Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNIK PEMELIHARAN INFRASTRUKTUR KEAIRAN

Disusun oleh:

Tedi Abdul (5669)

Natya Merlangen (5798)

Kurotul Ainiah (5847)

Adhi Yudha (6857)

Rizka Warid (6892)

Mazal Wimaladyatmika (6907)

Kelompok 6 DIV TPPIS 2014

PROGRAM D-IV TEKNIK PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN


INFRASTRUKTUR SIPIL
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2017
LEMBAR ASISTENSI

Mata Kuliah : Praktikum Teknik Pemeliharaan Infrastruktur Keairan

Kelompok : 6

Asisten : Pratama Tirza Surya Sembada, S.Tr.T

Panggih Tri Apriyadi

Anggota : Tedi Abdul (5669)

Natya Merlangen (5798)

Kurotul Ainiah (5847)

Adhi Yudha (6857)

Rizka Warid (6892)

Mazal Wimaladyatmika (6907)

No Tanggal Keterangan Paraf


KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan praktikum “Teknik
Pemeliharaan Infrastruktur Keairan”.
Dalam hal ini penyusun menyadari tanpa adanya bimbingan, pengarahan dan bantuan
dari semua pihak tentunya laporan ini tidak akan terselesaikan. Penyusun menyampaikan
banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Suwardo, ST., MT., Ph.D. Selaku Ketua Departemen Teknik Sipil Sekolah
Vokasi Universitas Gadjah Mada.
2. Bapak Dr. Ir. Sindu Nuranto, MS. Selaku Dosen Mata Kuliah Praktikum
Pemeliharaan Infrastruktur Keairan Universitas Gadjah Mada.
3. Bapak Muh. Sulaiman, ST., MT., D.Eng. Selaku Dosen Mata Kuliah Praktikum
Pemeliharaan Infrastruktur Keairan Universitas Gadjah Mada.
4. Bapak Dwi Purwantoro, ST., MT. Selaku Dosen Mata Kuliah Praktikum
Pemeliharaan Infrastruktur Keairan Universitas Gadjah Mada.
5. Saudara Pratama Tirza Surya Sembada, S.Tr.T. Selaku Asisten Dosen Mata Kuliah
Praktikum Pemeliharaan Infrastruktur Keairan Universitas Gadjah Mada.
6. Saudari Panggih Tri Apriyadi. Selaku Asisten Dosen Mata Kuliah Praktikum
Pemeliharaan Infrastruktur Keairan Universitas Gadjah Mada.
7. Rekan-rekan mahasiswa/i Program Diploma IV Teknik Pengelolaan dan
Pemeliharaan Infrastruktur Sipil Universitas Gadjah Mada. Atas kerja samanya dalam
penyusunan laporan ini.
Semoga laporan ini dapat memberi manfaat dan menambah wawasan bagi kita semua.
Tidak ada yang sempurna di dunia ini, karena kesempurnaan hanya milik-Nya, maka apabila
ada kesalahan dalam penulisan laporan ini, penyusun memohon maaf sebesar-besarnya
kepada semua pembaca. Untuk itu penyusun memohon saran dan kritik yang membangun
guna memperbaiki dan melengkapi penyusunan laporan ini.

