Anda di halaman 1dari 30

konsepPemilihan tapak

museum etnologi
sulawesi tengah
di palu
In - Put Analisis Out - Put
Berdasarkan hasil analisis, maka di perolehtapak yang tepat untuk

TUJUAN bangunan museum etnologi yaitu tapak pada alternatif 1.


tapak erletak di wilayah Kel. Lere, Kec. Palu Barat dengan luas 9585m2,
Lokasi

Untuk mendapatkan lokasi ukuran panjang pada sebelah utara 100m, sebelah selatan 87m, sebelah
yang tepat bagi bangunan timur 135m dan sebelah barat 135m.
Kec. Tawaeli
Alternatif 1
Museum Etnologi Terletak di Kel. Lere
Kec. Palu Barat
Kab. Donggala
DASAR PERTIMBANGAN Kab. Donggala
Kec. Palu Utara
Alternatif 3
Terletak di Kel. Tondo
1. Sesuai dengan RTRW Kota Palu Teluk Palu Kec. Mantikulore
2. Aksesibilitas
KOTA PALU
3. Utilitas Kota Kec. Ulujadi Kec. mantikulore
4. Kriteria khusus peruntukan museum Kab. Parigi
Kec. Palu Timur Moutong
Kec. Palu Barat

kriteria Kec. Tatanga


Kec. Palu Selatan

1. Sesuai dengan peruntukan


kawasan pariwisata / pendidikan
Kab. Sigi
Alternatif 2
Terletak di Kel. Talise
2. Dilalui jalur transportasi Kota Kec. Mantikulore
3. Terdapat jaringan listrik, telepon, Batas- batas :
Alternatif
Kriteria Dasar pertimbangan Sebelah utara; Jalan cumi- cumi dan teluk palu Sebelah selatan; jalan rono
air bersih dan riol kota Alt 1 Alt 2 Alt 3
Sebelah Barat; mercure Hotel
5 Sebelah timur; Jelan selar
Sesuai RTRW Kota Palu 5 5
4. Kriteria khusus peruntukan museum: Umum 2
Aksesibilitas 4 3 Potensi Tapak :
Lokasi sehat, di artikan (tidak Utilitas kota 5 5 5
Termasuk dalam titik pusat kota dan pusat keramaian di Palu Parat
banyak pengotoran- udara) bukan Lokasi sehat, (bukan pada daerah industri) 5 5 3
5 5 Berada pada 3 jalur utama menuju Tapak (Jl. cumi-cumi, Jl. rono, Jl. Selar)
Khusus Tidak berawa dan bebas banjir 5
daerah berawa, elemen iklim dan 4 Penunjang sekitar tapak : Taman budaya Golni, View ke teluk palu, kampus
Iklim netral 55- 65 % 4 4
kelembaban terkontrol mencapai Jumlah 28 27 23 IAIN Palu, Universitas alkhairat, hotel mercure, duta hotel, palu grand mall,
netral 55- 65% keterangan : taman ria dan kompleks portokoan diponegoro
1= tidak tepat, 2= Kurang tepat, 3= Cukup tepat 4= Tepat, 5= Sangat tepat

89
konsepsirkulasi & parkir
museum etnologi
sulawesi tengah
a. sirkulasi
di palu

In - Put Jl. Cumi- cumi; jl dua arah


Analisis Area padat kendaraan
Out - Put
dengan dua jalur terpisah, U
TUJUAN L = 14m Teluk Palu
Untuk mengoptimalkan fungsi
U Jalan Cumi- cumi
Teluk Palu Taman Dat
okarama

jalan sebagai akses sirkulasi Jalan Cumi- cumi


A
Taman Dat
okarama perempatan Pintu masuk Out
dan memudahkan pengguna gedung
B berpotensi
C menggunakan sirkulasi
untuk dapat mengakses fasilitas- terjadi
Kondisi jalan linear berputar
fasilitas, serta mampu mendapatkan penumpukan
satu arah
relatif sepi Pintu Keluar
kendaraan IN

lar
pola parkir yang teratur pada
TAPAK

n Se
TAPAK Ket : Pintu masuk
bangunan museum etnolgi Jl. Cumi- cumi 1 ; jl satu

Jala
r
Jalur 1 arah

Sela
arah dari arah timur dan Pintu keluar
Jalur 2 arah dibuat jauh dari

n
dengan satu jalur,

Jala
Jl. Rono ; jl dua Perempatan untuk
L = 7m
DASAR PERTIMBANGAN arah dengan satu
jalur, L = 7m Jl. Selar ; jl dua arah
Jala
nR
ono
menghindari
penumpukan kendaraan
1. Efeiensi dan efektifitas dalam
Jala
nR
ono dengan satu jalur, L = 7m
pencapaian (aksesibilitas) Pada jalan masuk dan keluar tapak dibagi dalam
Keterangan :
2. Arah pergerakan dua fungsi yaitu, main entrance (untuk pengguna
A. Pada jl. Cumi- cumi pagi jam 7.00 -9.00 dan sore hari jam 16.00 kendaraan) dan sub entrance (untuk pejalan kaki).
3. Luas tapak
tingkat kepadatan sirkulasi kendaraan tinggi, dikarenakan merupakan
2. Keamanan salah satu jalan utama menuju kawasan pelayanan kota seperti, pusat
3. Kenyamanan pelaku aktivitas pendidikan, pelayanan jasa dan pelayanan sosial.
B. Jalan Cumi-cumi 1 merupakan jalan satu arah dari arah timur dengan
jalur, jalan ini relatif sepi dikarenakan bukan merupakn akses utama e.
menuju kawasan pelayanan kota nc
Ma
in e tra
C. Perempatan berpotensi menjadi tempat penumpukan kendaraan ntr
anc en
dikarenakan merupakan penghubung ke jalan utama dan berdekatan e. ub
S
dengan taman Datokarama.

