Anda di halaman 1dari 2

Ringkasan Materi Kuliah 6

Mata Kuliah Sejarah Asia Tenggara

Nama : Anindya Raissanea

NIM : 13030120120014

Kelas : B

Kerajaaan Pra Kolonial yang ada di Asia Tenggara

Wilayah Asia Tenggara adalah wilayah yang memiliki banyak keaneragama. Kata
yang paling tepat untuk mencirikan Asia Tenggara adalah “keragaman. Oleh karena itu
banyak sekali topik yang dapat diteliti oleh para sejarawan. Sejarah yang dituliskan mengenai
sejarah Asia Tenggara telah dipengaruhi adanya pengaruh bangsa-bangsa yang lebih modern
seperti bangsa Barat atau Eropa. Sejarah dituliskan untuk menggambarkan kemenangan dari
sebuah bangsa yang dominan di setiap negara/wilayah. Menurut pandangan sejarah, klasik
adalah awal modern, kolonial, dan kemerdekaan menuju globalisasi.

Periode klasik sangat penting karena beberapa asalan seperti negara-negara telah
menetapkan sebuah kerajaan yang memeiliki berbatasan dan memiliki sistem pemerintahan.
Negara/bangsa itu dapat disebut dengan kerajaan klasik. Pada periode klasik dianggap
sebagai periode keemasan karena pada periode ini Bangsa Barat belum datang dan menjajah
beberapa wilayah di Asia Tenggara. Periode “Classical” atau “Charter States” pada abad 9-
13 M mencerminkan bahwa kerajaan-kerajaan klasik adalah fondasi budaya dan politik bagi
negara/bangsa di masa depan. Contohnya dalah memberikan simbol untuk menyatukan
bangsa-bangsa menajdi satu identitas budaya.

Kerajaan-kerajaan klasik yang ada di Asia Tenggara diantaranya :

1) Angkor (802 M-1430 M)


Angkor memiliki kompleks perkotaan yang terpencar sehingga tingkat
kepadatannya rendah. Pertanian adalah hal yang penting sehingga sistem irigasi
sangat diperhatikan. Setelah bangkitnya birokrasi baru dan peningkatan populas,
kemampuannya menjadi lebih besar hingga dapat meluas sampai ke Thailand, Laos,
dan Vietnam Selatan.
2) Pagan (1044-1287)
Pagan memiliki lebih dari 3000 kuil. Pagan dikenal memiliki biara dan biksu
yang jumlahnya banyak. Pagan bersifat agraris. Pagan memberikan model budaya,
politik, agama bagi kerajaan Burma selanjutnya dan bahkan menjadi simbol dari
negara Burma.
3) Sukhothai
Ram Kamheng (1279-98) dari Sukhothai dipandang sebagai model penguasa
Thailand. Sukhothai dikenal sebagai pusat budaya.
4) Ayudhya (1351 M-1767 M)
Ayudhya dipandang sebagai awal dari Thailand yang sekarang. Memiliki
keuntungan geografis seperti lahan pertanian yang subur dan banyak, akses ke laut
yang mudah, banyak pertemuan sungai. Selain itu juga ada perdangan internasional.
Bahasa yang banyak digunakan adalah “Tai”. Menciptakan budaya multietnis.
5) Majapahit (1294 M- 1486 M)

Majapahit mengembangkan persawahan dengan membuka lahan baru dan


irigasi. Perdagangan internasional di Majapahit berbasis beras dan rempah-rempah
dari Maluku. Masa kejayaan yakni pada pertengahan abad ke 14 dibawah
pemerintahan Hayam Wuruk dan patih Gajah Maada. Wilayah kekuasaaanya bahkan
dari Semenanjung Malaya hingg Semenanjung Birdshead di Papua. Kerajaan
Majapahit menjadi siimbol nasionalisme Indonesia.

6) Sriwijaya
Sriwijaya berkembang dari abad ke 7 M – 13 M. Pengaruh nya sampai ke
Sumatra, Semenanjung Malaya sampai Jawam Kalimantan Selatan dan Luzon.
Kerajaan Sriwijaya memiliki kemampuan untuk menarik banyak pedagang yang
bervariasi seperti menyediakan banyak fasilitas. Di Sriwijya juga ada Orang Laut.
Selain itu, Sriwijaya juga dikenal memiliki banyak ahli dan pusat studi agama Budha.
Kerajaan Sriwijaya menjadi asal muasal budaya Melayu dan juga lambang Negara
Indonesia.

Karakterikstik Kerajaan-kerajaan yang ada pada periode klasik diantaranya 1)kegiatan


ekonomi adalah pertanian padi basah, namun juga ada perdagangan,2) melakukan kontak
dengan dunia luar yang menjadikan masuknya kebudayaan asing, 3) banyak masyarakatnya
menjadi prajurit, kerja paksa untuk memenuhi pajak,4) Hasil perdagangan internasional yang
banyak digunakan untuk menarik warga asing untuk datang dan menetap, 5)

Anda mungkin juga menyukai