Anda di halaman 1dari 9

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. JENIS PENELITIAN


Penelitian ini merupakan penelitian case-control, mempelajari hubungan antara
paparan (faktor penelitian) dan penyakit, dengan cara membandingkan kelompok
kasus dan kelompok kontrol berdasarkan status paparannya. Dilakukan
pengambilan data pada penderita sindrom ovarium polikistik serta pasien normal.
Kelompok pasien normal diambil dari pasien wanita yang menjalani sterilisasi.
Variabel terikat (dependent variable) adalah sindrom ovarium polikistik yang
dibatasi jaringan endometrium di kavum uteri. Variabel bebas adalah ekspresi
COX-2.
Penelitian case-control untuk melihat hubungan antara faktor risiko dan
efek, dimana faktor risiko dipelajari melalui pendekatan retrospektif. Sebagai
kasus adalah pasien sindrom ovarium polikistik dan kontrol adalah pasien normal.
Data yang diambil mencakup variabel dependen, variabel indipenden serta
variabel yang potensial sebagai variabel pengganggu. Variabel dependen adalah
sindrom ovarium polikistik, stadium sindrom ovarium polikistik dan reseptivitas
endometrium. Variabel independen mencakup ekspresi COX-2. Variabel luar
meliputi riwayat keluarga sindrom ovarium polikistik, BMI, usia menarche, siklus
haid, datang serta gangguan menstruasi.
Pada pemeriksaan imunohistokimia, ukuran ekspresi COX-2 pada fase
sekresi dipergunakan sebagai pengukuran pendekat dan sebagai marker
reseptivitas endometrium. Penelitian ini mengkaji ekspresi COX-2 dengan cara
imunohistokimia (IHC).

3.2. RANCANGAN PENELITIAN


Pengumpulan data dilakukan terhadap penderita sindrom ovarium polikistik dan
pasien normal pada fase sekresi pada hari ke- 19 hingga hari ke- 24 siklus
menstruasi. Pada pasien dilakukan pengambilan biopsi jaringan
endometrium menggunakan pippele. Dilakukan pemeriksaan
commit to user
imunohistokimia pada jaringan endometrium (dari pasien sindrom ovarium
17
perpustakaan.uns.ac.id 18
digilib.uns.ac.id

polikistik dan pasien normal) untuk melihat ekspresi COX-2.

3.3. KERANGKA OPERASIONAL PENELITIAN

Variabel Independen Variabel Dependen


COX-2 SOPK

Variabel External
Riwayat keluarga SOPK Usia
Obesitas
Menarche
Siklus haid
Gangguan menstruasi
Tingkat pendidikan
Riwayat KB

Gambar 7. Hubungan antar variabel

Pasien SOPK (Kasus) Wanita Normal (Kontrol)

Fase Sekresi 19-24 Fase Sekresi 19-24

BIOPSI IHC BIOPSI

Endometrium Endometrium

COX-2 COX-2

Gambar 8. Kerangka operasional penelitian


3.4. SAMPEL PENELITIAN
Sampel adalah penderita sindrom ovarium polikistik, infertil yang berobat di
Klinik Sekar Moewardi Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta, dan wanita
normal berobat di Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta februari 2019
commit to user
sampai dengan selesai.
18
perpustakaan.uns.ac.id 19
digilib.uns.ac.id

Kriteria kelompok kontrol adalah: wanita yang menjalani laparoskopi


atau laparatomi dan tidak didiagnosis sindrom ovarium polikistik; menjalani
sterilisasi Metode Operasi Wanita (MOW), menjalani pemeriksaan IVA test
rutin; telah melalui anamnesis dan pemeriksaan ginekologi tidak dicurigai
menderita sindrom ovarium polikistik (fertil, tidak ada riwayat nyeri pelvis,
tanpa dismenorea, tidak dispareuni, dan pemeriksaan klinis ginekologi
normal). Wanita yang dijumpai mempunyai riwayat atau kelainan
keganasan dan menolak sebagai subjek penelitian tidak diikut sertakan
dalam penelitian.

3.5. KRITERIA SAMPEL

Kriteria inklusi meliputi:

1. Penderita sindrom ovarium polikistik dengan infertilitas yang datang


ke Rumah Sakit Dr. Dr. Moewardi hari ke 19 sampai 24 menstruasi
(siklus 28 hari), 12 hari dari siklus yang akan datang jika siklus
menstruasinya pendek atau 10 hari dari siklus yang akan datang jika
siklus menstruasinya panjang.

2. Usia 23-40 tahun; dan

3. Tidak ada kontra indikasi untuk dilakukan operasi.

Kriteria eksklusi meliputi:

a. Memakai KB hormonal;

b. Penyakit keganasan;

c. Pernah mendapatkan pengobatan medika mentosa untuk mengatasi


sindrom ovarium polikistik dalam waktu 6 bulan terakhir;

d. Mendapatkan terapi sulih hormon selama 6 bulan terakhir; dan

e. Menggunakan obat NSAID (non steroid antiinflamatory drug) dalam


satu bulan terakhir.

commit to user

19
perpustakaan.uns.ac.id 20
digilib.uns.ac.id

3.6. BESAR SAMPEL


Penentuan besar sampel dalam penelitian case-control bertujuan untuk
mencari sampel minimal untuk masing-masing kelompok kasus dan
kelompok kontrol. Besar sampel minimal penelitian case-kontrol menurut
Sudigdo, 1997 adalah 30 sampel baik untuk kelompok kasus maupun
kelompok kontrol. (Murti Bhisma, 2010)
Berdasar perhitungan tersebut, sampel diambil dari pasien sindrom
ovarium polikistik dan pasien normal dengan masing-masing subjek
sejumlah 30 pasien baik untuk pasien sindrom ovarium polikistik (sebagai
kelompok kasus) maupun wanita normal (sebagai kelompok kontrol).

3.7. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL


1. Variabel Tergantung
Pasien yang memnuhi diagnosis sindrom ovarium polikistik sesuai
dengan kriteria Rotterdam 2004. Oligomenorea atau anovulasi, gejala
hiperandrogen baik secara klinik maupun biokimia, adanya gambaran
morfologi ovarium yang polikistik dengan ultrasonography (USG)
dimana dalam konsensus diperlukan dua dari tiga kriteria.
2. Variabel Bebas
Ekspresi COX-2 endometrium pada pemeriksaan IHC menunjukkan
warna coklat keunguan. Sel-sel yang mengekspresikan COX-2 pada
epitel luminal dan glandular dihitung, dibandingkan dengan
keseluruhan 200 sel epitel luminal glandular dalam satu lapang
pandang, kemudian dinilai dengan skala numerik dalam bentuk
persentase.
3. Variabel Luar
a. Riwayat Keluarga dengan Sindrom Ovarium Polikistik
Riwayat keluarga dengan sindrom ovarium polikistik
merupakan pernyataan ada tidaknya anggota keluarga pasien
yang pernah mengidap sindrom ovarium polikistik.
Cara pengukuran : anamnesis atau rekapitulasi data melalui
commit to user
rekam medis pasien

20
perpustakaan.uns.ac.id 21
digilib.uns.ac.id

Alat ukur : anamnesis, rekam medis


Hasil ukur : ada atau tidak ada
Skala pengukuran : nominal
b. Obesitas
Obesitas merupakan keadaan di mana berat badan pasien
berlebih. Obesitas ditegakkan apabila BMI pasien berada di atas
25kg/m2 yang diukur menggunakan hasil pembagian antara
berat badan dan tinggi badan.
Cara pengukuran : pengukuran langsung atau rekapitulasi data
melalui rekam medis pasien
Alat ukur : timbangan berat badan dan stadiometer,
rekam medis
Hasil ukur : dalam satuan kg/m2
Skala pengukuran : rasio
c. Usia menarche
Usia menarche adalah usia di mana pasien pertama kali
mengalami menstruasi.
Cara pengukuran : anamnesis atau rekapitulasi data melalui
rekam medis pasien
Alat ukur : anamnesis, rekam medis
Hasil ukur : dalam satuan tahun
Skala pengukuran : rasio
d. Lama siklus haid
Merupakan ukuran durasi dari menstruasi/haid yang dialami
pasien dalam satu kali siklus haid di mana durasi siklus haid
normalnya adalah 28 hari.
Cara pengkuran : anamnesis atau rekapitulasi data melalui
rekam medis pasien
Alat ukur : anamnesis, rekam medis
Hasil ukur : dalam satuan hari
Skala pengukuran : rasio
commit to user

21
perpustakaan.uns.ac.id 22
digilib.uns.ac.id

e. Gangguan menstruasi
Didefinisikan sebagai ada tidaknya permasalahan yang dialami
pasien dalam menstruasi seperti ada tidaknya nyeri yang
berlebihan, volume darah yang terlalu banyak atau terlalu
sedikit, siklus yang terlalu panjang atau terlalu pendek.
Cara pengukuran : anamnesis atau rekapitulasi data melalui
rekam medis pasien
Alat ukur : anamnesis, rekam medis
Hasil ukur : ya atau tidak
Skala pengukuran : nominal
f. Tingkat pendidikan
Merupakan jenjang pendidikan formal yang telah, terakhir, atau
sedang ditempuh oleh pasien pada saat waktu pemeriksaan
dilakukan.
Cara pengukuran : anamnesis, rekapitulasi data melalui kartu
identitas pasien atau rekam medis
Alat ukur : anamnesis, rekam medis, kartu identitas
Hasil ukur : lebih tinggi dari tingkat SLTA atau lebih
rendah dari tingkat SLTA
Skala pengukuran : nominal
g. Status Pekerjaan
Merupakan keadaan mengenai profesi yang sedang dijalani oleh
pasien pada saat dilakukan pemeriksaan
Cara pengukuran : anamnesis, rekapitulasi data melalui kartu
identitas pasien atau rekam medis
Alat ukur : anamnesis, rekam medis, kartu identitas
Hasil ukur : memiliki pekerjaan atau tidak memiliki
Pekerjaan
Skala pengukuran : nominal
h. Riwayat KB
Pernyataan ada tidaknya penggunaan berbagai macam metode
commit to user
atau alat kontrasepsi.

22
perpustakaan.uns.ac.id 23
digilib.uns.ac.id

Cara pengukuran : anamnesis atau rekapitulasi data melalui


rekam medis pasien
Alat ukur : anamnesis, rekam medis pasien
Hasil ukur : pernah/ sedang menggunakan atau tidak
pernah menggunakan
Skala pengukuran : nominal

3.8. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN


Tempat pengambilan sampel penelitian adalah RSUD Dr. Moewardi
Surakarta. Pengambilan sampel penelitian dilakukan mulai bulan Februari
2019 hingga selesai. Laboratorium yang dipergunakan adalah Laboratorium
Patologi Anatomi Rumah Sakit Dr. Sardjito untuk meneliti IHC COX-2.

3.9. ALUR KEGIATAN PENELITIAN


Pasien diminta kesediaannya untuk ikut dalam penelitian dengan
menandatangani surat persetujuan. Dilakukan pengambilan darah dan biopsi
endometrium menggunakan pippele pada pasien sindrom ovarium
polikistik. Sedangkan pada pasien normal, pengambilan sampel pada pasien
yang berobat kerumah sakit. Baik pasien normal maupun sindrom ovarium
polikistik, pengambilan dilakukan pada hari ke 19 hingga ke 24 (fase
sekresi).
Pasien sindrom ovarium polikistik pada fase sekresi hari ke 19-24
dilakukan : Biopsi endometrium dilakukan dengan cara pengambilan
menggunakan pippele 2-3 cm pada fundus dilakukan mikrokuretase
kemudian sampel dimasukkan dalam formalin kemudian dikirim ke bagian
patologi anatomi RSUP Dr. Sardjito guna pemeriksaan imunohistokimia
(IHC) untuk melihat ekspresi COX-2.

