Anda di halaman 1dari 10

Daftar Tilik Kesiapan Rumah sakit terhadap Covid-19

Instruksi: Lengkapi semua item dalam check list dari 1.1 hingga 12.16, menggunakan menu pilihan di kolom Status. Juga tambahkan informasi tentang Bukti verifikasi dan Rencana tindak lanjut. Semua
pilihan secara otomatis dinilai dan dianalisis, dengan hasil yang ditampilkan dalam bagan laba-laba pada tab Hasil Penilaian untuk memberikan pemahaman visual yang lebih baik. Bagan dapat digunakan
beRumah sakitama dengan narasi dari laporan kesiapan. Laporan teRumah sakitebut mencerminkan kesiapan rumah sakit dasar untuk pandemi Covid-19 dan tindakan spesifik yang dapat digunakan untuk
memandu manajemen rumah sakit untuk meninjau dan mengembangkan rencana aksi sehingga semua komponen utama dapat dinilai sebagai Fungsional penuh. Masukan untuk Sarana verifikasi akan
membantu dalam mendefinisikan dan mengembangkan Ringkasan tindakan prioritas di kolom terakhir.

Anda dapat menggunakan daftar periksa ini untuk memantau kesiapan rumah sakit Anda untuk mengatasi pandemi Covid-19 sepanjang waktu.

Terima kasih telah melengkapi daftar periksa dan upaya Anda yang berkelanjutan dalam mempeRumah sakitiapkan dan menanggapi pandemi Covid-19.

Komponen Kunci Tindakan Rekomendasi Status Bukti Verifikasi Rencana Tindak Lanjut

1.1 Rumah sakit memiliki program bencana Covid-19, dan


a. SK Tim Pengendali KLB COVID ada
memiliki Satgas / tim Bencana, atau kombinasi dari kedua
b. Program Kerja Tim COVID ada.
hal tersebut. Satgas / Tim ini terdiri antara lain dari Komite
Berfungsi Penuh C. Tim Safety Patroll ada
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI), Komite/Tim
c. Disaster Plan ada (revisi)
K3, Dokter, Perawat, Tenaga kesehatan lain, Apoteker,
Penunjang (Logistik, Gizi, SDM, Keuangan), dll

1.2 Tersedia ruangan/ posko sebagai Pusat Kendali


Operasional pandemi Covid-19 yang aman, terlindung dan Ada ruangan Posko di RSPP dan RSPP Simprug beserta
Berfungsi Penuh
mudah diakses oleh staf untuk melakukan pertemuaan dan dokumen kegiatan
1.Kepemimpinan dan Manajemen Insiden

koordinasi
1.3 Telah ditetapkan Ketua Satgas / Tim untuk memimpin
kesiapan dan kesiapsiagaan rumah sakit dalam mengelola Berfungsi Penuh Ada SK Tim Pengendali KLB COVID
risiko Pandemi Covid-19

1.4 Ketua Satgas / Tim yang ditunjuk memastikan


Melampirkan notulen rapat, undangan, materi, absensi, foto,
mendapatkan masukkan yang tepat dalam mengambil
Berfungsi Penuh notulensi·
keputusan, koordinasi dan komunikasi dan dalam
mengelola pandemic Covid-19 yang berbasis bukti.

- Ada Video Simulasi perpindahan pasien dari RSPP ke RSPP


Simprug
- Ada Simulasi tentang Bundle HAIs di Masa Pandemi Covid-
1.5 Program Bencana Pandemi Covid-19 telah diuji melalui
Berfungsi Penuh 19
latihan simulasi
- Ada Simulasi Pandemi Covid-19 pada Pekerja Baru
- Ada Simulasi Penyelenggaraan Makanan di Instalasi Gizi &
Catering
1.Kepemim
1.6 Rumah sakit memiliki mekanisme koordinasi ke pusat,
daerah (Provinsi/Kab/Kota) serta ke masyarakat terkait -Alur Koordinasi ke Pusat/ Daerah Propinsi
Berfungsi Penuh
pencegahan, kesiapsiagaan, kesiapan, respon tanggap - Alur Pelaporan Pasien COVID-19
darurat dan pemulihan Covid-19.

1.7 Tersedianya regulasi dalam bentuk pedoman atau


panduan atau dokumen sejenisnya yang berkaitan dengan Berfungsi Penuh Ada Pedoman Risk Assessment
manajemen risiko Covid-19

Komunikasi Internal (di dalam Rumah Sakit)

2.1 Rumah sakit telah memiliki dan menerapkan program - Perdir Komunikasi Efektif ada
dan SPO komunikasi internal baik bagi staf Rumah sakit, - SPO Komunikasi Efektif ada
pasien maupun bagi pengunjung. Di dalam SPO tersebut - SPO Komunikasi internal baik bagi staf, pasien maupun
Berfungsi Penuh
juga menjelaskan tentang peran, tanggungjawab staf serta pengunjung ada
memuat data para staf (kompetensi, nomor telepon, alamat - Ada Daftar para staf yang menangani pasien COVID-19
email dan identitas lain)

2.2 Peralatan dan sistem komunikasi rumah sakit dalam


penanganan Covid-19 tersedia dan berfungsi dengan
Berfungsi Penuh Terdapat list alat komunikasi yang digunakan
optimal (kualitas dan kuantitas). Peralatan komunikasi
dapat terdiri dari telepon, pager, dan sebagainya.