91
konsep sirkulasi & parkir
museum etnologi
sulawesi tengah
b. Parkir
di palu

Analisis Out - Put


No Jenis Pola Parkir Standar Penggunaan Bentuk Jumlah pengunjung (195 Org/H) Jumlah Pengelola (49 Org) U
Teluk Palu
A. Parkir Pengunjung A. Parkir Pengelola
Pola parkir ini digunakan Jalan Cumi- cumi
ParKir Motor ParKir Motor
apabila ketersediaan ruang Taman Dat
okarama
(0,75 x 2)m2/ Motor x30% (195) (0,75 x 2)m2/ Motor x30% (49)
1 Parkir kendaraan sempit tetapi bisa menam- Parkir sudut 30, 45, 60
IN
1,5 x 59 = 88,5 m2 1,5 x 15 = 22,5 m2
satu sisi pung banyak kendaraan
Parkir Mobil Parkir Mobil
Area Parkir
(2,5 x 5)m2/ Mobil x20% (195) (2,5 x 5)m2/ Mobil x20% (49)
Parkir sudut 90 Pengelola
12,5 x 39 = 487,5 m2 12,5 x 10 = 125 m2
Pola parkir ini digunakan apabila
L=191,75m2
Sirkulasi 30% (88,5+487,5) = 172,8 Sirkulasi 30% (22,5 +125) =44,25 Out Area Parkir

lar
TAPAK
ketersediaan ruang cukup

n Se
88,5 m2 22,5 m2 Pengenjung
Parkir kendaraan memadai dan menampung banyak Parkir sudut 30, 45, 60

Jala
487,5 m2 125 m2 L=748,8 m2
3 dua sisi kendaraan tetapi dapat mengga-
nggu kelancaran lalulintas di area 172,8 m2 44,25 m2 Area Parkir kendaraan
+ +
parkir apabila terjadi penumpukan
748,8 m2 191,75 m2 ditempatkan dibagian
Parkir sudut 90 Jala
parkir kendaraan Total Luas Area Parkir nR
ono depan, untuk memaksi-
Pola parkir ini digunakan Luas Area Parkir Pengunjung + Luas Area Parkir Pengelola malkan fungsi rekreasi
apabila ketersediaan ruang 748,8 + 191,75 = 940,55 m2 dan terapan fungsi
Parkir kendaraan cukup luas dan bisa mena- green pada tapak
Membentuk sudut 90
4 sistem pulau pung banyak kendaraan
tetapi jika terjadi penumpukan Berdasarkan hasil analisis maka pola parkir yang
bisa mengganggu kelancaran
digunakan yaitu pola parkir kendaraan satu sisi dengan
lalu lintas di area parkir
parkir sudut 90 untuk kendaraan roda dua dan parkir
Membentuk sudut 45
sudut 45 untuk kendaraan roda empat

Vegetasi

Parkir sudut 90 Parkir sudut 45,


Parkir area

92
konsep sirkulasi & parkir
museum etnologi
sulawesi tengah
di palu
Out - put Area Parkir Pengenjung
In (roda 2 dan roda 4)
Entrance e.
jalan dengan L=748,8 m2 nc
tra
Ma
satu arah in e en
Jl. Cumi- ntr
Cumi 1 anc ub
e. S
F
Pintu masuk & Pintu keluar
Area Parkir jalan dengan
Pengelola
(roda 2 & roda 4)
A dua arah
Jl. Rono
L=191,75m2
Keterangan
jalan satu B A. Unit Pelayanan Umum/ gedung utama
Out (Museum Etnologi)
arah (dalam tapak)
Entrance B. Unit Pelayanan Umum/ Lesehan Etnis
Parkir Mobil
(Prototipe sebanyak 15 unit)
C C. Unit Pelayanan Umum/ Ampiteater
D. Unit pelayanan Administrasi/ Pengelola
E. Unit pelayanan service &
E D Teknis/ Pengelola
Jl. Sela F. Unit pelayanan kemanan/ Pos Jaga
r
Parkir Motor
Sirkulasi dalam tapak menggunakan
sirkulasi linier berputar satu arah untuk mempermudah arus lalu lintas
dalam tapak dan untuk memaksimalkan fungsi parkir yang baik

93
konsepPeNGENDALIAN IKLIM
museum etnologi
sulawesi tengah
PENGARUH ORIENTASI MATAHARI, ANGIN, DAN HUJAN TERHADAP BANGUNAN
di palu

In - Put Analisis (matahari, angin, & hujan)


U U
Siang Teluk Palu Teluk Palu
TUJUAN 12.00
Jalan Cumi- cumi Jalan Cumi- cumi
Curah Hujan Taman Dat
okarama
Taman Dat
okarama 09.00
Untuk menganalisa pengaruh 15.00

iklim (matahari & angin) terhadap


bangunan Museum Etnologi, guna
mendapatkan pemecahan masalah Sore
18.00
Pagi
06.00 TAPAK

lar
lar
dalam solusi arsitektural.

n Se
n Se
TAPAK

Jala
Jala
DASAR PERTIMBANGAN
Jala Jala
1. Orientasi matahari pada tapak nR
ono
nR
ono

2. Arah angin pada tapak


3. Lama waktu penyinaran
u t
- P Keterangan :

ut A. Menggunakan Sunsreen untuk meminimalisir

O pembiasan
Cahaya matahari
Arah jatuh
air hujan
cahaya yang berlebihan pada jam 09.00 - 15.00
masuk kedalam ruangan
B. Menggunakan Overstek untuk menghindari
rembesan air hujan yang berlebihan pada dinding
Rembesan
Air hujan
c. Membuat bukaan untuk memanfaatkan angin
d b darat dan angin laut, serta mengurangi penggunaan
a Angin Masuk
material kaca untuk menghindari pemuaian terhadap
benda koleksi museum
Angin datang c
D. Vegetasi digunakan untuk menghambat laju angin
yang berlebihan

95
museum etnologi
konsepNoice (kebisingan)
sulawesi tengah
di palu
In - Put Analisis U
Out - Put U
TUJUAN Jalan Cumi- cumi
Teluk Palu
Jalan Cumi- cumi
Teluk Palu

Taman Dat Taman Dat


okarama
Untuk menganalisa pengaruh okarama

Bunyi bising terhadap Zona tingkat


bangunan Museum Etnologi, guna bising tinggi

mendapatkan pemecahan masalah


Zona tingkat TAPAK
dalam solusi arsitektural. Zona tingkat

lar
lar
bising rendah

n Se
n Se
bising sedang

Jala
Jala
dilakukan perletakan
DASAR PERTIMBANGAN vegetasi untuk mereduksi
1. Jarak sumber bunyi dan bangunan Jala Jala tingkat kebisingan
nR nR
ono
2. Zona- zona pada bangunan yang harus
ono
utamanya pada zona
untuk mengurangi tinggkat bising tinggi
terhindar dari kebisingan tinggi
kebisingan juga dilakukakan
3. Kenyamanan pelaku aktivitas
pemilihan dan penggunaan
Tingkat kebisingan tinggi di sebelah utara disebabkan
material yang kedap suara
oleh bunyi ombak pantai teluk palu dan banyaknya
pada bangunan sehingga
kendaraan yang melewati jl. cumi- cumi dipagi hari dan
bunyi bisa direduksi
sore hari karena jalan tersebut merupakan salah satu
dengan baik
akses utama menuju pusat pelayanan kota

Tingkat kebisingan sedang di timur dan selatan juga Dinding bata / hebel
Baja ringan
disebabkan oleh bunyi kendaraan dan aktifitas
Multipleks
dipermukiman sekitar tapak Gypsum Board
Vegetasi sebagai
Tingkat kebisingan rendah di sebelah barat disebabkan
pereduksi bising
oleh aktivitas hotel yang beratasan lansung dengan
pada tapak
tapak.

