Anda di halaman 1dari 37

KECAMATAN BUKIT KECIL

i|Page
LAPORAN PENDAHULUAN USULAN TEKNIK

KECAMATAN BUKIT KECIL

DOSEN PENGAMPU :

HENDRY NATANAEL GUMANO, S.T., M.P.W.K

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1

MUHAMMAD NUR GUNAWAN 2020280066


YESSICA LENGSI CLAUDYA 2020280004
MOHAMAD LIYANDO IQBAL 2020280006
NOVA RAHMAWATI 2020280008
ABEL DWI OKTARINA 2020280011
TARA AFGENESYA 2020280024
MUHAMMAD ADI SYAPUTRA 2020280031
LUTFI GUSTIANSYAH 2020280069

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI 2022/2023

ii | P a g e
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat taufik dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan usulan teknis tugas mata kuliah
Studio III Perencanaan Kota tahun 2022 dengan judul “Design Survey Kecamatan Bukit
Kecil”. Dengan keterbatasan penulis dalam membuat riset, maka cukup banyak hambatan
yang penulis temui di lapangan. Dan jika penelitian ini pada akhirnya nanti bisa diselesaikan
dengan baik tentulah karena bantuan dan dukungan dari banyak pihak terkait. Untuk itu, kami
sampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, diantaranya :

1. Bapak Hendry Natanael Gumano, S.T.,M.P.W.K selaku dosen pembimbing yang telah
banyak meluangkan waktunya untuk membimbing kami.
2. Orang Tua dan teman-teman yang sudah mendukung dan memberi semangat setiap saat.

Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami harapkan demi kebaikan laporan
ini kedepannya. Akhir kata, kami seluruh penyusun berharap agar laporan ini mampu
memberikan manfaat bagi kita semua, khususnya bagi para pembaca dan di lingkung
pembaca dan di lingkungan akademis.

Palembang, 03 November 2022

Muhammad Nur Gunawan

iii | P a g e
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. iii

BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................................ 1

1.1.1 Rumusan Masalah.................................................................................................... 2

1.1.2 Tujuan dan Sasaran .................................................................................................. 3

1.2 Persiapan ......................................................................................................................... 4

1.3 Pengumpulan Data dan informasi ................................................................................... 4

1.4 Pengolahan dan analisis data .......................................................................................... 5

1.5 Ruang Lingkup................................................................................................................ 6

1.5.1. Ruang Lingkup Wilayah .......................................................................................... 6

1.5.2. Ruang Lingkup Materi............................................................................................. 6

1.6 Landasan Hukum ............................................................................................................ 6

1.7 Sistematika Penulisan ..................................................................................................... 7

BAB II........................................................................................................................................ 9

TANGGAPAN TERHADAP KERANGKA ACUAN TUGAS ............................................... 9

BAB III .................................................................................................................................... 10

GAMBARAN UMUM ............................................................................................................ 10

3.1 Kebijakan Rencana Tata Ruang Wilayah 2012-2032 ................................................... 10

BAB IV .................................................................................................................................... 18

METODOLOGI ....................................................................................................................... 18

4.1 Teknik Pendekatan Studi .............................................................................................. 18

4.2. Jenis Pendekatan Penelitian .......................................................................................... 20

4.3. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................................ 21

iv | P a g e
4.3.1. Survei Primer ......................................................................................................... 21

4.3.2. Survei Sekunder ..................................................................................................... 22

4.4 Sumber Data.................................................................................................................. 23

4.5 Instrument Pengelolahan Data ...................................................................................... 24

4.6 Metode Analisis ............................................................................................................ 25

BAB V ..................................................................................................................................... 26

RENCANA PELAKSANAAN STUDIO ................................................................................ 26

BAB VI .................................................................................................................................... 31

KESIMPULAN ........................................................................................................................ 31

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 32

v|Page
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Perencanaan kota merupakan hal penting dalam pembangunan suatu kota. Suatu kota
yang pada dasarnya di masa mendatang mangalami pertumbuhan akan terus berkembang
sesuai dengan kondisi dinamika penduduk dan berbagai kegiatan yang dilakukan, baik yeng
telah direncanakan maupun tidak direncanakan. Perencanaan perlu dilakukan dalam
pembangunan kota, hal ini dikarenakan untuk menghindari adanya konflik di bidang spasial
dan dapat dijadikan acuan dalam perizinan dalam pembangunan. Salah satu pendekatan
pembangunan yang baik bagi masyarakat secara keseluruhan dalam jangka panjang yaitu
didapati pada pendekatan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development. Dengan
ini jika menggunakan perspektif pembangunan berkelanjutan, maka dapat disimpulkan bahwa
perencanaan diperlukan dalam rangka mewujudkan kepentingan seluruh masyarakat melalui
pemeliharaan lingkungan alam (fisik), kehidupan sosial dan budaya, serta ekonomi.
Dalam Peraturan Menteri ATR/BPN Nomor 11 tahun 2021 tentang tata cara penyusunan
yang pada prinsipnya produk Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan Peraturan Zonasi
sangat diperlukan sebagai acuan operasional dalam pemanfaatan ruang serta pengendalian
pemanfaatan ruang. Selain itu juga sebagai acuan untuk pemberian izin pemanfaatan ruang,
terutama Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Terkait dalam penyusunannya mencakup
kawasan dengan karakteristik perkotaan dan perencanaan tata ruang wilayah dan kota
bertujuan untuk mempertemukan tiga poros kepentingan, yaitu pertumbuhan ekonomi,
keadilan sosial, dan kelestarian lingkungan, dalam mewujudkan efisiensi pemanfaatan ruang
sebagai tempat berlangsungnya kegiatan-kegiatan pelayanan masyarakat, maka kawasan
perkotaan perlu dikelola secara optimal melalui penataan ruang.
Maka pada laporan ini memerlukan suatu produk untuk pedoman pemanfaatan ruang
yaitu Penyusunan RDTR dan PZ. RDTR merupakan rencana yang menetapkan blok pada
kawasan fungsional sebagai penjabaran kegiatan ke dalam wujud ruang yang memperhatikan
keterkaitan antar kegiatan dalam kawasan fungsional agar tercipta lingkungan yang harmonis
antara kegiatan utama dan kegiatan penunjang dalam kawasan fungsional tersebut.
RDTR tidak disusun atau RDTR telah ditetapkan sebagai perda namun belum ada
peraturan zonasinya sebelum keluarnya pedoman ini, maka PZ dapat disusun terpisah dan
berisikan zoning map dan zoning text untuk seluruh kawasan perkotaan baik yang sudah ada
maupun yang direncanakan pada wilayah.