- Pelatihan Teknik Pengambilan Swab Nosofaring dan


2.Koordinasi dan komunikasi

Orofaring
- Pelatihan Bundle HAIs di Masa Pandemi COVID-19
2.3 Semua staf rumah sakit (medis dan non-medis) telah - Pelatihan Pembekalan Pekerja Baru di Masa Pandemi
diberi pengarahan dan/atau pelatihan tentang kebijakan Berfungsi Penuh COVID-19
dan prosedur darurat Covid-19 - Pelatihan CRRT untuk Pasien COVID-19
- Pelatihan K3 Dasar
- Pelatihan Mandatory di Masa Pandemi COVID-19 untuk
Pramusaji
Koordinasi dan komunikasi eksternal
- Komunikasi RSPP ke Media
2.4 Satgas Covid-19/ Tim Bencana Rumah Sakit telah - Pertemuan Forum Komunikasi RSPP ke Puskesmas dalam
melaksanakan koordinasi dan komunikasi dengan rangka Pencegahan dan Pengendalian COVID-19
Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan, serta intansi Berfungsi Penuh - Forum Komunikasi RSPP melalui Instagram
berwenang lainnya untuk memastikan manajemen Covid- - Melakukan Webinar mengenai "Long Covid-19, Apa
19 berjalan dengan baik. Solusinya?"
- Melakukan Health Talk ke Anak Perusahan Pertamina
2.5 Telah ditunjuk secara resmi juru bicara rumah sakit
Berfungsi Penuh SK Juru Bicara terlampir dengan uraian tugasnya
untuk memberikan informasi tentang Covid-19
2.6 Telah disusun daftar semua pemangku kepentingan
(mis. kementerian/lembaga, pemerintah daerah, organisasi
Terlampir Daftar stakeholder disertai kontak person (no hp &
kemasyarakatan, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM),
email)
organisasi profesi, petugas kesehatan, yang terlibat dalam Berfungsi Penuh
• Kemenkes, Sudinkes JAksel, Dinkes, Satgas nasional,
penanganan Covid-19 termasuk media agar dapat
Lembaga-lembaga, Orang-orang profesi
melakukan komunikasi tepat waktu

Pengawasan
3.1 Staf rumah sakit telah diinformasikan dan diberikan
- Sosialisasi Alur new Normal
pelatihan/pengarahan tentang definisi operasional kasus
- Sosialisasi tentang kasus COVID-19
Covid-19 yaitu Kasus Suspek, Kasus Probable, Kasus Berfungsi Penuh
- Pelatihan Pembekalan Pekerja Baru di masa Pandemi
Konfirmasi, Kontak Erat, Pelaku Perjalanan, Discarded ,
asan dan informasi

COVID-19
Selesai Isolasi, dan Kematian
3.Manajemen pengawasan dan informasi
3.2 Laporan notifikasi Penemuan Kasus Covid-19 untuk
- Data laporan ke Dinkes via SIRS online
dilaporkan setiap hari kepada Dinas Kesehatan Berfungsi Penuh
- Form PE pasien
Kabupaten/Kota
- Ada SPO Pengumpulan, Analisa, Deseminasi data COVID
3.3 Terdapat SPO tentang Pengumpulan, Analisa dan
Berfungsi Penuh - Laporan Kinerja Operasional RSPP
Deseminasi data Covid-19
- Bukti Pelaporan ke BUMN
Manajemen Informasi Rumah Sakit
3.4 Terdapat unit/tim/staf yang ditunjuk untuk
Di dalam Tim Pengendali KLB COVID-19 sudah ditetapkan
mengumpulkan, menganalisa dan mendesiminasikan data
Berfungsi Penuh bagian yang melakukan kegiatan pengumpulan, analisa dan
& kasus Covid-19 serta Pelayanan yang ada sesuai
desiminasi data.
ketentuan perundangan
3.5 Rumah sakit memiliki system untuk
SIRS Online dan Sistem E-medical Record Medinesia,
mendokumentasikan, menyimpan dengan aman serta Berfungsi Penuh
dokumentasi
sistem back up data Covid-19
- Terdapat SPO Pengukuran Kepuasan Pelanggan di Masa
3.6 Terdapat mekanisme pengumpulan umpan balik dari
Berfungsi Penuh Pandemi Covid-19
pasien dan pengunjung tentang penanganan Covid-19
- Laporan Kepuasan Pelanggan di RSPP Simprug