97
konsepRuang luar
museum etnologi
sulawesi tengah
di palu
In - Put Analisis
TUJUAN Vegetasi Street furniture
Untuk mendapatkan perancangan No Nama / fungsi Ciri- ciri Bentuk No Nama Fungsi Bentuk
ruang luar bangunan Museum 1
Palem Sulawesi daun lebat melengkung, 1 Bangku taman Tempat duduk untuk istrahat,
“Pigafeta elata berwarna hijau gelap & berbulu
Etnologi, sesuai dengan kondisi tapak bersantai dan berbincang
becc” batang tunggal (tidak memiliki
pada taman (ruang luar)
sehingga dapat berfungsi sesuai Lokal: silahoa percabangan). Habitat asli “taman
Pengarah jalan nasional lore lindu” (Sulteng)
peruntukanya
Ketapang 2 Tong sampah Sebagai tempat pembuangan
2 daun lebat dengan ukuran
“Terminalia”
daun yang relatif besar, sampah sementara yang
DASAR PERTIMBANGAN Lokal : talise percabangan bertingkat dan
tajuk melebar. Habitat di pesisir
dibedakan atas sampah organik
dan non organik
1. Fungsi vegetasi sebagai filter akustik Peneduh pantai Sulawesi Tengah
alami, Pereduksi cahaya dan angin yang daun lebat berwarna hijau tua,
3 Kayu hitam 3 Lampu taman Berfungsi untuk penerangan pada
berlebihan “diospyros ukuran daun relatif kecil taman (ruang luar)
celebica” batang pohon berwarna hitam
2. Fungsi vegetasi sebagai pendukung
Lokal : Ebony mempunyai percabangan, tajuk
aktivitas (peneduh dan pengarah) melebar. Habitat asli hutan
Peneduh konservasi Sulawesi Tengah
3. Fungsi vegetasi sebagai estetika
Bonsai asoka daun kecil berwarna hijau tua, 4 Paving blok Sebagai Groun cover (penutup
4. Street furniture (sebagai pendukung 4
“Saraca Asoca” mepunyai percabangan yang tanah) untuk kebutuhan jalan
aktivitas) Lokal : batang kecil, berbunga warna merah,
pendestrian maupun parkir
macis berbentuk seperti batang
4. Kenyamanan pelaku aktivitas (aman
Pengarah dan macis. Habitat: persebaran di
terhadap kesehatan dan lingkungan) pembatas fisik hutan Sulawesi Tengah
5. Vegetasi diutamakan Menggunakan Rumput gajah
mini
daun kecil berwarna
Tumbuhan Lokal / endemik Sulawesi hijau tua, tidak mempunyai
“pennisetum
Tengah purperium batang (termasuk tumbuhan
schamach” tingkat rendah)

Groun Cover
tidak memiliki bunga.
lanjut dihalaman berikut
99
konsepRuang luar
museum etnologi
sulawesi tengah
di palu
Out - put kayu hitam sebagai pereduksi
bonsai asoka sebagai pengarah bunyi, dan penghambat
Tong sampah sebagai Palem Sulawesi sebagai
pada sirkulasi dan penunjang kecepatan angin yang berlebihan
tempat pembuangan pengarah pada sirkulasi
estetika dalam tapak serta menjadi filter
sampah sementara utama dalam tapak.
polusi udara

Main entrance

Site entrance

selain sebagai pengarah,


Lebar sirkulasi utama 400cm 400 cm 120 cm palem juga berfungsi sebagai
Trotoar dengan
untuk mempermudah akses Pelindung pejalalan kaki pada
penutup tanah Paving Block Bonsai asoka sebagai pembatas
dalam tapak sirkulasi utama dalam tapak.
fisik di dalam tapak antara
Ketapang sebagai
ruang satu dengan Ketapang sebagai filter
peneduh alami pejalan kaki Panas yang berlebihan
yang lainnya
pada pendestrian di dalam tapak (peneduh alami pada
Tong sampah
daerah parkir)
sebagai tempat Lampu taman sebagai penerangan
pembuangan di malam hari pada pendestrian
sampah sementara
Bonsai asoka sebagai
pengarah pejalan kaki
Bangku taman sebagai pada jalur pendestrian
tempat peristrahatan pejalan dalam tapak Rumput gajah mini
kaki pada pendestrian sebagai Ground Cover
200 cm

100
konsep zoning tapak
museum etnologi
sulawesi tengah
di palu
In - Put Analisis
Berdasarkan Kebutuhanya, sifat ruang
Out- Put
Dari hasil analisis kebutuhan ruang, Zona- zona

TUJUAN dibagi atas tiga yaitu, ruang publik, semi


publik, dan privat. Berikut zoning ruang
dikelompokan menurut sifat ruang, Zona A dan F
merupakan Ruang Publik, Zona B,G dan E merupakan
Untuk mengoptimalkan fungsi pada pada tapak : Ruang Semi Publik serta Zona C merupakan Ruang
lahan dan mendapatkan pola U Privat. berikut sekmatik perletakanya :
penataan bangunan yang baik Teluk Palu U
Jalan Cumi- cumi Teluk Palu
DASAR PERTIMBANGAN Taman Dato
karama Jalan Cumi- cumi
Taman Dato
1. Efesiensi dan efektifitas dalam IN karama

pencapaian IN
2. Iklim (Arah Angin dan Matahari) E1 F G
3. Luas tapak E1 Keterangan :
E
A A. Unit Pelayanan Umum
4. Garis Sempadan Bangunan Pub H
lik E
(Gedung Utama Museum
lar
5. keamanan
C B Etnologi)
n Se

Out

lar
6. Existing Tapak B. Unit Pelayanan Umum
C C

n Se
Priv Out
Jala

at (Lesehan Etnis 15 unit


Sem
i

Jala
Pub
lik E Prototipe)
D C. Unit Pelayanan Umum
(Ampitetater)
Jala D. Unit Pelayanan Administrasi
nR
ono Keterangan : (Gedung Pengelola)
Jala
Sifat Ruang Publik nR E. Unit Pelayanan Service
ono
Sifat Ruang & teknis (pengelola)
Semi Publik F. (Pos Jaga)
Sifat Ruang Privat G. Parkir Pengunjung
H. Parkir Pengelola

