Anda di halaman 1dari 2

AMPEROMETRI

Definisi

Amperometri adalah salah satu metoda voltametri dengan memberikan potensial konstan pada
elektroda kerja, serta arus diukur sebagai fungsi waktu.

Secara harafiah, amperometri merupakan pengukuran arus. Dalam kimia elektroanalisis,


konsentrasi analit menentukan nilai arusnya. Amperometri cara kerjanya didasarkan pada
pengukuran arus sebagai fungsi dari potensial yang aplikasi (applied potential) pada saat terjadi
polarisasi pada indicator elektroda atau elektroda kerja (working electrode).

Metode ini dilakukan berdasarkan elektrolisis sempurna dari analit. Pada metode ini analit
dioksidasi dan direduksi secara sempurna pada permukaan elektroda kerja atau bereaksi
sempurna dengan pereaksi yang dihasilkan oleh elektroda kerja.

Prinsip Kerja

Secara umum, proses yang terjadi pada elektroda dengan metode amperometri ialah sebagai
berikut:

Ketika potensial diberikan pada elektroda kerja, analit yang terdapat dalam larutan mengalami
reaksi reduksi sehingga konsentrasi analit yang dekat dengan elektroda kerja akan menurun.
Sedangkan analit lain secara perlahan akan berdifusi kedalam larutan mendekati elektroda kerja,
sehingga konsentrasi tetap.

Jika potensial yang diberikan cukup tinggi, konsentrasi analit yang berada dekat dengan
elektroda kerja akan bergantung pada laju rata-rata difusi. Arus yang dihasilkan disebut batas
difusi. Pada saat analit tereduksi pada elektroda kerja, konsentrasi analit pada seluruh larutan
akan perlahan-lahan menurun, bergantung pada ukuran elektroda kerja berbanding volum
larutan.

Kelebihan dan kekurangan

 Kelebihan
– Ensitifitas pada saat titrasi amperometri sangat tinggi.
– Pengukuran arus dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi analit secara
langsung.
– Tidak diperlukan indikator pada titrasi amperometri.

 Kekurangan
– Sulit untuk mengukur arus dari beberapa analit.
– Perubahan arus sensitif terhadap penambahan analit.
Instrumentasi

Aplikasi
Aplikasi yang penting dari amperometri adalah dalam kontruksi sensor kimia. Sensor yang
pertama dikembangkan yaitu untuk melarutkan O dalam darah dikembangkan oleh (L.C.
Clark,1956) Adapun contoh lain pada sensor amperometri adalah sensor glukosa
dikembangkan oleh (David, 2000)

Anda mungkin juga menyukai