Anda di halaman 1dari 10

Metode Pengajaran dan Pembelajaran dalam Islam

Sinta Pebriani1
1
Institut Madani Nusantara

______________ Abstract: In this article, it is discussed on various methods of


Article History: teaching and learning in Islam. These include rote, lecture,
Received:
mutharahah, and deliberation. Additionally, the articles also discuss
Revised:
Accepted:
several methods of modern islamic learning, such as question and
Published: discussion, experiment, demonstration, conferencing of duties and
resistance, socio drama, drill, group work, projects, occupational
problems, and simulation. The importance of the method of learning
_________ in determining the success rate of transferring science to learners is
Keywords: also discussed in this article. Especially in today's era, many
Teaching, Methods, Education teaching techniques that appear to be monotonous and boring in
educational institutions, thus reducing student learning interests and
Kata Kunci:
impacting on their achievements. The method of learning islamic
Pembelajaran, Metode, Edukasi
education, as part of this process, aims to make it easier for the
ethical implanting based on the qur 'an and the prophet sunnah. This
harmonizes with a predetermined purpose, for in Islam, human
________________________ reason and mind are given freedom asa consequence of free will and
*Correspondence Address: the execution of a humanitarian commission.
Sintapebriani43@gmail.com
Abstrak: Dalam artikel ini, dibahas mengenai berbagai metode
pengajaran dan pembelajaran dalam Islam. Metode-metode tersebut
meliputi hafalan, ceramah, mutharahah, dan musyawarah. Selain itu,
artikel juga membahas beberapa metode pembelajaran Islam modern
seperti tanya jawab, diskusi, eksperimen, demonstrasi, pemberian
tugas dan resistansi, sosio drama, drill, kerja kelompok, proyek,
problem solving, dan simulasi. Pentingnya metode pembelajaran
dalam menentukan tingkat keberhasilan dalam mentransfer ilmu
pengetahuan kepada anak didik juga dibahas dalam artikel ini.
Terutama di era saat ini, banyak teknik pengajaran yang terlihat
monoton dan membosankan di lembaga-lembaga pendidikan,
sehingga mengurangi minat belajar siswa dan berdampak pada
prestasi mereka. Metode Pembelajaran Pendidikan Islam, sebagai
bagian dari proses ini, bertujuan mempermudah penanaman akhlak
yang berlandaskan pada Al-Qur'an dan sunnah Rasulullah. Hal ini
sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan, karena dalam Islam, akal
dan pikiran manusia diberikan kebebasan sebagai konsekuensi dari
kebebasan berakidah dan pelaksanaan amanat kemanusiaan.

PENDAHULUAN

Sudah kodrati manusia menjadi makhluk yang selalu dipenuhi oleh rasa ingin tahu
mendorongnya untuk berfikir sebagai upaya untuk mencapai kesempurnaan dalam
hidupnya. Dorongan ini memacu pengembangan potensi yang dimilikinya dan menjadi
motivasi untuk belajar. Dalam pandangan filsafat pendidikan, manusia dianggap sebagai
makhluk yang dapat dan harus dididik. Langeveld menguraikan pandangan ini dalam tiga

© 2023 Program Studi Pendidikan Agama Islam Institut Madani Nusantara


Metode Pengajaran dan Pembelajaran dalam Islam | Sinta Pebriani

aspek kemanusiaan, yaitu sebagai makhluk yang dapat dididik (educable animal),
makhluk yang harus dididik (animal educandum), dan makhluk yang selain dapat dan
harus dididik juga dapat mendidik (animal education). Oleh karena itu, rangkaian proses
pendidikan merupakan upaya untuk membimbing dan mengarahkan potensi yang
dimiliki manusia agar mencapai kesempurnaan dalam hidup.

Selain itu, pendidikan juga merupakan sarana utama dalam meningkatkan mutu
kebudayaan dan peradaban. Ini juga merupakan upaya strategis dalam mendidik dengan
menekankan nilai-nilai humanis. Khususnya dalam pendidikan agama Islam, pendekatan
ini didasarkan pada nilai-nilai kemanusiaan yang seimbang antara kebutuhan jasmani dan
rohani. Tentu saja, hal ini membutuhkan ketelitian, ketekunan, dan observasi mendalam
untuk mengeksplorasi sistem metode pembelajaran yang relevan dalam Pendidikan Islam
di masa sekarang.

