PENDAHULUAN
Artinya :
Mencari ilmu itu hukumnya wajib bagi muslimin dan muslimat”(HR. Ibnu Abdil
Bari)
Secara jelas dan tegas hadits di atas menyebutkan bahwa menuntut ilmu
itu diwajibkan bukan saja kepada laki-laki, juga kepada perempuan. Tidak ada
perbedaan bagi laki-laki ataupun perempuan dalam mencari ilmu, semuanya
wajib. Hanya saja bahwa dalam mencari ilmu itu harus tetap sesuai dengan
ketentuan Islam.
ٍ يَرْ فَ ِع هللاُ الَّ ِذينَ َءا َمنُوا ِمن ُك ْم َوالَّ ِذينَ ُأوتُوا ْال ِع ْل َم د ََر َجا
ت َوهللاُ بِ َما تَ ْع َملُونَ خَ بِي ُُر
1
Dari penjelasan ayat Al-qur’an dan Hadist di atas kita dapat
menyimpulkan betapa pentingnya menuntut ilmu pengetahuan, sehingga berkali-
kali Allah SWT dan Rasul-Nya menegaskan pada hambanya untuk menuntut
ilmu.
Matematika salah satu pelajaran yang diberikan di sekolah memegang
peranan penting dalam membentuk calon intelektual untuk berpikir analitis,
kritis,dan sistematis. Soedjadi (dalam Muhsetyo, 2009:1.2) menyatakan bahwa
keabstrakan matematika karena objek dasarnya abstrak, yaitu fakta, konsep,
operasi, dan prisnsip. Ini berarti perlu ada jembatan yang dapat menghubungkan
keilmuan matematika tetap terjaga dan matematika dapat lebih mudah dipahami.
Persoalan mencari jembatan tersebut merupakan tantangan, yaitu tantangan
pendidikan matematika untuk mencari dan memilih model matematika yang
menarik, mudah dipahami siswa, menggugah semangat, menantang terlibat, dan
pada akhirnya menjadikan siswa cerdas matematika (Muhsetyo, 2009:1.2).
Apabila seorang guru tidak menguasai berbagai macam pendekatan dan
metode pembelajaran serta tidak berkompeten bagaimana siswa akan
mendapatkan sesuatu yang semestinya meraka dapatkan. Rasulullah SAW
menerangkan hal tersebut dalam hadistnya yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah
RA yang berbunyi:
ْا ْنت َِظرjjَ ِه فjِر َأ ْهلj ُأ
ِ j ُر ِإلَى َغ ْيjضا َعتُهَا يَا َرسُو َل هَّللا قَا َل ِإ َذا ْسنِ َد اَأْل ْم
َ ت اَأْل َمانَةُ فَا ْنتَ ِظرْ السَّاعَة قَا َل َك ْيفَ ِإ
ْ ضيِّ َع
ُ ِإ َذا
السَّاعَة
Artinya: Jika amanat telah disia-siakan, tunggu saja kehancuran terjadi. Ada
seorang sahabat bertanya; bagaimana maksud amanat disia-siakan? Nabi
menjawab Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah
kehancuran itu.
2
lain abstrak, deduktif, konsisten, hirearkis, dan logis. Matematika sering disebut
sebagai ratunya ilmu sebab merupakan kunci utama dari pengetahuan lain yang
dipelajari di sekolah, karena pelajaran eksak lainnya seperti fisika dan kimia
melibatkan konsep-konsep dasar matematika (Suherman, 2001:17).
3
2. Hasil belajar matematika siswa rendah Hanya 50% siswa yang nilainya
memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) di mana telah ditetapkan
kriteria ketuntasan minimal (KKM) untuk mata pelajaran matematika adalah
75, berarti 50% sisanya siswa tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal
(KKM). Hal ini dikarenakan proses pembelajaran matematika masih
menggunakan model pembelajaran konvensional.
Berdasarkan hasil uraian di atas, maka salah satu upaya yang dianggap
dapat memecahkan masalah tersebut adalah dengan melakukan suatu inovasi
dalam proses pembelajaran dengan penentuan model pembelajaran yang tepat
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Ada salah satu
model pembelajaran yang lebih mengutamakan keaktifan siswa dan memberi
kesempatan siswa untuk mengembangkan potensinya secara maksimal. Model
pembelajaran yang dimaksud adalah model pembelajaran kooperatif.
Keberhasilan belajar menurut model belajar ini bukan semata-mata ditentukan
oleh kemampuan individu secara utuh, melainkan perolehan belajar itu akan
semakin baik apabila dilakukan secara bersama-sama dalam kelompok kecil yang
terstruktur dengan baik (Solihatin, 2007:5).
Ada beberapa tipe model pembelajaran kooperatif, salah satunya adalah
model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray. Proses pembelajaran
kooperatif tipe Two Stay Two Stray mengarahkan siswa aktif bekerja dalam
kelompok. Model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray ini, siswa
bekerja dalam kelompok secara bersama-sama untuk menuntaskan materi
belajarnya sehingga siswa mampu mengkontruksi sendiri pemahamannya
mengenai konsep-konsep dari suatu pokok bahasan yang diajarkan dalam
pembelajaran matematika.
Dalam model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray ini, setiap
kelompok hanya terdiri dari empat orang dan setiap anggota kelompok diberi
kesempatan untuk belajar dan berdiskusi dalam kelompoknya masing-masing,
kemudian hasil belajar dan diskusi kelompok tersebut akan dijelaskan kembali ke
kelompok lain (Lie,2007). Dengan demikian setiap anggota kelompok mendapat
4
peranan masing-masing dan hal ini akan mendorong mereka untuk aktif dalam
belajar.
Model Two Stay Two Stray ini berfungsi memberikan pemerataan dalam
suatu kerja kelompok dan setiap siswa mendapatkan kesempatan untuk
memberikan kontribusi mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran
anggota lain. Dengan penerapan model kooperatif tipe “Two Stay Two Stray” ini
setiap siswa dituntut untuk aktif baik dalam mendengar, melihat, mengemukakan
pendapat, bertanya dan juga mengingat semua yang ia dapat dalam diskusi
kelompoknya, serta mendorong siswa untuk membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka
sehari-hari. Sesuai dengan tujuan pembelajaran matematika.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray dapat
meningkatkan aktifitas belajar matematika pada siswa kelas V SD Ignatius
Global School Palembang ?
2. Apakah model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray dapat
meningkatkan hasil belajar matematika pada siswa kelas V SD Ignatius Global
School Palembang ?
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
1. Untuk mengetahui apakah model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two
Stray dapat meningkatkan aktifitas belajar matematika pada siswa kelas V SD
Ignatius Global School Palembang.
2. Untuk mengetahui apakah model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two
Stray dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada siswa kelas V SD
Ignatius Global School Palembang.
5
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran