ATAS DUGAAN
PENYALAHGUNAAN
PENGGUNAAN DANA BLU
DI RUMAH SAKIT X
Inspektorat Puskesad
HASIL AUDIT INVESTIGASI
ATAS DUGAAN
PENYALAHGUNAAN
PENGGUNAAN DANA BLU
DI RUMAH SAKIT X
Inspektorat Puskesad
MAKSUD & TUJUAN
01 02 03
1. Permintaan Informasi :
Menggali informasi dari berbagai pihak
yang berkompeten
2. Investigasi :
Mengurai/ meneliti secara mendalam
terhadap adanya indikasi fraud.
3. Verifikasi :
Menguji dokumen secara rinci dan teliti
TEKNIK AUDIT
4. Vouching:
Menelusuri suatu dokumen dan
pencatatan & bukti pendukung
5. Konfirmasi:
M eminta informasi yang sah dari
pihak yg relevan, yg bersangkutan dg
cara wawancara
6. Pembandingan :
Membandingkan satu data dg data
yg lain pada suatu periode utk
kemudian disimpulkan
HASIL AUDIT
TEMUAN AUDIT
Telah terjadi penyalahgunaan wewenang dan Terdapat indikasi kerugian keuangan lainnya
tanggungjawab jabatan yang diduga dilakukan di RS “X” pada TA 2020 dan Feb 2021
oleh Pelaku, mantan bendahara penerimaan sekurang-kurangnya Rp5.747.896.465,- yang
KU Rumkit “x” sekurang-kurangnya sebesar masih perlu dilakukan pendalaman dan
Rp3.106.673.692,- yang dilakukan pada Bulan pembuktian lebih lanjut.
Maret dan April 2021 dengan tujuan untuk
memperkaya diri.
MODUS OPERANDI
Pada bulan April 2021, Pelaku melakukan pencairan dana dari Cek BG Bank Mandiri
sebanyak 1 (satu) lembar Cek BG Bank Mandiri sebesar Rp1.759.022.008,- sesuai Wabku
yang telah disiapkannya
PEMBUKTIAN
1. KU-17 tgl 2 Maret 2021; Wabku Fiktif Pembayaran Belanja Nomor Faktur 78 dari CV. TJM Senilai
Rp33.951.500,-
2. Faktur penjualan No 78 dari CV. TJM tgl 26 Mei 2020; jatuh tempo 24 Juni 2020 Senilai Rp33.951.500,-
3. Pada Buku Hutang Bulan Januari 2021, Hutang kepada CV TJM sudah tidak tercatat sebagai Hutang
PEMBUKTIAN
Dok KU 17 Palsu tanpa TTD BP & Cap Penyedia Palsu Dok Palsu SPTJM Cap Scan
warna pink samar)
Dok Asli KU-17 TTD BP & Cap Penyedia Asli (warna Dok Asli SPTJM Cap Asli
biru jelas
PIHAK YG
BERTANGGUNGJAWAB
=Rp3.106.673.692,- - Rp2.205.700.000,-
= Rp900.973.692,-
SEBAB
2. Tidak adanya staf RS yg ditunjuk utk 4. Lamanya waktu/masa jabatan Paku dan Staf
memverifikasi kebutuhan & kelengkapan Bendahara. Paku lama Kapten Cku YR menjabat
Wabku atas pembelanjaan yang akan sebagai Paku di Rumkit “X” selama kurang lebih
dibayar oleh staf keuangan shg dapat dg 12 tahun (8 tahun saat pengelolaan PNBP dan 3
mudah pejabat keuangan melakukan tahun saat pengelolaan BLU) dan Bendahara
kecurangan seperti motif kecurangan yg Penerimaan selama 4 tahun,
terjadi saat ini
5. Tdk adanya Standar Prosedur Operasional
(SPO) tentang Pengelolaan Kas di RS & termasuk
3. Pencairan Cek BG pada rekening SPO ttg mekanisme dan otorisasi pencairan Cek
penerimaan dan pengeluaran RS pada Bank BG dan Verifikasi Wabku yg akan dibayar.
Mandiri dan BRI tdk pernah dikontrol &
diperiksa apakah Wabku yg akan dibayar 6. Secara umum dpt dikatakan bahwa
sudah sesuai dg ketentuan yg berlaku atau mekanisme prosedur & hubungan kerja antar
apakah sudah pernah dibayarkan pimpinan dg staf termasuk dengan PAKU Satker
sebelumnya serta fungsi pengawasan dan pengendalian
sangat lemah
KESIMPULAN