102
museum etnologi
konsep Aktivitas & keb. Ruang sulawesi tengah
di palu

In - Put Analisis
A. Unit Pelayanan Umum / Gedung Utama
Out- put
TUJUAN No Pengguna Aktivitas Waktu Kebutuhan Ruang
Sifat Ruang
Pk SP Pt Sv
1 Pengelola dan Bekerja Entrance
Untuk mendapatkan ruang- ruang 8.00 - 16.00
2 Pengunjung Berkunjung Ruang Tunggu /Lobby
yang sesuai dengan kebutuhan dan 3 Ruang Pemeran Tetap
Bekerja
fungsi Museum Etnologi 4 Pengelola
Menikmati Pameran Ruang Pameran Sementara
5 pengunjung 8.00 - 12.00 Perpustakaan
Belajar
6 (Penikmat Pameran, 13.30 - 16.00 Ruang Seminar / Auditorium
Seminar
DASAR PERTIMBANGAN 7 Pelaku Study,
Kurator, dan Peserta
Buang Air Ruang Edukasi
8 Ruang Audio Visual
1. Pelaku kegiatan Seminar)
9 Istrahat Food Service / Cafe
2. Aktifitas berlansung 12.00 - 13.30
10 (Sholat, Makan &
(Istrahat) Mushollah / Ruang Sholat
3. Fungsi bangunan 8 Minum)
Toilet Umum
4. Waktu

B. Unit Pelayanan Umum / Lesehan Etnis (Prototipe untuk 15 Etnis) Sifat Ruang
No Pengguna Aktivitas Waktu Kebutuhan Ruang
Pk SP Pt Sv
1 Entrance
Pengelola dan Bekerja
2 8.00 - 16.00 Ruang Tunggu /Lobby
Pengunjung Berkunjung
3 Ruang Pemeran Etnik

C. Unit Pelayanan Umum / Ampiteater (Keb. Outdor) Sifat Ruang


Pengguna Aktivitas Waktu Kebutuhan Ruang

Next
No Pk SP Pt Sv
1 Pengelola/ Bekerja /pentas Stage / panggung
8.00 - 16.00
2 Pengunjung Menonton pertunjukan Tribun

Ket : Pk (Public), Sp (Semi Public), Pt (Privat), Sv (Service)

104
museum etnologi
konsep sulawesi tengah
Aktivitas & keb. Ruang di palu

Analisis Out - Put Analisis Out - Put


D. Unit Pelayanan Administrasi / Gedung Pengelola E. Unit Pelayanan Teknis dan Service
Sifat Ruang Sifat Ruang
No Pengguna Aktivitas Waktu Kebutuhan Ruang No Pengguna Aktivitas Waktu Kebutuhan Ruang
Pk SP Pt Sv Pk SP Pt Sv
1 Pengelola dan Bekerja Entrance 1 Pengelola dan Bekerja Entrance
8.00 - 16.00 8.00 - 16.00
2 Pengunjung Bertemu relasi Ruang Tunggu /Lobby 2 Pengunjung Berkunjung Ruang Tunggu /Lobby
Bekerja Ruang Kepala Museum Bekerja Ruang Konservasi dan
3 Kepala Museum 3
Bertemu Relasi Wc / Km (Mengontrol ME Preparasi / Bengkel
8.00 - 12.00
4 Sekretaris Rapat Ruang Sekretaris Pengelola Membersihkan, 8.00 - 12.00 Ruang Mekanikal dan
4
5 KTU dan Staff Buang Air Rg Bag Tata Usaha & Staff (Teknisi, Office Boy, Menyediakan Makan 13.30 - 16.00 Elektrikal
6 Kabag Kurotorial Ruang Bag kurotorial 5 Cleaning Service) dan Minum, buang Gudang
Istrahat
Kabag Publikasi dan 6 Air, ) Ruang Genset
7 (Sholat, makan/ 12.00 - 13.30 Ruang Bag Publikasi dan
Bimbingan Bimbingan 7 Istrahat 12.00 - 13.30 Ruang Cleaning Service
Minum) (Istrahat)
8 (Sholat, Makan & (Istrahat) Dapur / Pantri
Kabag Regestrasi dan Buang Air Ruang Bag Regestrasi dan
8 Minum)
Dokumentasi Dokumentasi 9 Toilet Umum
Kabag Konservasi dan Bekerja Ruang Bag Konservasi dan
9
Preparasi Bertemu Relasi Preparasi
13.30 - 16.00 F. Unit Pelayanan Keamanan/ Pos Jaga
Rapat Ruang Rapat Sifat Ruang
10 Pengelola Pengguna Aktivitas Waktu Kebutuhan Ruang
Buang Air Toilet Umum No Pk SP Pt Sv
Menyediakan 1 Menjaga 8.00 - 16.00 Ruang Jaga
1 1 Office Boy Dapur / Pantry Security / Satpam
Makan & minum 2 Keamanan 8.00 - 16.00 Ruang Istrahat

Ket : Pk (Public), Sp (Semi Public), Pt (Privat), Sv (Service)

105
konsep Hub Ruang &
Organisasi ruang
museum etnologi
sulawesi tengah
di palu

In- Put Analisis Out- put Analisis Out- put


TUJUAN A. Unit Pelayanan Umum (Gedung Utama)
1
B. Unit Pelayanan Umum /Lesehan Etnis
Lantai 1
Prototipe 15 Suku 1
Untuk mendapatkan No Nama Ruang 7 6 2 5 No Nama Ruang
1 1
hubungan ruang yang 1 Entrance 2
9 4
1 Entrance 2
2
8 3
sesuai dengan kebutuhan dan 2 Ruang Tunggu / Lobby 3 2 Lobby / Ruang Tunggu 3
3 Ruang Pameran Tetap 4
10 Lantai 1 3 Ruang Pamer 3
fungsi Museum Etnologi Lantai 2
4 Perpustakaan
5 14
5 Ruang Audio Visual
6 C. Unit Pelayanan Umum
DASAR PERTIMBANGAN 6
7
Ruang Edukasi
Souvenir Shop
7 12

13
1 1 10
( Ampiteater)
8
1. Pelaku kegiatan 8 Food Service / Cafe
9 1
No Nama Ruang
9 Toilet Umum 1
2. Aktifitas berlansung 10
Entrance
10 Core / Tangga 1 2
3. Fungsi ruang 2 Lobby / Ruang Tunggu 2
Lantai 2
No Nama Ruang
10
10 Ruang Pameran Sementara 1 1
1 1 Ruang Seminar/ Auditorium 12
12 Mushollah / Ruang Sholatl Ket :
13 Erat
13 Toilet Umum 14
14 Core / Tangga Kurang Erat
Tidak Erat

107
konsep Hub Ruang &
Organisasi ruang
museum etnologi
sulawesi tengah
di palu

Analisis Out- put Analisis Out- put


D. Unit Pelayanan Administrasi / Gedung Pengelola E. Unit Pelayanan Teknis dan service
1
No Nama Ruang
No Nama Ruang
2 1 1
1 Entrance 1 Entrance 2
2 Ruang Tunggu / Lobby 3 2 Ruang Tunggu / Lobby 3 2 5
3 Ruang Kepala Museum 1 Ruang Konservasi dan 3 9 6
4 3 7 8 4
4 Ruang Sekretaris Preparasi / bengkel 4
5 9 8 2 6 7
5 Ruang Bag Tata Usaha Ruang Mekanikal dan
6 1 1 12 4 5
6 Ruang Bag Kurotorial Elektrikal
4 3 10 5
Ruang Bag Publikasi dan 7 5 Gudang 6
7
Bimbingan 13 6 Ruang Genset 7
8 Ruang Cleaning Service
8 Ruang Bag Registrasi dan 7 8
Dokumentasi 8 Dapur / Pantry
9 9
Ruang Bag Konservasi dan 9 Toilet Umum
9
Preparasi 10
10 Ruang Rapat 1 1
1 1 Dapur / Pantry
12
12 Toilet Umum
13 Wc/ Km
13 F. Unit Pelayanan Keamanan (Pos Jaga)
No Nama Ruang 1
1
2 Ruang Jaga 2
2
3 Ruang istrahat
Ket : Erat

Kurang Erat
Tidak Erat

108
konsep
museum etnologi
sulawesi tengah

besaran ruang
Analisis Out-Put di palu
A. Unit Pelayanan Umum / Gedung Utama Besaran
No Nama Ruang Kapasitas Standar Sumber
Ruang
1 Entrance 20 Org 0,875 / Org 23 m2 NAD
2 Ruang Tunggu / Lobby 33 Org 0,875 / Org 41 m2 NAD

In- Put 3
4
5
Ruang Pameran Tetap
Ruang Pameran Sementara
Perpustakaan
137 Org
137 Org
42 Org
1, 175 / Org
1, 175 / Org
0,875 / Org
358 m2
358 m2
117 m2
NAD
NAD
NAD
6 Ruang Seminar / Auditorium 102 Org 0,875 / Org 166 m2 NAD
TUJUAN 7 Ruang Edukasi 20 Org 0,875 / Org 46 m2 NAD
8 Ruang Audio Visual 20 Org 0,875 / Org 45 m2 NAD
Untuk mendapatkan besaran ruang yang 9 Ruang Souvenir Shop 14 Org 0,875 / Org 24 m2 NAD
sesuai dengan kebutuhan dan fungsi 10 Food Service / Cafe 23 Org 0,875 / Org 50 m2 NAD
Mushollah / Ruang Sholat 15 Org 1, 375 / Org 24 m2 NAD
Museum Etnologi 1 1
12 Toilet Umum 10 Org 0,875 / Org 36 m2 NAD
Jumlah : 1288 m2
Flow Sirkulasi 30% 386,4 m2
DASAR PERTIMBANGAN 1674,4 m2

1. Pelaku kegiatan B. Unit Pelayanan Umum /Lesehan Etnis (Prototipe 15 Suku)


Besaran
2. Aktifitas berlansung No Nama Ruang Kapasitas Standar Ruang Sumber

3. Fungsi ruang 1 Entrance 5 Org 0,875 / Org 6 m2 NAD


2 Lobby / Ruang Tunggu 4 Org 0,875 / Org 6,5 m2 NAD
3 Ruang Pemer 10 Org 0,875 / Org 25,5 m2 NAD
Jumlah : 38 m2
Flow sirkulasi 30% 11,4 m2
49,4 m2 x 15 unit = 741 m2
C. Unit Pelayanan Umum (Ampiteater)
Besaran
No Nama Ruang Kapasitas Standar Ruang Sumber

2
1 Panggung / Stage
Tribun

Ket : NAD (Neuvert Arsitek Data)


15 Org
50 Orng
0,875 / Org
0,875 / Org
Jumlah :
18 m2
57 m2
75 m2
NAD
NAD
Next
Flow sirkulasi 30% 22,5 m2
97,5 m2

110
konsep
museum etnologi
sulawesi tengah
besaran ruang di palu

Analisis Out-Put Analisis Out-Put


D. Unit Pelayanan Administrasi / Gedung Pengelola E. Unit Pelayanan Teknis dan service
Besaran Besaran
No Nama Ruang Kapasitas Standar Sumber No Nama Ruang Kapasitas Standar Sumber
Ruang Ruang
1 Entrance 10 Org 0,875 / Org 12 m2 NAD 1 Entrance 10 Org 0,875 / Org 12 m2 NAD
2 Ruang Tunggu / Lobby 1 1 Org 0,875 / Org 14 m2 NAD 2 Ruang Tunggu / Lobby 1 1 Org 0,875 / Org 14 m2 NAD
3 Ruang Kepala Museum 5 Org 0,875 / Org 14 m2 NAD 3 Ruang Konservasi dan
10 Org 1, 175 / Org 47 m2 NAD
4 Ruang Sekretaris 3 Org 0,875 / Org 9 m2 NAD Preparasi / bengkel

5 Ruang Bag Tata Usaha 10 Org 0,875 / Org 25 m2 NAD Ruang Mekanikal dan
4 3 Org 0,875 / Org 6 m2 NAD
Ruang Bag Kurotorial 3 Org 0,875 / Org 9 m2 NAD Elektrikal
6
Ruang Bag Publikasi dan 5 Gudang 3 Org 1, 175 / Org 46 m2 NAD
7 3 Org 0,875 / Org 9 m2 NAD
Bimbingan 6 Ruang Genset 2 Mesin 5m2/Mesin 10 m2 NAD
Ruang Bag Registrasi dan 7 Ruang Cleaning Service 3 Org 0,875 / Org 6 m2 NAD
8 0,875 / Org 9 m2 NAD
3 Org
Dokumentasi 8 Dapur / Pantry 3 Org 0,875 / Org 6 m2 NAD
Ruang Bag Konservasi dan 9 Toilet Umum 5 Org 0,875 / Org 9 m2 NAD
9 3 Org 0,875 / Org 9 m2 NAD
Preparasi Jumlah : 156 m2
10 Ruang Rapat 15 Org 0,875 / Org 39 m2 NAD Flow Sirkulasi 30% 46,8 m2
1 1 Dapur / Pantry 3 Org 0,875 / Org 6 m2 NAD F. Unit Pelayanan Keamanan 202,8 m2
12 Toilet Umum 5 Org 0,875 / Org 9 m2 NAD Besaran
No Nama Ruang Kapasitas Standar Ruang Sumber
13 Wc/ Km 1 Org 3m2 / Org 3 m2 NAD
8 Ruang Jaga 3 Org 0,875 / Org 6 m2 NAD
Jumlah : 167 m2
50,1 m2 9 Ruag Istrahat 1 Org 0,875 / Org 5 m2 NAD
Flow Sirkulasi 30%
217,1 m2 Ket : NAD (Neuvert Arsitek Data) Jumlah : 1 1 m2
Flow Sirkulasi 30 % 3,3 m2
14,3 m2
Unit A : 1674,4 m2
Unit B : 741 m2

