Selamat Bekerja
Catatan :
Jawaban dikumpulkan tanggal 19 Oktober 2022,
Selambat-lambatnya pengumpulan jawaban Pukul 13.00 Witeng.
Jawaban diketik dengan mengunakan huruf Arial 12.
Jawaban dikumpulkan kepada ketua-ketua kelas masing-masing
Nama: Muspira
Nim: B20122054
(1)
1. Kebudayaan Sriwijaya
Pada sejarah awal Sriwijaya, pelabuhan-pelabuhan penting seperti Palembang dan Jambi menjadi
jalur komunikasi dan penghubung penting bagi perdagangan antara Nusantara dengan pasar di Asia.
Akibat dari Palembang yang menjadi kota pelabuhan penting, maka otomatis memberikan
perkembangan lebih dalam hal kebudayaan yang nantinya berpengaruh pada masuknya budaya-
budaya asing yang memberikan efek pada pendirian peradaban seperti Sriwijaya. Bahkan dapat
dikatakan, perkembangan budaya di Palembang jauh lebih pesat daripada di Malaka atau
pelabuhan-pelabuhan di dekatnya sehingga dapat meningkatkan prestise dari Palembang.
2. maritim Sriwijaya
Aspek maritim juga menjadi latar belakang dari berdirinya Sriwijaya. Setiap tahunya orang Melayu
rutin berlayar dengan kapalnya untuk berdagang ke Kanton, selain itu dalam catatan perjalanan I-
Tsing juga diceritakan menggunakan kapal-kapal Sriwijaya. Kekuatan maritim pelaut Nusantara di
mana orang Melayu (nusantara) sangat berperan sebagai pelaut dalam pengiriman barang orang-
orang Asia Barat ke Kanton, kapal-kapal orang Melayu seringnya disewa oleh pedagang dari Funan.
Sementara itu para awak kapal yang dioperasikan berasal dari orang melayu mereka dapat
memanfaatkan angin dengan sangat baik, bahkan Orang Melayu merupakan pelaut handal bahkan
dapat mengarungi lautan hingga ke India. Populernya para pelaut Nusantara ini sehingga dapat
dipercaya untuk menjadi pengantar dalam perdagangan adalah karena mereka memiliki keuletan,
kemahiran, keberanian, keramahan dan penghormatan serta mampu menjaga barang dagangan
serta para pedagang itu sendiri.
Kerajaan sriwijaya sudah menerapkan konsep negara kepulauan dengan wawasan nusantara.
Kerajaan sriwijaya sudah memiliki kedaulatan yang cukup luas. Kerajaan sriwijaya menjadi pusat
perdagangan serta pelayanan sehingga masyarakatnya makmur sejahtera.
A. Sepak terjang Majapahit
Atas sumpah dari gajak Mada, kerajaan Majapahit berhasil mempersatukan wilayah Nusantara dan
menjaganya selama bertahun-tahun hingga tetap bersatu. Perpecahan kerajaan Majapahit yang di
karenakan perang saudara.
(2)
Unsur Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Musyawarah, dan Keadilan sosial atau nilai-nilai
Pancasila sudah ada sejak zaman kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. Hal itu masuk dalam tata
kehidupan pemerintahan dan masyarakat.
-Kasus pembangunan waduk Kedung Ombo Pada tahun 1985 pemerintah merencanakan
membangun waduk baru di Jawa Tengah untuk pembangkit tenaga listrik berkekuatan 22,5
megawatt dan dapat menampung air untuk kebutuhan 70 hektare sawah disekitarnya. Waduk ini
Udinamakan Waduk Kedung Ombo. Pembangunan Waduk Kedung Ombo ini dibiayai USD 156 juta
dari Bank Dunia, USD 25,2 juta dari Bank Exim Jepang, dan APBN, dimulai tahun 1985 sampai dengan
tahun 1989. Mendagri Soeparjo Rustam menyatakan ganti rugi Rp 3.000,-/m², sementara warga
dipaksa menerima Rp 250,-/m². Warga yang bertahan juga mengalami teror, intimidasi dan
kekerasan fisik akibat perlawanan mereka terhadap proyek tersebut.
-Kasus perampasan tanah di Cimacan September 1987, pihak Desa Cimacan menerima rencana
pembangunan proyek lapangan golf Cibodas dan menyewakan tanah hak pakai desa kepada PT
BAM. Menurut Rois Arifin, Kepala Desa Cimacan waktu itu, 150 petani yang menguasai 330 patok
tanah telah menerima uang sebesar Rp5.400.219,25. Tapi Rois mengaku bahwa ia hanya menerima
Rp15 juta dalam dua kali pembayaran.
-Agustus 1988, PT BAM melalui Danramil Cipanas, memaksa warga setempat untuk menerima uang
“penghibur”. PT BAM menawarkan uang ganti rugi Rp30/m2 hingga Rp210/m2. Penggusuran dan
pembongkaran kebun-kebun warga oleh PT BAM pun mulai dilakukan. Untuk mempertahankan
haknya, para petani telah menempuh berbagai cara. Mulai melakukan aksi pendudukan lahan pada
Agustus 1989 hingga mengajukan gugatan perdata di Pengadilan Negeri Bandung. Sebulan setelah
pendudukan, PT BAM melayangkan gugatan perdata ke Pengadilan Negeri Cianjur. Setidaknya 28
petani digugat karena dianggap tidak punya hak menggarap lahan yang telah disewakan pihak desa
kepada PT BAM.
(3)
-Orde lama dilihat dari sisi baiknya Rakyat Indonesia berhasil mempertahankan kemerdekaan
setelah mengalami Agresi Militer I dan II. Kemudian dari sisi buruknya Sistem pemerintahan terus
mengalami perubahan sehingga iklim politik tidak kondusif.
-Orde Baru dilihat dari sisi baiknya Program pemerintah terencana dengan baik sehingga
pertumbuhan ekonomi semakin tinggi. dilihat dari sisi buruknya Sistem perwakilan hanya bersifat
semu, jadi hanya sebagai lambang saja untuk melanggengkan kekuasaan.
-Orde reformasi dilihat dari sisi baiknya masyarakat merasa terlindungi hak-hak terhadap pelayanan
publik dari badan publik, dan mempunyai kepastian jaminan hukum. Dilihat dari sisi buruknya
munculnya rasa ketidakpuasan disejumlah daerah dikarenakan kesenjangan ekonomi maupun
pembangunan.