1|Page
Kota Palembang yang merupakan ibu kota di Provinsi Sumatera Selatan, dimana laju
pertumbuhan penduduk yang terus meningkat maka kebutuhan ruang dan sistem pelayanan
yang di masa mendatang dapat direncanakan dapat optimal, efektif dan efisien. Dalam studio
perencanaan kota ini untuk mengetahui perkembangan terkait berbagai aspek pembangunan
di wilayah studi pada Kecamatan Bukit Kecil Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan.
Kecamatan ini merupakan hasil pemekaran dari Kecamatan Ilir Barat 1, dan terdiri atas
enam Kelurahan yang meliputi 19 Ilir, 22 Ilir, 23 Ilir, 24 Ilir, 26 ilir dan Talang Semut.
Kecamatan ini pada dasarnya terdiri dari perumahan/permukiman kepdatan penduduk yang
tinggi, pusat perbelanjaan atau pertokoan. Kecamatan bukit kecil menjadi salah satu wilayah
pusat kegiatan masyarakat serta menjadi penunjang penting mobilitas antara masyarakat
seberang ilir dan seberang ulu dengan Kecamatan Ilir Timur 1 melalui jembatan Ampera.
Kecamatan ini berpotensi menjadi salah satu objek wisata di Kota Palembang karena
memiliki berbagai macam potensi seperti kuliner, taman rekreasi, bahkan bangunan
bersejarah. Pada wisata kuliner, kecamatan ini memiliki salah satu objek wisata yang
menyajikan berbagai makanan tradisional khas Palembang yaitu Kampung Pempek. Sekanak
sidewalk merupakan salah satu objek wisata yang sudah mulai diminati oleh wisatawan lokal.
Dengan danya potensi potensi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kecamatan ini dapat
mendukung perkembangan ekonomi bagi penduduk setempat serta melakukan identifikasi
terkait potensi dan permasalahan pada kawasan studi untuk mengkaji rencana sebagai solusi
pada masa mendatang.
Oleh karena itu, perlu disusun sebuah rencana berupa strategi terkait tantangan pada
masa mendatang dalam pembangunan pengembangan kota Palembang supaya dapat optimal
sesuai yang diharapkan dan berkelanjutan. Sehingga perencanaan ruang kota yang disusun
dapat untuk menyediakan ruang yang nyaman bagi seluruh lapisan masyarakat untuk
melaksanakan aktivitasnya. Bahwa diketahui dalam suatu ruang itu sendiri memiliki luas
yang tetap sedangkan masyarakat itu dinamis dan terus mengalami pertumbuhan.

1.1.1 Rumusan Masalah

Dalam perencanaan kota bukan suatu hal yang mudah untuk dilakukan. Pasti akan ada
sebuah permasalahan dan tantangan yang akan dihadapi, baik di masa sekarang maupun di
masa yang akan mendatang. Maka untuk mengetahui keselarasan pemanfaatan dan upaya
pengendalian ruang dengan kondisi saat ini di wilayah studi dengan kebijakan rencana tata
ruang yang ada. Berdasarkan pada RTRW Kota Palembang tahun 2012-2032, bahwa daerah

2|Page
Kecamatan Bukit Kecil ditetapkan sebagai Kawasan pemukiman yang berkepadatan tinggi
dan kawasan perdagangan dan jasa.
Dalam hal perkembangan yang terus berlanjut akan menimbulkan isu-isu strategis dari
berbagai aspek seperti laju pertumbuhan penduduk yang akan membuat kebutuhan lahan
meningkat dan alih fungsi lahan yang menjadi pertimbangan. Jika dilihat Kota PalEmbang
memiliki kecenderungan topografi yang datar, hal ini akan mempengaruhi ketersediaan ruang
terbuka hijau/non-hijau serta dampak yang mempengaruhi rawan bencana seperti; banjir dan
kemacetan lalu lintas.

1.1.2 Tujuan dan Sasaran

Adapun tujuan dan sasaran yang ingin dicapai terhadap tinjauan hasil Studio III pada
studi wilayah Kecamatan Bukit Kecil sebagai berikut:

A. Tujuan
Tujuan penyusunan laporan studio perencanaan kota ini adalah untuk menjelaskan
bagaimana karakteristik dari kawasan studi di Kecamatan Bukit Kecil beserta isu-isu, potensi
dan permasalahan yang ada di dalamnya. Dari ketiga aspek tersebut agar dapat dijelaskan dan
dipaparkan arah tujuan perencanaan yang didapatkan dari hasil konsep yang telah disusun.
Dengan demikian, kegiatan studio perencanaan kota ini nantinya diharapkan mampu
memberikan solusi terkait permasalahan yang sedang terjadi pada kawasan studi Kecamatan
Bukit Kecil dan mengembangkan potensi yang ada sehingga harapan kedepannya adalah
Kecamatan Bukit Kecil ini menjadi pusat kota yang maju.
Kemudian diharapkan menjadi usulan atas rekomendasi penyusunan rencana tata
ruang di Kecamatan Bukit Kecil. Berdasarkan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang
Nomor 11 tahun 2021 yang dalam hal penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan
Zonasi, terkait pemanfaatan dan pengendalian ruang kawasan. Adapun tujuan yang akan
dicapai dari studio perencanaan kota di Kecamatan Bukit Kecil sebagai berikut:
 Mengindentifikasi kebutuhan sarana dan prasarana
 Kependudukan, Ekonomi, Kondisi fisik, Sosial dan Kebijakan-kebijakan
 Menganalisis potensi dan permasalahan di Kecamatan Bukit Kecil

B. Sasaran
Dalam penyusunan laporan studio kota ini, maka untuk mencapai tujuan diperlukan
beberapa sasaran, diantaranya yaitu :

3|Page
 Mengidentifikasi karakteristik terkait informasi kondisi eksisting dan kebijakan-
kebijakan penataan ruang di Kecamatan Bukit Kecil
 Menyusun profil wilayah secara lengkap dan benar, sehingga mampu
menggambarkan kondisi wilayah dengan akurat terkait aspek utama berupa fisik
(keruangan), sosial dan ekonomi.
 Menentukan isu-isu strategis mengenai potensi dan permasalahan yang ada di
Kecamatan Bukit Kecil.
 Menentukan arah tujuan dari perencanaan studio.
 Merumuskan dan menyusun konsep perencanaan sebagai rekomendasi dan solusi
arahan pemanfaatan dan pengendalian ruang di Kecamatan Bukit Kecil.

1.2 Persiapan

 Kajian awal data sekunder dan primer


 Persiapan teknis pelaksanaan
 Gambaran umum wilayah perencanaan
 Metodologi pendekatan pelaksanaan pekerjaan yang akan digunakan
 Rencana kerja pelaksanaan
 Perangkat survei data primer dan data sekunder yang akan digunakan pada saat
proses pengumpulan data dan informasi (survei).