Yogyakarta, 25 Agustus 2017

Kelompok 6
DAFTAR ISI

Cover 1

Lembar Pengesahan 2

Lembar Asistensi 3

Kata Pengantar 5

Daftar Isi 6

Daftar Tabel 7

Daftar Gambar 8

Bab I Pendahuluan 9

Latar Belakang 9

Rumusan Masalah 10

Tujuan 10

Bab II Tinjauan Pustaka 11

Bab III Isi 12

Bab IV Analisa dan RAB 13

Bab V Kesimpulan dan Saran 14

Daftar Pustaka15
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada dewasa ini Indonesia mencanangkan peningkatan infrastruktur baik secara
kualitas maupun kuantitas yang bertujuan untuk menunjang bidang ekonomi, sosial
maupun politik yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Kualitas infrastruktur
tersebut pada nantinya akan menjadi tolak ukur keberhasilan bagi suatu negara dalam
menghadirkan fasilitas publik yang layak bagi warganya. Berbagai bidang mulai
digencarkan oleh pemerintah untuk dikembangkan infrastrukturnya, salah satunya adalah
pada bidang infrastruktur keairan. Berbagai pembangunan dilakukan dimana-mana, baik
itu dalam bentuk waduk, bendungan, embung dan sejenisnya. Infrastruktur tersebut
dibangun berdasarkan skala kebutuhan masyarakat yang belum terakomodasi oleh
fasilitas infrastruktur yang sudah ada. Namun, yang tidak kalah penting untuk
diperhatikan adalah mengenai pemeliharaan dari infrastruktur tersebut. Pelaksanaan
pemeliharaan pada suatu infrstruktur memberikan jaminan akan kualitas dan kemampuan
layan dari infrastruktur tersebut, yang secara otomatis akan menghadirkan fungsi yang
maksimal.
Pelabuhan merupakan salah satu infrastruktur di bidang keairan yang memiliki fungsi
penting bagi segala sektor kehidupan masyarakat. Pelabuhan menjadi pusat mobilisasi
baik dari sektor perdagangan ataupun hilir mudik masyarakat. Berkaca dari hal tersebut
maka kualitas dari kondisi infrastruktur pendukung pelabuhan harus secara mutlak
mendapat perhatian khusus agar dapat menunjang fungsi utamanya. Pemeliharaan
infrastruktur pelabuhan merupakan salah satu cara untuk mewujudkan hal tersebut.
Berbagai fasilitas yang ada dapat ditinjau secara mendetail agar dapat diketahui bagian
mana yang memerlukan penanganan lebih lanjut. Salah satu fasilitas pelabuhan yang
memiliki urgensi untuk dilakukan pemeliharaan adalah pada fasilitas dermaga pelabuhan.
Pada laporan ini diambil lokasi Pelabuhan Tanjung Adikarto yang terletak di Tanjung
Adikarta, Pantai Karangwuni, Kecamatan Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah
Istimewa Yogyakarta. Pelabuhan ini merupakan pelabuhan ikan. Pelabuhan Tanjung
Adikarto saat ini masih belum dapat berfungsi dikarenakan adanya beberapa
permasalahan seperti kurang optimalnya fungsi bangunan pemecah ombak (breakwater),
adanya permasalahan sedimentasi dan pendangkalan, yang menyebabkan kapal ataupun
perahu belum dapat masuk maupun keluar dermaga. Pelabuhan Tanjung Adikarto sudah
dibangun selama beberapa tahun dan akan dibangun kembali pada tahun 2018. Pelabuhan
ini rencananya akan dijadikan pusat jual beli maupun distribusi ikan. Fasilitas yang ada
pada Pelabuhan Tanjung Adikarto diantaranya breakwater, reventment, dermaga, jetty,
kolam dan alur pelayaran, jalan penghubung, drainase, gorong-gorong, fasilitas tempat
pelelangan ikan, ruang serbaguna, mushola, ruang pengelola, dan wc umum serta kantin.
Pelabuhan Tanjung Adikarto dipilih sebagai tujuan survei dikarenakan letak yang tidak
terlalu jauh dari kota Yogyakarta serta lokasi yang mudah ditemukan. Pada makalah ini
akan dibahas mengenai kerusakan serta permasalahan apa saja yang ditemukan pada
struktur bangunan Pelabuhan Tanjung Adikarto dan perhitungan RAB untuk kerusakan
yang ada.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana SOP penilaian kerusakan pada bangunan pelabuhan?
2. Kerusakan apa saja yang ditemukan pada saat survei dan apa penyebab kerusakan
tersebut?
3. Bagaimana penyelesaian dari kerusakan yang ditemukan?
4. Apa penyebab belum beroperasinya Pelabuhan Tanjung Adikarto?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui cara penilaian kondisi bangunan pelabuhan
2. Untuk menghitung biaya yang diperlukan untuk memperbaiki kerusakan yang ada
3. Untuk mengetahui penyebab belum beroperasinya Pelabuhan Tanjung Adikarto
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Pelabuhan Perikanan merupakan tempat yang terdiri atas daratan dan perairan di
sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemeritahan dan kegiatan
sistem bisnis perikanan yang digunakan sebagai tempat kapal perikanan bersandar, berlabuh,
dan/atau bongkar muat ikan yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan
kegiatan penunjang perikanan.

Pelabuhan perikanan mempunyai fungsi pemerintahan dan pengusahaan. Fungsi


pemerintahan pada pelabuhan perikanan merupakan fungsi untuk melaksanakan pengaturan,
pembinaan, pengendalian, pengawasan, serta keamanan dan keselamatan operasional kapal
perikanan di pelabuhan perikanan. Fungsi pengusahaan pada pelabuhan perikanan merupakan
fungsi untuk melaksanakan pengusahaan berupa penyediaan dan/atau pelayanan jasa kapal
perikanan dan jasa terkait di pelabuhan perikanan.

Dalam rangka menunjang fungsi pelabuhan perikanan, setiap pelabuhan perikanan


memiliki fasilitas yang terdiri dari:
1. Fasilitas Pokok;
a. Penahan gelombang (breakwater), turap (revetment) dan groin;
b. Dermaga;
c. Jetty;
d. Kolam pelabuhan;
e. Alur pelayaran;
f. Jalan komplek dan drainase; dan
g. Lahan

2. Fasilitas Fungsional; dan


a. Tempat Pemasaran Ikan (TPI);
b. Navigasi pelayaran dan komunikasi seperti telepon, internet, radio komunikasi, rambu-
rambu, lampu suar, dan menara pengawas;
c. Air bersih, instalasi Bahan Bakar Minyak (BBM), es, dan instalasi listrik;
d. Tempat pemeliharaan kapal dan alat penangkapan ikan seperti dock/slipway, bengkel
dan tempat perbaikan jaring;
e. Tempat penanganan dan pengolahan hasil perikanan seperti transit sheeddan
laboratorium pembinaan mutu;
f. Perkantoran seperti kantor administrasi pelabuhan, pos pelayanan terpadu, dan
perbankan;
g. Transportasi seperti alat-alat angkut ikan;
h. Kebersihan dan pengolahan limbah seperti Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL),
Tempat Pembuangan Sementara (TPS); dan
i. Pengamanan kawasan seperti pagar kawasan

3. Fasilitas Penunjang
a. Balai pertemuan nelayan;
b. Mess operator;
c. Wisma nelayan;
d. Fasilitas sosial dan umum seperti tempat peribadatan dan Mandi Cuci Kakus (MCK);
e. Pertokoan; dan
f. Pos jaga

Anda mungkin juga menyukai