Rekapitulasi Besaran Unit C : 97,5 m2


Unit D : 217,1 m2
Ruang (Luas LT bangunan)
Unit E : 202,8 m2
Unit F : 14,3 m2 +
2947,1 m2

111
museum etnologi
konsepZoning ruang
sulawesi tengah
di palu
B. Zoning unit pelayanan Umum / Lesehan Etnis
A. Unit pelayanan Umum / gedung Utam (Museum Etnologi)
- Food Service
Perpustakaan Ruang Pemeran
- Sovenir Shop
tetep Publik
Entrance Entrance
- Toilet
Akses Akses
Lt 2 Food Lt 2 Ruang
Service
Ruang Selasar Ruang Pamer

Publik Publik Publik


Pamer Publik
Pamer
Ruang
Perpustakaan Ruang Ruang
Pameran Pameran
Service
Toilet
Pamer
Tetap Tetap

Food
Service/
Cafe
Lobby - Lobby
Selasar
Publik - Entrance
Entrance
Ruang
Ruang Audio
Ruang
Selasar
Audio Lobby Edukasi
Visual Publik
Visual
- Lobby
Entrance Ruang Edukasi
- Entrance

Zoning Lantai Satu C. Zoning Unit pelayanan umum /Ampiteateri


Garden - Toilet Garden
Roof Selasar - Mushollah Roof
Keterangan :
Tribun
Service Sifat Ruang Publik
Tribun
Toilet Ruang Penonton
sholat Publik penonton
Selasar
Sifat Ruang
Selasar

Semi Publik
Publik Publik Sifat Ruang Privat
Publik
Ruang
Publik
Roof Auditorium/ Roof
Garden Pameran
sementara
Ruang
seminar
Garden
Sifat Ruang Service
Semi
Panggung
Pertunjukan
Stage/ Panggung
Publik Pertunjukan

- Auditorium
- Rg. Pameran
Sementara
Zoning Lantai Dua
113
museum etnologi
konsepZoning ruang
sulawesi tengah
di palu

D. Zoning Unit Pelayanan Administrasi / Gedung Pengelola E. Zoning Unit Pelayanan service & teknis / Gedung Pengelola
- Rg. Cleaning service
- Ruang Rapat - Pantry
Ruang Kepala Museum
- Ruang Tata Usaha - Rg. ME
Wc/km Rg.cleaning
Service
Pantry Rg.M.E
Service
Wc/Km Service
Ruang Kepala

Privat
Ruang Tata SemiRuang
Publik Privat
museum
Selasar
Gudang
Ruang
Ruang
Usaha Rapat Sekretaris Toilet

Sekretaris
Selasar

Service Selasar Service


Toilet
Toilet
Pantry Selasar
Pantry Ruang
Service
Gudang
Service
Konservasi dan

Privat Privat - Rg. konservasi &


Rg. Bag. Rg. Bag. Rg. Bag. Rg. Bag. Preparasi
- Ruang bag.
Publikasi & Kurotorial Lobby Registrasi &
Konservasi &
Bimbingan Dokumentasi
Preparasi Lobby
- Ruang bag. Preparasi / Bengkel
Publik Registrasi &
Publikasi & Semi
dan dokumentasi - Rg. Genset
bimbingan
Entrance
Publik - Lobby
- Ruang bag. Entrance
- Ruang bag. - Lobby - Gudang - Enytrance
Konservasi &
Kurotorial - Entrance - Toilet
preparasi

F. Zoning Unit pelayanan


Keamanan / Pos jaga Keterangan :
Sifat Ruang Publik
Sifat Ruang

Service Semi Publik


Rg. Istrahat Sifat Ruang Privat

Privat Rg. Jaga Sifat Ruang Service

114
out-putskematik denah
museum etnologi
sulawesi tengah
di palu
A. Unit Pelayanan Umum /gedung Utama (museum Etnologi)
4483
981 730 270 1092 300 1092 300 700 981

Food

715
Service
1600

Perpustakaan Ruang Ruang


Pameran Pameran

600
Toilet
Tetap Tetap

Sovenir

343

3073
Shop
410

342
Selasar

Ruang
Ruang

610
620

Audio Lobby Edukasi


Visual

463
443

Entrance

1192 750 600 750 492 700

Skematik Denah lantai satu

115
out-putskematik denah
museum etnologi
sulawesi tengah
di palu
A. Unit Pelayanan Umum /gedung Utama (museum Etnologi)
2483
981 1000 1092 300 600 492 1000 981

61
61

Toilet Ruang

520
Selasar sholat
1939

Ruang

1420
Roof Auditorium/ Roof
2610

Garden Pameran Ruang Garden


sementara seminar
610

610
1000 192 2100 191 1000

Skematik Denah lantai Dua

116
out-putskematik denah
museum etnologi
sulawesi tengah
di palu

B. Unit Pelayanan Umum /Lesehan Etnis (Prototipe 15 unit)) C. Unit Pelayanan Umum /Ampiteater
1200
250 200 250
100

100
Entrance
Tribun
Penonton

534
534
510

510

Ruang Selasar Ruang


Pamer Pamer

147

147
217

217

Lobby
Panggung
Pertunjukan

309

309
100

100

Entrance

200 300 200


484

117
out-putskematik denah
museum etnologi
sulawesi tengah
di palu
D. Unit Pelayanan Administrasi / Pengelola
70 500 780 200 400 200 100

150
Wc/Km
Ruang Kepala
Ruang Tata Ruang museum
500

Ruang

300
Usaha Rapat Sekretaris

300
Toilet
300

Pantry Selasar

1450
Rg. Bag. Rg. Bag. Rg. Bag.

300
Rg. Bag.
Lobby
250

Publikasi & Kurotorial Registrasi & Konservasi &


Bimbingan Dokumentasi Preparasi
400

400
Entrance

200 100 300 300 75 300 75 300 300 300


2250

118
out-putskematik denah
museum etnologi
sulawesi tengah
di palu
E. Unit Pelayanan Service & Teknis / Pengelola
300 300 300 300 320 330 F. Unit Pelayanan keamanan / Pos Jaga
250

140
Rg.cleaning
200

Pantry Rg.M.E
Service
Ruang

200
Istrahat

300
Gudang
Rg. Genset

400
300

Toilet
Pos

200
Selasar Jaga

300
Ruang

670
610

Gudang Konservasi dan


Preparasi
Lobby
400

400
Entrance

750 300 700


50 50

119
konsep Bentuk museum etnologi
sulawesi tengah
(dengan pendekatan konsep regionalis arsitektur) di palu

tujuan
In - Put
Untuk Mendapatkan tampilan bangunan yang
sesuai dengan bentuk dan fungsi Museum Etnologi

moda transformasi = typologic saluran transformasi = eksotik & multikultural

suatu desain akan mengalami transformasi Alat : Tampilan Visual :


Typologic ketika desain tersebut memiliki Site, Material, Detail Suasana, Simbol
kaitan budaya suatu daerah, serta memberikan
image tentang daerah atau budaya tertentu
Mengapa ?

1. Lobo sebagai simbol budaya masyarakat sulawesi

DASAR PERTIMBANGAN tengah


2. Lobo sebagai bangunan tradisional dengan fungsi
1. Fungsi bangunan sebagai Museum
publik (tempat musyarah/berkumpul )
2. Konsep arsitektur yang digunakan
3. bangunan ini mengadaptasi pada lingkungan tropis.
a. pendekatan terhadap ekspresi daerah / regional
4. Pengetahuan Masyarakat tentang tentang sejarah,
dengan mencontoh kehebatannya, bagian - bagiannya
Lobo budaya dan keraifan lokal yang kian hari makin
atau seluruh bangunan di daerah tersebut
pudar
b. responsiv terhadap iklim
c. mempertahankan nilai- nilai yang melekat pada
bentuk aslinya tetapi dalam bentuk yang baru Mengapa ?
d. ikenografik (simbol- simbol), memunculkan bangunan-
1. Pantai sebagai Citra Kota teluk
bangunan modern yang baru tetapi menimbukan
2. Kondisi tapak berada tepat di depan teluk palu
representasi (simbol masyarakat / makna- makna
yang khas)
Teluk palu

121
museum etnologi
konsep Bentuk sulawesi tengah
(dengan pendekatan konsep regionalis arsitektur) di palu
bentuk dasar proses transformasi
Analisis Bentuk segitiga
sebagai penutup atap
Bagian ini di subtrack
untuk fungsi entrance
pada Lt. 2

Bagian ini ditambahkan


Bentuk Kotak
untuk fungsi konektor
sebagai badan
Kepala pada Lt 2
Bentuk Segi empat bangunan
1. Formal, stabil dan Lantai 1
Badan Lantai 2
Statis
2.Patokan arah jelas Atap dibuat 3 bagian dan pada bagian
3. flektibilitas tinggi Atap dibuat miring untuk Bagian ini ditambahkan
Kaki tengah direndahkan agar secara visual
memberikan kesan untuk fungsi Entrance
membentuk gelombang laut (sebagai citra

Next
temporer pada bangunan utama
teluk palu) serta menjadi elemen pembentuk irama
Lobo Bagian ini disubtrack
untuk mempermudah
1 2 3
akses ke Lt 2
Bentuk Segitiga
1. dinamis dan ekspresif
2. Fleksibilitas ruang rendah
Bagian ini disubtrack

p u t badan bangunan dibuat


lekukakan pengulangan kaku
dibuat lengkungan gelombang
pada dinding bangunan
untuk mempermudah
akses ke bangunan

tu - untuk keb. fungsi akustik


Roof garden
sebagai respon
untuk memberi kesan dinamis
serta sebagai citra teluk palu
Roof garden
sebagai respon

Gelombang Laut
1. dinamis dan atraktif
2. bebas
O terhadap iklim
dan penunjang
estetika
Tangga sebagai
jalur sirkulasi vertikal
pelaku aktivitas
terhadap iklim
dan penunjang
estetika

Teluk Palu Ram sebagai


jalur sirkulasi
penyandang
cacat Entrance
perspektif depan
Perspektif samping

122
museum etnologi
konsep struktur sulawesi tengah
sub- struktur (Pondasi) di palu

In - Put Analisis Out - put


TUJUAN Pondasi terpilih
No Nama Standar Penggunaan Bentuk
Untuk mendapatkan sub - struktur Pondasi poorplat dan pondasi garis
(pondasi) yang tepat sesuai dengan 1. mendukung untuk bangunan
berlantai rendah jenis pondasi ini digunakan kerena mudah
fungsi dan bentuk bangunan Poor Plat
1 2. Cocok untuk jenis tanah dikerjakan dan kondisi tanah pada tapak
keras yang tidak terlalu dalam
adalah jenis tanah keras yang tidak terlalu
3. Mudah dikerjakan
DASAR PERTIMBANGAN dalam (tidak berawa) serta jenis pondasi

1. Kondisi tanah ini lebih ekonomis

2. Beban yang bekerja 1. Pondasi yang tepat untuk

2 Tiang Pancang bangunan berlantai banyak


3. pengaruh luar (gempa-
2. Cocok untuk tanah keras yang
(dan faktor alam lainnya) dalam

kriteria 1. Pondasi digunakan untuk bangunan


1. Pondasi harus menyesuaikan dengan berlantai rendah
2. Cocok untuk beban bangunan poor plat digunakan pada bangunan
kondisi dimana bangunan akan dibangun 3 Pondasi Garis
yang tidak terlalu besar yang berlantai dua sedangkan pondasi
2. Pondasi mampu menahan total yang besar
3. mudah dikerjakan garis akan digunakan pada bangunan
3. Tahan terhadap gaya geser
berlantai 1 yang mempunyai beban
tidak terlalu besar.

124
museum etnologi
konsep struktur sulawesi tengah
di palu
upper- struktur (kolom dan balok)

In - Put Analisis Out- put


TUJUAN
No Nama Standar Penggunaan Bentuk
Untuk mendapatkan upper struktur
(kolom dan balok) yang tepat sesuai
dengan fungsi dan bentuk bangunan Struktur 1. Memungkinkan sistem struktur
1 jenis upper structure yang digunakan pada
Rangka Baja Lebih ringan.
fungsi Museum Etnologi adalah sistem struktur
2. Struktur lebih fleksibel
DASAR PERTIMBANGAN 3. Mudah dikerjakan.
rangka beton yang mana beban yang dipikul
adalah balok dan kolom.
1. Bentuk denah
2. modul struktur
Plat lantai T= 12cm
3. Perilaku gaya (Gaya lateral,
gaya horizontal)
4. Efesiensi dan efektivitas struktur 1. Bersifat kaku/rigid sehingga
2 Struktur mampu menahan gaya lateral.
Balok Anak Kolom
Rangka Beton 2. Pentahapan bangunan secara
kriteria vertikal dan horizontal bisa
1. Mampu mengikuti bentuk denah dilakukan.