4.1 Tersedia protokol dan SPO komunikasi risiko Covid-19


-Tersedianya Panduan COVID-19
tentang PPI, yang tersedia untuk semua staf, pasien, Berfungsi Penuh
- Ada SPO Protokol Kesehatan di Tempat Kerja
pengunjung, para pemangku kepentingan, dan masyarakat
4.Komunikasi risiko dan keterlibatan masyarakat

- Pelatihan Teknik Pengambilan Swab Nosofaring dan


Orofaring
- Pelatihan Bundle HAIs di Masa Pandemi COVID-19
4.2. Melakukan komunikasi risiko Covid-19 dengan pesan
- Pelatihan Pembekalan Pekerja Baru di Masa Pandemi
utama yang diperbaharui secara berkala sesuai dengan
Berfungsi Penuh COVID-19
perkembangan situasi dan panduan tehnis yang berbasis
- Pelatihan CRRT untuk Pasien COVID-19
bukti
- Pelatihan K3 Dasar
- Pelatihan Mandatory di Masa Pandemi COVID-19 untuk
Pramusaji

4.3. Terdapat unit/tim/staf rumah sakit yang ditunjuk untuk


memperbaharui secara berkala bahan dan prosedur
SK penetapan staf untuk memperbaharui informasi tentang
komunikasi risiko dalam mengelola rumor dan memastikan Berfungsi Penuh
pandemi covid -19
semua orang terinformasi dengan benar tentang pandemi
Covid-19
- Komunikasi RSPP ke Media
- Pertemuan Forum Komunikasi RSPP ke Puskesmas dalam
4.4. Staf rumah sakit secara berkala mendapat penjelasan rangka Pencegahan dan Pengendalian COVID-19
singkat tentang pesan-pesan komunikasi risiko Covid-19 Berfungsi Penuh - Forum Komunikasi RSPP melalui Instagram
dan kegiatan-kegiatan pemberdayaan masyarakat - Melakukan Webinar mengenai "Long Covid-19, Apa
Solusinya?"
- Melakukan Health Talk ke Anak Perusahan Pertamina
- PMK 38/PMK.02/2020 tentang pelaksanaan kebijakan keu
negara untuk penanganan pandemi Covid-19
'- PMK 43/PMK.05/2020 mekanisme pelaksanaan anggaran
belanja atas beban APBN dalam penanganan pandemi Covid-
19.
'-PMK 143/PMK.03/2020 pemberian fasilitas pajak terhadap
5.1 Semua mekanisme administrasi, pengelolaan keuangan barang dan jasa dalam rangka penanganan pandemi Covid -
dan pengadaan barang jasa untuk pengelolaan Covid-19 Berfungsi Penuh 19.
telah tersedia '-LKPP No.3/2020 panduan teknis pelaksanaan anggaran dan
akuntansi pemerintah pusat edisi khusus kebijakan
penanganan pandemi Covid-19
'- Perlakuan pengadaan barang jasa untuk pengelolaan Covid-
19 sama dengan obat reguler. Khusus untuk obat-obat Covid-
19 tertentu, PPN ditanggung pemerintah. Bukti verifikasi :
SPO Perencanaan Perbekalan Farmasi
5.Administrasi, keuangan, dan keberlangsungan bisnis

- Adanya regulasi / panduan/ pedoman yang berhubungan


dengan staf:
'- Adanya pedoman/ panduan adanya pengendlaian
5.2 Terdapat Kebijakan dan panduan untuk memberi tanda pencegahan covid
peringatan bagi staf rumah sakit sebagai perlindungan Berfungsi Penuh '- Adanya SPO tentang pencegahan pengendalian covid
terhadap pandemi Covid-19 '- Adanya paging/ sistem peringatan pelaksanaan gerakan 3
M
- Adanya pembatasan akses bagi penunggu maupun
pengunjung pasien

- Pedoman Rekruitmen SDM


5.3 Cakupan jaminan pembiayaan, rekruitmen SDM dan
Berfungsi Penuh - SPO Peneriman Kemitraan Staf Medis di Masa Pandemi
pemberiaan SIP sementara telah direview
Covid-19
5.4 Terdapat sistem pembebasan biaya pelayanan
Adanya SK Direktur tentang pembebasan biaya pelayanan
kesehatan bagi penderita Covid-19 (mis. Pemeriksaan Berfungsi Penuh
pasien Covid
laboratorium dan manajemen kasus).
5.5 Pengaturan jadwal penugasan dan istirahat staf telah Revisi Dokumen Disaster Plan, lengkapi dengan
dimasukkan ke dalam strategi rumah sakit untuk pengaturan jadual staf sebagai salah satu strategi
menghindari kelelahan staf akibat beban kerja dalam Sebagian Fungsional Ada memo perubahan jadual penugasan menghindari kelelahan
pelayanan Covid-19 serta untuk memastikan Lengkapi deegan Dokumen perubahan jadual
kesinambungan layanan. penugasan

5.6 Terdapat sistem untuk mengantisipasi lonjakan kasus


Covid dengan mengkaji dan mengidentifikasi kebutuhan
Berfungsi Penuh Adanya perencanaan penatalaksanaan lonjakan kasus covid
pengembangan rawat inap, rawat jalan dan kapasitas ICU
(termasuk ketersediaan ruangan, SDM, APD, BMHP, dll)

5.7 Terdapat mekanisme untuk merujuk atau mengalihkan Ada SPO Transfer Pasien dari IGD ke Safe Hosue (Pasien
Berfungsi Penuh
pelayanan pasien non kritikal Non Kritikal)

- Dokumen pengadaan ataupun pembayaran di pisahkan


5.8 RBA rumah sakit telah disesuaikan dengan pandemi
Berfungsi Penuh antara Covid -19 dan Non Covid-19.
Covid-19
'-Laporan RKAP RS khusus terkait transaksi Covid - 19.

6.1 Daftar staf rumah sakit telah diperbarui (kompetensi,


nomor telpon, dll) untuk digunakan Satgas / Tim Covid-19 Data seluruh staf RS telah diperbaharui, PPA dilengkapi
Berfungsi Penuh
dan untuk memenuhi kebutuhan SDM dalam mengelola dengan SPK dan RKK (Terlampir)
pasien Covid-19
a
- Pelatihan Teknik Pengambilan Swab Nosofaring dan
Orofaring
6.2 Untuk meningkatkan kompentensi dan keselamatan - Pelatihan Bundle HAIs di Masa Pandemi COVID-19
staf, staf selalu diberi pelatihan dan pendidikan sesuai - Pelatihan Pembekalan Pekerja Baru di Masa Pandemi
dengan tugas dan tanggung jawabnya terutama materi Berfungsi Penuh COVID-19
tentang PPI dan tata kelola klinis. - Pelatihan CRRT untuk Pasien COVID-19
- Pelatihan K3 Dasar
6.Sumber daya manusia

- Pelatihan Mandatory di Masa Pandemi COVID-19 untuk


Pramusaji
6.3 Manajemen rumah sakit telah memperkirakan kapasitas
SDM yang dimiliki untuk mempersiapkan dan menanggapi Ada SPO Penerimaan Kemitraan Pekerja Staf Medis di Masa
Berfungsi Penuh
potensi lonjakan kebutuhan kasus Covid-19 Pandemi COVID-19

6.4 Rumah sakit telah mengidentifikasi jumlah staf yang


optimal (medis dan non-medis) yang diperlukan untuk
Ada SPO Penerimaan Kemitraan Pekerja Staf Medis di Masa
memastikan kelangsungan proses pelayanan-pelayanan Berfungsi Penuh
Pandemi COVID-19
yang penting selama pandemi Covid-19

6.5 Adanya prosedur sistematis dalam pengaturan dan


penugasan staf rumah sakit sebagai salah satu strategi Ada pengaturan dan penugasan staf rumah sakit (surat tugas
Berfungsi Penuh
untuk keberlangsungan pelayanan seperti teleworking bagi terlampir)
staf yang berisiko tinggi.

6.6 Adanya SOP untuk memantau potensi bahaya


kesehatan di lingkungan kerja dan memastikan dilakukan Sebagian Fungsional Pedoman Risk Assesmen COVID-19 Revisi Pedoman Risk Assesmen COVID-19
upaya untuk mengurangi risiko Covid-19 bagi staf

7.1 Rumah sakit mempunyai program untuk mengantisipasi


Lonjakan Kasus (Surge Capacity ) yang antara lain berisi
Belum terpenuhi Sudah ada program untuk mengantisipasi lonjakan kasus
penambahan SDM, peralatan dan logistik, peningkatan
kompetensi area kritis, penambahan jumlah tempat tidur

- Adanya SK Penetapan Crisis Center Covid-19 sebagai pusat


7.2 Rumah sakit merupakan bagian dari sistem dan rujukan covid-19.
Berfungsi Penuh
7.Kapasitas lonjakan

mekanisme dalam menangani lonjakan kasus '- Adanya skema penambahan SDM dan jumlah bed jika
terjadi lonjakan pasien Covid-19.
7.3 Manajemen rantai pasokan dilaksanakan dalam
pemenuhan obat-obat esensial, diagnostik (termasuk
Adanya kerja sama dengan Kemenkes terkait persediaan
reagen yang dibutuhkan pada pemeriksaan laboratorium, Berfungsi Penuh
masker, APD dll.
APD dan alat uji) serta persediaan untuk kebutuhan
pelayanan kesehatan.
7.4 Pengadaan saat terjadi lonjakan kasus dilaksanakan
Adanya bukti pemakaian tagihan listrik, kebutuhan lampu,
sesuai peraturan peraturan perundangan (seperti ventilator Berfungsi Penuh
Oksigen cair, ll
mekanik, tabung oksigen, seperti pengadaan)

7.5 Terdapat data SDM terbaru (kompetensi, nama, nomor


kontak termasuk daftar tenaga relawan ( seperti tenaga
Berfungsi Penuh Adanya data SDM terbaru
yang sudah pensiun, mahasiswa kedokteran dan
keperawatan, tenaga relawan lain)

8.1 Rumah sakit mengidentifikasi dan memprioritaskan RS melakukan perencanaan/ identifikasi dukungan pelayanan
pelayanan penunjang penting yang harus tersedia setiap Berfungsi Penuh penting selama pandemi, contoh: logistik, farmasi, SDM,
saat. sapras , dll
ing
8.2 Rumah sakit telah mengidentifikasi sumber daya
cadangan yang diperlukan untuk secara optimal
mempertahankan Pelayanan penunjang penting, termasuk Perencanaan SDM, keuangan, logistik, tempat tidur termasuk
SDM; keuangan; logistik; perbekalan; tempat tidur, Berfungsi Penuh ICU, ruang tambahan di rumah sakit, fasilitas kamar mayat,
8.Keberlanjutan layanan dukungan penting termasuk di unit perawatan intensif; ruang rumah sakit kantong mayat, listrik, komunikasi, air, linen.
tambahan; fasilitas kamar mayat; kantong mayat; listrik;
komunikasi; air; dan layanan binatu.

8.3 Tersedia sistem untuk mengelola inventaris dan stok - Terdapat Pedoman Pelayanan Gizi RSPP
terkait bahan makanan, Oksigen, bahan- bahan Berfungsi Penuh '- Terdapat SPO Perencanaan, Pengadaan, Penerimanaan,
pembersih dan desinfektan Pengelolaan, distribusi bahan makanan serta pelaporannya.

8.4 Sistem keamanan rumah sakit telah mengidentifikasi


potensi tantangan keselamatan dan keamanan, termasuk
- RSPP memiliki sistem keamanan, menjaga akses, jaga
menjaga akses yang aman ke fasilitas, jarak fisik minimal
jarak, penggunaan masker yang rasional, aliran pasien, lalu
satu meter, penggunaan masker yang rasional jika
Berfungsi Penuh lintas, parkir, akses pengunjung, stok obat-obatan penting.
seseorang memiliki gejala Covid-19, aliran pasien, lalu
'- RSPP menerapkan manajemen risiko untuk keamanan.
lintas, parkir, dan akses untuk pengunjung, dan stok obat-
obatan penting. Rumah sakit juga memiliki rencana mitigasi
untuk risiko keamanan.

8.5 Rumah sakit melakukan pengujiaan rencana perluasan


manajemen klinis (mis. Rencana darurat untuk membangun
Terdapat bukti simulasi alur pasien Covid-19 ke RSPP
bangsal isolasi tambahan); dan pengelolaan limbah rumah Berfungsi Penuh
Simprug
sakit yang terhubung dengan sistem pengelolaan air
setempat, sistem sanitasi dan kebersihan.

8.6 Sistem manajemen informasi rumah sakit tersedia


untuk memungkinkan pemantauan pemanfaatan layanan
Berfungsi Penuh Laporan Indikator mutu RS yang telah ditetapkan
kesehatan penting rutin yang tidak terkait dengan Covid-19
melalui serangkaian indikator yang ditetapkan

a. Ada Panduan PPI Covid-19


9.1 Rumah sakit memiliki protokol pelayanan kesehatan
b. Ada Panduan PPI menuju New Normal
esensial terkini untuk pasien- pasien dengan Covid-19,
c. Ada PPK Pneumonia Coronavirus Cov
yang sesuai dengan pedoman tata laksana. Protokol Berfungsi Penuh
d. Ada PPK Pneumonia COVID-19 Ringan
tersebut tersedia bagi semua semua pemberi pelayanan
d. Ada PPK Pneumonia COVID-19 Berat
Kesehatan dan dilaksanakan
e. Ada PPK Pneumonia COVID-19 Berat dengan Komplikasi
9. Manajemen Pasien