1.3 Pengumpulan Data dan informasi

Data dan informasi

Untuk keperluan pengenalan karakteristik dan rencana jaringan prasarana, dilakukan


pengumpulan data primer dan sekunder, yaitu meliputi:

a) Data primer terdiri atas


 Aspirasi masyarakat, termasuk pelaku usaha dan komunitas adat serta informasi
terkait potensi dan masalah penataan ruang yang didapat melalui metode:
penyebaran angket, forum diskusi publik, wawancara orang per orang, kotak
aduan, dan lainnya.
 Aspirasi masyarakat, termasuk pelaku usaha dan komunitas adat serta informasi
terkait potensi dan masalah penataan ruang yang didapat melalui metode:

4|Page
penyebaran angket, forum diskusi publik, wawancara orang per orang, kotak
aduan, dan lainnya.
 Kondisi dan jenis guna lahan/ bangunan, intensitas ruang, serta konflik konflik
pemanfaatan ruang (jika ada), maupun infrastruktur perkotaan yang di dapat
melalui metode observasi lapangan; dan;
 Kondisi fisik dan sosial ekonomi secara langsung melalui kunjungan ke semua
bagian dari wilayah kabupaten/ kota.
b) Data sekunder
 Peta dengan ketelitian minimal 1:5.000
 Data dan informasi terkait wilayah administrasi
 Jenis penggunaan lahan yang ada pada daerah yang bersangkutan
 Jenis kegiatan pemanfaatan ruang
 Jenis dan intensitas kegiatan yang ada pada daerah yang bersangkutan
 Identifikasi masalah dari masing-masing kegiatan serta kondisi fisik (tinggi
bangunan dan lingkungan)
 Kajian dampak kegiatan terhadap zona yang bersangkutan
 Daya dukung dan daya tampung yang merupakan hasil dari analisis fisik dan
lingkungan dalam penyusunan makalah laporan
 Standar teknis dan administratif yang dapat dimanfaatkan dari peraturan
perundang-undangan nasional maupun daerah.
 Peraturan perundang-undangan pemanfaatan lahan dan pembangunan serta
prasarana di daerah terkait
 Perizinan dan komitmen pembangunan dan
 Peraturan perundang-undang yang terkait dengan penggunaan lahan yang ada di
kabupaten/kota yang akan disusun peraturan zonasi nya

1.4 Pengolahan dan analisis data

 Analisis kependudukan
 Analisis sumber daya alam dan fisik
 Analisis sosial budaya
 Analisis ekonomi dan sektor unggulan
 Analisis transportasi (pergerakan)
 Analisis sumber daya buatan

5|Page
 Analisis kondisi lingkungan binaan
 Analisis kelembagaan dan
 Analisis pembiayaan pembangunan

1.5 Ruang Lingkup

1.5.1. Ruang Lingkup Wilayah

Sebagai salah satu Kecamatan di Kota Palembang, memiliki luas Wilayah 9,920
km² dari total luas Wilayah Kecamatan Bukit Kecil dan berbatasan seperti dibawah ini :

 Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Ilir Timur 1

 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Ilir Timur 1

 Sebelah Timur beratasan dengan Kecamatan Ilir Barat 2

 Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Ilir Barat 1

1.5.2. Ruang Lingkup Materi

Ruang lingkup materi yang akan di uraikan adalah sebagai berikut :


 Kebijakan RTRW, RPJMD yang ada di Kota Palembang
 Kondisi Fisik, berupa kondisi administrasi dan geografis, penggunaan lahan, topografi,
klimatologi
 Kondisi Perekonomian seperti tingkat pendapatan, orientasi pemasaran/ prospek
pertumbuhan ekonomi, aktifitas perdagangan dan jasa
 Aspek sosial dan kependudukan seperti kondisi penduduk
 Kelengkapan sarana seperti fasilitas pendidikan, kesehatan, peribadatan, perdagangan
dan jasa serta fasilitas umum
 Daya dukung prasarana seperti (jalan, drainase, air bersih, sanitasi, persampahan,
listrik)
1.6 Landasan Hukum

landasan hukum yang menjadi acuan studio III perencanaan kota dan wilayah aturan
serta hukum yang mengatur dalam berjalanya studio III ini berikut aturan serta landasan
hukum :
 Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN No. 11 Tahun 2021 tentang
Tata Cara Penyusunan, Peninjauan Kembali, Revisi, Dan Penerbitan Persetujuan

6|Page
Substansi Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi, Kabupaten, Kota, Dan Rencana
Detail Tata Ruang.
 Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN No. 14 Tahun 2021 tentang
Pedoman Penyusunan Basis Data Dan Penyajian Peta Rencana Tata Ruang Wilayah
Provinsi, Kabupaten, Dan Kota, Serta Peta Rencana Detail Tata Ruang
Kabupaten/Kota
 Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang
 Undang-Undang Republik Indonesia No. 17 Tahun 2007 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025
 Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
 Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
 Undang-Undang No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini bertujuan untuk memberi gambaran dari penelitian ini,
sehingga pembahasan suatu permasalahan akan lebih teratur dan terarah apabila direncanakan
dan disusun sedemikian rupa. Supaya lebih muda di pahami, maka sistematika penulisan
penelitian ini akan dibagi dalam lima bab yang diuraikan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dikemukakan latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan sasaran,
ruang lingkup pembahasan, landasan hukum dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN TEORI DAN KEBIJAKAN


Pada bab ini diuraikan mengenai Kedudukan dan isu strategis Wilayah Studi terhadap
wilayah Nasional/Provinsi. Berisikan tentang Pemerintah, Sumber Daya Manusia, Ekonomi,
Sarana & Prasarana, Tata Ruang/Wilayah, Bencana Alam, Isu Strategis Lainnya. Dan
kedudukan dan isu strategis Wilayah Studi terhadap wilayah kota Palembang dan sekitarnya.
Berisikan tentang Tinjauan RTRW Kota Palembang, Literatur, Tata Guna Lahan, Ekonomi
Wilayah, Sosial dan Kependudukan, Kebijakan, dan Kelembagaan

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH

7|Page
Bab ini membahas tentang Kebijakan Rencana Detail Tata Ruang, Gambaran Klimatalogi,
Fisik Wilayah, Letak Geografis, Penggunaan Lahan, Kondisi Topografi, Kondisi Ekonomi,
Kondisi Sosial dan Budaya, Kependudukan. Dan Sarana berisikan tentang, Sarana
Pendidikan, Sarana Kesehatan dan Sarana Peribadatan.

BAB IV METEDEOLOGI
Bab ini diuraikan mengenai Pendekatan Pelaksanaan Pekerjaan. Berisikan tentang, Teknik
Pendekatan Studi, Jenis Pendekatan Studi, Teknik Pengumpulan Data, Survei Primer, Survei
Sekunder, Sumber Data, Jenis-Jenis Data, Instrumen Pengolahan Data, Metode Analisis,
Proyeksi Jumlah Penduduk, Rincian Analisis Dalam Penyusunan RDTR, Analisis Strtuktur
Internal BWP, Analisis Sistem Penggunaan Lahan (Land Use), Analisis Ekonomi dan Sektor
Unggulan, Analisis Sumber Daya Buatan, Analisis Penataan Kawasan dan Bangunan,
Analisis Kelembagaan, dan Analisis Pembiayaan Pembangunan.

BAB VI PENUTUP
Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari hasil laporan yang sudah team kami lakukan
merujuk kepada analisa lapangan yang telah dilakukan pada Studio III : Perencanaan Kota
studi kasus di Kecamatan Bukit Kecil.

BAB VII STRUKTUR KEORGANISASIAN


Bab ini membahas tentang Progres kegiatan struktur organisasi, Time schedule, dan
Anggaran biaya untuk menunjang terlaksananya kegiatan Studio III.

