Anda di halaman 1dari 9

PIAGAM PENGAWASAN INTERN

RS SEHAT SEJAHTERA

Satuan Pemeriksaan Internal (SPI)

TAHUN 2021
Halaman Pengesahan

PIAGAM PENGAWASAN INTERN


RS SEHAT SEJAHTERA

Direktur Utama, Kepala Satuan Pemeriksaan Internal,

dr. Uncle Ah Tong Ehsan, SE


Halaman Persetujuan

PIAGAM PENGAWASAN INTERN


RS SEHAT SEJAHTERA
Ketua Dewan Pengawas,

Cikgu Besar

Anggota Dewan Pengawas, Anggota Dewan Pengawas,

Prof. Ir Cik Gu Melati. Prof. Dr. dr. Cikgu Jasmin

Anggota Dewan Pengawas, Anggota Dewan Pengawas,

Drs. Dzul. Dra. Ijati


PIAGAM PENGAWASAN INTERN
RS SEHAT SEJAHTERA

A. STRUKTUR DAN KEDUDUKAN SPI


1. Struktur SPI
Struktur organisasi SPI RS SEHAT SEJAHTERA sebagai berikut:

DIREKTUR
UTAMA

KEPALA SPI

AUDITOR AUDITOR AUDITOR


INTERN BIDANG INTERN BIDANG INTERN BIDANG PENGADMINISTRASI
ADMINISTRASI ADMINISTRASI ADMINISTRASI UMUM
DAN SDM KEUANGAN PELAYANAN

2. Kedudukan SPI
SPI merupakan wadah nonstruktural yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Direktur Utama. SPI dipimpin oleh seorang Kepala yang
diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama dengan persetujuan Dewan
Pengawas.

B. TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB SPI


1. Tugas SPI
SPI memiliki tugas sebagai berikut:
a. Menyusun dan melaksanakan rencana Pengawasan Intern;
b. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian intern dan system
manajemen risiko;
c. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektifitas di bidang
keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi
informasi, dan kegiatan lainnya;
d. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang
diawasi pada semua tingkat manajemen;
e. Membuat laporan hasil Pengawasan Intern dan menyampaikan laporan tersebut
kepada Pemimpin BLU dan Dewan Pengawas;
f. Memberikan rekomendasi terhadap perbaikan/ peningkatan proses tata kelola
dan upaya pencapaian strategi bisnis BLU;
g. Memantau, menganalisis, dan melaporkan pelaksanaan tinak lanjut rekomendasi
pengawasan oleh SPI, aparat pengawasan intern Pemerintah, aparat
pemeriksaan ekstern Pemerintah dan Pembina BLU;
h. Melakukan reviu laporan keuangan;
i. Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan;
j. Menyusun dan memutakhirkan pedoman kerja serta system dan prosedur
pelaksanaan tugas SPI; dan
k. Melaksanakan tugas lainnya berdasarkan penugasan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

2. Tanggungjawab SPI
SPI bertanggungjawab untuk melaksanakan pemeriksaan audit kinerja internal
rumah sakit.

C. WEWENANG SPI
SPI memiliki kewenangan sebagai berikut:
1. Mendapatkan akses terhadap seluruh dokumen, pencatatan, sumber daya manusia,
dan fisik aset BLU pada seluruh bagian dan unit kerja lainnya;
2. Melakukan komunikasi secara langsung dengan pimpinan BLU dan/ atau Dewan
Pengawas;
3. Mengadakan rapat secara berkala dan insidental dengan pimpinan BLU dan/ atau
Dewan Pengawas;
4. Melakukan koordinasi dengan aparat pengawasan intern Pemerintah dan/ atau
aparat pemeriksaan intern Pemerintah; dan
5. Mendampingi aparat pengawasan intern Pemerintah dan/ atau aparat pemeriksaan
ekstern Pemerintah dalam melakukan pengawasan.