9.2 Prosedur penerimaan dan pemindahan pasien ke ke


area-area dalam rumah sakit tersedia dan berfungsi (mis. Pedoman penatalaksanaan pasien pasien Covd-19 dan SPO
Berfungsi Penuh
ruang isolasi); Pelayanan penunjang diagnostik dan transfer pasien suspect, probable dan konfirmasi covid-19
terapeutik lainnya juga tersedia dan berfungsi
Adanya Persetujuan Penelitian dari Dinkes DKI, Persetujuan
9.3 rumah sakit memiliki protokol perawatan pasien untuk
Belum terpenuhi Amandemen Uji Klinik oleh BPOM, dan Amandemen Protokol
uji klinis yang telah disetujui secara etis (Ethical clearence )
dari UI

- Adanya SPO dekontaminasi ambulance Alat transportasi


9.4 Staf rumah sakit menerapkan protokol pencegahan preventif dilakukan dekontaminasi setiap hari mulai kerja atau Bukti pelatihan dan pengelolaan perlengkapan
dan pengendalian infeksi (PPI) untuk layanan transportasi sesering mungkin Pasca rujukan/memindahkan pasien Penetuan petugas ditugaskan apa, dimana,
Berfungsi Penuh
pra dan pasca rujukan rumah sakit, termasuk '- Ada daftar Membersihkan alat transportasi, ada nama pelatihan samapi ke alih daya (Cleaning service)
memindahkan pasien untuk isolasi mandiri petugas, asal ambulans, jam pelaksanaan dekontaminasi, ada Sertifikat komitment
foto
10.1 Staf-staf di rumah sakit mendapatkan pelatihan dan - SPO Alur Pelayanan Pasien Masuk Ranap pada Masa
perlengkapan untuk dapat memberikan pelayanan pada Pandemi COVID-19
pasien suspek, probable, atau terkonfirmasi Covid-19 yang Berfungsi Penuh '- SPO Tatalaksana Medis pada pasien COVID-19
meliputi screening primer, resusitasi, stabilisasi awal, terapi - Pelatihan Teknik Pemeriksaan Swab Nasofaring dan
suportif awal, dan pencegahan komplikasi Orofaring

10.2 Rumah sakit memiliki kebijakan dan kemampuan


10.Kesehatan kerja, kesehatan mental dan dukungan psikososial

untuk mengelola keselamatan dan kesehatan kerja (K3)


yang terintegrasi dengan upaya pencegahan dan - Tersedia regulasi (memorandum) mengenai Perubahan shift
pengendalian infeksi (PPI) dengan tujuan untuk melindungi pekerja RSPP Simprug
staf rumah sakit yang meliputi: '- Tersedia penginapan bagi tenaga kesehatan di hotel beserta
a. Pengaturan jam kerja dan jam istirahatTidak ada antar jemput
toleransi pada tindakan kekerasan di tempat kerja '- Pemeriksaan secara berkala PCR bagi tenaga kesehatan di
b. Upaya keselamatan dan keamanan selama perjalanan RSPP SImprug
Berfungsi Penuh
(berangkat/pulang) '- Melakukan absensi secara online
c. Pemantauan status kesehatan staf rumah sakit '- Mendeteksi dini dugaan kasus covid dengan mengetahui
d. Deteksi dini dugaan kasus Covid-19 di antara staf rumah implementasi vaksin covid-19 semua pekerja
sakit, keluarga, dan kontaknya '- Melakukan pengaturan tata udara dengan menambahkan
e. Lingkungan yang tidak menyalahkan terhadap pelaporan HEFA (High Efficiency Particulare Air) di beberapa ruangan.
f. Tindak lanjut yang bebas dari stigma pada kasus tanpa
perlindungan terhadap paparan sistem pernafasan, cairan
tubuh, darah, dan insiden kekerasan

- Skrining kesehatan jiwa dapat dilakukan dengan


10.3 Rumah sakit menyediakan layanan dukungan menggunakan instrumen screening baku (SRQ).
kesehatan jiwa dan psikososial yang sesuai dengan
Berfungsi Penuh
konteks masyarakat serta umpan balik bagi staf, '- RSPP memiliki Poliklinik Okupasi, Untuk Pekerja dengan
keluarganya, dan pasien nilai SRQ-20 >6 direkomendasikan untuk konsultasi ke
Poliklinik Okupasi.
10.4 SPO untuk screening kesehatan jiwa pada pasien
Untuk melihat seberapa besar dampak kesehatan mental
Covid-19, keluarganya, dan staf rumah sakit siap serta
Sebagian Fungsional pekerja di buatkan link screening kesehatan jiwa dengan Pembuatan SPO Skrining Kesehatan Jiwa
tersedia ketika terjadi kebutuhan untuk meningkatkan
alamat: https://forms.gle/2EFcM5hum62J4xwa7
respons kedaruratan

10.5 Seluruh staf rumah sakit telah dilatih tentang dasar-


- Pelatihan K3RS dasar/umum: pelatihan yang ditujukan untuk
dasar keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dan
Sebagian Fungsional meningkatkan status kesehatan di tempat kerja. Pelatihan K3 tentang kesehatan jiwa pekerja
pertolongan pertama psikologis serta mengetahui kapan
'- Pelatihan bantuan psikologis dasar/awal
harus mencari layanan dukungan jika diperlukan.

11.1 Staf rumah sakit telah dilatih untuk melaksanakan


identifikasi yang akurat, cepat, dan skrining secara tepat
Sudah dilakukan pelatihan untuk melaksanakan identifikasi
waktu pada kasus yang dicurigai Covid-19, dengan Berfungsi Penuh
dan skrining serta pelaporan kepada yang berwenang di RS
pelaporan tepat waktu kepada yang berwenang di rumah
sakit

11.2 Telah tersedianya sistem komunikasi dan pemantauan


yang memungkinkan peringatan kewaspadaan dan - Adanya skrining pengunjung/ pasien di area masuk
pelaporan kasus yang dicurigai Covid-19 dilaksanakan Pendaftaran
Berfungsi Penuh
entifikasi dan diagnosis yang cepat

tepat waktu di setiap area rumah sakit, meliputi titik-titik '- Adanya Gun Thermometer di area pintu masuk main hall
tempat masuk ke dalam fasilitas serta di area kedatangan '- Adanya alur petunjuk masuk dan keluar, dll
dan penerimaan pasien.
11.Identifikasi dan diagnosis yang cepat
11.3 Telah tersedia prosedur triase di unit gawat darurat,
terutama untuk identifikasi cepat, isolasi dan untuk menguji Berfungsi Penuh Adanya SPO Triase IGD Pada Pasien COVID-19
pasien dengan tanda dan gejala infeksi pernapasan akut.

11.4 Staf rumah sakit telah dilatih dengan prosedur


terstandar untuk mengambil sampel dan mengirimkannya Sudah dilakukan pelatihan untuk pengambilan sampel serta
Berfungsi Penuh
ke laboratorium rujukan sesuai rekomendasi terkini, serta prosedur pengiriman sampel ke lab , dll
prosedur rujukan laboratorium.

11.5 Jika laboratorium pengujian tersedia di rumah sakit,


maka rumah sakit telah mengadopsi sistem terstandar Terlampir Surat Ijin beredarnya alat pemeriksaan COVID-19
Berfungsi Penuh
untuk pengujian Covid-19, didukung oleh reagen dan alat dan hasil uji konfirmasi COVID-19
uji yang terjamin ketersediaannya.

11.6 Telah tersedia informasi dan poster tentang alat


pelindung diri dan pengukuran keamanan biologis yang
Tersedianya poster-poster pemakaian APD, area2 sesuai
diletakkan pada tempat-tempat strategis di laboratorium Berfungsi Penuh
zona.
dan area penerimaan pasien guna penanganan sampel
yang aman termasuk pembuangan limbahnya.

12.1 Protokol pencegahan dan pengendalian infeksi


dengan prosedur standar untuk mengelola Covid-19
Pedoman dan SPO Pencegahan dan Pengendalian Covid dan
tersedia dan telah dilaksanakan, serta semua staf rumah Berfungsi Penuh
Pedoman New Normal
sakit telah disosialisasikan tentang protokol tersebut, yang
harus mencakup mekanisme pemantauan berkala

12.2 Alat pelindung diri yang memadai (masker medis dan


bedah, respirator N95 atau FFP2, sarung tangan, gaun
pelindung dan pelindung mata) tersedia dan mudah diakses Berfungsi Penuh Tersedia APD dan Monev penggunaan APD
oleh semua staf rumah sakit yang ditunjuk untuk
berinteraksi dengan kasus Covid-19

12.3 Staf dilatih untuk mengenali dan menskrining semua


kasus dugaan Covid-19 pada titik kontak mereka dengan Staf sudah dilatih dan sudah dilakukan screening pada titik
Berfungsi Penuh
rumah sakit, dan pemeriksaan ini mencakup semua pasien, kontak terhadap pasien, pengunjung dan staf.
pengunjung, dan staf rumah sakit.

12.4 Ruang Isolasi tersedia utk pasien suspect, probable, Ruang isolasi tersedia untuk untuk pasien suspect, probable
dan konfirmasi dengan petunjuk/tanda yang jelas, Berfungsi Penuh dan konfirmasi dengan petunjuk/ tanda yang jelas,
perlengkapan yang memadai dan ventilasi yang cukup. perlengkapan yang memadai dan ventilasi yang cukup

12.5 Kewaspadaan transmisi airborne disiapkan dengan


menggunakan ruang bertekanan negatif dengan setidaknya
12 pergantian udara / jam dan arah aliran udara terkendali
Berfungsi Penuh Semua ruangan isolasi Covid-19 sudah bertekanan negatif
saat menggunakan ventilasi mekanis. (Tekanan negatif
diharuskan untuk mencegah kontaminasi silang dari satu
ruangan ke ruangan lain)

12.6 Kewaspadaan standar dan kewaspadaan transmisi


diterapkan untuk manajemen kasus dan untuk menerima Terdapat SPO Transfer Internal Pasien Suspek, Probable,
Berfungsi Penuh
dan mentransfer pasien suspek, probable maupun confirm Konfirmasi Covid 19 ke Ruang Isolasi
Covid-19
engendalian infeksi (PPI)
12.Pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI)
12.7 Staf rumah sakit menggunakan kewaspadaan
transmisi airborne selama prosedur yang menimbulkan
aerosol untuk Covid-19, seperti intubasi trakea, ventilasi Staf rumah sakit sudah menggunakan kewaspadaan transmisi
Berfungsi Penuh
non-invasif, trakeotomi, resusitasi kardiopulmoner, ventilasi airbone selama prosedur yang menimbulkan aerosol Covid 19
manual sebelum intubasi, bronkoskopi, pengambilan
sampel aspirasi dan otopsi.

12.8 Menyediakan sarana dan prasarana untuk penerapan


- Tersedia sarana dan prasarana untuk penerapan kebersihan
kebersihan tangan pada area masuk rumah sakit seperti
Berfungsi Penuh tangan pada area masuk RS
tempat cuci tangan dengan air mengalir/hand sanitizer;
'- Melakukan monev sarana dan prasarana kebersihan tangan
tempat sampah tertutup pada lokasi-lokasi strategis

12.9 Tersedia media edukasi seperti poster protokol


kesehatan dan dengan ilustrasi di dalam rumah sakit dan di Tersedianya media edukasi dengan ilustrasi di dalam rumah
Berfungsi Penuh
lokasi strategis di sekitar rumah sakit; termasuk informasi sakit dan dilokasi strategis di sekitar rumah sakit.
tentang mencuci tangan, etika pernapasan, dan jaga jarak.

- Ada bukti rapat mengenai pembatasan akses pasien


12.10 Tersedia protokol tentang membatasi pergerakan
Berfungsi Penuh - Peraturan pengunjung dan penunggu dengan hasil tes
pasien Covid-19 keluar dari kamar mereka.
antibodi

12.11 Staf rumah sakit telah diberikan edukasi dan


sosialisasi, baik secara langsung maupun secara online,
tentang panduan teknis pencegahan dan pengendalian Sosialisasi tatap muka baik online sudah dilakukan sesuai
Berfungsi Penuh
infeksi, terutama tentang kebersihan tangan, kebersihan jadwal
pernapasan, etika batuk, jarak sosial (menjaga jarak
minimal satu meter) dan penggunaan alat pelindung.

12.12 Kebijakan tersedia dan telah diterapkan yang


memastikan semua tempat tidur rumah sakit ditempatkan Berfungsi Penuh Tempat tidur untuk kelas 3 sudah berjarak minimal 1 m
dengan jarak minimal 1 m

- SPO Pembersihan Ambulans


12.13 Semua permukaan di rumah sakit dan di ambulans
'- Dilakukan pembersihan permukaan lingkungan RS secara
secara rutin dibersihkan dan didisinfeksi, sesuai dengan Berfungsi Penuh
rutin
pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi.
'- Ketersediaan sarana pembesihan

12.14 Rumah sakit memiliki infrastruktur dan protokol untuk


- SPO Pengelolaan Limbah di ruang Covid -19
pengelolaan limbah, termasuk pengelolaan limbah biologis Berfungsi Penuh
'- Monev pengelolaan limbag di ruang Covid-19
dan klinis.

12.15 Tersedianya data tentang orang yang masuk - Surat Perintah Pekerja tersedia, data identitasnya ada di
keruangan perawatan pasien Covid-19; (data yang dicatat master pekerja di SDM
Berfungsi Penuh
seperti nama, alamat rumah, alamat email, nomor ponsel '- Data Pasien ada pada Master pasien yang sudah dilengkapi
yang bisa dihubungi) identitas dan data pendukung lainnya.
12.16 Tersedia ruangan yang cukup dan pedoman untuk
mengelola jenazah orang yang meninggal karena Covid-19, Ada SPO Pemulasaran Jenazah Pasien Probable/ Konfirmasi
Berfungsi Penuh
termasuk pedoman untuk menyediakan pemakaman yang Covid -19
aman dan bermartabat
© World Health Organization 2020. Some rights reserved. This work is available under the CC BY-NC-SA 3.0 IGO licence.

WHO reference number: WHO/2019-nCov/hospital_readiness_checklist_tool/2020.1

Anda mungkin juga menyukai