk diulangi apa yang
warna kuning dalam rambu lalu lintas dimaksud pembicara. Berbeda dengan
adalah hati-hati dengan kata lain pembicara yang hadir dalam
pengemudi harus memperlambat pembicaraan, penulis tidak perlu hadir
kendaraannya. Sekelompok lain untuk menyampaikan maksudnya kepada
memaknainya biasa saja, yang penting pembaca. Kelebihan dari tulisan ini, si
belum warna merah jalan terus seperti penulis tidak harus hadir dalam
biasa. Kesempatan yang tinggal sedikit pembicaraan, sedangkan kelemahannya
sebelum warna merah sehingga pengemudi maksud dari penulis sering berbeda dengan
memacu kendaraannya semaksimal penafsiran pembaca. Pembicara dan
pendengar sama-sama hadir dalam waktu menjadi lain, yang tidak sama, yang bisa
yang sama dan tempat yang sama. Melalui dibedakan. Pengertian yang lain yaitu
kehadiran tersebut kedua belah pihak dapat menunda atau suatu jalan memutar. Sign
saling mengerti apa yang mereka menangguhkan kehadiran, tidak ada yang
bicarakan. Pemikiran yang menganggap sekedar hadir atau tidak hadir. Yang ada
bahwa makna-makna bisa hadir dalam menurut Derrida adalah differences dan
interaksi manusia merupakan prinsip yang traces of traces . Proses differance yang
ada pada pusat yang ditentang dijelaskan Derrida merupakan penolakan
Derrida. Makna yang hadir dalam tanda- terhadap makna atau petanda yang
tanda dan mitos-mitos dan struktur- absolut, makna transendental, makna
struktur yang menghasilkan makna-makna universal yang diklaim Saussure dan juga
justru selalu absen dari kinerja kaum strukturalis. Differance adalah
komunikasi. Pemahaman Barat yang permainan perbedaan-perbedaan, jejak-
menyatakan berbicara lebih baik daripada jejak dari perbedaan-
menulis ditentang oleh Derrida. Kedua perbedaan, penjarakan yang dengan cara
kata itu sama-sama membentuk apa yang itu unsur-unsur dikaitkan satu sama lain .
disebutnya sistem menulis pada Kebenaran mutlak merupakan suatu
umumnya . Dengan kata lain bahwa kemustahilan, yang pasti menurut Derrida
berbicara merupakan sebuah bentuk tulisan ketidakpastian, permainan. Semuanya
pada umumnya, yaitu sistem untuk harus ditangguhkan sambil bermain bebas
merekam dan dengan demikian dengan perbedaan.
menghasilkan makna . Derrida melihat
Diffirence serta Kritik atas Metafisika
bahwa tulisan merupakan jejak, bekas-
Kehadiran
bekas tapak kaki yang harus ditelusuri
terus menerus sampai menemukan siapa Keinginan Derrida untuk terus

yang empunya kaki. memelihara kreativitasnya dalam filsafat


terlihat dalam karyanya mengenai
Proses berpikir, menulis dan
differance. Differance adalah istilah yang
berkarya berdasarkan jejak inilah yang
diusung Derrida mengenai penelitiannya
disebut Derrida sebagai
tentang teori Saussure dan teori bahasa
differance . Differance berasal dari kata
strukturalis. Berbeda dari Saussure yang
Perancis di mana pengucapannya persis
menunjukkan bahwa bahasa dalam
sama dengan difference. Di satu sisi
bentuknya yang paling umum dapat
differance merujuk pada sesuatu yang
dipahami sebagai suatu perbedaan, tanpa
istilah positif, maka Derrida melihat ada dekon struksi ditandai oleh gerak
implikasi penuh dari konsep yang tidak horizontal dan interpretasi (Hardiman,
dipahami oleh kaum strukturalis 2007: 166). Makna bagi Derrida tidak
kontemporer maupun Saussure sendiri. berdasarkan pada sebuah hie rarki makna,
Menurut Derrida, perbedaan tanpa istilah melainkan terbentuk dalam sebuah
positif menunjukkan bahwa dimensi jaringan acuan-acuan lewat momen
bahasa tetap tidak bisa dipahami karena suspense.
secara pasti tidak bisa dikonsepkan.
Istilah differance dicetuskan
Melalui neologisme Derrida ingin
Derrida untuk menekankan peran nulisan
menjelaskan pelintasan batas interpretasi
dan nilai ruang di antara kata-kata yang
secara tepat. Differance bukanlah sebuah
bergerak melampaui pertentangan binari.
konsep dan juga bukan kata yang terdapat
Derrida bertitik tolak dari hakikat tanda
dalam kamus bahasa Prancis. Differance
yang mengambang bebas. Hubungan
bermuatan kemajemukan makna. Derrida
tulisan dan kata-kata dengan objek
melalui sebuah artikelnya menjelaskan
menurut Derrida bersifat sewenang-
bahwa differance mengandung kata kerja
wenang, ada perasaan kognitif terselip di
dari bahasa Prancis "differer", yang
mana pikiran dan makna berkeliaran,
memiliki banyak arti yaitu "menunda", me
mengambang di antara kemungkinan yang
nangguhkan", "berlainan" dan "tidak
berbeda-beda (O'Donnell, 2009: 56).
identik". Jika digunakan kata
different/differends berarti "perbedaan Menurut Derrida, bila kita membaca suatu

pendapat", "polemik" dan "kontroversi". teks, maka tulisan dan kata-kata yang ada