Metode pembelajaran memainkan peran yang sangat penting dalam menentukan


tingkat keberhasilan dalam mentransfer ilmu pengetahuan kepada anak didik. Terutama
pada saat ini, banyak teknik pengajaran di lembaga-lembaga pendidikan cenderung
monoton dan membosankan, yang mengurangi motivasi belajar siswa dan berdampak
pada prestasi mereka. Faktor utama dalam keberhasilan transfer ilmu kepada anak didik
terletak pada kemampuan pendidik dalam menerapkan metode pembelajaran yang
efektif, bervariasi, dan inovatif. Metode tersebut tidak hanya berfokus pada kemampuan
kognitif, afektif, dan psikomotorik, tetapi juga pada pendidikan humanis yang holistik
secara menyeluruh.

METODE

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode analisis


deskriptif. Metode deskriptif merupakan suatu prosedur dalam memecahkan masalah
yang melibatkan gambaran atau deskripsi tentang keadaan subjek atau objek penelitian
(seperti individu, lembaga, masyarakat, dan sebagainya) pada saat ini, berdasarkan fakta-
fakta yang terlihat sebagaimana adanya.

Prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini melibatkan tinjauan pustaka. Peneliti
pertama-tama mencari sumber-sumber dalam tinjauan pustaka untuk mengetahui isu-isu

2 | Institut Madani Nusantara: Jurnal Ilmu Pendidikan Islam


Metode Pengajaran dan Pembelajaran dalam Islam | Sinta Pebriani

sosial yang telah terjadi. Data kemudian dikumpulkan, dianalisis, dan disimpulkan dalam
rangka studi ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami metode pengajaran
dan pembelajaran dalam Islam. Setelah mendapatkan sumber-sumber yang akurat,
penulis melakukan penulisan dengan menyesuaikan informasi yang diperoleh.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Definisi Metode Pembelajaran dan Pendidikan Islam


1. Pengertian Metode Pembelajaran
Jika ditinjau dari segi etimologi atau asal katanya, kata "metode" berasal dari
bahasa Yunani, yaitu "methodos". Kata tersebut terdiri dari dua suku kata, yaitu
"metha" yang berarti melalui atau melewati, dan "hodos" yang berarti jalan atau
cara. Dengan demikian, metode dapat diartikan sebagai suatu jalan yang dilalui
atau cara yang digunakan untuk mencapai tujuan (Ismail_Strategi Pembelajaran
Agama Islam Berbasis PAIKEM_ Hal. 7). Selain itu, metode juga dapat diartikan
sebagai cara yang teratur digunakan untuk melakukan suatu pekerjaan dengan
tujuan mencapai sesuai yang diinginkan. Metode merupakan cara kerja yang
sistematis yang digunakan untuk mempermudah pelaksanaan suatu kegiatan guna
mencapai tujuan yang telah ditentukan (Kamus Besar Bahasa Indonesia : 910).
Sedangkan secara etimologi, pembelajaran dapat diartikan sebagai proses, cara,
atau tindakan untuk membuat seseorang atau makhluk hidup belajar (Kamus
Besar Bahasa Indonesia : 23).
Dari penafsiran etimologi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa metode
pembelajaran adalah suatu cara atau sistem yang digunakan untuk memudahkan
proses belajar seseorang atau makhluk hidup agar sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan.
2. Pengertian Pendidikan Islam
Dari perspektif etimologis, pendidikan dapat diartikan sebagai proses
perubahan sikap dan perilaku seseorang atau kelompok melalui upaya pengajaran
dan pelatihan dengan tujuan mematangkan manusia (Kamus Besar Bahasa
Indonesia: 326). Sementara itu, Islam adalah agama yang diajarkan oleh Nabi
Muhammad SAW. yang berpedoman pada Al-Qur'an sebagai Kitab Suci yang

Institut Madani Nusantara : Jurnal Ilmu Pendidikan Islam |


Metode Pengajaran dan Pembelajaran dalam Islam | Sinta Pebriani

diturunkan melalui wahyu Allah SWT. (Kamus Besar Bahasa Indonesia: 549).
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pendidikan Islam adalah proses
perubahan sikap dan perilaku seseorang yang berpedoman pada Al-Qur'an yang
diwahyukan oleh Allah SWT. kepada Nabi Muhammad SAW.
Dalam terminologi, para ahli memiliki beragam pendapat dalam memaknai
pendidikan Islam. Misalnya, Prof. Dr. Muhaimin, MA. dan lainnya memaknai
pendidikan Islam sebagai upaya sadar dan sistematis untuk mengetahui,
memahami, dan mendalami ajaran, sejarah, serta praktek-praktek pelaksanaannya
dalam kehidupan sehari-hari sepanjang sejarahnya. Sementara itu, Syaikh
Mustafa al-Ghulayani, seperti yang dikutip oleh Ismail SM. M.Ag (2008),
memaknai pendidikan Islam sebagai proses menanamkan akhlak mulia dalam
jiwa murid dan memberikan petunjuk serta nasehat, sehingga jiwa tersebut
cenderung menghasilkan keutamaan, kebaikan, dan kecintaan pada pekerjaan
yang bermanfaat bagi tanah air.
Dalam konteks tersebut, metode pembelajaran dalam Pendidikan Islam adalah
suatu proses untuk memudahkan penanaman akhlak yang berlandaskan pada Al-
Qur'an dan sunnah Rasul dalam proses belajar sesuai dengan tujuan yang
ditetapkan. Hal ini karena dalam Islam, akal dan pemikiran manusia diberikan
kebebasan sebagai konsekuensi dari kebebasan berakidah dan pelaksanaan
amanat kemanusiaan (Dr. Aisyah Abdurrahman: 119).
Metode pembelajaran yang mampu membimbing dan mengarahkan potensi
manusia serta kemampuan belajarnya, sehingga meningkatkan keberhasilan
dalam menyerap materi yang disusun secara sistematis, adalah metode
pembelajaran yang dapat memenuhi tuntutan zaman.

B. Fenomena Metode Pembelajaran Pendidikan Islam


1. Fenomena Metode Pembelajaran Pendidikan Islam Kontemporer
Metode pembelajaran dalam Pendidikan Islam adalah suatu pendekatan
pembelajaran yang didasarkan pada nilai-nilai Islami dengan tujuan menghasilkan
siswa yang memiliki kepribadian insan kamil yang humanis. Tujuan dari metode
ini adalah menciptakan ukhuwah Islamiyah dalam arti yang luas, termasuk
ukhuwah fi al-'ubudiyah (persaudaraan dalam ibadah), ukhuwah fi al-insaniyah
(persaudaraan dalam kemanusiaan), ukhuwah fi al-wathaniyah wa al-nasab

2 | Institut Madani Nusantara: Jurnal Ilmu Pendidikan Islam


Metode Pengajaran dan Pembelajaran dalam Islam | Sinta Pebriani

(persaudaraan dalam kebangsaan dan keturunan), dan ukhuwah fi din al-Islam


(persaudaraan dalam agama Islam) (Urgensi Metode Pembelajaran Pendidikan
Agama Berbasis Humanisme-Pluralisme: 2 Nov 2009). Metode ini bertujuan
untuk tidak menciptakan siswa yang eksklusif, memupuk sikap fanatisme, dan
intoleransi yang dapat melemahkan kerukunan hidup beragama.
Pendidikan Islam bermula dari firman Allah yang pertama kali diturunkan
kepada Nabi Muhammad di Gua Hira' yang kemudian dikenal sebagai Surat Al-
Alaq:
"‫اقرأ باسم ربك الذي خلق‬
‫ٱقرأ وربك أكرم‬
‫ٱلذي علم بٱلقلم‬
‫"علم ٱإلنسان ما لم يعلم‬
"Bacalah dengan nama Tuhanmu yang telah menciptakan,
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
Bacalah, dan Tuhanmulah yang paling Mulia,
yang mengajar manusia dengan perantaraan pena,
Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya." (QS. Al-Alaq: 1-
5)
Wahyu pertama ini diterima oleh Nabi Muhammad ketika ia sedang tidur di
Gua Hira'. Seorang malaikat datang membawa sehelai lembaran dan berkata, "
‫( "اقرأ‬bacalah). Dalam keadaan terkejut, Nabi menjawab, "‫( "ماأقرأ‬saya tidak bisa
membaca). Ia merasa seolah-olah malaikat itu mencekiknya, namun kemudian
dilepaskan. Malaikat itu berkata lagi, "‫رأ‬KK‫( "اق‬bacalah), dan Nabi Muhammad
menjawab dalam keadaan dicekik, "‫( "ماذا أقرأ‬apa yang harus saya baca). Setelah
itu, Nabi Muhammad mengucapkan bacaan tersebut, dan setelah kata-kata itu
tertanam dalam hatinya, malaikat pergi (Muhammad Husain Haekal: 79).
Dari peristiwa turunnya wahyu tersebut, terdapat dua hal yang dapat ditarik
dalam konteks Metode Pembelajaran Pendidikan Islam Awal. Pertama, ada hal
yang tersirat yaitu metode menghafal yang tidak secara eksplisit disebutkan
dalam ayat tersebut. Kedua, ada hal yang tersurat yaitu metode membaca dan
menulis yang terdapat dalam ayat tersebut, dengan adanya perintah "‫رأ‬KK‫"اق‬
(bacalah) dan penyebutan "‫( "القلم‬pena). Dari metode pembelajaran ini, dapat
disimpulkan bahwa untuk memahami sesuatu, diperlukan kegiatan membaca, dan

Institut Madani Nusantara : Jurnal Ilmu Pendidikan Islam |


Metode Pengajaran dan Pembelajaran dalam Islam | Sinta Pebriani

untuk mengingatnya, diperlukan kegiatan menulis. Dalam proses pembelajaran,


kedua metode ini saling berkaitan, di mana membaca membantu pemahaman dan
menulis membantu pengingatan, dan di antara keduanya, menghafal juga menjadi
bagian penting. Hal ini dapat diterapkan dalam setiap tindakan dan sikap dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Fenomena Metode Pembelajaran Pendidikan Islam Modern
Metode Pembelajaran Pendidikan Islam Modern memiliki fokus utama pada
bagaimana menciptakan suasana yang nyaman bagi anak didik selama proses
belajar. Tujuan utamanya adalah agar materi yang diajarkan dapat diserap secara
maksimal dengan memperhatikan durasi waktu yang ditentukan untuk setiap
materi. Dalam hal ini, penting untuk mengatur suasana belajar agar anak didik
tidak mengalami stres selama proses pembelajaran. Selain itu, sistem kelas juga
dibentuk untuk memantau tingkat keberhasilan anak didik dalam menyerap materi
dengan memilah bahan ajar yang akan digunakan.
Durasi waktu yang telah ditentukan mendorong pendidik (guru) untuk
menjadi lebih profesional dalam mentransfer ilmu dengan cara memotivasi minat
belajar anak didik dan menghindari kejenuhan selama proses belajar mengajar.
Hal ini disebabkan oleh karakteristik proses pengajaran saat ini, seperti yang
dikemukakan oleh Dra. Sumiati dan Asra, M.Ed (2008), bahwa proses pengajaran
saat ini cenderung pasif dan verbalistik, di mana siswa hanya menerima
penjelasan verbal dari guru tanpa ada keaktifan seperti diskusi, eksplorasi,
pengujian konsep, dan teori. Jika diilustrasikan, anak didik hanya "duduk,
mendengar, mencatat, dan menghafal".

C. Macam-Macam Metode Pembelajaran Pendidikan Islam


1. Metode Pembelajaran Pendidikan Islam Kontemporer
a. Hafalan
Metode ini diterapkan saat Nabi menerima wahyu dari Allah SWT. Dalam
konteks ini, menghafal digunakan oleh Nabi untuk mengingat isi wahyu yang
kemudian akan ditafsirkan dan disampaikan kepada majelis kaum Muslim.
Bagi kaum Muslim, menghafal memiliki tujuan untuk memahami isi wahyu
yang telah ditafsirkan oleh Nabi. Oleh karena itu, menghafal tidak hanya