2. Bisa menyesuaikan dengan modul 3. Mudah dikerjakan. Balok Induk, dimensi =


struktur 1/10 dari panjang bentangan

3. Antisipasi gaya segala arah


4. mudah dikerjakan

125
konsep struktur museum etnologi
sulawesi tengah
upper- struktur (penutup atap) di palu

In - Put No Nama
Analisis
Standar Penggunaan Bentuk
Out - put
TUJUAN
1. Digunakan untuk menutup ruang
Untuk mendapatkan upper struktur yang besar dan luas tanpa Berdasarkan pertimbangan, serta melihat
(Penutup Atap) yang tepat sesuai 1 Struktur penggunaan kolom konsep bentuk bangunan Museum Etnologi
Cangkang 2. Pemakian bahan relatif sedikit maka jenis Upper structure (Penutup Atap)
dengan fungsi dan bentuk bangunan
(Shell) 3. Ringan dalam meminimalisir yang digunakan adalah struktur atap rangka
beban sendiri batang (Kuda- kuda baja) dan struktur plat

DASAR PERTIMBANGAN 4. Mempunyai nilai estetik yang


tinggi.
beton

1. Kondisi Wilayah
2. Beban Yang Bekerja 1. Digunakan untuk menutup ruang

3. Pengaruh Luar ( Angin, Gempa, dll) yang besar dan luas tanpa
penggunaan kolom
Struktur 2. Ringan dalam meminimalisir
2 1. Struktur Rangka Batang
kriteria Rangka Batang
(kuda-Kuda baja)
beban sendiri
3. Keamanan terhadap api
(kuda-Kuda baja)
1. Struktur Atap Harus Menyesuaikan
lebih baik
dengan Bentuk Bangunan
2. Struktur Atap Mampu Menahan 1. Merupakan solusi untuk
kebutuhan ruang pada atap.
Beban Sendiri
Struktur 2. Pemasangan relatif cepat dan
3. Tahan terhadap Pengaruh luar. 3 Plat Beton mudah pengerjaan
(angin, Gempa, Hujan Dan Pengaruh 3. Dapat menopang beban yang 2. Struktur Plat Beton

berat.
panas Matahari )
4. Mencapai Bentang Lebar

126
museum etnologi
konsep utilitas Gagasan sulawesi tengah
di palu
Sistem Air bersih
In - Put Pompa
Sistem Air Kotor
Ruang basah

TUJUAN Deep Well


Sumber : air hujan dan
air limbah
Menggunakan bak kontrol
Untuk mendapatkan sistem utilitas
yang tepat sesuai dengan fungsi dan Bangunan PDAM untuk memudahkan
pemeliharaan
bentuk bangunan Museum Etnologi

DASAR PERTIMBANGAN Sistem Horizontal Sambungan pipa Horizontal dan Riol Kota
vertikal harus lebih dari 90 untuk
1. Kondisi Wilayah (Exsisting) Digunakan system Ring/ melingkar menghindari air balik
2. Bentuk bangunan agar kebutuhan air pada bangunan
terbagi dan mengalir secara merata Disposal Cair
4. Ramah lingkungan
3. Efesiensi (waktu dan ekonomi) Menggunakan bak kontrol
Sumber Air
untuk memperlancar dan
Kotor
mempermudah pemeliharaan
kriteria Water Tank Zat
1. Tidak berbahaya bagi keehatan Lt 2
Cair
Zat
Pompa
2. Instalasi harus kuat dan bersih Padat
Deep Well
3. Tidak merusak bangunan dan
Lt 1
lingkungan sekitar PDAM
Minimal 250cm Minimal 250cm
2. Mudah di dapatkan
3. Mudah dalam pengerjaan
Sistem Vertikal Dialirkan dengan
Pembuangan
Akhir : dibagi atas dua zona
Cara kerja : Air yang disuplay Pompa Deep well kemiringan 0,5- 1 %
padat dan cair dengan sitem
4. Ekonomis diteruskan pada water tank yang kemudian air tersebut
dinding pemecah
akan di distribusikan pada tiap lantai dan ruang- ruang
pada bangunan Disposal Padat

128
konsep utilitas museum etnologi
sulawesi tengah
di palu
Gagasan
Sistem Jaringan Listrik Sistem Persampahan
Shaft sampah digunakan
PLN Gardu Distribusi Genset untuk mempermudah
pembuangan sampah

Automatic Transfer
Sumber
Switch (ATS)
PLN
Bangnan Tempat sampah diletakan
Genset Gedung disudut ruangan
Sebagai
Aternatif Trafo

Panel Control Utama Kereta dorong sebagai


pengumpul yang berasal
dari shaft sampah
Sumber pasokan energi listrik yang digunakan pada
Bak sampah dilengkapi
Museum Etnologi terdiri dari dua sumber, yakni PLN Panel Control Cabang dengan pendingin untuk Sampah organik dan sampah non organik
dan genset. Suplai energi listrik utama disuplai oleh menhindari pembusukan yang dikumpulkan dari dari tempat-tempat
listrik PLN. Jika terjadi keadaan pemadaman/pemutusan serta menggunakan sprinker
sampah yang di letakkan pada titik-titik
tertentu dalam bangunan maupun diluar
listrik dari PLN, maka sumber listrik dari genset akan untuk menghindari bahaya
bangunan di buang ke TPS/bak sampah
digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi listrik. kebakaran
kemudian diangkut melalui mobil pengangkut
sampah ke TPA

129
museum etnologi
konsep utilitas sulawesi tengah
Fire Detector
di palu
Gagasan Sprinkler sebagai
sebagai alat pengukur suhu
pendeteksi kebakaran

pemadam api otomatic

Sistem Pencegahan Kebakaran dipasang ditiap ruang


Alarm
sebagai penanda bahaya
kebakaran yang
Peralatan pemadam api instalasi tetap
terintegrasi
1. ALAT DETEKSI PANAS (FIRE DETECTOR) dengan system kemanan
dapat mendeteksi bahaya kebakaran
dengan cara membedakan temperatur
(panas) yang terjadi dalam ruangan

2. INSTALASI PEMADAM API TETAP (GAS HALON)


menggunakan Co2, dengan cara kerja menggunakan Gas Halon
sebagai pemadam
sistem isolasi oksidasi
api portable
.
3. INSTALASI SPRINKLER OTOMATIS Sumber Api

alat penyemprot menggunakan air dengan cara


pengabutan (FOG) dan bekerja otomatis
ter integrasi dengan Fire detektor
Lemari Koleksi
Sumber Api
4. PEMADAM POWDER (DRY CEMICAL) OTOMATIC
bahan pemadam kebakaran serbaguna, cocok Alat pemadam api portable
digunakan jika terjadi kebakaran
untuk kebakaran kelas A, B, dan C, dengan
pada bagian tertentu (dalam skala
cara mendeteksi panas. kecil / tunggal) seperti pada lemari
Co2
koleksi dan lain- lain

130

Anda mungkin juga menyukai