Anda di halaman 1dari 32

Supply Chain

Insights
SEPTEMBER 2022

Innovation:
MORE STORAGE
LESS SPACE

Reverse Logistics:
Tantangan Implementasinya
di Indonesia
Segera hadir di Oktober

Program Penguasaan Teori


Meningkatkan Daya Saing dan Konsep Supply Chain

CSCM
Berkelanjutan dengan
Produktivitas Hijau
Content

ARTICLES PROFILE

Peningkatan Daya Saing


Berkelanjutan dengan 04
Pendekatan Produktivitas Hijau

Strategi untuk meningkatkan produktivitas sekaligus


mengurangi dampak terhadap lingkungan

16
16
Cecilia Lukardi
Profesional operations management dengan
pengalaman 8 tahun di berbagai perusahaan industri

Hambatan & Tantangan


Implementasi Reverse 08
Logistics di Indonesia ISCEA UPDATES
Deskripsi artikel
18
Kemeriahan event offline pertama ISCEA Indonesia
Hambatan dan tantangan penerapan serta regulasi yang diselengggarakan di Jakarta
Reverse Logistics di era industri yang kian berkembang

SUPPLY CHAIN INNOVATION 20


Proyek inovasi supply chain yang dijalankan oleh
berbagai perusahaan terkemuka di Indonesia

RECENT UPDATES 24
Mewujudkan Sustainable Supply Chain
Kabar terbaru mengenai lulusan ISCEA Indonesia
Management dengan Dukungan
Information Communication Technology
12 yang kini hampir menginjak angka 1000 dan
berasal dari 70 lebih institusi yang tersebar di
Indonesia

Peran kemajuan teknologi terkini dalam


merealisasikan konsep keberlanjutan rantai pasok
pada bagian operasional perusahaan

ISCEA Indonesia

2 September 2022
Welcome Message
Supply Chain Insights hadir di hadapan para pembaca
supply chain di Indonesia. Majalah virtual ini
dimaksudkan untuk berbagi informasi dan pengetahuan
dikalangan profesional supply chain, baik yang sudah
mengikuti proses sertifikasi dari ISCEA maupun kalangan
profesional supply chain secara umum. Tentunya kami
berharap para profesional tidak hanya menjadi pembaca,
tetapi juga bisa menyumbang tulisan atau berita untuk
mengisi edisi-edisi berikutnya. Bagi para profesional yang
sudah tersertifikasi CSCA, CPLM, ataupun CSCM dari
ISCEA, sumbangan tulisan bisa dipakai sebagai poin yang
dikumpulkan untuk perpanjangan sertifikat.


Menjadi profesional tentunya akan lebih lengkap bila
Anda terus belajar dan berbagi. Setiap kali Anda berbagi
ide melalui tulisan atau bentuk lainnya pemahaman Anda
tentang topik yang dibahas akan meningkat.

Esensi dari sertifikasi memang bukan hanya


pada saat memperoleh sertifikat pertama kali,
tetapi pada proses belajar tiada henti.
Prof. I Nyoman Pujawan, Ph.D,
Semoga Supply Chain Insights selalu memberikan insight CSCP, CSCA, CPLM, CSCM
yang berguna bagi kita semua.
President of ISCEA Indonesia

ISCEA Indonesia’s Team PT. Lingkar Indonesia Unggul


Graha Bukopin Lv. 7
Jl. Panglima Sudirman Kv. 10-18,
President of ISCEA Indonesia Vice President of ISCEA Indonesia Embong Kaliasin, Kec. Genteng,
Surabaya 60271
Prof I. Nyoman Pujawan, Ph.D Dr. Lala Kantari, CSCA
www.isceaindonesia.com
Editor Designer
admin@isceaindonesia.com
Febriana Ayu Maftuhatul Aziziyah
+62 851 9521 7009

isceaindonesia.com 3
ARTICLES

Peningkatan Daya Saing


Berkelanjutan dengan Pendekatan
Produktivitas Hijau
Oleh : Rizal Bahara, CSCM

Perubahan iklim merupakan salah satu isu global lingkungan, hal ini dapat dilihat dari mulai
yang telah menjadi perhatian banyak pihak banyaknya perubahan dalam pola konsumsi
sekarang ini. Aktivitas industri menjadi salah satu pada kehidupan sehari-hari. Mereka akan
sumber dari meningkatnya pemanasan global menolak produk-produk yang diolah melalui
serta perubahan iklim yang terjadi. Limbah eksploitasi atau proses produksi yang merusak
industri yang tidak ditangani dengan baik juga lingkungan, mereka bahkan rela untuk
menjadi faktor utama terjadinya pencemaran membayar lebih pada produk yang lebih ramah
lingkungan, yang mana hal ini masih sering lingkungan.
terjadi dan kerap berujung pada kerusakan
ekosistem yang ada. Dampak dari perubahan Berangkat dari permasalahan yang ada, kita pun
iklim dan kerusakan lingkungan ini ternyata harus menyadari apabila perlindungan terhadap
menimbulkan konflik di masyarakat, seperti lingkungan dan peningkatan produktivitas harus
adanya permintaan ganti rugi sampai pada dapat dicapai secara simultan. Oleh karena itu,
permintaan penutupan aktivitas produksi untuk meningkatkan daya saing industri,
(Nicholson, 2009). pendekatan yang dilakukan tidak hanya
peningkatan produktivitas semata tapi juga
Produktivitas dan aspek lingkungan menjadi dua peningkatan produktivitas yang berwawasan
hal yang harus menjadi perhatian utama bagi lingkungan, dimana aspek ekonomi dan aspek
pihak industri, masyarakat, dan pemerintah. lingkungan diperhatikan sehingga perusahaan
Masyarakat makin hari makin sadar terhadap isu mempunyai daya saing yang berkelanjutan.
Pendekatan yang terintegrasi antara aspek
ekonomi dan lingkungan salah satunya dapat
dilakukan dengan penerapan konsep
produktivitas hijau atau green productivity.

Produktivitas telah menjadi suatu kata yang


umum dikalangan pemerintahan sebagai
pembuat kebijakan, kalangan ekonomis,
industrialis, pemerhati lingkungan, dan bahkan
juga kalangan pekerja. Produktivitas telah
menjadi tujuan utama baik tingkat nasional
maupun pada tingkat pelaku usaha. Pada tingkat
nasional, produktivitas menjadi penyokong
utama untuk pertumbuhan ekonomi dalam
menyelesaikan gejolak inflasi. Dalam praktiknya,

4 September 2022
“Penerapan konsep produktivitas
diperkenalkan sebagai sebuah konsep oleh
hijau pada proses operasional ASEAN Productivity Organization (APO) pada
perusahaan diharapkan dapat tahun 1994 sebagai respon terhadap kebutuhan
meningkatkan daya saing sekaligus akan keterkaitan antara strategi pembangunan
ekonomi dengan pelestarian lingkungan. APO
tetap memperhatikan lingkungan.”
membentuk kelompok kerja produktivitas dan
Rizal Bahara, CSCM
lingkungan untuk melakukan riset pada 10
Production Manager - Nutrifood negara Asia yaitu Taiwan, Hongkong, India,
Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Mongolia,
Nepal, Singapura, dan Thailand pada tahun 1993
kesejahteraan rakyat sangat berpengaruh pada sampai dengan tahun 1994. Riset ini
kemampuan negara untuk menghasilkan lebih memfokuskan pada aplikasi dan kesempatan
banyak output per unit sumber daya yang untuk menerapkan produksi bersih sebagai
digunakan, sehingga dengan produktivitas landasan bagi industrialisasi yang ramah
yang baik dimungkinkan tercapainya standar lingkungan di Asia. APO mulai memperluas
kehidupan yang lebih baik. Pada tingkat mikro, lingkup produktivitas hijau dengan memasukan
baik individu atau kelompok perusahaan, berbagai macam tools dan teknik yang
perbaikan dan peningkatan produktivitas bertujuan untuk menyeimbangkan kebutuhan
merupakan perangkat untuk meningkatkan ekonomi dan lingkungan serta memperkenalkan
kinerja dan daya saing. Dengan begitu, teknik manajemen yang ramah lingkungan yang
peningkatan produktivitas diharapkan dapat dapat diterima oleh pelaku usaha sehingga
meningkatkan upah dan kualitas kehidupan dapat meningkatkan produktivitasnya.
kerja bagi setiap individu (Marimin et al., 2015).
Produktivitas hijau menerapkan konsep yang
Produktivitas hijau adalah strategi untuk cukup kompleks yaitu meningkatkan
meningkatkan produktivitas sekaligus keuntungan (ekonomi), meningkatkan mutu
mengurangi dampak terhadap lingkungan hidup (sosial), sekaligus mengurangi dampak
(APO, 2006). Strategi ini pertama kali lingkungan (lingkungan).

isceaindonesia.com 5
ARTICLES

Oleh karenanya, untuk menyatukan ketiga aspek Environmental Sustainability Index atau ESI
tersebut perlu dilakukan dengan pendekatan (Yale Center for Environmental Law and Policy
yang mudah diukur, salah satunya dengan Report, 2005). Penggunaan bobot ESI sebagai
pendekatan kuantitatif. Dengan pendekatan dasar pembobotan dampak lingkungan
kuantitatif dan sistematis diharapkan dapat mengacu pada penelitian yang telah dilakukan
menemukan masalah serta melihat dengan jelas oleh Gandhi et al. (2006). Dampak lingkungan
bagaimana penerapan program, teknologi, didefinisikan sebagai penjumlahan tiga bobot
strategi, dan pendekatan lingkungan dilakukan. variabel lingkungan indeks produktivitas hijau
Beberapa pendekatan lain masih banyak berupa (GPI) yang berasal dari nilai pembobotan ESI.
data kualitatif sehingga sulit untuk

EI
membandingkan sebelum dan sesudah
melakukan perbaikan. Indeks Produktivitas Hijau = 0,5 GWG + 0,33 WC + 0,17 SWG
atau Green Productivity Index (GPI) merupakah
Environmental
salah satu pengukuran yang digunakan sebagai Impact
pendekatan kuantitatif dan sistematis dalam
mengevaluasi kinerja lingkungan dan
w1, w2, w3, adalah bobot masing-masing
menawarkan langkah kecil ke arah pendekatan
indikator GPI: GWG (Gaseous Waste Generation)
kuantitatif yang lebih kuat untuk pengambilan
adalah pembuatan limbah gas , SWG (Solid
keputusan terkait lingkungan. Indeks
Wastes Generation) adalah pembangkit limbah
Produktivitas Hijau (GPI) didefinisikan sebagai
padat dan WC (Water Consumption) adalah
rasio produktivitas terhadap dampak lingkungan,
konsumsi air.
dengan kata lain GPI adalah alat ukur untuk
menganalisa kinerja berdasarkan aspek
ekonomi dan aspek lingkungan pada satu Pendekatan GPI
indeks. Penerapan pengukuran GPI di dunia Contoh perhitungan dengan GPI dapat dilihat
industri seringkali menggunakan istilah pada penelitian yang dilakukan Findiastuti et al.
environmental productivity dan eco-efficiency. (2021). Mereka melakukan pendekatan
produktivitas hijau dengan GPI pada proses
Selling Price

Production Cost pembuatan Bola Sepak yang terdiri dari 9

GPI
tahapan proses dari mixing sampai finishing.
Productivity Mereka melakukan perbaikan dengan
=
melakukan 3 alternatif. Alternatif 1 adalah
Green Productivity Environmental Impac t mengurangi limbah padat dengan
Index menggunakan kembali sampah atau sisa bahan
sebagai pelengkap jenis produk lainnya.
Semakin tinggi nilai GPInya maka produktivitas Alternatif 2 adalah mengurangi konsumsi air
hijaunya semakin baik, artinya secara ekonomi dengan menggunakan kembali sisa proses uji air
dan lingkungan kinerjanya lebih baik. untuk air pendingin pada mesin pencampur
Alternatif 3 adalah kombinasi dari Alternatif 1 dan
Environmental Impact (EI) ditentukan dengan 2. Berdasarkan Tabel 1 terlihat nilai GPI tertinggi
menjumlahkan bobot untuk masing-masing ada pada alternatif ke 3 dan lebih tinggi dari
indikator produktivitas hijau. Bobot indikator kondisi eksisting, sehingga dapat disimpulkan
produktivitas hijau ditentukan berdasarkan hasil bahwa penggunaan kombinasi Alternatif 1 dan
analisis para pakar dunia yang terangkum dalam Alternatif 2 menghasilkan kinerja yang lebih baik.

6 September 2022
Tabel 1. Perbandingan GPI kondisi eksisting dan alternatif perbaikan
Dampak
Kondisi GWG (KgCO2) WC (Kg) SWG (Kg) Lingkungan
Produktifitas GPI

Eksisting 19662 11550 12713 15,800 2,424 0.153

Alternatif 1 19411 11550 12526 15,643 2,424 0.155

Alternatif 2 19279 10752 12714 15,534 2,424 0.156

Alternatif 3 19411 10752 12526 15,377 2,424 0.158

Dari contoh tersebut dapat dilihat bahwa Penerapan konsep produktivitas hijau pada
konsep produktivitas hijau dapat diterapkan proses operasional perusahaan diharapkan dapat
pada proses operasional di lapangan dan meningkatkan daya saing kita sekaligus tetap
dengan adanya data kuantitatif yaitu GPI. memperhatikan lingkungan sehingga anak cucu
Dengan perhitungan tersebut kita dapat kita berhak menikmati kekayaan alam dan
dengan mudah untuk melakukan perbaikan lingkungan dimasa yang akan datang. Kalau
dan peningkatan produktivitas hijau tidak bukan kita yang menjaga lingkungan siapa lagi,
hanya dari aspek ekonomi, melainkan juga dari kalau tidak sekarang kapan lagi karena bumi kita
aspek lingkungan. cuma satu.

Penerapan pendekatan produktivitas hijau


tidak hanya dapat diterapkan pada proses
produksi manufaktur tapi juga pada proses
operasional lain seperti pelayanan pada
industri jasa dan lain sebagainya. Beberapa
penelitian menggabungkan konsep lean
manufacturing dengan konsep produktivitas
hijau terutama saat melakukan analisa waste
pada tahapan proses operasionalnya.
Penentuan waste dapat menggunakan
pendekatan value stream mapping dengan
menambahkan data waste yang berdampak Rizal Bahara, CSCM
pada lingkungan pada setiap aktivitasnya. PT Nutrifood Indonesia

Rizal Bahara, yang sudah melewati hampir 20


tahun bersama PT Nutrifood Indonesia, adalah seorang
praktisi operational excellence dan supply chain di industri
makanan yang sekarang tengah berperan sebagai
Warehouse Manager. Rizal merupakan profesional yang
antusias mengenai topik keberlanjutan, operational
excellence, lean manufacturing, green productivity, food
industry, halal and quality management. Rizal juga
seorang mahasiswa doktoral Ilmu Pengelolaan Sumber
Daya Alam dan Lingkungan di IPB University.

isceaindonesia.com 7
ARTICLES

Hambatan dan Tantangan


Implementasi Reverse Logistics
di Indonesia
Oleh : Dr. Farida Pulansari, CSCM., Nur Rahmawati dan Isna Nugraha

Pernahkah handphone atau perangkat jaminan pelayanan konsumen berupa customer


elektronik Anda mengalami trouble kemudian warranty service. Perusahaan tersebut menjamin
Anda bawa ke service center untuk diperbaiki? adanya garansi produk dimana konsumen dapat
Atau produk yang Anda beli tidak sesuai dengan menerima pelayanan berupa perbaikan produk
spesifikasi sehingga Anda mengembalikannya apabila ditemukan kerusakan pada produk yang
kepada penjual? Tahukah Anda bahwa telah dibeli. Pada tahun 1920, industri di dunia
aktivitas-aktivitas tersebut adalah contoh proses mulai menerapkan prinsip remanufaktur untuk
return yang juga merupakan salah satu part otomotif yang dikelola oleh pihak ketiga.
rangkaian yang disebut dengan istilah Reverse Menurut klasifikasi penelitian yang dilakukan
Logistics? oleh Pokharel dan Mutha (2009), RL sebenarnya
sudah dilakukan mulai tahun 1960 di beberapa
Secara definisi, RL adalah perencanaan, negara maju. Beberapa perusahaan di Amerika
implementasi, dan pengendalian secara efisien Serikat yaitu Xerox Hewlett-Packard dan
dan efektif aliran barang (bahan baku, sediaan Eastman Kodak telah berhasil menerapkan
dalam proses, atau barang jadi) dan informasi pengelolaan reverse logistics. Walaupun tidak
yang terkait, dari titik konsumsi balik ke titik asal secara langsung mengacu pada RL, akan tetapi
(Rogers dan Tibben-Lebke, 1998). Pengertian penelitian yang dilakukan Pokharel dan Mutha
yang hampir sama dikemukakan oleh Jayamaran (2009) tersebut mengungkapkan bahwa setiap
dkk, (2003), RL adalah aliran dimana produk atau perusahaan diharuskan memikirkan bagaimana
komponen kembali setelah digunakan untuk efek limbah terhadap lingkungan, baik itu
tujuan perbaikan, daur ulang atau pengerjaan limbah produk yang sudah habis masa pakainya
kembali. (end of life) atau limbah hasil produksi. Beberapa
regulasi yang mendasari tentang penerapan RL
Ide RL pertama kali muncul pada tahun 1865 waktu itu antara lain: Directive 2002/96/EC on
yang merupakan akhir dari American Civil War. Waste Electrical and Electronics Equipment dan
Pada saat itu, para prajurit mengalami kendala Directive 2002/95/EC on the Restriction of the
untuk membawa seluruh suplai perang Use of Certain Hazardous Substances in EEE
dikarenakan cuaca yang kurang mendukung. (RoHS). Pada tahun 1990, UK dan negara-negara
Para prajurit kemudian memutuskan untuk Uni Eropa mulai memberlakukan beberapa
membuang sebagian persediaan yang berlebih peraturan dan kebijakan terkait ukuran dan
dan sudah tidak lagi digunakan dan sebisa pembatasan limbah pengemasan serta
mungkin memakai ulang barang-barang yang pengiriman untuk industri manufaktur.
bisa digunakan kembali. Pada tahun 1894,
Montgomery Ward’s mencetuskan suatu ide Penerapan serta regulasi terkait RL di dunia

8 August
September
2022 2022
ARTICLES

industri pun berkembang sampai pada era akan dapat menentukan strategi perusahaan
industri saat ini. Perkembangan RL pada era yang sesuai dengan karakteristik perusahaan
industri sekarang dilihat dari pandangan masing-masing.
konsumen, yangmana disebabkan oleh tiga hal
yakni faktor ekonomi (economics), regulasi Dalam penerapan RL sendiri ada beberapa
pemerintah (legislation), dan tanggungjawab hambatan dan tantangan yang mungkin
sosial dan lingkungan (extended responsibility). dihadapi oleh perusahaan. Govindan and Bouzon
Sedangkan dari pandangan produsen, produk (2018) mengklasifikasikan 36 hambatan dan
akan mengalami retur atau pembuangan tantangan yang mungkin terjadi dalam
apabila tidak dapat berfungsi kembali, atau penerapan RL menjadi tujuh klaster.
fungsinya tidak lagi dibutuhkan oleh pengguna
akhir. Kondisi ini umumnya diakibatkan oleh tiga Teknologi dan Infrastruktur
hal, antara lain: manufacturing returns, Yang termasuk ke dalam klaster pertama ini
distribution returns, dan customer/user returns. antara lain; kurangnya tenaga terampil untuk
menjalankan aktivitas RL, masalah konektivitas
Moore (2005) melakukan survei terhadap 125 IT, kerumitan desain produk agar dapat didaur
perusahaan manufaktur dan memberikan hasil ulang/digunakan kembali, dan infrastruktur
bahwa 50-70% dari total pendapatan potensial industri yang tidak memadai. Masalah
perusahaan didapatkan dari pelaksanaan proses konektivitas yang terjadi contohnya yaitu
remanufacturing. Pollock (2007) menganalisis kurangnya informasi dan sistem teknologi,
bahwa implementasi RL dapat meningkatkan ketidakcocokan sistem IT, dan dukungan
performa perusahaan serta meningkatkan teknologi informasi yang tidak memadai, dan
kepuasan pelanggan dan posisi organisasi. Steel kurangnya teknologi terbaru yang tersedia untuk
Recycling Institute, 2006a dalam Kumar dan mendaur ulang produk. Tidak hanya itu saja,
Putnam (2008), juga mengungkapkan bahwa sistem RL ini jauh lebih kompleks dibandingkan
penggunaan recycle besi memberikan dampak dengan forward logistic karena proses-proses di
keuntungan sekitar 74% untuk energy savings, dalamnya lebih bervariasi dalam hal karakteristik
90% untuk penggunaan dari natural resources, produk, kapasitas fasilitas serta SDM yang
97% reduksi dari mining wastes, 88% reduksi dibutuhkan.
untuk air emission, dan 76% untuk water
reduction.
Industry

Keuntungan lain dari implementasi RL yang


dikemukakan oleh Rakesh Verma (2010) adalah
Distributor
asset utilization, asset recovery, profit
maximization, to fulfill the environmental
obligations dan customer relations Recylcling
Reverse
Logistics
management. Wrap (2010) juga melaporkan
bahwa RL akan memberikan dampak yang
sangat signifikan, seperti manajemen limbah
yang efektif, biaya, dampak karbon dan
Retail
kesehatan serta keselamatan. Disamping
beberapa manfaat diatas, dapat juga
Collection &
ditambahkan bahwa implementasi sistem RL ini Selection

End User

isceaindonesia.com 9
ARTICLES

Manajemen dan Proses Supply Chain


Yang tergolong di dalamnya antara lain:
kurangnya dukungan dan koordinasi yang buruk
pada SC dalam hal pengimplementasian dan
manajemen RL. Banyak perusahaan
menghadapi kesulitan dalam meramalkan dan
merencanakan RL, dan umumnya diakibatkan
oleh tingkat keragaman produk dan alirannya.
Jika dibandingkan forward logistic, produk RL
memiliki kualitas yang tidak konsisten, sehingga
mencari pihak ketiga sebagai pengepul produk
return bukanlah pekerjaan yang mudah. Selain
itu, hambatan lainnya yang termasuk dalam
klaster kedua ini yaitu kurangnya metrik kinerja
serta sistem manajemen performansi yang Isu Kebijakan Pemerintah
sesuai dalam penerapan RL dan kurangnya Hambatan yang termasuk dalam klaster
kerjasama antar pihak yang terkait sehingga tersebut, yakni: kurangnya kebijakan yang
menyebabkan keterbatasan aliran informasi mendukung bagi perusahaan untuk terlibat
yang diterima. dalam penerapan RL, tidak dilaksanakannya
praktek manajemen limbah karena tidak ada
Isu Ekonomi kebijakan pengembalian produk yang jelas,
Hambatan klaster ketiga yang berkaitan dengan kurangnya komunikasi antar kementerian terkait
isu ekonomi diantaranya: adanya kebutuhan yang dapat menimbulkan penetapan hukum
investasi yang besar–mengingat RL terbilang yang saling bertentangan, kurangnya peraturan
sebagai proses restrukturisasi yang tidak kecil, untuk memotivasi produsen dalam melakukan
kurangnya dana untuk pelatihan SDM dalam RL dan lingkungan hijau, serta memotivasi
pengimplementasian RL, kurangnya dukungan konsumen untuk membeli produk ramah
pendanaan untuk pemantauan aktivitas RL, lingkungan. Tidak diterapkannya beberapa
munculnya pajak dan biaya tidak terduga. peraturan hukum terkait lingkungan yang
Belum lagi, pemegang saham menuntut kompleksitas dalam rantai pasok yang ada pada
keuntungan pada investasi yang telah RL juga menghalangi produsen untuk
dikeluarkan, sementara investasi pada RL bertanggung jawab pada limbah yang
memiliki ketidakpastian yang tinggi. dihasilkan. Beberapa perusahaan mengalami
Ketidakpastian ini berkaitan dengan volume ketakutan terjadinya kanibalisasi pada produk
produk return-nya sehingga sulit mencapai skala mereka.
ekonomi.
Pasar dan Kompetitor
Pengetahuan Reverse Logistics Konsumen mungkin berpikir produk yang
Hambatan yang tergolong klaster ini antara lain: dihasilkan dari proses RL memiliki kualitas
kesulitan dalam mendapatkan informasi best dibawah standar, mereka juga kesulitan untuk
practice dalam penerapan RL, kurangnya mengembangkan pasar untuk produk hasil daur
pengetahuan tentang manfaat RL, beban biaya ulang maupun remanufaktur, serta beberapa
tambahan seperti biaya pajak pertambahan nilai perusahaan tidak menganggap RL sebagai
yang dihadapi oleh perusahaan, kurangnya faktor yang dapat menciptakan keunggulan
pengetahuan tentang hukum serta dampak kompetitif.
terhadap lingkungan dalam penerapan RL.

10 September 2022
ARTICLES

benar (reduce, reuse, remanufacture, recycle)


juga lebih ramah lingkungan. Penerapan RL
yang baik dapat memberikan keuntungan bagi
perusahaan dalam jangka panjang serta dapat
meningkatkan kepuasan dari konsumen.
Pihak Manajemen Hambatan-hambatan yang timbul dalam
Hambatan yang termasuk dalam kategori penerapan RL dapat diatasi dengan adanya
tersebut diantaranya: aktivitas pemulihan produk support penuh dari perusahaan terhadap
dianggap tidak konsisten dengan tujuan utama aktivitas tersebut. Untuk kedepannya, semua
perusahaan, penolakan manajemen puncak pihak yang terlibat dalam sistem rantai pasok
untuk menerapkan RL karena dianggap dapat diharapkan bisa saling mendukung dan terlibat
mengubah budaya organisasi, serta sistem yang dalam terwujudnya reverse logistics (RL) yang
memang tidak mengizinkan perusahaan untuk baik di Indonesia. Para pemangku kepentingan
memiliki izin pembuangan banyak produk pun harus membuat kebijakan yang memadai
dalam satu waktu. dan menguntungkan semua pihak yang terlibat
baik ranah industri, konsumen maupun
Di Indonesia sendiri, sudah banyak perusahaan pemerintah.
yang menerapkan RL, namun penerapannya
masih kurang optimal. Umumnya, produk hasil
return biasanya hanya menumpuk di gudang,
sehingga seringnya. Seringnya proses
Dr. Farida Pulansari, CSCM
pengolahan yang dilakukan terhadap produk
UPN "Veteran" Jatim
tersebut hanya dengan mendaur ulang atau
membuangnya. Kurangnya support serta Farida Pulansari adalah dosen program
dukungan modal dari pihak manajemen juga studi Teknik Industri. Memiliki ketertarikan
tinggi pada optimalisasi sistem industri dan
menjadi penyebab kegagalan dalam penerapan
permasalahan lingkungan, Farida telah berhasil
RL ini. Karena untuk dapat mengaplikasikan RL menerbitkan lebih dari 15 artikel ilmiah dan mengetuai
dengan baik diperlukan investasi modal yang beberapa riset yang mengangkat tema "Reverse Logistics". Ia
pun pernah menerima berbagai penghargaan mulai dari Best
besar dari perusahaan untuk pengadaan mesin,
Paper hingga Presenter Award.
peralatan pendukung, infrastruktur, maupun
pelatihan bagi karyawannya.
Nur Rahmawati & Isna Nugraha
UPN "Veteran" Jatim
RL merupakan hal yang penting dan perlu
Mereka merupakan dosen program studi Teknik Industri UPN
diketahui oleh berbagai kalangan. Selain "Veteran" Jawa Timur dengan fokus kompetensi yaitu Supply
meningkatkan nilai tambah bagi produk yang Chain Management (SCM). Keduanya tergabung dalam tim
dihasilkan, penanganan produk retur dengan penulis bersama dengan Farida Pulansari pada prodi yang sama.

isceaindonesia.com
isceaindonesia.com 11
ARTICLES

Mewujudkan Sustainable Supply Chain


Management (SSCM) dengan Dukungan
Information Communication Technology (ICT)
di Pergudangan PT Petrokimia Gresik

Oleh : Ari Primantara, CSCA, CPLM

Berangkat dari kekhawatiran terhadap tantangan yang perlu dihadapi terkait


kesejahteraan lingkungan, masyarakat pun bagaimana penggunaan teknologi tersebut
mulai menyadari pentingnya menerapkan dapat mendukung keberlanjutan.
konsep berkelanjutan. Kesadaran tersebut
rupanya juga mulai terlihat dari bentuk Sustainable Supply Chain Management
kebijakan industri dunia yang kini (SSCM) adalah konsep yang mengintegrasikan
berlomba-lomba dalam mengupayakan pencapaian perusahaan dalam tujuan sosial,
sustainability dalam proses bisnis mereka, lingkungan, dan kinerja ekonomi. SSCM
terutama supply chain-nya. Seiring dengan bertujuan untuk meningkatkan efektivitas,
perkembangan teknologi, para pelaku bisnis efisiensi limbah dan biaya, serta bertanggung
percaya apabila teknologi berperan besar jawab terhadap lingkungan. (Hussain, et al.,
dalam memperlancar strategi berkelanjutan. 2015). Framework Sustainable Supply Chain
Penggunaan teknologi akan terus meningkat Management (SSCM) sendiri terbagi menjadi
dimasa mendatang, meski begitu terdapat empat bagian, antara lain (1) manajemen

12 September 2022
“Pengintegrasian ini dapat dibuktikan dengan
performa perusahaan yang dapat ditinjau dari
aspek finansial seperti penurunan biaya back
logistic sebesar 75%.”
Ari Primantara, CSCA, CPLM
PT Petrokimia Gresik

lingkungan, (2) tanggung jawab sosial, (3) Value Disciplines to Market Leadership” yang
manajemen pelanggan, dan (4) manajemen mereka adopsi, dimana salah satu nilai
kesehatan, keselamatan dan resiko. disiplinnya mengacu pada operational
excellence. Nilai disiplin ini merupakan nilai yang
Framework Sustainable menuntut sebuah perusahaan untuk melakukan
Supply Chain Management segala rencana operasional agar dapat
menghasilkan produk yang berkualitas namun
Environmental
Management dengan harga yang pas. Pada nilai operational
excellence ini, peranan teknologi sangatlah
penting demi menunjang keberhasilan visi
Sustainable tersebut. Faktor ini juga yang menjadi alasan
Health, Safety, and Social
Supply Chain
Risk Management
Management
Responsibility mengapa PT Petrokimia Gresik akhirnya memiliki
inisiatif untuk meningkatkan proses digitalisasi
mereka.
Customer
Management
Berdasarkan SK Menteri Perindustrian Nomor
19/M/I/1986 tentang klasifikasi industri, PT
Di masa sekarang penggunaan teknologi Petrokimia Gresik termasuk ke dalam Industri
menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari, Kimia Dasar dengan produk utamanya yakni
termasuk pada aktivitas perusahaan, contohnya pupuk dan bahan kimia. PT Petrokimia Gresik
penggunaan software pada setiap aspek merupakan salah satu produsen pupuk
operasional perusahaan, penggunaan sistem terlengkap di Indonesia, dengan begitu maka
aplikasi dalam operasional pengelolaan kegiatan distribusi atau logistik menjadi salah
pergudangan, dsb. Dengan berbagai tantangan satu core dari proses bisnis perusahaan. Untuk
teknologi dan tuntutan akan penerapan meningkatkan operational excellence mereka,
sustainability dalam supply chain, PT. Petrokimia perusahaan telah berupaya mengoptimalkan
Gresik–perusahaan produsen pupuk dalam digitalisasi di semua aktivitas termasuk aktivitas
negeri–ternyata mampu membuktikan logistik. Salah satu optimalisasi digitalisasi yang
keberhasilan mereka dalam mengatasi sudah dilakukan ada dalam aktivitas-aktivitas
tantangan tersebut. Sebagai bagian dari PT pergudangan. Perkembangan teknologi
Pupuk Indonesia (Persero), PT Petrokimia Gresik informasi dan komunikasi yang mereka terapkan
didorong untuk bertransformasi dari perusahaan inilah lantas diharapkan mampu membantu
yang production centric menjadi consumer merealisasikan konsep rantai pasok
centric serta melakukan peningkatan pada berkelanjutan. Digitalisasi pada pergudangan
supply chain management dan digitalisasi di didukung dengan penggunaan Information
berbagai bidang. Hal ini juga berkaitan erat Communication Technology (ICT) baik berupa
dengan model strategi bisnis “Three Types of website maupun aplikasi.

isceaindonesia.com 13
ARTICLES

Human Capital Digital Transport


Management (HCM) Management System (DTMS)
Human Capital Management merupakan aplikasi Digital Transport Management System
untuk tenaga alih daya yang menyediakan fitur merupakan aplikasi pengelolaan order truk
presensi, lembur, serta rekap informasi internal untuk pemindahan produk in-bag
kesejahteraan personil. maupun curah antar gudang di wilayah PT
Aplikasi Gudang (APG) Petrokimia Gresik.

Digital Warehouse
APG merupakan aplikasi pengelolaan stok di
Supervising (DAWS)
gudang dan mutasi stok antar gudang secara
real-time. Digital Warehouse Supervising merupakan
Sistem Scheduling Truck sistem pengawasan gudang dengan
Online (SISTRO) menggunakan monitor visual dan speaker
sebagai audio paging.
Sistem Scheduling Truck Online merupakan
aplikasi untuk menjadwalkan kedatangan truk Penggunaan website dan aplikasi-aplikasi
dalam pelayanan pemuatan produk subsidi di tersebut membantu mewujudkan keempat
gudang. bagian dalam framework Sustainable Supply
Warehouse Management Chain Management (SSCM) untuk area
System (WMS) pergudangan PT Petrokimia Gresik.

Warehouse Management System terbagi Manajemen lingkungan


menjadi 2 (dua) jenis yang dibedakan menurut Perusahaan melakukan efisiensi pada operasinya
fungsinya yakni WMS dan WMS 2CE. WMS dengan mengurangi waste of defects, waste of
merupakan aplikasi untuk melakukan inventory, dan waste of time dengan WMS dan
penerimaan, pengelolaan, dan pengeluaran stok SISTRO. Melalui penggunaan WMS, tata letak
pupuk di gudang. Sedangkan WMS 2CE (layout) gudang dapat dipantau secara real-time
(Warehouse Management System Customer sehingga posisi produk dapat diketahui
Centric Excellence) merupakan aplikasi untuk berdasarkan pengelompokan jenisnya (produk
menjadwalkan kedatangan truk dalam on-spec atau off-spec) beserta tanggal produksi.
pelayanan pemuatan produk non-subsidi di WMS juga dapat merekam adanya proses quality
gudang. control (QC) yang dilakukan sebelum produk
diterima di gudang sehingga produk yang
diterima sudah terjamin kualitasnya. Selain itu,
apabila terdapat permintaan pengembalian
produk, perusahaan dapat meminimalisir
kerugian yang terjadi melalui fitur formulir
serah-terima muatan yang dilengkapi dengan
dokumentasi gambar. Selanjutnya, produk yang
didapati off-spec saat QC dapat dipantau untuk
segera dilakukan proses reproduksi sehingga
tidak akan idle terlalu lama di inventory.
Penurunan idle time juga dapat diwujudkan
dengan penggunaan sistem penjadwalan
dengan SISTRO.

14 September 2022
ARTICLES

Tanggung jawab sosial


Perusahaan tetap melibatkan sumber daya dari
masyarakat sekitar yakni supir untuk operasional
pergudangan dalam pemindahan produk
melalui penggunaan aplikasi DTMS. Dalam upaya
mengenalkan penggunaan aplikasi DTMS,
perusahaan melakukan pengenalan hingga
pelatihan dan pembekalan supir untuk
memahami sejumlah teknis yang terdapat di Berdasarkan pemaparan yang telah disebutkan,
aplikasi. Hal ini juga dapat mendorong agar sopir ICT di PT Petrokimia Gresik telah mampu
dapat peka terhadap perkembangan teknologi. mengefisiensikan prosedur operasional
pergudangan serta mampu mereduksi kegiatan
Manajemen pelanggan yang dilakukan secara manual seperti
Perusahaan baru saja merilis aplikasi WMS 2CE pencatatan dan perekapan berkas untuk
yang mana diperuntukkan untuk pemuatan administrasi sehingga dapat mendukung
produk non-subsidi. Dengan adanya WMS 2CE, terwujudnya SSCM. Di sisi lain, pengintegrasian
konsumen dapat mengetahui posisi truk yang ICT dan SSCM ini juga dapat meningkatkan
ada di lingkungan PT Petrokimia Gresik serta performa perusahaan dari aspek finansial antara
load antrian truk pada setiap gudang atau setiap lain seperti penurunan total biaya back logistics
produk melalui sistem fleet monitoring. Selain sebesar 75% sepanjang 2021 melalui
itu, konsumen juga dapat mudah memonitor penggunaan aplikasi WMS, penurunan jumlah
rekapan pengambilan produk selama periode antrean truk melalui aplikasi SISTRO, serta
tertentu. penurunan total realisasi biaya logistik antar
gudang di internal pabrik sebesar Rp 420jt per
Manajemen kesehatan tahun melalui aplikasi DTMS.
Keselamatan dan risiko penggunaan aplikasi
WMS dapat membantu perusahaan memonitor
aktivitas pergudangan di perusahaan. Di setiap
awal shift, karyawan yang bertanggung jawab
wajib melakukan safety induction kepada
seluruh tenaga kerja yang bertugas sebagai
upaya mengurangi kecelakaan kerja dan
melaporkannya melalui aplikasi WMS. Aplikasi
WMS juga membutuhkan validasi berupa Ari Primantara, CSCA, CSCM

dokumentasi pemuatan produk ke atas truk PT Petrokimia Gresik


serta dokumentasi truk layak jalan. Apabila
ditemukan adanya indikasi truk yang tidak layak Menjadi lulusan Magister di Jurusan
jalan maka hal tersebut dapat dilaporkan serta Manajemen Teknik Statistika Bisnis ITS,
petugas dapat mengajukan permintaan Ari Primantara merupakan VP Warehouse
Packaging System di PT Petrokimia Gresik. Ari juga
perbaikan atau pergantian truk. Selain WMS,
berhasil menciptakan beberapa aplikasi bernama
aplikasi HCM yang dipergunakan untuk tenaga HCM, WMS, DTMS, dan DAWS sebagai bentuk
alih daya juga difungsikan agar karyawan upaya digitalisasi pada aktivitas logistik di
memiliki jaminan kesehatan yang aktif sehingga pergudangan PT Petrokimia Gresik.

jika dibutuhkan sewaktu-waktu dapat mudah


dalam pemrosesannya.

isceaindonesia.com
isceaindonesia.com
isceaindonesia.com 15
PROFILE

CECILIA LUKARDI
Cecilia Lukardi merupakan supply chain dan operations management professional dengan pengalaman kerja di berbagai
perusahaan industri ternama selama hampir 8 tahun. Ia adalah seorang ahli analitis dengan pengetahuan mendalam pada
area performance management, inventory management, demand planning, dan cangkupan keterampilan lainnya.
Mengantongi tiga gelar sertifikasi ISCEA, Cecilia adalah sosok pekerja keras yang memiliki kemauan tinggi untuk terus
mengembangkan diri dan mencatat prestasi profesionalnya.

Q : Kami mendengar Anda mengambil double Q : Apa fokus perusahaan tempat Anda bekerja
degree ketika menempuh jenjang magister. saat ini?
Mengapa Anda mengambil keputusan itu? Fokus PT DKSH Indonesia sendiri adalah market
Pertama, berangkat dari pengalaman saya expansion service. Jadi, kami akan bantu ketika
selama memegang posisi Management Trainee ada sebuah brand yang mau memperluas pasar
di L’Oréal dan pernah menangani proyek mereka. Saat ini saya berada di bisnis unit bagian
pengembangan Business Continuity Plan, saya chemical, kami mempromosikan mulai dari
tergerak untuk mengambil program magister bahan baku sampai formula yang bisa terbentuk
pada bagian management. Kedua, saya juga dan pilihan produk yang bisa dihasilkan. Peran
menyadari betapa pentingnya mengetahui utama saya sebagai Inventory and Demand
dunia bisnis dari perspektif yang lebih luas lagi, Planner Manager adalah wajib memastikan
tidak hanya di Indonesia saja. Sehingga, saya inventory tidak kebanyakan, supply cukup, dan
memutuskan untuk mengambil double degree permintaan dapat terprediksi dengan baik.
MMBA–kerja sama antara UI dengan Universitas
Grenoble Prancis. Dari situ, saya mendapat
banyak exposure dari dosen-dosen Prancis,
terutama terkait proses dan kemajuan bisnis,
metode kerja, dan budayanya di sana seperti apa.

Q : Bagaimana perjalanan karir Anda?


Selama di L’Oréal, saya sempat menjadi Supply
Chain Project Coordinator dan Assistant supply
Chain Manager. Resign dari L’Oréal, saya juga
pernah menjabat sebagai Supply Chain Manager
di sebuah perusahaan yang baru settle dimana
sizing business-nya tidak terlalu besar. Meskipun
begitu, saya bersyukur sekali karena kesempatan
itulah yang mendorong saya untuk bisa belajar
caranya menjadi supply chain manager secara
bertahap. Saya pernah menjadi Consultant
Global Sourcing di sebuah start-up juga. Sampai
pada titik saat ini, saya memegang posisi sebagai
Inventory and Demand Planning Manager di PT
DKSH Indonesia.

16 September
September2022
2022
beyond pencapaian kita. Pada saat melihat suatu
pencapaian dan beranggapan itu adalah
pencapaian terbaik kita, kita cenderung lupa
kalau ada pencapaian yang lebih hebat lagi. Saya
berkaca dari pengalaman unik ketika menangani
proyek Business Continuity Plan di L’Oréal.
Proyek tersebut saya kerjakan benar-benar dari
scratch, tidak ada guideline sama sekali. Tetapi di
luar ekspektasi saya, guideline itu justru akhirnya
Q : Apa tantangan terbesar selama Anda digunakan untuk seluruh L’Oréal global. Intinya,
menjalankan peran di perusahaan saat ini? bisa jadi apa yang kita pikir biasa-biasa saja,
Tantangan pertama justru terletak pada tetapi bagi orang lain itu bisa jadi hal yang luar
customer demand kami sendiri. Banyak dari biasa.
customer kami yang belum bisa kasih prediksi
apa yang ingin mereka produksi. Maka mau tidak Q : Apa hobi Anda saat sedang tidak bekerja?
mau, kami harus pintar-pintar mempersiapkan Saya termasuk tipikal orang yang lebih memilih
barangnya. Tantangan kedua yaitu terkait faktor untuk melakukan aktivitas menyenangkan
geografis. Sebagian besar chemical kami ketika mulai suntuk dengan kerjaan. Kalau saya
diimpor dari Eropa dan Amerika Selatan, dimana memaksakan diri untuk tetap berada di depan
proses pengirimannya ke Indonesia memakan layar laptop, justru akan muncul adanya pikiran
waktu yang sangat lama. Sehingga kami perlu kalau saya tidak bisa menyelesaikan pekerjaan
update masalah lead time shipping-nya. Karena ini. Dan itu merupakan mentality yang
apabila shipping lead time ini tidak jelas, hal itu seharusnya nggak kita miliki. Jadi kalau sedang
bisa mempengaruhi bukan hanya kami saja terlampau suntuk, pilihan saya entah itu main
tetapi juga barang yang kami beli. tenis, pergi kulineran, atau ikut kelas jujitsu.
Karena memang olahraga ternyata sangat
Q : Apa hal yang paling Anda pelajari selama membantu untuk menjaga kewarasan kita.
berkarir?
Pertama, jangan pernah takut mengajukan diri Q : Setelah berhasil mengantongi tiga
dan bilang ‘iya’. Karena, kesempatan itu tidak sertifikasi ISCEA, apa pengaruh signifikan
datang dua kali. Saat ada kesempatan datang, yang Anda dapatkan?
dan kita menolak kesempatan itu, bisa jadi justru Menurut saya, koneksi itu sangat berharga.
itulah life-changing opportunity yang kita Semenjak tergabung di komunitas graduates
lewatkan. Kedua, dunia itu tidak selebar daun ISCEA, saya mendapatkan banyak kesempatan
kelor, jadi jangan pernah terlalu cepat merasa untuk berkenalan dengan orang-orang dari
puas atau cukup dengan pencapaian diri sendiri. berbagai perusahaan. Mungkin ada
Banyak hal dalam diri kita yang sebenarnya bisa kesalahpahaman terkait ekspektasi orang-orang
kita tingkatkan lagi. Zona nyaman seharusnya saat ingin memperoleh sertifikasi, seperti
menjadi pemicu utama untuk mencari promosi ataupun peningkatan gaji. Sebaliknya,
pengetahuan baru dan belajar lagi. Sebab belajar ketika berhasil mengantongi sertifikasi, kita
itu sifatnya seumur hidup. harus bisa membuktikan ke atasan kita kalau
kinerja kita bisa jadi lebih baik. Pada periode
Q : Apa pencapaian terbaik Anda? pembuktian ini, koneksi-koneksi dari ISCEA
Kita sering tidak sadar kalau kita sudah push sangat membantu sekali.

isceaindonesia.com
isceaindonesia.com
isceaindonesia.com 17
Supply Chain
Innovation Summit
2022

S
CIS (Supply Chain Innovation Summit)
merupakan acara tahunan yang
diselenggarakan oleh ISCEA Indonesia.
Acara ini menyajikan berbagai inovasi dari para
akademisi dan praktisi dari berbagai industri.
Selama dua tahun terakhir, SCIS selalu memeriahkan seluruh rangkaian kegiatan Final
dilaksanakan secara online satu kali dalam Day SCIS 2022. Tidak hanya berasal dari Jakarta
seminggu. Namun berbeda dari tahun-tahun saja, terdapat beberapa peserta yang rela
sebelumnya, SCIS 2022 kini hadir dengan sesi berbondong-bondong untuk datang dari
Final Day yang diselenggarakan secara langsung berbagai daerah di Indonesia. Selain menjadi sesi
(offline). Final Day ini merupakan penutupan dari penutup SCIS 2022, Final Day juga sengaja
seluruh rangkaian sesi SCIS 2022. Hal ini lantas diadakan sebagai ajang gathering pertama bagi
tercatat sebagai kali pertama bagi ISCEA para peserta yang telah tersertifikasi ISCEA.
Indonesia dalam mengadakan kegiatan tatap Sehingga, tak memungkiri apabila Final Day
muka semenjak awal beroperasi di tahun 2019. menjadi acara yang paling dinanti oleh para
SCIS 2022 diselenggarakan mulai tanggal 28 Mei ISCEA graduates untuk dapat terhubung dengan
s.d 24 Juni 2022 dengan enam sesi online setiap satu sama lain. Diawali dengan keynote speech
hari Sabtu, yangmana kemudian ditutup dengan oleh Prof. Nyoman Pujawan (President of ISCEA
acara Final Day pada hari Sabtu, 2 Juli 2022 di Indonesia) dan Lisa Widodo (COO of Blibli), lalu
Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta. berikutnya dilanjutkan dengan sesi presentasi
breakout room dengan total 8 pembicara yang
Mengingat ini merupakan acara langsung yang merupakan para profesional dari berbagai
diadakan oleh ISCEA Indonesia untuk pertama perusahaan ternama di Indonesia; Yohannes
kalinya, tim ISCEA Indonesia pun merasakan Kurniawan (BINUS University), Putu Nimita
semangat dan antusiasme para peserta dalam Candra Iswari (Schneider Electric), Cecilia Lukardi
menghadiri acara tersebut. Hal itu terbukti dari (PT. DKSH Indonesia), Cokorda Gde Dwipa Susila
total 75 peserta yang hadir dan turut (PT Freeport Indonesia), Christoforus Deberland

18 September 2022
(PT MRT Jakarta), Eko Faiqurridho (JLL
Indonesia), Hally Hanafiah (PT Wizzy Smart
Technology), Liang Wali (PT Sentra Material
Persibri).

Melihat dari kemeriahan event SCIS ini, ISCEA


Indonesia berupaya untuk kembali
menghadirkan acara tatap muka yang
memberikan kesempatan bagi para graduates
dan supply chain enthusiast untuk berkumpul
dan berbagi pengalaman secara langsung.

Final Day SCIS 2022


By the numbers

81
Attendee
10
Presenters

63 21
Institutions/
Industry Cities

isceaindonesia.com 19
INNOVATION

Horizontal Load
Implementation
Sistem Stacking untuk Meningkatkan
Kepadatan Beban Kontainer

Semenjak akhir 2020, PT Panasonic Gobel dari Jakarta ke Kalimantan dan Sulawesi,
Indonesia menjalankan sebuah proyek yang khususnya untuk produk mesin cuci dan
mengimplementasikan metode horizontal kulkas. Mengapa bisa tinggi? Pertama, karena
load pada operasi logistik mereka. jarak yang jauh berakibat pada durasi waktu
Implementasi ini bertujuan untuk pengiriman yang lama. Hal ini pula yang
meningkatkan kepadatan muatan kontainer menyebabkan biaya pengiriman jauh lebih
pada proses pengiriman barang, sehingga mahal dibandingkan dengan ongkos kirim ke
utilisasi dari kendaraan dapat dimaksimalkan. daerah lainnya. Kedua, berdasarkan
Faktor utama yang menjadi latar belakang dari pengamatan, PT Panasonic Gobel Indonesia
proyek ini adalah tingginya biaya pengiriman juga menemukan bahwa pengiriman produk

20 September 2022
INNOVATION

kulkas dan mesin cuci masih kurang efektif. Pada bulan Maret hingga April 2021, mereka
Setelah dipelajari lebih dalam, ketidakefektifan melakukan simulasi pada kontainer 40ft high
itu rupanya berakar dari rendahnya utilisasi cube dengan membandingkan dua metode
muatan pada kontainer. Berdasarkan yaitu vertical load dan horizontal load.
perhitungan, data menunjukkan bahwa angka Berdasarkan hasil percobaan, stacking barang
rata-rata pemenuhan kontainer masih sangat yang menerapkan vertical load hanya dapat
kecil yaitu 79% atau 52 m3dari
2
65 m2. Itulah mengirim total muatan 129 set saja. Sedangkan
sebabnya stacking barang pun tidak saat menerapkan horizontal load, kontainer
termaksimalkan sesuai dengan jumlah ruang berhasil mengirimkan barang dengan muatan
kontainer yang tersedia. 162 set.
sisa ruang
kontainer

Apabila disimpulkan, metode horizontal load


dapat meningkatkan kuantitas barang yang
dikirim dan meningkatkan utilisasi
kontainernya.
Vertical Horizontal

79 95 % %

Karena permasalahan ini tergolong sebagai Hal tersebut didukung dengan proses
faktor internal pada sisi operasional mereka, PT pengecekan kondisi fisik yang dilakukan oleh
Panasonic Gobel Indonesia melakukan studi Service Team setelah unit diterima oleh dealer
lebih lanjut dan koordinasi dengan pabrik untuk memastikan kualitas dan kondisi produk
untuk mencari solusi atas permasalahan menggunakan horizontal loading. Dari 12
tersebut. Berdasarkan hasil studi, muatan pengiriman horizontal load pada 21 Maret, tim
utilisasi dapat ditingkatkan dengan merubah Service melakukan inspeksi ke tiga dealer di
metode penyusunan produk yang awalnya Batam, Pontianak, dan Medan. Perubahan
vertikal menjadi horizontal. Pada Januari 2021, metode penyusunan produk dalam kontainer
PMI menjalankan studi sekaligus uji coba merupakan langkah sederhana yang bisa
metode horizontal load. Berikut ilustrasinya. diterapkan guna untuk memaksimalkan
utilitas kendaraan pengiriman barang. Pada
kasus ini, metode horizontal terbukti mampu
memberikan perbaikan yang sangat signifikan.

Summary from SCIS 2022


Posisi Horizontal Presentation : Horizontal Load Implementation
Posisi Vertical Presented by Indah Budiati, CSCM

isceaindonesia.com 21
INNOVATION

More Storage,
Less Space
Meningkatkan Kapasitas Ruang Penyimpanan Gudang
dengan Memanfaatkan Sistem Mobile Racking
Summary from SCIS 2022
Presentation : Mobile Racking System - Increase Capacity and Capability in the Warehouse
Presented by Dr. Irawan Budi Utomo, CSCM

S CHOTT Glass, perusahaan multinasional


Jerman yang berfokus pada pembuatan kaca
Namun solusi ini terbukti melahirkan masalah
potensial lainnya, seperti; 1.) terjadinya mix up
dan keramik kaca, merupakan salah satu antara barang batch satu dengan yang lain,
perusahaan yang memanfaatkan penggunaan 2.) produk jadi yang disimpan di area lantai tanpa
mobile racking system di gudang mereka. identitas rentan mengalami kesalahan
Keputusan mereka dalam memasang inovasi penjemputan, sehingga bisa jadi justru
canggih ini bukan semerta-merta muncul begitu dikirimkan ke pelanggan yang salah, 3.) produk
saja, melainkan berakar dari permasalahan yang terletak di lantai berpotensi mengalami
terkait penyimpanan barang yang sempat kerusakan yang diakibatkan dari lalu lintas
mereka hadapi. Alasan dari pemasangan sistem forklift dan electric hand lift di area gudang, 4.)
mobile racking ini bermula dari kapasitas proses put away lebih lama dikarenakan
gudang SCHOTT yang terbatas, sedangkan di sisi kurangnya ruang penyimpanan sehingga perlu
lain pertumbuhan bisnis mereka terus dilakukan penataan/penyesuaian yang
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. memakan waktu lebih banyak.
Aspek menyangkut keterbatasan ruang ini pun
berdampak negatif pada kemampuan mereka Dengan adanya permasalahan yang dapat
dalam memenuhi pengiriman maupun berujung pada kekacauan operasional ini,
penjualan mereka saat itu. Sehingga demi SCHOTT pun segera melakukan analisa untuk
menjaga agar operasional mereka tetap berjalan mencari tahu keadaan permintaan dan kapasitas
sebagaimana mestinya, SCHOTT memilih gudang mereka secara lebih aktual. Mereka
penggunaan lantai atau area lainnya sebagai mulai menganalisa dengan membandingkan
solusi penyimpanan produk jadi mereka. antara produk jadi mereka terhadap rata-rata
kebutuhan kapasitas mingguan. Berdasarkan
analisa data yang dihasilkan, mereka mendapati
bahwa kapasitas penyimpanan mereka tidak
mencukupi. Mereka hanya memiliki 1024 pallet,
sedangkan rata-rata kebutuhan kapasitas per
minggunya melebihi angka tersebut.

22 September 2022
INNOVATION

Hasil yang serupa juga didapatkan ketika


mereka menganalisa perbandingan kapasitas
outbound (barang keluar) harian terhadap Peningkatan kapasitas
rata-rata kebutuhan harian. Mereka sengaja penyimpanan setelah
melakukan analisa penggunaan harian dalam
perhitungan harian sebab produk mereka pemasangan mobile racking
termasuk dalam jenis produk fast moving (98% system mencapai 90%
make to order). Karena faktor ini pula, proses
inventory turnover mereka juga sangat tinggi,
sehingga dibutuhkan kapasitas penyimpanan
sementara di daerah outbound sambil Hal ini ditandai dengan peningkatan kapasitas
menunggu proses perpindahan atau jadwal penyimpanan barang sebesar 31% (dari 1024 bin
pengiriman selanjutnya. Tetapi, kapasitas yang location menjadi 1350 bin location) dan
ada pun belum juga mencukupi penggunaan peningkatan kapasitas outbound hingga 52%
harian mereka. (dari 106 menjadi 162 bin location). Mereka juga
mengungkapkan bahwa peningkatan kapasitas
Berlandaskan beberapa analisa di atas, SCHOTT ini terbukti mampu menghemat ruang hingga
pun beralih menggunakan sistem mobile 45%, meningkatkan kapasitas penyimpanan
racking demi mengatasi permasalahan tersebut. secara umum hingga 90% tanpa membangun
Sistem yang mereka pakai ini dilengkapi dengan atau memperluas gudang, mempercepat proses
beberapa detail seperti kontak tunggal antara picking dan shipping di gudang, mengurangi
roda dan rel, perlindungan gempa yang tersedia resiko mixed up dan kerusakan produk,
secara opsional, konsep penggerak yang kuat, meningkatkan keamanan tim gudang (karena
serta komponen keamanan layaknya adanya sensor pada mobile racking). Kelebihan
pengaturan sensor dari luar, tombol berhenti umum yang didapatkan dari sistem ini antara
darurat di setiap stasiun operasi, dan lain; efisiensi dan daya tahan tinggi yang tinggi,
sebagainya. memungkinkan adanya kombinasi dengan
konveyor dan kendaraan berpemandu otomatis,
Setelah penerapan sistem ini, ditemukan banyak kepadatan penyimpanan maksimum.
sekali indikasi yang membuktikan bahwa
kapasitas dan kapabilitas ruang di gudang
logistik meningkat pesat.

isceaindonesia.com 23
RECENT GRADUATES

ISCEA Indonesia’s
Recent Graduates
Menjadi lulusan ISCEA Indonesia menandakan bahwa Anda turut tergabung pada jaringan
individu yang antusias dan berdedikasi untuk menciptakan kemajuan dunia melalui
perkembangan logistik dan manajemen rantai pasokan. Lulusan kami berasal dari banyak kota dan
berbagai industri di Indonesia. Hingga awal tahun 2022, sekitar 1000 profesional rantai pasokan di
Indonesia telah tersertifikasi dan mendapat pengakuan internasional dari ISCEA US.

CSCA CPLM

556 holder
257
holder

CSCM

181
holder

24 September 2022
RECENT GRADUATES

CPLM BATCH 8
Astri Puspitasari Liang Wali
Junior Analyst Inventory Management - PT Komisaris Utama - PT Nusa Indah Metalindo
Pertamina Geothermal Energy M Syarif Hidayat
Delon Hamonangan Tua Tumanggor Junior Analyst Procurement - PT Pertamina
Vice President Manajemen Aset - PT Pelindo Geothermal Energy
Solusi Logistik M Yandrie Azis
Dommy Suharda Junior Analyst Procurement - PT Pertamina
Senior Officer Kerjasama Usaha - PT Pelindo Geothermal Energy
Solusi Logistik Martogi H. Silalahi
Dyah Ajeng Larassaty Vice President Kerjasama Usaha - PT Pelindo
Junior Analyst Contract Management - PT Solusi Logistik
Pertamina Geothermal Energy Michelle
Kurnia Parlindungan Manager - PT. KPMG Siddharta Advisory
Vice President Pengembangan Bisnis - PT Mohamad Iqbal
Pelindo Solusi Logistik Area Sales Manager - Meratus Group
Kurniawan Retno Wulandari
Analyst Inventory Management & Transportation Staf Pemasaran - PT Pupuk Indonesia Logistik
- PT Pertamina Geothermal Energy Rizki Wijayanto
Vice President Sistem Manajemen dan K3L- PT
Pelindo Solusi Logistik

isceaindonesia.com 25
RECENT GRADUATES

Teddy Cahyono Wahyu Hardiantoro


Manager - PT. Toyota Motor Manufacturing Senior Officer & Pengelolaan Kinerja
Indonesia Perencanaan Strategis dan Transformasi - PT
Tegar Rabbani Pelindo Solusi Logistik
D&E Manager - SSI SCHAEFER Yogi Fetriansyah
Troy Agung W Vice President Transformasi dan Pengelolaan -
Junior Analyst Procurement- PT Pertamina PT Pelindo Solusi Logistik
Geothermal Energy

CPLM BATCH 9

Aan Suryana Norman Aulia


Branch Operational Manager - PT Cipta Niaga Manager - Samudera Indonesia, PT
Semesta (Mayora Group) Panji Kresno Wijanarko
Bambang Krisdwianto Ariwibowo Operations Superintendent - PT. Papua Utama
Manager of Operations National Warehouse & Mitra
Distribution and Technical Excellence - PT. Riska Elia Rante
Orindo Alam Ayu Product Support Engineer - PT Jtech Jasa
Dr. Darjat Sudrajat Pertambangan
Head of Program Business Management - Rudy Prasetyo
BINUS University Senior Logistic Controller - PT. GMF AeroAsia Tbk
Deliana Tomy Perdana
Plant Warehouse Manager - PT Sayap Mas Dosen Lektor Kepala - Fakultas Pertanian
Utama Universitas Padjadjaran
Dhanis Haryo Kusumo Vita Auliana
Logistic Operations Manager - PT. Buka Mitra Asistant Manager - PT. TMMIN
Indonesia Zharief Zabady Mamora
Joshua Cahyo Santoso Asistant Manager - PT. Krakatau Posco
Procurement Clerk - PT Jtech Jasa Eka Kurniawan Hardianto
Pertambangan Warehouse - PT Jtech Jasa Pertambangan

CSCA BATCH 20

Andri Setiono Mohammad Iqbal Baihaqi Aminuddin


Manager of SCM Infrastructure Opr Plan - PT -
Semen Indonesia (Persero) Tbk. Muhammad Irfan
Christopher Steven Mahasiswa - Institut Teknologi Sepuluh
Logistic Section Head - PT. Bukitmega Masabadi Nopember
Heru Indrawidjajanto Muhammad Naufal Noor Farras Dharosca
SCM Infrastructure Management - PT. Semen Freshgraduate - Telkom University
Indonesia (Persero) Tbk. Nadia Carolina
Ichsan Aulya Graduate Management Trainee - PT. Akasha
Fuel Terminal Operation Supervisor - Pertamina Wira International, Tbk.

26 September 2022
RECENT GRADUATES

Naufal Triarahman Ririh Rum Prabawati


Mahasiswa - Institut Teknologi Sepuluh Assistant Manager - PT. Toyota Motor
Nopember Manufacturing Indonesia
Noferdi Iwan Setiawan Tiurma Debora Simatupang
Mahasiswa - Universitas Terbuka Indonesia Production Scheduler - PT Firmenich Aromatics
Prades Alhamdi Taqwin Indonesia
Procurement Specialist - PT. Kideco Jaya Agung Uly Kurniawati
Rafi Hafizh Siregar Staff - PT Autokorindo Pratama
Mahasiswa - Universitas Islam Indonesia Werda Bagus Profityo
Reza Irfan Hidayat Dosen - Telkom University
Staf Swakelola - Bank Indonesia

CSCA BATCH 21

Afli Fakhri Ghazian Jessica Ramadhani


Mahasiswa - Institut Teknologi Sepuluh Architect Engineer Staff - PT Wijaya Karya (Persero)
Nopember Maulana Syaiful Haq
Aris Syaiful Utama Logistic - PT Kawan Mobil Nusantara
Mahasiswa Myrna Amelia Pranowo
Dan Randan Mayer Kendenan Rassat Freelancer
Mahasiswa - Universitas Pelita Harapan Rifqi Aqil Tsani
Derry Sumargo Basyir Mahasiswa - Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Procurement Sourcing Staff Steven Andreas Gunawan
Dheny Catur Kristanto Operation Analyst
Mahasiswa - BINUS University Suryatna Sacadibrata
Felix Julio Staf IT - Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Mahasiswa - Universitas Kristen Petra Kota Tangerang Selatan
Hafiz Rahadyan Nugroho Syafiq Assegaf
isceaindonesia.com
Mahasiswa - Institut Teknologi Sepuluh Supervisor - PT. Panasonic Gobel Indonesia
Nopember Virly Septiamarta
Jecky Mitra Saini Purchasing Staff - PT SGMW Motor Indonesia
Mahasiswa - BINUS University

CSCA BATCH 22

Fajar Wicaksono Dr. Akhmad Yunani, S.E., M.T.


Mahasiswa - Universitas Diponegoro Dosen - Telkom University
Rusman Z Abidin Herman Attas
Trainer - PT Asahimas Chemical Senior Supply Chain Specialist - PT Beko
Hariman Budi Setiawan Appliances Indonesia
Supervisor PSCM - PT. Bukit Makmur Mandiri Muchamad Irawan Kusuma
Utama Spa Maintenance Plan and Capex - PT. Semen
Shelina Evelyn Rampengan Gresik
Mahasiswa - Universitas Kristen Petra Aziz Hasan Nurrahman Alqowi

isceaindonesia.com 27
RECENT GRADUATES

Thobias Adriel Silaen Muhamad Eridany


Mahasiswa - Universitas Pertamina Staff Pengadaan Barang - PT. Pupuk Indonesia
Cindy Christine Miranda (Persero)
Supervisor PPIC - PT. Ultra Prima Abadi (OT Budi Indrawan
Group) Staff - PT. Pupuk Indonesia (Persero)
Tiovitus Flomando Tunga Venantius Wisnu Pranastya
Mahasiswa - Universitas Kristen Petra Service Area Head - Astra
Muhammad Lutfi Siregar Jhon Leonardus Lantang
Mahasiswa - Institut Teknologi Bandung Management - PT Firmenich Aromatics
Jeffry Hamonangan Natalanda Indonesia
Staf Pengadaan Barang - PT. Pupuk Indonesia Jeremy Iwang Rahardjo
(Persero) Operational Officer - Bloomery Patisserie

CPLM BATCH 10

Adityo Hapsoro Sakti Prasetyo Muhardadi


Staf Senior Kebandaran Udara dan Sarana Staf Perkapalan - SKK Migas
Penunjang - SKK Migas Prakosa Budi Adjie
Arief Bunadi Alie Staf Kebandaran Laut dan Kemaritiman - SKK
Manajer Transportasi Darat dan Udara - SKK Migas
Migas Putu Indra Mahatrisna
Armadno Rizaldy Christian M Manajer Kebandaran Laut dan Kemaritiman - SKK
Staf Kebandaran Laut dan Kemaritiman - SKK Migas
Migas Renaldi Adwika Ilham
Artha Nugraha Jonar Staf Kebandaran Udara dan Sarana Penunjang -
Fulfillment Center Manager - PT Eden Pangan SKK Migas
Indonesia Rizkihiro Danial Nasution
Gautsil Madani Staf Senior Kebandaran Udara dan Sarana
Direktur - PT Angkasa Pura Kargo Penunjang - SKK Migas
Ichlas Zul Azmi Sekar Widyastuti Pratiwi
Branch Operation Manager - PT Borwita Citra Koordinator Peminatan Prodi - ITL TRISAKTI
Prima Steven
Jhon Leonardus Lantang SCM Executive - PT Savoria Kreasi Rasa
Management - PT Firmenich Aromatics Taufik Rizkiandi
Indonesia Sales Executive - PT Patra Logistik
Lungguk Samuel M T Toni Angga Gumilar
Staf Kebandaran Laut dan Kemaritiman - SKK Logistics Manager - PT Firmenich Aromatics
Migas Indonesia
Nico Pranata Willy Yuniar
Business Development Senior Executive - Staf Senior Perkapalan - SKK Migas
Bollore Logistics Indonesia Zahrohtul Misfaroh
Staf Senior Urusan Transportasi Darat dan Udara -
SKK Migas

28 September 2022
CSCM
CERTIFIED SUPPLY CHAIN MANAGER
BATCH 12
3 - 17 Oktober 2022
Online via Zoom

Penguasaan Konsep Teori dan


Praktis Supply Chain
Sertifikasi Internasional oleh ISCEA USA

NEW SYLABUS
OUTLINE
Supply Chain Overview, Planning, Risk, and Metrics
Supply Chain Core Functions
Supply Chain Relationship
MENTOR
Supply Chain Supporting Functions
Prof. Nyoman Pujawan, Ph.D.,
CSCP, CSCA,CSCM
FASILITAS
8 - 11 kali sesi pembelajaran BATAS PENDAFTARAN
Blended Learning (Live Session & Recording Session) 28 September 2022
Panduan belajar (buku, latihan soal, dan video review)
Ujian sertifikasi (nilai kelulusan min. 70%) UJIAN
Sabtu, 29 Oktober 2022
PERSYARATAN
Memiliki pengalaman kerja selama minimal 2 tahun pada
bidang supply chain

JADWAL & PENDAFTARAN


www.isceaindonesia.com https://isceaindonesia.com/link/

KONTAK KAMI
www.isceaindonesia.com 082140687008 (Farida/Aho)
admin@isceaindonesia.com
SUPPLY CHAIN TERMS

Supply Chain Terms


Economic Order Quantity (EOQ) - Ukuran lot yang meminimalkan total penyimpanan inventaris
tahunan dan biaya pemesanan

Backlog - Semua pesanan pelanggan yang belum dikirim. termasuk pesanan yang telah jatuh
tempo, saat ini, dan yang akan datang

Responsiveness - Kemampuan untuk menanggapi berbagai kuantitas yang diminta, memenuhi


waktu tunggu yang singkat, menangani berbagai macam produk, membangun produk yang sangat
inovatif, memenuhi tingkat layanan yang sangat tinggi

Material Requirement Planning (MRP) - Sistem berbasis komputer yang didesain secara khusus
untuk memberikan visibilitas yang diperlukan untuk memenuhi permintaan berupa prediksi
pesanan

Last Mile Delivery - Tahap terakhir dalam proses pengiriman dimana barang sampai di lokasi
pelanggan sebagai tujuan terakhir

Stock Keeping Unit (SKU) - Nomor atau kode yang digunakan untuk mengidentifikasi setiap produk
atau barang unik untuk dijual di toko atau bisnis lain. SKU berguna sebagai pengidentifikasi unik
untuk setiap produk dan layanan berbeda yang dapat dibeli

0851 9521 7009 (ISCEA Indonesia)


Forecasting and Planning
15-24 September 2022

Nyoman Pujawan, Ph.D., Cecilia Lukardi, Dr. Lala Ayu Kantari,


CSCP, CSCA, CSCM CSCA, CPLM, CSCM S.T., CSCA
President of ISCEA Indonesia PT. DKSH Indonesia Vice President of ISCEA Indonesia

Supply Chain Planning Planning Strategies Introduction to


Forecasting

Forecasting Application
(AI and Machine Learning Methods)

Alan Gourdie Jamie Cormark


Founder and Co-CEO Founder and Co-CEO

Registration
Normal price

Rp 279 k
30 August - 15 September 2022

Registration: isceaindonesia.com/link/

Contact us
082131622848 (Aho) www.isceaindonesia.com admin@isceaindonesia.com
A Journey to Become A
Supply Chain Expert
Fasilitas : Benefit :
Recording access Be recognized around
the world
Live sessions with the
expert Boost your confidence
and career level
Practice exam
Increase personal
competencies

Register Now! Get the best job


opportunities

www.isceaindonesia.com
0851 9521 7009 (Shafa)

Upcoming Programs

CSCA | CPLM | CSCM

Our Graduates

and many more

Anda mungkin juga menyukai