Materi Selesai
Materi Selesai
“SKN”
SISTEM KESEHATAN NASIONAL
Oleh :
COVER........................................................................................................1
KATA PENGANTAR.................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................3
PEMBAHASAN..........................................................................................5
A. Sejarah SKN...........................................................................................5
B. Definisi..................................................................................................17
C. Dasar Pembangunan SKN.....................................................................19
D. Dasar SKN............................................................................................23
E. Dasar Hukum Sistem Kesehatan Nasional.............................................26
F. Elemen SKN..........................................................................................27
G. Strategi dan Tujuan SKN......................................................................31
H. Manfaat Sistem Kesehatan Nasional.....................................................32
I. Peran Perawat Dalam SKN....................................................................33
J. Permasalahan Pembangunan Kesehatan.................................................36
K. Kedudukan SKN...................................................................................40
L. Subsistem SKN......................................................................................41
M. Tata Hubungan Antar Subsistem dan Lingkungannya..........................45
N. Hubungan Sistem Kesehatan Daerah Terhadap SKN............................47
O. Kedudukan SKN Terhadap System Nasional Lain................................49
P. Sistem Pelayanan Kesehatan di Indonesia.............................................50
Q. Pembiayaan Kesehatan..........................................................................52
R. Cara Penyelenggaraan SKN..................................................................62
S. Pelaksanaan SKN..................................................................................69
PEMBAHASAN
A. Sejarah SKN
Sistem kesehatan dijelaskan berdasarkan batasan sistem dan
komponen-komponen yang berpengaruh dan membenuk sistem kesehatan
itu sendiri. Mengenai sistem kesehatan di Indonesia, terdapat perbandingan
antara Sistem Kesehatan Nasional (SKN) 19882, SKN 2004, SKN 2009,
SKN 2012 serta alasan perlunya dilakukan reformasi sistem kesehatan yag
selama ini kurang signifikan memperbaiki status kesehatan. Sebagai
tambahan aka disampaikan permasalahn kesehatan yang sekarang sedang
terjadi beserta per;unya suatu hubungan yang terintegrasi antara sistem
kesehatan nasional. Disisi lain akan dikenalkan sistem-sistem kesehatan
berbagai negara di dunia secara umum dan tipe-tipe kebijakan pemerintah
terhadap market kesehatan di negaranya sebagai bahan perbandingan
sejauh mana pertumbuhan sistem kesehatan di Indonesia (Adisasmoto,
2014).
Untuk mempelajari reformasi kesehatan makan diperlukan undang-
undang khusus sistem kesehatan sehingga memayungi semua komponen
dalam melakukan fungsinya sebagai buah sistem kesehatan yang lebih baik
dan dapat diandalkan bagi seluruh masayarakat (Adisasmoto, 2014).
B. Definisi
Sistem kesehatan nasional (SKN) adalah bentuk & cara
penyelenggaraan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen
bangsa Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya (Perpres
72/2012 Pasal 1 dan 2).
4. Dukungan Regulasi
Dalam menyelenggarakan SKN, diperlukan dukungan regulasi
berupa adanya berbagai peraturan perundangan yang mendukung
penyelenggaraan SKN dan penerapannya (law enforcement).
6. Responsif Gender
Dalam penyelenggaraan SKN, setiap penyusunan rencana
kebijakan dan program serta dalam pelaksanaan program kesehatan
harus menerapkan kesetaraan dan keadilan gender. Kesetaraan gender
dalam pembangunan kesehatan adalah kesamaan kondisi bagi laki-laki
dan perempuan untuk memperoleh kesempatan dan hak-haknya sebagai
manusia, agar mampu berperan dan berpartisipasi dalam kegiatan
pembangunan kesehatan serta kesamaan dalam memperoleh manfaat
pembangunan kesehatan. Keadilan gender adalah suatu proses untuk
menjadi adil terhadap laki-laki dan perempuan dalam pembangunan
kesehatan.
7. Kearifan Lokal
Penyelenggaraan SKN di daerah harus memperhatikan dan
menggunakan potensi daerah yang secara positif dapat meningkatkan
hasil guna dan daya guna pembangunan kesehatan, yang dapat diukur
secara kuantitatif dari meningkatnya peran serta masyarakat dan secara
kualitatif dari meningkatnya kualitas hidup jasmani dan rohani. Dengan
demikian kebijakan pembangunan daerah di bidang kesehatan harus
sejalan dengan SKN, walaupun dalam prakteknya, dapat disesuaikan
dengan potensi dan kondisi serta kebutuhan masyarakat di daerah
terutama dalam penyediaan pelayanan kesehatan dasar bagi rakyat.
D. Dasar SKN
Dalam penyelenggaraan, SKN harus mengacu pada dasar-dasar atau
asas-asas sebagai berikut (Peraturan Presiden Republik Indonesia, 2012) :
1. perikemanusiaan;
Setiap pengelolaan dan pelaksanaan SKN harus dilandasi atas
perikemanusiaan yang berdasarkan pada Ketuhanan Yang Maha Esa
dengan tidak membedakan golongan agama dan bangsa. Setiap tenaga
pengelola dan pelaksana SKN harus berbudi luhur, memegang teguh
etika profesi, dan selalu menerapkan prinsip perikemanusiaan dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan.
2. keseimbangan;
Setiap pengelolaan dan pelaksanaan SKN harus dilaksanakan dengan
memperhatikan keseimbangan antara kepentingan individu dan
masyarakat, antara fisik dan mental, serta antara material dan spiritual.
4. perlindungan;
Setiap pengelolaan dan pelaksanaan SKN harus dapat memberikan
perlindungan dan kepastian hukum kepada pemberi dan penerima
pelayanan kesehatan.
5. keadilan;
Setiap pengelolaan dan pelaksanaan SKN harus dapat memberikan
pelayanan yang adil dan merata kepada semua lapisan masyarakat
dengan pembiayaan yang terjangkau tanpa memandang suku, agama,
golongan, dan status sosial ekonominya.
9. legalitas;
Setiap pengelolaan dan pelaksanaan SKN harus didasarkan pada
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam
menyelenggarakan SKN, diperlukan dukungan regulasi berupa adanya
berbagai peraturan perundang-undangan yang responsif, memperhatikan
kaidah dasar bioetika dan mendukung penyelenggaraan SKN dan
penerapannya (law enforcement) dalam menjamin tata tertib pelayanan
kesehatan untuk kepentingan terbaik bagi masyarakat.
12.kearifan lokal.
Penyelenggaraan SKN di daerah harus memperhatikan dan
menggunakan potensi daerah yang secara positif dapat meningkatkan
hasil guna dan daya guna pembangunan kesehatan, yang dapat diukur
secara kuantitatif dari meningkatnya peran serta masyarakat dan secara
kualitatif dari meningkatnya kualitas hidup jasmani dan rohani. Dengan
demikian kebijakan pembangunan daerah di bidang kesehatan harus
sejalan dengan SKN, walaupun dalam praktiknya, dapat disesuaikan
dengan potensi dan kondisi serta kebutuhan masyarakat di daerah
terutama dalam penyediaan pelayanan kesehatan dasar bagi rakyat
(Peraturan Presiden Republik Indonesia, 2012) .
F. Elemen SKN
Berdasarkan pengertian bahwa System is interconnected parts or
elements in certain pattern of work, maka di sistem kesehatan ada dua hal
yang perlu diperhatikan, yakni: (1) elemen, komponen atau bagian
pembentuk sistem yang berupa aktor-aktor pelaku; dan
(2) interconnection berupa fungsi dalam sistem yang saling terkait dan
dimiliki oleh elemen-elemen sistem. Secara universal fungsi di dalam
Sistem Kesehatan berdasarkan berbagai referensi dapat dibagi menjadi
(Syafrudin, 2015):
1. Pelayanan kesehatan
2. Pembiayaan kesehatan
3. Pengembangan sumberdaya
Sistem kesehatan Nasional di Indonesia tersusun atas beberapa
komponen atau subsistem, diantaranya (Syafrudin, 2015) :
1. Subsistem Upaya Kesehatan: yaitu langkah-langkah kesehatan yang
ditempuh untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Upaya kesehatan diselenggarakan dengan langkah promotif (promosi),
preventif (pencegahan), kuratif (penyembuhan) dan rehabilitatif
(pemulihan). Dalam prosesnya, subsistem upaya kesehatan
mengintegrasikan 2 hal: Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan
Upaya Kesehatan Perorangan (UKP), yang menyeluruh, terpadu,
berkelanjutan, terjangkau, bermutu dan berjenjang; mengikuti prinsip
profesional, ekonomis, sesuai moral dan etika bangsa; dan didasarkan
atas perkembangan mutakhir iptek kedokteran dan kesehatan. Subsistem
upaya kesehatan diselenggarakan untuk mewujudkan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya. Untuk penyelenggaraan subsistem
tersebut diperlukan berbagai upaya dengan menghimpun seluruh potensi
bangsa Indonesia. Upaya kesehatan tersebut dilaksanakan melalui
berbagai jenis fasilitas pelayanan kesehatan. Berbagai upaya tersebut
memerlukan dukungan penelitian dan pengembangan kesehatan,
pembiayaan, sumber daya manusia kesehatan, ketersediaan sediaan
Ruang lingkup kebutuhan dasar manusia yang menjadi subjek dan objek
kajian utama seorang perawat profesional menyangkut bidang yang amat
K. Kedudukan SKN
1. Suprasistem SKN
Suprasistem SKN adalah Sistem Ketahanan Nasional. SKN bersama
dengan berbagai sistem nasional lainnya diarahkan untuk mencapai tujuan
bangsa Indonesia seperti yang tercantum dalam Pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yaitu melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial. Dalam kaitan ini, undang-undang yang berkaitan
dengan kesehatan merupakan kebijakan strategis dalam pembangunan
kesehatan (Notoatmodjo, 2003).
2. Kedudukan KSN dalam Sistem Nasional Lainnya
Terwujudnya keadaan sehat dipengaruhi oleh berbagai faktor yang tidak
hanya menjadi tanggung jawab sektor/urusan kesehatan, melainkan juga
tanggung jawab berbagai sektor/urusan terkait. Dalam penyelenggaraan
pembangunan kesehatan, SKN perlu menjadi acuan bagi sektor/urusan lain.
Dalam penyelenggaraan pembangunan nasional, SKN dapat bersinergi
secara dinamis dengan berbagai sistem nasional lainnya, seperti: Sistem
Pendidikan Nasional, Sistem Perekonomian Nasional, Sistem Ketahanan
Pangan Nasional, Sistem Pertahanan dan Keamanan Nasional
(Hankamnas), dan sistem nasional lainnya. Pelaksanaan pembangunan
L. Subsistem SKN
Pendekatan pengelolaan kesehatan dewasa ini dan kecenderungannya
di masa depan adalah kombinasi dari pendekatan sistem, kontingensi, dan
sinergi yang dinamis. Mengacu pada perkembangan komponen pengelolaan
kesehatan dewasa ini serta pendekatan pengelolaan kesehatan tersebut di
atas, maka subsistem SKN dikelompokkan sebagai berikut:
1. subsistem upaya kesehatan;
2. subsistem penelitian dan pengembangan kesehatan;
3. subsistem pembiayaan kesehatan;
4. subsistem sumber daya manusia kesehatan;
Q. Pembiayaan Kesehatan
1. Defiisi
Subsistem pembiayaan kesehatan adalah pengelolaan berbagai upaya
penggalian, pengalokasian, dan pembelanjaan dana kesehatan untuk
mendukung penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya (Mubarak &
Chayatin, Ilmu Kesehatan Masyarakat, 2009).
2. Tujuan
Tujuan dari penyelenggaraan subsistem pembiayaan kesehatan adalah
tersedianya dana kesehatan dalam jumlah yang mencukupi, teralokasi
secara adil, merata, dan termanfaatkan secara berhasil guna dan berdaya
guna, tersalurkan sesuai peruntukannya untuk menjamin terselenggaranya
pembangunan kesehatan guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya.
3. Unsur-Unsur subsistem pembiayaan kesehatan terdiri dari dana
a. dana;
Dana digali dari sumber Pemerintah, Pemerintah Daerah
baik dari sektor kesehatan dan sektor lain terkait, dari masyarakat,
maupun swasta serta sumber lainnya yang digunakan untuk
mendukung pelaksanaan pembangunan kesehatan.
2. Penetapan SKN
Z. Paradigma “The New Publik Service” dalam Pelayanan Publik bidang Kesehatan di
Indonesia
Pelayanan publik merupakan kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan dasar sesuai dengan hak-hak sipil setiap
warga negara dan penduduk atas suatu barang, jasa, dan atau pelayanan
administrasi yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan
publik.Pelayanan publik adalah hak yang tertuang dalam UUD 1945,
sebagai hak konstitusi yang harus dipenuhi oleh negara.Kualitas pelayanan
publik merupakan persoalan riil yang langsung bersentuhan dengan
kebutuhan masyarakat. Istilah pelayanan publik itu sendiri dalam dalam
oxpord dictionary (2000)dijelaskan bahwapublikservice, yaitu “a service
DAFTAR PUSTAKA
Saputra, M., Marlinae, L., Rahman, F., & Rosadi, D. (2015). PROGRAM
JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DARI ASPEK SUMBER
DAYA MANUSIA PELAKSANA PELAYANAN KESEHATAN.
KEMAS , 11(1).
NPM : 162303101002
Hobby : Sepakbola
NPM : 162303101003
NPM: 152303101050