3.10. METODE PEMERIKSAAN


Beragam metode dipergunakan dalam proses pemeriksaan untuk melihat
ekspresi imunohistokimia (Kresno, 2010).
commit to user
3.10.1. Immunohistokimia untuk Pemeriksaan Kadar COX-2

23
perpustakaan.uns.ac.id 24
digilib.uns.ac.id

Penelitian ini menggunakan mouse monoclonal antibody COX-2


produksi Visionbiosystem Novocastra yang spesifik untuk
pemeriksaan antigen manusia. Reagen yang digunakan untuk
imunohistokimia dan pengamatan hasil dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
a. Jaringan blok parafin dipotong dengan ketebalan
3 mikron. Letakkan di atas object glass Poly L Lysin.
b. Letakkan object glass di inkubator suhu 45 derajat celcius,
biarkan semalam.
c. Diparafinasi
d. Cuci dengan air kran mengalir, cuci dengan aquadest.
e. Inkubasi dengan H2O2 3% selama 15 menit.
f. Cuci dengan air kran mengalir. Cuci dengan aquadest
g. Untuk TGFβ: Retrival dengan Tris EDTA pH 9 selama 15
menit.
h. Dinginkan kurang lebih selama 30 menit.
i. Cuci PBS 2x selama 3-5 menit.
j. Inkubasi Dengan primer antibodi COX-2, biarkan selama 1
jam. (1:100).
k. Cuci PBS 2x selama 3-5 menit.
l. Inkubasi dengan antibodi sekunder atau trekkie universal
link selama 20 menit.
m. Cuci PBS 2x selama 3-5 menit.
n. Inkubasi dengan trekkie avidin HRP selama 10 menit.
o. Cuci PBS 2x selama 3-5 menit.
p. Teteskan cromogen DAB (1:50), biarkan selama 2 menit.
q. Cuci air
r. Counterstain dengan Hematoxylin Mayer selama 2 menit
s. Cuci air
t. Celupkan ke alkohol bertingkat 70%, 96%, 100%, xylol
commit to user
u. Mounting

24
perpustakaan.uns.ac.id 25
digilib.uns.ac.id

v. Data imunohistokimia dianalisis. Cara perhitungan


ekspresi COX-2 adlaah melalui pengamatan sitoplasma
epitel sejumla 200 sel. Dihitung sel yang positif berwarna
coklat dalam persen (Kresno, 2010).

3.11. ANALISIS DATA DAN UJI STATISTIK


Rencana analisis data menggunakan software program SPSS 22.0 dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Analisis univariat
Menggambarkan karateristik masing-masing variabel yang diteliti
dengan menggunakan distribusi frekwensi dan presentase masing-
masing kelompok, selanjutnya data ditampilkan dalam bentuk tabel
dan narasi.
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk mengidentifikasi ada tidaknya
hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, dan variabel
terikat dengan variabel luar. Uji statistik menggunakan chi square
untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara 2 variabel dengan
confidence interval (CI) 95%. Dilakukan Uji Mann-Whitney untuk
menguji apakah rerata subjek yang diambil dari kelompok pasien
sindrom ovarium polikistik berbeda secara bermakna dengan suatu
nilai atau dengan rerata populasi yang lainnya dalam hal ini adalah
kelompok pasien normal sebagai kontrol.
3. Analisis Multivariat
Analisis multivariabel digunakan untuk mengetahui hubungan
variabel bebas dan variabel terikat yang dikontrol dengan variabel
luar, dalam perhitungannya menggunakan model regresi linier.

commit to user

25

Anda mungkin juga menyukai