Anda di halaman 1dari 1

Nama : Wilga Lazul Nuviandra

NIM : 092024453003
Mata Kuliah : Tugas Mata Kuliah Teori Hukum
Prodi : Magister Sains Hukum Pembangunan
Topik & link : Pelanggaran Protokol Kesehatan Oleh Kepala Negara
http://nasional.kompas.com/read/2021/02/25/11263
021/kerumunan-saat-jokowi-di-ntt-anggota-dpr-jangan-
salahkan-rakyat-jika-tak

Dalam link kutipan berita online kompas.com tanggal 25 februari 2021


kemarin Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja ke
Kabupaten Sikka, Provisni Nusa Tenggara Timur pada tanggal 23 Februari
2021. Kehadiran beliau disambut antusias oleh masyrakat disana, sehingga
menimbulkan kerumunan masa di tengah pandemi covid-19. Tentunya
peristiwa tersebut bertolak berlakang dengan Indonesia masih berstatus
darurat bencana wabah virus corona dan undang-undang yang berlaku,
dalam hal ini undang-undang nomor 6 tahun 2018 tentang kekarantinaan
kesehatan.
Pada bab II mengenai tanggung jawab pemerintah pusat dan daerah
undang-undang kekarantinaan kesehatan pasal 4 disebutkan bahwa
pemerintah pusat dan pemerintah daerah bertanggung jawab melindungi
kesehatan masyarakat dari penyakit dan/atau faktor risiko kesehatan
masyarakat yang berpotensi menimbulkan kedaruratan kesehatan
masyarakat melalui penyelenggaraan kekarantinaan kesehatan, sejauh ini
pemerintah telah berupaya untuk melindungan masyarakatnya dari
penularan virus corona dengan berbagai cara mulai mewajibkan memakai
masker, mencuci tangan menjaga jarak sampai melakukan pembatasan
social bersskala besar (PSBB) dan yang terakhir melakukan pemberlakukan
pembatasan kegiatan masrakat skala mikro (PPKM mikro). Selanjutnya di
dalam bab III mengenai hak dan kewajiban pasal 9 disebutkan (1) setiap
orang wajib mematuhi penyelenggaraan kekarantinaan kesehatan, (2) setiap
orang berkewajiban ikut serta dalam penyelenggaraan kekarantinaan
kesehatan. Tentunya pasal ini mengamanatkan setiap orang baik itu WNI
dan WNA yang berada di Indonesia wajib mematuhi penyelenggaraan
kekarantinaan kesehatan dan berkewajiban ikut serta dalam
penyelenggaraan kekarantinaan kesehatan, mengingat indonesia masih
berstatus darurat bencana wabah virus corona.
Apabila kita bandingkan dengan kasus kerumunan di petamburan
yang telah menetapkan habieb rizieq sebagai tersangka, tentunya fungsi
hukum sebagai alat kontrol sosial patut kita pertanyakan. Kedua peristiwa
diatas telah menunjukan terjadi kerumunan masa dengan jumlah besar,
namun secara fungsi hukum sebagai alat kontrol social telah terjadi
ketimpangan, di satu sisi pelanggarnya kepala negara dan yang satunya
masyarakat di suatu kelompok. Secara tidak langsung kedua peristiwa
tersebut telah menimbulkan ketidak seimbangan antara kepentingan
individu dengan komunal atau masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai