Anda di halaman 1dari 4

PROGRAM KERJA

TIM DIRECTLY OBSERVED TREATMENT SHORTCOURSE (DOTS)


RUMAH SAKIT UMUM BAHAGIA
TAHUN 2021

I. PENDAHULUAN
Tuberkulosis sejak dahulu dikenal sebagai penyakit menular dan merupakan salah satu
masalah utama kesehatan masyarakat di Indonesia. Hal ini terlihat dari masih banyaknya
penderita tuberkulosis ditemukan di masyarakat dan kematian yang disebabkannya. Pada tahun
1990, hampir sepertiga penduduk dunia terinfeksi tuberkulosis dan diperkirakan ada 9 juta
penderita tuberkulosis baru dan 3 juta kematian akibat penyakit tuberkulosis. Sekitar 95% kasus
dan 98% kematian akibat tubekulosis di dunia, terdapat di negara-negara berkembang.
Indonesia adalah penyumbang pasien tuberkulosis ketiga terbesar didunia, setelah
india, dan cina. Berdasarkan hasil survey pravelensi 2004, setiap tahun di Indonesia terjadi
sekitar 245.000 kasus tuberkulosis baru, dengan jumlah tuberkulosis menular (BTA+) sejumlah
107.000 kasus, sedangkan kematia karena TB sekitar 46.000 setiap tahunnya. Tuberkulosis
menyerang sebagian besar kelompok usia produktif, kelompok ekonomi lemah, dan pendidikan
rendah.
Data surveilens program nasional sampai dengan tahun 2005 menunjukkan tinggnya
penemuan pasien tuberkulosis BTA negatif di Rumah Sakit dengan foto rontgen toraks sebagai
dasar penegakkan diagnosis. Selain itu angka kesembuhan pengobatan di RS pada umumnya
masih dibawah 50% dengan angka putus berobat pada sebagian besar rumah sakit mencapai
50% sampai 80%. Keadaan tersebut beresiko menciptakan masalah yang lebih besar, yaitu
munculnya kasus tuberkulosis dengan kekebalan ganda terhadap Obat Anti Tuberkulosis (OAT),
atau biasa disebut dengan Multi Drug Resistent Tuberkulosis (MDR TB). Untuk itu RS Umum
Bahagia dalam menegembangkan Strategi DOTS yang selektif dan bertahap perlu membentuk
suatu jejaring yang kuat agar pasien putus berobat dapat ditangani.

II. LATAR BELAKANG


Salah satu unsur penting dalam penerapan DOTS di rumah sakit adalah komitmen yang kuat
pimpinan rumah sakit. Komite medik dan prifesi lain yang terkait dalam penerapan straregi
DOTS di rumah sakit termasuk dukungan administrasi dan nasional. Untuk itu perlu dibentuk tim
DOTS RS yang terdiri dari seluruh komponen yang terkait dalam penanganan pasien
tuberkulosis.
RS Umum Bahagiaadalah salah satu rumah sakit sakit swasta di Makassar yang sangat
mendukung dan berperan aktif dalam pelaksanaan kegiatan strategi DOTS. Dengan
menerapkannya di RS Umum Bahagia diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan
terhadap upaya penemuan dan pengobatan pasien tuberculosis. Pelaksanaan DOTS di RS
Umum Bahagia mengacu pada International Standart for Tuberculosis Care (ISTC) yang
dikembangkan oleh semua organisasi profesi international pada tahun 2005, dan juga didukung
oleh organisasi di Indonesia. Oleh karena itu sangatlah penting disusun sautu program kerja Tim
DOTS sebagai acuan dalam menilai kinerja dan evaluasi program itu sendiri.

III. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


1. Tujuan Umum
Memberikan informasi dan acuan bagi rumah sakit dalam melaksanakan program Tim DOTS
2. Tujuan Khusus
1) Terlaksananya program Tim DOTS secara sistemasis dan terarah
2) Terlaksanaya jejaring internal dan eksternal bagi program penanganan pasien tuberculosis

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Pelaksanaan TB DOTS berkelanjutan
a. Rapat rutin Tim DOTS
b. Pembuatan laporan kinerja Tim DOTS bulanan
2. Pelaporan indikator DOTS triwulan
a. Proporsi pasien BTA positif diantara susupek
b. Proporsi pasien TB paru BTA positif di antara semua pasien TB paru tercatat
c. Proporsi pasien TB anak diantara seluruh pasien
d. Angka Konversi ( Conversi Rate )
e. Angka Putus Berobat (Default Rate)
f. Angka Keberhasilan Rujukan ( Success Referral Rate )
g. Angka Kesembuhan ( Cure Rate )
h. Angka Kesalahan Baca ( Error Rate)
3. Monitoring pelayanan TB DOTS di rawat inap
4. Monitoring pelayanan TB DOTS di rawat jalan
5. Pelatihan DOTS
6. Evaluasi kinerja semesteran
7. Penyediaan ruang DOTS sesuai standart
8. Realisasi MOU dengan DKK mengenai Pelaksanaan Program TB DOTS
9. Bimbingan akreditasi
10. Simulasi akreditasi
11. Pelaksanaan akreditasi
12. Analisa Indikator TB

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Pelaksanaan TB DOTS berkelanjutan
a. Melakukan rapat koordinasi Tim DOT setiap bulan
b. Pembuatan laporan TB kinerja DOTS bulanan
c. Mendokumentasikan semua kegiatan DOTS
2. Analisa Indikator TB
a. Melakukan perhitungan indikator TB pertriwulan
b. Membuat laporan analisa indikator TB selanjutnya dilaporkan ke Tim Indikator mutu RS
Umum Bahagia
3. Monitoring pelayanan TB DOTS di rawat inap
a. Melakukan monitoring pelayanan tentang alur pada pasien suspek TB dewasa & anak di
rawat inap
b. Melakukan monitoring tentang kelengkapan formulir TB pada pasien yang akan dilakukan
pemeriksaan dahak (TB 05)
4. Monitoring pelayanan TB DOTS di rawat jalan
a. Melakukan monitoring pelayanan tentang alur pada pasien suspek TB dewasa & anak di
rawat jalan
b. Melakukan monitoring tentang kelengkapan formulir TB pada pasien yang akan dilakukan
pemeriksaan dahak (TB 05)
5. Pelatihan TB DOTS
a. Berkoordinasi dengan diklat untuk pengadaan inhouse trainning
b. Membuat surat edaran kepada init terkait
c. Melakukan evaluasi mitra terhadap program DOTS
6. Evaluasi kinerja semesteran
a. Melakukan rapat evaluasi program setiap satu semester
b. Melaporkan hasil rapat evaluasi program semesteran ke direktur melalui nota dinas
7. Penyediaan ruang DOTS sesuai standart
Mengajukan nota dinas penyediaan ruang DOTS ke direktur
8. Realisasi MOU dengan DKK mengenai Pelaksanaan Program TB DOTS
Koordinasi dengan humas tentang realisasi MOU dengan DKK tentang pelaksanaan Program
TB DOTS
9. Bimbingan akreditasi
Mengikuti jadwal bimbingan yang dijadwalkan setiap hari kamis
10. Simulasi akreditasi
Menyiapkan kelengkapan dokumen akreditasi
11. Pelaksanaan akreditasi

VI. SASARAN
1. Terlaksananya TB DOTS berkelanjutan 100%
2. Analisa Indikator TB pertriwulan sebesar 100% dengan pencapaian sebagai berikut
a. Proporsi pasien BTA positif diantara susupek 5-15%
b. Proporsi pasien TB paru BTA positif di antara semua pasien TB paru tercatat jangan
kurang dari 65%
c. Proporsi pasien TB anak diantara seluruh pasien 10-15%
d. Angka Konversi ( Conversi Rate ) minimal 80%
e. Angka Putus Berobat (Default Rate) <5%
f. Angka Keberhasilan Rujukan ( Success Referral Rate ) minimal 80%
g. Angka Kesembuhan ( Cure Rate ) minimal 85%
h. Angka Kesalahan Baca ( Error Rate) maksimal 5%
3. Monitoring pelayanan TB DOTS di rawat inap 95%
4. Monitoring pelayanan TB DOTS di rawat jalan 95%
5. Pelatihan DOTS PLUS ( 2 ) 100%
6. Evaluasi kinerja semesteran 95%
7. Penyediaan ruang DOTS sesuai standart 100%
8. Realisasi MOU dengan DKK mengenai Pelaksanaan Program TB DOTS 100%
9. Bimbingan akreditasi 100%
10. Simulasi akreditasi 100%
11. Pelaksanaan akreditasi 100%

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


TAHUN 2021
NO KEGIATAN 1 BIAYA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
2
1 Pelaksanaan TB DOTS berkelanjutan -

 Melakukan rapat koordinasi Tim DOT x x x x x x x x x x


setiap bulan
 Pembuatan laporan kinerja TB DOTS x x x x x x x x x x x x
bulanan
 Mendokumentasikan semua kegiatan
Menyesuaikan waktu kegiatan
DOTS
2 Analisa Indikator TB x x x x -
3 Monitoring pelayanan TB DOTS di rawat inap x x x x x x x x x x x x
4 Monitoring pelayanan TB DOTS di rawat x x x x x x x x x x x x
jalan
5 Pelatihan DOTS PLUS ( 2 ) 100% Rp.2 jt
(Laborat, RJ, RI)
Berkoordinasi dengan diklat untuk
x
pengadaan inhouse trainning
Melakukan evaluasi mitra terhadap program
x
DOTS PLUS ( 2 )
6 Evaluasi kinerja semesteran x
Melakukan rapat evaluasi program setiap
x
satu semester
Melaporkan hasil rapat evaluasi program
x
semesteran ke direktur melalui nota dinas
7 Penyediaan ruang DOTS sesuai standart x
100%
8 Realisasi MOU dengan DKK mengenai
Menyesuaikan
Pelaksanaan Program TB DOTS 100%
9 Bimbingan akreditasi 100% Setiap hari kamis
10 Simulasi akreditasi 100% Sesai jadwal Tim Akreditasi
11 Pelaksanaan akreditasi 100% Sesai jadwal Tim Akreditasi

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN & PELAPORAN


1. Ketua Tim DOTS membuat laporan pelaksanaan program peningkatan mutu sesuai dengan
jadwal program.
2. Ketua Tim DOTS melakukan evaluasi kegiatan setiap satu semester

IX. PENCATATAN, PELAPORAN & EVALUASI KEGIATAN


 Pencatatan : Dilakukan pencatatan dari setiap kegiatan yang telah terlaksana, termasuk hasil-
hasil yang telah dicapai.
 Laporan pelaksanaan kegiatan disampaikan kepada Direktur Rumah sakit
 Evaluasi program dilakukan setiap akhir tahun dan selanjutnya dilaporkan ke direkturmelalui nota
dinas

Makassar, Mengetahui

dr.Halimah Sa’diyah.,Sp.PD drg. Sukmawati Dahlan,MM


Ketua Tim DOTS Direktur

Anda mungkin juga menyukai