8|Page
BAB II
TANGGAPAN TERHADAP KERANGKA ACUAN TUGAS

Tanggapan terhadap Kerangka Acuan Tugas ( Term of Reference ) dimaksudkan untuk


memberikan koreksi terhadap pengetahuan mengenai tingkat kedalaman pemahaman
terhadap Kerangka Acuan Tugas oleh para tenaga ahli sehingga pada tahap pelaksanaan tugas
nanti pekerjaan akan sesuai dengan yang diharapkan oleh Dosen Pengampu mata kuliah
Studio III selaku pemberi tugas (employer) dan dapat diselesaikan dengan waktu yang telah
dijadwalkan sebelumnya.

Tugas Tenaga Ahli Perencana Teknis dalam setiap kegiatan, seperti halnya menganalisis
berbagai aspek dalam perancanaan tugas Studio III memegang peran yang penting. Karena
didalam tenaga ahli (konsultan) perencana tersebut berlangsung proses penetapan tujuan,
merumuskan keadaan, mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan, mengembangkan
rencana untuk pencapaian akhir, proses koordinasi, komunikasi.

Dengan persiapan perencanaan yang terkordinasi dan berjalan sesuai dengan apa yang
diharapkan yaitu berjalan sesuai dengan semua ketentuan yang telah disepakati besama untuk
menemukan isu-isu, potensi dan permaslahan yang ada di Kecamatan Bukit Kecil lalu
menuntaskannya dalam target waktu yang telah ditetapkan baik secara kualitas, kuantitas,
waktu, biaya maupun aspek-aspek lain yang berkaitan dengan tugas Studio III. Hal diatas
sudah dirincikan secara jelas dalam Kerangka Acuan Tugas, secara mendetail segala sesuatu
yang harus dipenuhi oleh tenaga ahli perencana. Tenaga ahli perencana telah memahami
setiap permasalahan yang diuraikan di dalam Kerangka Acuan Tugas.

9|Page
BAB III
GAMBARAN UMUM

3.1 Kebijakan Rencana Tata Ruang Wilayah 2012-2032

Dalam PERDA No. 15 Tahun 2012 Kota Palembang menurut Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) Kota Palembang Tahun 2012 – 2032 Bukit kecil terdiri dari beberapa
kecamatan yang merukan daerah hasil pemekaran dan menjadi penunjang antar masyarakat
Sebrang Ulu dan Sebrang Ilir dan terdiri dari Sub PPK Bukit Kecil meliputi 3 kelurahan yaitu
Kelurahan 24 Ilir, 26 Ilir dan Talang Semut. Rencana fungsi utama, sebagai:

1. Kawasan Perdagangan Dan Jasa


2. Kawasan Perumahan
3. Kawasan Perkantoran
4. Kawasan Pariwisata

Kawasan Kelurahan Bukit Kecil merupakan kawasan pemekaran, yang di gunakan


sebagai daerah yang di buat untuk pusat pelayanan ekonomi, sosial dan administrasi yang
melayani sub wilayah kota dan masyarakat yang terdiri dari beberapa tempat pusat
perbelanjaan ataupun peningkat ekonomi daerah, dalam hal itu daerah Bukit Kecil yang
cukup besar tidak hanya melayani lingkungan sekitarnya tetapi juga di wilayah Kabupaten di
sekitarnya.
Adanya Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang. Banyak hal
mendasar yang diatur dalam Undang-Undang Penataan Ruang yang baru ini harus
diakomodasikan di dalam Rencana Tata Ruang Wilayah di Daerah, sehingga setiap daerah
baik provinsi, Kabupaten/Kota harus melakukan revisi terhadap rencana tata ruangnya.
Dalam Undang-Undang No 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang disebutkan bahwa
Penataan Ruang dikalisfikasikan berdasarkan sistem, fungsi utama Kawasan, wilayah
administratif, kegiatan kawasan dan nilai starategis Kawasan. Penataan Ruang Wilayah Kota
termasuk dalam kalasifikasi Penataan Ruang berdasarkan Wilayah Admistratif. Penataan
Ruang berdasarkan wilayah administrative terdiri atas Penataan Ruang Wilayah Nasional,
Penataan Ruang Wilayah Provonsi dan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten/Kota. Rencana
Tata Ruang Wilayah Kota Palembang adalah penjabaran RTRW provinsi kedalam kebijakan
dan strategi pengembagan wilayah Kota Palembag yang sesuai dengan fungsi dan perannanya
didalam rencana pengembangan wilayah Provinsi secara keseluruhan. Staretgi

10 | P a g e
Pengembangan wilayah ini selanjutnya dituangkan kedalam rencana struktur dan rencana
pola ruang operasional. Dalam operasionalisasinya, rencana umum tata ruang.
Jika dijabarkan dalam rencana rinci tata ruang yang telah disusun dengan pendekatan
nilai startegis Kawasan dan kegiatan Kawasan dengan muatan substansi yang dapat
mencakup hingga penetapan blok dan sub blok yang dilengkapi dengan peraturan zonasi
sebagai salah satu dasar dalam pengendalian dan pemanfaatan ruang sehingga pemanfaatan
ruang dapat dilakukan sesuai dengan rencana umum tata ruang dan rencana rinci tata ruang.
Rencana rinci tata ruang dapat berupa rencana tata ruang Kawasan strategis dan rencana
detail tata ruang Kota Palembang.
Penataan ruang wilayah kota merupakan arah tindakan yang harus ditetapkan untuk
mencapai tujuan penataan ruang wilayah kota, sedangkan fungsi dari kebijakan tersebut
antara lain sebagai dasar untuk memformulasikan strategi penataan ruang wilayah kota,
sebagai dasar untuk merumuskan rencana struktur dan rencana pola ruang wilayah kota, dan
memberikan arahan bagi penyusunan indikasi program utama, dan sebagai dasar dalam
penetapan dan ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kota.
Penataan ruang wilayah kota Palembang yang ditetapkan dalam rangka pencapaian
tujuan yang meliputi; penataan kawasan tepian sungai musi dengan memperhatikan daya
dukung lingkungan, pengelolaan kawasan strategis dari aspek ekonomi dan sosial budaya,
pengembangan sistem pusat pelayanan kota secara berhirarki, pengembangan sistem
prasarana dan sarana kota secara merata di seluruh wilayah, peningkatan kualitas ruang
terbuka hijau sebagai paru-paru kota, peningkatan fungsi kota sebagai pusat jasa,
perdagangan, dan pariwisata berskala internasional dan pengembangan kawasan budidaya
keseluruh wilayah kota sesuai dengan potensinya termasuk kecamatan bukit kecil.

1. Aspek Fisik
1) Kondisi Geografis
Geografis adalah letak suatu daerah yang dilihat dari kenyataannya di bumi atau posisi
daerah itu pada globe dibandingkan dengan posisi daerah lain. Letak geografis ditentukan
pula oleh segi astronomis, geologis, fisiografis dan sosial budaya. Berdasarkan data BPS (
Badan Pusat Statistik ) Kota Palembang tahun 2019, kecamatan Bukit Kecil memiliki 6
kelurahan dengan luas wilayah 9,92 km

11 | P a g e
Tabel 3.1 Kondisi Geografis
No Kelurahan Luas
1 19 Ilir 0,76
2 22 Ilir 0,43
3 23 Ilir 0,18
4 24 Ilir 0,79
5 26 Ilir 3,45
6 Talang Semut 4,31

Ga
mbar Peta 3.1 Administrasi Kecamtan Bukit Kecil

12 | P a g e
2) Kondisi Iklim

Iklim atau cuaca di Kecamatan Bukit Kecil kurang lebih sama dengan setiap wilayah di
daerah yang beriklim tropis memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan.