2 | Institut Madani Nusantara: Jurnal Ilmu Pendidikan Islam


Metode Pengajaran dan Pembelajaran dalam Islam | Sinta Pebriani

berlaku untuk anak didik, tetapi juga bagi para pendidik dalam menguasai
pengetahuan yang akan disampaikan.
b. Ceramah
Nabi menggunakan metode ceramah untuk menyampaikan dan menjelaskan
isi wahyu serta penafsiran ayat-ayat Al-Qur'an kepada para kaum Muslim
yang hadir dalam majelis. Metode ini kemudian dipatenkan dalam shalat
Jumat sebagai kewajiban, yang dikenal sebagai khutbah Jumat.
c. Mutharahah
Nabi Muhammad melakukan mutharahah selama perang Badar terkait
penanganan tawanan perang. Beliau kemudian menyerahkan urusan tersebut
kepada Abu Bakar As-Siddiq dan Umar Ibn Khattab. Banyak pendapat yang
diajukan oleh para sahabat yang kemudian ditanggapi oleh Nabi dengan diam.
Akhirnya, Nabi memberikan perumpamaan yang mengaitkan Abu Bakar
dengan Malaikat Mikail serta Nabi Ibrahim, sementara Umar Ibn Khattab
disandingkan dengan Malaikat Jibril, Nabi Nuh, dan Nabi Musa.
d. Musyawarah
Nabi Muhammad menggunakan musyawarah saat terjadi perbedaan pendapat
di antara umat Muslim untuk mencari solusi yang dapat diterima oleh semua
pihak. Contohnya, dalam peristiwa perang Badar terdapat perbedaan pendapat
mengenai pembagian harta rampasan perang (Ghanimah). Nabi
memerintahkan agar semua harta rampasan perang dikumpulkan dan
kemudian dibagi secara adil kepada seluruh kaum Muslim dengan proporsi
yang sama (Dr. Muhammad Husain Haekal: 260).
2. Metode Pembelajaran Pendidikan Islam Modern
Dalam konteks lembaga pendidikan formal saat ini, metode pembelajaran
pendidikan Islam telah disesuaikan dengan metode pembelajaran pendidikan
umum yang umumnya digunakan, antara lain:
a. Metode Ceramah, adalah penyampaian materi pembelajaran melalui ucapan
lisan.
b. Metode Tanya Jawab, melibatkan komunikasi aktif antara guru dan murid,
di mana pertanyaan diajukan dan jawaban diberikan.
c. Metode Diskusi, melibatkan pertukaran informasi dan pendapat secara
terstruktur dan sistematis.

Institut Madani Nusantara : Jurnal Ilmu Pendidikan Islam |


Metode Pengajaran dan Pembelajaran dalam Islam | Sinta Pebriani

d. Metode Eksperimen, digunakan dalam beberapa pelajaran tertentu untuk


melakukan penelitian atau percobaan.
e. Metode Demonstrasi, adalah metode pembelajaran yang menggunakan alat
peraga atau contoh konkret untuk menjelaskan materi yang disampaikan.
f. Metode Pemberian Tugas dan Evaluasi, melibatkan guru memberikan
tugas kepada murid yang kemudian harus diselesaikan dan
dipertanggungjawabkan.
g. Metode Sosiodrama (Peran Aktif), digunakan untuk mendramatisasi
perilaku dalam hubungannya dengan masalah sosial.
h. Metode Drill (Latihan), adalah metode evaluasi yang menguji kemampuan
siswa dalam menguasai materi secara menyeluruh, bukan hanya sekadar
ulangan untuk mengukur pemahaman materi.
i. Metode Kerja Kelompok, melibatkan pengelompokan siswa untuk bekerja
secara bersama-sama dalam menyelesaikan suatu tugas.
j. Metode Proyek, melibatkan penyajian masalah yang dihadapi oleh siswa
secara ilmiah dan sistematis untuk diselesaikan bersama-sama.
k. Problem Solving, adalah metode pemecahan masalah dengan mencari data
dan membuat kesimpulan.
l. Metode Simulasi, adalah metode pembelajaran bermain yang melibatkan
simulasi tingkah laku dalam situasi yang seolah-olah nyata.

Dalam upaya menggunakan berbagai macam metode pembelajaran yang


disebutkan sebelumnya, penting untuk mempertimbangkan minat belajar siswa
dan memperhatikan situasi serta kondisi mereka. Namun, dalam praktiknya,
metode pembelajaran sering menjadi pasif karena adanya tuntutan standar yang
ditetapkan oleh pemerintah, tanpa mempertimbangkan variasi kemampuan siswa
dan tidak memperhatikan tingkat keunikan setiap satuan pendidikan yang
menerapkannya.

Sistem penilaian berbasis angka yang ditetapkan oleh pemerintah tidak lagi
sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri, yaitu membantu siswa
mengembangkan prilaku positif dalam penyelesaian materi. Namun, seringkali
siswa terjebak dalam upaya mencapai angka-angka yang tinggi. Hal ini terutama
terjadi ketika pendidikan agama menjadi bagian dari kurikulum di sekolah yang

2 | Institut Madani Nusantara: Jurnal Ilmu Pendidikan Islam


Metode Pengajaran dan Pembelajaran dalam Islam | Sinta Pebriani

telah terstandarisasi dengan penilaian berbasis angka. Padahal, harapannya adalah


agar kurikulum pendidikan agama dapat membentuk siswa yang taat dalam
masalah aqidah dan ibadah yang memiliki akhlakul karimah berdasarkan nilai-
nilai Islam.

KESIMPULAN
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa perkembangan Metode Pembelajaran
Pendidikan Islam telah mengalami perubahan yang signifikan dalam menjawab tuntutan
zaman. Pada intinya, Metode Pembelajaran Pendidikan Islam adalah upaya desain dan
konstruksi untuk memfasilitasi proses pembelajaran agar anak didik dapat dengan mudah
menyerap semua materi yang disampaikan, sambil mengarahkan nilai-nilai yang bersifat
humanis dan menciptakan lingkungan belajar yang nyaman tanpa tekanan. Metode ini
didasarkan pada al-Qur'an dan sunnah, dan diimplementasikan melalui tindakan dan
perilaku siswa dalam lingkungan sosialnya.
Dalam penerapannya, Metode Pembelajaran Pendidikan Islam memerlukan perhatian
terhadap kesiapan para pendidik (guru) dalam memperhatikan situasi dan kondisi di
satuan pendidikan yang akan menerapkannya. Tingkat keberhasilan dan kesuksesan
penerapan metode pembelajaran ini sangat ditentukan oleh profesionalisme guru dalam
memahami psikologi anak didik.
Namun, dalam penerapan Metode Pembelajaran Pendidikan Islam, terdapat
kompleksitas yang muncul terkait dengan penilaian terhadap pemahaman siswa terhadap
materi yang telah disampaikan, yang ditentukan oleh angka-angka. Hal ini
mengakibatkan pergeseran dalam tujuan pendidikan Islam itu sendiri. Metode
Pembelajaran Pendidikan Islam yang digunakan pada masa Nabi Muhammad merupakan
landasan pengembangan untuk semua metode pembelajaran saat ini. Ini menunjukkan
bahwa Metode Pembelajaran Pendidikan Islam Kontemporer memiliki hubungan yang
erat dengan Metode Pembelajaran Pendidikan Islam masa kini.

REFERENSI
Bintusy Syati, Aisyah Abdurrahman Dr. 1997 Maqal Fi al-Insan, Dirasah Qur’aniyah;
Manusia, Sensitifitas Hermeunetika al-Qur’an, Diterjemahkan M. Jadul Maula &
Suswati Cet. I. Yogyakarta: LKPSM

Institut Madani Nusantara : Jurnal Ilmu Pendidikan Islam |


Metode Pengajaran dan Pembelajaran dalam Islam | Sinta Pebriani

Haekal, Muhammad Husain. 1990. Sejarah Hidup Muhammad. Diterjemahkan oleh Ali
Audah. Cet. Kesebelas. Jakarta: P.T. Intermasa.
Islmail SM. M.ag. 2008. Strategi pembelajaran Agama Islam Berbasis
PAIKEM. Semarang: Rasail.
Muhammad, PROF. DR. MA. et al. 2005. Kawasan dan Wawasan Studi Islam, Cet. Ke-
2. Jakarta: Prenada Media.
Sumiati, Dra. & Asra, M.Ed., 2008. Metode Pembelajaran. Bandung: CV. Wacana Prima.
Siradj, Sa’id Aqiel et. al., 1999. Pesatren Masa Depan: Wacana Pemberdayaan dan
Transformasi Pesatren. Bandung: Pustaka Hidayah.
___, 2 Nov 2009. Urgensi Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Berbasis
Humanisme – Pluralisme, (Online), (http://www.Berita Cerbon.ac.id diakses 20
Desember 2009)
Pusat Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cet. Ke IV. Jakarta: Balai Pustaka.

2 | Institut Madani Nusantara: Jurnal Ilmu Pendidikan Islam

Anda mungkin juga menyukai