Anda di halaman 1dari 10

Komunikasi masa kini

Hari Kusuma D
bentuk komunikasi

verbal non verbal


Intonasi
Lisan (bahasa diksi) Tatapan Mata
Tulisan (Media) gerakan tangan
Pakaian
Gesture
komunikasi non verbal

Tatapan mata Gestur Ekspresi wajah Intonasi


Ekspresi wajah berperan Mempertahankan nada suara
menunjukkan emosi melalui yang lembut dan rendah saat
Gestur disebut juga gerakan penting dalam
sorot mata, misalnya dengan berbicara dengan kolega atau
tubuh. Gestur dapat digunakan mengkomunikasikan apa
menatap lekat-lekat, pimpinan, dapat
untuk menyampaikan sesuatu yang sedang dirasakan atau
memelototkan mata tanda mempengaruhi energi kedua
tanpa harus berkata apa pun. dipikirkan. Baik itu reaksi
kurang suka atau terkejut, belah pihak.
positif maupun negatif.
bahkan berkedip.

Sentuhan Proksemik Gerakan tangan


Sentuhan merupakan mikro Istilah atau jenis bahasa Berhati-hatilah dengan
ekspresi dan bahasa tubuh nonverbal yang satu ini gerakan tangan saat
yang bisa mengungkapkan mungkin terdengar asing melakukan percakapan.
keramahan atau simpati bagi sebagian orang. Alasannya, posisi tangan
terhadap rekan kerja, teman, Proksemik mencakup
keluarga atau orang yang dapat menunjukkan
jarak dan ruang. perasaan Anda.
berada di dekat Anda.
komunikasi verbal

lisan tulisan
kemampuan kemampuan
berbicara menulis
kemampuan kemampuan
mendengar membaca
Prinsip komunikasi verbal

Intepretasi individu memengaruhi makna komunikasi adalah aturan yang dipandu

Komunikasi verbal dipengaruhi oleh Komunikasi dipandu oleh keberadaan tata


intepretasi makna individu yang terlibat dalam bahasa dan penggunaan kata-kata harus
komunikasi. Pengaruh budaya, kebiasaan, disesuaikan dengan lawan bicara. Pemilihan
kendala bahasa, gangguan pendengaran, kata-kata dan gaya bahasa disebut dengan
serta kepribadian dapat mempengaruhi pragmatik.
kemampuan seseorang dalam
mengintepretasi atau menafsirkan suatu
makna dalam komunikasi. penekanan mempengaruhi makna
Sehingga dibutuhkan kata-kata dan bahasa Dalam kominikasi verbal secara tulisan,
yang ringkas serta jelas agar tidak terjadi penekanan dapat dilakukan dengan
ambiguitas dalam komunikasi. Untuk inilah mengulangi ide pokok maupun memberikan
ada aturan tata bahasa, yaitu untuk tanda baca.
menciptakan makna yang sama bagi orang Dalam komunikasi verbal secara lisan
yeng memberikan maupun menerima penekanan dapat dilakukan dengan intonasi.
informasi. Misalkan saat marah kalimat diucapkan dengan
nada tinggi, begitupula saat enekankan dan
menegaskan sesuatu.
Publick speaking
Apa itu public speaking? Istilah public speaking bermula dari para ahli retorika yang
mengartikannya sebagai seni (keahlian) berbicara atau berpidato di mana istilah tersebut
sudah berkembang sejak abad sebelum masehi.

Impromptu atau Ad Libitum Manuscript atau Naskah


Metode Impromtu merupakan metode yang dilakukan Berbeda dari metode Impromtu, metode manuscript
secara spontanitas yang mana tidak menggunakan atau naskah merupakan metode yang dilakukan
persiapan atau pembuatan naskah tertulis terlebih dengan cara membaca naskah yang sudah
dahulu (secara langsung). Metode impromtu biasanya disiapkan. Biasanya metode ini digunakan oleh
dilakukan oleh seseorang yang akan tampil secara pejabat negara atau bagi mereka yang memberi
mendadak. sambutan di acara resmi atau formal.

Memoriter atau Hafalan Extempore atau Using Note

Metode Memoriter tidak disarankan untuk mereka Dari keseluruhan metode di atas, metode
yang tidak memiliki kapasitas daya ingat yang tinggi extempore merupakan metode pilihan yang sangat
karena jika metode ini dilakukan akan menimbulkan dianjurkan untuk pembicara. Karena metode ini
risiko seperti kurang menariknya pembahasan yang dilakukan dengan menggunakan teks atau naskah
disampaikan karena pembicara akan kebingungan pidato yang hanya berisi outline (garis besar) dan
dan berfokus dengan kesalahan pembicara sendiri. pokok penunjang.
Mendengar

semua orang punya ego, dan manusia sangat nyaman ketika egonya dikasih makan. itulah kenapa orang
berlomba lomba mengasah lisannya agar egonya kenyang, agar egonya nyaman

sering kita lihat atau bahkan mungkin kita juga pernah ikuti, training2 tentang bagaimana berbicara
dengan baik, bagaimana agar kita bisa di dengar, bisa mempengaruhi dan semacamnya. namun
pernahkah kita lihat atau terlintas di kepala untuk mencari training/mengasah ilmu mendengar?

padahal, konflik, pertikaian, perselisihan biasa terjadi karena ada pihak yang tidak mau/bisa
mendengarkan. ada pihak yang terlalu cepat menyimpulkan, sehingga cacat kesimpulannya, cacat pula
komunikasinya.

tak mau mendengar ini selain berdampak buruk untuk sekitar, juga akan berdampak buruk untuk diri
sendiri. jadi, kepakkan lah telingamu dan mulailah belajar untuk mendengarkan

karena nyatanya, kita diberi dua telinga yang selalu terbuka tak membuat kita jadi mahluk yang mudah
mendengarkan.
menulis
menulis bukan hanya tentang
huruf namun juga tentang
gambar dan tanda
era ekstase komunikasi

bukan informasi tapi rasa eksis

lebih fokus ke tindakan dari pada makna

medium lebih penting dari pada isi

free play of sign daripada tujuan

citra lebih diutamakan dari pada kebenaran

simulakra dibanding realitas
Thanks

Anda mungkin juga menyukai