D. KODE ETIK SPI


Kode etik SPI mengacu pada Kode Etik Auditor Intern Pemerintah Indonesia. Kode Etik
Auditor Intern Pemerintah Indonesia meliputi dua komponen dasar, yaitu: 1) Prinsip etika
yang relevan dengan profesi dan praktik pengawasan intern pemerintah, dan 2) Aturan
perilaku yang menggambarkan norma perilaku yang diharapkan bagi auditor intern
pemerintah dalam memenuhi tanggungjawan profesionalnya.
1. Prinsip Etika
a. Integritas
Integritas adalah mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang
utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan
kewibawaan dan kejujuran. Integritas auditor intern pemerintah membangun
kepercayaan dan dengan demikian memberikan dasar untuk kepercayaan dalam
pertimbangannya. Integritas tidak hanya menyatakan kejujuran, namun juga
hubungan wajar dan keadaan yang sebenarnya.
b. Objektifitas
Objektifitas adalah sikap jujur yang tidak dipengaruhi pendapat dan
pertimbangan pribadi atau golongan dalam mengambil putusan atau tindakan.
Auditor intern pemerintah menunjukkan objektifitas profesional tingkat tertinggi
dalam mengumpulkan, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan informasi
tentang kegiatan atau proses yang sedang diaudit. Auditor intern pemerintah
membuat penilaian berimbang dari semua keadaan yang relevan dan tidak
dipengaruhi oleh kepentingan-kepentingannya sendiri ataupun orang lain dalam
membuat penilaian. Prinsip objektifitas menentukan kewajiban bagi auditor intern
pemerintah untuk berterus terang, jujur secara intelektual dan bebas dari konflik
kepentingan.
c. Kerahasiaan
Kerahasiaan adalah sifat sesuatu yang dipercayakan kepada seseorang agar
tidak diceritakan kepada orang lain yang tidak berwenang mengetahuinya.
Auditor intern pemerintah menghormati nilai dan kepemilikan informasi yang
diterima dan tidak mengungkapkan informasi tanpa kewenangan yang tepat,
kecuali ada ketentuan perundang-undangan atau kewajiban profesional untuk
melakukannya.
d. Kompetensi
Kompetensi adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seseorang,
berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap perilaku yang diperlukan dalam
pelaksanaan tugas jabatannya.
Auditor intern pemerintah menerapkan pengetahuan, keahlian dan keterampilan,
serta pengalaman yang diperlukan dalam pelaksanaan layanan pengawasan
intern.
e. Akuntabel
Akuntabel adalah kemampuan untuk menyampaikan pertanggungjawaban atau
untuk menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang kepada pihak
yang memiliki hak atau berkewenangan untuk meminta keterangan atau
pertanggungjawaban.
Auditor intern pemerintah wajib menyampaikan pertanggungjawaban atas kinerja
dan tindakannya kepada pihak yang memiliki hak atau kewenangan untuk
meminta keterangan atau pertanggungjawaban.
f. Perilaku Profesional
Perilaku profesional adalah tindak tanduk yang merupakan ciri, mutu, dan
kualitas suatu profesi atau orang yang profesional di mana memerlukan
kepandaian khusus untuk menjalankannya.
Auditor intern pemerintah sebaiknya bertindak dalam sikap konsisten dengan
reputasi profesi yang baik dan menahan diri dari segala perilaku yang mungkin
menghilangkan kepercayaan kepada profesi pengawasan intern atau organisasi.
2. Aturan Perilaku
a. Untuk menerapkan prinsip Integritas, auditor intern pemerintah wajib:
1) Melakukan pekerjaan dengan kejujuran, ketekunan, dan tanggung jawab;
2) Mentaati hukum dan membuat pengungkapan yang diharuskan oleh
ketentuan perundang-undangan dan profesi;
3) Menghormati dan berkontribusi pada tujuan organisasi yang sah dan etis; dan
4) Tidak menerima gratifikasi terkait dengan jabatan dalam bentuk apapun.
Bila gratifikasi tidak bisa dihindari, auditor intern pemerintah wajib melaporkan
kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (disingkat KPK) paling lama dalam
waktu 7 (tujuh) hari setelah gratifikasi diterima atau sesuai ketentuan
pelaporan gratifikasi.
b. Untuk menerapkan prinsip Objektivitas, auditor intern pemerintah wajib:
1) Tidak berpartisipasi dalam kegiatan atau hubungan apapun yang dapat
menimbulkan konflik dengan kepentingan organisasinya, atau yang dapat
menimbulkan prasangka, atau yang meragukan kemampuannya untuk dapat
melaksanakan tugas dan memenuhi tanggung jawab profesinya secara
objektif;
2) Tidak menerima sesuatu dalam bentuk apapun yang dapat mengganggu atau
patut diduga mengganggu pertimbangan profesionalnya; dan
3) Mengungkapkan semua fakta material yang diketahui, yaitu fakta yang jika
tidak diungkapkan dapat mengubah atau mempengaruhi pengambilan
keputusan atau menutupi adanya praktik-praktik yang melanggar hukum.
c. Untuk menerapkan prinsip Kerahasiaan, auditor intern pemerintah wajib:
1) Berhati-hati dalam penggunaan dan perlindungan informasi yang diperoleh
dalam tugasnya; dan
2) Tidak menggunakan informasi untuk keuntungan pribadi atau dengan cara
apapun yang akan bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan
atau merugikan tujuan organisasi yang sah dan etis.
d. Untuk menerapkan prinsip Kompetensi, auditor intern pemerintah wajib:
1) Memberikan layanan yang dapat diselesaikan sepanjang memiliki
pengetahuan, keahlian dan keterampilan, serta pengalaman yang diperlukan;
2) Melakukan pengawasan sesuai dengan Standar Audit Intern Pemerintah
Indonesia; dan Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia (AAIPI)
3) Terus-menerus meningkatkan keahlian serta efektivitas dan kualitas
pelaksanaan tugasnya, baik yang diperoleh dari pendidikan formal, pelatihan,
sertifikasi, maupun pengalaman kerja.
e. Untuk menerapkan prinsip Akuntabel, auditor intern pemerintah wajib
menyampaikan pertanggungjawaban atau jawaban dan keterangan atas kinerja
dan tindakannya secara sendiri atau kolektif kepada pihak yang memiliki hak
atau kewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban.
f. Untuk menerapkan prinsip Perilaku Profesional, auditor intern pemerintah wajib:
1) Tidak terlibat dalam segala aktivitas ilegal, atau terlibat dalam tindakan yang
menghilangkan kepercayaan kepada profesi pengawasan intern atau
organisasi; dan
2) Tidak mengambil alih peran, tugas, fungsi, dan tanggung jawab manajemen
auditan dalam melaksanakan tugas yang bersifat konsultasi.

