Kata Pengantar
Segala puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan penulis
kemudahan dalam menyelesaikan modul ini. Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya, penulis
tidak akan mampu menyelesaikan modul ini dengan baik.
Dalam era industri 4.0 ini peralatan analyzer sangatlah diperlukan dalam membantu
operator dalam menjalankan proses operasi.Fungsi dari peralatan analyzer ini seperti
sebuah indera penglihatan sehingga operator mampu melihat proses didalam
pengoperasian peralatan melalui layar sehingga lebih mudah dalam mengaturnya.
Dengan terselesaikan modul ini diharapkan dapat membantu menambah wawasan dan
ilmu pengetahuan , yang kelak dapat menjadi pengembangan dalam dunia industri
Demikian yang dapat penulis sampaikan. Akhir kata, semoga modul ini dapat bermanfaat
Page | 1
BAB I
Pengertian Conductivity
Konduktivitas listrik adalah ukuran dari kemampuan suatu bahan untuk menghantarkan
arus listrik. Jika suatu beda potensial listrik ditempatkan pada ujung-ujung sebuah konduktor,
muatan-muatan bergeraknya akan berpindah, menghasilkan arus listrik
Resistivitas listrik adalah kebalikan dari konduktivitas. Resistivitas adalah karakteristik intrinsik
yang mengukur seberapa kuat material tertentu menolak aliran arus listrik.
Konduktivitas listrik telah diukur selama bertahun-tahun, dan saat ini masih merupakan
parameter analitik penting yang banyak digunakan. Konduktivitas listrik adalah cara mudah,
praktis, dan ekonomis untuk memberikan indikasi kemurnian media yang diukur, biasanya air
(semakin tinggi hasil pengukuran konduktivitas, semakin tinggi konsentrasi ion terlarut dalam
air). Keandalan, sensitivitas, dan respons sempurna, serta biaya yang relatif rendah dari
peralatan membuat konduktivitas menjadi sarana berharga dan mudah digunakan untuk
kontrol kualitas. Dalam aplikasi tertentu, pengukuran kemurnian dilakukan sebagai resistivitas
(kebalikan dari konduktivitas).
Cara kerja sensor konduktivitas yaitu : Sensor konduktivitas mengukur kemampuan larutan
untuk menghantarkan arus listrik. Keberadaan ion dalam larutan memungkinkan larutan
bersifat konduktif: semakin besar konsentrasi ion, semakin besar konduktivitas.
Prinsip pengukuran dari sensor konduktivitas yaitu : Probe konduktivitas terdiri atas sepasang
elektrode yang merupakan media penerapan tegangan. Sensor konduktivitas mengukur arus
yang mengalir dan menghitung konduktivitas.
Satuan Konduktivitas
Konduktivitas diukur dalam S/cm (siemens per cm). Konduktivitas sebesar 1 S/cm sebenarnya
cukup tinggi, jadi sebagian besar pengukuran konduktivitas melibatkan larutan yang mengukur
konduktivitas dalam satuan mS/cm (seperseribu S/cm) atau μS/cm (sepersejuta S/cm).
Page | 2
BAB II
Berdasarkan elektroda yang digunakan ada tiga jenis teknologi probe konduktivitas yang
digunakan untuk pengukuran konduktivitas proses yaitu:
Pengukur konduktivitas 2 elektrode klasik terdiri atas dua pelat sejajar. Tegangan arus bolak-
balik diterapkan pada kedua elektrode, lalu resistensi di antara keduanya akan diukur. Pengukur
konduktivitas 2 elektrode digunakan pada tahap pengondisian dan pemurnian air yang mampu
mendeteksi tingkat ketidakmurnian minimum dalam air ultramurni.
Page | 3
Cara kerja pengukur konduktivitas 4 elektrode
Page | 4
konduktivitas larutan yang mengalir melalui dan di sekitar sensor. Di antara faktor lainnya,
konstanta sel ditentukan oleh diameter lubang tersebut. Sensor konduktivitas induktif
mencakup kisaran konduktivitas sedang hingga sangat tinggi, dan terutama tahan terhadap
pengotoran. Karena bersifat non-kontak, sensor ini terutama cocok untuk digunakan dalam
aplikasi kimia (korosif) di mana elektrode logam dapat rusak oleh media.
Page | 5
BAB III
Probe
Chamber
Chamber adalah sebuah tempat untuk meletakan probe dan menampung cairan yang akan
diukur , sehingga cairan yang akan diukur bisa sepenuhnya mengenai sensor.
Page | 6
Display Converter
Display converter adalah sebuah alat untuk menterjemahkan pembacaan sensor ( probe )
dalam bentuk angka sehingga bisa dilihat nilai konduktivity yang ada dalam larutan yang sedang
di ukur.
Display converter juga digunakan untuk kalibrasi , sehingga nilai pembacaan yang tertampil
sesuai dengan nilai actual.
Page | 7
Konstanta sel.
Konstanta sel adalah rasio jarak antara elektrode ke area elektrode dalam sensor konduktivitas
2 dan 4 elektrode. Semakin kecil konstanta sel, semakin akurat sensor dalam menentukan
perubahan konduktivitas pada media. Namun, konstanta sel yang kecil mengurangi jangkauan
pengukuran sensor. Pengukuran konduktivitas yang akurat juga memerlukan pengukuran
konstanta sel akurat yang ditentukan oleh kalibrasi. Pada sensor, konstanta sel secara akurat
diukur dan didokumentasikan pada Sertifikat Kualitas masing-masing sensor. Larutan kalibrasi
dapat ditelusuri kembali ke NIST (National Institute of Standards and Technology).
Sensor konduktivitas dapat dikalibrasi terhadap larutan konduktivitas yang diketahui (hampir
sama seperti mengkalibrasi sensor pH terhadap larutan pH yang diketahui). Selain itu,
perangkat berisi rangkaian resistor yang sangat akurat dapat digunakan. Perangkat ini juga
menggandakan pengukuran konduktivitas yang diketahui
Secara umum, konstanta sel sensor tidak akan berubah; namun, jika elemen sensor mengalami
perubahan dengan cara apa pun (misalnya, endapan padat atau pengotoran elektrode maupun
isolator sensor, hilangnya material elektrode melalui korosi), konstanta sel akan berubah.
Sensor konduktivitas dikalibrasi di pabrik dan konstanta sel ditentukan secara akurat. Oleh
karena itu, kalibrasi biasanya tidak diwajibkan. Namun demikian, Anda disarankan untuk
memverifikasi sensor atau membuat penyesuaian kalibrasi jika diperlukan setiap tahun.
Frekuensi verifikasi atau kalibrasi sangat tergantung pada aplikasi atau persyaratan SOP
(prosedur pengoperasian standar) pabrik.
Page | 8
Pengaruh suhu dalam pengukuran konduktivitas.
Konduktivitas sangat tergantung pada suhu. Seiring dengan bertambahnya suhu sampel,
viskositas sampel akan berkurang, sehingga menyebabkan terjadinya peningkatan mobilitas ion.
Oleh karena itu, konduktivitas sampel yang diamati juga meningkat meskipun konsentrasi ion
dapat tetap konstan.
Dalam praktik sewajarnya, setiap hasil konduktivitas harus ditentukan dengan suhu atau
menjalani kompensasi suhu yang biasanya sesuai dengan standar industri 25 derajat Celsius.
Karena suhu juga tergantung pada berbagai sampel, algoritme kompensasi suhu yang tepat
harus dipilih dengan cermat.
Page | 9