Gambar Peta 3.1 Kondisi Iklim

3) Letak Wilayah

Kecamatan Bukit Kecil mrupakan salah satu Kecamatan di Kota Palembang yang
memiliki 6 Kelurahan di dalam pemerintahannya. Adapun batas wilayah sebagai berikut.

Tabel 3.1 Letak Wilayah


Letak Batas Batas-Batas
Sebelah Utara Kecamatan Ilir Timur 1
Sebelah Selatan Kecamatan Ilir Timur 1
Sebelah Timur Kecamatan Ilir Barat 2
Sebelah Barat Kecamatan Ilir Barat 1

13 | P a g e
Gambar Peta 3.1 Letak Wilayah

Semenjak dimekarkan menjadi salah satu Kecamatan di Kota Palembang,


Kecamatan Bukit Kecil menjadi salah satu wilayah potensial untuk pembangunan kota.
Kawasan Kelurahan Bukit Kecil di gunakan sebagai daerah yang di buat untuk pusat
pelayanan ekonomi, sosial dan administrasi yang melayani sub wilayah kota dan
masyarakat yang terdiri dari beberapa tempat pusat perbelanjaan ataupun peningkat
ekonomi daerah. Kondisi fisik dan lingkungan ditambah lagi wilayah Kecamatan Bukit
Kecil menjadi salah satu pusat kegiatan Kota Palembang yang terletak di tempat strategis
sehingga menjadi lirikan bagi investor untuk menanamkan modal di wilayahnya,

4) Penggunaan Lahan
Dengan luas wilayah 9,92 km, penggunaan lahan di Kecamatan bukit Kecil didominasi
oleh Permukiman, Pariwisata, Perkantoran, Perdagangan Dan Jasa.

14 | P a g e
KEC. 26 ILIR

Gambar 3.1 Penggunaan Lahan

5) Kondisi Demografi

Jumlah penduduk berdasarkan data BPS ( Badan Pusat Statistik ) Kota Palembang tahun
2019, kecamatan bukit kecil berdasarkan hasil proyeksi peduduk pada tahun 2019 Kecamatan
ini memiliki jumlah penduduk sebanyak 50.301 jiwa terdiri atas 24.719 jiwa laki laki dan
25.582 perempuan. Kepadatan penduduk pada kecamatan bukit kecil pada tahun 2019
mencapai 5.070 jiwa/km2.

Tabel 3.6 Jumlah Penduduk Kecamatan Bukit Kecil Menurut Jenis Kelamin

Kelurahan Laki-Laki Perempuan Jumlah

Talang Semut 3796 4303 8086


22 Ilir 1651 1794 3442
19 ilir 2451 1666 4147
23 Ilir 1877 2051 3925
26 Ilir 5864 6259 12117
24 Ilir 9080 9509 18585
Bukit Kecil 24719 25582 50301

15 | P a g e
Gambar 3.1 Peta Kepadatan Penduduk

2. Aspek Ekonomi
Sama seperti kecamatan lain yang ada di kota Palembang, kegiatan perekonomian di
wilayah Kecamatan Bukit Kecil didominasi oleh sektor perdagangan dan jasa. Agar
perkekonomian berjalan dengan baik tentunya dibutuhkan sarana dan prasarana yang
memadai, untuk memperlancar pendistribusian barang dan jasa, sehingga konsumen dapat
memperolehnya dengan mudah, aman dan harga relatif stabil.

Tabel 3.1 Aspek Ekonomi

No Ekonomi Jumlah

1 Pasar Tradisional 3
2 Supermarket 2
3 Minimarket 15
4 Pedagang Kaki Lima 313
5 Hotel 10
6 Rumah Makan 38
Jumlah 391

16 | P a g e
3. Aspek Sarana dan Prasarana
1) Sarana Pendidikan

Berikut ini adalah table jumlah sarana Pendidikan di Kecamatan Bukit Kecil

Tabel 3.1 Aspek Sarana Pendidikan


No Jumlah
1 TK 8
2 SD 4
3 SMP 2
4 SMA 1
5 Universitas 1
Jumlah 16

2) Sarana Peribadatan

Dibawah ini merupakan table jumlah sarana peribadatan yang ada di Kecamatan Bukit
Kecil

Tabel 3.2 Sarana Peribadatan


No Sarana Peribadatan Jumlah
1 Masjid 21
2 Musholla 22
3 Gereja 2
4 Vihara 1
Jumlah 46

3) Sarana Kesehatan

Dibawah ini merupakan table jumlah saranan Kesehatan di Kecamatan Bukit Kecil

Tabel 3.2 Sarana Kesehatan


No Sarana Kesehatan Jumlah
1 Rumah Sakit 2
2 Rumah Sakkit Bersalin 1
3 poliklinik 1
4 Puskesmas 3
5 Apotik 13
6 Posyandu 31
Jumlah 51

17 | P a g e
BAB IV
METODOLOGI

4.1 Teknik Pendekatan Studi

Teknik Pendekatan Studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai penelitian
yang menghasilkan data deskripstif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
perilaku yang dapat di amati (Moleong, 2002). Dalam peneltian kulitatif perlu menekankan
pada pentingnya kedekatan dengan orang-orang dan situasi penelitian, agar memperoleh
pemahaman jelas tentang realitas dan kondisi kehidupan nyata (Patton dalam Poerwandari,
1998).
Tabel 4.1 Klasifikasi Kebutuhan Data

Skala
Jenis Survei
Data
Primer
No Klasifikasi Data Data yang dibutuhkan Pengama Wawanca Sek K K
tan ra und e e
Lapanga /Koesion er c l
n er
Topografi 0
Geologi 0
Fisik dasar, sumber 0
Jenis Tanah
1 daya alam dan
lingkungan Kemiringan Lahan 0
Hidrologi 0
Hidrogeologi 0
Jumlah Penduduk 0
Sebaran Penduduk 0
Komposisi Penduduk 0
Kependudukan (tren 0
Mata Pencaharian
2 perkembangan &
proyeksi penduduk) Pendapatn 0
Pertumbuhan Penduduk 0
Pola Pergerakan 0 0
Kepadatan 0
Kondisi sosial dan
0
3 Sosial Budaya budaya
Pola Partisipasi 0
Kecenderungan
Kemampuan tumbuh 0 0
Perkembangan Kota
4 & berkembang dalam Kebijakan terkait 0 0
skala regional
Fungsi dan peran kota 0