E. PERSYARATAN AUDITOR INTERN SPI


Auditor intern SPI harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Memiliki integritas dan perilaku yang professional, independen, jujur dan objektif
dalam pelaksanaan tugasnya;
2. Memiliki pengetahuan dan/ atau pengalaman mengenai teknis audit dan/ atau disiplin
ilmu lain yang relevan dengan bidang tugasnya;
3. Memiliki pengetahuan tentang perundang-undangan di bidang peraturan
pengelolaan keuangan BLU dan peraturan perundang-undangan terkait lainnya;
4. Memiliki kecakapan untuk berinteraksi dan berkomunikasi baik lisan maupun tertulis
secara efektif;
5. Bersedia mematuhi standar profesi dank ode etik yang dikeluarkan oleh asosiasi
pengawasan intern;
6. Menjaga kerahasiaan informasi dan/ atau data BLU terkait dengan pelaksanaan
tugas dan tanggungjawab Pengawasan Intern kecuali diwajibkan berdasarkan
peraturan perundang-undangan atau penetapan/ putusan pengadilan;
7. Memahami prinsip Tata Kelola yang Baik dan manajemen risiko; dan
8. Bersedia meningkatkan pengetahuan, keahlian dan kemampuan profsionalismenya
secara terus-menerus.

F. PERTANGGUNGJAWABAN SPI
Pertanggungjawaban SPI kepada Direktur Utama dengan:
1. Menyusun rencana program kerja tahunan Pengawasan Intern;
2. Menyusun laporan hasil Pengawasan Intern;
3. Melaksanakan pemantauan dan mendorong tindak lanjut rekomendasi pengawasan
SPI, aparat pengawasan intern Pemerintah, aparat pemeriksaan ekstern Pemerintah
dan Pembina BLU;
4. Melaporkan hasil pemantauan tindak lanjut rekomendasi pengawasan SPI, aparat
pengawasan intern Pemerintah, aparat pemeriksaan ekstern Pemerintah dan
Pembina BLU.

G. LARANGAN PERANGKAPAN TUGAS DAN JABATAN AUDITOR INTERN SPI DARI


PELAKSANAAN KEGIATAN OPERASIONAL BLU
Auditor intern SPI dilarang merangkap tugas dan jabatan dari pelaksanaan kegiatan
operasional BLU, kecuali tugas dan jabatan pada fungsi kepatuhan dan fungsi
manajemen risiko.

Yogayakarta, Februari 2021


Direktur Utama, Kepala SPI,

dr. Uncle Ah Tong Ehsan SE

Anda mungkin juga menyukai