Pada percobaan pertama yaitu menggunakan venturi meter.
Dari hasil yang diperoleh
menunjukkan bahwa hubungan antara laju alir dengan perbedaan tekanan adalah semakin besar laju alir maka perbedaan tekanan juga akan semakin besar. Laju alir fluida dipengaruhi oleh besarnya bukaan pada valve. Semakin besar bukaan valve maka semakin besar laju alir yang dihasilkan. Dari data pada tabel diketahui pula bahwa ada penyimpangan yang cukup besar antara laju alir saat praktikum dan laju alir perhitungan di beberapa data. Hal ini dapat dipengaruhi oleh turbulensi yang terjadi pada saat fluida dialirkan sehingga mempengaruhi pada laju alir dan perbedaan tekanan pada manometer yang dihasilkan. Pada percobaan kedua yaitu menggunakan orifice meter. Dari hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa hubungan antara laju alir dengan perbedaan tekanan adalah semakin besar laju alir maka perbedaan tekanan juga akan semakin besar. Laju alir fluida dipengaruhi oleh besarnya bukaan pada valve. Semakin besar bukaan valve maka semakin besar laju alir yang dihasilkan. Dari data pada tabel diketahui pula bahwa ada penyimpangan yang tidak terlalu besar antara laju alir saat praktikum dan laju alir perhitungan. Hal ini dapat dipengaruhi oleh turbulensi yang terjadi pada saat fluida dialirkan sehingga mempengaruhi pada laju alir dan besartekanan pada manometer yang dihasilkan. Dari data yang diperoleh dapat ditentukan besar nilai V teoritis dari keduanya. Dapat dilihat bahwa semakin banyak putaran valve semakin tinggi kenaikan pressure drop. Kenaikan pressure drop yang besar ini disebabkan karena aliran fluida dalam pipa semakin turbulen yang dapat ditunjukkan dengan meningkatnya bilangan Reynolds,dengan keadaan aliran yang turbulen tersebut partikel-partikel yang ada dalam aliran bergerak acak dan tidak stabil sehinggan berpotensi membentuk vortex. Dengan semakin bertambahnya vortex yang terjadi menyebabkan aliran fluida kehilangan energy yang lebih banyak sehingga pressure drop semakin besar.