18 | P a g e
Sektor unggulan
0
wilayah sekitar
sistem regional 0
Guna Lahan 0 0 0
Struktur dan Pola Kecenderungan
5
Ruang Perkembangan guna 0 0 0
lahan
Jenis aktivitas
0 0
perekonomian
Lokasi kegiatan
0 0 0
ekonomi
Sektor unggulan
0 0 0
wilayah sekitar
Kegiatan Sektor Prioritas 0 0 0
6
Perekonomian
PDRB 0 0
Kecenderungan pola
0 0
aktivitas
Kondisi Pasar 0 0
Skala Pelayanan
0 0
ekonomi yang ada
Data Jaringan Jalan 0 0 0
Titik Konflik 0 0 0
Jumlah & Sebaran
0 0
terminal
Data angkutan umum 0
7 Transportasi
Data Kereta api/stasiun 0
Volume kendaraan 0 0
Data pelabuhan 0 0
Permasalahan
0 0 0
transportasi
Fasilitas peribadatan 0 0
Fasilitas pendidikan 0 0
Fasilitas kesehatan
Fasilitas Umum dan
8 Fasilitas perekonomian
Sosial
Fasilitas OR & Taman
Sarana pos &
telekomunikasi
Data air bersih
Data air limbah
Data persampahan
9 Utilitas
Data drainase
Data jaringan listrik
Data jaringan telepon
Status tanah
10 Pertanahan
Kepemilikan tanah

19 | P a g e
Data ijin lokasi
Skateholder terkait pola
11 Kelembagaan kelembagaan
Permasalahan
Hukum dan Peraturan
12 Peraturan terkait
Pembangunan
Mekanisme
Administrasi
13 Sistem Perijinan
Manajemen
Pembangunan
Pembiayaan Pola pembiayaan
14
Pembangunan Sumber pembiayaan
RTRW kota yang telah
ada
15 Kebijakan terkait
Kebijakan regional
terkait
Pembiayaan
pembangunan dan
anggaran pembangunan
Standar kebutuhan
ruang
16 Data kependudukan Kemitraan & kerja
sama pembangunan
Manajemen pertanahan
Paket-paket intensif
dan disintesif

4.2. Jenis Pendekatan Penelitian

Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini deskriptif kualitatif. Yaitu
penelitian yang bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai fenomena yang tejadi pada
masa sekarang, serta untuk menggambarkan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai
fakta-fakta atau sifat-sifat dan hubungan antara fenomena yang diteliti. Dalam metode
penelitian kualitatif hasil analisis tidak tergantung dengan jumlah, tetapi data yang dianalisis
dari berbagai pandangan.
Penelitian yang dilakukan meliputi kegiatan pengumpulan data, penyusunan data, dan
analisis data. Pada penelitian kualitatif, teori tidak secara mutlak dibutuhkan sebagai acuan
penelitian. Teori sebagai hasil proses induksi dan deduksi dari pengamatan terhadap fakta.
Teori pada dasarnya merupakan hasil akhir dari penelitian kualitatif yang disusun melalui
proses pengumpulan data, menguji keabsaan data, intreprestasi data dan menyusun teori.

20 | P a g e
4.3. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan Data merupakan suatu proses pengadaan data untuk keperluan penelitian.
Pengumpulan data merupakan langkah yang amat penting dalam metode ilmiah. Pada
umumnya, data yang dikumpulkan akan digunkan, kecuali untuk keperluan eksploratif, juga
untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Oleh karena itu data yang dikumpulkan
dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang
diperoleh secara lansung melalui wawancara terhadap para informan. Sedangkan data
sekunder adalah dokumendokumen perusahaan yang bisa dipublikasikan. Dalam penelitian
ini menggunakan metode kualitatif. Untuk itu penulis secara individu akan langsung terjun ke
lapangan dan berada di tengah-tengah masyarakat guna memperoleh data dari informan.
4.3.1. Survei Primer
Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung dari pihak yang
bersangkutan. Pengumpulan data primer melalui dari survei di lapangan sebagai
berikut.
a. Observasi
Observasi yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan
pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti. Dalam hal ini fokus
penelitian yang diteliti adalah penerapan strategi bersaing yang terdapat
diterapkan pada Kecamatan Bukit Kecil. Untuk observasi yang peneliti lakukan
untuk memperoleh data tersebut dengan cara pengamatan langsung ke tempat
tujuan yaitu Kecamatan Bukit Kecil di kota palembang. Proses observasi di
lengkapi dengan alat bantu berupa perekam visual seperti camera digital, dan
buku catatan yang dapat di domentasikan seluruh data yang dibutuhkan.
b. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu teknik non interaksi yang dilakukan oleh si peneliti agar
data yang diperoleh semakin kuat. Untuk memperoleh data ini dengan cara
melakukan suatu pengamatan kondisi di lapangan. Dokumentasi juga
merupakan suatu cara pengumpulan data yang menghasilkan catatan penting
yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, sehingga akan diperoleh data
yang lengkap. Dokumentasi ini merupakan kumpulan-kumpulan data yang
berbentuk tulisan , foto , suara ataupun video yang nantinya dapat digunakan.

21 | P a g e
c. Wawancara
Metode pengumpulan data dengan wawancara merupakan cara yang banyak
digunakan peneliti, sehingga metode ini sangat populer. Wawancara merupakan
salah satu teknik pengumpulan data, dimana pelaksanaannya dapat dilakukan
secara langsung berhadapan dengan subyek penelitian.
Wawancara adalah proses percakapan dengan maksud untuk mengkontruksi
mengenai orang, kejadian, kegiatana, motivasi, perasaan dan sebagainya yang
dilkukan dua pihak yaitu pewancara dan yang diwancarai. Wawancara baik
dengan terstruktur maupun tidak terstruktur, yaitu wawancara yang dilakukan
baik yang sudah menyiapkan pertanyaan secara tersusun sesuai dengan masalah
maupun pertanyaan yang diajukan sesuai dengan alur pembicaraan. Langkah-
langkah yang dilakukan peneliti dalam pengumpulan datamelalui wawancara
diantaranya adalah:
 Melakukan wawancara terhadap pihak-pihak yang terkait dengan penelitin
ini. Pertanyaan wawancara didapatkan dari analisis dokumen. Selain dari
pertanyaan yang disiapkan, pertanyaan juga bisa bersifat fleksibel sesuai
dengan alur pembicaraan.
 Pelaksanaan wawancara dilakukan dengan menggunakan alat perekam dan
buku catatan. Alat perekam digunakan setelah peneliti terlebih dahulu
meminta izin kepada informan.
 Data yang didapatkan kemudian di analisis sesuai dengan teknik analisis
data.
 Studi Kepustakaan studi kepustakaan yaitu mencari dengan
mengumpulkan bahan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti
untuk memperoleh data sekunder dengan cara membaca, mempelajari dan
mendalami literatur-literatur yang berhubungan masalah dengan masalah
yang dibahas dalam skripsi ini sehingga peneliti memperoleh landasan
teori yang cukup untuk mempertanggung jawabkan analisis dan
pembangunan masalah

4.3.2. Survei Sekunder

Data Sekunder merupakan metode pengumpulan data dari berbagai literatur berupa
dari keluaran dokumen-dokumen kebijakan instansi pemerintah maupun instansi

22 | P a g e
terkait. Hasil yang di harapkan dari data sekunder tersebut berupa uraian, data angka,
atau peta mengenai keadaan Kecamatan Bukit Kecil.
Kegiatan ini merupakan studi pendahuluan untuk mengetahui gambaran awal
mengenali wilayah yang akan di rencanakan. Adapun dokumen yang perlu seperti tata
ruang wilayah (RTRW) kota Palembang tahun terbaru, rencana pembangunan jangka
panjang (RPJM) kota Palembang terbarudan lainya yang berkaitan dengan tata ruang.