Dalam bahasa Prancis akhiran -ance dalam teks adalah tidak tetap, namun

berada di antara aktif dan pasif.Differance bervariasi dan bergerak, di mana makna

secara semantis berarti adalah "momen bisa juga tergelincir. Melalui differance

suspense", "penundaan", atau Derrida ingin menunjukkan bahwa makna

"penangguhan". Jika dilihat dari proses itu tidak tetap, tetapi ber variasi dan

interpretasi differance berarti melukiskan bergerak, dan bisa juga tergelincir bila kita

cara suatu makna dalam menunjukkan membaca suatu teks. Kata-kata dapat

dirinya hadapan pembaca. Kita biasanya diberi tafsiran yang berbeda-beda dan teks

menentukan sebuah makna dengan cara menu rut Derrida dapat dibaca dengan cara

menetapkan perbedaan logis dari konsep baru. Ketegelinciran dalam mem baca teks

dan dengan cara mengembalikan sebuah disebut aporia yang berasal dari bahasa

makna kepada makna yang lain. Dalam Yunani yang berarti jalan buntu yaitu saat-
saat sulit dan rasa ragu ketika membaca Dekonstruksi yang dipopulerkan
teks, yang menyebabkan pembaca berhenti Derrida menjadi suatu metode sekaligus
dan memikirkan kembali teks yang dibaca. teori kritis. Derrida menjungkirbalikkan
Melalui penangguhan atau biasa disebut pandangan positivisme dan kebudayaan
differance oleh Derrida, makna teks tidak modern yang mengangungagungkan
bisa distabilkan. Teks menurut Derrida filsafat atau logos. Terlebih terhadap
tidak dide konstruksikan melainkan penganut strukturalisme yang menganggap
mendekonstruksi dirinya sendiri. Dengan manusia tunduk terhadap sistem atau
demikian, makna dari teks itu ditunda atau struktur yang ada. Segala gerak-gerik
ditangguhkan. Melalui dekonstruktivisme manusia diatur oleh struktur yang sudah
Derrida ingin menciptakan kembali makna ada. Struktur seakan-akan benda hidup
melalui differance (Hardiman, 2007: 166). yang sanggup mengendalikan kehidupan
manusia. Struktur menjadi pemberian
Bagi Derrida lebih baik
(given) dan manusia hanya menerima.
mempertahankan makna sesungguhnya
Derrida mengkritik pandangan
daripada selalu memiliki arti yang tetap
strukturalisme dan ingin membebaskan
dan kaku (O'Donnell, 2009: 56).
masyarakat dari perbudakan
Differance menunjuk pada ketergelinciran
logosentrisme. Derrida menginginkan
dan keterbukaan, yaitu perbedaan hal
masyarakat bebas dari kekuasaan penguasa
ikhwal, penangguhan makna, jarak antara
intelektual yang menciptakan pemikiran
tanda di satu halaman yang membingkai
dominan. Melalui kebebasan yang
dan membatasinya, jarak aktual di antara
dimiliki, sehingga semua masyarakat
orang-orang yang berbicara. Differance
menjadi penulis yang merdeka. Walaupun
mengusulkan pada pembaca untuk
dekonstruksi yang dipopulerkan Derrida
"menunda" dan "memberi ruang kepada".
sangat membawa dampak yang luar biasa
Ruang memungkinkan hal ikhwal ada.
bagi ilmu-ilmu sosial secara umum, namun
Penolakan Derrida terhadap titik-titik tetap
teori ini juga mempunyai kelemahan.
dan kebenaran mendasar
Kebebasan yang dimiliki setiap orang
menjungkirbalikkan visi simplistik
untuk menafsir makna sehingga makna
metafisika Barat yang mulai dari asal
selalu tertunda dengan kata lain tidak ada
menuju aliran sebab dan aksiden.
makna dan tidak ada kepastian. Makna
PENUTUP atau kebenaran atau apapun istilahnya

Kesimpulan selalu tertunda bahkan relatif. Selain itu,


kelemahan yang lain yaitu sangat sulit
ditemukan ketenangan, keteduhan dan Lechte, John. 2001.. S0 Filsuf
kenyamanan karena segala sesuatu tanpa Konteftt'porer: dari Strukturalisrne satnpai
henti-henti selalu didekonstruksi. Postmodernitas.Yogyakarta: Kanisius.

DAFTAR PUSTAKA Ritzer, George. 2004. Teori Sosial


Postmodern. Muhammad Taufik (Pentj.).
Hart, Kevin. 2002. 'Jacques Derrida"
Yogyakarta: Kreasi Wacana.
dalam Tbori-Tboi Sasial: Obseruasi
Ritzer, George & Douglas J. Goodman.
Hardiman, F. Budi. 2003. Melampaui
2012. Teori Sosiologi Modern. Jakarta:
Positivisme dan Modernitas: Diskursus
Kencana.x
Filosofis tentang Metode Ilmiah dan
Problem Modernitas. Yogyakarta: O'Donnetrl, Kevin. 20 09 . Po stmo
Kanisius. dernism e. Yogyakarta : Kanisius

Sugiharto, I. Bambang. L996. Pos

modernisme: Tantangan bagi Filsafat.Yogyakarta: Kanisiu

Anda mungkin juga menyukai