4.4 Sumber Data

Sumber Data di dalam penelitian merupakan faktor yang sangat penting, karena sumber
data akan menyangkut kualitas dari hasil penelitian. Oleh karenanya, sumber data menjadi
bahan pertimbangan dalam penentuan metode pengumpulan data. Sumber data terdiri dari
sumber data pimer dan sumber data sekunder
A. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian, dalam hal
ini peneliti memperoleh data atau informasi langsung dengan menggunakan
instrumen-instrumen yang telah ditetapkan. Data primer dikumpulkan oleh peneliti
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian. Pengumpulan data primer
merupakan bagian internal dari proses penelitian dan yang seringkali diperlukan untuk
tujuan pengambilan keputusan.
Data primer dianggap lebih akurat, karena data ini disajikan secara terperinci.
Pada penelitian ini jawaban data primer diperoleh dari hasil wawancara dari
masyarakat masyarakat yang ada di Kecamatan Bukit Kecil kota palembang .
B. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang telah tersedia dalam berbagai bentuk.
Biasanya sumber data ini lebih banyak sebagai data statistik atau data yang sudah
diolah sedemikian rupa sehingga siap digunakan dalam statistik biasanya tersedia
pada kanto-kantor pemerintahan, biro jasa data, perusahaan swasta atau badan lain
yang berhubungan dengan pengunaan data.
Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah
tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak
dipublikasikan. Dalam penelitian ini data sekunder didapat dari lembaga maupun
perusahaan atau pihak-pihak yang berkaitan dengan penelitian ini).

23 | P a g e
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh peneliti berkaitan dengan data
sekunder, terutama berkaitan dengan keakurasian data. Langkah yang perlu ditempuh
peniliti adalah :
a. Kemampuan data yang tersedia untuk menjawab masalah atau pertanyaan
(kesesuaian dengan pertanyaan penelitian).
b. Kesesuain antara periode waktu tersedianya data dengan periode waktu yang
diinginkan dalam penelitian.
c. Kesesuian antara populasi data yang ada dengan populasi yang menjadi perhatian
penelitian.
d. Relevansi dan konsistensi unit pengukur yang digunakan.
e. Biaya yang dipergunakan untuk mengumpulkan data sekunder.
f. Kemungkinan biasa yang ditimbulkan oleh data sekunder.
g. Dapat atau tidaknya dilakukan pengujian terhadap akurasi pengumpulan data.

4.5 Instrument Pengelolahan Data

Program perangkat lunak yang digunakan dalam mengelolah atau mengkompilasi data
studio ini adalah sebagai berikut:
a. Microsoft Excel
Microsfot excel digunakan untuk tabulasi data, meliputi; perhitungan proyeksi
penduduk dalam jangka waktu kedepan di wilayah studi, kompilasi data saranan dan
prasarana. Secara umum microsoft excel digunakan untuk pengolahan data tabular
dan analisa data numerik.
b. ArcGIS versi 10.8
Arcgis versi 10.8 digunakan untuk editing meliputi; plotting, digitasi jaringan
jalan/blok bangunan/pengunaan lahan, delineasi batas kawasan studi, membuat peta
batas administrasi, peta lokasi penelitian, peta pemanfaatan ruang. Secara umum
arcgis digunakan untuk mengolah data spasial, mapping, dan merepresentasikan data
tabular yang bersifat numerik kedalam bentuk peta tematik sehingga menghasilkan
informasi geospasial.
Pengolahan data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua tahapan yaitu, tahapan
pengolahan data tabular dan pengolahan data spasial. Pengolahan data tabular dalam
penelitian ini menggunakan cara kategorisasi data sesuai populasi penelitian untuk
mengorganisir data yang dipilih secara daring dan yang disesuikan dengan populasi

24 | P a g e
penelitian yang telah ditentukan. Sedangkan pengolahan data spasial dalam penelitian
ini menggunakan GIS (Geographic Information System) untuk mengorganisir,
memanejemen dan memanipulasi data tabular menjadi data spasial hingga
menghasilkan peta-peta tematik yang dapat digunakan sebagai bahan analisis.

4.6 Metode Analisis

Tujuan analisis data adalah menegendalikan data agar sistematis dan sesuai dengan
perumusan masalah. Pada penelitian ini, penulis menggunakan analisis data secara induktif
yaitu analisis diawali dengan melakukanya wawancara, pembahasan, bukti pendukung dan
diakhiri dengan kesimpulan. Agar validasi data tetap terjaga dalam teknik penelitian kualitatif
penulis menggunakan teknik triangulasi sumber. Triangulasi sumber dilakukan dengan cara
membandingkan berbagai sumber informasi yang menjadi objek penelitian.
Dalam penelitian ini yang menjadi sumber informasi yaitu mulai dari tingkat pimpinan
sampai dengan manajer yang terlibat dalam program strategi bersaing. Penggunaan kelompok
informan yang berbeda di sini adalah pimpinan dan manager pemasaran perusahaan. Peneliti
mendapatkan data mengenai strategi bersaing dari pimpina perusahaan yang bertanggung
jawab mengenai program-progran yang diterapkan pada perusahaan. Setelah itu peneliti
melakukan pengecekan data tersebut dengan hasil wawancara mendalam yang sudah
diperoleh dari informan.

25 | P a g e
BAB V
RENCANA PELAKSANAAN STUDIO

Untuk mencapai suatu tujuan dalam merencanakan studio maka perlu beberapa ha-hal
yang perlu di persiapkan sebagai berikut :

1. Team tenaga ahli perencana studio


2. Tahap pelaksana studio
3. Kebutuhan dan jadwal penugasan masing-masing tenaga ahli
4. Tugas dan tanggung jawab masing-masing tenaga ahli.
5. Dukungan perangkat keras dan lunak.

Berikut ini akan diuraikan mengenai hal-hal diatas secara terinci :

1. Team Atau Perencana Studio


Team perencana studio disini akan melibatkan tenaga, pikiran, biaya dan waktu yang
cukup besar sehingga perlu dibangunnya sebuah team tenaga ahli agar semua dapat
terlaksana dengan semestinya. Struktur klompok perencana studio ini sebagai beriku :

2. Tahap Pelaksanaan studio

Tahapan-tahapan yang akan dilaksanakan dalam pelaksanaan studio ini adalah sebagai
berikut :

a. Tahap Persiapan
Pada tahap ini akan dilaksanakan pekerjaan :
 Persiapan Administrasi
Meliputi pembuatan surat perintah kerja, pembuatan kontrak pekerjaan dan
surat-surat lain jika diperlukan dalam pelaksanaan perencanaan.
 Persiapan Teknis
Meliputi persiapan peralatan yang akan digunakan, formulir-formulir dan
data-data apa saja yang diperlukan.
b. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini team tenaga ahli akan melakukan perencanaan baik dilapangan maupun
distudio. Pada tahap ini Team Leader akan melakukan perencanaan untuk semua
lokasi, sedangkan Surveyor akan melakukan Pengukuran untuk masing-masing lokasi.

26 | P a g e
c. Tahap Pembuatan Laporan
Pada tahap ini laporan akan disusun oleh Team Leader dan Sekretaris akan melakukan
Penggambaran sesuai dengan apa yang ada dilapangan. Data-data laporan tersebut
diperoleh dari Surveyor dan hasil pengamatan Team Leader. Laporan Perencanaan
akan dibuat oleh Team leader.

3. Ketentuan dan Jadwal Penugasan team

Untuk melaksanakan pekerjaan diperlukan tenaga ahli dan tenaga pendukung sebagai berikut:

a. Team Leader 1 Orang


b. Sekretaris 1 Orang
c. Bendahara 1 Orang
d. Tenaga Ahli 5 Orang

4. Tugas dan Tanggung Jawab Personil


Tugas dan tanggung jawab personil akan langsung diarahkan oleh Team Leader selaku
Pimpinan Team yang bertanggung jawab langsung kepada Pimpro dimana timnya ditugaskan
untuk melaksanakan apa saja yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya masing-masing
terhadap aspek yang telah diberikan. Tugas-tugasnya mencakup seperti dibawah ini :
 Merencanakan dan menganalisa isu-isu, potensi dan permasalahan terkait bidang
masing-masing yang ada dilapangan dan mengambil keputusan-keputusan yang
diperlukan guna memperoleh data yang dbutuhkan.
 Melakukan perencanaan secara teratur dan terstruktur memeriksa semua lokasi
dilapangan dimana lokasi pengamatan akan dilaksanakan supaya ada kejelasan dalam
pelaksanaan.
 Menjamin dan bertanggung jawab bahwa Sang Pelaksana memahami isi dokumen
terkait tugas masing-masing dan melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan
spesifikasi serta gambar-gambar dan dapat menerapkan teknik pelaksanaan yang
sesuai dengan keadaan lapangan untuk berbagai macam kegiatan.
 Merencanakan data kebutuhan dan membuat peta guna mengupayakan agar semua
aspek dapat diselesaikan.
 Menulis jadwal kegiatan yang telah dilakukan dan melakukan penagihan terhadap
dana anggaran terkait pelaksanaan studio.

27 | P a g e
5. Dukungan perangkat keras dan lunak
Dukungan perangkat keras dan lunak dalam proses olah adat sebagai berikut :
a. Microsoft Excel
Microsfot excel digunakan untuk tabulasi data, meliputi; perhitungan proyeksi
penduduk dalam jangka waktu kedepan di wilayah studi, kompilasi data saranan dan
prasarana. Secara umum microsoft excel digunakan untuk pengolahan data tabular
dan analisa data numerik.
b. ArcGIS versi 10.8
Arcgis versi 10.8 digunakan untuk editing meliputi; plotting, digitasi jaringan
jalan/blok bangunan/pengunaan lahan, delineasi batas kawasan studi, membuat peta
batas administrasi, peta lokasi penelitian, peta pemanfaatan ruang. Secara umum
arcgis digunakan untuk mengolah data spasial, mapping, dan merepresentasikan data
tabular yang bersifat numerik kedalam bentuk peta tematik sehingga menghasilkan
informasi geospasial.
Pengolahan data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua tahapan yaitu, tahapan
pengolahan data tabular dan pengolahan data spasial. Pengolahan data tabular dalam
penelitian ini menggunakan cara kategorisasi data sesuai populasi penelitian untuk
mengorganisir data yang dipilih secara daring dan yang disesuikan dengan populasi
penelitian yang telah ditentukan. Sedangkan pengolahan data spasial dalam penelitian
ini menggunakan GIS (Geographic Information System) untuk mengorganisir,
memanejemen dan memanipulasi data tabular menjadi data spasial hingga
menghasilkan peta-peta tematik yang dapat digunakan sebagai bahan analisis.

28 | P a g e
Ketua
Muhammad Nur Gunawan

Sekretaris Bendahara
Abel Dwi Oktarina Yessica Lengsi Claudya

Tenaga Ahli

Aspek Geografis Aspek Demografis


Nova Rahmawati Muhammad Adi Syaputra

Aspek Kebijakan
Muhamad Liyando Iqbal

Aspek Sarana & Prasarana Aspek Ekonomi


Lutfi Gustiansyah Tara Afgenesya

29 | P a g e
a. Data Yang Dibutuhkan

Keterangan
No Data
Ada Belum Ada
1 Jumlah Penduduk Tahun 2022 (Menurut Usia,Jenis Kelamon, Jenis Pekerjaan, Dll) ѵ
2 Jumlah Penduduk 5 Tahun Terakhir ѵ
3 Jumlah SarPras Pendidikan Tahun 2022 ѵ
4 Jumlah SarPras Kesehatan Tahun 2022 ѵ
5 Jumlah SarPras Pemerintahan Tahun 2022 ѵ
6 Jumlah SarPras Peribadatan Tahun 2022 ѵ
7 Jumlah SarPras Transportasi Tahun 2022 ѵ
8 Jumlah SarPras Perekonomian Tahun 2022 ѵ
9 SHP Batas Wilayah Terbaru ѵ
10 SHP Pengunaan Lahan Terbaru ѵ
11 SHP Permukiman terkait wilayah studi kasus ѵ
12 Data kebutuhan umum terkait wilayah studi kasus ѵ

30 | P a g e
BAB VI
KESIMPULAN

Sebagai penutup kami telah menyimpulkan mengenai usulan teknis sebelum


melaksanakan kegiatan Studio III perencanaan wilayah kota mengenai hal apa saja yang
harus dipersiapkan guna persiapan pelaksanaan Studio dalam usulan teknis. Ada beberapa
tahap yang harus dilakukan oleh team leader dalam mengorganisasikan tim tenaga ahli sesuai
bidangnya masing-masing, agar pelaksaanaan studio berjalan sesuai dengan apa yang
diharapkan dan tepat pada waaktunya.
Tim tenaga ahli bertanggung jawab atas data yang akan diperoleh dan yang akan dikelola
untuk kebutuhan Studio sebagaimana arahan dari team leader yang telah tercantum, bekerja
secara profesional dan mengedepankan etika berprofesi dalam ilmu teknik.

31 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

Scribd, 2022. Contoh Dokumen Usulan Teknis, PT. Maju Makmur.

Indonesia, Tanahair,2022. SHP Data Kecamatan Bukit Kecil. Jakarta : Pusat Pengelolaan
Dan Penyebarluasan Informasi Geospasial Bdan Informasi Geospasial (BIG).

BPS, Palembang Kota, 2022. Kecamtan Bukit Kecil Dalam Angka 2021. Palembang : Badan
Pusat Statistik.

32 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai